31 Dec 2017
Articles
Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru
dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran
peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus
dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan,
yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang
bersangkutan.
Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima)
indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek
kompetensi pedagogik beserta indikatornya:
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk
membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk
belajar:
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia
dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu
dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai
maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang
diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
C. Pengembangan kurikulum
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP
sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata
materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:
Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar
tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan
mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat
dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara
lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang
tujuannya,
Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta
didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,
Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar peserta didik,
Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan
semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta
didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan
tentang jawaban yamg benar,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks
kehidupan sehari-hari peserta didik,
Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan
perhatian peserta didik,
Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar
semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,
Guru mampu memanfaatkan audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang
dirancang dengan kondisi kelas,
Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan
berinteraksi dengan peserta didik lain,
Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses
belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi
pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan
Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk tik) untuk meningkatkan
motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Kami bagikan kumpulan soal pedagogik pilihan ganda yang sudah dipilih jawabannya. Terkadang ada
perdebatan tentang jawaban yang benar, karena soal dan pilihan jawaban yang ambigu. Kami sudah
cek dan ricek, sehingga jawaban benar-banar valid. Namun jika bapak ibu tidak sependapat dengan
kami silahkan tinggalkan komentar
1)
A.
B.
C.
D.
Cenderung membosankan
E.
2)
Kegiatan pembelajaran di bawah ini yang paling tepat dengan model pembelajaran langsung adalah
A.
Pada awal pembelajaran siswa diberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang diajarkan
B.
Pada awal pembelajaran guru menjelaskan materi, kemudian siswa diberikan latihan soal
C.
D.
E.
Pada akhir pembelajaran siswa diminta mempresentasikan hasil dari tugas yang diberikan guru
Baca Juga
3)
A.
Pita kaset
B.
Tape recorder
C.
OHP
D.
Projector Slide
E.
LCD
4)
Berikut ini yang merupakan cirri dari suatu pembelajaran dengan pendekatan CTL adalah
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
Reliabel dankonsisten
C.
D.
E.
6)
Dalam suatu pembelajaran membutuhkan suatu kegiatan seperti mengelaborasi. Salah satu cara
mengelaborasi adalah dengan menjelaskan pengetahuannya kepada orang lain. Kegiatan
mengelaborasi tersebut merupakan dasar teori dari
A.
Pembelajaran langsung
B.
C.
Pembelajaran kooperatif
D.
Pembelajaran tradisional
E.
7)
A.
Guru memberikan tugas siswa mengerjakan soal-soal berkaitan dengan teorema Phytagoras
B.
Guru memberikan tugas siswa mencari soal-soal yang berkaitan dengan teorema Phytagoras
C.
Guru member tugas siswa untuk mencari materi teorema Phytagoras di perpustakaan
D.
Guru menyiapkan alat dan bahan seperti kertas karton, gunting, penggaris, kemudian bersama-sama
siswa dengan menggunakan lembar kerja siswa, guru membimbing menemukan teorema Phytagoras
E.
Guru menyiapkan alat peraga, berupa berbagai segitiga siku-siku yang disertai ukurannya, kemudian
bersama-sama siswa, guru menunjukkan kebenaran teorema Phytagoras
8)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran adalah
A.
B.
Guru harus dapat menyiapkan tugas kepada siswa dalam membuat media pembelajaran sederhana
C.
Guru harus mampu menilai hasil belajar yang menggunakan media pembelajaran
D.
E.
Guru dapat membuat media yang dapat dikembangkan untuk kegiatan penelitian
9)
B.
C.
D.
E.
10)
Media yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan keabstrakan konsep sering disebut……..
A.
Sarana
B.
Realita
C.
Alat Peraga
D.
Model
E.
Multimedia
11)
Berikut ini merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran,
kecuali
A.
Motivasi siswa
B.
Kemampuan Guru
C.
Karakteristik Siswa
E.
Status Sekolah
12)
A.
Tulisan artistic
B.
Mudah dipahami
C.
D.
E.
13)
Ciri khas diagram adalah
A.
B.
C.
Menunjukkan perbandingan
D.
E.
Correct
14)
A.
(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip pengorganisasian diri
B.
(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip pembelajaran bermakna
C.
(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip deferensiasi dan (3) prinsip penilaian autentik
D.
