Anda di halaman 1dari 45

TEORI BELAJAR DAN

MOTIVASI
DARMASTA MAULANA
STIKes Madani Yogyakarta

1
Apakah kegiatan ini
termasuk belajar?
• Andi tadinya tidak dapat berbahasa
Inggris sekarang mahir berbahasa
Inggris.
• Bayi yang tadinya tidak dapat
tengkurep lalu dapat tengkurep
• Doni secara kebetulan dapat
memperbaiki barang elektronik tetapi
ketika harus mengerjakan hal yang
sama dalam waktu yang berbeda
menemui kesulitan.
CIRI-CIRI BELAJAR

• Aktifitas yang dapat menghasilkan


perubahan dalam diri seseorang
baik secara actual dan potensial.
• Perubahan yang didapat
sesungguhnya adalah
kemampuan yang baru dan
ditempuh dalam jangka waktu
yang lama.
• Perubahan terjadi karena ada
usaha dari dalam diri setiap
individu.
HAKIKAT BELAJAR
• Gagne (1977): Belajar sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan kecenderungan
manusia seperti sikap, minat, atau nilai
dan perubahan kemampuannya yakni
peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance
(kinerja).
• Sunaryo (1989:1): Belajar adalah suatu
kegiatan dimana seseorang membuat
atau menghasilkan suatu perubahan
tingkah laku yang ada pada dirinya
dalam pengetahuan, sikap dan
ketrampilan.
HAKIKAT PEMBELAJARAN

• Pembelajaran: suatu sistem atau


proses membelajarkan subjek
didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain,
dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subjek
didik/pembelajar dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Pembelajaran sebagai
sistem
• pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara
lain tujuan pembelajaran , materi
pembelajaran , strategi dan metode
pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga ,
pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau
kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belaja,
meliputi:
• Persiapan, merencanakan program pengajaran
tahunan, semester, dan penyusunan persiapan
mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat
evaluasi, buku atau media cetak lainnya.
• Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah
dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau
strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah
dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi
kerja dan komitmen guru , persepsi, dan sikapnya
terhadap siswa;
• Menindaklanjuti pembelajaran yang telah
dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat
berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula
berupa pemberian layanan remedial teaching bagi
siswa yang berkesulitan belajar.
PENDIDIKAN & PENGAJARAN
MENDIDIK (MENGKONSTRUK
ATTITUDE, HABIT, BEHAVIOR,
CHARACTER)

MENGAJAR (TRANSFER OF
KONWLEDGE, EXPERIENCE,
VALUE, SKIIL)
Deskriptif
Asumsi dasar
Teori Pengertian “belajar”
Belajar Tujuan belajar
Kritik
Preskriptif
Pengaruh teori belajar
Teori Terapan
Instruksional Model-model PBM

Tergantung pada kenyataan


Pengaruh teori belajar
Penerapan
Keterampilan mengajar
Dalam PBM
Langkah rinci PBM
Kelemahan pendidikan secara umum
di Indonesia

• Penguasaan fakta terdahulu, bukan


terbaru
• Mengabaikan perbedaan individual
Filsafat pendidikan (1)

• Perenialisme :
rasionalitas, fakta abadi, siswa penerima pasif
• Idealisme
Guru adalah model perilaku ideal, fakta abadi,
kebenaran dan konsistensi pendapat, siswa
pasif
• Realisme
kebenaran adalah hukum alam, guru penguji
kebenaran, siswa pasif
Filsafat pendidikan (2)

• Eksperimentalisme
Sekolah memberikan pengalaman-pengalaman
nyata dengan mata pelajaran, guru bertugas
membantu murid mamahami dunia

• Eksistensialisme
Kebenaran subyektif dan individual, kurikulum
individual, siswa sebagai pusat pembelajaran
Filsafat pendidikan

Tradisional :Proses tansmisi pengetahuan yang


ditemuan dimasa lalu oleh guru kepada murid.
Siswa pasif

Progresif :Proses pengembangan pengetahuan


oleh murid, melalui kegiatan pemecahan
masalah yang nyata, yang relevan dengan
kebutuhan murid, menekankan ketrampilan
proses belajar, tidak semata hasil belajar
TEORI BELAJAR

 Aliran Tingkah Laku  Aliran Humanistik


 Thorndike  Bloom & Krathwohl
 Watson  Kolb
 Clark Hull  Honey & Mumford
 Edwin Guthrie  Habermas
 Skinner

 Aliran Sibernetik  Aliran Kognitif


 Landa  Piaget
 Pask & Scott  Ausubel
 Bruner

14
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
• Belajar adalah perubahan tingkah laku
• Proses belajar mengajar :

Penguatan (+)

Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

• Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat


timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
• Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa
respons (karena dapat diamati)
• Kritik :
1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks
2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur

15
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES
BM

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
• Menentukan tujuan instruksional
• Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswa
• Menentukan materi pelajaran
• Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
• Menyajikan materi pelajaran
• Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
• Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
• Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
• Memberikan stimulus baru
• Mengevaluasi hasil belajar
• Memberikan penguatan, dan seterusnya
16
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

• Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak


selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat
diamati)
• Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman
dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

A B C D ABCD = Struktur
kognitif

mahasiswa
• Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah
teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori
bermakna Ausubel
• Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
sukar diaplikasikan
2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami 17
KOGNITIVISME :
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap


perkembangan sesuai umur
2. Tahap-Tahap :
 asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada)
 akomodasi (penyesuaian struktur kognitif
mahasiswa dengan pengetahuan baru)
 equilibrasi (penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi /
akomodasi
18
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
1) Menentukan tujuan instruksional
2) Memilih materi pelajaran
3) Menentukan topik yang dapat dipelajari
secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan
minimum oleh dosen)
4) Merancang kegiatan belajar yang cocok
untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa
5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang
memacu krativitas mahasiswa untuk
berdiskusi atau bertanya
6) Mengevaluasi proses dan hasil belajar

19
KOGNITIVISME : BRUNER
 Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
kita mengatur materi pelajaran
 Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
 enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
 ikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak
secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
 simbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
diamati dan alami)

20
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

 Menentukan tujuan-tujuan instruksional


 Memilih materi pelajaran
 Menentukan topik yang bisa dipelajari secara
induktif oleh mahasiswa
 Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
 Mengatur topik-topik mulai dari yang paling
konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke
kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik,
dsb.nya
 Mengevaluasi proses dan hasil belajar

21
TEORI BERMAKNA AUSUBEL

• Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu


mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru
• Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
 memperhatikan stimulus yang diberikan
 memahami makna stimulus
 menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
• Konsep penting : “Advance Organizer”, yang
merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang
berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik
tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang
baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3)
fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar
22
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL

• Menentukan tujuan instruksional


• Mengukur kesiapan mahasiswa
• Memilih materi pelajaran
• Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa
• Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang
harus dipelajari
• Menggunakan “advance organizer” dengan cara
membuat rangkuman
• Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip
dengan fokus pada hubungan antara konsep yang
ada
• Mengevaluasi proses dan hasil belajar
23
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
• Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia
• Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik
belajar apapun asal tujuan belajar tercapai
• Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme
• Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif,
Afektif dan Psikomotor
• Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman
konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan
eksperimentasi aktif
• Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi
mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan
Pragmatis
• Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis
dan belajar emansipatoris

• Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan


lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan

24
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK
DALAM PROSES BM
• Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk
berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke
abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )
• Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan
aktif mahasiswa di dalam proses BM)
• Aplikasinya melalui tahap-tahap :
1. menentukan tujuan instruksional
2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
seterusnya………….

25
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
• Belajar adalah pengolahan informasi
• Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
yang ideal untuk segala situasi
• Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)
• Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
(memahami rumus matematika)
• Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
demikian
• Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
paling umum ke tahap yang lebih khusus
• Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”
• Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)
26
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
DALAM PROSES BM

• Menentukan tujuan instruksional


• Menentukan materi pelajaran
• Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam
materi tersebut
• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan
sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)
• Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
• Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa
belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan
pelajaran

27
MOTIVASI
• Pengertian : “Movere” =
menggerakkan

• Kondisi yang :
menimbulkan perilaku
mengarahkan perilaku
mempertahankan intensitas
perilaku

28
TEORI MOTIVASI

• Proses MOTIVASI  diarahkan


untuk mencapai TUJUAN
• TUJUAN yang ingin direalisasikan
dipandang sebagai POWER yang
menarik individu.
• Terdapat beberapa TEORI
MOTIVASI dan hasil penelitian yang
berusaha mendeskripsikan hubungan
antara PRILAKU dan HASILNYA.
MOTIVASI BELAJAR

A. Fungsi Motivasi Dalam Belajar


1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada
dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila
ada motivasi.
2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.
Fungsi Motivasi
1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas yang
dilakukan
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan
4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi

B. Bentuk Motivasi Di Sekolah


Motivasi anak berbeda2, motivasi tidak timbul tiba2, tapi motivasi harus
ditumbuhkan oleh Guru.
Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :
1. Memberi Angka
Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai,
yang hendaknya angka tersebut mencerminkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.

2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam melakukan
sesuatu pekerjaan.
Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa
3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk
merangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas,
Kelompok = lomba2.

4. Ego Invoivement
Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan
pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatu tentangnya
sehingga siswa berusaha bekerja keras mengerjakan tgs dengan harga
dirinya sbg. Jaminan.
5. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di
lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan
prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak
termotivasi belajar.
C. TEORI MOTIVASI

1.Motivasi dan Penguat


Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu
memisahkan antara teori belajar dan motivasi
Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian)
akan termotivasi untuk belajar demikian juga siswa yang tlh.
“dihukum” dlm belajarnya, maka tdk lg termotivasi belajar.

2. Hadiah dan Penguatan


Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi penguat yg efektif krn
sbg penguat ditentukan oleh pribadi dan situasi.
Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak faktor.
TEORI MOTIVASI
1.Motivasi dan Penguat
Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan
tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan
motivasi
Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai,
pujian) akan termotivasi untuk belajar demikian juga
siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka tdk
lg termotivasi belajar.

2. Hadiah dan Penguatan


Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi
penguat yg efektif krn sbg penguat ditentukan oleh
pribadi dan situasi.
Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak
faktor.
3. Cognitive Dissonance
teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorang
dengan memberi alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya
positif.
Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jika
nilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara
psikologi tidak konsisten untuk mengatasi untuk mengatasi
ketidak senangan ini mrk. Mengubah tingkah lakunya dengan
memberikan alasan yang kira2 masuk akal.
4. Teori Atribusi
Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang
memberikan alasan terutama jika seseorang mengalami
kegagalan/kesuksesan.
Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai
kesan positif dan akan mencari alasan untuk menghindari kesan negatif.
Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan dan
menggunakan umpan balik atas prestasi akademik mereka dan
menyarankan kepada guru bagaimana mrk hrs. memberikan umpan
balik yang dapat menimbulkan motivasi yang sangat besar bgi siswa.
5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)
Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang
menyebabkan sukses dan gagal.
Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai
karena prestasinya.
seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyai
kemampuan yang positif. Jika seseorang gagal dalam menjalankan tgs
persepsi orang bahwa dia tidak mampu.
kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga dan menolak
dirinya sendiri.
6. Expectancy Theories Of Motivation
Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individu merespon
terhadap kebutuhan yang muncul.
Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih respon untuk
berbagai kebutuhan
upaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan
Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapi mrk
merespon hal2 yang mungkin dan diharapkan akan terjadi
Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah pentingnya pendidik
memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang
wajar untuk belajar. Peserta didik tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang
bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai
bagian yang bermakna bagi peserta didik.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern
berarti belajar tentang proses.
Menurut Teori Maslow, Orang dimotivasi
oleh kebutuhan atau ketegangan
diciptakan oleh kebutuhan, untuk
bergerak menuju tujuan dimana mereka
percaya akan membantu memenuhi
kebutuhan.
ARCS MODEL

PERHATIAN (ATTENTION)
RELEVANSI (RELEVANCE)
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
KEPUASAN ( SATISFACTION)

38
ATTENTION

Perhatian
ditimbulkan oleh
elemen yang :

Baru
Aneh
Kontradiktif
Kompleks

39
RELEVANCY (RELEVANSI)

 Motif pribadi (McClelland)


 Kebutuhan untuk berprestasi
(needs for achievement)
 Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for
power)
 Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for
affiliation)
 Motif instrumental , bahwa keberhasilan dalam
suatu tugas adalah langkah untuk mencapai
keberhasilan lebih lanjut
 Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai
sesuai dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa
dan kelompok

40
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

41
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

• Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa


(urutan materi dari mudah ke sukar)
• Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil
• Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional
dan kriteria tes pada awal kuliah)
• Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan
mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)
• Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
• Berikan umpan balik yang konstruktif

42
SATISFACTION

43
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
• Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik
yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya
• Berikan kesempatan mahasiswa segera
mempraktekkan pengetahuan yang
dipelajarinya
• Minta mahasiswa membantu teman yang belum
berhasil menguasai suatu keterampilan atau
pengetahuan
• Bandingkan prestasi mahasiswa dengan
prestasinya sendiri di masa lalu atau standar
lain, bukan dengan mahasiswa lain

44
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
suatu kaum, sampai mereka mengubah dirinya
sendiri (Al-Ra’d Ayat 11)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai