Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SDN Cipinang Besar Selatan 03 Pagi
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada peserta didik 2. Meningkatkan kemampuan menjumlahkan dengan hasil di atas 11 Penulis Eka Ayu Ambarsari, S.Pd Tanggal 12 Desember 2022 dan 5 Januari 2023 Situasi: Latar Belakang Kondisi : Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah belakang masalah, adalah berawal dari identifikasi masalah yaitu mengapa praktik ini peserta didik masih belum lancar dalam penting untuk dibagikan, membaca permulaan dan peserta didik juga apa yang menjadi peran masih belum mampu untuk menjumlahkan dan tanggung jawab anda dengan hasil penjumlahan di atas 11. dalam praktik ini. Berdasarkan hasil ekplorasi, hal tersebut terjadi karena : 1. Kemampuan verbal pada anak masih rendah 2. Kurangnya buku-buku bacaan peserta didik yang menarik 3. Belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan membaca siswa di pojok baca kelas 4. Kurangnya kegiatan latihan membaca 5. Metode pengajaran yang kurang efektif 6. Kurangnya motivasi dari orang tua dalam membiasakan anak membaca. 7. Orangtua yang sibuk, tidak memperhatikan atau memantau perkembangan baca anaknya untuk pengulangan di rumah. 8. Anak belum mengenal angka 9. Model dan media pengajaran yang kurang menarik 10. Tidak menggunakan benda konkrit. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa akar penyebab masalahnya yaitu guru belum menggunakan metode dan media belajar yang inovatif dan menyenangkan sesuai dengan karakter siswa. Untuk menyelesaikan masalah tersebut akan dicoba dengan memaksimalkan penggunaan model pembelajaran yang tepat dengan menggunakan beberapa media pembelajaran. Dalam hal ini akan menggunakan model Project Bassed Learning (PjBL) dan juga model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik dan TPACK melalui media power point kartu kata dan kantong bilangan serta beberapa metode yang digunakan antara lain metode silaba, diskusi, persentasi dan penugasan.
Praktik ini penting untuk dibagikan, karena
dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu: 1. Dengan menerapkan model PjBL (Project Based Learning) peserta didik menjadi sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena merasa dilibatkan. Selain itu peserta didik akan memiliki pengalaman dalam penerapan konsep materi di kehidupan sehari-hari. 2. Dengan menerapkan model PBL (Problem Based Learning), peserta didik akan berhubungan dengan situasi kehidupan nyata sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna, selain itu dengan menerapkan model PBL akan mendorong siswa belajar secara aktif dan terciptanya pembelajaran kolaboratif. 3. Melibatkan media dan alat bahan pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian peserta didik. 4. Proses pembelajaran lebih terstruktur. 5. Pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan bermakna (kontekstual)
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
dalam praktik ini yaitu: 1. Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan modul ajar dan bersifat student centered. Karena pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan konsentrasi (fokus) dan keaktifan peserta didik saat pembelajaran. 2. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik terkait materi pembelajaran dengan melakukan eksplorasi dari lingkungan sekitar. 3. Melatihkan keterampilan membaca permulaan dan berhitung dalam bentuk pengalaman belajar dan melatihkan HOTS 4. Menyiapkan sarpras pendukung pembelajaran. 5. Melakukan pendekatan dan bimbingan kepada peserta didik sehingga memaksimalkan kegiatan pembelajaran. 6. Berusaha memenuhi kebutuhan belajar yang menyesuaikan perkembangan abad 21. 7. Melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan dan merencanakan tindak lanjut. Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut Apa saja yang menjadi ada beberapa faktor setelah melakukan refleksi tantangan untuk dan wawancara dari beberapa pihak terkait mencapai tujuan yaitu tersebut? Siapa saja yang : terlibat, 1. Faktor Guru, misalnya : a. Guru masih repot ketika mempersiapkan media pembelajaran dikarenakan waktu, dan kurangnya kreatifitas dari guru. b. Guru dituntut menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga mampu membangkitkan rasa ingin tau peserta didik terhadap materi yang dipelajari c. Guru merasa kurang berinovasi dalam penggunaan media dan teknologi pada pembelajaran (TPACK) sehingga dituntut untuk meningkatkan kompetensinya d. Guru belum maksimal sebagai fasilitator dalam pembelajaran dalam rangka membantu siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya 2. Faktor Peserta Didik, misalnya : a. Peserta didik belum terbiasa melakukan pembelajaran PjBL (Project Based Learning) maupun PBL (Problem Bsed Learning) b. Peserta didik terbiasa dengan metode ceramah. c. Peserta didik tidak percaya diri ketika menyampaikan pendapat. d. Masih ada beberapa peserta didik yang tidak fokus dalam proses pembelajaran terlihat saat siswa tidak berdiskusi secara aktif dengan kelompoknya.
Dari faktor-faktor di atas, terdapat beberapa
tantangan yang muncul dan harus diantisipasi oleh pendidik dalam mengemas pembelajaran yang lebih menyenangkan, memberikan pertanyaan berbasis HOTS, berbasis kecakapan abad 21 dengan memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini : 1. Kepala Sekolah sebagai supervisor 2. Guru sebagai subyek penelitian 3. Rekan sejawat sebagai observer dan kolaborator 4. Dosen sebagai pembimbing 5. Guru pamong sebagai pembibing 6. Peserta didik kelas I B sebagai objek penelitian Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa menghadapi tantangan tersebut : yang dilakukan untuk 1. Melakukan observasi terhadap peserta menghadapi tantangan didik tersebut/ strategi apa 2. Guru dituntut melakukan tes diagnostik yang digunakan/ awal misalnya tes gaya belajar peserta bagaimana prosesnya, didik, untuk mengetahui jenis gaya belajar siapa saja yang terlibat / peserta didik sehingga dapat disesuaikan Apa saja sumber daya dengan pembelajaran yang akan atau materi yang dilaksanakan. diperlukan untuk 3. Melakukan wawancara dengan rekan melaksanakan strategi ini sejawat dan atau pakar untuk menemukan akar masalah. 4. Melakukan kajian literasi untuk menemukan cara meningkatkan kemamuan membaca permulaan yang kontekstual serta cara menjumlahkan dengan jumlah di atas 11. 5. Menemukan alternatif solusi untuk diujicobakan pada aksi nyata. 6. Guru merancang pembelajaran inovatif yang dituangkan dalam modul ajar untuk dapat melakukan manajemen pembelajaran dengan optimal sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 7. Membuat media pembelajaran dalam bentuk powerpoint, kartu kata ataupun kantong bilangan yang lebih menarik perhatian peserta didik. 8. Membuat LKPD yang menarik bagi peserta didik dengan melibatkan gambar yang menarik perhatian peserta didik sehingga aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuannya. 9. Merancang pembelajaran yang lebih inovatif dan permasalahan yang kontekstual bagi peserta didik dan dirancang agar dapat melibatkan peserta didik secara aktif. 10. Membuat bahan ajar sebagai bahan literasi agar wawasan peserta didik semakin luas 11. Pembiasaan dalam penggunaan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dan PBL (Problem Based Learning)
Strategi apa yang digunakan adalah
menyelenggarakan aksi nyata atau pembelajaran dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan model pembelajaran
inovatif yang akan dilaksanakan adalah model PjBL (Project Based Learning) dengan melakukan kajian literasi dan wawancara terlebih dahulu untuk meyakinkan penerapan model. Karena model ini dianggap lebih mengakomodir keaktifan peserta didik atau student centered. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) merupakan model pembelajaran dimana peserta didik menyelesaikan sebuah permasalahan dengan aktivitas kegiatan proyek. Dengan kata lain, peserta didik merumuskan sebuah solusi atas permasalahan yang diangkat dalam suatu kegiatan proyek. Adapun tahapan (sintaks) pembelajaran PjBL (Project Based Learning) adalah : a. Penentuan pertanyaan mendasar b. Mendesain perencanaan proyek c. Menyusun jadwal pengerjaan proyek d. Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek e. Menguji hasil f. Mengevaluasi pengalaman belajar 2. Berkaitan dengan model pembelajaran inovatif PBL (Problem Based Learning) merupakan model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Adapun tahapan (sintaks) pembelajaran PBL (Problem Based Learning) adalah : a. Orientasi peserta didik pada masalah b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3. Berkaitan dengan media pembelajaran. Salah satu upaya mengatasi permasalahan masih banyaknya siswa kelas 1 yang belum lancar dalam membaca permulaan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif seperti power point yang menarikserta media pembelajaran nyata (real) seperti kartu kata sehingga mampu membantu proses belajar mengajar.
Sedangkan dalam mengatasi masalah
belum mampu dalam menjumlahkan dengan hasil di atas 11, selain menggunakan media power point juga bisa menggunakan media pembelajaran nyata (real) seperti kantong bilangan. Media berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan. Di era modern sekarang ini, penggunaan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat diperlukan. Pembelajaran dengan mengolaborasikan TPACK akan membantu peserta didik dalam memahami materi yang sedang dipelajarinya. 4. Berkaitan dengan pembelajaran. Dalam mengatasi permasalahan pada dua masalah ini, maka perlu diterapkan pembelajaran yang kontekstual seperti kegiatan percobaan yang membuat peserta didik aktif mencari dan mengonstruksi pengetahuannya sendiri. Sedangkan bentuk kegiatan yang menjadi fokus kegiatan adalah penayangan media PPT, diskusi, presentasi dan membuat hasil karya.
Proses dalam menyelenggarakan aksi nyata
tidak berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya hanya saja untuk dua aksi ini fokus 2 pertemuan dengan model PjBL (Project Based Learning) dan PBL (Problem Based Learning) kemudian diukur ketercapaian tujuan yang diharapkan.
Sedangkan pihak yang terkait adalah :
1. Kepala Sekolah sebagai supervisor
2. Guru sebagai subyek penelitian 3. Rekan sejawat sebagai observer dan kolaborator 4. Dosen sebagai pembimbing 5. Guru pamong sebagai pembimbing 6. Peserta didik kelas I B sebagai objek penelitian
Sumber daya atau materi pada aksi nyata ini :
1. Alat dan bahan eksperimen
2. Bahan ajar dan LKPD 3. Media pembelajaran (PPT), kartu kata, dan kantong bilangan 4. Gadget 5. Dokumentasi aksi nyata 6. Lembar observasi, evaluasi dan rubrik penilaian Refleksi Hasil dan 1. Dampak penerapan langkah-langkah aksi dampak yang dilakukan : Bagaimana dampak dari a. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. aksi dari Langkah-langkah b. Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti yang dilakukan? Apakah proses pembelajaran. hasilnya efektif? Atau c. Pembelajaran menjadi lebih tidak efektif? Mengapa? menyenangkan, aktif, dan bermakna Bagaimana respon orang untuk peserta didik. lain terkait dengan d. Peserta didik semakin tertantang, strategi yang dilakukan, bersemangat dan kreatif dalam belajar. e. Peserta didik berani dalam Apa yang menjadi faktor mengemukakan pendapatnya dihadapan keberhasilan atau guru dan teman- temannya ketidakberhasilan dari f. Pembelajaran yang berpusat pada peserta strategi yang dilakukan? didik dapat terlaksana Apa pembelajaran dari keseluruhan proses 2. Hasil efektif yang diperoleh tersebut Kemampuan membaca permulaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi hidup hemat meningkat, hal ini ditunjukkan dengan terlihat banyaknya peserta didik yang mampu membacakan nama-nama benda dan menuliskan nama benda tersebut dalam projek yang telah mereka buat. Kemampuan membaca permulaan pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Jumlah siswa yang mampu membaca dengan kategori tinggi sebanyak 9 sedangkan peserta didik dengan kategori sedang sebanyak 11 peserta didik. Untuk yang kemampuannya masih rendah sebanyak 2 peserta didik. Siswa yang memiki kemampuan membaca rendah tetap menunjukkan antusias dan semangatnya dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dengan model project based learning (PjBL) dan metode silaba dengan menggunakan kartu kata berjalan dengan baik.
Sementara itu, untuk kemampuan peserta
didik dalam menjumlahkan dengan hasil di atas 11 juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya peserta didik yang mampu menjumlahkan dengan hasil yang benar baik dengan menggunakan media konkret ataupun dengan pemahaman yang mereka miliki. Sehingga proses pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) dengan menggunakan kantong bilangan berjalan dengan baik. Respon orang lain a. Respon dari peserta didik : Peserta didik sangat antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran karena mereka dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. b. Respon dari kepala sekolah : Selaku pimpinan Kepala Sekolah sangat mendukung dengan langkah-langkah serta model dan juga metode yang saya gunakan dalam melaksanakan pembelajaran, beliau berharap agar kami para guru terus berinovasi dalam meyajikan materi kepada peserta didik. c. Respon dari rekan guru : Rekan guru menyambut baik penggunaan pembelajaran inovatif ini. Mereka semakin merasa tertantang untuk membuat pembelajaran di kelas agar lebih menarik. d. Respon positif juga diberikan oleh orang tua peserta didik yang merasa pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar peserta didik yang meningkat
Secara garis besar kegiatan aksi nyata ini
berhasil, adapun faktor-faktor keberhasilannya adalah :
1. Perencanaan yang terukur
2. Perangkat pembelajaran yang lengkap 3. Fasilitas yang ada disekolah yang cukup memadai 4. Dukungan dari Kepala sekolah dan juga rekan-rekan guru 5. Dukungan manajemen sekolah, melalui kebijakan dan juga jadwal pelajaran yang bisa mendukung pengembangan kemampuan literasi, berpikir kritis, dan kemampuan 4C (communication, critical thinking, colaboration, crativity and inovation) 6. Keuletan dan kesabaran pendidik dalam melakukan inovasi pelaksanaan proses pembelajaran. 7. Keseriusan pendidik dalam menerapkan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan 8. Peserta didik yang konsisten dan mempunyai komitmen untuk terus belajar.
Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran
yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik yang selanjutnya akan meningkatkan kemampuan membaca permulaan dan meningkatkan kemampuan menjumlahkan dengan hasil di atas 11 pada siswa kelas 1 di dalam pembelajaran. Selain itu guru harus mampu berkolaborasi dengan pihak sekolah mulai dari kepala sekolah, rekan sejawat, peserta didik dan orang tua peserta didik.