Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak kalah penting dengan


kebutuhan yang lain. Sekolah merupakan lembaga yang digunakan sebagai sarana
pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif .
Menciptakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa tidak mudah, perlu
kecermatan dari guru dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik bahan pelajaran yang akan diberikan (diajarkan)
sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif.
Keberadaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah bukan hanya
untuk meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani bagi semua siswa, melainkan
memberikan pengalaman-pengalaman dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor
bagi diri siswa tersebut. Disini guru dituntut menentukan model pembelajaran yang
sesuai bagi siswa. Hal ini dikarenakan guru harus menghadapi siswa yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu guru harus mempunyai banyak kreatifitas
dalam mengemas sebuah materi pembelajaran agar siswa menyukai dan ikut serta
berperan aktif dalam setiap pembelajaran
Berdasarkan dari hasil pengamatan penulis, masih banyak siswa kurang
memahami materi yang diberikan jadi banyak waktu terbuang untuk penjelasan materi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang menjadi
pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah meningkatkan
penguasaan gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola
besar (sepak bola) pada permainan bola besar (sepak bola) melalui pendekatan bermain
dan media bantu dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas V SDN Inpres
Sabeyab Tahun Pelajaran 2023/2024.

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan gerak dasar
lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola) pada
permainan bola besar (sepak bola) melalui pendekatan bermain dan media bantu dalam
pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas V SDN Inpres Sabeyab Tahun Pelajaran
2023/2024.

1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini untuk peningkatan penguasaan gerak dasar lokomotor non
lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola
besar (sepak bola) melalui pendekatan bermain dan media bantu dalam pembelajaran
penjasorkes pada siswa kelas V SDN Inpres Sabeyab Tahun Pelajaran 2023/2024.
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
1. Bagi Guru
Melalui penelitian ini, Guru Penjasorkes dapat menerapkan strategi dan model
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik untuk meningkatkan penguasaan
gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar
(sepak bola) pada permainan bola besar (sepak bola).
2. Bagi Siswa
Melalui hasil penelitian ini, siswa yang semula tidak tertarik dan bermasalah
dengan pembelajaran sepak bola, menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan model
pembelajaran dan membantu memperbaiki serta meningkatkan pembelajaran
Penjasorkes di sekolah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat sepak bola


Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat
digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung pada
pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan menciptakan
kesempatan mencetak gol, anggota tim harus meningkatkan kemampuan mengoper
dan menerima bola dengan baik, menggiring bola sampai menembakkan bola ke
gawang lawan untuk menghasilkan gol. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama
lainnya karena setiap bola yang dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.
Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang
menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu
yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain
termasuk satu orang penjaga gawang. Tujuan permainan ini dimainkan adalah untuk
memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha
mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan agar tidak kemasukan gol
(Agustina, 2020).

2.2 Permainan bola besar


Permainan bola besar adalah jenis olahraga yang menggunakan bola
berukuran besar sebagai objek yang digerakkan pemain. Ukuran bola tersebut
menentukan anggota tubuh yang digunakan untuk menggerakkannya. Secara lengkap,
permainan bola besar merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan secara
berkelompok atau beregu di lapangan, dengan menggunakan bola yang memiliki
diameter lebih dari 50 cm. Tujuan dari permainan bola besar adalah membantu
mengembangkan stamina tubuh agar pemain tidak mudah lelah dalam beraktivitas.
Setiap jenis permainan bola besar memiliki aturan sendiri yang harus diikuti. Nama
cabang olahraga bola besar antara lain sepak bola, futsal, bola voli, bola basket, dan
bola tangan.

3
2.3 Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai pendidikan
nasional. (Yudesta & Oktaria, 2020) mengatakan bahwa pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah
tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan
seimbang. Menurut (Kurniawan & Heyniek, 2016) pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai
tujuan mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi
masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani
Menurut (Aprianova, 2017)mengemukakan bahwa pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang
berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan
menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. Menurut (Nugroho &
Winata, 2018) pada awalnya olahraga pendidikan adalah suatu kawasan olahraga
yang spesifik yang diselenggarakan dilingkungan pendidikan formal. Aktivitas
jasmani pada umumnya atau olahraga pada khususnya dipakai sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Olahraga pendidikan direncanakan sedemikian rupa
untuk mencapai perkembangan peserta didik secara keseluruhan, baik fisik,
intelegensi, emosi, sosial, moral maupun spiritual
Menurut uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan Jasmani
merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik
kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental,
emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang dalam rangka sistem
pendidikan nasional. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru
diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi
permainan dan olahraga, internalisasi nilainilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-

