Anda di halaman 1dari 14

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA Sw. METHODIST EL-SHADDAY PERBAUNGAN


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam literasi
bertanya dan bernalar kritis dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbantukan media powerpoint dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas VI materi mencari informasi
dalam bacaan teks eksplanasi.
Penulis Ahmad Ihsan, S.Pd
Tanggal 8 September 2022 (PPL Aksi 2 )
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di
belakang masalah, sekolah kami, khususnya di kelas VI dari tahun ke
tahun cenderung masih terbawa pada kebiasaan
lama yakni mengajar dengan menggunakan metode
ceramah atau menerangkan materi secara detail. Itu
semua diakibatkan oleh tuntutan materi yang harus
segera terselesaikan. Hal ini secara tidak langsung
juga menyebabkan beberapa masalah bagi peserta
didik, diantaranya :
1. Keaktifan peserta didik yang kurang dalam
proses belajar mengajar.( Afektif)
2. Kemampuan bertanya dan bernalar kritis
peserta didik yang kurang (psikomotor)
3. Hasil belajar peserta didik khususnya dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang kurang
memuaskan (kognitif)
Untuk mengatasi beberapa masalah di atas dan
menyesuaikan tuntutan pembelajaran abad 21, perlu
adanya inovasi dalam pembelajaran.
Dimana pembelajaran Abad 21 merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan
literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan
sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Oleh
karena itu tepat kiranya jika untuk mengatasi
masalah di atas guru menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.

Mengapa praktik ini penting Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan,
untuk dibagikan, karena pada praktik pembelajaran ini menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Menurut Slameto (2015: 407) model PBL merupakan
model pembelajaran yang melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah autentik
dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta
didik dalam literasi bertanya dan bernalar kritis
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI
materi mencari informasi dalam bacaan teks
eksplanasi.

Apa yang menjadi peran dan Dalam model pembelajaran Problem Based Learning
tanggung jawab anda dalam (PBL) terdiri dari 5 sintaks. Di mana peran guru
praktik ini. berbeda-beda dalam setiap sintaksnya. Berikut peran
dan tanggung jawab guru dalam model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL):
1) Orientasi peserta didik pada masalah;
Peran guru :
Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan secara kelompok
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
Peran guru :
Pada tahap ini guru membagi peserta didik
kedalam kelompok-kelompok dan memastikan
setiap anggota kelompok memahami tugasnya
masing-masing.
3) Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok;
Peran guru :
Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
diskusi, mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang di butuhkan,
melaksanakan penyelidikan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
Peran guru :
Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga karya setiap
kelompok siap untuk dipresentasikan.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Peran guru :
Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok untuk memberikan penghargaan serta
masukan kepada kelompok lainnya.

Tantangan :
Apa saja yang menjadi Dalam penerapan model pembelajaran Problem
tantangan untuk mencapai Based Learning dibutuhkan keahlian khusus bagi
tujuan tersebut? guru untuk menjadi fasilitator dalam pembelajaran.
Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi guru
dalam pembelajaran,yang berupa :
1.Beberapa peserta didik kesulitan dalam memahami
materi yang disampaikan guru
2. Beberapa peserta didik kurang aktif dalam
pembelajaran
3. Beberapa peserta didik belum terbiasa untuk
berdiskusi dan sulit memahami tugas dalam
kelompoknya dan cenderung diam
4. Peserta didik kurang percaya diri untuk
berpendapat dan menyajikan hasil diskusi
kelompoknya.

Siapa saja yang terlibat, Pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas VI materi mencari informasi
dalam bacaan teks eksplanasi dengan model
pembelajaran Problem Based Learning ini
diantaranya :
1. Guru,
- Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan secara kelompok
- Guru membagi peserta didik kedalam
kelompok- kelompok
- Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok
- Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam diskusi
- Guru membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk
dipresentasikan
- Guru membimbing kelompok untuk
memberikan penghargaan serta masukan
kepada kelompok lainnya.

2. Peserta didik
- Peserta didik mengamati dan memahami
masalah yang disampaikan guru
- Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas
untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
- Peserta didik melakukan penyelidikan untuk
bahan diskusi kelompok.
- Setiap kelompok melakukan presentasi
- Peserta didik memberikan apresiasi dan
masukan untuk kelompok lain

3. Rekan guru
Memberi masukan dan membantu dalam hal
Dokumentasi

4. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong


Membimbing dan memberi masukan kepada guru
dalam pelaksanaan PPL
Aksi :
Langkah-langkah apa yang Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
dilakukan untuk tantangan dari upaya meningkatkan keaktifan
menghadapi tantangan peserta didik dalam literasi bertanya dan bernalar
tersebut/ kritis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI
materi mencari informasi dalam bacaan teks
eksplanasi, sesuai dengan sintaks PBL yaitu :

A. Kegiatan pendahuluan
Pembelajaran ini dimulai dengan guru membuka
kelas dengan salam, menyampaikan kabar, dan
presensi peserta didik. Kemudian peserta didik
melanjutkan kegiatan dengan berdo’a dan
dipimpin oleh salah satu peserta didik. Peserta
didik dibimbing guru menyanyikan lagu Dari
Sabang Sampai Merauke untuk menanamkan
semangat kebangsaan. Peserta didik diberikan
motivasi oleh guru. Mereka terlihat sangat antusias
dan semangat,karena pada saat itu guru membuat
papan prestasi, yang nantinya akan digunakan
peserta didik agar semakin aktif dalam
pembelajaran. Peserta didik yang aktif dalam
berpendapat, diskusi dan presentasi akan
mendapat bintang prestasi dari guru. Kemudian
kelompok dengan jumlah bintang prestasi
terbanyak akan menjadi kelompok terbaik. Peserta
didik menyimak apersepsi dari guru tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai bekal pelajaran
berikutnya. Peserta didik bertanya jawab dengan
guru berkaitan dengan materi sebelumnya dan
peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
tujuan kegiatan belajar serta motivasi yang
disampaikan guru. Peserta didik menyimak
penjelasan guru tentang tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengomunikasikan.

B. Kegiatan Inti
1) Orientasi peserta didik pada masalah
Pada tahap ini peserta didik menyimak masalah yang
diberikan guru, melalui tayangan video mengenai
kotak ajaib dan penemu televisi. Anak-anak terlihat
fokus dalam menyimak video yang ditampilkan di
layar LCD. Guru kemudian memberikan pertanyaan
pemantik untuk mengetahui pemahaman peserta
didik terhadap informasi yang disajikan dalam video.
Peserta didik saling berebut untuk menjawab
pertanyaan dari guru. Peserta didik berhasil
menjawab pertanyaan dengan benar, dan berhak
mendapat bintang prestasi untuk ditempelkan di
papan prestasi. Peserta didik kemudian
mendengarkan penjelasan guru mengenai teks
eksplanasi, struktur teks eksplanasi dan mencari
informasi menggunakan kata tanya apa, siapa,
mengapa, bagaimana dalam teks eksplanasi. Peserta
didik begitu antusias menyimak PPT yang disajikan
guru.
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Peserta didik yang berjumlah 22 orang, dibagi
menjadi 4 kelompok oleh guru. Kelompok dibagi
secara merata sesuai kemampuan peserta didik,
sehingga nantinya peserta didik dapat bekerjasama
dengan baik dalam kelompok. Peserta didik terlihat
sangat antusias dan bersemangat untuk berdiskusi
untuk menjadi kelompok terbaik nantinya. Guru
kembali mengingatkan peserta didik untuk aktif dan
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya.

3) Membimbing penyelidikan individu maupun


Kelompok
Setelah peserta didik duduk bersama anggota
kelompoknya, guru membagikan LKPD kepada setiap
kelompok tentang mencari informasi dari teks
eksplanasi menggunakan kata tanya apa, siapa,
mengapa dan bagaimana. Peserta didik mulai
mengerjakan LKPD dengan bimbingan dari guru.
Diskusi kelompok sangat seru, masing-masing
kelompok terlihat aktif dalam diskusi. Masing-masing
kelompok ingin menjadi kelompok pertama yang
menyelesaiakan tugas kelompok. Guru aktif untuk
memantau diskusi kelompok untuk memastikan
setiap kelompok aktif untuk mengerjakan tugasnya
masing-masing dalam kelompok. Tidak lupa guru
juga mengingatkan peserta didik agar
memperhatikan penggunaan kata baku, tanda tanya
dan kalimat efektif. Kelompok 1 menjadi kelompok
pertama yang menyelesaiakan tugas kelompoknya,
disusul kelompok 2, 4 dan 3 dengan waktu yang
hampir bersamaan. Tiap kelompok berhak mendapat
bintang
prestasi sesuai urutan selesai mengerjakan. Peserta
didik terlihat sangat antusias dan tertantang dalam
berdiskusi. Peserta didik dengan sangat riang maju di
depan kelas untuk menempelkan bintang yang
diperoleh pada papan prestasi yang disediakan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Peserta didik menyelesaikan LKPD yang diberikan
dengan sangat baik. Kemudian guru menawarkan
kepada kelompok, “Siapa yang mau membacakan
hasil diskusinya di depan”. Dengan spontan dan
berebut anggota kelompok mengangkat tanganya.
Dan kelompok 2 menjadi kelompok yang pertama
kali membacakan hasil diskusinya. Atas keaktifan
dan keberanian dari kelompok 2, guru
memberikan bintang prestasi. Perwakilan
kelompok 2 dengan percaya diri membacakan hasil
diskusinya di depan teman-temannya.
Kelompok lain memperhatikan
presentasi dari kelompok 2.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
Peserta didik dengan arahan guru menganalisa
pemecahan masalah dengan mengajak mereka
berpikir kritis dalam mencari solusi pemecahan
masalah. Kelompok yang tidak presentasi saling
memberikan tanggapannya kepada kelompok 2.
Semua Jawaban dan tanggapan dari masing-masing
kelompok sudah benar dan sesuai dengan fungsi
kata tanya apa, siapa, mengapa dan bagaimana. Guru
mengepresiasi keberhasilan dari 4 kelompok dalam
menyelesaikan tugasnya yang sudah benar. Peserta
didik bersama guru membuat kesimpulan atas
pembelajaran hari ini. Peserta didik dengan
kemampuan bernalar kritisnya membuat
kesimpulan
dan menuliskan kesimpulannya di kolom LKPD yang
sudah disediakan.

C. Kegiatan Penutup
Peserta didik merasa sangat senang dengan
pembelajaran menggunakan model PBL. Mereka
sangat menyukai kegiatan diskusi kelompok, yang
menurut peserta didik seru dan menantang. Setelah
itu peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang
dibagikan guru. Soal berupa pilihan ganda berjumlah
5 soal. Soal disusun berdasarkan indikator
pembelajaran yang tentu saja diselipkan soal HOTS
untuk melatih kemampuan bernalar kritis peserta
didik. Guru bersama peserta didik langsung
mengoreksi jawaban dari peserta didik dengan
penuh kejujuran. Dari 22 jumlah peserta didik, 60%
dari keseluruhan mendapat nilai 100, dan 40%
mendapat nilai 80. Jadi dalam evaluasi kali ini tidak
ada peserta didik yang remidi. Hal ini membuktikan
bahwa peserta didik memahami materi yang
disampaikan guru dan dapat meningkatkan
kemampuan bernalar kritis peserta didik dalam
mengerjakan soal-soal HOTS. Sebelum akhir
pembelajaran guru mengumumkan kelompok terbaik
1 sampai ke-4. Guru memberikan hadiah berupa
makanan ringan kepada semua kelompok. Peserta
didik sangat senang menerima hadiah dari hasil kerja
kelompok mereka bersama anggota kelompok. Untuk
rencana tindak lanjut guru memberikan PR kepada
peserta didik dan menutup pembelajaran dengan
berdoa.
Strategi apa yang
digunakan/ bagaimana Strategi yang sesuai digunakan untuk meningkatkan
prosesnya, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam literasi
bertanya dan bernalar kritis dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas VI materi mencari informasi
dalam bacaan teks eksplanasi dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran
Problem Based Learning yang berbantukan media
powerpoint/ICT. Pembelajaran dilakukan dengan
menggunkan 5 sintaks PBL yaitu:
1) Orientasi peserta didik pada masalah;
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
3) Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok;
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Dalam prosesnya guru menekankan hal-hal berikut
untuk membuat peserta didik lebih aktif dan antusias
dalam belajar :
1. Memanfaatkan IT dengan menggunakan media
powerpoint yang menarik untuk memudahkan
peserta didik memahami masalah yang
disampaikan guru
2. Memanfaatkan papan prestasi dalam
pembelajaran, sehingga anggota kelompok
menjadi lebih aktif, antusias dan termotivasi
untuk menjadi kelompok terbaik
3. Guru rajin melakukan pembimbingan terhadap
kelompok secara menyeluruh, agar peserta didik
menjadi paham akan tugas kelompoknya.
4. Guru memotivasi peserta didik untuk semakin
percaya diri, dengan memberikan bintang prestasi
bagi anggota kelompok yang aktif berpendapat
dan lebih dahulu maju untuk presentasi

Siapa saja yang terlibat / Dalam pelaksanaan pembelajaran ini , saya juga
Apa saja sumber daya atau dibantu dan disupport dengan baik oleh:
materi yang diperlukan 1. Kepala sekolah dalam pengizinan pemakaian
fasilitas sekolah, seperti LCD
untuk melaksanakan 2. Teman sejawat (guru lainnya) dalam membantu
strategi ini menata ruangan dan mendokumentasi selama
pembelajaran
3. Dosen Pembimbing dalam mengarahkan proses
kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.
4. Guru Pamong dalam memberi masukan yang
berkaitan tentang teknis pembelajaran yang baik
dan benar, berdasarkan pengalaman dari Beliau
selama mengajar.

Untuk mendukung pembelajaran dengan model


pembelajaran Problem Based Learning ini
memerlukan sumber daya/materi yang diperlukan
,seperti :
1. LKPD yang sesuai dengan indikator
pembelajaran, yang memudahkan peserta didik
untuk menyelesaikan masalah dalam diskusi
kelompok.
2. Materi pembelajaran yang menarik yang berupa
powerpoint ,yang didalamnya terdapat
gambar,teks,video, dan audio yang bisa
menfasilitasi peserta didik dengan berbagai
karakteristik.
3. Pendampingan dari Kepala Sekolah, rekan guru,
dosen pembimbing dan guru pamong untuk
memberi masukan dan motivasi demi
kelancaran dalam proses belajar mengajar
4. Papan prestasi yang menarik, yang membuat
peserta didik lebih antusias dan aktif dalam
berpendapat/berdiskusi
5. Soal evaluasi yang berbasis HOTS, untuk
meningkatkan kemampuan bernalar peserta
didik
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi Dampak dari Penerapan Model Pembelajaran
dari Langkah-langkah yang Problem Based Learning (PBL) berbantukan media
dilakukan? Apakah hasilnya powerpoint dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
efektif? Atau tidak efektif? kelas VI SDN Panggang, materi mencari informasi
Mengapa? dalam bacaan teks ekplanasi, hasilnya efektif dalam
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam literasi
bertanya dan bernalar kritis. Hal itu dapat dibuktikan
dari hal-hal berikut ini :
1. Kemampuan afektif peserta didik meningkat, hal
itu dapat dilihat dari semakin aktifnya peserta
didik dalam berpendapat dan percaya diri saat
menyampaikan hasil diskusi kelompok.
2. Kemampuan psikomotor peseta didik meningkat,
hal itu dapat dibuktikan dengan meningkatnya
kemampuan peserta didik dalam membuat
pertanyaan, dan presentasi menyajikan hasil
diskusi.
3. Hasil belajar peserta didik juga meningkat dilihat
dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 22
peserta didik kelas VI, 100% peserta didik lulus
KKM, dan tidak ada peserta didik yang remidi.
4. Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan kemampuan bernalar
kritis peserta didik, sehingga peserta didik lebih
mudah dalam memahami soal-soal HOTS
5. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran siswa
merasa bahagia, antusiasme dan bersemangat
selama proses pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran PBL dan menggunakan media
powerpoint.

Bagaimana respon orang lain Praktik pembelajaran pada PPL aksi 2 ini
terkait dengan strategi yang mendapat beberapa respon
dilakukan, positif dari beberapa pihak,
diantaranya:
1. Respon positif dari kepala sekolah mengenai
model pembelajaran inovatif yang guru
terapkan. Beliau mengapresiasi dan berpesan
agar berusaha selalu menggunakan model
pembelajaran inovatif untuk menghadapi
pembelajaran abad 21 ini, serta harus
memaksimalkan pemanfaatan IT dalam setiap
proses pembelajaran.
2. Respon dari guru pamong dan dosen pada
kegiatan praktik pembelajaran tersebut sangat
positif dan mendukung, Sehingga diharapkan
dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran
berikutnya di sekolah.
3. Rekan guru juga memberi tanggapan positif
dengan pembelajaran yang dilakukan dengan
model pembelajaran PBL di kelas tinggi, yang
dapat melatih peserta didik untuk bernalar
kritis dalam memecahkan masalah.
4. Selain itu mendapat feed back positif dari
peserta didik, dimana mereka sangat antusias
dan bersemangat dengan model pembelajaran
PBL dan berbantukan media PPT, sehingga
mereka tidak cepat bosan dalam belajar di
kelas.
Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik
ketidakberhasilan dari pembelajaran ini adalah penggunaan model
strategi yang dilakukan? pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan berbantukan media powerpoint. Dimana
dalam pelaksanaannya peserta didik dapat
berkolaborasi dengan anggota kelompok, dapat
semakin kritis dan lebih aktif dalam berdiskusi
memecahkan masalah bersama anggota
kelompoknya, dan peserta didik mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi dengan percaya
diri. Faktor keberhasilan pendukung lainnya yaitu
dengan menggunakan media powerpoint sehingga
mampu memudahkan peserta didik dalam
memahami masalah dan memecahkannya dengan
kritis. Selain itu dukungan dari berbagai pihak dan
keinginan guru untuk menyajikan pembelajaran
yang inovatif juga berperan penting dalam
keberhasilan dari pembelajaran ini.

Disamping keberhasilan diatas, ada beberapa


kekurangan, diantaranya peserta didik yang masih
belum aktif saat diskusi kelompok, karena adanya
beberapa soal HOTS pada LKPD yang belum
dipahami oleh siswa. Guru juga perlu
memanajemen waktu agar pembelajaran yang
dilakukan dengan model PBL bisa terlaksanan
sesuai alokasi di RPPH yaitu 2 x 35 menit.

Apa pembelajaran dari Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan


keseluruhan proses tersebut untuk semua KD/materi pembelajaran. Memilih atau
menentukan model pembelajaran inovatif sangat
dipengaruhi oleh kondisi Kompetensi Dasar (KD),
tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, sifat dari
materi yang akan diajarkan, dan tingkat kemampuan
peserta didik. Di samping itu, setiap model
pembelajaran mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang
dapat dilakukan peserta didik dengan bimbingan
guru. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik sebaiknya dipadukan dengan pemanfaatan
ICT agar pembelajaran bisa lebih menarik. Sehingga
peserta didik lebih antusias dan bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai