BAB I
PENDAHULUAN
aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan
Dalam memahami arti pendidikan jasmani dan olahraga, kita juga harus
istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks
masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih
kontekstual.
1
2
masa anak-anak dan cermin pertumbuhan anak.” Gordon dan browne, (dalam
diri sendiri.
Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak
kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah
berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat
baik itu anak-anak, remaja, dan orang tua. Selain itu olahraga sepakbola juga
banyak di mainkan oleh kaum perempuan baik di luar negeri maupun dalam
negeri. Untuk pembinaan para pemain yang berpotensi dan berbakat akan dibina
sebagai tempat pembinaan. Organisasi tersebut biasa disebut dengan klub, dalam
dari organisasi tersebut dapat tercapai. Dalam organisasi sepakbola tersebut juga
dimulai dari masing-masing klub, kemudian klub daerah dan yang terakhir klub
tingkat nasional.
gawang dan mencoba memasukkan bola ke gawang lawan. Setiap tim memiliki
yaitu daerah yang berukuran lebar 44 meter dan 18 meter pada garis akhir.
untuk mengambil bola, tetapi mereka dapat menggunakan kaki, tungkai dan
kepala. Gol diciptakan dengan menendang atau menanduk bola kedalam gawang
lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu dan tim yang paling banyak
keterampilan kaki, badan dan kepala untuk memainkan bola. Namun demikian
agar dapat bermain sepakbola yang baik perlu bimbingan dan tuntunan tentang
suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Semakin tinggi kemampuan seseorang
mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang tersebut Amung
untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum, tetapi dengan
pengeluaran energi dan waktu yang minimum Schmidt (dalam Amung Ma’mun
menggiring bola atau dalam kata lain dribbling “Menggiring atau men-dribbling
pendapat tersebut kita bisa mengetahui bahwa menggiring bola (dribbling) adalah
suatu upaya mendorong bola secara terputus-putus, dengan posisi bola tidak jauh
dari kaki kita sambil berlari untuk mencapai tujuan tertentu dalam permainan
sepakbola.
Namun pada anak kelompok usia 13-14 tahun atau yang popular
disebut dengan junior c adalah masa usia krisis (age of crisis)
penyebabnya ialah di usia tersebut, anak-anak mengalami pubertas,
pertumbuhan fisiologis sangat cepat sehingga pemain sering asing
dengan tubuhnya sendiri. Pertumbuhan cepat dimana tubuh menjadi
lebih tinggi dan besar, membuat tubuh tidak proposional dan kaku.
Oleh karenanya dimasa ini pemain sulit belajar teknik sepakbola baru.
Disisi lain pemain harus sudah mulai dilatih kekuatan untuk
membiasakan diri dengan tubuhnya yang besar.
pembentukan karakter dasar dan peningkatan hidup yang alokasi waktunya diatur
merupakan suatu upaya yang sangat tepat untuk memperkenalkan anak pada
SMP Negeri 3 maospati merupakan salah satu sekolah yang juga memiliki
digunakan sebagai media pada waktu latihan anak terlalu kaku dan bola tidak
terkontrol pada saat menggiring bola. Bola sebagai media utama kurang
6
menjalankan perannya dengan baik, sebab bola yang digunakan kurang dapat
menggiring bola.
Banyak cara untuk meningkatkan teknik dribbling anak dengan baik, salah
satunya dengan menggunakan alat bantu dalam bermain, dalam hal ini bermain
menggunakan alat bantu bola plastik, karena dengan bola plastik anak dapat lebih
banyak menggunakannya, dan juga bola plastik relatif lebih murah, serta
menggunakannya.
mencoba membandingkan dua media dalam penelitian ini. Media yang akan
digunakan dalam penelitian adalah bola plastik dan bola standar. Oleh karena itu
B. Batasan Masalah
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bermain dengan bola plastik dan
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil menggiring dalam permainan
sepakbola.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Putra SMP Negeri 3 Maospati
5. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Putra SMP Negeri 3 Maospati
6. Jenis bola yang digunakan adalah bola plastik dan bola standar.
C. Rumusan Masalah
2014/2015?
