Anda di halaman 1dari 8

1

MODEL PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK BERBASIS


PERMAINAN PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR

Syaifudin Wahid1, Moch.Asmawi2, Sujarwo3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga Universitas
Negeri Jakarta, Jl. Pemuda no.10, Rawamangun Jakarta TImur
Email: syaifudinwahid05@gmail.com

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah model pembelajaran menggunakan


tampilan berbasis permainan dalam pembelajaran penjas kelas 5 sekolah dasar yang
dipersiapkan dengan baik dan menarik juga memberikan inovatif dan kreativitas serta
memberikan materi pembelajaran agar siswa dapat menerima materi yang di sampaikan
sesuai yang di rencanakan metodologi yang digunakan adalah research and development
R&D subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD jaya manggala dan SD negeri 6 jatake kota
tangerang. Hasil dari produk pembuatan model pada sekolah dasar adalah 88,49 % untuk data
kemudahan dan dinyatakan sangat baik. Serta data kemenarikan yang diperoleh 90,14 %
dinyatakan sangat baik. Dengan demikian dinyatakan bahwa model pembelajaran lari jarak
pendek berbasis permainan pada SD dapat diuji cobakan dijadikan referensi sebagai model
pembelajaran lari jarak pendek berbasis permaianan pada tingkat sekolah dasar sebanyak 15
model Pembelajaran.
Kata Kunci: Model pembelajaran, lari jarak pendek, berbasis permainan

PENDAHULUAN berkembang secara sosial, serta


Pendidikan jasmani adalah suatu berpengaruh terhadap kesehatan fisik
proses pembelajaran yang berhubungan dan mentalnya.
dengan aktivitas jasmani yang Pendidikan jasmani merupakan
direncanakan secara sistematik bertujuan bagian yang tak terpisahkan dari
untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pendidikan umum. Tujuannya adalah
mengembangkan keterampilan motorik, untuk membantu siswa agar tumbuh dan
kemampuan fisik, kecerdasan berkembang secara baik dan sesuai
intelektual, sikap, mental, emosional, dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu
spiritual, dan sosial. Pembelajaran menjadikan manusia Indonesia
pendidikan jasmani mendorong siswa seutuhnya. Dengan pendidikan jasmani
untuk lebih kreatif, inovatif, terampil, siswa akan memperoleh berbagai
dapat memahami dan menguasai materi ungkapan yang erat kaitannya dengan
serta mempraktikkan apa yang akan kesan pribadi yang menyenangkan serta
dipelajari. berbagai ungkapan yang kreatif,
Pendidikan jasmani merupakan inovatif, terampil, memiliki kebugaran
bagian terpenting dari proses jasmani, kebiasaan hidup sehat dan
pendidikan. Melalui pendidikan jasmani memiliki pengetahuan serta pemahaman
yang diarahkan dengan baik, siswa akan terhadap gerak manusia.
mengembangkan keterampilan yang Melalui pendidikan jasmani di
berguna bagi pengisian waktu senggang, harapkan siswa dapat memperoleh
terlibat dalam aktivitas yang kondusif berbagai pengalaman dan merangsang
untuk mengembangkan hidup sehat, peserta didik untuk
2

inovatif,kreatif.terampil serta paham menggunakan otot tungkai dan lengan


tentang menjaga tubuh tetap bugar dan serta di landaskan dengan pengetahuan
paham akan gerak manusia.banyak dan nilai-nilai yang terkandung di
faktor terhambatnya dalam program dalamnya. Lari jarak pendek termasuk
pembelajaran salah satu faktornya pelajaran dalam penddidikan jasmani
adalah strategi seorang guru penjas yang untuk itu siswa di harapkan mampu
kurang baik,kurang kreatif dalam melakukan teknik dasar lari jarak
memberikan pembelajaran sehingga pendek. Banyak kendala yang terjadi
peserta didik kurang menguasai apa yang dalam materi pembelajaran lari jarak
di berikan guru,cepat bosan,tidak pendek misalnya, kondisi lapangan yang
bersemangat dalam mengikuti tidak mendukung,jenuh karena
pembelajaran khususya dalam gerakanya hanya berlari lurus saja dan
pembelajaran lari jarak pendek. berulang-ulang,Penerapan lari jarak
Atletik merupakan induk dari pendek yang kurang baik bukan hanya
seluruh cabang olahraga, karena semua karena motorik murid yang kurang baik
cabang olahraga akan melibatkan tetapi terkadang kemampuan guru yang
aktivitas yang ada pada nomor atletik. terbatas dalam menerapkanya
Aktivitas lari, lompat, dan lempar cenderung seperti orang dewasa.
(termasuk tolak) merupakan pola gerak Maka dari itu sehingga terpikirkan
dasar yang mewarnai sebagian besar oleh penulis untuk membuat model
cabang olahraga. Ketiga pola gerak dasar pembelajaran dan strategi pembelajaran
tersebut berasal dari cabang olahraga yang dipersiapkan dengan baik dan
atletik. (M.E Winarno,dkk: 2009) Salah menarik. Juga memberikan inovasi dan
satu materi dalam Penjasorkes di SD kreativitas, Serta memberikan materi
yang harus diajarkan adalah atletik. pembelajaran agar siswa dapat
Atletik memiliki beberapa bentuk menerima materi yang disampaikan
kegiatan yang beragam, maka atletik sesusai yang direncanakan ,lari jarak
dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan pendek sudah menjadi bagian dasar dari
cabang olahraga lainnya. Bahkan, ada aktivitas gerak lainya secara
yang menyebut atletik sebagai ”Ibu” dari keseluruhan,apabila anak dapat
semua cabang olahraga. Sebab, melakukan lari jarak pendek dengan baik
keterampilan dasar olahraga tercakup di maka menjadi sebuah modal untuk
dalamnya. melakukan aktivitas gerak yang lainya.
Atletik dapat menjadi salah satu Oleh karena itu,diperlukan model
kegiatan yang digemari dalam pembelajaran yang tepat agar siswa
penjasorkes di SD sesuai dengan ciri dapat antusias dan tidak menimbulkan
perkembangannya, peserta didik di kejenuhan. Model pembelajaran yang
sekolah dasar pada dasarnya sudah mendorang siswa lebih aktif bergerak
terampil melakukan unsur gerakan bisa melalui model pembelajaran dalam
kegiatan atletik. Atletik dapat bentuk permainan yang erat kaitanya
meningkatkan kualitas fisik peserta didik dengan imajinasi siswa dan di harapkan
lebih bugar. Karena itu atletik sering siswa bisa bergerak lebih aktif,senang
pula dijadikan sebagai kegiatan dan berpengaruh pada peningkatan
pembuka atau penutup satuan ajar kebugaran jasmani,perilaku hidup sehat,
pendidikan jasmani di sekolah ajar. sikap sportif, dan kecerdasan emosional.
(Yudha, 2003: 3). Metode belajar yang akan di pilih
Lari jarak pendek merupakan adalah metode belajar bermain dan
aktivitas fisik yang dominan proses pembelajaran akan di kemas
3

menarik dari mulai yang sederhana ke dengan analisis dan observasi agar
yang lebih komplek dengan berbagai sebuah produk dapat dipertanggung
variasi dari hasil modifikasi,serta dalam jawabkan dan bermanfaat
bentuk kompetisi untuk memacu minat Model pembelajaran merupakan
dan keterlibatan siswa dalam proses sebuah rencana yang dimanfaatkan
pembelajaran. untuk merancang. Isi yang terkandung di
Penelitian merupakan cara ilmiah dalam model pembelajaran berupa
untuk mendapatkan data dalam rangka strategi pengajaran yang biasa guru
memecahkan suatu permasalahan terapkan pada saat proses belajar
dengan tujuan tertentu dan mendapatkan mengajar adalah menajemen kelas,
hasil yang valid serta dapat dipercaya. pengelompokan siswa, dan penggunaan
Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: alat bantu pengajaran” (Dini Rosdiani,
01), “penelitian adalah sebuah cara untuk 2012: 05)
menemukan jawaban dari pertanyaan- Nofi Marlina Siregar (2013: 30)
pertanyaan atau rumusan masalah dalam bukunya menyatakan bahwa
dengan menggunakan prosedur yang permainan adalah sebuah aktivitas
sistematis dan ilmiah”. rekreasi dengan tujuan bersenang-
Penelitian dan pengembangan senang, mengisi waktu luang, dan
(research and development) bertujuan melakukan olahraga ringan. Permainan
untuk menghasilkan produk baru melalui biasanya dilakukan sendiri, atau
proses pengembangan, agar sebuah bersama-sama.
produk itu menjadi efektif dan efisien J. Matakupan (1991: 50) dalam
pada bidang yang telah ditentukannya. bukunya mendefinisikan bahwa bermain
Sugiyono (2009: 297) dalam dan permainan merupakan alat
bukunya menyatakan bahwa, “penelitian pendidikan melalui aktifitas jasmani,
dan pengembangan atau dalam bahasa bahwa dengan bermain akan terjadi
inggrisnya research and development stimuli mengembangkan daya pikir dan
adalah penelitian yang digunakan untuk kemampuan fisik atau jasmani. Bila
menghasilkan produk tertentu, dan anak-anak mendapat kesempatan
menguji keefektifan produk tersebut”. bermain yang sesuai dengan pilihan,
Berdasarkan pendapat di atas maka tidak pernah terjadi hal-hal
penelitian pengembangan dapat merugikan, bahkan akan menjadi nilai
disimpulkan sebagai suatu penelitian tambah menjadi nilai tambah bagian
yang berdasarkan pada pembuatan suatu mengenai kebutuhan materi
produk yang efektif, diawali dengan pengembangan diri dan pengembangan
analisis kebutuhan, pengembangan dan emosional.
produk, dan uji coba produk. Menurut Yusuf Adisasmita (1992:
Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 35) yang di maksud lari jarak pendek
164) dalam bukunya menyatakan bahwa, adalah nomor lari yang di lakukan
“penelitian dan pengembangan adalah dengan kecepatan tinggi (sprint) atau
suatu proses atau langkah-langkah untuk kecepatan penuh,sepanjang jarak yang
mengembangkan suatu produk baru atau harus di tempuh sampai dengan jarak
menyempurnakan produk yang telah 400 meter,masih di golongkan lari jarak
ada, yang dapat dipertanggung pendek.
jawabkan”. Jadi penelitian dan Pada umunya siswa kelas V SD
pengembangan dalam menciptakan atau memasuki usia 9-10 tahun,dalam mas a
menyempurnakan sebuah produk usia tersebut dapat dikatakan sebagai
haruslah melalui proses yang didahului kategori anak besar.dan pada kelas 3
4

siswa lebih menghabiskan waktu untuk referensi kuat atau dapat di


bermain. Masa sekolah dasar merupakan pertanggung jawabkan, lalu studi
masa anak untuk bebas bergerak Untuk literatur dibutuhkan dalam
mengembangkan pembelajaran yang penelitian pengembangan ini,
efektif, guru pendidikan jasmani harus observasi lapangan dengan melihat
memahami karakteristik dan kebutuhan secara langsung kebutuhan siswa
siswa. Dengan memahami karakteristik terkait model yang akan diterapkan.
perkembangan siswa, guru akan mampu 2. Mengumpulkan informasi, setelah
membantu siswa belajar secara efektif potensi dan masalah dapat
(Samsudin, 2008: 108) ditunjukan secara faktual dan up to
date. Pengumpulan Informasi ini
METODE mencangkup perencanaan penelitian
Penelitian ini menggunakan antara lain : tujuan khusus pada
pendekatan kuantitatif dan serta penelitian dan pengembangan ini
menggunakan Metode Research & adalah produk yang ingin dicapai.
Development (Sugiyono, 2009) yang Maka informasi dalam
akan menghasilkan produk berupa merencanakan penelitian
model pembelajaran. Tujuan yang ingin pengembangan ini harus tepat
dicapai dalam penelitian ini adalah sehingga produk yang diuji sesuai
membuat model pembelajaran Lari dengan yang ingin dicapai.
Jarak Pendek Berbasis permainan 3. Desain produk, produk yang
melalui bentuk-bentuk permainan yang dihasilkan dalam penelitian
baru dan dibuat sesuai dengan Research and Development
karakteristik sasaran penelitian pada bermacam-macam. Desain Produk
siswa SD Kelas V. pada langkah ini merupakan
Subjek penelitian adalah siswa kelas penyiapan bahan-bahan
V SD Jaya Manggala sebanyak satu pembelajaran mulai dari buku
kelas 20 siswa dan SD Negeri 6 Jatake acuan/referensi dan alat evaluasi
Kota Tangerang sebanyak tiga kelas berupa hard cover sesuai urutan dan
dimana masing-masing perkelas yang prosedur, dilengkapi buku. Pada
terdiri dari 36 siswa. Penelitian yang tahap ini pun peneliti menemukan
dilakukan ini menggunakan metode dan membuat 15 model
Research & Development untuk pembelajaran lari jarak pendek
mengembangkan dan memvalidasi berbasis permainan.
produk berupa model pembelajaran lari 4. Validasi desain tahap ini melibatkan
jarak pendek berbasis permainan pada tiga ahli, ketiga ahli melihat model
siswa kelas V SD Negeri 6 Jatake Kota pembelajaran lari jarak pendek
Tangerang. berbasis permainan yang sudah
Menurut Sugiyono ada sepuluh ditentukan lalu divalidasi dan
langkah-langkah dalam penelitian dan menilai model yang layak untuk
pengembangan antara lain : diuji cobakan.
1. Potensi dan masalah adalah langkah 5. Revisi desain, setelah desain produk
awal dalam penelitian dan divalidasi melalui diskusi dengan
pengembangan meliputi analisis para ahli, maka akan dapat diketahui
kebutuhan yang bertujuan agar pada kelemahannya. Kelemahan tersebut
saat penelitian sesuai dengan selanjutnya dicoba untuk dikurangi
keadaan penelitian, selanjutnya dengan cara perbaiki desain. Yang
studi pustaka untuk mengetahui bertugas memperbaiki desain adalah
5