(1) prinsip kesaling-bergantungan, (2) prinsip pembelajaran bermakna dan (3) prinsip penilaian
autentik
E.
(1) prinsip respon berbudaya, (2) prinsip pembelajaran bermakna dan (3) prinsip penilaian autentik
15)
Realita adalah:
A.
B.
Benda tiruan
C.
D.
Benda ilustrasi
E.
Pada setiap tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah rokognisi tim atau penghargaan
kelompok. Langkah rekognisi tim tersebut berkaitan dengan unsur-unsur dari model pembelajaran
kooperatif yang berupa……..
A.
B.
Ketrampilan social
C.
D.
Aktualisasi diri
E.
17)
Fungsi
B.
Indera
C.
Perkembangan teknologi
D.
Cara pemakaian
E.
Jumlah audiens
18)
A.
B.
D.
E.
Reliabilitasnya rendah
19)
Guru matematika akan membelajarkan materi volume bola. Guru tersebut menginginkan agar
siswanya dapat bereksplorasi untuk mendapatkan rumus volume bola. Untuk keperluan tersebut
menyiapkan bahan dan alat seperti karton, pasir atau beras, cuter, jangka, penggaris, dll. Dari
gambaran tersebut tipe pembelajaran kooperatif apa yang tepat untuk keperluan tersebut adalah
A.
Tipe STAD
B.
Tipe Jigsaw
C.
Tipe TGT
D.
Tipe TAI
E.
Tipe GI
20)
Pendapat seorang ahli asal Rusia, yaitu Vygotsky mendefinisikan suatu teori perkembangan yang
kemudian dikenal dengan Zone Proximum Development (ZPD). Berdasarkan teori tersebut,
pernyataan berikut yang tepat adalah………….
A.
B.
C.
D.
E.
21)
Suatu proses pembentukan konsep matematika dengan pentransformasian masalah dunia real ke
masalah matematik disebut dengan
A.
Matematika realistic
B.
Matematika horizontal
C.
Matematika vertical
D.
Matematisasi horizontal
E.
Matematisasi vertical
22)
A.
Garis
B.
Batang
C.
Gambar
D.
Lingkaran
E.
Bidang
23)
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI mempunyai keunggulan dibanding tipe-tipe lain dari model
pembelajaran kooperatif. Keunggulan tersebut antara lain………..
A.
Mudah dilaksanakan
B.
C.
D.
E.
A.
B.
Dinamis
C.
D.
Diagonal
E.
Simitris
25)
B.
Bersifat individual
C.
Menunjukkan gerak
D.
E.
Correct
26)
Perbedaan tipe STAD dan TGT adalah, adanya game atau tournament pada tipe TGT. Berkaitan
dengan hal tersebut, fungsi game atau tournament dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah………..
A.
B.
D.
E.
27)
Pembelajaran matematika yang menekankan keterkaitan antara dunia nyata anak dengan materi
yang diajarkan adalah
A.
B.
C.
E.
28)
Seorang guru matematika sekolah tertentu selalu menggunakan metode ceramah atau metode
tradisional dalam pembelajaran. Kemudian guru tersebut berkeinginan menggunakan model
pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Tipe pembelajaran kooperatif yang tepat
yang digunakan guru tersebut adalah…………..
A.
Tipe STAD
B.
Tipe Jigsaw
C.
Tipe TGT
D.
Tipe TAI
E.
Tipe GI
29)
A.
Multimedia
B.
C.
Media audio
D.
E.
Media cetak
30)
A.
B.
Menghendaki pengorganisasian jawaban, sehingga dari tes uraian dapat dilihat jalan pikiran peserta
tes
C.
Jawaban disampaikan berdasarkan kata-kata dan tulisannya sendiri, sehingga dapat dilihat kejernihan
jalan pikiran peserta tes
D.
E.
31)
A.
B.
C.
D.
E.
Reliabilitasnya rendah
32)
Tipe STAD dan TGT dalam model pembelajaran kooperatif hamper sama. Perbedaannya terletak
pada……….
A.
Kegiatan kelompok
B.
Kegiatan awal
C.
Kegiatan kuis
D.
E.
Kegiatan akhir
33)
A.
B.
Sesuai keadaan yang ada
C.
D.
E.
34)
A.
B.
C.
D.
E.
Tidak semua topic matematika akan tepat menggunakan model pembelajaran langsung. Contoh
materi matematika yang tepat digunakan model pembelajaran langsung adalah
A.
B.
C.
D.
Teorema Phytagoras
E.
36)
Dalam model pembelajaran berbasis masalah, hal yang cukup penting adalah mendisain masalah.
Untuk itu perlu membuat masalah sesuai dengan syarat-syarat masalah yang dapat digunakan dalam
pembelajaran berbasis masalah. Berikut yang merupakan syarat-syarat masalah yang digunakan
model pembelajaran berbasis masalah, antara lain adalah
A.
Masalah harus diselesaikan dengan memodelkan matematika terlebih dahulu
B.
C.
D.
E.
37)
Diantara istilah model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran, manakah yang
mempunyai cakupan yang paling luas adalah
A.
Model pembelajaran
B.
Strategi Pembelajaran
C.
Pendekatan Pembelajaran
D.
Metode pembelajaran
E.
Teknik Pembelajaran
38)
A.
Pembelajaran kooperatif
B.
Pemecahan masalah
C.
D.
Penemuan
E.
Ekspositori
39)
Siswa dalam mempelajari suatu konsep matematika melalui tiga tahap belajar, yaitu enaktif, ekonik,
dan simbolik. Tahapan belajar ekonik adalah tahap belajar dengan……..
A.
B.
C.
D.
Menggunakan gambar
E.
Menggunakan symbol
40)
A.
B.
C.
D.
Peserta didik dipandang sebagai sosok manusia yang memiliki pribadi yang utuh dan merupakan
pengejawantahan manunggalnya berbagai ciri atau sifat kodrat manusia yang seimbang berbagai
segi:
4. Kegiatan anak selalu untuk belajar melalui proses peniruan perilaku disebut dengan....
5. 5. Pada awal kehidupan anak, aspek perkembangan yang berkembang lebih menonjol adalah
aspek:
B. fisik-motorik
4. 9. Proses pembentukan teori baru atau perubahan teori yang sudah dimiliki anak dalam
perkembangan kognitif disebut:
1. 10. Suatu proses yang terjadi pada anak dimana stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan
pada teori yang sudah dimiliki anak, dalam perkembangan kognitif disebut:
2. 11. Pernyataan berikut yang bukan merupakan bagian dari penyempurnaan kurikulum 2013
ialah Jawaban Peserta : D. pembelajarn saintifik 5M merupakan satu-satunya pendekatan
pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran
3. 12. Penyempurnaan Kurikulum 2013 pada aspek penilaian hasil belajar peserta didik oleh
pendidik ialah …
Jawaban Peserta : B. penilaian sikap tidak harus dinilai pada setiap KD dan bertujuan membina,
memperbaiki, dan mengembangkan sikap dan karakter peserta didik.
4. 13. Manakah yang merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada akhir
jenjang sataun pendidikan?
5. 14. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri merupakan rumusan
tentang kualifikasi….
Kemampuan pikir dan tindak mental non motorik seperti mengambil keputusan, menyusun strategi,
bernalar.
1. Esensi kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan atau kegiatan awal adalah ....
Jawaban Peserta : c. pengkondisian peserta didik, motivasi, apersepsi, dan orientasi tujuan
2. Pada kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikirin duktif serta
deduktif dalam menyimpulkan. Sikap tersebut didapat terutama pada tahapan pengalaman belajar...
3. Sebagai seorang pendidik, tugas Anda dalam pembelajaran terutama adalah mengupayakan agar
....
4. Diimensi proses kognitif yang dapat mengukur High Order Thinking Skill adalah…
5. Masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk
diselesaikan oleh peserta didik dengan mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri. Proses
pembelajaran dimaksud menggunakan pendekatan model pembelajaran ...
1. Media yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan keabstrakan konsep sering disebut….
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran adalah… .
Jawaban Peserta : A. berisi aspek yang lengkap sehingga mempermudah pendidik dalam menyusun
RPP.
Identitas
KD – IPK
Tujuan Pembelajaran
Materi pembelajaran
Pendekatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh seorang pendidik harus memuat ....
3. Esensi kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan atau kegiatan awal adalah ....
Jawaban Peserta : C. pengkondisian peserta didik, motivasi, apersepsi, dan orientasi tujuan
4. Pada kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikirinduktif serta
deduktif dalam menyimpulkan. Sikap tersebut didapat terutama pada tahapan pengalaman belajar...
5. Ibu Rosna ingin menilai kemampuan siswa dalam mengorganisir ide-ide. Manakah kata kerja
operasional yang harus ia gunakan dalam merumuskan indikator pencapaian tujuan ini?
Memungkinkan pendidik untuk menentukan langkah dalam perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.
Memandu dan memberi kesempatan peserta didikuntuk memotret dan merefleksi kondisi
pembelajaranya serta menentukan langkah selanjutnya
Membantu pendidik untuk mengukur capaian pembelajaran peserta didikterhadap tujuan kurikulum,
standar, dan kompetensi
Pendidik menilai perkembangan dan “kebutuhan” pembelajaran peserta didiksesuai dengan tujuan
kurikulum, standar, dan kompetensi
Pendidik memberikan informasi kepada orang tua dan pihak lain yang relavan tentang hasil penilaian
peserta didiksecara komprehensif
Pernyataan yang merupakan karakteristik utama dari assessment as learning ditunjukkan oleh
pernyataan nomor ….
3. Salah satu alasan siswa dilibatkan dalam memilih dan menilai hasil karyanya yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio sendiri adalah ....
Jawaban Peserta : A. menumbuhkan rasa tanggungjawab siswa untuk bekerja sesuai dengan yang
diharapkan
4. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah lingkungan, Ibu Lusi menugaskan
siswanya membuat karya dari sampah anorganik. Ia merencanakan untuk menilai hasil karya siswa
berdasarkan kegunaan, nilai jual, dan keindahan. Teknik penilaian apakah yang sebaiknya Ia lakukan?
5. Pernyataan yang tidak tepat berkaitan dengan penilaian sikap adalah ...
Jawaban Peserta : A. Hasil observasi oleh pendidik selama satu semester selama proses
pembelajaran dan di luar proses pembelajaran merupakan sumber informasi utama, sedangkan
penilaian diri dan penilaian antar teman merupakan informasi penunjang.
6. Teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam menggunakan alat
serta prosedur kerja dalam laboratorium adalah ....
7. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk soal yang dipilih dalam membuat
satu perangkat tes adalah ….
Jawaban Peserta : B. jumlah peserta tes dan lingkup materi yang akan diujikan
9. Pertimbangan yang paling penting dalam memilih teknik penilaian untuk mengukur hasil belajar
siswa adalah ....
Jawaban Peserta : C. mudah untuk mempersiapkannya
10. Ibu Rani pendidik Bahasa Inggris yang mengajar di salah satu kelas. Pada rapor semester
pertama, bu Rani dapat memberikan nilai optimum pada capaian pembelajaran ranah ....
1. Pemecahan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah
melalui tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah merupakan
bagian dari PTK,yaitu:
2. Pelibatan guru lain dalam suatu PTK yang dilaksanakan oleh guru peneliti dapat terjadi pada tahap:
3. Prosedur PTK yang harus dilaksanakan guru dalam setiap siklusnya adalah:
5. Orang pertama yang memperkenalkan action research dalam konsep penelitian tindakan kelas
yang meliputi planning, acting, observing, dan reflecting adalah:
7. Dalam PTK,variabel-variabel yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri
sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain.Hal tersebut disebabkan karena PTK bersifat:
10. Peran guru peneliti dalam kegiatan PTK mencakup hal-hal berikut ini,kecuali:
Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)
2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
1. tahap sensori motor (0–2 tahun)
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten
Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.
3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-
standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.
Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki
Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.
Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)
adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.
Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:
a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.
b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.
c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.
b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;
d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.
8. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan belajar siswa ?
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.
Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
Sumber Pustaka
Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia 2015. Semarang: Bandungan
Institute
Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Jawab: Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang jenis,
lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Kurikulum mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
b. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum untuk mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.
c. Fungsi perbedaan
d. Fungsi persiapan
Kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk
suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam
memasuki kehidupan dalam masyarakat.
e. Fungsi pemilihan
Kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memilih program-program belajar
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi diagnostik
Kurikulum membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan
potensi yang ada dalam dirinya.
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.
c. Relevan
d. Ketercukupan
Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
e. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun
praktik (psikomotor).
f. Fleksibel
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
Jawab: Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan
hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response)
seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan
terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar tingkah laku
ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran
yang diberikan maka respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa
di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai
stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain,
agar perilaku siswa sesuai yang diinginkan.
Jawab: Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental
tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses
yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu
informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada di
benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan kerangka
kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan pengalaman yang baru dialami.
Jawab: Bruner memunculkan teori presentasi. Bruner membagi penyajian proses pembelajaran
dalam tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa dituntut
untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang “konkret” atau “nyata” yang
berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera. Tahap berikutnya adalah tahap ikonik,
dimana para siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai
perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Tahap ketiga adalah
tahap simbolik. Pada tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan
tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa harus mengalami
proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang menyadari adanya kesamaan di atara
perbedaan-perbedaan yang ada.
Jawab: Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan
(learning by discovery is learning to discover). Para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas
untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.
Jawab: Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai sebagai
cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai sebagai cara mencapai tujuan dengan
sukses (a way of winning the game atau a way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai
cara menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai sebagai cara memperlakukan
sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai sebagai kerangka yang berisikan langkah-
langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan
siswa. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran; teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) yang
digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat ini. Strategi pembelajaran
merupakan perencanaan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu
menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran berjaan efektif dan efsien, serta
taktik atau gaya individu dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam
menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah
dipahami.
10. Apa sajakah kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran? Jelaskan secara singkat!
Jawab: kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya.
1). Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.
c. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat
secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-
dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan
berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah,
atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat.
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya
lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa
ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
Sumber Pustaka:
Wibowo, Hari, dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
__________ 2016. Teori Belajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL OGN 2017 TANYA JAWAB KOMPETENSI PEDAGOGIK III DAN V
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
a. Mengamati
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).
2. Menanya
Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber
4. Mengasosiasikan/ Mengolah
Kegiatan Belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.
2. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.
e. Verification (Pembuktian)
3. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran
4. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
BREAKING NEWS....
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)
2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten
Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
d. tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)
Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.
3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-
standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.
Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki
pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.
Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)
adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.
Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.
Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:
a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.
b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.
c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.
b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;
d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.
b. Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.
Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.
Jawab: Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang jenis,
lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
a. Fungsi penyesuaian
Kurikulum mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
b. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum untuk mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.
c. Fungsi perbedaan
d. Fungsi persiapan
Kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk
suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam
memasuki kehidupan dalam masyarakat.
e. Fungsi pemilihan
Kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memilih program-program belajar
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi diagnostik
Kurikulum membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan
potensi yang ada dalam dirinya.
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.
c. Relevan
d. Ketercukupan
Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
e. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun
praktik (psikomotor).
f. Fleksibel
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
Jawab: Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan
hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response)
seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan
terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar tingkah laku
ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran
yang diberikan maka respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa
di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai
stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain,
agar perilaku siswa sesuai yang diinginkan.
Jawab: Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental
tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses
yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu
informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada di
benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan kerangka
kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan pengalaman yang baru dialami.
Jawab: Bruner memunculkan teori presentasi. Bruner membagi penyajian proses pembelajaran
dalam tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa dituntut
untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang “konkret” atau “nyata” yang
berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera. Tahap berikutnya adalah tahap ikonik,
dimana para siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai
perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Tahap ketiga adalah
tahap simbolik. Pada tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan
tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa harus mengalami
proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang menyadari adanya kesamaan di atara
perbedaan-perbedaan yang ada.
Jawab: Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan
(learning by discovery is learning to discover). Para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas
untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari
dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.
17. Apakah perbedaan antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran?
Jawab: Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai sebagai
cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai sebagai cara mencapai tujuan dengan
sukses (a way of winning the game atau a way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai
cara menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai sebagai cara memperlakukan
sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai sebagai kerangka yang berisikan langkah-
langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan
siswa. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran; teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) yang
digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat ini. Strategi pembelajaran
merupakan perencanaan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu
menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran berjaan efektif dan efsien, serta
taktik atau gaya individu dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam
menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah
dipahami.
18. Apa sajakah kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran? Jelaskan secara singkat!
Jawab: kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya.
1). Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.
c. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat
secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-
dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan
berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya
lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa
ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
a. Mengamati
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).
b. Menanya
Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber
d. Mengasosiasikan/ Mengolah
Kegiatan Belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.
20. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.
e. Verification (Pembuktian)
22. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek
(Stufflebeam dan Shinkfield, 1985 dalam Depdiknas, 2004:11).
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan
tertentu (Guilford, 1982 dalam Depdiknas, 2004:9). Safari (1997:3) mengartikan pengukuran sebagai
suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi/data secara kuantitatif.
Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah.
Penilaian (assessment) merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin dan Nix, 1991 dalam Depdiknas, 2004:10).
Jawab: Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dan dengan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
langkah baku.
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar.
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Keterangan
Observasi
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Penilaian diri
Daftar cek
Daftar cek
Dilakukan pada akhir semester, setiap pesesrta didik dinalai oleh 3 siswa.
Jurnal
Catatan pendidik berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
Berupa catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak berkaitan dengan
mata pelajaran.
26. Apakah yang dimaksud dengan dimensi pengetahuan berupa fakta, konseptual, procedural, dan
metakognitif?
a. Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan
elemen.
d. Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi, merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman, meliputi kesadaran berpikir dan penetapan keputusan tentang sesuatu.
Bentuk Instrumen
· Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
· Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Projek
· Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Produk
Portofolio
Jawab: Remedial merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar.
Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris.
Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa.
Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil.
Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
Pengayaan merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah,
keingintahuan lebih tinggi, bepikir mandiri, superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak
minat.Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan
untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan
sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya.
29. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas?
Jawab: pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan
berkesinambungan: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).
a. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana
tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK,
mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta
teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.
Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap
implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini,
yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar
yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektiftas keterlibatan
kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan
evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini
segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.
3. Pengamatan Tindakan
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada
tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan
yang dikembangkan oleh peneliti. Terdapat empat metode observasi, yaitu : observasi terbuka;
observasi terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi sistematis. Beberapa prinsip yang harus
dipenuhi dalam observasi, diantaranya: (a) ada perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat;
(b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria
bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan
diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya: (a)
menghindari kecenderungan untuk membuat penafsiran; (b) adanya keterlibatan keterampilan antar
pribadi; (c) merencanakan skedul aktiftas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24 jam; (d) catatan
harus teliti dan sistemaris.
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.
Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam
proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti
halnya pada saat observasi.
Jawab: Refleksi adalah kegiatan penilaian dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh peserta didik
terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud untuk
memperbaiki proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan datang.
Definisi menurut Reid, 1995 “Reflection is a process of reviewing an experience of practice in order
to describe, analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Konsep tersebut dapat
diartikan, bahwa refleksi adalah sebuah proses mereviu pengalaman dengan cara mendeskripsikan,
menganalisis, mengevaluasi pembembelajaran yang telah dilakukan.
Sumber Pustaka
Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia. Semarang: Bandungan Institute.
Kurniawan, Endang, dkk. 2016. Refleksi Pembelajaran Dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
____________ 2016. Pemanfaatan Dan Pelaporan Hasil Penilaian. Jakarta: Direktorat Jenderal
GurudanTenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber Pustaka
Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
___________ 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
__________ 2016. Teori Belajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/11/soal-uraian-dan-jawaban-ppg-kompetensi.html
180120 18.37
Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)
2. Ada berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur
kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.
2. tahap pra-operasional (2–7 tahun)
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus
yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten
Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di
sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau
dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi
nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.
3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.
Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul
21.00
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki
Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada
sanksi atau tidak.
Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)
adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai
oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.
Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari
dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.
6. Ada berapa jeniskah kesulitan belajar siswa? Jelaskan secara singkat!
Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:
a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.
b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun
ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.
c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia
mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri
anak.
b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu
hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;
d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari
orang tua.
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat
duduk bagian depan.
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak
sehingga sulit dipahami siswa.
Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
Sumber Pustaka
Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia 2015. Semarang: Bandungan
Institute
Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat dengan
5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
a. Mengamati
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat).
2. Menanya
Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
3. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen
Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks, Mengamati
objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber
4. Mengasosiasikan/ Mengolah
Kegiatan Belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnnya.
2. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran discovery learning? Jelaskan langkah-
langkah discovery learning dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa
mengorganisasi sendiri.
e. Verification (Pembuktian)
3. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran
berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran
4. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek ) ? Jelaskan langkah-langkah Project Based Learning dan buatlah contoh dalam
perencanaan pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
BREAKING NEWS....
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook