Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN AKADEMIK 2020/2021

MATA KULIAH :PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN GURU

SKS/SEM : 2/3

DOSEN PENGAMPU : AMBAR WIDIANINGTYAS

WAKTU : 90 MENIT

Jawablah pertanyaan berikut dengan menuliskan uraian yang jelas dan benar!

1. a. Apa yang anda ketahui tentang pengertian kompetensi seorang guru?

b. Tuliskan kompetensi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru !

2. a.Apa yang anda ketahui tentang pengertian kepribadian?

b. Jelaskan arti kompetensi kepribadian seorang guru !

3. Penguasaan kompetensi kepribadian guru memiliki makna penting, baik bagi guru
yang bersangkutan, lembaga sekolah tempat guru mengajar, maupun bagi siswa yang
diajar.

Jelaskan makna ungkapan tersebut di atas !

4. Guru yang menguasai kompetensi kepribadian akan sangat membantu upaya


pengembangan karakter siswa.

Jelaskan makna ungkapan tersebut di atas!

5. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang
baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil
sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru”
(di contoh sikap dan perilakunya).

Tuliskan penjelasannya tentang kepribadian guru yang mantap dan stabil !

6. Sesuai dengan norma apa sajakah perilaku seorang guru yang bertindak sesuai
kompetensi kepribadian , berikan contoh masing-masing norma!

---------------------------------Selamat Mengerjakan--------------------------------------
Nama : Mushokhikhul Fadlilah

Nim : 201933215

Kelas : 3E

JAWABAN :

1. a. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan,


teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme.
Guru merupakan komponen paling utama dalam sistem pendidikan secara keseluruhan
yang harus mendapatkan perhatian yang maksimal. Figur ini akan mendapat sorotan
strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan
komponen manapun dalam sistem pendidikan
b. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Seorang guru
harus memiliki empat kompetensi yaitu:

1) Kompetensi profesional, yaitu kecakapan seorang guru dalam


mengimplementasikan hal-hal yang terkait dengan profesionalisme yang terlihat
dalam kemampuannya mengembangkan taanggung jawab, melaksanakan peran
dengan baik, berusaha mencapai tujuan pendidikan, dan melaksanakan perannya
dalam pembelajaran di kelas.
2) Kompetensi pedagogik yaitu menguasai dan memahami karakter serta
mengidentifikasi potensi dan kesulitan belajar siswa. Guru juga harus mampu
mengembangkan kurikulum sehingga mampu mebuat rancangan pembelajaran
yang menarik dan memanfaatkaan teknologi dan informasi untuk kepentingan
pendidikan.
3) Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa,
orang tua siswa, rekan seprofesi dan lingkungan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
4) Kompetensi kepribadian, yaitu kemapuan menjadi teladan akan sikap sikap
positif.

2. a. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan


kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Guru adalah mitrasiswa dalam kebaikan. Dengan
guru yang baik maka siswa pun akan menjadi baik.
b. Yang dimaksud dengan komptensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia. Subkompetensi mantap dan stabil memiliki indicator esensial yakni
bertindak sesuai dengan hokum, bertindak sesuai dengan norma social, bangga
menjadi guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur

3. Penguasaan kompetensi kepribadian guru memiliki arti penting, baik bagi guru yang
bersangkutan, sekolah dan terutama bagi siswa. Berikut ini disajikan beberapa arti
penting penguasaan kompetensi kepribadian guru:Ungkapan klasik mengatakan bahwa
“segala sesuatunya bergantung pada pribadi masing-masing”. Dalam konteks tugas guru,
kompetensi pedagogik, profesional dan sosial yang dimiliki seorang guru pada dasarnya
akan bersumber dan bergantung pada pribadi guru itu sendiri. Dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa akan banyak ditentukan oleh
karakteristik kepribadian guru yang bersangkutan. Memiliki kepribadian yang sehat dan
utuh, dengan kerakteristik sebagaimana diisyaratkan dalam rumusan kompetensi
kepribadian di atas dapat dipandang sebagai titik tolak bagi seseorang untuk menjadi guru
yang sukses.
4. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian
siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan kompetensi
kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya
pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu
(dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa
yang sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak membelajarkan tentang
kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara disadari atau biasanya tanpa
disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap tidak senonoh, mudah marah dan
sering bertindak kasar, maka yang akan melekat pada siswanya bukanlah sikap kasih
sayang, melainkan sikap tidak senonoh itulah yang lebih berkesan dan tertanam dalam
sistem pikiran dan keyakinan siswanya.
5. Dalam hal ini untuk menjadi seseorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap,
stabil. Ini penting karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor
kepribadian guru yang kurang mantap dan kurang stabil. Kepribadian yang mantap dari
sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun
masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati
nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya ). Kepribadian
guru profesional dapat dilihat dari sikapnya yang mantap dan stabil. Secara arti kata.
“mantap” dapat diartikan sebagai tetap hati, kukuh, kuat, tidak goyah, tidak terganggu,
dan tetap/tidak berubah. Sedangkan kata “stabil” dapat diartikan mantap, kukuh, tetap
jalannya, tetap pendiriannya, tidak berubah-ubah, dan tidak naik turun (KBI, 2003). Stabil
dan mantap merupakan sikap seorang guru profesional yang sangat perlu dan dibutuhkan
dalam menjalankan profesinya. Sebab jika guru memiliki sikap gampang berubah dan
tidak ada pendirian, maka pasti tidak akan tahan dalam menjalankan pekerjaannya.
6. Guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia. Mengapa guru dituntut untuk bertindak sesuai dengan norma-norma tersebut,
karena guru senantiasa berurusan dengan nilai-nilai, sehingga kehidupan guru haruslah
merupakan perwujuudan dari nilai-nilai itu.
1) Norma agama adalah petunjuk hidup yang berasal dari tuhan yang
disampaikan melalui utusannya yang berisi perintah, larangan dan anjuran-
anjuran.
Contoh : a. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya
b. Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.
c. Mengimani adanya tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
2) Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga
tertentu, misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta
memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat
peraturan itu sendiri
Contoh : a. Berpakaian rapi saat mengajar
b. Memakai helm
c. Membuang sampah pada tempatnya
3) Norma sosial dan Budaya
Norma sosial adalah aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan
dengan sesama sehari-hari. Norma kebudayaan nasional Indonesia adalah
budaya bangsa Indonesia yang melekat dan menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Nilai- nilai budaya bangsa adalah budaya ketimuran, toleransi dengan
semangat Bhineka Tunggal Ika. Budaya ini bersumber pada nilai-nilai dasar
Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Contoh : a. Guru selalu bersikap adil dengan semua peserta didiknya
b. Memperlakukan peserta didiknya sesuai dengan semestinya
c. Menjaga hubungan baik dengan peserta didiknya, orang tua/ wali
dari peserta didiknya, sesama guru serta masyarakat disekitarnya
d. Guru yang mengajar dengan sabar dan teliti
e. Guru tidak pilih kasih antara muridnya yang pintar dengan yang
kurang pintar.

Anda mungkin juga menyukai