Anda di halaman 1dari 22

UPAYA MENINGKATKAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DAN METODE DRILL UNTUK


SISWA KELAS 1 MI ALAM JAMUR DENPASAR

OLEH
NAMA : DESSY PUSPITASARI
NIM/NIMKO : 2019125010115
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DENPASAR BALI
2022 M/1444 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasar pada amanat Undang-undang Dasar 1945, maka pengertian pendidikan di
sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang
bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti
yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya.
Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan anak yang berusia antara 7
sampai dengan 13 tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar yang dikembangkan sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat bagi siswa. Perkembangan sumber daya manusia berhubungan dengan upaya
peningkatan di semua lembaga pendidikan. 1
Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur pada dunia pendidikan dan
pengajaran agar serasi dan terarah serta relevan dengan segala kebutuhan jangka pendek
dan jangka panjang. Pada era komunikasi global, diperlukan sumber daya manusia yang
handal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta beriman dan taqwa.
Berkenaan upaya perbaikan mutu pengajaran di MI Alam Jamur Denpasar sangat perlu
dilakukan oleh berbagai pihak yang mengelolah pelaksanaan pendidikan.
Upaya perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Agama, belumlah memadai jika tidak disertai dengan perbaikan mutu proses pembelajaran
dikelas secara nyata oleh guru. Target pencapaian kurikulum sering menjadi penghalang
bagi guru untuk melakukan perbaikan mutu pengajaran terutama di Alam Jamur. Kurikulum
bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar. Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi akhlakul karimah, sosial
emosional dan kemandirian. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi Pendidikan
Agama Islam (PAI), bahasa, kognitif dan fisik. Tingkat pencapaian perkembangan
merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan yang diharapkan dapat dicapai
anak didik pada setiap tahap perkembangannya dalam bidang pengembangan tertentu,
bukan merupakan suatu tingkat pencapaian kecakapan akademik.
Pencapaian perkembangan merupakan pernyataan perkembangan aktual yang
dicapai oleh peserta didik dari suatu tahapan, pengalaman belajar dalam satu capaian

1
https://disdik.bekasikab.go.id/berita-pengertian-dan-tujuan-pendidikan-di-sekolah-dasar.html
perkembangan pada aspek bidang pengembangan tertentu. Indikator keberhasilan
perkembangan yang lebih spesifik dan terukur dalam satu potensi perkembangan anak untuk
menilai ketercapaian perkembangan. Apabila serangkaian indikator dalam satu capaian
perkembangan sudah tercapai, berarti aktualisasi potensi perkembangan telah tercapai.
Kurikulum di MI, Al – Quran bertujuan untuk membantu meletakkan dasar terbentuknya
pribadi muslim seutuhnya dalam mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal yang
meliputi akhlak, perilaku, intelektual serta fisik dalam linkungan pendidikan kondusif,
demokratis dan kompentitif.
Berkaitan dengan beberapa aspek perkembangan anak, salah satunya adalah
perkembangan bahasa. Bahasa anak akan berkembang sejalan dengan perbendaharaan kata
yang mereka miliki. Perkembangan bahasa belum sempurna sampai akhir masa bayi, dan
akan terus berkembang sepanjang kehidupan seseorang. Perkembangan bahasa berlangsung
sepanjang mental manusia aktif dan tersedianya lingkungan untuk belajar.
Diantara kemampuan berbahasa yang diajarkan di MI adalah membacaAlquran
yang merupakan bagian dari belajar agama dini. Penguasaan membaca huruf
hijaiyyah dan mengenal huruf sangat berperan penting dalam mengembangkan
aspek kemampuan bahasa terutama bahasa arab. Seorang anak yang tahu huruf hijaiyyah,
maka anak tersebut secara mudah dapat membaca Alqur‟an dengan baik dan lancar dan
tidak akan mempunyai hambatan dalammembaca Alqur‟an
Di MI Alam Jamur di kelas 1 peneliti menemukan berbagai permasalahan yang
terjadi di kelas tersebut. Pertama, anak belum mengenal huruf hijaiyyah dan tidak dapat
membedakan huruf yang satu dengan yang lain contoh huruf ba disebut tsa. Kedua,
pengucapan huruf yang salah hal ini terlihat ketika salah satu anak diminta untuk
menyebutkan beberapa huruf hijaiyyah. Ketiga, dalam pembelajaran guru masih
menggunakan teknik menirukan secara lisan dengan tidak menggunakan media sehingga
anak-anak kurang mengingat kosakata yang telah disampaikan dan pembelajaran yang
kurang menarik membuat anak cepat bosan.
Permasalahan-permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas
kemampuan membaca huruf hijaiyah anak kelas 1 perlu ditingkatkan. Kemampuan
penguasaan kosakata arab pada anak dapat ditingkatkan dengan mudah apabila media
pembelajaran yang digunakan mudah di ingat anak dan tentunya menarik untuk anak
sehingga anak tidak cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu cara
untuk meningkatkan kemampuan penguasaankosakata adalah dengan menggunakan media
flash card. Media ini akan mempermudah anak mengingat huruf yang sedang dipelajari dan
tentunya menarik bagi anak sehingga mereka tidak cepat bosan. Penguasaan kosakata
dengan media kartu huruf akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan secara
tidak langsung akan menambah perbendaharaan kata bagi anak karena anak mengetahuidan
belajar kosakata baru yang belum pernah ditemukan pada diri mereka. Penguasaan kosakata
dengan menggunakan media kartu diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
berbahasa dan menambah perbendaharaan kata serta dapat memberikan konstribusi pada
guru untuk meningkatkan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Dari permasalahan itu peneliti mengangkat judul “UPAYA
MENINGKATKAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA FLASH CARD DAN METODE DRILL UNTUK SISWA KELAS 1 DI MI ALAM
JAMUR “.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis membatasi masalah yang
berkaiatan dengan penelitian ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan membaca pada siswa kelas 1 sebelum menggunakan
permainan kartu huruf hijaiyah dan metode drill?
2. Bagaimana kemampuan membaca pada siswa kelas 1 setelah menggunakan kartu
huruf hijaiyah dan metode drill?
3. Bagaimana upaya meningkatkan membaca huruf hijaiyah melalui permainanan
kartu huruf hijaiyah dan metode drill pada siswa kelas 1 di MI Alam Jamur
Denpasar?

C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan membaca sebelum menggunakan media
flashcard dan metode drill pada siswa kelas 1 di MI Alam Jamur Denpasar.
2. Untuk membuktikan setelah menggunakan media flashcard dalam
pembelajaran qur’an hadist dapat meningkatkan membaca huruf hijaiyah pada
siswa kelas 1 MI Alam Jamur Denpasar.
3. Untuk membuktikan apakah dengan media pembelajaran metode drill dalam
pembelajaran qur’an hadist dapat meningkatkan membaca huruf hijaiyah pada
siswa kelas 1 di MI Alam Jamur Denpasar.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca pada siswa kelas 1
sebelum menggunakan permainan kartu huruf hijaiyah dan metode
drill.
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca pada siswa kelas 1 setelah
menggunakan kartu huruf hijaiyah dan metode drill.
3. Untuk meningkatkan membaca huruf hijaiyah melalui permainanan
kartu huruf hijaiyah dan metode drill pada siswa kelas 1 di MI Alam
Jamur Denpasar.

D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat membangkitkan semangat
guru untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam pembuatan media pembelajaran dan
metode pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peserta didik dapat menambah pengetahuan bagi anak khususnya
dalam membaca dan dapat mengurangi rasa jenuh dalam proses
pembelajaran.dan mempermudah anak belajar membaca huruf hujaiyah dan
pengucapannya.
2. Bagi guru digunakan sebagai kontribusi pemikir bagi guru dalam memilih
media pembelajaran dan metode pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan membaca huruf hijaiyah.
3. Bagi sekolah sebagai sumbangsih bagi kepala sekolah MI Alam Jamur
Denpasar untuk meningkatkan guru untuk menguasai media pembelajaran
dan metode pembelajaran secara tepat.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Penggembangan Kemampuan Membaca di Madrasah Ibtidaiyah


Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta di gunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang di sampaikan penulis melalui media Bahasa tulis. Pengertian lain
dari membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokan huruf atau melafalkan lambing-
lambang Bahasa tulis. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan
pembinaan daya nalar. Dengan membaca, seseorang dengan secara tidak langsung sudah
mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dana rah bacaannya yang pada
akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang di milikinyua.
Dari segi linguistic membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan
pembahasan sandi (a recording and decoding process) berlainan dengan berbicara dan
menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi
(decoding)adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna Bahasa
lisan (oral language meaning) yang mencakup perubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi
yang bermakna.
Harjasujana (1996:8) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses,
Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai proses yang
kemudian berakumulasi paa suatu perbuatan tunggal. Membaca di artikan sebagai
pengucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari arti dari sebuah teks.
Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan
membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan. Jadi
kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup
beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan
bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca suatu
proses untuk memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca adalah
berupapenyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenalihuruf, kata,
ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta menghubungkannya dengan bunyi dan
maknanya. Bahkan lebih jauh dari itu dalam kegiatan membaca, pembaca
menghubungkannya denganmaksud penulis berdasarkan pengalamannya. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan:
a. Pengenalan huruf atau aksara
b. Bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf
c. Makna atau maksud
d. Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan kontekswacana
e. Kemampuan membaca sangat penting di miliki anak.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak.
Alasan-alasan tersebut adalah:
a. Anak yang senang dengan membaca akan membaca dengan baik,
sebagian besar waktunya digunakan untuk membaca
b. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan
yang lebih tinggi. Mereka akan berbicara, menulis, memahami
gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.
c. Membaca akan memberikan wawasan yang luas dalam segala hal,
dan membuat belajar lebih mudah
d. Kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada
anak
e. Membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih
sayang
f. Anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang
penuh kemungkinan dan kesempatan
g. Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan
pola berfikir kreatif dalam diri mereka

B. Media Kartu Huruf Hijaiyah dan Metode Drill


1. Media Kartu Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf arab yang digunakan untuk menulis
Alqur’an. Untuk bisa membaca Al-Qur’an kita terlebih dahulu harus hafal huruf-
huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah itu berjumlah 29.
Huruf hijaiyah adalah bentuk jamak dari al-harfu yang berarti bagianterkecil
dari lafal yang tidak dapat membentuk makna tersendiri kecuali harus dirangkai
dengan huruf lain. Sedangkan Hijaiyah berasal dari asal kata yang berarti ejaan.
Maksud ejaan disini adalah ejaan Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an. Oleh karena
itu yang dimaksud huruf Hijaiyah adalah huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai
bahasa asli Al-Qur’an.
Adapun huruf-huruf hiyaiyah sebagai berikut:
‫ج‬ ‫ث‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ا‬
jim tsa ta ba alif
‫ر‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫خ‬ ‫ج‬
ro dzal dal kho ha
‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬
Dhod shod syin sin zay, zayy
atau za
‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫ظ‬ ‫ط‬
fa ghoin ain zho tho

‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬


nun mim lam kaf qop
‫ء‬ ‫ي‬ ‫هـ‬ : ‫و‬
hamzah ya ha waw

Kartu huruf hijaiyyah yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat
peraga atau media yang digunakan untuk proses belajar mengajar dalam rangka
mempermudah atau memperjelas penyampaian materi pelajaran. Kartu huruf
hijaiyyah yang berfungsi untuk mempermudah anak dalam pemahaman suatu
konsep sehingga prestasi pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih efektif.media
atau alat peraga adalah sesuatu yang dapat diinderakan yang berfungsi sebagai
perantara (Sarana atau alat untuk proses komunikasi / proses belajar mengajar).
Kerumitan bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan bantuan alat
peraga seperti kartu huruf. Dengan demikian anak didik dengan mudah mencerna
bahan pembelajaran.

