Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muhammad Hafidh

NIM : 2003519
KELAS : PGSD Penjas B
MATAKULIAH : MICROTEACHING

Tahapan pembelajaran penjas

1. Kegiatan pendahuluan

Kegiatan ini merupakan kegiatan awal dalam suatu pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran. Kegiatan dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan baik (Kunandar, 2007). Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No 22 Tahun 2016 tentang standar proses, guru dalam
kegiatan pendahuluan wajib melakukan beberapa kegiatan antara lain:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Memberi motivasi belajar kepada peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan
jenjang peserta didik.

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan


materi yang akan dipelajari.

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani bertujuan


untuk :

a. Mempersiapkan fisik dan mental siswa agar bersinergi atau menyatu dengan suasana
pembelajaran.

b. Mempersiapkan fisiologi dan anatomi tubuh siswa supaya bisa lebih aktif dan terhindar
dari cidera dalam proses pembelajaran.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dalam kegiatan pendahuluan


pembelajaran pendidikan jasmani:
a. Sebelum proses pembelajaran dimulai, ketua kelas atau siswa yang lainnya menyiapkan
barisan agar terlihat rapi.

b. Memulai proses pembelajaran dengan berdo‟a kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa.
c. Guru mengecek kehadiran dan kondisi siswa.

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa.


e. Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya, bisa
dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau dengan cara lainnya.

f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang ingin dicapai pada
setiap materi yang akan diajarkan.

g. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

h. Sebelum kegiatan inti dimulai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan gerakan pemanasan dengan baik dan benar yang dipimpin oleh ketua kelas atau
teman yang lainnya, dalam hal ini guru tetap melakukan pengawasan terhadap gerakan
siswa.(Endang Pratiwi, S.Pd., 2020).

2 .Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen pokok sebagai hal utama yang sangat penting
pada perencanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang telah disusun merupakan
pedoman bagi seorang guru, ke mana guru akan membawa siswa dan hal apa saja yang harus
menjadi bekal bagi siswa nantinya, hal itu semuanya tergantung dengan tujuan yang ingin
dicapai.
yang ingin dicapai. Menurut (Hamalik, 1995) tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu: a. Berdasarkan pendekatannya, b. Berdasarkan jenis perilaku dan
c. Berdasarkan sumbernya.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi pembelajaran invasi bola tangan dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta, konsep, dan
prosedural dari variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor dan manipulatif (jalan,
lari, lompat, dan melempar bola) sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Yakni variasi
dan kombinasi gerak jalan dan lari, variasi dan kombinasi gerak jalan dan lompat, variasi
dan kombinasi gerak lari dan lompat, variasi dan kombinasi gerak jalan, lari dan lompat,
variasi dan kombinasi gerak jalan, lari, melompat, dan melempar bola. Dan peserta didik
dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan
Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri,
dengan cara individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
Daftar Pustaka
Endang Pratiwi, S.Pd., M. pd. (2020). Buku Ajar Starategi pembelajaran Pendidikan
Jasmani.

Anda mungkin juga menyukai