Anda di halaman 1dari 8

Pengertian penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Trianto, 2010).

Berikut ini beberapa pengertian penilaian menurut para ahli : 

1. Menurut Slavin (2011:262) menyatakan penilaian adalah suatu pengukuran sejauh mana siswa
telah mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka. 

2. Iryanti (2004:3) menjelaskan penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantitatif,


penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh, dan terintegrasi dalam proses
pembelajaran, serta menggunakan beragam bentuk.

3. Pengertian penilaian lainnya menurut Uno dan Koni (2012:2) penilaian sebagai salah satu bentuk
penilaian dan komponen dalam evaluasi. Penilaian tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat kualitatif.

Dalam istilah asingnya, penilaian adalah evaluation dan diperoleh kata indonesia evaluasi yang berarti
menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu). Kita tidak dapat mengadakan penilaian
sebelum kita mengadakan pengukuran. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap seseuatu dengan
ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas,
yakni menukur dan menilai.

Penilaian dapat memberikan feedback bagi guru untuk bisa menghargai siswa yang memiliki tingkat
kemampuan dan pemahaman yang berbeda antara satu dan lainnya. Dalam melakukan penilaian, kita
juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian seperti penilaian yang harus bersifat valid, bisa
dipercaya, konsisten, informasi penilaian bisa diakses, bersifat transparan, mendukung proses belajar
yang efektif dan efisien, serta hasilnya mampu digunakan sebagai bahan perbaikan di depannya.

Penerapan penilaian dalam pembelajaran

Langkah Melakukan Proses Penilaian

Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses penilaian, di antaranya:

1. Membuat dan Menetapkan Rencana serta Tujuan Pembelajaran

Setiap kompetensi dasar memiliki indikator atau hasil belajar yang nantinya bisa siswa dapatkan dari
proses pembelajaran, meliputi apa yang harus dilakukan siswa (kemampuan), apa yang harus siswa
ketahui (pengetahuan), dan dan bagaimana siswa menyikapinya (sikap atau perilaku).

2. Menentukan Teknik Penilaian yang tepat

penting bagi guru untuk mengetahui dan menetapkan teknik penilaian mana yang akan digunakan.
Proses penilaian melibatkan bagaimana suatu data dikumpulkan untuk menarik kesimpulan di akhir
proses pembelajaran. Guru bisa menggunakan indikator-indikator yang terdapat pada kompetensi dasar
untuk menentukan teknik penilaian yang akan digunakan.
3. Pelaksanaan Proses Penilaian

Dalam kaitannya dengan mengumpulkan nilai, guru perlu menyusun terlebih dulu kisi-kisi dan membuat
soal, terutama jika teknik penilaian yang dipilih adalah ujian tertulis. Setelah siswa selesai mengerjakan
ujian, guru bisa melakukan proses penilaian berdasarkan pedoman penskoran yang sebelumnya juga
sudah dirancang.

4. Menganalisis Penilaian

Guru melakukan proses penafsiran atau interpretasi dari penilaian yang telah dilakukan dan
dikumpulkan. Guru dapat melihat sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi dan seberapa
besar keberhasilan pembelajaran yang dicapai.

5. Menyesuaikan Pembelajaran

Proses penilaian dikatakan belum berhasil ketika hasilnya tidak mengarah atau belum bisa mencapai
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian atau perbaikan strategi, metode,
materi, cara penyampaian, bahan ajar pendukung atau hal lain yang berkaitan dalam pembelajaran. 

Tujuan Penilaian
a)        Penilaian berfungsi selektif

Dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian    
terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunayai berbagai tujuan., antara lain:

·           Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.

·           Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya

·           Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa

·           Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebaliknya.

     b.)  Penilaian berfungsi diagnostik

Dengan mengadakan penilaian, sebernya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan
dan kelmahan-kelmahanya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari
untuk mengatasi.

c)        Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif
apabila disesuaiakan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi diesebabkan karena keterbatasan
sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar seali dilaksanakan.
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok .
untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunkan
untuk penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada alam
kelompok yang sama dalam belajar.
d)       Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.

Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana suatu perogram berhasil
diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.

Fungsi penilaian

Fungsi dari penilaian yaitu untuk pencapaian standar kompetensi, sebagai landasan membantu peserta
didik memahami dirinya, dan membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan
program, pengembangan kurikulum, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan. Fungsi
selanjutnya penilaian dapat berguna untuk menemukan kesulitan belajar siswa dan kemungkinan
prestasi yang bisa dikembangkan, untuk menemukan kelemahan proses pembelajaran yang dilakukan,
serta penilaian dapat berfungsi sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik tentang gambaran kemajuan
perkembangan proses dan hasil belajar.

Prinsip Penilaian
1.      Sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan
dalam standar isi (standar kompetensi dan  kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan..
2.      Objektif
Berati penilaian berbasis pada standar (prosedur daan kriteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai. Agar penilaian objektif, seorang guru harus berupaya secara optimal
untuk memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari sejumlah penilaian dan 
membuat keputusan  yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didk dengan
mempertimbangkan hasil kerja peserta didik.
3.      Terpadu
Berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, dan berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester dan ujian kenaikan kelas.
4.      Ekonomis
Berati penilaian yang efesien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.
5.      Transparan
Berarti prosedur penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporannya serta dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepantingan.
6.      Akuntabel
Berati penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal
untuk aspek teknik, prosedur dan hasilnya.
7.      Sistematis
Berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah
baku.
8.      Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh guru didasarkan pada standar penilaian dan ukuran pencapain
kompetensi yang telah ditetapkan.
9.        Menyeluruh/kmprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan berbagai macam cara dan alat untuk menilai
beragam kompetensiatau kemampuan peserta didik sehingga tergampar kemampuan peserta
didik.
10.    Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses prmbelajaran bagi guru dan meningkatkan
kualitas belajar bagi peserta didik.

Jenis Penilaian Pembelajaran


1. Asesmen Diagnostik (Pre-asesmen)
Tujuan dalam penilaian ini yaitu untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum memulai pembelajaran.
Contoh penilaian ini adalah:
 Kuis singkat
 Wawancara siswa
 Refleksi siswa
 Diskusi kelas
 Grafik pembelajaran (mind map, flow charts, KWL chart)

2. Asesmen Formatif
Asesmen ini digunakan sebagai usaha pertama untuk mengembangkan instruksi pembelajaran.
Tujuannya adalah untuk memantau pembelajaran siswa agar mendapat feedback. Hal ini berguna
untuk mengetahui apa saja yang masih bisa dibenahi dalam instruksi

Berikut beberapa contoh asesmen atau penilaian formatif:

 Portfolio
 Tugas Kelompok
 Laporan Perkembangan Belajar
 Diskusi kelas
 Kuis

3. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif mengukur perkembangan siswa sebagai penilaian pembelajaran.Hasil ujian


dapat membantu merepresentasikan perkembangan siswa, namun tidak selalu menyediakan
feedback yang jelas mengenai proses pembelajaran dan mungkin saja malah menciptakan
kebiasaan belajar hanya untuk lulus tes.

4. Asesmen Konfirmatif

Tujuan dari asesmen konfirmatif yaitu untuk mengetahui apakah instruksi pembelajaran masih
efektif dalam periode waktu tertentu, misalnya satu tahun.

5. Asesmen Acuan Normatif

Asesmen ini didesain untuk membandingkan siswa individu terhadap kelompok sebayanya.
Biasanya asesmen ini berdasarkan standar nasional, ataupun ketika berdasarkan nilai rata-rata di
sekolah.

Berikut beberapa contoh asesmen acuan normatif:

 Tes IQ
 Tes Fisik
 Seleksi Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN, UTBK, dll).

6. Asesmen Acuan Kriteria

Asesmen ini mengukur performa siswa terhadap sebuah tujuan atau objektif tertentu.Di dalam
kelas, hal ini berarti mengukur performa siswa terhadap standar tingkat kelas dan dapat
mencakup ujian akhir untuk menilai pemahaman siswa.

Di luar kelas, Asesmen Acuan Kriteria muncul dalam ujian seperti misalnya, ujian lisensi
profesional, Ujian Nasional terhadulu, dll. di mana siswa harus menjawab benar persentase
tertentu dari pertanyaan yang ada agar bisa lulus.
Perbedaannya dengan Asesmen Normatif, Asesmen Acuan Kriteria tidak mengukur individu
terhadap kelompok sebayanya, namun untuk mendapatkan nilai yang memberi wawasan
mengenai kelebihan dan area yang masih bisa dibenahi.

7. Asesmen Ipsatif

Asesmen Ipsatif adalah tipe penilaian sebagai pembelajaran yang membandingkan hasil
terdahulu dengan percobaan kedua, untuk memotivasi siswa dalam menyusun tujuan
meningkatkan kemampuan mereka.Kerangka penilaian dua tahap ini membantu siswa untuk
belajar dari kesalahannya dan memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik lagi.

Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:

a. Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta  didik  dan   jurnal.   Instrumen  yang  digunakan  
untuk observasi,penilaian diri,dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (ratingscale)yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi  pengetahuan  melalui tes  tulis, tes lisan, dan penugasan.

Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,isian,jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian .Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu  kompetensi tertentu  dengan  menggunakan 
tes  praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
MERANCANG DAN MEMBUAT PENILAIAN YANG EFEKTIF

1.Menetapkan Tujuan Penilaian

Tujuan pembelajaran yang tertulis dalam RPP adalah:

-Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial teks deskriptif tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait dengan deskripsi orang.

- peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks deskriptif tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait dengan deskripsi orang.

-Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur kebahasaan teks deskriptif tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait dengan deskripsi orang.

Berdasarkan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam RPP maka dapat ditetapkan tujuan
penelitian.Tujuan penilaian yaitu untuk mengukur penguasaan peserta didik dalam
mengidentifikasi fungsi sosial,struktur teks,dan unsur kebahasaan beberapa teks deskriptif Lisan
dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan deskripsi orang,binatang,dan
benda sangat pendek dan sederhana sesuai dengan konteks penggunaannya.

2.Menentukan bentuk penilaian

Setelah menetapkan tujuan penilaian,langkah selanjutnya adalah menetapkan bentuk


penilaian.Dalam contoh ini,tujuan penilaian ditetaplan berdasarkan tujuan pembelajaran yang
terdapat dalam RPP,oleh karena itu bentuk penilaian yang dipilih adalah ulangan.

3.Memilih teknik penilaian

Setelah bentuk penilaian ditetapkan,langkah selanjutnya adalah memilih teknik yang akan
digunakan.Untuk mengukur penguasaan kompetensi pengetahuan,pendidik dapat menggunakan
teknik tes tertulis,tes lisan dan penguasaan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

4.Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan sebuah format,memuat kriteria soal yang akan disusun dengan meliputi KD
yang akan diukur,lingkup materi,indikator soal,nomor soal,level dan bentuk soal.Kisi-kisi soal
disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa yanf seharusnya diukur secara
profesional.

5.Menyusun soal

Selanjutnya,dilakukan penyusunan butir soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penyusunan soal.

6.Menyusun pedoman penskoran


Penyusunan soal pilihan ganda,isian,menjodohkan dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban.Soal uraian disediakan kunci/kriteria jawaban.Langkah-langkah penting merancang
penilaian pengetahuan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Anda mungkin juga menyukai