peneliti yang menghasilkan produk pendek. Dari model yang telah dibuat
tersebut. Revisi desain atau diharapkan agar siswa lebih antusias
memperbaiki desain dilakukan dalam pelajaran pendidikan jasmani.
berdasarkan hasil uji coba awal. Maka dari itu diperlukan analisis
Dimana hasil uji coba lapangan kebutuhan, data evaluasi, data uji coba
berupa informasi kualitatif serta pembahasan.
mengenai produk yang
dikembangkan dan melalui 1. Analisis Kebutuhan
informasi yang didapatkan tersebut Gambaran keseluruhan dari tujuan
apakah masih diharuskan evaluasi umum analisis kebutuhan, yaitu (1)
pada saat observasi lapangan. seberapa besar antusias siswa dalam
6. Uji coba produk dilakukan dengan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani.
sampel skala kecil yaitu perwakilan (2) seberapa penting pengembangan
dari satu kelas dalam pembelajaran model pembelajaran agar siswa lebih
pendidikan jasmani materi Atletik antusias dan cepat dalam menerima
lari jarak pendek. pelajaran pendidikan jasmani.
7. Revisi produk yaitu melakukan Berdasarkan tujuan umum maka
revisi produk berdasarkan dari para dilakukan survei dengan metode
ahli model pembelajaran lari jarak wawancara.
pendek berbasis permainan serta Siswa yang pada umumnya selalu
hasil uji lapangan. aktif akan tetapi seiring berkembangnya
8. Uji coba pemakaian pada tahap ini teknologi keinginan siswa dalam
peneliti melibatkan lebih banyak aktifitas gerak tubuhnya semakin sedikit
kelas yang akan diuji cobakan. dan antusiasnya berkurang. Oleh karena
9. Revisi produk yang dilakukan itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif
terhadap produk akhir dari model dalam menggunakan metode atau bahan
pembelajaran lari jarak pendek ajar yang menarik bagi siswa salah
berbasis permainan berdasarkan satunya dengan mengembangkan suatu
saran para ahli model serta model pembelajaran.
berdasarkan uji coba lapangan. Guru pendidikan jasmani pada
10. Pembuatan produksi masal umumnya kurang inovatif dalam
dilakukan setelah uji coba dan memberikan materi pembelajaran yang
dinyatakan layak untuk diproduksi diajarkan terlihat monoton dan
masal, lalu dikemas dalam bentuk penerapanya seperti orang dewasa
buku. membuat siswa bosan. Oleh karena itu,
diperlukan model pembelajaran yang
HASIL PENELITIAN dapat membuat siswa lebih antusias dan
A. Hasil Model Pembelajaran tidak merasa bosan dalam mengikuti
Hasil dari model pembelajaran lari pembelajaran.
jarak pendek berbasis permainan yang Berdasarkan hasil analisis
diuji cobakan pada siswa SD Negeri 6 kebutuhan guru sudah maksimal dalam
Jatake Kota Tangerang dibuat dalam memberikan materi atletik lari jarak
bentuk buku. Dari buku tersebut pendek hanya kurangnya referensi guru
memberikan berbagai model dalam mendapatkan model-model
pembelajaran yang sudah diuji cobakan pembelajaran agar siswa tidak merasa
agar menarik dan mempermudah siswa bosan, kurang antusiasnya siswa dalam
dalam menerapkan pembelajaran mengikuti pembelajaran pendidikan
khususnya materi atletik lari jarak jasmani. Maka dari itu, guru
6

membutuhkan model pembelajaran lari mengetahui layak atau tidaknya untuk


jarak pendek berbasis permainan dan diujicobakan.
disesuaikan dengan karakteristik siswa. Uji kelayakan di atas berdasarkan
hasil telaah para ahli menyatakan dari 15
2. Model Final model pembelajaran layak untuk di
Dari beberapa model yang sudah ujicobakan. Dari penilaian yang ditelaah
melawati telaah para ahli terdapat 15 oleh para ahli adapun kritik dan saran
model yang layak untuk diujicobakan pada beberapa model pembelajaran yang
dan digunakan dalam proses pembelajaran. layak agar menjadikan model yang
dikembangakan dan diciptakan ini lebih
Tabel 1. Data Hasil Penilaian Validasi baik lagi. Adapun ringkasan singkat dari
Model kritik dan saran para ahli adalah sebagai
berikut:
NO Model Kriteria a. Dalam membuat model
pembelajaran lari jarak pendek
1 Tangkap Kantong Plastik Layak berbasis permainan harus lebih
memperhatikan keselamatan dan
2 Menyusurkan Bola Kasti Layak
keamanan siswa.
3 Berlari Sampai Habis Layak b. Tujuan permaianan harus
mencapai tiga aspek yaitu afektif,
4 Rebut Markas Mereka Layak kognitif dan psikomotorik.
c. Setiap permainan harus
5 Hitam Dan Hijau Layak
menggunakan peraturan waktu
6 Menangkap Bola kasti Layak yang jelas
d. Saat pelaksanan permaianan
7 Kertas,Gunting,Batu Layak semua siswa harus ikut aktif
mengikuti kegiatan, sehingga
8 Tongkat Penyelamat Layak
semua siswa bergerak.
9 Siapa Cepat Mengitari Bumi Layak
C. Efektifitas Model
10 Lari Berantai Layak 1. Hasil Uji Coba Skala Kecil
Hasil ini didapat dari data
11 Terowongan Bola Kasti Layak
kemudahan dan kemenarikan model
12 Lari Bintang Layak pada model pembelajaran lari jarak
pendek berbasis permainan yang
13 Lari Maju Mundur Layak diberikan kepada responden yaitu
siswa kelas V SD Jaya Manggala Kota
14 Selesaikan Sudutmu Layak
Tangerang. Dalam pengambilan data
15 Panjangkan Ekormu Layak ini terdapat satu kelas sebanyak 20
siswa yang terlibat. Pengambilan data
ini dengan cara memberikan angket
B. Kelayakan Model kuisioner pada responden dan data
Melakukan uji kelayakan ahli oleh diperoleh dengan menghitung rata-rata
para ahli supaya bisa dilhat positif dan presentase dari jumlah keseluruhan
negatifnya model pembelajaran. Peran jawaban.
dari ahli tersebut memvalidasi model- Patokan Acuan Normatif (PAN)
model pembelajaran yang diciptakan dan sebuah produk hasil uji coba skala kecil
dikembangkan lalu dinilai untuk
7

dan besar dikatakan layak dan bisa Serta data kemenarikan yang diperoleh
digunakan apabila: 90,14 % dinyatakan sangat baik. Dengan
demikian dinyatakan bahwa model
Tabel 2. Patokan Acuan Normatif
pembelajaran lari jarak pendek berbasis
Presentase Keterangan permainan pada SD dapat diteruskan
<54 % Tidak baik untuk uji coba skala yang lebih besar.
55% - 64 % Kurang baik Hasil dari produk pembuatan
65 % - 74% Cukup baik model pembelajaran lari jarak pendek
75% - 84% Baik berbasis permainan pada SD Jaya
85% - 100% Sangat baik Manggala Kota Tangerang, dan SD
Tabel 3. Hasil Analisis Data Uji Coba Negeri 6 Jatake Kota Tangerang adalah
Skala Kecil sebuah buku yang bertujuan agar model
No Variabel Skor Skor % Keterangan
yang saat ini dikembangkan maupun
Akhir Maksimal diciptakan menjadi referensi para guru
1 Kemudahan 780 900 88,22 Sangat dan pelatih untuk proses pembelajaran
Baik
pendidikan jasmani. Semoga buku dari
2 Kemenarikan 806 900 91,22 Sangat hasil model pembelajaran lari jarak
Baik
pendek berbasis permainan dapat
Berdasarkan tabel tersebut hasil bermanfaat.
yang didapatkan 89,21 % untuk data Keseluruhan model yang sudah
kemudahan dan dinyatakan sangat baik. diciptakan terdapat 15 model. Dari
Serta data kemenarikan yang diperoleh pembuatan model ini diharapkan dapat
91,11 % dinyatakan sangat baik. membantu proses pembelajaran
pendidikan jasmani pada materi atletik
2. Hasil Uji Coba Skala Besar lari jarak pendek.
Hasil uji coba skala besar
didapatkan sama halnya dengan skala KESIMPULAN
kecil. Dengan mendapatkan asil data dari Berdasarkan dari data yang
angket kemudahan dan kemenarikan diambil dan dikumpulkan mulai dari
yang diberikan kepada responden. validasi ahli, uji coba skala kecil dan uji
Dalam hal ini peneliti mengambil data di coba skala besar serta pembahasan hasil
SD Negeri 6 Jatake Kota Tangerang. yang telah diuji cobakan dapat
Jumlah siswa yang lebih banyak disimpulkan bahwa keseluruhan model
sebanyak 3 kelas dimana masing kelas yang dapat diuji cobakan dijadikan
ada 36 siswa. Data yang diperoleh referensi sebagai model pembelajaran
dengan menghitung rata-rata presentase lari jarak pendek berbasis permaianan
dari jumlah jawaban yang diberikan. pada siswa kelas V SD Negeri 6 Jatake
Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Coba Kota Tangerang sebanyak 15 model
Skala Besar pembelajaran Lari jarak pendek berbasis
No Variabel Skor Skor % Keterangan permainan. Oleh karena itu diharapkan
Akhir Maksimal model pembelajaran lari jarak pendek
1 Kemudahan 3448 3.888 88,68 Sangat pada cabang olahraga atletik berbasis
Baik
permainan dapat mengurangi kejenuhan,
2 Kemenarikan 3612 3.888 92,90 Sangat
Baik kebosanan dan menambah wawasan
tentang cabang olahraga atletik dalam
Berdasarkan tabel tersebut hasil lari jarak pendek.
yang didapatkan 88,49 % untuk data
kemudahan dan dinyatakan sangat baik.
8

DAFTAR PUSTAKA Tinggi Proyek Pembinaan


Dini Rosdiani. (2012). Model Tenaga Kependididkan.
Pembelajaran Langsung dalam
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Endang Mulyatiningsih. (2012). Metode
Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan,Bandung: Alfabeta.
J. Matakupan. (1991). Teori Bermain
Jakarta: DEPDIKBUD.
M.E.Winarno,dkk. (2009). Pengelolaan
Pusat Pendidikan dan Latihan
Olahraga Pelajar (PPLP) Atletik
Jawa Timur. Jurnal IPTEK
Olahraga. Vol. 11 (3), 182-194
Nana Syaodih Sukmadinata. (2011).
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nofi Marlina Siregar. (2013). Teori
Bermain. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.
Samsudin. (2008). Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan SMA/MA.
Jakarta: Litera.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Model Penelitian
Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet.
Yudha M. Saputra, M.Ed. 2013.
Pembelajaran Atletik di Sekolah
Dasar. Depdiknas. Journal of
Physical Education and Sports
vol. 2 (1), 194
Yusuf Adisasmita. (1992). Olahraga
Pilihan Atletik. Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai