Anda di halaman 1dari 84

SKOMPETENSI PEDAGOGIK

31 Dec 2017

Articles

Oleh: Jimmy Sapoetra

Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru
dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran
peserta didiknya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus
dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan,
yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang
bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima)
indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek
kompetensi pedagogik beserta indikatornya:

A. Menguasai karakteristik peserta didik

Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk
membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:

Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,


Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas
pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder,
dsb).

B. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk
belajar:

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia
dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,

Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu
dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,

Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai
maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,

Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,

Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,

Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang
diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

C. Pengembangan kurikulum

Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP
sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata
materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:

Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar
tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,

Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,

Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan
mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat
dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.

D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik


Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.
Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi
komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran:

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara
lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang
tujuannya,

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta
didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,

Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar peserta didik,

Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan
semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta
didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan
tentang jawaban yamg benar,

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks
kehidupan sehari-hari peserta didik,

Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan
perhatian peserta didik,

Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar
semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,

Guru mampu memanfaatkan audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang
dirancang dengan kondisi kelas,

Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan
berinteraksi dengan peserta didik lain,

Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses
belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan

Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk tik) untuk meningkatkan
motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

https://pgsd.binus.ac.id/2017/12/31/kompetensi-pedagogik/ 180120 18,51

Kumpulan Latihan Soal Pedagogik dan Jawaban | 2019

By Liam Hillman January 07, 2019 Add Comment


latihan soal dan jawaban

Kami bagikan kumpulan soal pedagogik pilihan ganda yang sudah dipilih jawabannya. Terkadang ada
perdebatan tentang jawaban yang benar, karena soal dan pilihan jawaban yang ambigu. Kami sudah
cek dan ricek, sehingga jawaban benar-banar valid. Namun jika bapak ibu tidak sependapat dengan
kami silahkan tinggalkan komentar

1)

Berikut ini merupakan kelemahan media cetak adalah

A.

Membutuhkan biaya perawatan yang mahal

B.

Membutuhkan dukungan sarana dan prasarana

C.

Mengandung resiko yang tinggi

D.

Cenderung membosankan

E.

Tidak selalu dapat memberikan gambaran sesungguhnya

2)

Kegiatan pembelajaran di bawah ini yang paling tepat dengan model pembelajaran langsung adalah

A.

Pada awal pembelajaran siswa diberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang diajarkan
B.

Pada awal pembelajaran guru menjelaskan materi, kemudian siswa diberikan latihan soal

C.

Pada akhir pembelajaran diberikan penghargaan kelompok

D.

Pada awal pembelajaran, siswa diberikan tugas membaca materi pembelajaran

E.

Pada akhir pembelajaran siswa diminta mempresentasikan hasil dari tugas yang diberikan guru

Baca Juga

Hari Pramuka Dunia dan Hari Pramuka Indonesia

Preview ruangguru Aplikasi belajar Modern

"Merdeka belajar" gebrakan Menteri Pendidikan Baru Nadiem Anwar

3)

Jenis benda di bawah ini tergolong perangkat lunak

A.

Pita kaset

B.

Tape recorder

C.

OHP
D.

Projector Slide

E.

LCD

4)

Berikut ini yang merupakan cirri dari suatu pembelajaran dengan pendekatan CTL adalah

A.

Pengalaman nyata dan ekspositori

B.

Kerja sama dan saling menunjang

C.

Menyenangkan dan bersifat formal

D.

Siswa akatif dan guru tidak perlu mengajar

E.

Guru kreatif dan banyak tugas dari guru


5)

Tes yang baik harus memenuhi dua persyaratan, yaitu…….

A.

Valid dan andal

B.

Reliabel dankonsisten

C.

Valid dan reliabel

D.

Valid dan mempunyai daya beda

E.

Reliabel dan mempunyai tingkat kesukaran yang baik

6)

Dalam suatu pembelajaran membutuhkan suatu kegiatan seperti mengelaborasi. Salah satu cara
mengelaborasi adalah dengan menjelaskan pengetahuannya kepada orang lain. Kegiatan
mengelaborasi tersebut merupakan dasar teori dari

A.

Pembelajaran langsung
B.

Pembelajaran dengan metode ceramah

C.

Pembelajaran kooperatif

D.

Pembelajaran tradisional

E.

Pembelajaran matematika realistic

7)

Seorang guru matematika melaksanakan pembelajaran teorema Phytagoras dengan pendekatan


CTL. Kegiatan pembelajaran berikut yang tepat adalah

A.

Guru memberikan tugas siswa mengerjakan soal-soal berkaitan dengan teorema Phytagoras

B.

Guru memberikan tugas siswa mencari soal-soal yang berkaitan dengan teorema Phytagoras

C.

Guru member tugas siswa untuk mencari materi teorema Phytagoras di perpustakaan

D.

Guru menyiapkan alat dan bahan seperti kertas karton, gunting, penggaris, kemudian bersama-sama
siswa dengan menggunakan lembar kerja siswa, guru membimbing menemukan teorema Phytagoras
E.

Guru menyiapkan alat peraga, berupa berbagai segitiga siku-siku yang disertai ukurannya, kemudian
bersama-sama siswa, guru menunjukkan kebenaran teorema Phytagoras

8)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran adalah

A.

Guru perlu memiliki pemahaman terhadap media pembelajaran

B.

Guru harus dapat menyiapkan tugas kepada siswa dalam membuat media pembelajaran sederhana

C.

Guru harus mampu menilai hasil belajar yang menggunakan media pembelajaran

D.

Guru harus dapat menggunakan berbagai jenis media

E.

Guru dapat membuat media yang dapat dikembangkan untuk kegiatan penelitian

9)

Melakukan analisis butir soal berarti melakukan analisis mengenai……….


A.

Validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

B.

Validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

C.

Reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

D.

Tingkat kesukaran dan daya pembeda

E.

Tingkat kesukaran saja

10)

Media yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan keabstrakan konsep sering disebut……..

A.
Sarana

B.

Realita

C.

Alat Peraga

D.

Model

E.

Multimedia

11)

Berikut ini merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran,
kecuali

A.

Motivasi siswa

B.

Kemampuan Guru

C.