Huruf - huruf yang digunakan sebagai dasar pembelajaran membaca Al


Qur’an. Dalam bahasa Indonesia, Huruf hijaiyyah sama dengan huruf-huruf
alphabet yang menjadi dasar pengenalan bagi mereka yang sedang belajar membaca.
Anak kesulitan dalam belajar menghafal huruf hijaiyyah kurang maksimal. Maka
dari itu diperlukan media yang menarik dan metode belajar yang menyenangkan
agar kesulitan anak dalam menghafal huruf hijaiyyah dapat teratasi dengan baik.
Berbicara mengenai kemampuan membedakan, maka kaitannya dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh anak didik. Piaget, membagi pengetahuan menjadi
tiga jenis yang berdasarkan sumber-sumber pengetahuan pertama, pengetahuan fisik
(Physical knowledge). Sumber dari pengetahuan fisik beasal dari lingkungan fisik
disekitar anak, berupa bentuk, warna, rasa, suara, gerak, dan sebagainya.
Pengetahuan fisik dibangun pada saat anak menggunakan asosiasi antara benda
dengan perlakuan yang diberikan kepada benda tersebut.
2. Metode Drill
Mengenai definisi atau pengertian metode drill, para ahli memberikan
definisi yang agak sedikit berbeda meskipun pada intinya definisi-definisi tersebut
sama. Diantaranya:
a. Menurut Roestiyah, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa
memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari.
b. Menurut Ramayulis, metode drill atau disebut latihan siap dimaksudkan untuk
memperoleh ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari,
karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat
disempurnakan dan siap-siagakan.
Metode Drill (metode latihan) yang peneliti lakukan pada pembelajaran Al-
Qur’an dengan cara mengulang-ulang dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dan
haditsnya sehingga peserta didik terbiasa dan memiliki ketrampilan serta
ketangkasan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an, semakin sering mengulang-
ulang maka peserta didik menjadi hafal ayat-ayat Al-Qur’an tersebut.
C. Penelitian lain yang relevan
Sebelum penelitian ini, telah ada beberapa penelitian yang hampir serupa yang telah
ilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan media flashcard sebagai media
pembelajaran yang gunanya untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa
kelas 1. Berdasarkan penelitian tersebut membuktikan bahwa media flashcard dan metode drill
dapat meningkatkan hasil belajar mmbaca anak. Hal ini di buktikan dalam penelitian yang
di lakukan oleh:
1. Suwarsi, skripsi berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-qur’an
dengan menggunakan Media Kartu huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 di MI
Izzatul Islam Samirono, Getasan, Kab.Semarang tahun 2010/2011”
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat
meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan baik.

2. Hj.Ma’rifah skripsi berjudul “Permainan kartu huruf hijaiyah dalam upaya meningkatkan
kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah di kelas 1 SD Dharma Wanita Gresik”. Dari hasil
penelitian menunjukan bahwapenggunaan media kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan
keterampilan mengenal huruf hijaiyah dengan baik.

3. Sri Wulan,skripsi berjudul “Upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui


metode iqro’ dengan media flash card pada kelas 1 di MI PERMATA HATI Delanggu”.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan flashcard dapat meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik.

Dari uraian penelitian terdahulu di atas terdapat beberapa persamaa dan juga perbedaan
terhadap penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Adapun persamaan dan juga
perbedaan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1.2 perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu

No Nama / Judul Persamaan Perbedaan keterangan


1. Suwarsi : 1.Sama-sama 1. media yang di Judulnya hampir
Peningkatan menggunakan gunakan adalah sama akan tetapi
Kemampuan media kartu media kartu media yang
Membaca Al- 2.Tujuannya bergambar. digunakan untuk
qur’an dengan juga sama yakni 2. Lokasi mengembangkan
menggunakan meningkatkaan pelitiannya membaca
Media Kartu kemampuan AlQur’an adalah
huruf hijaiyah membaca Al- media kartu
pada siswa Qur’an anak
kelas 1
No Nama / Judul Persamaan Perbedaan keterangan
2. Hj. Ma’rifah, Sama-sama 1.Lokasi peelitian. Judulnya hampir
Permainan kartu menggunakan sama yang mana

huruf hijaiyah media kartu 2. Yang di sama-sama


dalam upaya huruf hijaiyah. kembangkan menggunakan
meningkatkan adalah media kartu
kemampuan peningkatan huruf hijaiyah
anak mengenal mengenal huruf tetapi yang di
huruf hijaiyah hijaiyah. kembangkan
di kelas 1 SD adalah mengenal
Dharma Wanita huruf hijaiyah
Gresik, saja.
3. Sri wulan : 1. Sama-sama 1. Metodenya Judulnya hampir
Upaya megunakan menggunakan sama yang mana
meningkatkan kartu iqra’. 2. Lokasi sama-sama yang
kemampuan (flashcard. 2. penenlitiannya. dikembangkan
membaca Al- Sama-sama adalah membaca
Qur’an melalui yang Al-Qur’anya dan
metode iqro’ dikembangkan media yang
dengan media ketrampilan digunakan
flash card pada membaca Al- adalah flashcard
siswa kelas 1 di Qur’an tetapi metode
MI PERMATA yang gunakan
HATI Delanggu adalah metode
Iqro’.

D. Kerangka Berpikir

A. Skema Kerangka Pemikiran

Kondisi awal Hasil akhir


1. Menerapkan
media dengan
menggunakan
flash card
(kartu huruf ) Evaluasi
dan metode
Kemampuan drill untuk
membaca huruf mengenal
hijaiyah masih huruf hijaiyah
Meningkatkan
kurang dan belum 2. Memanfaatkan
membaca huruf
menggunakan Kartu huruf hijaiyah dengan
media flash hijaiyah penggunaan
card.dan metode sebagai media melalui media flash
dan card ( kartu huruf )
drill
memanfaatkan pada siswa kelas 1
cara cepat di MI Alam Jamur
menghafal meningkatsebesar
menggunakan sampai 80%
metode drill

Perencanaan Tindakan

Bagan 1.1 Skema Kerangka Berpikir


E. Hipotesis Tindakan
Secara etimologis Hipotesis berasal dari dua kata yaitu, “hypo” yang berarti sementara, dan
“thesis” yang berarti kesimpulan. Secara singkat hipotesis dapat diartikan kesimpulan sementara.
Dengan demikian, hipotesis berarti dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah
penelitian.Sedangkan Hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin jika
suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan dari hipotesis tindakan berbeda dari hipotesis
penelitian pada umumnya, karena hipotesis tindakan biasanya dirumuskan dalam bentuk keyakinan
bahwa tindakan yang dilakukan dapat memperbaiki proses atau meningkatkan hasil. Hipotesis
tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan
yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk memecahkan
PTK. Hipotesis tindakan pada hakikatnya merupakan jawaban sementara yang menyatakan
bahwa: “jika dilakukan sesuatu tindakan tertentu, maka masalah yang sedang dihadapi dapat
dipecahkan”
Jadi hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Upaya Meningkatkan
Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Penggunaan Media Flash Card dan Mrtode Drill Untuk
Siswa Kelas 1 (Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas 1 di MI Alam Jamur Denpasar).
Penelitian sebelumnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan persentase
ketuntasan belajar ≥ 80% dapat melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu 65.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian (tempat, waktu, subjek)


1. Tempat
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI Alam Jamur
Denpasar di kelas 1 pada pembelajaran membaca iqro. Penelitian
tindakan kelas ini (PTK) dilaksanakan dengan melalui dua siklus,
dengan adanya siklus tersebut maka diharapkan dapat melihat sejauh
mana peningkatan keaktifan belajar siswa pada upaya meningkatkan
membaca huruf hijaiyah melalui penggunaan media flash card (
kartu huruf ) dan metode drill.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan dari bulan Januari sampai
dengan Februari pada semester Ganjil tahun pelajaran 2021/2022.
3. Subjek
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 MI Alam
Jamur Denpasar dengan Jumlah Populsi sebanyak 50 siswa

B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilalui
peneliti. Langkah pertama adalah menentukan metode yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Dilanjutkan
dengan menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus.
Dengan berbagai pertimbangan penelitian ini cukup menggunakan 2 siklus.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tahapan–tahapan dalam
siklus, terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning, Acting, Observing, Reflecting.
1. Siklus 1 PTK
a) Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti melakukan
pertemuan bersama guru kelas membahas tekhnik pelaksanaan
tindakan kelas, dari penemuan tersebut diambil dari kurikulum
sebagai petunjuk untuk pelaksana penelitian, antara lain :
1) Mengetahui hal apa saja yang menjadi
kesulitan anak dalam meningkatkan
kemampuan membaca anak.
2) Guru kelas dan peneliti berdiskusi dalam
menentukan pembelajaran pada anak.
3) Menentukan tema yang akan diajarkan
sesuai silabus dan kurikulum.
4) Menyusun rencana pembelajaran dalam
bentuk rencana kegiatan harian (RKH).
5) Mempersiapkan bahan dan peralatan yang
akan digunakan dalam menunjukkan huruf
dengan menggunakan media kartu huruf dan
metode drill.
6) Mempersiapkan lembar observasi tentang
kemampuan membaca huruf hijaiyah kelas
1.
b) Tahap pelaksanaan
Setelah perencanaan tersusun, maka dilanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan tindakan. Dalam
tahap pelaksanaan tindakan peneliti yang menjadi guru,
dan guru kelas dilibatkan sebagai pengamat yang bertugas
memberikan masukan dan kritik yang berguna bagi
peneliti. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (
RKH ) yang telah disusun, kegiatan yang dilakukan dalam
tahap pelaksanaan ini adalah:
1) Peneliti masuk kedalam kelas dan memberi salam
kepada anak
2) Peneliti memberi tahu kepada anak kegiatan apa yang
akan dilakukan
3) Memberi tahu bagaimana sikap anak pada saat
menggunakan media pembelajaran kartu huruf
4) Peneliti bertanya apa yang anak rasakan sewaktu
menunjukkan huruf dengan menggunakan media kartu
huruf
5) Anak mengungkapkan perasaannya pada saat
menggunakanmedia kartu huruf
6) Peneliti menyimpulkan kegiatan yang telah
dilakukan danmenutup kegiatan belajar
c) Pengamatan/Observasi
Melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
prosespembelajaran, peneliti melakukan pengamatan pada
saat kegiatan berlangsung untuk melihat keaktifan anak
didik pada saat kegiatan berlangsung. Pengamatan ini
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan
tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai
dengan yang dikehendaki
d) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dengan
mempertimbangkan pedoman mengajar yang dilakukan
serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang
diinginkan dalam pembelajaran yang pada akhirnya
ditemukan kelebihan dan kekurangan untuk kemudian
diperbaiki. Hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar
untuk tahap perencanaan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
a) Tahap Perencanaan
Dari hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan pada
tindakan pertama dengan menentukan alternatif
permasalahan yang muncul pada siklus I yang selanjutnya
diperbaiki pada siklus II dengan kegiatan yang dilakukan
dalam perencanaan yang masihsama yaitu:
1) Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai
dengan silabus dan kurikulum
2) Menyusun rencana pembelajaran dalam bentuk
rencana kegiatan harian (RKH)
3) Mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan
digunakan dalam memperkenalkan huruf untuk
tahapan membaca permulaan
4) Mempersiapkan setting kelas untuk menyebutkan
simbol- simbol huruf
5) Mempersiapkan lembar observasi tentang
kemampuan membaca anak.
b) Pelaksanaan
Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan
selama 2 kali pertemuan. Pada kegiatan ini kegiatan yang
dilaksanakan adalah melaksanakan kegiatan berupa
perbaikan dari siklus I masih tetap dengan media kartu
huruf dan metode drill. Adapun kegiatan yang dirancang
oleh peneliti dan diajarkan kepada anak untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak
adalah sebagai berikut :
1) Peneliti masuk kedalam kelas dan memberi salam
kepada anak.
2) Peneliti mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
dalam kegiatan membaca huruf hijaiyah, seperti : kartu
huruf
3) Peneliti memberi tahu kepada anak kegiatan apa yang
akan dilakukan.
4) Peneliti membagi 10 kelompok kecil, masing-masing
kelompok berjumlah 5 orang anak.
5) Peneliti memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah yang
akan diajarkan terlebih dahulu.
6) Kemudian peneliti meminta anak untuk menyebutkan
huruf- huruf yang ditunjukan oleh peneliti.
7) Setelah anak mampu menyebutkan huruf-huruf
hijaiyah tersebut, peneliti meminta kepada anak untuk
menyortir huruf-huruf yang mirip kedalam kardus.
8) Membimbing dan mengarahkan anak sewaktu
kegiatan berlangsung.
9) Memberi pujian kepada anak yang mengikuti kegiatan
membaca huruf hijaiyah
10) Setelah kegiatan tersebut, anak diminta untuk
menceritakan tentang persamaan mereka ketika
belajar melalui madia kartu huruf hijaiyah dan metode
drill.
c) Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan pada kegiatan yang
sedang berlangsung dan melihat keaktifan anak pada saat
mengikuti kegiatan. Pengamatan ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan yang telah terjadi
pada pelaksanaan siklus II.
d) Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan pada proses tindakan dan
sesudah tindakan. Mengkaji dan membedakan hasil antara
siklus I dengan siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk
menarik kesimpulan dari hasil tindakan yang dilakukan
pada siklus II, apakah dengan menggunakan media kartu
huruf dan metode drill dapat meningkatkan kemampuan
membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1.
C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Prinsip pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan
penelitian formal. Dalam PTK umumnya dikumpulkan dua jenis data, yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut digunakan untuk
menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa,
kinerja guru, dan perubahan suasana kelas. Teknik pengumpulan data PTK
sebagai berikut:
a. Observasi
Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan
penafsiran dari teori. Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang meningkatkan kemapuan membaca huruf hijaiyah
dengan penggunaan flash card ( kartu huruf ) di MI Alam Jamur
sesuaidengan kebutuhannya penelitian maka menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan oleh peneliti sebelum melakukan
kegiatan penelitian di lapangan.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu. Teknik ini digunakan untuk mengecek ulang atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan
juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan
sampel. Alat yang diperlukan dalam wawancara adalah panduan
wawancara.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang.
Dokumentasi dalam penelitian ini dapat berupa dokumen, foto atau video
mengenai apa yang diperlukan dalam penelitian ini.
D. Analisis Data
Setelah pengumpulan data dilakukan dilanjutkan dengan analisis
data digunakan statistik deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari
pengamatan pelaksanaan tindakan selanjutnya dianalisis dengan
menarasikan hasil test belajar dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Selanjutnya untuk menguji hepotesis tindakan yang peneliti ajukan,
dilakukan dengan menganalisis hasil belajar pada siklus pertama dengan
hasil belajar pada siklus kedua dengan melihat perbedaan rata-rata yang
diperoleh siswa .
Tabel 1.3 Interpretasi Sebagai Berikut :

Skor Interpretasi
0,00-0,75 BB
0,76-1,50 MB
1,51-2,25 BSH
2,26-3,00 BSB

Selanjutnya pemaparan data dilakukan secara sistematis


dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan grafik maupun tabel
frekuensi yang menguraikan persentase jumlah anak yang teramati
dengan menggunakan rumus :
p = f/n x 100%

Keterangan :
p = persentase kemampuan membaca anak
f = jumlah anak yang mengalami perubahan
n = jumlah seluruh anak

E. Indikator Kinerja
Sebagai Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk indikator keberhasilan kemampuan membaca huruf hijaiyah
siswa dalam menggunakan media flashcard adalah apabila
persentase kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa dalam
menggunakan media flashcard seluruhnya mencapai sekurang-
kurangnya 75% dari jumlah siswa dalam kriteria tinggi (≥75%).
Ketercapaian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa dalam
menggunakan media flashcard dan metode drill ini dapat dihitung
menggunakan rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Capaian = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

2. Sedangkan untuk indikator keberhasilan kemampuan membaca


huruf hijaiyah menggunakan metode drill apabila siswa setiap
siklus tuntas secara individu dan klasikal. Ketuntasan individu
apabila nilai lebih besar 80, atau secara individu dikatakan tuntas
atau berhasil apabila mendapat nilai di atas 80.

3. Sedangkan ketuntaasan klasikal dalam penelitian ini adalah apabila


banyaknya siswa yang mencapai KKM hingga 70% dari seluruh
jumlah siswa. Ketuntasan ini dapat dihitung menggunakan rumus

𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝐾𝑀

∑𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%


Apabila ketiga kriteria tersebut tercapai makan siklus
berhenti dan dapat dilakukan analisis hasil data penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
A jenis. Desain Penelitian,dan Jenis Penelitian, 2007.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002.
H.Darmadi. Membaca Yuk”strategi menumbuhkanminat baca pada anak
usia
dini, n.d.
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Mutiara, 2003.
Hj.Ma’rifah. Permainan kartu huruf hijaiyah dalam upaya meningkatkan
kemampuan anak men genal huruf hijaiyah di kelompok A TK Dharma,
n.d.
Jakni. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta, 2017.
Kartini. peningkatan kemampuan anak mengenal huruf melalui metode
bermainkartu kata. Bandung: Remaja, 2011.
Khadijah. konsep dasar pendidikan prasekolah. Bandung: citapustaka
mediaperintis, 2012.
Latifah, U. Pengembangan Ketrampilan Bahasa Anak Usia Pra Sekolah.
jakarta:Depdiknas. Anonim, 2012.
Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif,. Bandung: PT Remaja Rosda.
Karya, 2007.
Mutiara. “Pendekatan Kualitatif.” www.sarjanaku.com, 2011.
Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1986. Nurbiana dhieni, Dkk. Metode pengembanagan
Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
RA/BA/TA, Kurikulum. Pedoman pengembangan Program
Belajar. DirektoratPendidikan Islam Direktoriat Pendidikan
Madrasah, 2021.
RI, Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Media Fitrah Rabbani,
597.
S.Sa’adah. Ilmu Tajwid pedoman membaca Al-Quran. Surabaya:
khasanah media ilmu, 2006.
Sri Wulan. Upaya meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an melalui metode iqro’ dengan media flash card pada
kelompok A di TK PERMATAHATI Delanggu, n.d.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan r&d.
Bandung: Alfabeta, 2009.

Anda mungkin juga menyukai