2014/2015?
8
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
lembaga STKIP DR. Nugroho Magetan, berkaitan dengan mata kuliah cabang
bola plastik dan bola ukuran standar terhadap keterampilan menggiring dalam
permainan sepakbola.
2. Kegunaan Praktis
permainan sepakbola.
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Sepakbola
a. Pengertian Sepakbola
lapisan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, dan orang tua. Selain itu
luar negeri maupun dalam negeri. Untuk pembinaan para pemain yang
10
11
berukuran lebar 44 meter dan 18 meter pada garis akhir. Pemain lainnya
gawang lawan. Setiap gol dihitung dengan skor satu dan tim yang paling
dasar oleh pemain dalam satu tim atau kesebelasan, akan mengurangi
keutuhan dari tim atau kesebelasan tersebut baik dalam serangan maupun
badan dan kepala untuk memainkan bola. Namun demikian agar dapat
bermain sepakbola yang baik perlu bimbingan dan tuntunan tentang teknik
olahraga yang sangat populer di dunia dan olahraga ini sangat mudah
April 1930.
panjangnya tidak boleh lebih dari 120 meter dan tidak boleh kurang dari
90 meter, sedang lebarnya tidak boleh lebih dari 90 meter dan tidak boleh
lapangan tidak boleh lebih dari 110 meter dan tidak boleh kurang dari 100
meter, sedang lebarnya tidak lebih dari 75 meter dan tidak boleh kurang
dari 64 meter).
permainan antara dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang
tertentu bisa ditambah lagi 2 kali 15 menit, apa bila kedua tim kesulitan
a) Lapangan Permainan
hingga 130 meter dan lebar 50 hingga 100 meter. Ukuran panjangnya
meter). Garis pemisah yang lebarnya tidak lebih panjang dari 5 inchi
membagi lapangan menjadi dua bagian yang sama, dan titik tengah
14
tinggi 8 kaki dan lebar 24 kaki. Goal area (daerah gawang) adalah
ini dibatasi dengan dua garis yang dibuat pada sudut-sudut yang tepat
line.
15
pada goal line, dibatasi dengan dua garis yang dibuat pada sudut-sudut
terdapat pada daerah penalti adalah penalty sport (titik penalti). Titik
radius 10 meter dari titik penalti dibuat diluar daerah penalti. Daerah
b) Perlengkapan Permainan
Bola sepakbola berbentuk bulat dan terbuat dari kulit atau bahan
28 inchi dan beratnya antara 14 dan 16 ons. Ukuran bola untuk dewasa
(selain kiper) mencakup baju kaos atau baju olahraga, celana pendek,
berwarna lain untuk membedakan dari pemain lain dan wasit. Para
2. Bola
a. Bola Plastik
Bola plastik adalah tiruan dari bola yang sesungguhnya yang terbuat
tujuan yang sama, kelebihan media bola plastik yaitu bola plastik dapat
pantulan dan ketika akan melakukan operan, bola kurang terarah ke target
b. Bola Standar
“Pada permulaan permainan, berat bola tidak boleh lebih dari 153
gram (16 0z) dan tidak boleh kurang dari 396 gram (14 oz). tekanan udara
harus sama dengan 0.60 s/d 0.70 atmosfir atau sama dengan 9.00 s/d
3. Hakikat Bermain
pada diri yang bersifat nonserius, lentur, dan bahan mainan terkandung dalam
menggunakan strategi, metode, materi atau bahan dan media yang menarik
menjadi lebih bermakna bagi anak. Bermain bagi anak merupakan proses
bermain anak.
20
bola plastik, atau bola yang terbuat dari kumpulan beberapa kertas yang di
modifikasi.
yang digunakan berupa bola, kun, sepatu, alas tulang kering dan lain-lain. Dan
dalam dunia pendidikan pun guru olahraga dituntut untuk lebih kreatif dan
sekolah kekurangan sarana atau alat, guru olahraga dapat menggantikan alat
dengan bola yang terbuat dari kumpulan beberapa kertas atau menggunakan
4. Hakikat Keterampilan
a. Pengertian keterampilan
dan waktu yang minimum, Schmidt yang dikutip (dalam Amung Ma’mun
mencapai suatu tujuan dengan efisiensi dan efektif, (Amung Ma’mun dan
ulang dengan kesadaran pikir akan benar tidaknya gerakan yang telah
a) Menendang (kicking)
kaki bagian luar, punggung kaki dan punggung kaki bagian dalam.”
b) Menghentikan (stoping)
c) Menggiring (dribbling)
menggiring bola dengan kaki bagian luar, kaki bagian dalam dan
d) Menyundul (heading)
e) Merampas (tackling)
tanpa awalan.”
bagian yaitu:
dilakukan dalam permainan. Teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan
kebutuhan.
(1) Melompat/Meloncat
Gerak tipu dengan badan bagian atas dengan kaki, mungkin juga
dengan dengan bahu. Pemain dapat menipu lawan dengan jalan tiba-
(3) Lari
cepat berbelok atau merubah arah, berhenti lari mundur dan mendadak
pemain. Lari dalam sepak bola tidak sama dengan lari dalam pemain
(1) Menendang
(a) Teknik Dasar Menendang dengan kaki bagian dalam (Short Pass)
26
berikut:
ditekuk.
samping
kedalam
27
(5) Kaki bagian luar dikenakan pada bola, kemudian berat badan
kaki.
keseimbangan.
keseimbangan.
28
disamping bola.
(3) Berat badan di atas kaki tumpu. Lutut bengkok sedikit (ke
(4) Lutut dan kaki yang akan menahan bola bengkok sedikit
ke arah luar.
gerakan bola.
juga harus bisa menggiring bola atau dalam kata lain dribbling
34
sepakbola.
berikut:
dan lawan.”
35
kaki.
bola
(2) Ibu jari dan kedua jari telunjuk membentuk huruf “w”
5. Ekstrakurikuler
yang sangat tepat untuk memperkenalkan anak pada kehidupan yang tidak
c. Jenis-jenis ekstrakurikuler
budaya
termasuk non olahraga antara lain Pramuka, Seni Musik, Bahasa Inggris,
pihak sekolah berusaha memupuk kegemaran dan bakat para siswa agar
menjadi tim inti sekolah serta bisa mewakili sekolah dalam event
dilaksanakan seminggu dua kali setiap hari selasa dan hari sabtu yang
6. Hasil belajar
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
42
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam
B. Kerangka pemikiran
Ini terbukti dengan banyaknya klub-klub sepakbola, tidak hanya klub sepakbola
yang ada akan tetapi pada umumnya tiap-tiap sekolah mempunyai suatu wadah
yang dapat mengasah kemampuan siswanya baik dalam bidang seni, penalaran,
bidang kesejahteraan, bidang khusus maupun bidang olahraga yang biasa disebut
didalamnya terdapat olahraga bola voli dan sepak bola. SMP Negeri 3 Maospati
SMP Negeri 3 Maospati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor
tersebut adalah tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola yang dimiliki oleh
yang harus dikuasai antara lain: gerakan-gerakan tanpa bola (lari dan merubah
arah, melompat, gerak tipu tanpa bola atau badan), gerakan dengan bola
(menendang bola, menerima bola, menyundul bola, menggiring bola, gerak tipu
dengan bola, merebut bola, melempar bola, teknik penjaga gawang atau bertahan
dan menyerang).
pelatih yang berkualitas, pemain berbakat dan kompetisi yang teratur serta harus
SMP Negeri 3 Maospati, melalui bola plastik dan bola standar pada siswa laki-
bertujuan untuk mengukur keterampilan para siswa dalam suatu cabang olah raga.
Untuk lebih jelas alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
45
SMP Negeri 3
Maospati
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Keterampilan Dasar
Sepakbola
Tes Awal
Menggiring
Tes Akhir
Menggiring
C. Hipotesis
paparkan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2011:6).
2. Desain Penelitian
penelitian dipilih suatu desain yang tepat untuk dijadikan suatu pegangan
47
48
Kelompok A X1 O1 X2
Kelompok B Y1 O2 Y2
Keterangan:
Populasi
Sampel
Tes Awal
Menggiring
Tes Akhir
Menggiring
Data
Pengolahan Dan
Analisis Data
Kesimpulan
Keterangan :
1. Populasi
“Dalam sebuah penelitian selalu ada subjek atau objek yang menjadi
data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu
2. Sampel.
penelitian kita, dalam ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.”
(Winarno, 2011:83).
Setelah melakukan tes awal dan tes akhir data yang di kumpulkan
6. Kesimpulan
suatu kesimpulan
bahwasannya lapangan tersebut cukup dekat dan rata serta rumput lapangan
dalam satu minggu. Penlitian dilaksanakan dari tanggal 14 mei – 14 Juli 2015.
Waktu latihan pada hari Selasa, hari Kamis dan hari Sabtu.
1. Populasi
Dalam sebuah penelitian selalu ada subjek atau objek yang menjadi
sasaran penelitian, yang disebut sebagai populasi. populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristk tertentu yang di tetapkan oleh
penelit untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono 2012:117). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
obyek dan benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh arakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek
itu.
Maospati. .
2. Sampel
populasi siswa laki-laki SMP Negeri 3 Maospati kelas 7 dan kelas 8, yang
berjumlah 40 siswa.
52
2012:118).
Teknik tes adalah: “Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang diteliti, untuk kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga,
instrument yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan atau
E. Instrumen Penelitian
dan wawancara.
peranan penting dalam upaya mencapai tujuan penelitian.” Ibnu (dalam winarno,
2011:93). Bobot atau mutu suatu penelitian kerapkali dinalai dari kualitas
1. Tes
Tes adalah suatu bentuk pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untuk
jenisnya tes dapat berupa tes tulis, tes lisan, dan tes keterampilan
2. Wawancara
2008:56)
54
Perlengkapan
- Lapangan tes di atas permukaan yang rata dan tidak licin.
- Bola plastik dan bola standar
- Tiang tanda start dan finish
- Stop watch
- 10 buah kun rintangan
- Peluit
- Buku catatan dan bulpoin
Keterangan
- testi = siswa
- tester = penguji
- Tiang tanda start dan finish di pasang pada bagian kiri dan
kanan
- Kun di pasang pada tengah-tengah antara garis start dan
finish
- Jarak antara kun yang satu dengan yang lain adalah 3 meter
Petunjuk Pelaksanaan
- Pada aba-aba siap testi berdiri di belakang garis star dengan
bola dalam pengasaan kakinya dan bersiap mendengar tanda
pluit di bunyikan sebagai tanda untuk mulai menggiring
bola.
- Setelah mendengar peluit, testi muai menggiiring bola ke
arah kiri melewati kun pertama dank e arah kenan melewati
kun kedua dan seterusnya.
Penilaian
- Hitung waktu tempuh, dimulai dari saat peluit di bunyikan
sampai testi kembali lagi ke garis finish.
- Testi harus masuk garis finish denga bola terkontrol.
- Ulangan dilakukan dua kali.
- Waktu terbaik dari kedua ulangan merupakan koordinasi
testi.
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 3.2
55
Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil tes
awal dan tes akhir perlu adanya pengolahan secara statistik. Rumus-rumus yang
digunakan di kutip dari buku statistika karangan Andi Supangat dan Sugiyono.