4
lain) serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur
fisik mental, intelektual, emosi dan sosial.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas tentang gerak dasar lokomotor non lokomotor dan
manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola besar
(sepak bola) dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Inpres Sabeyab Kabupaten
Jayapura Tahun Pelajaran 2023/2024.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan penelitian, sarana dan
prasarananya belum cukup tersedia dengan lengkap. Alat alat yang dibutuhkan
kurang lengkap contoh cones dan alat alat lainnya. Sebagai sumber data
pendukung, perpustakaan telah menyediakan berbagai buku. Lapangan olahraga
juga sangat memadai untuk pelaksanaan penelitian tentang gerak dasar lokomotor
non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola) pada
permainan bola besar (sepak bola).
2. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian adalah 4 (empat)
bulan. Pelaksanaan penelitian ini mulai dari bulan desember sampai dengan maret
2024 Kegiatan penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan
laporan. Kegiatan persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan
tindakan, Pengajuan judul, penyusunan proposal, dan Pengajuan ijin penelitian.
Kegiatan pelaksanaan meliputi seminar proposal dan pengumpulan data
penelitian. Penyusunan laporan meliputi penulisan laporan dan ujian skripsi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal kegiatan penelitian tindakan
kelas berikut ini:

6
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan Ke
No Rencana Kegiatan Des jan Feb Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi masalah
c. Penentuan tindakan
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
3. Penyusunan laporan
a. Penulisan laporan

3.2 Subjek Penelitian


Subyek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri inpres sabeyab kabupaten
jayapura Tahun Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Siswa Kelas V SD Negeri Inpres Sabeyab Kabupaten Jayapura mayoritas
berasal dari keluarga petani, oleh karena itu sebagian waktunya di rumah
digunakan untuk membantu orang tua, sehingga mereka jarang melakukan latihan
olahraga selama di rumah. Apalagi yang berhubungan dengan gerak dasar
lokomoto non lokomotor dan manupulatif dalam sepak bola. Kegiatan olahraga
yang sering dilakukan di rumah adalah permainan, tali lompat.

3.3 Data dan Sumber Data


Data dan sumber data penelitian ini meliputi jenis dan sumber data. Jenis data
yang digunakan meliputi data apa saja yang menjadi fokus penelitian, sedangkan
sumber data adalah meliputi dari mana saja data tersebut diperoleh. Jenis data
penelitian ini meliputi minat, keaktifan, dan penguasaan gerak dasar lokomotor
non lokomotor dan manupulatif siswa.

7
Sumber data penelitian diambil dari siswa kelas V, guru, SD Negeri inpres
sabeyab kabupaten jayapura Tahun Pelajaran 2023/2024, kebiasaan siswa dalam
berlatih gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan
bola besar (sepak bola) pada sepakbola, dan dokumen berupa buku-buku sumber
yang di antaranya buku mata pelajaran pendidikan jasmani kelas V Kurikulum
Merdeka dan buku-buku lain tentang gerak dasar lokomotor non lomkomotor dan
manipulatif.

3.4 Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini meliputi
wawancara dengan siswa kelas V dan guru, observasi atau pengamatan langsung
ke tempat pembelajaran untuk mencatat data tentang kondisi belajar siswa yang
meliputi minat, keaktifan, dan penguasaan siswa terhadap pembelajaran gerak
dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak
bola).

3.5 Uji Validitas Data


Teknik pengujian validitas data dilakukan dengan triangulasi yang meliputi
triangulasi data, metode, teori, dan peneliti data yang sudah terkumpul merupakan
modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul
akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk
penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data
yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan
Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya
adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan
beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan
triangulasi, yaitu:
1. Penguasaan gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada
permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola besar (sepak bola)

8
dianalisis dengan menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang
diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
2. Minat dan keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang
diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan pendekatan bermain dan media bantu dianalisis dengan
menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif
pada permainan bola besar (sepak bola) pada sepak bola sebelum tindakan
divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. Modul , alur tujuan pembelajaran, kurikulum divalidasi dengan triangulasi
dokumen.

3.6 Analisis Data


Data penelitian meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
dianalisis dengan teknik statistik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan
hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya persentase penguasaan gerak dasar
lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola)
sepak bola pada satu siklus dengan siklus berikutnya. Data kualitatif dianalisis
dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan
kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut
menjadi bahan untuk menyusun rencana perbaikan pelaksanaan tindakan pada
siklus berikutnya.
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-
angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka
sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang
bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan
perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

9
3.7 Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik, yaitu mempertimbangkan
kondisi pratindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan dan dapat
diukur dengan jelas. Indikator kinerja penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 2 Indikator Kinerja Penelitian
Presentase siswa
Aspek yang diukur Cara mengukur
yang ditargetkan
Minat belajar siswa 80% Diamati saat pembelajaran dan
dihitung jumlah siswa yang
memfokuskan perhatiannya pada
pembelajaran gerak dasar
lokomotor non lokomotor dan
manipulatif pada permainan bola
besar (sepak bola) pada
permainan bola besar (sepak bola)
yang dipraktekkannya
Keaktifan siswa dalam 80% Diamati saat pembelajaran dan
mempelajari gerak dihitung jumlah siswa yang
dasar sepak bola menampakkan keaktifan dalam
mempelajari gerak dasar
sepakbola
Penguasaan gerak 75% Diukur dari hasil tes melakukan
gerak dasar sepak bola gerak dasar sepakbola jumlah
siswa yang dapat melakukan
gerak dasar sepakbola dengan
baik minimal 75% sudah
nenujukan

10
Minat belajar siswa 80% Diamati saat pembelajaran dan dihitung jumlah
siswa yang memfokuskan perhatiannya pada pembelajaran gerak dasar sepakbola
yang dipraktekannya.
Keaktifan siswa dalam mempelajari gerak dasar sepak bola 80% Diamati saat
pembelajaran dan dihitung jumlah siswa yang menampakan keaktifan dalam
mempelajari gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada
permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola besar (sepak bola).
Penguasaan gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada
permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola besar (sepak bola) siswa
75% Diukur dari hasil tes melakukan gerak dasar sepakbola dan dihitung jumlah
siswa yang dapat melakukan gerak dasar lokomotor non lokomotor dan
manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola) pada permainan bola besar
(sepak bola) dengan baik minimal 75% teknik menendang menggiring dan
menghentikan boal yang tepat sesuai petunjuk.

3.8 Prosedur Penelitian


Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan prosedur kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi modul ajar dibuat dengan skenario yang jelas dan
rinci yang relevan dengan tindakan, mempersiapkan jenis permainan dan media
bantu pembelajaran berupa alat bekas books file, dan peluit, serta
mempersiapkan lembar pengamatan, serta mempersiapkan alat atau instrumen
penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan diawali dengan kegiatan awal yang meliputi
membariskan siswa menjadi 3 bersaf, memberi salam, memimpin do’a,
melakukan presensi, dan memimpin pemanasan.
Peneliti menjelaskan dan memperagakan permainan kucing dan tikus, Cara
bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1

11
orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang
lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari
kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang
kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa
ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri
kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada
temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya.
Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang
Kegiatan inti tindakan adalah peneliti memberikan penjelasan tentang
materi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa tentang teknik dasar
mengoper, menghentikan bola dan menggiring, kemudian siswa menjawab
pertanyaan. Peneliti membariskan siswa menjadi 3 shaf berbanjar. Siswa
memperagakan teknik mengoper bola secara bergantian dan kembali ke
belakang barisan,
Siswa melakukan gerakan teknik menghentikan bola bola secara
bergantian dan kembali ke belakang barisan, gerakan dilakukan berulang-
ulang sesuai perintah.
Peneliti menjelaskan dan gerakan teknik menggiring bola secara
bergantian dan kembali ke belakang barisan, gerakan dilakukan berulang-
ulang sesuai perintah.
c. Observasi
Pembelajaran gerak dasar sepak bola melalui pendekatan bermain dan
media bantu, siswa kelas V sudah mulai menampakan ketertarikan terhadap
pembelajaran. Siswa yang pada kegiatan pratindakan bermain sendiri, pada
siklus I ini mulai berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Peneliti mencatat
semua aktifitas siswa, minat siswa, keaktifan siswa, dan penguasaan gerak
dasar sepakbola siswa dalam lembar pengamatan, sebagai bahan analisis untuk
mengambil tindakan selanjutnya.
d. Refleksi
Minat dan keaktifan siswa terhadap materi pembelajaran gerak dasar
sepak bola diamati, dihitung, dan kemudian dicatat dalam lembar pengamatan

12
sebagai data penelitian dan bahan analisis. Psiswa yang menunjukkan minat
dan keaktifan terhadap pembelajaran tercatat sebanyak 17 siswa (85%),
demikian juga dengan penguasaan gerak dasar sepakbola. Minat, keaktifan, dan
penguasaan gerak dasar sepakbola siswa pada ini telah meningkat, namun
peningkatannya belum seperti yang diharapkan sesuai indikator kinerja
penelitian.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pratindakan


Penelitian tentang penguasaan gerak dasar sepakbola ini dimulai dengan
kegiatan pratindakan, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mendapatkan data awal sebagai dasar pengambilan tindakan tiap siklusnya. Hasil
belajar pratindakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Persentase Penguasaan Gerak Dasar sepakbola
Pratindakan
No Tuntas/Belum Tuntas Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1 Tuntas 8 40%
2 Belum Tuntas 12 60%
Jumlah 20 100%

Tabel di atas menunjukkan tingkat ketuntasan yang belum mencapai KKM


yang diharapkan, dari 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan, baru 10 siswa (40%) yang telah dapat menguasai gerak dasar
lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar (sepak bola)
pada permainan bola besar (sepak bola) dengan baik dan sisanya 21 siswa (60%)
masih belum menguasai gerak tersebut dengan baik.
Pada pratindakan, siswa terlihat masih banyak kurang tepat melakukan teknik
sepak bola, siswa masih belum bisa berkonsentrasi dan masih ragu dalam
melakukan mengoper bola, sehingga akibatnya penguasaan gerak dasar sepakbola
siswa sangat rendah.

4.2 Deskripsi Hasil Tindakan


Tindakan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
bermain dan media bantu berupa boks file dan bola . bedarsarkan hasil tindakan
diperoleh persentase penguasaan gerak dasar sepakbola siswa sebagai berikut:

14
Tabel 2
Persentase Penguasaan Gerak Dasar sepakbola
No Tuntas/Belum Tuntas Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1 Tuntas 18 90%
2 Belum Tuntas 2 10%
Jumlah 20 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa, 18 siswa (90%) telah menguasai gerak


dasar sepakbola dengan baik dan sisanya 2 siswa (10%) masih belum menguasai
gerak tersebut dengan baik.
Keberhasilan tindakan pembelajaran yang dicapai setelah peneliti
melakukan pembelajaran melalui pendekatan bermain dan media bantu berupa
boks file. Siswa memperlihatkan minat yang cukup tinggi dalam mengikuti
pembelajaran gerak dasar sepak bola, sehingga penguasaan gerak dasar sepak bola
sedikit demi sedikit meningkat, namun belum semua siswa dapat menguasai gerak
dasar sepakbola dengan baik, ini dikarenakan masih ada siswa yang tidak
konsentrasi pada pembelajaran. Penguasaan gerak dasar sepak bola telah
meningkat dan persentase peningkatannya sudah mencapai kriteria ketuntasan
yang diharapkan.
Keberhasilan tindakan pembelajaran ini dicapai setelah peneliti melakukan
pembelajaran melalui pendekatan bermain dan media bantu berupa boks file.
Siswa terlihat antusias mengikuti pembelajaran gerakdasar sepak bola, siswa
merasa tertantang dan bersaing untuk dapat melakukan gerak dasar sepakbola
dengan baik.
Kegiatan pembelajaran semakin hidup, siswa berkompetisi dengan sehat
untuk dapat melakukan gerak dasar sepak bola baik. Suasana pembelajaran
menjadi semakin kondusif, semua siswa terlihat antusias melakukan gerak dasar
lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan sepak bola.
Pendekatan bermain dan media bantu berupa boks file dalam pembelajaran
gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan bola besar

15
(sepak bola) telah berhasil menarik minat belajar seluruh siswa, sehingga tingkat
penguasaan gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada
permainan bola besar (sepak bola) meningkat. Persentase peningkatan penguasaan
gerak dasar lokomotor non lokomotor dan manipulatif pada permainan sepak bola
tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Oleh karena itu,
pembelajaran telah dapat dikatakan berhasil.

4.3 Pembahasan
Pendekatan bermain dan media bantu pada pembelajaran gerak dasar
sepakbola pada siswa kelas V SD Negeri inpres sabeyab kabupaten jayapura
Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa,
suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan maksimal.
Pendekatan bermain dan media bantu boks file pembelajaran gerak dasar
sepakbola serta penambahan media bantu berupa bola plastic merupakan
pendekatan yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga para siswa dapat melakukan gerak dasar sepakbola
dengan baik dan optimal yang pada akhirnya dapat meningkatkan penguasaan
gerak dasar sepakbola.
Penguasaan gerak dasar sepakbola siswa kelas V SD Negeri inpres sabeyab
kabupaten jayapura, setelah dilakukan perbaikan pembelajaran menunjukan
peningkatan secara signifikan . Mereka tertarik pada penggunaan media bantu dan
latihan yang bervariasi. Siswa merasa tidak jenuh, bahkan merasa tertantang
dengan latihan dan permainan tersebut. Ternyata media bantu boks file dan bola
plastik dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan analisis data, pembelajaran menggunakan media bantu dapat
meningkatkan penguasaan gerak dasar sepak bola, hal ini sejalan dengan
pendapat yudesta (2020) bahwa, media bantu pendidikan ini disusun
menggunakan patokan atau berdasarkan pada prinsip bahwa pengetahuan yang
ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca indera. Oleh sebab
itu, semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sesuatu materi
yang diajarkan maka semakin banyak dan semakin jelas pula

16
pengertian/pengetahuan yang diperoleh oleh sasaran pendidikan. Dengan
perkataan lain media bantu ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak
mungkin kepada suatu obyek, sehingga mempermudah persepsi dari siswa.
Keaktifan belajar siswa telah meningkat, penguasaan gerak dasar sepakbola
meningkat, siswa lebih berminat, apalagi dengan suasana kompetisi yang tercipta
akibat penggunaan media bantu tambahan berupa boks file dan bola plastik,
sehingga nilai hasil belajarpun secara otomatis meningkat. Setelah dilakukan
persentase ketuntasan belajar telah mencapai 90%.
Meskipun demikian, pembelajaran pendidikan jasmani tidak hanya
mementingkan nilai kuantitatif saja, akan tetapi yang paling penting adalah
prosesnya. Setelah dilakukan pembelajaran gerak dasar sepakbola menggunakan
pendekatan bermain dan media bantu boks file bola plastik, proses pembelajaran
menjadi kondusif, siswa terlihat antusias, aktif, dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga dampak akhir yang ingin dicapai berupa meningkatnya
kebugaran dan kesehatan siswa dapat tercapai dengan baik.

17
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Simpulan penelitian ini adalah pendekatan bermain dan media bantu dapat
meningkatkan minat, keaktifan, dan penguasaan gerak dasar sepak bola siswa
kelas V SD Negeri Inpres Sabeyab Kabupaten Jayapura Tahun Pelajaran
2023/2024
Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran pendidikan
jasmani dan olahraga kesehatan di SD Negeri inpres sabebyab kabupaten jayapura
pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan dapat menerapkan pembelajaran gerak
dasar sepakbola melalui pendekatan bermain dan media bantu. Pendekatan
bermain dan media bantu dapat pula digunakan pada materi pembelajaran
pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan lainnya, terutama pada cabang sepak
bola, sehingga siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang menyenangkan
sehingga tujuan akhirnya dapat tercapai.

B. Saran
1. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan dapat menerapkan pendekatan bermain dan melengkapi
media bantu pembelajaran agar guru dapat menerapkan pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menyenangkan, sehingga minat, keaktifan, dan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran diharapkan menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan materi dan media bantu yang telah tersedia atau
menyediakan alat bantu sendiri yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga
materi dapat disampaikan dengan mudah dan menyenangkan bagi siswa.
3. Bagi Siswa

18
Siswa dalam mengikuti pembelajaran diharapkan lebih berminat dan aktif,
sehingga materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru mudah diterima dan
dikuasai, sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. (2020). Buku Jago Sepakbola. Ilmu Cemerlang Grup.


Aprianova. (2017). Metode Drill untuk Meningkatkan Sepakbola.
Kurniawan, D. N., & Heyniek, F. (2016). Hubungan antara Kecepatan Lari
dengan Kemampuan Menggiring Bola Sepak pada Umur 10-11 Tahun
SSB Unibraw 82 Malang. Jurnal Pendidikan Jasmani, 26(2).
Nugroho, A., & Winata, D. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Menendang Bola
pada Permaianan Sepakbola Siswa Kls V SD. Jurnal Ilmiah STOK Bina
Guna Medan, 6(2), 55-64.
Yudesta, E., & Oktaria, K. (2020). Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola
Peserta Didik Tingkat Atas Sekolas Dasar. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Dasar, 7(2).

20

Anda mungkin juga menyukai