Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI


BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGMA
ISLAM MATERI POKOK AKHIR HAYAT NABI
MUHAMMAD SAW MENGGUNAKAN METODE
ARTIKULASI PADA KELAS VI SD NEGRI 23 PEMECUTAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH :
NAMA : MAGFIRAH
NIM : 2019125010124

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DENPASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022 M/1444 H.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pendidikan agama Islam (PAI) adalah suatu pelajaran yang sangat
penting dalam suatu sekolah.PAI merupakan mata pelajaran yang biasa
menjadi pemandu dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada suatu sekolah.Hal ini menunjukkan bahwa mata pelajaran PAI
memiliki manfaat dalam mengembangkan sikap spiritual peserta didik,
sehingga menjadikan PAI sebagai mata pelajaran yang harus
diperhitungkan keberadaannya.
Pendidikan agama Islam dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi orang yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika,budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama. Peningkatan spiritual mencakup pengenalan,
pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai individu,
dan nilai-nilai sosial.
Sebagaimana yang digambarkan Allah SWT dalam firmannya Q.S.
At-taubah/9: 122.
Terjemahan :
“…Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya.”
Namun kenyataannya, banyak peserta didik sulit mempelajari mata
pelajaran PAI. Setidaknya ini dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik masih memprihatinkan, sehingga belum sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
peserta didikbelum ada peningkatan sama sekali dengan mata pelajaran
PAI.
Tepat 63 tahun, tanggal 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah, Rasulullah
Saw. Wafat di pangkuan Aisyah r.a. Kaum muslimin sangat berdukacita
atas perpisahan dengan Rasulullah. Ketika itu Umar bin Khattab
mengancam akan menghunus pedang bagi siapa saja yang berkata nabi
telah wafat. Lalu ketika kabar tersebut sampai pada Abu Bakar Ash-
Shidiq, beliau langsung datang kerumah Aisyah dan langsung mencium
Nabi dan menangis, setelah itu Abu Bakar keluar sambil berkata kepada
banyak orang:

“Ingatlah! Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sungguh beliau


telah wafat, tetapi barangsiapa yang menyembah Allah sesungguhnya
Allah itu hidup kekal abadi dan tiada akan mati.”

Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya


seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang
siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut
untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai
penyampai pesan Model pembelajaran artikulasi merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana
siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam
kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya
tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan
dalam mode pembelajaran ini.

Sekolah Dasar Negeri 23 Pemecutan berdiri pada tanggal 1 Januari


1981; diresmikan oleh Bapak Bupati Badung pada tanggal 1 Januari 1982
No. 209/Pem.1.2997/1982. Lokasi sekolah ini berada Jl. Imam Bonjol,
gang Nyuh Bubuh, Desa Pemecutan Kelod dengan luas tanah 20 are,
merupakan tanah pemerintah.
Ditinjau dari letak geografinya Sekolah Dasar Negeri 23 Pemecutan
berada di lingkungan Banjar Batan Nyuh Desa Pemecutan Kelod
Kecamatan Denpasar Barat tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Desa
Pemecutan Kelod. Adapun batas-batas SD Negeri 23 Pemecutan dapat
disebutkan sebagai berikut :

a. Di sebelah Utara merupakan pemukiman penduduk dari lingkungan Banjar


Batan Nyuh.
b. Di sebelah Barat merupakan lahan persawahan milik masyarakat Banjar
Batan Nyuh.
c. Di sebelah Selatan merupakan pemukiman penduduk dari lingkungan
Banjar Batan Nyuh.
d. Di sebelah Timur merupakan jalan Gang Nyuh Bubuh dan Rumah Kos-
kosan.
Bila ditinjau dari jantung kota Denpasar SD Negeri 23 Pemecutan
terletak di sebelah Barat Daya. Berdasarkan data di atas, maka SD Negeri
23 Pemecutan ini didukung oleh 3 lingkungan dalam wilayah Desa
Pemecutan Kelod yaitu : Banjar Samping Buni, Banjar Tenten dan Banjar
Batan Nyuh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Artikulasi dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Pendidikan
Agama Islam ?
2. Apakah penggunaan model pembelajaran Artikulasi dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?
3. Manfaat Penggunaan metode pembelajaran Artikulasi.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan model
pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan hasi belajar peserta
didik pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Untuk mengetahui cara penerapan pembelajaran dengan
model Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini,dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu :


1. Bagi peneliti Untuk mengetahui
seberapa besar keberhasilan guru dalam mengajarkan materi
ini dan menggunakan model pembelajran Artikulasi
2. Bagi peserta didik :Proses balajar mengajar dapat menjadi
menarik dan meyenangkan serta hasil belajar Pendidikan Agama
Islam (PAI) dapat meningkat.
3. Bagi lembaga :Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil belajar peserta didik pada materi pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI).
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Peningkatan Hasil Belajar


1. Pengertian Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan
yang telah dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami proses
belajarnya”. Dalam proses belajar mengajar guru melakukan
tugasnya tidak hanya memberikan materi kepada murid, akan tetapi
ia juga harus membantu keberhasilan menyampaian materi pelajaran
kepada murid yaitu dengan cara mengevaluasi hasil belajar mengajar.
Peningkatan Hasil belajar diperoleh dari evaluasi pembelajaran.
Evaluasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan adalah
aktifitas-aktifitas untuk mengukur sampai dimana hasil dan tujuan
pendidikan itu telah tercapai. Untuk mengetahui berhasil atau
tidaknya program pendidikan maka diperlukan adanya penilaian atau
evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana dan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan kata lain setiap tujuan merupakan tujuan
kriteria penilaian Evaluasi itu sendiri. Wand dan Brown
mengemukakan “Evaluasi merupakan suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.” Pengertian evaluasi secara umum
dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang,
objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertuntu melalui penilaian.
2. Motivasi Belajar
motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan
sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk
berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita
siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang
menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Motivasi belajar Menurut Djamarah (2008: 149), motivasi yang
berasal dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”,
yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar. Hal ini dikarenakan di dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi
yang berasal dari luar diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”, yaitu
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari
luar.
B. Hasil Belajar
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya
seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang
siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa
dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus
berperan sebagai ‘penyampai pesan.’Model pembelajaran artikulasi
merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam
pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang
masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas
mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.
Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam mode pembelajaran ini.
a. Langkah-langkah Artikulasi
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi
yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil
membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga
kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa
sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami siswa.
b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Artikulasi
Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran Artikulasi

Kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran artikulasi ini antara lain:

1. Kelemahannya:
2. Untuk mata pelajaran tertentu
3. Waktu yang dibutuhkan banyak
4. Materi yang didapat sedikit
5. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
6. Lebih sedikit ide yang muncul
7. Jika ada perselisihan tidak ada penengah
8. Kelebihannya:
9. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
10. Melatih kesiapan siswa
11. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
12. Cocok untuk tugas sederhana
13. Interaksi lebih mudah
14. Lebih mudah dan cepat membentuknya
15. Meningkatkan partisipasi anak

c. Tujuan Metode Pembelajaran Artikulasi


Model Pembelajaran Artikulasi memiliki tujuan untuk membantu siswa
cara mengungkapkan kata-kata dengan jelas dalam mengembangkan pengetahuan,
pemahaman serta kemampuan yang dimiliki sehingga siswa dapat membuat suatu
keterhubungan antara materi dengan disiplin ilmu. Melalui model pembelajaran
ini siswa diharapkan mampu bernalar dan berkomunikasi secara baik dalam suatu
masalah. Sebagai penunjang untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka
terdapat konsep-konsep dasar dalam Artikulasi yakni :

1. Materi
Artikulasi di organisasikan dengan memilih materi yang berbeda-beda antar
siswa dalam satu kelompok.
2. Keterhubungan
Artikulasi menekankan pada keterhubungan yang signifikan antara sub-sub
pokok bahasan dalam satu materi
3. Penalaran
Artikulasi membantu siswa untuk tumbuh sesuai dengan kemampuan untuk
bernalar secara efektif dengan mempresentasikan informasi yang
berhubungan dengan materi yang diperoleh dari guru.
4. Teknologi
Pendekatan dalam model pembelajaran Artikulasi merefleksikan proses
perolehan informasi yang didapat dari guru dan menerapkan pengetahuan
siswa dalam memecahkan masalah.

d. Manfaat Metode Pembelajaran Artikulasi


Manfaat yang akan diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran
Artikulasi adalah :

 Bagi guru :
o Memudahkan guru untuk mengetahuai pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diberikan sebelumnya.
 Bagi Siswa :
o Siswa akan terlatih kesiapannya dalam proses pembelajaran
o Siswa akan terlatih menggunakan daya serap pemahaman akan
penjelasan temannya.
o Siswa akan serius dalam proses pembelajaran untuk memahami
materi
C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah


dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil suatu kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Pembelajaran PAI dilakukan dengan metode Ceramah, Tanya jawab,
dan penugasan baik individu maupun kelompok. Hal tersebut bersifat
membosankan dan kurang menarik, menyebabkan siswa mengantuk dan
kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa malas
mengerjakan tugas dan malas mendengarkan penjelasan guru. Kondisi
tersebut menimbulkan rendahnya hasil belajar siswa.
Metode pembelajaran yang disampaikan seorang guru dapat
memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Sehingga dalam
pengajaran seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat
untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perubahan proses
pembelajaran untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan menerapkan metode
Artikulasi Proses ini lebih menyenangkan karena siswa dapat
mempraktekkan atau berperan langsung dalam kegiatan berdiskusi dan
mengeluarkan pendapat mereka.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Artikulasi merupakan
salah satu pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Jadi, peneliti berharap dengan menggunakan metode Artikulasi
dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VI SDN 23
Pemecutan.
Bagan Kerangka Pemikiran

Kegiatan
Pembelajaran

Model
Guru Pembelajaran Siswa

Pembelajaran dengan
menggunakan metode Artikulasi

Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa :

 Kognitif
 Afektif
 Psikomotorik
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat
PTK Dilaksanakn di SD Negeri 23 Pemecutan Yang berlokasi di Jl.
Imam Bonjol, gang Nyuh Bubuh, Desa Pemecutan Kelod
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama selama 2 bulan dari bulan
September sampai bulan Oktober tahun pelajaran 2022/2023
3. Subjek
Subjek yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas VI SD Sebanyak 23 Orang dengan rincian peserta didik
kali-laki 4 orang sedangkank perempuan 19 orang.
B. Prosedur Penelitian
Melakukan suevei lapangan untuk memproleh gambaran kondisi
sekoalah. Survai dilakukan dengan wawancara kepada guru bidang studi
PAI untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah .Survei juga
dilakukan terhadap hasil belajar siswa dan pendapat tentang pembejaran
PAI yang selama ini diterapkan.
1. Perencanaan
a. Menelaah tujuan kurikulum pada materi Akhir Hayat Nabi
Muhammad Saw.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dan menyusun
LKS
c. Membuat dan mempersiapkan Sumber, bahan, dan media
pembelajaran .
d. Menyusun Instrumen Penelitian
e. Memvalidasi Instrumen Penelitian
2. Pelaksanaan
Siklus Pertama dilaksanakan di kelas VI pada hari selasa tanggal 20
September 2022 dengan membahas materi pokok “akhir hayat nabi
Muhammad saw” Secara sistematis Proses Siklus pertama dapat
digambarkan sebagai berikut.
a. Kegiatan Pendahuluan

Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu siswa melasanakan


preset untuk mrngukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
belum diajarkan .Selanjutnya guru peneliti memasuki ruangan kelas
dengan mengucapkan salam terlebih dahulu guru memposisikan diri
terlebih dahulu berdiri di hadapan para siswa, kemudian guru
melakukan pembukan yang diawali dengan do’a lalu mulai memeriksa
kehadiran siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, serta
mengkondisikan siswa untuk nantinya akan memainkan peran
mereka

b. Kegiatan Inti

Siswa mempraktekkan cara shalat dari niat sampai salam dibawah


bimbingan guru, siswa diberi waktu 10 menit sebelum
mempraktekkan shalat, guru terlebih dahulu memperlihatkan kepada
mereka cara shalat yang benarsebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi
yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil
membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga
kelompok lainnya.
f. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa
sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
g. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya
belum dipahami siswa.
h. Kesimpulan/penutup.

c. Penutup.

Guru menjelaskan kepada siswa apa yang telah dipelajari,


kemudian menyuruh siswa mempraktekkan cara shalat yang
baru saja di praktek kan olehguru

3. Refleksi

Guru menganalisa proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan


sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan dari
pembelajaran yang sudah direncanakan dengan menggunakan Metode
Artikulasi , dalam hal ini dapat dilihat melalui hasil belajar pada
pelajaran PAI siswa-siswi kelas VI SDN 23 Pemecutan. Dalam
pelaksanaan siklus selanjutnya (Siklus II) tahapan yang dilakukan harus
sudah melalui tahapan revisi/perbaikan dari siklus sebelumnya. Hal ini
dilakukan untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa-siswi di kelas
yang berdampak pada peningkatan hasil belajar pelajaran PAI dengan
menggunakan metode Artikulasi.
C. Tekhnik Dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian tekhnik pengumpulan data sangatlah penting demi


keberhasilan penelitian. Adapun penulis disini cara pengumpulan
datanya melakukan Observasi Suatu Prosedur pengumpulan data Primer
dan skunder yang dilakukan dengan cara melihat, mengamati dan
mencatat prilaku dan pembicaraan subyek penelitian dengan
menggunakan pedoman observasi, dan pengumpulan nya juga dapat dari
file atau dokumen yang dikasih lembaga.

D. Analisis Data

1. Penngertian

Melakukan analisis adalah pekerjaan, memerlukan kerjaan yang


keras, analslis memerlukan daya kereatif serta kemampuan
intelektual yang tinggi. Tidak ada cara yang tertentu yang dapat
di ikuti untuk mengadakan analisis , sehingga setiap peneliti
harus mencari sendiri metodenya yang dirasa cocok dengan sifat
penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifasikan lain oleh
peneliti yang berbeda.

2. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara


sistematis data yang di proleh hasil dari wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lalin, sehingga adapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang
lain.

Analsis data kualitatif adalah bersifat iduktif, yaitu suatu analisis


berdasarkan, data yang di proleh, selanjutnya di kembangkan pola
hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan data tersebut ,
selanjutnya dicarikan lagi data yang berulang-ulang sehingga selanjutnya
dapat di simpulkan apakah hipotesis tersebbut di terima atau di tolak
berdasarkan data yang dikumpulkan.
E. Indikator Kinerja

1. Kemampuan anak dalam motoric halus dikategorikan berhasil


dengan baik minimal 80 %

2. Kemampuan anak motorik halus dikategorikan sedang apabila hasil


mencapai 50%-79%

3. Kemampuan anak dalam motoric dikategorikan kurang apabila


mencapai 30%-40%.

F. Daftar Pustaka

Sardirman, Peningkatan, Bandung PT Remaja Karya , Cet V, 2011

Aina Mulyana, Motivasi Belajar,Jakarta, 2018

Muhammad Al Abrasyi, Pendidikan Islam, (Al Tarbiyah Al Islamiyah )


2017 Jakarta,

Mustain, Metode Artikulasi, Bandung, 2010;30.

Sugiono, Metode Pendekatan Kualitatif, Bandung Alfabeta, 2014

Anda mungkin juga menyukai