∑x
x=
n
keterangan
N : Jumlah sampel
2007:102)
2
∑ ( x 1−x )2
s=
n−1
Supangat 2007:107)
s D=√ ∑¿ ¿ ¿
2. Uji Normalitas
3. Uji Homogenitas
Dalam menguji homogenitas atau tidaknya data yang di peroleh dari dua
varian terbesar
F¿
varianterkecil
4. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara
pretest dan posttest akibat pemberian perlakuan atau untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji
hipotesis ini menggunakan t-test. Uji t-test dilakukan untuk dapat mengambil
sebagai berikut :
sebagai berikut :
b. Rumus t-test
Sgab=
√ ( n ₁−1 ) s 21+ ( n2−1 ) S22
( n1 +n2 ) −2
Keterangan:
2
s2 :variansi pada kelompok B
2) Menghitung uji t
x1−x 2
t=
S gab ❑
√ 1
n1
1
+¿ ¿
n2
Keterangan :
t = nilai yang dicari (t-hitung)
59
x 1 = rata-rata kelompok A
x 2= rata-rata kelompok B
n₁ = jumlah sampel kelompok A
n₂ = jumlah sampel kelompok B
G. Prosedur Penelitian
bedakan menjadi dua tahap, yaitu “tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.” Ibnu,
b) Menyusunan proposal.
a) Membagi dua kelompok sampel Kemudian melakukan pre test atau tes
awal.
b) Pemberian perlakuan servis atas menggunakan bola spon dan bola standar
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal secara
statistik, seperti terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara
Table 4.1. Rangkuman Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan
Menggiring Kelompok A dan Kelompok B
N
Kelompok Tes Mean Variansi SD
(Sampel)
Kelompok A Awal 20 25.91 4.62 2.14
Akhir 20 24.13 7.05 2.65
Kelompok B Awal 20 26.16 4.83 2.19
Akhir 20 24.87 8.48 2.91
Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir menggiring menggunakan bola
sepakbola antara kelompok A (KA) dan kelompok B (KB) dimana pada hasil tes
awal menggiring menggunakan bola plastik diperoleh rata-rata 25,91 dan tes akhir
kelompok B di peroleh rata-rata 26,16 dan pada tes akhir di peroleh rata-rata
24,16.
60
61
1. Uji Normalitas.
normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji
normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes akhir pada kelompok A dan
(KA) diperoleh nilai Lhitung = 0,0889. Nilai tersebut lebih kecil dari angka
batas penolakan pada taraf signifikan 5% yaitu 1,72. Dengan demikian dapat
normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok B
(KB) diperoleh nilai Lhitung = 0.0879, ternyata juga lebih kecil dari angka
batas penolakan hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu 1,72. Dengan
berdistribusi normal.
62
2. Uji Homogenitas
berikut:
Kelompok A 20 7.05
1.20 3.24
Kelompok B 20 8.48
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai
ternyata nilai Fhitung 1.102 lebih kecil dari Ft 5% = 3,24. Karena Fhitung <
Ftabel 5%, maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
homogen.
3. Uji Hipotesis
maka ttabel = 1,68. Sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel 5%.
Tahun 2014/2015.
D. Pembahasan
Ini terbukti dengan banyaknya klub-klub sepakbola, tidak hanya klub sepakbola
yang ada akan tetapi pada umumnya tiap-tiap sekolah mempunyai suatu wadah
yang dapat mengasah kemampuan siswanya baik dalam bidang seni, penalaran,
bidang kesejahteraan, bidang khusus maupun bidang olahraga yang biasa disebut
didalamnya terdapat olahraga bola voli dan sepakbola. SMP Negeri 3 Maospati
SMP Negeri 3 Maospati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor
64
tersebut adalah tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola yang dimiliki oleh
yang harus dikuasai antara lain: gerakan-gerakan tanpa bola (lari dan merubah
arah, melompat, gerak tipu tanpa bola atau badan), gerakan dengan bola
(menendang bola, menerima bola, menyundul bola, menggiring bola, gerak tipu
dengan bola, merebut bola, melempar bola, teknik penjaga gawang atau bertahan
dan menyerang).
pelatih yang berkualitas, pemain berbakat dan kompetisi yang teratur serta harus
keterampilan para siswa dalam suatu cabang olahraga. Dari hasil tes keterampilan
65
keterampilan menggiring dalam permainan sepak bola pada siswa di SMP Negeri
yang digunakan adalah bola plastik dan bola standar. Adapun kelebihan dan
Bola plastik dapat lebih banyak penggunaan alatnya karena harganya relatif
murah, dan karakteristik bolanya lebih ringan dari bola yang sesungguhnya,
Bola plastik relatif lebih ringan maka akan cepat menimbulkan kelelahan,
akibat kelelahan maka akan menururun kapasitas kerja fisik sehingga akan
Bola standar lebih banyak memberikan pantulan, dan juga bola lebih lunak
Bola relatif lebih berat dan bola tidak terkontrol dengan baik ketika
karena tekstur bola yang relatif licin sehingga menyulitkan anak dalam
mengolah bola.
anak masih belum disiplin waktu, ketika peneliti menjelaskan anak-anak kurang
harus memberikan contoh lagi, masih ada beberapa anak yang belum
tulang kering.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil tes awal dan tes
akhir. Kegiatan penelitian ini pada tahap pertama adalah membagi kelompok
sampel secara acak menjadi dua kelompok, tahap kedua melakukan tes awal
data tes awal kemudian sampel di beri perlakuan sesuai dengan masing-masing
kelompok. Pada tahap ketiga yaitu tes akhir antara kelompok A (KA) dan
Kelompok B (KB),
Dari hasil tes awal dan tes akhir keterampilan menggiring menggunakan
bola plastik pada kelompok A (KA), pada tes awal waktu terbaik diraih oleh Aji
Prasetia Sadewa dengan 22,14 detik/second. Dan pada tes akhir diraih oleh Dimas
Dari hasil tes awal dan tes akhir keterampilan menggiring menggunakan
bola standar pada kelompok B (KB), pada tes awal waktu terbaik diraih oleh
67
Bayu Pamungkas dengan 22,31 detik/second. Dan pada tes akhir diraih oleh
1. Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir menggiring menggunakan bola
sepakbola antara kelompok A (KA) dan kelompok B (KB) dimana pada hasil
tes awal menggiring menggunakan bola plastik diperoleh rata-rata 25,91 dan
standar pada kelompok B di peroleh rata-rata 26,16 dan pada tes akhir di
diperoleh nilai Lhitung = 0,0889. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas
normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok B
(KB) diperoleh nilai Lhitung = 0.0879, ternyata juga lebih kecil dari angka
batas penolakan hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu 1,72. Dengan
berdistribusi normal.
1.102. dengan db = 38 maka dapat dilihat pada tabel Ft dan taraf signifikan
68
5% = 3,24, ternyata nilai Fhitung 1.102 lebih kecil dari Ft 5% = 3,24. Karena
Fhitung < Ftabel 5%, maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat
4. Dari hasil pengitungan uji t diketahui thitung = 0,77 Dengan demikian dapat
ttabel = 1,68. Sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel 5%. Dengan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
bermain menggunakan bola plastik dan bola standar terhadap hasil menggiring
berikut:
69
70
peroleh rata-rata 26,16 dan pada tes akhir di peroleh rata-rata 24,16. Hal ini
jelas terlihat pada pengumpulan data tes awal dan tes akhir dimana perolehan
B. Saran
menggunakan bola plastik dan bola standar terhadap hasil menggiring dalam
sebagai berikut:
minat dan bakat anak yang berhubungan dengan olahraga, sehingga siswa
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih representatif dan
DAFTAR PUSTAKA
http://erfahza.blogspot.com/2014/03/hakikat-sepak-bola.html?m=1
Ganesha Putra. 2010. Panduan Sepakbola Usia 6-14 Tahun Kutak-katik Latihan
(UNS Press)
72
73
http://pakguruolahraga.blogspot.com/2014/06/hakikatekstrakurikuler
http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/07/hakikat-
Salmon Runesi dan Yoniel Selan. 2010. Bahan Ajar Mata Kuliah Sepakbola.
Tim MGMP Penjas Orkes SMP Kabupaten Magetan. Buku Kegiatan Siswa
Magetan