Tingkat intelegensi siswa


D.

Karakteristik Siswa

E.

Status Sekolah

Discuss this Question

12)

Prinsip kesederhanaan dalam pembuatan media adalah

A.

Tulisan artistic

B.

Mudah dipahami

C.

Berupa barang bekas

D.

Tidak membutuhkan biaya dalam pembuatan

E.

Penekanan pada bagian tertentu

13)
Ciri khas diagram adalah

A.

Menunjukkan hubungan antara dua benda

B.

Menggambarkan data interpretative

C.

Menunjukkan perbandingan

D.

Pemakaian lambing visual untuk menjelaskan data

E.

Menunjukkan penampang suatu benda

Correct

14)

Berikut yang merupakan tiga pilar dalam pendekatan CTL adalah

A.

(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip pengorganisasian diri

B.

(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip pembelajaran bermakna
C.

(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip penilaian autentik

D.

(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip pembelajaran bermakna dan (3) prinsip penilaian
autentik

E.

(1) prinsip respon berbudaya, (2) prinsip pembelajaran bermakna dan (3) prinsip penilaian autentik

15)

Realita adalah:

A.

Wakil benda sebenarnya

B.

Benda tiruan

C.

Benda yang sebenarnya

D.

Benda ilustrasi

E.

Media tiga dimensi yang mewakili benda sebenarnya


16)

Pada setiap tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah rokognisi tim atau penghargaan
kelompok. Langkah rekognisi tim tersebut berkaitan dengan unsur-unsur dari model pembelajaran
kooperatif yang berupa……..

A.

Saling ketergantungan positif dan akuntabilitas individu

B.

Ketrampilan social

C.

Interkasi tatap muka

D.

Aktualisasi diri

E.

Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi

17)

Pengelompokkan jenis-jenis media oleh Schram didasarkan pada


A.

Fungsi

B.

Indera

C.

Perkembangan teknologi

D.

Cara pemakaian

E.

Jumlah audiens

18)

Berikut ini adalah kelemahan tes pilihan ganda, kecuali…………..

A.

Sulit dipakai untuk mengukur aspek kemampuan yang tinggi

B.

Memerlukan waktu yang lama dalam penyusunan soalnya


C.

Jawaban soal tes objektif dapat diterka

D.

Tidak dapat membedakan secara jelas kemampuan masing-masing siswa

E.

Reliabilitasnya rendah

19)

Guru matematika akan membelajarkan materi volume bola. Guru tersebut menginginkan agar
siswanya dapat bereksplorasi untuk mendapatkan rumus volume bola. Untuk keperluan tersebut
menyiapkan bahan dan alat seperti karton, pasir atau beras, cuter, jangka, penggaris, dll. Dari
gambaran tersebut tipe pembelajaran kooperatif apa yang tepat untuk keperluan tersebut adalah

A.

Tipe STAD

B.

Tipe Jigsaw

C.

Tipe TGT

D.

Tipe TAI

E.

Tipe GI
20)

Pendapat seorang ahli asal Rusia, yaitu Vygotsky mendefinisikan suatu teori perkembangan yang
kemudian dikenal dengan Zone Proximum Development (ZPD). Berdasarkan teori tersebut,
pernyataan berikut yang tepat adalah………….

A.

Semua siswa dapat mencapai kemampuan yang sama

B.

Semua siswa akan mudah belajar dengan gurunya

C.

Kemampuan setiap individu dapat ditingkatkan sampai pada kemampuan aktualnya

D.

Kemampuan setiap individu dapat ditingkatkan sampai pada kemampuan potensialnya

E.

Setiap siswa pada prinsipnya dapat belajar mandiri

21)

Suatu proses pembentukan konsep matematika dengan pentransformasian masalah dunia real ke
masalah matematik disebut dengan

A.

Matematika realistic
B.

Matematika horizontal

C.

Matematika vertical

D.

Matematisasi horizontal

E.

Matematisasi vertical

Discuss this Question

22)

Untuk menggambarkan perbandingan antara bagian-bagian yang menunjukkan prosentase, lebih


tepat digunakan grafik:

A.

Garis

B.

Batang

C.

Gambar

D.
Lingkaran

E.

Bidang

Discuss this Question

23)

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI mempunyai keunggulan dibanding tipe-tipe lain dari model
pembelajaran kooperatif. Keunggulan tersebut antara lain………..

A.

Mudah dilaksanakan

B.

Tidak memerlukan waktu yang lama

C.

Dapat mengatasi permasalahan pembelajaran individual

D.

Dapat membantu siswa yang mempunyai kecepatan belajar yang tinggi

E.

Perangkat pembelajarannya mudah dibuat

Discuss this Question


24)

Keseimbangan informal dalam pembuatan media ditunjukkan dengan bentuk :

A.

Monoton dan simitris

B.

Dinamis

C.

Dinamis dan diagonal

D.

Diagonal

E.

Simitris

Discuss this Question

25)

Slide merupakan gambar yang cirinya adalah:


A.

Terbuat dari kertas karton

B.

Bersifat individual

C.

Menunjukkan gerak

D.

Tidak dipantulkan di layar

E.

Tidak memerlukan alat bantu

Discuss this Question

Correct

26)

Perbedaan tipe STAD dan TGT adalah, adanya game atau tournament pada tipe TGT. Berkaitan
dengan hal tersebut, fungsi game atau tournament dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah………..

A.

Sebagai kegiatan yang menyenangkan

B.

Sebagai pengganti kuis individu


C.

Untuk melatih persaingan

D.

Untuk memotivasi siswa

E.

Agar siswa selalu lebih siap

27)

Pembelajaran matematika yang menekankan keterkaitan antara dunia nyata anak dengan materi
yang diajarkan adalah

A.

Pembelajaran dengan pendekatan realistic

B.

Pembelajaran dengan pendekatan humanistic

C.

Pembelajaran dengan pendekatan behaviouristik


D.

Pembelajaran dengan pendekatan CTL

E.

Pembelajaran dengan pendekatan terpadu

Discuss this Question

28)

Seorang guru matematika sekolah tertentu selalu menggunakan metode ceramah atau metode
tradisional dalam pembelajaran. Kemudian guru tersebut berkeinginan menggunakan model
pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Tipe pembelajaran kooperatif yang tepat
yang digunakan guru tersebut adalah…………..

A.

Tipe STAD

B.

Tipe Jigsaw

C.

Tipe TGT

D.

Tipe TAI

E.

Tipe GI
29)

Berikut ini pengelompokkan jenis-jenis media oleh Bretz, kecuali

A.

Multimedia

B.

Media motion – visual

C.

Media audio

D.

Media still – visual

E.

Media cetak

30)

Berikut ini adalah keunggulan tes uraian, kecuali………….

A.

Dapat menguji bahan yang luas

B.
Menghendaki pengorganisasian jawaban, sehingga dari tes uraian dapat dilihat jalan pikiran peserta
tes

C.

Jawaban disampaikan berdasarkan kata-kata dan tulisannya sendiri, sehingga dapat dilihat kejernihan
jalan pikiran peserta tes

D.

Mudah menyusun soalnya

E.

Dapat membedakan secara jelas kemampuan masing-masing siswa

31)

Berikut ini adalah kelemahan tes pilihan ganda, kecuali…………..

A.

Sulit dipakai untuk mengukur aspek kemampuan yang tinggi

B.

Memerlukan waktu yang lama dalam penyusunan soalnya

C.

Jawaban soal tes objektif dapat diterka

D.

Tidak dapat membedakan secara jelas kemampuan masing-masing siswa

E.

Reliabilitasnya rendah
32)

Tipe STAD dan TGT dalam model pembelajaran kooperatif hamper sama. Perbedaannya terletak
pada……….

A.

Kegiatan kelompok

B.

Kegiatan awal

C.

Kegiatan kuis

D.

Kegiatan rekognisi tim

E.

Kegiatan akhir

33)

Makna realistic dalam pembelajaran matematika realistik artinya adalah

A.

Selalu menggunakan benda-benda konkrit

B.
Sesuai keadaan yang ada

C.

Sesuatu yang membutuhkan fakta-fakta nyata

D.

Harus sesuai dengan kemampuan siswa

E.

Sesuatu yang dapat dibayangkan dengan jelas oleh siswa

34)

Berikut yang merupakan pernyataan yang paling benar adalah

A.

Pendekatan pembelajaran merupakan gabungan dari berbagai strategi belajar

B.

Model pembelajaran dicirikan dengan adanya sintaks pembelajaran

C.

Suatu pembelajaran selalu menggunakan teknik pembelajaran

D.

Model pembelajaran merupakan realisasi dari suatu pendekatan pembelajaran

E.

Kegiatan pembelajaran selalu menggunakan metode tanya jawab


35)

Tidak semua topic matematika akan tepat menggunakan model pembelajaran langsung. Contoh
materi matematika yang tepat digunakan model pembelajaran langsung adalah

A.

Penyelesaian system persamaan linier

B.

Menentukan rumus volume bola

C.

Embuktian dalam matematika

D.

Teorema Phytagoras

E.

Jarak titik ke bidang

36)

Dalam model pembelajaran berbasis masalah, hal yang cukup penting adalah mendisain masalah.
Untuk itu perlu membuat masalah sesuai dengan syarat-syarat masalah yang dapat digunakan dalam
pembelajaran berbasis masalah. Berikut yang merupakan syarat-syarat masalah yang digunakan
model pembelajaran berbasis masalah, antara lain adalah

A.
Masalah harus diselesaikan dengan memodelkan matematika terlebih dahulu

B.

Masalah harus autentik dan menantang

C.

Masalah dapat dikerjakan semua siswa

D.

Masalah dapat dikerjakan beberapa siswa

E.

Masalah harus berupa soal cerita

37)

Diantara istilah model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran, manakah yang
mempunyai cakupan yang paling luas adalah

A.

Model pembelajaran

B.

Strategi Pembelajaran

C.

Pendekatan Pembelajaran

D.

Metode pembelajaran
E.

Teknik Pembelajaran

38)

Berikut ini yang merupakan contoh pendekatan pembelajaran, adalah

A.

Pembelajaran kooperatif

B.

Pemecahan masalah

C.

Cara belajar Siswa Aktif

D.

Penemuan

E.

Ekspositori

39)

Siswa dalam mempelajari suatu konsep matematika melalui tiga tahap belajar, yaitu enaktif, ekonik,
dan simbolik. Tahapan belajar ekonik adalah tahap belajar dengan……..
A.

Memanipulasi benda atau obyek konkrit

B.

Memanfaatkan benda sekitar

C.

Memanipulasi lambing atau symbol

D.

Menggunakan gambar

E.

Menggunakan symbol

40)

Menurut model ASSURE, sebelum memilih media, guru perlu

A.

Memilih materi yang berguna

B.

Mengidentifikasi keadaan awal siswa

C.

Mengetahui IQ setiap siswa

D.

Memilih model pembelajaran


E.

Meminta tanggapan siswa

Peserta didik dipandang sebagai sosok manusia yang memiliki pribadi yang utuh dan merupakan
pengejawantahan manunggalnya berbagai ciri atau sifat kodrat manusia yang seimbang berbagai
segi:

Jawaban : Keseimbangan peserta didik yang menggambarkan keselarasan hubungan antara


manusia dengan dirinya,dengan sesama manusia,alam sekitar dan manusia dengan tuhan

2. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua istilah yangseringdigunakan secara


bersamaan,namun sesungguhnya keduanya memiliki perbedaan karena perkembangan....

Jawaban Peserta : B. digunakanuntuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau


rohani dan aspek sosial

3. Seorang anak memiliki gejala tidak suka bersenang-senang,tidakdapat berkonsentrasi, kurang


tidur, tidak ada selera makan, berbuat kejelekan di sekolah, tidakmerasabahagia,dan selalu merasa
bersalah.Gejala tersebut adalah....

Jawaban Peserta : A. depresi

4. Kegiatan anak selalu untuk belajar melalui proses peniruan perilaku disebut dengan....

Jawaban Peserta : B. imitasi

5. 5. Pada awal kehidupan anak, aspek perkembangan yang berkembang lebih menonjol adalah
aspek:

B. fisik-motorik

1. 6. Pemberian hadiah kepada anak yang berprestasi dapat....

d. berupa acungan jempol, kata-kata pujian dan sentuhan


2. 7. Kamampuan anak yang dapat menguasai suatu ilmu pengetahuan dan teknologi, disebut
kemampuan....

Jawaban Peserta : D. kognitif

3. 8. Guru dituntut untuk mengenali gaya belajar murid-muridnya, kemudian....

Jawaban Peserta : C. mengajar dengan menggunakan berbagai metode

4. 9. Proses pembentukan teori baru atau perubahan teori yang sudah dimiliki anak dalam
perkembangan kognitif disebut:

Jawaban Peserta : A. Akomodasi

1. 10. Suatu proses yang terjadi pada anak dimana stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan
pada teori yang sudah dimiliki anak, dalam perkembangan kognitif disebut:

Jawaban Peserta : C. Asimilasi

2. 11. Pernyataan berikut yang bukan merupakan bagian dari penyempurnaan kurikulum 2013
ialah Jawaban Peserta : D. pembelajarn saintifik 5M merupakan satu-satunya pendekatan
pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran

3. 12. Penyempurnaan Kurikulum 2013 pada aspek penilaian hasil belajar peserta didik oleh
pendidik ialah …

Jawaban Peserta : B. penilaian sikap tidak harus dinilai pada setiap KD dan bertujuan membina,
memperbaiki, dan mengembangkan sikap dan karakter peserta didik.

4. 13. Manakah yang merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada akhir
jenjang sataun pendidikan?

Jawaban Peserta : A. Standar Kompetensi Lulusan

5. 14. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri merupakan rumusan
tentang kualifikasi….

Jawaban Peserta : a. kompetensi inti keterampilan


6. 15. Berikut ini pernyataan tentang kompetensi keterampilan.

Kemampuan berpikir mencakup: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,


dan mencipta.

Kemampuan belajar mencakup: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,


menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Kemampuan pikir dan tindak mental non motorik seperti mengambil keputusan, menyusun strategi,
bernalar.

Kemampuan praktik laboratorium seperti: merangkaialat, menimbang atau mengukur, membuat


grafik, dan menafsirkan grafik.

Pernyataan yang termasuk kategori keterampilan abstrak terdapat pada angka ….

Jawaban Peserta : A. (1), (2), dan (3)

1. Esensi kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan atau kegiatan awal adalah ....

Jawaban Peserta : c. pengkondisian peserta didik, motivasi, apersepsi, dan orientasi tujuan

2. Pada kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikirin duktif serta
deduktif dalam menyimpulkan. Sikap tersebut didapat terutama pada tahapan pengalaman belajar...

Jawaban Peserta : B. mengasosiasi

3. Sebagai seorang pendidik, tugas Anda dalam pembelajaran terutama adalah mengupayakan agar
....

Jawaban Peserta : B. peserta didik belajar secara maksimal

4. Diimensi proses kognitif yang dapat mengukur High Order Thinking Skill adalah…

Jawaban Peserta : B. Menganalisis

5. Masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk
diselesaikan oleh peserta didik dengan mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri. Proses
pembelajaran dimaksud menggunakan pendekatan model pembelajaran ...

Jawaban Peserta : B. Problem-Based Learning

1. Media yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan keabstrakan konsep sering disebut….

Jawaban Peserta : b. alat peraga

2. Berikut ini merupakan kelemahan media cetak adalah ... .

Jawaban Peserta : d. tidak selalu dapat memberikan gambaran sesungguhnya

3. Prinsip kesederhanaan dalam pembuatan media adalah… .

Jawaban Peserta : B. mudah dipahami

4. Menurut model ASSURE, sebelum memilih media, guru perlu … .

Jawaban Peserta : c. memilih model pembelajaran

5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran adalah… .

Jawaban Peserta : d. Guru harus dapat menggunakan berbagai jenis media

1, Karakteristik silabus pada implementasi Kurikulum 2013 setelah penyempurnaan yaitu …

Jawaban Peserta : A. berisi aspek yang lengkap sehingga mempermudah pendidik dalam menyusun
RPP.

2. Perhatikan komponen-komponen berikut!

Identitas

KD – IPK

Tujuan Pembelajaran

Materi pembelajaran

Pendekatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran

Media, Alat dan bahan, dan sumber belajar


Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh seorang pendidik harus memuat ....

Jawaban Peserta : A. (1), (2), (3),(4), (6), (7), (8)

3. Esensi kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan atau kegiatan awal adalah ....

Jawaban Peserta : C. pengkondisian peserta didik, motivasi, apersepsi, dan orientasi tujuan

4. Pada kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikirinduktif serta
deduktif dalam menyimpulkan. Sikap tersebut didapat terutama pada tahapan pengalaman belajar...

Jawaban Peserta : B. mengasosiasi

5. Ibu Rosna ingin menilai kemampuan siswa dalam mengorganisir ide-ide. Manakah kata kerja
operasional yang harus ia gunakan dalam merumuskan indikator pencapaian tujuan ini?

Jawaban Peserta : A. Membandingkan, menguraikan, dan mengkritik.

1. Perhatikan pernyataan berikut !

Memungkinkan pendidik untuk menentukan langkah dalam perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.

Memandu dan memberi kesempatan peserta didikuntuk memotret dan merefleksi kondisi
pembelajaranya serta menentukan langkah selanjutnya

Membantu pendidik untuk mengukur capaian pembelajaran peserta didikterhadap tujuan kurikulum,
standar, dan kompetensi

Pendidik menilai perkembangan dan “kebutuhan” pembelajaran peserta didiksesuai dengan tujuan
kurikulum, standar, dan kompetensi

Peserta didikmemikirkan tentang pembelajarannya dan strategi memperbaiki pembelajarannya

Pendidik memberikan informasi kepada orang tua dan pihak lain yang relavan tentang hasil penilaian
peserta didiksecara komprehensif

Pernyataan yang merupakan karakteristik utama dari assessment as learning ditunjukkan oleh
pernyataan nomor ….

Jawaban Peserta : B. (2) dan (5)


2. Pak Budi seorang pendidik Fisika melakukan penilaian secara menyeluruh, baik menyangkut
kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, maupun keterampilan. Pada kompetensi apa
pengolahan nilai menjadi hanya nilai rerata dapat dilakukan Pak Budi?

Jawaban Peserta : D. Keterampilan

3. Salah satu alasan siswa dilibatkan dalam memilih dan menilai hasil karyanya yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio sendiri adalah ....

Jawaban Peserta : A. menumbuhkan rasa tanggungjawab siswa untuk bekerja sesuai dengan yang
diharapkan

4. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah lingkungan, Ibu Lusi menugaskan
siswanya membuat karya dari sampah anorganik. Ia merencanakan untuk menilai hasil karya siswa
berdasarkan kegunaan, nilai jual, dan keindahan. Teknik penilaian apakah yang sebaiknya Ia lakukan?

Jawaban Peserta : C. Penilaian produk.

5. Pernyataan yang tidak tepat berkaitan dengan penilaian sikap adalah ...

Jawaban Peserta : A. Hasil observasi oleh pendidik selama satu semester selama proses
pembelajaran dan di luar proses pembelajaran merupakan sumber informasi utama, sedangkan
penilaian diri dan penilaian antar teman merupakan informasi penunjang.

6. Teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam menggunakan alat
serta prosedur kerja dalam laboratorium adalah ....

Jawaban Peserta : D. penilaian projek

7. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk soal yang dipilih dalam membuat
satu perangkat tes adalah ….

Jawaban Peserta : B. jumlah peserta tes dan lingkup materi yang akan diujikan

8. Perhatikan pernyataan berikut!

Pernyataan tersebut merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan pendidikdalam ….

Jawaban Peserta : C. melakukan penilaian kelas

9. Pertimbangan yang paling penting dalam memilih teknik penilaian untuk mengukur hasil belajar
siswa adalah ....
Jawaban Peserta : C. mudah untuk mempersiapkannya

10. Ibu Rani pendidik Bahasa Inggris yang mengajar di salah satu kelas. Pada rapor semester
pertama, bu Rani dapat memberikan nilai optimum pada capaian pembelajaran ranah ....

Jawaban Peserta : D. keterampilan

1. Pemecahan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah
melalui tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah merupakan
bagian dari PTK,yaitu:

Jawaban Peserta : A. Makna PTK

2. Pelibatan guru lain dalam suatu PTK yang dilaksanakan oleh guru peneliti dapat terjadi pada tahap:

Jawaban Peserta : B. Obervasi dan refleksi

3. Prosedur PTK yang harus dilaksanakan guru dalam setiap siklusnya adalah:

Jawaban Peserta : D. Perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi

4. Menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami dalam


pembelajaran merupakan bagian tahapan PTK:

Jawaban Peserta : C. Tahap identifikasi permasalahan

5. Orang pertama yang memperkenalkan action research dalam konsep penelitian tindakan kelas
yang meliputi planning, acting, observing, dan reflecting adalah:

Jawaban Peserta : A. Kemmis dan McTaggart

6. Salah satu prinsip yang dimiliki oleh PTK adalah:

Jawaban Peserta : C. kolaboratif

7. Dalam PTK,variabel-variabel yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri
sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain.Hal tersebut disebabkan karena PTK bersifat:

Jawaban Peserta : B. spesifik dan kontekstual


8. Berikut beberapa manfaat dari PTK kecuali:

Jawaban Peserta : A. memperbaiki / meningkatkan kualitas pembelajaran

9. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang bertujuan untuk:

Jawaban Peserta : D. Memecahkan masalah belajar siswa

10. Peran guru peneliti dalam kegiatan PTK mencakup hal-hal berikut ini,kecuali:

Jawaban Peserta : B. Mengkomunikasikan rencana tindakan dan berbagai teknik pengamatannya


kepada guru pengamat

https://www.bangluq.com/2019/01/kumpulan-latihan-soal-pedagogik-dan.html 180120 18.58

SOAL URAIAN DAN JAWABAN PPG KOMPETENSI PEDAGOGIK

PENDALAMAN KOMPETENSI PEDAGOGIK

TANYA JAWAB SOAL LATIHAN OGN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK I

KOMPETENSI PEDAGOGIK I : PEMAHAMAN PESERTA DIDIK SECARA MENDALAM: PRINSIP-PRINSIP


PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK, PRINSIP-PRINSIP KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK, DAN
BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK.

1. Apakah yang dimaksud dengan kognitif?

Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)

2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!

Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
1. tahap sensori motor (0–2 tahun)

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.

2. tahap pra-operasional (2–7 tahun)

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten

3. tahap operasional konkret (7–11 tahun)

Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).

4. tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)

Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.

3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!

Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.

a. Tingkat Satu: Penalaran Prakonvesional

Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.

b. Tingkat Dua: Penalaran Konvensional

Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-
standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.

Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00

c. Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki

pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.

4. Apakah yang dimaksud dengan bekal ajar awal siswa?

Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)

adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.

5. Apakah yang dimaksud dengan kesulitan belajar siswa?


Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.

6. Ada berapa jeniskah kesulitan belajar siswa? Jelaskan secara singkat!

Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:

a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.

b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.

c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.

d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.

7. Apa sajakah faktor penyebab kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.

a. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

c. Faktor sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.
8. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.

a. pengaturan tempat duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.

b. mengatasi gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.

c. Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.

d. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.

e. Suasana belajar menyenangkan

Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.

PEMBAHASAN LENGKAP SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK I BACA DI SINI

TANYA JAWAB SOAL PEDAGOGIK II BACA DI SINI

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK III DAN V


BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV

BACA JUGA BEST PRACTICE FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI

BACA JUGA RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI

BREAKING NEWS BACA PETUNJUK PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017

MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

Sumber Pustaka

Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia 2015. Semarang: Bandungan
Institute

Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

TANYA JAWAB SOAL LATIHAN OGN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK II

PEMAHAMAN LANDASAN PENDIDIKAN, TEORI BELAJAR, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?

Jawab: Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang jenis,
lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

2. Apa sajakah fungsi kurikulum? Jelaskan secara singkat!

Jawab : Fungsi kurikulum adalah sebagai berikut.


a. Fungsi penyesuaian

Kurikulum mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

b. Fungsi pengintegrasian

Kurikulum untuk mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.

c. Fungsi perbedaan

Kurikulum untuk memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.

d. Fungsi persiapan

Kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk
suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam
memasuki kehidupan dalam masyarakat.

e. Fungsi pemilihan

Kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memilih program-program belajar
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

f. Fungsi diagnostik

Kurikulum membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan
potensi yang ada dalam dirinya.

3. Apa sajakah prinsip-prinsip pengembangan kurikulum? Jelaskan secara singkat!


Jawab: prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.

c. Relevan

Pengembangan kurikulum harus memiliki kesesuaian di antara komponen-komponennya, seperti


tujuan, bahan, strategi, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi, potensi peserta didik, serta tuntutan dan kebutuhan
perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

d. Ketercukupan

Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

e. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun
praktik (psikomotor).

f. Fleksibel

Pengembangan kurikulum harus bersifat luwes dalam pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya


penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan zaman.
g. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.

h. Kontinuitas, pengembangan kurikulum harus memerhatikan kesinambungan, antara tingkat kelas,


antara jenjang pendidikan, maupun kontribusi dengan jenis pekerjaan.

4. Bagaimanakah pandangan belajar menurut teori behaviorisme?

Jawab: Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan
hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response)
seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan
terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar tingkah laku
ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran
yang diberikan maka respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa
di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai
stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain,
agar perilaku siswa sesuai yang diinginkan.

5. Bagaimanakah teori belajar kognitif menurut Piaget?

Jawab: Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental
tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses
yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu
informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada di
benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan kerangka
kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan pengalaman yang baru dialami.

6. Bagaimanakah teori belajar bermakna menurut David P. Ausubel ?

Jawab: Teori belajar Ausubel menitikberatkan pada bagaimana seseorang memperoleh


pengetahuannya. Menurut Ausubel terdapat 2 jenis belajar yaitu belajar hafalan (rote-learning) dan
belajar bermakna (meaningfullearning). Jika seorang siswa berkeinginan untuk mengingat sesuatu
tanpa mengaitkan hal yang satu dengan hal yang lain maka baik proses maupun hasil
pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan (rote) dan tidak akan bermakna (meaningless)
sama sekali baginya. Pembelajaran yang mengacu pada ‘belajar bermakna’ atau ‘meaningful-
learning’ adalah pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman baru yang akan dipelajari
siswa dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah dimiliki siswa.

7. Bagaimanakah teori belajar presentasi menurut Bruner?

Jawab: Bruner memunculkan teori presentasi. Bruner membagi penyajian proses pembelajaran
dalam tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa dituntut
untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang “konkret” atau “nyata” yang
berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera. Tahap berikutnya adalah tahap ikonik,
dimana para siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai
perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Tahap ketiga adalah
tahap simbolik. Pada tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan
tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa harus mengalami
proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang menyadari adanya kesamaan di atara
perbedaan-perbedaan yang ada.

8. Bagaimanakah pandangan teori belajar konstruktivisme?

Jawab: Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan
(learning by discovery is learning to discover). Para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas
untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.

9. Apakah perbedaan antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran?

Jawab: Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai sebagai
cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai sebagai cara mencapai tujuan dengan
sukses (a way of winning the game atau a way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai
cara menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai sebagai cara memperlakukan
sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai sebagai kerangka yang berisikan langkah-
langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan
siswa. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran; teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) yang
digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat ini. Strategi pembelajaran
merupakan perencanaan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu
menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran berjaan efektif dan efsien, serta
taktik atau gaya individu dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam
menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah
dipahami.

10. Apa sajakah kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran? Jelaskan secara singkat!

Jawab: kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Sahih (Valid)

Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya.

b. Tingkat Kepentingan (Significance)

Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:

1). Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?

2). Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?

3). Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?

Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.

c. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat
secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-
dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan
berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari

d. Layak dipelajari (learnability)

Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah,
atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat.

e. Menarik minat (interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya
lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa
ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

PEMBAHASAN LENGKAP SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK II BACA DI SINI

TANYA JAWAB SOAL PEDAGOGIK I BACA DI SINI

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK III DAN V

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV

Sumber Pustaka:

Wibowo, Hari, dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

__________ 2016. Teori Belajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL OGN 2017 TANYA JAWAB KOMPETENSI PEDAGOGIK III DAN V

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DAN PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK

BAHAN PERSIAPAN OLIMPIADE GURU NASIONAL 2017

1. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik? Berikan contoh!

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.

a. Mengamati

Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).

2. Menanya

Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

3. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen

Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber

4. Mengasosiasikan/ Mengolah

Kegiatan Belajarnya

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
5. Mengkomunikasikan

Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI

CONTOH RPP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI

2. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran

Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.

Pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning meliputi 6 tahap, yaitu

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

c. Data collection (Pengumpulan Data).

d. Data Processing (Pengolahan Data)

e. Verification (Pembuktian)

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

PEMBAHASAN LENGKAP DISCOVERY LEARNING BACA DI SINI


CONTOH RPP DISCOVERY LEARNING BACA DI SINI

3. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan


masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world)

Tahapan-Tahapan Model PBL

Fase 1: Orientasi peserta didik kepada masalah.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

PENJELASAN LENGKAP PBL BACA DI SINI

CONTOH RPP PBL BACA DISINI

4. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome).

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

PENJELASAN LENGKAP POJECT BASED LEARNING BACA DI SINI

CONTOH RPP PjBL BACA DISINI

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK I

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK II

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV

BACA CONTOH BEST PRACTICE BABAK FINAL OGN DI SINI

BACA CONTOH RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI

BREAKING NEWS....
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

1. Apakah yang dimaksud dengan kognitif?

Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)

2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!

Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:

a. tahap sensori motor (0–2 tahun)

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.

b. tahap pra-operasional (2–7 tahun)

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten

c. tahap operasional konkret (7–11 tahun)

Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
d. tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)

Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.

3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!

Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.

a. Tingkat Satu: Penalaran Prakonvesional

Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.

Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.

b. Tingkat Dua: Penalaran Konvensional

Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-
standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.

Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00

c. Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki
pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.

4. Apakah yang dimaksud dengan bekal ajar awal siswa?

Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)

adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.

5. Apakah yang dimaksud dengan kesulitan belajar siswa?

Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.

6. Ada berapa jeniskah kesulitan belajar siswa? Jelaskan secara singkat!

Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:

a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.

b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.

c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.

7. Apa sajakah faktor penyebab kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.

a. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

c. Faktor sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.

8. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.

a. tempat duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.

b. Gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.

c. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.

d. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.

e. Suasana belajar menyenangkan

Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.

9. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?

Jawab: Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang jenis,
lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

10. Apa sajakah fungsi kurikulum? Jelaskan secara singkat!

Jawab : Fungsi kurikulum adalah sebagai berikut.

a. Fungsi penyesuaian

Kurikulum mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

b. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum untuk mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.

c. Fungsi perbedaan

Kurikulum untuk memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.

d. Fungsi persiapan

Kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk
suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam
memasuki kehidupan dalam masyarakat.

e. Fungsi pemilihan

Kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memilih program-program belajar
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

f. Fungsi diagnostik

Kurikulum membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan
potensi yang ada dalam dirinya.

11. Apa sajakah prinsip-prinsip pengembangan kurikulum? Jelaskan secara singkat!

Jawab: prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.

c. Relevan

Pengembangan kurikulum harus memiliki kesesuaian di antara komponen-komponennya, seperti


tujuan, bahan, strategi, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi, potensi peserta didik, serta tuntutan dan kebutuhan
perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

d. Ketercukupan

Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

e. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun
praktik (psikomotor).

f. Fleksibel

Pengembangan kurikulum harus bersifat luwes dalam pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya


penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan zaman.

g. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.

h. Kontinuitas, pengembangan kurikulum harus memerhatikan kesinambungan, antara tingkat kelas,


antara jenjang pendidikan, maupun kontribusi dengan jenis pekerjaan.
12. Bagaimanakah pandangan belajar menurut teori behaviorisme?

Jawab: Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan
hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response)
seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan
terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar tingkah laku
ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran
yang diberikan maka respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa
di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai
stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain,
agar perilaku siswa sesuai yang diinginkan.

13. Bagaimanakah teori belajar kognitif menurut Piaget?

Jawab: Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental
tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses
yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu
informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada di
benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan kerangka
kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan pengalaman yang baru dialami.

14. Bagaimanakah teori belajar bermakna menurut David P. Ausubel ?

Jawab: Teori belajar Ausubel menitikberatkan pada bagaimana seseorang memperoleh


pengetahuannya. Menurut Ausubel terdapat 2 jenis belajar yaitu belajar hafalan (rote-learning) dan
belajar bermakna (meaningfullearning). Jika seorang siswa berkeinginan untuk mengingat sesuatu
tanpa mengaitkan hal yang satu dengan hal yang lain maka baik proses maupun hasil
pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan (rote) dan tidak akan bermakna (meaningless)
sama sekali baginya. Pembelajaran yang mengacu pada ‘belajar bermakna’ atau ‘meaningful-
learning’ adalah pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman baru yang akan dipelajari
siswa dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah dimiliki siswa.

15. Bagaimanakah teori belajar presentasi menurut Bruner?

Jawab: Bruner memunculkan teori presentasi. Bruner membagi penyajian proses pembelajaran
dalam tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa dituntut
untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang “konkret” atau “nyata” yang
berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera. Tahap berikutnya adalah tahap ikonik,
dimana para siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai
perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Tahap ketiga adalah
tahap simbolik. Pada tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan
tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa harus mengalami
proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang menyadari adanya kesamaan di atara
perbedaan-perbedaan yang ada.

16. Bagaimanakah pandangan teori belajar konstruktivisme?

Jawab: Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan
(learning by discovery is learning to discover). Para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas
untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.

17. Apakah perbedaan antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran?

Jawab: Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai sebagai
cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai sebagai cara mencapai tujuan dengan
sukses (a way of winning the game atau a way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai
cara menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai sebagai cara memperlakukan
sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai sebagai kerangka yang berisikan langkah-
langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan
siswa. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran; teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) yang
digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat ini. Strategi pembelajaran
merupakan perencanaan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu
menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran berjaan efektif dan efsien, serta
taktik atau gaya individu dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam
menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah
dipahami.
18. Apa sajakah kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran? Jelaskan secara singkat!

Jawab: kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Sahih (Valid)

Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya.

b. Tingkat Kepentingan (Significance)

Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:

1). Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?

2). Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?

3). Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?

Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.

c. Kebermanfaatan (utility)

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat
secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-
dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan
berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari

d. Layak dipelajari (learnability)


Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah,
atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat.

e. Menarik minat (interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya
lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa
ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

19. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik? Berikan contoh!

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.

a. Mengamati

Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).

b. Menanya

Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

c. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen

Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber

d. Mengasosiasikan/ Mengolah

Kegiatan Belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

e. Mengkomunikasikan

Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.

20. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran

Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.

Pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning meliputi 6 tahap, yaitu

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

c. Data collection (Pengumpulan Data).

d. Data Processing (Pengolahan Data)

e. Verification (Pembuktian)

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)


21. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan


masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world)

Tahapan-Tahapan Model PBL

Fase 1: Orientasi peserta didik kepada masalah.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

22. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek


1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome).

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

23. Apakah perbedaan evaluasi, pengukuran, tes, dan penilaian?

Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek
(Stufflebeam dan Shinkfield, 1985 dalam Depdiknas, 2004:11).

Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan
tertentu (Guilford, 1982 dalam Depdiknas, 2004:9). Safari (1997:3) mengartikan pengukuran sebagai
suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi/data secara kuantitatif.

Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah.

Penilaian (assessment) merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin dan Nix, 1991 dalam Depdiknas, 2004:10).

24. Apa sajakah prinsip-prinsip penilaian? Jelaskan secara singkat!

Jawab: Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.

c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender.

d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.

e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dan dengan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik.

g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
langkah baku.

h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar.

25. Apa sajakah teknik dan instrumen penilaian sikap?

Jawab: Teknik dan instrumen penilaian sikap adalah sebagai berikut.

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Keterangan

Observasi

Daftar cek
Skala penilaian sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diri

Daftar cek

Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester.

Penilaian antar peserta didik

Daftar cek

Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester, setiap pesesrta didik dinalai oleh 3 siswa.

Jurnal

Catatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

Berupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan
mata pelajaran.

26. Apakah yang dimaksud dengan dimensi pengetahuan berupa fakta, konseptual, procedural, dan
metakognitif?

Jawab: dimensi pengetahuan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan
elemen.

b. Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori,


prinsip dan generalisasi.

c. Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

d. Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi, merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman, meliputi kesadaran berpikir dan penetapan keputusan tentang sesuatu.

27. Apa sajakah teknik dan intrumen penilaian aspek Keterampilan?

Jawab: Teknik dan Bentuk Penilaian Keterampilan adalah sebagai berikut.


Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Unjuk kerja/ kinerja / praktik

· Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

· Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.

Projek

· Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.

· Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Produk

· Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Portofolio

· Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

28. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran remedial dan pengayaan?

Jawab: Remedial merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar.
Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris.

Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa.
Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil.
Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.

Pengayaan merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah,
keingintahuan lebih tinggi, bepikir mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak
minat.Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan
untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan
sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya.
29. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas?

Jawab: pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan
berkesinambungan: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).

a. Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana
tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK,
mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta
teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.
Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap
implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini,
yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar
yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektiftas keterlibatan
kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan
evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini
segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.

3. Pengamatan Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada
tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan
yang dikembangkan oleh peneliti. Terdapat empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka;
observasi terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi sistematis. Beberapa prinsip yang harus
dipenuhi dalam observasi, diantaranya: (a) ada perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat;
(b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria
bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan
diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya: (a)
menghindari kecenderungan untuk membuat penafsiran; (b) adanya keterlibatan keterampilan antar
pribadi; (c) merencanakan skedul aktiftas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24 jam; (d) catatan
harus teliti dan sistemaris.

4. Refleksi Terhadap Tindakan

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.
Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam
proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti
halnya pada saat observasi.

30. Apakah yang dimaksud dengan refleksi pembelajaran?

Jawab: Refleksi adalah kegiatan penilaian dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh peserta didik
terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud untuk
memperbaiki proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan datang.

Definisi menurut Reid, 1995 “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order
to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Konsep tersebut dapat
diartikan, bahwa refleksi adalah sebuah proses mereviu pengalaman dengan cara mendeskripsikan,
menganalisis, mengevaluasi pembembelajaran yang telah dilakukan.

Sumber Pustaka

Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia. Semarang: Bandungan Institute.

Kurniawan, Endang, dkk. 2016. Refleksi Pembelajaran Dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

____________ 2016. Pemanfaatan Dan Pelaporan Hasil Penilaian. Jakarta: Direktorat Jenderal
GurudanTenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sumber Pustaka

Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
___________ 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

__________ 2016. Teori Belajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/11/soal-uraian-dan-jawaban-ppg-kompetensi.html
180120 18.37

TANYA JAWAB SOAL LATIHAN OGN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK I

KOMPETENSI PEDAGOGIK I : PEMAHAMAN PESERTA DIDIK SECARA MENDALAM: PRINSIP-PRINSIP


PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK, PRINSIP-PRINSIP KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK, DAN
BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK.

1. Apakah yang dimaksud dengan kognitif?

Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)

2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!

Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:

1. tahap sensori motor (0–2 tahun)

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.
2. tahap pra-operasional (2–7 tahun)

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten

3. tahap operasional konkret (7–11 tahun)

Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).

4. tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)

Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.

3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!

Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.

a. Tingkat Satu: Penalaran Prakonvesional

Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.

Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.

b. Tingkat Dua: Penalaran Konvensional


Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-
standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.

Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00

c. Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki

pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.

4. Apakah yang dimaksud dengan bekal ajar awal siswa?

Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)

adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.

5. Apakah yang dimaksud dengan kesulitan belajar siswa?

Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.
6. Ada berapa jeniskah kesulitan belajar siswa? Jelaskan secara singkat!

Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:

a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.

b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.

c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.

d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.

7. Apa sajakah faktor penyebab kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.

a. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

c. Faktor sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.

8. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan belajar siswa ?

Jawab: Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.


a. pengaturan tempat duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.

b. mengatasi gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.

c. Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.

d. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.

e. Suasana belajar menyenangkan

Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.

PEMBAHASAN LENGKAP SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK I BACA DI SINI

TANYA JAWAB SOAL PEDAGOGIK II BACA DI SINI

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK III DAN V

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV

BACA JUGA BEST PRACTICE FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI

BACA JUGA RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI


BREAKING NEWS BACA PETUNJUK PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017

MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

Sumber Pustaka

Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia 2015. Semarang: Bandungan
Institute

Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

SOAL OGN 2017 TANYA JAWAB KOMPETENSI PEDAGOGIK III DAN V

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG KONDUSIF DAN PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK

BAHAN PERSIAPAN OLIMPIADE GURU NASIONAL 2017

1. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik? Berikan contoh!

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.

a. Mengamati

Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).

2. Menanya

Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
3. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen

Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber

4. Mengasosiasikan/ Mengolah

Kegiatan Belajarnya

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

5. Mengkomunikasikan

Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI

CONTOH RPP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI

2. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran

Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.

Pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning meliputi 6 tahap, yaitu

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

c. Data collection (Pengumpulan Data).

d. Data Processing (Pengolahan Data)

e. Verification (Pembuktian)

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

PEMBAHASAN LENGKAP DISCOVERY LEARNING BACA DI SINI

CONTOH RPP DISCOVERY LEARNING BACA DI SINI

3. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan


masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world)

Tahapan-Tahapan Model PBL

Fase 1: Orientasi peserta didik kepada masalah.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

PENJELASAN LENGKAP PBL BACA DI SINI

CONTOH RPP PBL BACA DISINI

4. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome).

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

PENJELASAN LENGKAP POJECT BASED LEARNING BACA DI SINI


CONTOH RPP PjBL BACA DISINI

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK I

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK II

BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV

BACA CONTOH BEST PRACTICE BABAK FINAL OGN DI SINI

BACA CONTOH RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI

BREAKING NEWS....

MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai