Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN GELOMBANG 2

UNIVERSITAS IAIN SULTAN SYARIF KASIM

Nama :

No AKUN :

Kelas :

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDN Cipinang Besar Selatan 03 Pagi


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada peserta didik
2. Meningkatkan kemampuan menjumlahkan
dengan hasil di atas 11
Penulis Eka Ayu Ambarsari, S.Pd
Tanggal 12 Desember 2022 dan 5 Januari 2023
Situasi: Latar Belakang Kondisi :
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
belakang masalah, adalah berawal dari identifikasi masalah yaitu
mengapa praktik ini peserta didik masih belum lancar dalam
penting untuk dibagikan, membaca permulaan dan peserta didik juga
apa yang menjadi peran masih belum mampu untuk menjumlahkan
dan tanggung jawab anda dengan hasil penjumlahan di atas 11.
dalam praktik ini. Berdasarkan hasil ekplorasi, hal tersebut terjadi
karena :
1. Kemampuan verbal pada anak masih
rendah
2. Kurangnya buku-buku bacaan peserta
didik yang menarik
3. Belum tersedianya bahan bacaan yang
sesuai dengan kebutuhan membaca siswa
di pojok baca kelas
4. Kurangnya kegiatan latihan membaca
5. Metode pengajaran yang kurang efektif
6. Kurangnya motivasi dari orang tua dalam
membiasakan anak membaca.
7. Orangtua yang sibuk, tidak
memperhatikan atau memantau
perkembangan baca anaknya untuk
pengulangan di rumah.
8. Anak belum mengenal angka
9. Model dan media pengajaran yang kurang
menarik
10. Tidak menggunakan benda konkrit.
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa akar penyebab
masalahnya yaitu guru belum menggunakan
metode dan media belajar yang inovatif dan
menyenangkan sesuai dengan karakter siswa.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut akan
dicoba dengan memaksimalkan penggunaan
model pembelajaran yang tepat dengan
menggunakan beberapa media pembelajaran.
Dalam hal ini akan menggunakan model Project
Bassed Learning (PjBL) dan juga model Problem
Based Learning (PBL) dengan pendekatan
saintifik dan TPACK melalui media power point
kartu kata dan kantong bilangan serta beberapa
metode yang digunakan antara lain metode
silaba, diskusi, persentasi dan penugasan.

Praktik ini penting untuk dibagikan, karena


dapat menimbulkan dampak yang sangat besar
dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Dengan menerapkan model PjBL (Project
Based Learning) peserta didik menjadi
sangat antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran karena merasa dilibatkan.
Selain itu peserta didik akan memiliki
pengalaman dalam penerapan konsep
materi
di kehidupan sehari-hari.
2. Dengan menerapkan model PBL (Problem
Based Learning), peserta didik akan
berhubungan dengan situasi kehidupan
nyata sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna, selain itu dengan menerapkan
model PBL akan mendorong siswa belajar
secara aktif dan terciptanya pembelajaran
kolaboratif.
3. Melibatkan media dan alat bahan
pembelajaran lebih inovatif dan tidak
monoton sehingga menarik perhatian peserta
didik.
4. Proses pembelajaran lebih terstruktur.
5. Pembelajaran lebih menarik, menyenangkan
dan bermakna (kontekstual)

Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya


dalam praktik ini yaitu:
1. Bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai
dengan modul ajar dan bersifat student
centered. Karena pembelajaran yang
menyenangkan akan meningkatkan
konsentrasi (fokus) dan keaktifan peserta
didik saat pembelajaran.
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
terkait materi pembelajaran dengan
melakukan eksplorasi dari lingkungan
sekitar.
3. Melatihkan keterampilan membaca
permulaan dan berhitung dalam bentuk
pengalaman belajar dan melatihkan HOTS
4. Menyiapkan sarpras pendukung
pembelajaran.
5. Melakukan pendekatan dan bimbingan
kepada peserta didik sehingga
memaksimalkan kegiatan pembelajaran.
6. Berusaha memenuhi kebutuhan belajar yang
menyesuaikan perkembangan abad 21.
7. Melakukan refleksi kegiatan yang sudah
dilaksanakan dan merencanakan tindak
lanjut.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
Apa saja yang menjadi ada beberapa faktor setelah melakukan refleksi
tantangan untuk dan wawancara dari beberapa pihak terkait
mencapai tujuan yaitu
tersebut? Siapa saja yang :
terlibat, 1. Faktor Guru, misalnya :
a. Guru masih repot ketika mempersiapkan
media pembelajaran dikarenakan waktu,
dan kurangnya kreatifitas dari guru.
b. Guru dituntut menggunakan media
pembelajaran yang menarik sehingga
mampu membangkitkan rasa ingin tau
peserta didik terhadap materi yang
dipelajari
c. Guru merasa kurang berinovasi dalam
penggunaan media dan teknologi pada
pembelajaran (TPACK) sehingga dituntut
untuk meningkatkan kompetensinya
d. Guru belum maksimal sebagai fasilitator
dalam pembelajaran dalam rangka
membantu siswa untuk mengkonstruksi
pemahamannya
2. Faktor Peserta Didik, misalnya :
a. Peserta didik belum terbiasa melakukan
pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) maupun PBL (Problem Bsed
Learning)
b. Peserta didik terbiasa dengan metode
ceramah.
c. Peserta didik tidak percaya diri ketika
menyampaikan pendapat.
d. Masih ada beberapa peserta didik yang
tidak fokus dalam proses pembelajaran
terlihat saat siswa tidak berdiskusi
secara aktif dengan kelompoknya.

Dari faktor-faktor di atas, terdapat beberapa


tantangan yang muncul dan harus diantisipasi
oleh pendidik dalam mengemas pembelajaran
yang lebih menyenangkan, memberikan
pertanyaan berbasis HOTS, berbasis kecakapan
abad 21 dengan memperhatikan kebutuhan
belajar peserta didik.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini :
1. Kepala Sekolah sebagai supervisor
2. Guru sebagai subyek penelitian
3. Rekan sejawat sebagai observer dan
kolaborator
4. Dosen sebagai pembimbing
5. Guru pamong sebagai pembibing
6. Peserta didik kelas I B sebagai objek
penelitian
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan tersebut :
yang dilakukan untuk
1. Melakukan observasi terhadap peserta
menghadapi tantangan
didik
tersebut/ strategi apa
2. Guru dituntut melakukan tes diagnostik
yang digunakan/
awal misalnya tes gaya belajar peserta
bagaimana prosesnya,
didik, untuk mengetahui jenis gaya belajar
siapa saja yang terlibat /
peserta didik sehingga dapat disesuaikan
Apa saja sumber daya
dengan pembelajaran yang akan
atau materi yang
dilaksanakan.
diperlukan untuk
3. Melakukan wawancara dengan rekan
melaksanakan strategi ini
sejawat dan atau pakar untuk menemukan
akar masalah.
4. Melakukan kajian literasi untuk
menemukan cara meningkatkan
kemamuan membaca permulaan yang
kontekstual serta cara menjumlahkan
dengan jumlah di atas 11.
5. Menemukan alternatif solusi untuk
diujicobakan pada aksi nyata.
6. Guru merancang pembelajaran inovatif
yang dituangkan dalam modul ajar untuk
dapat melakukan manajemen
pembelajaran dengan optimal sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.
7. Membuat media pembelajaran dalam
bentuk powerpoint, kartu kata ataupun
kantong bilangan yang lebih menarik
perhatian peserta didik.
8. Membuat LKPD yang menarik bagi peserta
didik dengan melibatkan gambar yang
menarik perhatian peserta didik sehingga
aktif dalam mengkonstruksikan
pengetahuannya.
9. Merancang pembelajaran yang lebih
inovatif dan permasalahan yang
kontekstual bagi peserta didik dan
dirancang agar dapat melibatkan peserta
didik secara aktif.
10. Membuat bahan ajar sebagai bahan literasi
agar wawasan peserta didik semakin luas
11. Pembiasaan dalam penggunaan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
dan PBL (Problem Based Learning)

Strategi apa yang digunakan adalah


menyelenggarakan aksi nyata atau pembelajaran
dengan memperhatikan beberapa hal, antara
lain sebagai berikut :

1. Berkaitan dengan model pembelajaran


inovatif yang akan dilaksanakan adalah
model PjBL (Project Based Learning) dengan
melakukan kajian literasi dan wawancara
terlebih dahulu untuk meyakinkan
penerapan model. Karena model ini
dianggap lebih mengakomodir keaktifan
peserta didik atau student centered. Model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
merupakan model pembelajaran dimana
peserta didik menyelesaikan sebuah
permasalahan dengan aktivitas kegiatan
proyek. Dengan kata lain, peserta didik
merumuskan sebuah solusi atas
permasalahan yang diangkat dalam suatu
kegiatan proyek. Adapun tahapan
(sintaks) pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) adalah :
a. Penentuan pertanyaan mendasar
b. Mendesain perencanaan proyek
c. Menyusun jadwal pengerjaan proyek
d. Memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi pengalaman belajar
2. Berkaitan dengan model pembelajaran
inovatif PBL (Problem Based Learning)
merupakan model pembelajaran berbasis
masalah. Model pembelajaran ini dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa dimana siswa terlibat untuk
memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah. Adapun
tahapan (sintaks) pembelajaran PBL
(Problem Based Learning) adalah :
a. Orientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan individu
atau kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
3. Berkaitan dengan media pembelajaran.
Salah satu upaya mengatasi permasalahan
masih banyaknya siswa kelas 1 yang
belum lancar dalam membaca permulaan
adalah dengan menggunakan
media pembelajaran yang inovatif seperti
power point yang menarikserta
media pembelajaran nyata (real) seperti
kartu kata sehingga mampu membantu
proses belajar mengajar.

Sedangkan dalam mengatasi masalah


belum mampu dalam menjumlahkan
dengan hasil di atas 11, selain
menggunakan media power point juga bisa
menggunakan media pembelajaran nyata
(real) seperti kantong bilangan. Media
berfungsi untuk memperjelas makna
pesan atau informasi yang disampaikan. Di
era modern sekarang ini, penggunaan
media berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sangat diperlukan.
Pembelajaran dengan mengolaborasikan
TPACK akan membantu peserta didik
dalam memahami materi yang sedang
dipelajarinya.
4. Berkaitan dengan pembelajaran.
Dalam mengatasi permasalahan pada dua
masalah ini, maka perlu diterapkan
pembelajaran yang kontekstual seperti
kegiatan percobaan yang membuat
peserta didik aktif mencari dan
mengonstruksi pengetahuannya sendiri.
Sedangkan bentuk kegiatan yang menjadi
fokus kegiatan adalah penayangan media
PPT, diskusi, presentasi dan membuat
hasil karya.

Proses dalam menyelenggarakan aksi nyata


tidak berbeda dengan pembelajaran seperti
biasanya hanya saja untuk dua aksi ini fokus 2
pertemuan dengan model PjBL (Project Based
Learning) dan PBL (Problem Based Learning)
kemudian diukur ketercapaian tujuan yang
diharapkan.

Sedangkan pihak yang terkait adalah :

1. Kepala Sekolah sebagai supervisor


2. Guru sebagai subyek penelitian
3. Rekan sejawat sebagai observer dan
kolaborator
4. Dosen sebagai pembimbing
5. Guru pamong sebagai pembimbing
6. Peserta didik kelas I B sebagai objek
penelitian

Sumber daya atau materi pada aksi nyata ini :

1. Alat dan bahan eksperimen


2. Bahan ajar dan LKPD
3. Media pembelajaran (PPT), kartu kata, dan
kantong bilangan
4. Gadget
5. Dokumentasi aksi nyata
6. Lembar observasi, evaluasi dan rubrik
penilaian
Refleksi Hasil dan 1. Dampak penerapan langkah-langkah aksi
dampak yang dilakukan :
Bagaimana dampak dari a. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
aksi dari Langkah-langkah
b. Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti
yang dilakukan? Apakah proses pembelajaran.
hasilnya efektif? Atau c. Pembelajaran menjadi lebih
tidak efektif? Mengapa? menyenangkan, aktif, dan bermakna
Bagaimana respon orang untuk peserta didik.
lain terkait dengan d. Peserta didik semakin tertantang,
strategi yang dilakukan, bersemangat dan kreatif dalam belajar.
e. Peserta didik berani dalam
Apa yang menjadi faktor
mengemukakan pendapatnya dihadapan
keberhasilan atau guru dan teman- temannya
ketidakberhasilan dari f. Pembelajaran yang berpusat pada peserta
strategi yang dilakukan? didik dapat terlaksana
Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses 2. Hasil efektif yang diperoleh
tersebut Kemampuan membaca permulaan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia pada materi hidup hemat
meningkat, hal ini ditunjukkan dengan
terlihat banyaknya peserta didik yang mampu
membacakan nama-nama benda dan
menuliskan nama benda tersebut dalam
projek yang telah mereka buat. Kemampuan
membaca permulaan pada peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran meningkat.
Jumlah siswa yang mampu membaca dengan
kategori tinggi sebanyak 9 sedangkan peserta
didik dengan kategori sedang sebanyak 11
peserta didik. Untuk yang kemampuannya
masih rendah sebanyak 2 peserta didik. Siswa
yang memiki kemampuan membaca rendah
tetap menunjukkan antusias dan
semangatnya dalam kegiatan pembelajaran.
Sehingga proses pembelajaran dengan model
project based learning (PjBL) dan metode
silaba dengan menggunakan kartu kata
berjalan dengan baik.

Sementara itu, untuk kemampuan peserta


didik dalam menjumlahkan dengan hasil di
atas 11 juga mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukan dengan banyaknya peserta didik
yang mampu menjumlahkan dengan hasil
yang benar baik dengan menggunakan media
konkret ataupun dengan pemahaman yang
mereka miliki. Sehingga proses pembelajaran
dengan model problem based learning (PBL)
dengan menggunakan kantong bilangan
berjalan dengan baik.
Respon orang lain
a. Respon dari peserta didik :
Peserta didik sangat antusias dan
semangat mengikuti proses pembelajaran
karena mereka dilibatkan langsung dalam
proses pembelajaran.
b. Respon dari kepala sekolah :
Selaku pimpinan Kepala Sekolah sangat
mendukung dengan langkah-langkah serta
model dan juga metode yang saya gunakan
dalam melaksanakan pembelajaran, beliau
berharap agar kami para guru terus
berinovasi dalam meyajikan materi
kepada peserta didik.
c. Respon dari rekan guru : Rekan guru
menyambut baik penggunaan
pembelajaran inovatif ini. Mereka semakin
merasa tertantang untuk membuat
pembelajaran di kelas agar lebih menarik.
d. Respon positif juga diberikan oleh orang
tua peserta didik yang merasa
pembelajaran lebih efektif dan hasil
belajar peserta didik yang meningkat

Secara garis besar kegiatan aksi nyata ini


berhasil, adapun faktor-faktor keberhasilannya
adalah :

1. Perencanaan yang terukur


2. Perangkat pembelajaran yang lengkap
3. Fasilitas yang ada disekolah yang cukup
memadai
4. Dukungan dari Kepala sekolah dan juga
rekan-rekan guru
5. Dukungan manajemen sekolah, melalui
kebijakan dan juga jadwal pelajaran yang
bisa mendukung pengembangan
kemampuan literasi, berpikir kritis, dan
kemampuan 4C (communication, critical
thinking, colaboration, crativity and
inovation)
6. Keuletan dan kesabaran pendidik dalam
melakukan inovasi pelaksanaan proses
pembelajaran.
7. Keseriusan pendidik dalam menerapkan
pembelajaran sesuai yang telah
direncanakan
8. Peserta didik yang konsisten dan
mempunyai komitmen untuk terus
belajar.

Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran


yang telah dilaksanakan, dapat diambil
kesimpulan bahwa guru harus lebih kreatif dan
inovatif memilih model dan media pembelajaran
menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan
peserta didik yang selanjutnya akan
meningkatkan kemampuan membaca permulaan
dan meningkatkan kemampuan menjumlahkan
dengan hasil di atas 11 pada siswa kelas 1 di
dalam pembelajaran. Selain itu guru harus
mampu berkolaborasi dengan pihak sekolah
mulai dari kepala sekolah, rekan sejawat, peserta
didik dan orang tua peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai