Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DOSEN PENGAMPU: BERNABAS WANI,M.Pd

OLEH:

1.KRISTANTI AFRILIANA DHEY

2.MARSELINA YOLANDA BUPU

3.YEREMIAS BERNADUS BATE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

CITRA BAKTI

2022
A.TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tahap-tahap dalam pelaksanaan pembelajaran penjas menurut Anggi Arisandi (2014:13-26)


dalam jurnalnya,terdapat tiga tahap yakni:

1.Pendahuluan

Kegiatan ini merupakan awal kegiatan pembelajara yang bertujuan untuk


meningkatkan motivasi dan menfokuskan perhatian siswa agar berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.Kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan dan mendorong
siswa untuk fokus dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.Guru dalam
tahap pendahuluan wajib melakukan bebrapa kegiatan diantaranya:
1.Menyiapakan peserta didik baik secara fisik maupun psikis untuk mengikuti
pembelajaran
2.Memberi motivasi kepada peserta didik secara kontekstual sesuai dengan materi
3.Mengajuakan pertanyaan yang mengaitkan pertanyaan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
4.Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yng akan dicapai
5.Menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas

Dalam penjas kegiatan tahap pendahuluan ini, bertujuan untuk:

1.Menyiapakan kondisi jasmani dan rohani siswa dalam pembelajaran


2.Menyiapakan fisiologi dan anatomi tubuh siswa sehingga siap untuk mengikuti
kegiartan pembelajaran,kegiatan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya
cedera

2.Kegiatan Inti

Kegiatan inti terbagi atas tiga tahap yaitu tahap eksplorasi,elaborasi dan
konfirmasi.Pelaksanaan ini mendorong siswa berpartisipasi aktif,berpikir
kreatif,mandiri.Kegiatan pembelajaran pada tahap ini bertujuan untuk pembentukan
pengalaman siswa.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi untuk
mengetahui,memahami,menerapakan,menganalisis dan mengevaluasi.
Dalam pembelajaran PJOK kegiatan inti sebagai berikut:
1. materi pelajaran yang disampaikan harus mengacu pada rencana pembelajaran
2. pembelajaran harus diawali pada gerak perbagian dan kearah gerakan yang lebih
komplek
3.Frekuensi unjuk kerja gerak setiap peserta didik harus disesuaikan dan sebanyak
mungkin sehingga memperoleh otomatisasi gerakan,
4. gunakan alat dan fasilitas olahraga yang tersedia seefektif mungkin
5.atur alokasi waktu setiap tahapan kegiatan yang dilakukan
6. selama kegiatan pembelajaran guru wajib memberikan koreksi kepada siswa baik
secara individual atau kelompok, serta memberikan motivasi dan penguatan
7.pelaksanaan kegiatan pembelajaran gerak harus dibuat bervariasi untuk menghindari
kebosanan siswa

3.Kegiatan Penutup

Kegiatan ini merupakan kegiatan penenangan atau kegiatan mengondisikan tubuh


kembali ke semula.Dalam kegiatan guru dan siswa merefleksikan kembali
1.semua aktifitas belajar yang sudah dilakukan selanjutnya secara bersama-sama
mencari manfaat dari kegiatan pembelajaran.
2.Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar siswa
3.Memberikan penanganan tindak lanjut kepada siswa berupa pemberian tugas baik
secara individu maupun kelompok.
4.Memberikan informasi tentang pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pada pembelajaran PJOK kegiatan penutup bertujuan: (1) untuk mengembalikan
kondisi tubuh peserta didik seperti suhu badan dan aktifitas organ-organ tubuh seperti
sebelum mengikuti pelajaran gerak, (2) menyiapkan kondisi jasmani dan rohani untuk
kegiatan pelajaran berikutnya.

B.VARIASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJAS

Sardiman,A.M.(1990) mengatakan bahwa variasi dilihatnya sebagai sesuatu yang


menarik dan memiliki relevansi dengan hasil belajar.Variasi gaya mengajar guru, akan
mempertinggi komunikasi antara guru dengan siswa. Biasanya variasi semacam ini
muncul di antara komponen-komponen sebagai berikut:
Penggunaan Variasi Suara
Yang termasuk dalam pengertian suara ini adalah kekuatan atau kekerasan,nada bicara
(intonasi), tekanan bicara dan kelancaran bicara.Dalam menyajikan pokok penting
biasanya guru memberi tekanan pada kata-kata tertentu, atau juga pengucapan dengan
lambat sehingga dapat diikuti dengan jelas sekali.
Suara yang terlalu keras atau terlalu lemah akan memberikan hasil belajar yang buruk.
Suara yang terlalu keras justru sulit untuk ditangkap isi pembicaraannya. Di samping itu
kesan yang diterima siswa adalah gurunya seorang yang kejam. Suasana belajar yang
demikian akan mengganggu proses belajar mengajar.
Nada bicara mempunyai pengaruh pula pada daya tangkap siswa terhadap pembicaraan
guru. Lagu bicara mempunyai pengaruh pula pada daya tangkap siswa terhadap
pembicaraan guru. Nada bicara yang datar (monoton) dan lugu bicara yang naik turun
tetapitersendat-sendatakanmembosankansiswa.
Pemusatan Perhatian (Focusing)
Memusatkan perhatian pada hal yang penting, dapat dilakukan guru dengan perkataan,
misalnya perhatian baik-baik, ini yang penting, perlu digaris bawahi, dan lain sebagainya.
Penekanan seperti itu biasanya di kombinasikan dengan gerakan anggota badan.

Kesenyapan atau Pemberian Waktu (Pausing)


Adanya kesenyapan yang disengaja pada saat guru menerangkan, merupakan alat yang
baik untuk menarik perhatian siswa.Didalam mengajukan pertanyaan guru menggunakan
“waktu tunggu” atau kesenyapan untuk memberikan kesempatan siswa untuk berfikir
utamanya pada pertanyaan yang memerlukan waktu berfikir yang dalam.

Mengadakan Kontak Pandang


Yang dimaksud dengan kontak pandang disini adalah hubungan batin antara guru dan
siswa dalam kaitannya dengan materi yang sedang dibahas bersama. Pada saat mengajar,
pandangan guru memperhatikan murid untuk menunjukkan adanya hubungan. Kontak
pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang penting dan dapat juga
untuk mengetahui perhatian dan pemahaman siswa.
Pandangan guru kadang keluar dari perhatian terhadap siswa, misalnya : melihat pada
sekelompok siswa saja, dan lain sebagainya. Hal-hal diatas hendaknya di hindari oleh
guru pada saat mengajar agar situasi dapat terkendali dengan baik.

Gerakan Badan dan Mimik


Gerak dari anggota badan dalam memberikan pelajaran sangat besar peranannya untuk
memperjelas hal-hal yang penting. Siswa akan lebih jelas dalam memahami pelajaran.
Disamping melalui pendengaran juga disertai pengamatan melalui mata. Untuk
menjelaskan suatu gerakan olahraga tertentu sebaiknya guru mencontohkan, jadi
disamping menguraikan penjelasan melalui vocal tetapi juga melalui contoh secara
langsung.

Variasi dalam pemilihan permainan olahraga


Olahraga merupakan satu-satunya pelajaran yang menuntut siswa bergerak aktif. Tetapi
monoton pemilihan permainan juga dapat menurunkan antusias siswa dalam mengikuti
pelajaran. Semua cabang olahraga dapat dibuat suatu permainan dan dapat juga
dimodifikasi , untuk mendapat perhatian dari siswa dan mempermudah penyampaian
materi. Pengajaran penjas sekarang ini telah marak diterapkan adanya TGFU (Teaching
Game For Understanding). Memberikan pengajaran pada siswa mengenai suatu cabang
olahraga melalui suatu permainan agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik
dan disamping itu meninggalkan kesan yang positif bagi peserta didik.

C.BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJAS

1. PERMAINAN

Permainan dalam pendidikan jasmani adalah segala aktivitas jasmani yang di lakukan
secara sukarela atas dasar senang. Bermain dengan rasa senang untuk menumbuhkan
aktivitas yang di lakukan secara spontan, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan
kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih. Memerlukan kerjasama dengan
teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan lawan, patuh pada peraturan, dan
mengetahui kemampuan dirinya. Sukintaka, 1992:7.
Dalam Soemitro,(1992) penjas permainan berfungsi untuk:
a. Mengembangkan kemampuan kemampuan yang bersifat jasmani,koordinasi gerak,
kejiwaan, dan sosial
b. Terkondisikan dan mempersiapkan anak untuk mampu melakukan aktivitas-aktivitas
olahraga lainnya, seperti atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, senam, dan
berenang dll.
c. Mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup.

2. SENAM

Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan


komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability). Senam adalah suatu bentuk
latihan jasmani yang sistematis, teratur, dan terencana dengan melakukan gerakan-
gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam tubuh.Suharjana.(1994)

D.SIFAT PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJAS

a. Sebagai Mata Pelajaran yang menitikberatkan perhatian pada ranah jasmani dan
psikomotor, tetapi tidak mengabaikan ranah kognitif dan efektif, Pendidikan Jasmani
mencakp materi (1) Kesadaran akan tubuh dan gerakan, keterampilan akan motorik
dasar, (2) Kebugaran Jasmani, Aktifitas Jasmani, seperti permainan, gerakan ritmik
dan tari, aquatic (bila memungkinkan), (3) Aktifitas pengondisian tubuh, modifikasi
permainan dan olahraga, (4) Olahraga perorangan, berpasangan, dan tim, (5)
Keterampilan hidup mandiri di alam terbuka, dan (6) Gaya hidup aktif dan sportif.
b.Tujuan

Setelah mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam jangka waktu


tertentu, siswa akan:

1. Mampu mempertahankan dan meningkatkan kebugaran jasmani yang baik sesuai


dengan kaidah latihan

2. Menunjukkan kompetensi untuk melakukan gerakan yang efisien, dan memiliki


keterampilan teknis dan taktis dan pengetahuan yang memadahi paling tidak satu
jenis aktivitas olahraga.

3. Mendemontrasikangaya hidup aktif dan gemar melakukan keiatan jasmani secara


reguler.

4. Menghormati hubunan dengan orang lain karena berpartisipasi dalam kegiatan


olahraga, menghargai kegiatan olahraga mengarah kepada pemahaman universal
dan multibudaya.

c. Materi

Struktur materi pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun dengan menggunakan


model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga (jewett, ennis, and bain,
1995).Asumsi yang digunakan oleh kedua model ini adalah untuk menciptakan gaya
hidup aktif, manusia perlu memahami hakikat kebugaran jasmani dan resep latihan
yang benar. Pendidikan jasmani diyakini dapat memberikan kesempatan yang
memadahi bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

Materi mata pelajaran pendidikan jasmani harus meliputi hal-hal sebagai berikut.
Pengalaman mempraktikkan latihan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kebugaran jasmani. Pengalaman mempraktikan keterampilan atletik, senam,
permainan, dan ranang. Pengetahuan yang berkaitan dengan manfaat kebugaran
jasmani, penilaian kebugaran jasmani, dan nilai-nilai psikologis.
d. Setrategi pembelajaran

Gabbar, Le Blanc dan Lovy (1994) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merujuk
pada suatu proses mengatur lingkungan belajar. Setiap strategi merupakan gabungan
beberapa variabel. Variabel yang penting dalam strategi pembelajaran adalah metode
penyampaian bahan ajar, pola organisasi yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi, dan bentuk komunikasi yang dipergunakan.

E.CARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJAS

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999) Cara pelaksanaan pembelajaran penjas
dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan yakni:

1. Pendekatan Pengetahuan-Keterampilan
Pendekatan ini dibagi atas dua yakni ceramah dan latihan dimana ceramah berarti
guru ataupun dosen memberikan penjelasan berupa teori sedangkan latihan berarti apa
yang sudah dijelaskan baik guru maupun dosen dipraktikan langsung oleh siswa.
2. Pendekatan Sosialisi
Dalam pendekatan ini,pendidikan tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan
keterampilan pribadi tetapi juga keterampilan interaksi sosial dan hubungan
manusiawi.
3. Pendekatan Personalisasi
Landasan pemikiran pendekatan ini adalah aktivitas pendidikan jasmani dapat
digunakan untuk sebagai media pengembangan kualitas pribadi. Metodenya adalah
problem solving.
4. Pendekatan Personalisasi
Landasan pemikiran pendekatan ini adalah aktivitas pendidikan jasmani dapat
digunakan untuk sebagai media pengembangan kualitas pribadi. Metodenya adalah
problem solving.
5. Pendekatan Belajar
Tujuan pendekatan ini untuk mempengaruhi kompetensi dan proses belajar anak
dengan metode terprogram, dan metode kreativitas dan pemecahan masalah.
6. Pendekatan Motor Learning
Pendekatan ini mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klasifikasi ketrampilan dan
teori proses informasi yang diterima.
7. Pendekatan Permainan Taktik
Adalah pendekatan dengan menggunakan permainan,tujuannya agar siswa memahami
manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan
tertentu terlebih dahulu kepada anak. Melalui kegiatan permainan akan terjadi
persaingan dan kompetisi yang dapat mewujudkan keinginan pribadi siswa untuk
mencoba kemampuan yang telah dimiliki.
KESIMPULAN

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku
hidup aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Lingkungan belajar diatur secara
seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotor, kognitif dan efektif setiap siswa.
Pelaksanaan pendididkan jasmani dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
strategi pembelajaran dan berbgai pendekatan guna meningkatkan pemahaman siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran penjas juga dibutuhkan variasi sehingga pembelajaran
tidak monoton dan siswa juga tidak bosan.
DAFTAR PUSTAKA

Arisandi, A.(2014)Pelaksaembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga


Dan Kesehatan Bagi Anak Cerebral Palsy Kelas V.d Di SLB YPPLB
Padang.E- JUPEKhu,3(3),13-2http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekh

Gabbar,LeBlanc,B.,Lovy,S. (1994). Physical education for children:Building the


foundations. (2nd ed).Englewood Cliffs,NJ.:Prentice Hall/

Jewett;Bain;dan Ennis,(1995),The Curriculum Process in Physical Education,Second


Edition,Brown & Benchmark Publishers.

Mulyani, S. & Johar. H.(1999). Strategi Belajar Mengajar. Proyek


Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sardiman, A. M.(1990). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali


Pers:Jakarta.

Sukintaka.( 1992). Permainan Dalam pendidikan Jasmani Fungsi Permainan Dalam


Pendidikan Jasmani.Jakarta:Depdiknas.

Soemitro. (1992).Permainan Kecil.Jakarta:DirjenDikti,Depdikbud.

Suharjana, F. (1994). "PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


SENAMMELALUI BERMAIN DI SEKOLAH DASAR". Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia. 8 (1): 18–23. ISSN 2581-2300.

Anda mungkin juga menyukai