menarik dari mulai yang sederhana ke dengan analisis dan observasi agar
yang lebih komplek dengan berbagai sebuah produk dapat dipertanggung
variasi dari hasil modifikasi,serta dalam jawabkan dan bermanfaat
bentuk kompetisi untuk memacu minat Model pembelajaran merupakan
dan keterlibatan siswa dalam proses sebuah rencana yang dimanfaatkan
pembelajaran. untuk merancang. Isi yang terkandung di
Penelitian merupakan cara ilmiah dalam model pembelajaran berupa
untuk mendapatkan data dalam rangka strategi pengajaran yang biasa guru
memecahkan suatu permasalahan terapkan pada saat proses belajar
dengan tujuan tertentu dan mendapatkan mengajar adalah menajemen kelas,
hasil yang valid serta dapat dipercaya. pengelompokan siswa, dan penggunaan
Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: alat bantu pengajaran” (Dini Rosdiani,
01), “penelitian adalah sebuah cara untuk 2012: 05)
menemukan jawaban dari pertanyaan- Nofi Marlina Siregar (2013: 30)
pertanyaan atau rumusan masalah dalam bukunya menyatakan bahwa
dengan menggunakan prosedur yang permainan adalah sebuah aktivitas
sistematis dan ilmiah”. rekreasi dengan tujuan bersenang-
Penelitian dan pengembangan senang, mengisi waktu luang, dan
(research and development) bertujuan melakukan olahraga ringan. Permainan
untuk menghasilkan produk baru melalui biasanya dilakukan sendiri, atau
proses pengembangan, agar sebuah bersama-sama.
produk itu menjadi efektif dan efisien J. Matakupan (1991: 50) dalam
pada bidang yang telah ditentukannya. bukunya mendefinisikan bahwa bermain
Sugiyono (2009: 297) dalam dan permainan merupakan alat
bukunya menyatakan bahwa, “penelitian pendidikan melalui aktifitas jasmani,
dan pengembangan atau dalam bahasa bahwa dengan bermain akan terjadi
inggrisnya research and development stimuli mengembangkan daya pikir dan
adalah penelitian yang digunakan untuk kemampuan fisik atau jasmani. Bila
menghasilkan produk tertentu, dan anak-anak mendapat kesempatan
menguji keefektifan produk tersebut”. bermain yang sesuai dengan pilihan,
Berdasarkan pendapat di atas maka tidak pernah terjadi hal-hal
penelitian pengembangan dapat merugikan, bahkan akan menjadi nilai
disimpulkan sebagai suatu penelitian tambah menjadi nilai tambah bagian
yang berdasarkan pada pembuatan suatu mengenai kebutuhan materi
produk yang efektif, diawali dengan pengembangan diri dan pengembangan
analisis kebutuhan, pengembangan dan emosional.
produk, dan uji coba produk. Menurut Yusuf Adisasmita (1992:
Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 35) yang di maksud lari jarak pendek
164) dalam bukunya menyatakan bahwa, adalah nomor lari yang di lakukan
“penelitian dan pengembangan adalah dengan kecepatan tinggi (sprint) atau
suatu proses atau langkah-langkah untuk kecepatan penuh,sepanjang jarak yang
mengembangkan suatu produk baru atau harus di tempuh sampai dengan jarak
menyempurnakan produk yang telah 400 meter,masih di golongkan lari jarak
ada, yang dapat dipertanggung pendek.
jawabkan”. Jadi penelitian dan Pada umunya siswa kelas V SD
pengembangan dalam menciptakan atau memasuki usia 9-10 tahun,dalam mas a
menyempurnakan sebuah produk usia tersebut dapat dikatakan sebagai
haruslah melalui proses yang didahului kategori anak besar.dan pada kelas 3
4
peneliti yang menghasilkan produk pendek. Dari model yang telah dibuat
tersebut. Revisi desain atau diharapkan agar siswa lebih antusias
memperbaiki desain dilakukan dalam pelajaran pendidikan jasmani.
berdasarkan hasil uji coba awal. Maka dari itu diperlukan analisis
Dimana hasil uji coba lapangan kebutuhan, data evaluasi, data uji coba
berupa informasi kualitatif serta pembahasan.
mengenai produk yang
dikembangkan dan melalui 1. Analisis Kebutuhan
informasi yang didapatkan tersebut Gambaran keseluruhan dari tujuan
apakah masih diharuskan evaluasi umum analisis kebutuhan, yaitu (1)
pada saat observasi lapangan. seberapa besar antusias siswa dalam
6. Uji coba produk dilakukan dengan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani.
sampel skala kecil yaitu perwakilan (2) seberapa penting pengembangan
dari satu kelas dalam pembelajaran model pembelajaran agar siswa lebih
pendidikan jasmani materi Atletik antusias dan cepat dalam menerima
lari jarak pendek. pelajaran pendidikan jasmani.
7. Revisi produk yaitu melakukan Berdasarkan tujuan umum maka
revisi produk berdasarkan dari para dilakukan survei dengan metode
ahli model pembelajaran lari jarak wawancara.
pendek berbasis permainan serta Siswa yang pada umumnya selalu
hasil uji lapangan. aktif akan tetapi seiring berkembangnya
8. Uji coba pemakaian pada tahap ini teknologi keinginan siswa dalam
peneliti melibatkan lebih banyak aktifitas gerak tubuhnya semakin sedikit
kelas yang akan diuji cobakan. dan antusiasnya berkurang. Oleh karena
9. Revisi produk yang dilakukan itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif
terhadap produk akhir dari model dalam menggunakan metode atau bahan
pembelajaran lari jarak pendek ajar yang menarik bagi siswa salah
berbasis permainan berdasarkan satunya dengan mengembangkan suatu
saran para ahli model serta model pembelajaran.
berdasarkan uji coba lapangan. Guru pendidikan jasmani pada
10. Pembuatan produksi masal umumnya kurang inovatif dalam
dilakukan setelah uji coba dan memberikan materi pembelajaran yang
dinyatakan layak untuk diproduksi diajarkan terlihat monoton dan
masal, lalu dikemas dalam bentuk penerapanya seperti orang dewasa
buku. membuat siswa bosan. Oleh karena itu,
diperlukan model pembelajaran yang
HASIL PENELITIAN dapat membuat siswa lebih antusias dan
A. Hasil Model Pembelajaran tidak merasa bosan dalam mengikuti
Hasil dari model pembelajaran lari pembelajaran.
jarak pendek berbasis permainan yang Berdasarkan hasil analisis
diuji cobakan pada siswa SD Negeri 6 kebutuhan guru sudah maksimal dalam
Jatake Kota Tangerang dibuat dalam memberikan materi atletik lari jarak
bentuk buku. Dari buku tersebut pendek hanya kurangnya referensi guru
memberikan berbagai model dalam mendapatkan model-model
pembelajaran yang sudah diuji cobakan pembelajaran agar siswa tidak merasa
agar menarik dan mempermudah siswa bosan, kurang antusiasnya siswa dalam
dalam menerapkan pembelajaran mengikuti pembelajaran pendidikan
khususnya materi atletik lari jarak jasmani. Maka dari itu, guru
6
dan besar dikatakan layak dan bisa Serta data kemenarikan yang diperoleh
digunakan apabila: 90,14 % dinyatakan sangat baik. Dengan
demikian dinyatakan bahwa model
Tabel 2. Patokan Acuan Normatif
pembelajaran lari jarak pendek berbasis
Presentase Keterangan permainan pada SD dapat diteruskan
<54 % Tidak baik untuk uji coba skala yang lebih besar.
55% - 64 % Kurang baik Hasil dari produk pembuatan
65 % - 74% Cukup baik model pembelajaran lari jarak pendek
75% - 84% Baik berbasis permainan pada SD Jaya
85% - 100% Sangat baik Manggala Kota Tangerang, dan SD
Tabel 3. Hasil Analisis Data Uji Coba Negeri 6 Jatake Kota Tangerang adalah
Skala Kecil sebuah buku yang bertujuan agar model
No Variabel Skor Skor % Keterangan
yang saat ini dikembangkan maupun
Akhir Maksimal diciptakan menjadi referensi para guru
1 Kemudahan 780 900 88,22 Sangat dan pelatih untuk proses pembelajaran
Baik
pendidikan jasmani. Semoga buku dari
2 Kemenarikan 806 900 91,22 Sangat hasil model pembelajaran lari jarak
Baik
pendek berbasis permainan dapat
Berdasarkan tabel tersebut hasil bermanfaat.
yang didapatkan 89,21 % untuk data Keseluruhan model yang sudah
kemudahan dan dinyatakan sangat baik. diciptakan terdapat 15 model. Dari
Serta data kemenarikan yang diperoleh pembuatan model ini diharapkan dapat
91,11 % dinyatakan sangat baik. membantu proses pembelajaran
pendidikan jasmani pada materi atletik
2. Hasil Uji Coba Skala Besar lari jarak pendek.
Hasil uji coba skala besar
didapatkan sama halnya dengan skala KESIMPULAN
kecil. Dengan mendapatkan asil data dari Berdasarkan dari data yang
angket kemudahan dan kemenarikan diambil dan dikumpulkan mulai dari
yang diberikan kepada responden. validasi ahli, uji coba skala kecil dan uji
Dalam hal ini peneliti mengambil data di coba skala besar serta pembahasan hasil
SD Negeri 6 Jatake Kota Tangerang. yang telah diuji cobakan dapat
Jumlah siswa yang lebih banyak disimpulkan bahwa keseluruhan model
sebanyak 3 kelas dimana masing kelas yang dapat diuji cobakan dijadikan
ada 36 siswa. Data yang diperoleh referensi sebagai model pembelajaran
dengan menghitung rata-rata presentase lari jarak pendek berbasis permaianan
dari jumlah jawaban yang diberikan. pada siswa kelas V SD Negeri 6 Jatake
Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Coba Kota Tangerang sebanyak 15 model
Skala Besar pembelajaran Lari jarak pendek berbasis
No Variabel Skor Skor % Keterangan permainan. Oleh karena itu diharapkan
Akhir Maksimal model pembelajaran lari jarak pendek
1 Kemudahan 3448 3.888 88,68 Sangat pada cabang olahraga atletik berbasis
Baik
permainan dapat mengurangi kejenuhan,
2 Kemenarikan 3612 3.888 92,90 Sangat
Baik kebosanan dan menambah wawasan
tentang cabang olahraga atletik dalam
Berdasarkan tabel tersebut hasil lari jarak pendek.
yang didapatkan 88,49 % untuk data
kemudahan dan dinyatakan sangat baik.
8