Anda di halaman 1dari 15

Pengembangan Pembelajaran PKn

Dosen Pengampu :
Dr. I.G.A Agung Sri Asri, M.Pd

Oleh :
Kelompok 3

Nathalia Angelina Gae / 1711031002 / 02


Luh Putu Arie Gargita Dewi / 1711031221 / 19
Ni Wayan Padma Astiti / 1711031267 / 25

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Analisis Silabus PKn K 13” selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mohon saran dan kritik dari Bapak/Ibu Dosen demi menyempurnakan
makalah kami ini di kemudian hari. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima
kasih.
“Om Shantih, Shantih, Shantih Om”

Denpasar, 22 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Silabus........................................................................... 3
2.2 Pengembangan Silabus...................................................................... 3
2.3 Prinsip Pengembangan Silabus.......................................................... 5
2.4 Unit Waktu Silabus............................................................................ 6
2.5 Tahap-Tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran......................... 6
2.6 Komponen Silabus Pembelajaran...................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang mampu
mengaktifkan peserta didik dan mengembangkan potensi diri peserta didik,
tidak terlepas dari peran seorang guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran. Penyusunan perencanaan pembelajaran adalah bagian dari
standar proses. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Perangkat perencanaan proses
pembelajaran salah satunya adalah Silabus. Silabus yang dirancang dengan
baik akan memberikan dampak pada terlaksanaanya pelaksanaan proses
pembelajaran yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan silabus?
2. Bagaimana pengembangan silabus dilakukan ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan silabus ?
4. Bagaimana Unit waktu silabus ?
5. Bagaiamana tahap-tahap pengembangan silabus pembelajaran ?
6. Apa saja komponen silabus pembelajaran ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian silabus
2. Untuk mengetahui pengembangan silabus
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan silabus
4. Untuk mengetahui Unit waktu silabus ?
5. Untuk mengetahui tahap-tahap pengembangan silabus pembelajaran
6. Untuk mengetahui komponen silabus pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Silabus


Pengertian silabus menurut Permendikbud No.59 tahun 2014 tentang
K13, Silabus merupakan rencana pembelajaran pada mata pelajaran yang
mencakup, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus merupakan kerangka iti dari kurikulum yang berisikan tiga
komponen utama, yang dapat menjawab permasalahan : (1) kompetensi apa
yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran; (2) kegiatan apakah yang harus dilakukan untuk menanamkan
kompetensi tersebut, dan (3) upaya apakah yang harus dilakukan untuk
mengetahuimbahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik
(Kunandar ,2010).
H. E Mulyasa (2018) menyatakan silabus merupakan penjabaran lebih
rinci dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) yang minimal
memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standar, metode
pembelajaran, dan hasil belajar (learning outcome) yang harus dimiliki oleh
peserta didik dalam suatau mata pelajaran tertentu. Silabus adalah rencana
pembelajaran suatu mata pelajaran yang merupakan penjabaran Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator pencapaian kompetensi, materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Silabus dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap
tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran, pengolahan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian.

2.2 Pengembangan Silabus


Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok

3
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
a. Guru
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab
langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan
mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya
secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan
kondisi sekolah serta lingkungannya.
b. Kelompok Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal
belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka
pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru
kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
dipergunakan oleh sekolah tersebut.
c. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah  lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus Pembelajaran
yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG
setempat.
d. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus
dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau


dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi,
LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional.

4
2.3 Prinip Pengembangan Silabus
Adapun Prinsip Pengembangan Silabus adalah sebagai berikut:
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).

5
i. Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya
bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah
masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.

2.4 Unit Waktu Silabus


1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan
di tingkat  satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus 
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata 
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk  SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan 
satuan kompetensi.

2.5 Tahap-tahap Pengembangan Silabus Pembelajaran


a. Perencanaan
Tim yang ditugaskaan untuk menyusun silabus terlebih dahulu
perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakan atau
referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi
dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi
seperti multimedia dan internet.
b. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua
perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus Pembelajaran,
seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

6
c. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis
kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian,
psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas
pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
d. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi
kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
e. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala
dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

2.6 Komponen Silabus Pembelajaran


Silabus dalam kurikulum 2013 terdiri dari:
1. Identitas silabus
Setiap silabus mata pelajaran harus memuat identitas tersendiri,
minimal meliputi: nama satuan pendidikan, nama mata pelajaran, nama
kelas/semester, alokasi waktu. Sedangkan di silabus SMK ditambahkan
nama bidang keahlian, nama program keahlian, nama kompetensi
keahlian, dan nama mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dikuasai oleh peserta
didik pada setiap mata pelajaran dan menjadi dasar pengembangan
Kompetensi Dasar (KD). KI mencakup: sikap spiritual (KI-1), sikap sosial
(KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4) yang berfungsi
mengintegrasikan muatan pembelajaran mata pelajaran dalam mencapai
SKL.

7
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai KI, diperoleh melalui proses pembelajaran. KD merupakan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta
perkembangan belajar yang pada KI dan dikembangkan berdasarkan
taksonomi hasil
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan penanda
pencapaian kompetensi dasar yang diwujudkan dalam bentuk perubahan
perilaku peserta didik yang dapat diukur dan diamati, mencakup: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. IPK dapat juga diartikan sebagai tingkat
kinerja yang harus didemonstrasikan oleh peserta didik untuk dapat
dinyatakan telah menguasai suatu KD. Perumusan IPK harus jelas dalam
bentuk kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi,
digunakan sebagai dasar untuk menyusun teknik dan instrumen penilaian.
5. Materi Pokok
Materi Pokok pembelajaran dikembangkan dari IPK sesuai dengan
tuntutan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD dari KI-4 (Keterampilan).
Pengembangan materi pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Potensi peserta didik.
b. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan pekerjaan.
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual peserta didik.
d. Skema sertifikasi dan prasyarat (underpinning knowledge) uji
kompetensi
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, baik untuk mendukung
pengembangan hard skills maupun skils.
f. Struktur keilmuan.
g. Penguatan nilai-nilai utama pendidikan karakter yaitu religiositas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

8
h. Keterampilan Abad 21 khususnya 4C (Creative, Critical Thinking,
Communicative, dan Collaborative), literasi digital, life skills.
i. Alokasi waktu
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta didik, antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta
dan sumber belajar lainnya pada lingkungan belajar yang berlangsung
secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan,
dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
rangka menghasilkan SDM yang kompeten dan berkarakter. Proses
pembelajaran berpendekatan saintifik untuk membentuk kemampuan
mengidentifikasi dan masalah, mengumpulkan data, mengolah dan
menyimpulkan data serta merumuskan mengomunikasikan.
7. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dengan memperhatikan keutuhan aspek sikap,
pengetahuan serta keterampilan, bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator menjadi
tagihan (termasuk rekaman perkembangan nilai-nilai karakter),
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar
telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
belajar peserta didik.

9
d. Hasil penilaian untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
untuk proses pembelajaran berikutnya; pembelajaran remedi bagi
peserta didik pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
8. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap pasang KD didasarkan atas
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu sesuai
yang tersedia di Struktur Kurikulum dengan mempertimbangkan jumlah
KD serta keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
masing-masing KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai pasang KD yang
dibutuhkan peserta didik yang memiliki kemampuan beragam.
9. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yahg berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya.
Penentuan sumber belajar dilakukan berdasarkan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator kompetensi, materi pokok dan kegiatan
pembelajaran.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran suatu mata pelajaran yang
merupakan penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator
pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Prinsip pengembangan silabus,
yaitu : ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual,
fleksibel, menyeluruh, desentralistik. Tahap-tahap pengembangan
silabus pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan,
pemantapan, penilaian silabus. Komponen Silabus Pembelajaran kurikulum 2013
terdiri dari : identitas silabus, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber
belajar.

3.2 Saran
Bagi calon-calon pengajar atau pendidik sebaiknya lebih memahami
pentingnya silabus. Bagi calon pendidik juga harus memperluas wawasan, yang
dapat di implementasikan sebagai strategi dalam mempersiapkan diri sebagai
pendidik. Calon pendidik harus memahami dan menguasai pengembangan silabus.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung :


Remaja Rosdakarya.
http://septimartiana.blogspot.com/2014/01/contoh-makalah-pengembangan-
silabus-pkn.html
http://snwulandari.blogspot.com/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html

Anda mungkin juga menyukai