Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS I SD NEGERI
SUKAGALIH 03 TEMA KEGIATANKU TAHUN AJARAN 2020/2021

(PTK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Negeri Sukagalih 03


Kec.Megamendung Kab.Bogor)

Oleh : Muhammad Rangga Alfian Alfa Rusli


NIM 836394124

S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS TERBUKA
2020.2

LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Judul Penelitian
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS I SD NEGERI
SUKAGALIH 03 TEMA KEGIATANKU TAHUN AJARAN 2020/2021

(PTK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Negeri Sukagalih 03


Kec.Megamendung Kab.Bogor)

2. Peneliti
Nama : Muhammad Rangga Alfian Alfa Rusli
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 836394124
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Sekolah : SDN Sukagalih 03 Kec.Megamendung Kab.Bogor
3. Lama Penelitian : 2 bulan (dari bulan Oktober s.d. November 2020)
Ciawi, November 2020
Pembimbing, Peneliti,

Tedi Supriadi, S.Pd, M.Si M. Rangga Alfian A.R


PROPOSAL

A. JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS I SD
NEGERI SUKAGALIH 03 TEMA KEGIATANKU TAHUN AJARAN 2020/2021

(PTK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Negeri Sukagalih 03


Kec.Megamendung Kab.Bogor)
B. BIDANG KAJIAN
Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:
mendeskripsikan tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan flashcard
yang diharapkan hasil membaca peserta didik meningkat.

C. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya


dalam kehidupan. Membaca mempunyai peranan penting dalam melahirkan generasi penerus
bangsa yang cerdas, kreatif, dan kritis. Dengan membaca seseorang mendapat pengetahuan dan
informasi dari berbagai penjuru dunia. Menurut Poerwadarminta (1984: 71) membaca
merupakan suatu kegiatan melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis.
Tulisan menjadi aspek penting dalam membaca karena tanpa tulisan seseorang tidak dapat
dikatakan sedang membaca. Tulisan tersebut dapat berupa kata yang terdiri dari beberapa huruf,
kalimat yang terdiri dari beberapa kata atau paragraf. Membaca menjadi sebuah keharusan yang
dilakoni oleh pribadi yang menamakan dirinya seorang intelektual. Manusia yang berbudaya
dan berpendidikan menjadikan membaca menjadi suatu kebutuhan dalam berkomunikasi.

Pada dasarnya kemampuan dan keterampilan membaca menjadi suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi. Sehingga kemampuan membaca harus dilatih sejak dini. Kegiatan membaca
permulaan dimulai dari taman kanak-kanak atau sekolah dasar tingkat awal. Namun pada
kenyataannya kegiatan membaca kurang disukai anak-anak khususnya siswa sekolah dasar
yang pada dasarnya masih suka bermain, belum fokus dan memusatkan perhatian. Dalam satu
kelas saja dapat dihitung siswa yang gemar membaca tanpa dipaksa dari pihak lain seperti orang
tua atau guru.

Keterampilan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat


berpengaruh terhadap keterampilan membaca lanjut, sebagai kemampuan yang mendasari
kemampuan berikutnya maka keterampilan membaca permulaan benar-benar memerlukan
perhatian guru, membaca permulaan di kelas I merupakan pondasi bagi pengajaran selanjutnya.
Sebagai pondasi haruslah kuat dan kokoh, oleh karena itu harus dilayani dan dilaksanakan
secara berdaya guna dan sungguh-sungguh. Kesabaran dan ketelitian sangat diperlukan dalam
melatih dan membimbing serta mengarahkan siswa demi tercapainya tujuan yang diharapkan,
Darmiyati Zuhdi dan Budiasih (2001: 57).

Siswa dapat berperan langsung dalam situasi belajar, guru sebagai perancang, motivator,
pengamat dan pengembang di pihak lain murid didorong untuk membearikan respon indifidual
serta secara aktif melaksanakan berbagai kegiatan sehingga dapat memberikan pengalaman dan
penghayatan secara langsung, Saleh Abbas (2006: 10).

Pembelajaran membaca dengan Kompetensi Dasar yang di sampaikan adalah membaca


lancar dan memahami beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 -5 kata dengan lafal dan
intonasi yang tepat. Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui pengamatan,
pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan penggunaan metode ceramah dan
media papan tulis sudah baik, guru juga sudah memberikan contoh cara membaca kata dan
kalimat dengan tepat, serta penggunaan lafal dan intonasi yang benar akan tetapi keterampilan
membaca siswa masih rendah, Rendahnya keterampilan membaca ini didapati dari hasil tes
membaca nyaring dan membaca memahami dari 33 siswa 13 diantaranya membacanya masih
belum tepat, hal ini dikarenakan perhatian siswa hanya terfokus pada 15 menit awal hingga
pada kegiatan inti siswa cenderung ramai tetapi tidak dalam situasi belajar sehingga materi yang
disampaikan tidak terserap sepenuhnya dan dipahami oleh siswa. Guru juga sudah memberikan
penjelasan maksud dari tulisan yang dibacanya dengan lisan dan contoh di papan tulis namun
sebagian siswa masih belum paham jika diminta menjawab soal dari pertanyaan yang terdapat
dalam bacaan tersebut.
Tindakan yang akan dilaksanakan pada keterampilan membaca siswa yang masih rendah
ini dengan memberikan pembelajaran yang dapat mengakomodasi setiap siswa dengan
memperhatikan perkembangan dan kesulitan membaca siswa dan media sederhana yang mudah
dioperasikan dan memberikan efek membangkitkan motifasi dan minat siswa yaitu dengan
media flash card dengan berbagai macam ejaan vokal, konsonan, gabungan konsonan yang
belum dikuasai siswa.

D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa metode yang digunakan guru untuk membantu siswa yang kesulitan membedakan
huruf dan mengeja?
2. Bagaimana membuat siswa agar fokus dalam belajar?
3. Apa media yang tepat digunakan guru dalam pembelajaran?
4. Apa metode yang tepat dilakukan oleh guru dalam memantau kemampuan masing-
masing siswa tanpa berpaku pada pembelajaran dalam kurikulum?
2. Pemecahan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah masih adanya peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam membedakan huruf dan mengeja. Sebagai upaya pemecahan
masalahnya adalah guru menggunakan media flashcard untuk membantu peserta didik
dalam mengenal huruf dan mengeja. Kemampuan Peserta didik dianggap meningkat
apabila semua peserta didik mencapai nilai sama atau peserta didik yang sebelumnya
mengalami kesulitan dalam mengenal huruf dan mengeja, memiliki kemampuan yang
sama dengan teman-temannya yang sudah lebih dulu mengenal huruf dan mengeja.

E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk,
meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan media Flash Card pada
siswa kelas 1 SD Negeri SUKAGALIH 03 Tema Kegemaranku

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan adalah:
1. Bagi Siswa
a. Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran yang di berikan karena menggunakan media
pengajaran yang lebih variatif,
b. Meningkatkan kreatifitas belajar siswa,
c. Suasana pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan,
d. Dapat meningkatkan keterampilan membaca kepada siswa kelas satu.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik,
b. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran terhadap permasalahan yang terjadi di
kelasnya,
c. Mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru dalam memilih dan membuat
media, dan
d. Memunculkan budaya meneliti di kalangan guru dan peneliti sendiri.
3. Bagi sekolah
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang berimplikasi pada meningkatnya mutu
sekolah,
b. Dengan pembelajaran membaca yang baik diharapkan dapat menumbuhkan siswa
untuk berprestasi dan memberikan nama baik bagi sekolah.
4. Bagi instansi terkait
a. Meningkatkan prestasi pendidikan di Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor
b. Meningkatkan profesionalisme guru yang ada di Kecamatan Megamendung
Kabupaten Bogor

G. KAJIAN PUSTAKA
1. Keterampilan Membaca Permulaan
a. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca Permulaan Menurut Saleh Abbas (2006 : 103) pembelajaran membaca di
Sekolah Dasar dapat di golongkan menjadi dua, yaitu: a) pengajaran membaca
permulaan untuk kelas I dan II, dan b) pengajaran membaca lanjut untuk kelas lanjutan
yaitu kelas III, IV, V dan VI.
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa
sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai
teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Membaca pada
tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah
siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk
memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan
membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti,
dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan
suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan
dan penguasaan lambanglambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada
penggunaan lambanglambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu
kata atau kalimat. Membaca permulaan (http://hudaita.blogspot.com).
b. Pengertian Media Flash Card
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah‟,
“perantara‟ atau “pengantar‟. Mengenai batasan media Gerlach dan Ely sebagaimana
dikutip oleh Arsyad mengemukakan bahwa, media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, media dalam
proses belajar mengajar diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk memproses dan menyusun kembali informasi baik yang bersifat visual maupun
verbal.
Flash card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan
gambar. Flashcard biasanya berukuran 8 X 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar
kecilnya kelas yang dihadapi.
Menurut Rudi Susilana dan Cepiriyana flashcard merupakan media pembelajaran
yang berupa kartu bergambar berukuran 25 X 30 cm. Gambar-gambar pada flashcard
merupakan serangkaian pesan yang disajikan dengan adanya keterangan pada setiap
gambar.
Flashcard merupakan media grafis yang praktis dan aplikatif. Dari pengertian
flashcard di atas yaitu kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu
sisi berisi gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan
gambar, jawaban, atau uraian yang membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa
kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Maka, dapat
disimpulkan bahwa flashcard mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Flashcard berupa kartu bergambar yang efektif.
2) Mempunyai dua sisi depan dan belakang.
3) Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol.
4) Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian
5) Sederhana dan mudah membuatnya.
Media flashcard adalah kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau tanda
simbol yang digunakan untuk membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada kartu,
serta merangsang pikiran dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.
c. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Flashcard
Dari hasil analisis penelitian ini ada beberapa kelebihan yang diperoleh dengan
menerapkan flashcard dalam pembelajaran membaca permulaan, diantaranya:
1. Menarik perhatian siswa
2. Meningkatkan antusias siswa dalam membaca
3. Membantu daya ingat siswa
Adapun kelemahan yang diperoleh dengan menerapkan flashcard, diantaranya:
1. Butuh waktu yang lama untuk menerapkannya
2. Proses pembuatan flashcard butuh waktu yang lama
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses pembelajaran, yang selalu
diiringi dengan kegiatan tindak lanjut, di mana menunjukkan perubahan tingkah laku
atau perolehan perilaku yang baru dari peserta didik yang bersifat menetap, fungsional,
positif, dan disadari. Menurut Benyamin Bloom (1956) dalam Sri Anitah W. Dkk
(2008:2.19) diungkapkan bahwa yang menunjukkan gambaran hasil belajar adalah
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:700) disebutkan bahwa hasil belajar
erat katitannya dengan prestasi belajar yaitu sebagai tingkat penguasaan keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau
kerangka nilai yang diberikan.
b. Pembelajaran Membaca Permulaan
Pembelajaran membaca permulaan lebih ditekankan pada pengembangan
kemampuan dasar membaca. Siswa dituntut untuk dapat menyuarakan huruf, suku kata,
kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan (Sabarti
Akhadiah, dkk. 1993: 11).
Contoh:
Huruf A dibaca A
B dibaca Be
C dibaca Ce
Suku kata Ba dibaca Ba bukan Bea
Suku kata Bu dibaca Bu bukan Beu
Kata Baju dibaca Baju bukan Beajeu
3. Tema Kegiatanku
Penulis dalam melaksanakan penelitian ini telah menggunakan kurikulum 2013 di
mana proses pembelajaran tidak dilaksanakan secara terpisah atau parsial melainkan masih
dalam satu jaring tema yang saling berhubungan antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lainnya. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis mengangkat satu mata pelajaran yang
dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu Bahasa Indonesia. Pada pertemuan ini penulis
melaksanakan tema tiga yaitu Kegiatanku dengan di dalamnya ada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang Menyusun Kosa Kata.
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari paling banyak 4
siswa. Masing-masing kelompok diberikan flashcard yang mewakili kata-kata yang
berhubungan dengan sore hari. Guru menyebutkan kata yang diminta, lalu siswa menyusun
flashcard membentuk kata tersebut.
Setiap kelompok diberi waktu 1 menit untuk menyusun kartu-kartu yang ada menjadi
kata yang berhubungan dengan sore hari. Kelompok pemenangnya adalah yang berhasil
menyusun kata paling cepat.
Gambar Contoh Flashcard
Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/pin/706854103993923714/

H. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


1. Subyek, Tempat, Waktu, dan Lama Penelitian
Subyek penelitian yang dilaksanakan penulis adalah kelas I SDN Sukagalih 03
Kabupaten Bogor dengan jumlah 33 peserta didik yang terdiri dari 18 peserta didik laki-laki
dan 15 peserta didik perempuan.
Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Sukagalih 03 yang beralamatkan Kp.
Pakancilan RT 02 RW 03 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.
Setiap pertemuan dilaksanakan dengan waktu selama 2x35 Menit yang dimulai dari
prasiklus, siklus 1, dan siklus 2.
Lama penelitian adalah bulan September 2020 merupakan persiapan dan perencanaan,
bulan Oktober 2020 merupakan pelaksanaan, dan bulan November 2020 merupakan
pelaporan hasil penelitian Tindakan kelas.
2. Prosedur/Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui empat tahapan sesuai
dengan Kemmis & Mc. Taggart, 1991) dalam Tim FKIP-UT (2013:20-21) pada gambar 1
di bawah ini:

Menetapkan Fokus melalui studi pendahuluan:


1. Identifikasi masalah
2. Analisis masalah
3. Pengembangan alternatif tindakan
Gambar 1
Prosedur PTK

a. Prasiklus
Tahap prasiklus dilaksanakan melalui :
1) Perencanaan
Pada tahap ini hal-hal yang dilaksanakan penulis adalah sebagai berikut :
a) Meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melaksanaka prasiklus
b) Meminta teman sejawat untuk membantu mengamati proses pembelajaran
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran prasiklus
d) Menyusun instrumen pengamatan keaktifan dan kinerja guru
2) Pelaksanaan
Prasiklus dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2020. Penelitian ini
dilaksanakan dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat oleh penulis yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
3) Pengamatan
Penulis dalam melaksanakan pembelajaran diamati oleh teman sejawat yang
mengamati proses pembelajaran baik dari sisi guru maupun sisi peserta didik, yang
meliputi kekurangan maupun kelebihan peserta didik maupun guru.
Peserta didik dianggap meningkat apabila semua peserta didik mencapai nilai
sama atau peserta didik yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengenal huruf
dan mengeja, memiliki kemampuan yang sama dengan teman-temannya yang sudah
lebih dulu mengenal huruf dan mengeja
4) Refleksi
Setelah melaksanakan proses pembelajaran penulis bersama teman sejawat
melakukan refleksi, yang merupakan tahap perenungan dari hasil mengamati secara
rinci segala hal yang terjadi di kelas baik berupa aktivitas peserta didik maupun kinerja
guru. Hasil dari refleksi pada prasiklus ini digunakan sebagai dasar perbaikan tindakan
pada siklus I.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada prasiklus ini, ternyata berlum sepenuhnya
terealisasi. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa penelitian dilanjutkan ke siklus I.
Demikian juga hasil siklus 1 akan dipergunakan sebagai perencanaan pada siklus
II dan seterusnya.
I. JADWAL PENELITIAN
Adapun jadwal penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
No Keterangan Hari/Tanggal
1 Perencanaan/persiapan penelitian September 2020
2 Pelaksanaan prasiklus Senin, 5 Oktober 2020
3 Pelaksanaan siklus 1 Senin, 12 Oktober 2020
4 Pelaksanaan siklus 2 Senin, 19 Oktober 2020
5 Penyusunan Laporan November 2020

J. BIAYA PENELITIAN
Biaya penelitian tindakan kelas yang dikeluarkan penulis adalah sebagai berikut:
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Biaya foto copy, pembelian kertas, tinta printer, ATK 500.000
2 Biaya operasional 200.000
3 Biaya lain-lain 250.000
Jumlah 950.000
K. PERSONALIA PENELITIAN
Berikut adalah personalia penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan penulis adalah:
No Nama Jabatan
1 M. Rangga Alfian Alfa Rusli Penuli/Peneliti
2 Oding Burhanudin.,S.Ag Kepala Sekolah (pemberi ijin PTK)
3 Rosita.,S.Pd Teman Sejawat
4 Tedi Supriadi, S.Pd, M. Si Pembimbing (tutor)

L. DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri W.(2008) Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Huda, Ahmad 2015 yang diunduh dari http://hudaita.blogspot.com yang diambil pada tanggal
19 Oktober 2020.
Tim FKIP-UT. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim Redaksi. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Prio S.,Alfred. (2015) yang diunduh dari https://id.pinterest.com/pin/706854103993923714/
yang diambil pada tanggal 2 November 2020

M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS/PENELITI
Nama : Muhammad Rangga Alfian Alfa Rusli
NIM : 836394124
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 14 Maret 1998
Alamat Rumah : Kp. Pakancilan RT 04 RW 04 Desa Kuta Kec.Megamendung
Kab.Bogor
Tempat Bertugas : SDN Sukagalih 03
Alamat Tugas : Kp. Pakancilan RT 02 RW 03
Riwayat Pendidikan : 1) SDN SUKAGALIH 03
2) SMP NEGERI 2 MEGAMENDUNG
3) SMA NEGERI 1 MEGAMENDUNG
1) Identifikasi masalah yang pernah saya alami di kelas
1. Siswa kesulitan membedakan huruf yang mirip. Baik bentuk hurufnya atau kemiripan
bunyi pengucapannya. Misalnya “b” dan “d” dan huruf “h” dan “n” dan huruf “v’ dan ‘f”.
2. Siswa masih terbata-bata dalam mengeja. Sehingga perlu bantuan ketika membaca
3. Siswa kesulitan untuk berkonsentrasi. Ketika membaca sambil bercanda dengan temannya
atau bermain kejar-kejaran diruang kelas.

2) Analisis dan Rumusan Masalah berdasarkan Identifikasi Masalah pembelajaran yang dilakukan!
A. Analisis Maslah
1. Apakah metode yang saya gunakan dalam membantu siswa mengenal huruf kurang
efektif?
2. Apakah media yang digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa dalam
mengenal huruf kurang efektif?
3. Apakah cara saya menyampaikan pembelajaran kurang menarik sehingga siswa kurang
fokus pada pembelajaran yang saya berikan?

B. Rumusan Masalah
1. Apa metode yang digunakan guru untuk membantu siswa yang kesulitan membedakan
huruf dan mengeja?
2. Bagaimana membuat siswa agar focus dalam belajar?
3. Apa media yang tepat digunakan guru dalam pembelajaran?
4. Apa metode yang tepat dilakukan oleh guru dalam memantau kemampuan masing-
masing siswa tanpa berpaku pada pembelajaran dalam kurikulum?
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD N Sukagalih 03
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 1/I (Satu)
Waktu : 35 Menit

I. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Umum:
Siswa mampu memahami kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait
peristiwa siang dan malam teks tulis dan gambar
B. Tujuan Khusus:
1. Dengan menyimak gambar dan teks yang disampaikan oleh guru dan permainan
Menyusun kartu huruf menjadi kata, siswa dapat menemukan kosakata tentang
kegiatan pagi hari dengan tepat
2. Dengan mengerjakan lembar kerja, siswa dapat menuliskan kosakata tentang
kegiatan pagi hari dengan tepat

C. Tujuan Perbaikan:
1. Meningkatkan pemahaman membaca siswa melalui peragaan Menyusun huruf
dengan kartu huruf
2. Menyebarkan pertanyaan minimal kepada 10 orang siswa

II. Materi, Media, dan Sumber


1. Buku Guru Tema : Kegemaranku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulu 2013
, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013)
2. Buku Siswa Tema : Kegemaranku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulu 2013
, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013)
3. Gambar berisikan cerita pagi hari
4. Membawa kartu huruf
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal: (5 Menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
3. Mengajukan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana suasana di pagi hari?
b. Apa yang dilakukan siswa saat pagi hari?
c. Apa ciri khas keadaan pagi hari?
4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar. Yaitu
siswa akan bermain Menyusun kartu huruf menjadi kata. Serta berdiskusi antar siswa
B. Kegiatan Inti: (25 Menit)
1. Guru mengajak siswa untuk duduk melingkar
a. Guru meminta semua siswa memejamkan mata
b. Suasana dikondisikan agar hening.
c. Guru meminta semuanya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya,
diulang beberapa kali. Lalu siswa diminta mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar
mereka, sambal membayangkan bagaimana biasanya suasana di pagi hari.
2. Setelah sekitar 5 menit sebelum siswa membuka mata kembali guru bisa menyampaikan
motivasi yang dapat mendorong siswa untuk bersyukur pada Tuhan atas karunia pagi hari
ini.
3. Setelah siswa membuka mata kembali guru meminta siswa menyampaikan perasaan
masing-masing dan meminta mereka menjelaskan suasana pagi hari yang tadi mereka
bayangkan.
4. Guru memberi kesempatan beberapa anak menyampaikannya suasana pagi yang tadi
mereka bayangkan.
5. Kemudian siswa mengamati gambar dan suasana pagi yang ditunjukkan oleh guru (guru
dapat menggunakan gambar di buku teks atau gambar yang disiapkan secara khusus
sebagai media atau bisa juga video)
6. Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang mereka amati.
7. Guru memancing sikap kritis siswa dengan mengajukan pertanyaan “adakah yang ingin
kamu ketahui dari gambar yang kamu amati?” Siapa yang mau mengajukan pertanyaan?
8. Guru mengajak siswa mendiskusikan kegiatan- kegiatan di pagi hari baik di rumah maupun
disekolah.
9. Siswa diminta menyebutkan kata-kata yang berhubungan dengan pagi hari.
10. Guru menuliskan kata yang disebutkan siswa di papan tulis agar dapat di baca oleh siswa
lainnya.
11. Setelah tidak ada lagi siswa yang menyebutkan, guru dapat menambahkan kosa katanya
jika diperlukan, dengan cara memberikan pertanyaan yang memancing ingatan siswa.
12. Untuk memperkuat pemahaman tentang kosa kata yang dipelajarinya, guru melakukan
permainan menyusun kartu hurup menjadi kata.
13. Setelah itu siswa diminta menyelesaikan lembar kerja tentang pengenalan kosa kata yang
berhubungan dengan kegiatan pagi hari.
14. Kepada siswa yang masih menemui kesulitan, guru melakukan asistensi dan pengarahan.

C. Kegiatan Penutup
1. Sebagai penutup guru menanyakan bagaimana perasaan siswa setelah
mengikuti seluruh kegiatan.
2. Siswa bergantian merespon pertanyaan guru.
IV. Evaluasi
Alat Evaluasi: Pertanyaan Lisan dan tertulis sebagai berikut
a. Kapan Suasana seperti ini (menunjuk gambar yang ada dibuku) bisa akita lihat?
b. Apa ciri khas keadaan pagi hari?
c. Kegiatan apa saja yang biasa dilakukan di pagi hari?
d. Melengkapi kata huruf yang hilang:
1) (…)y(…)m
2) B(…)ng(…)n
3) Sar(…)p(…)n
4) Berk(…)k(…)k
5) M(…)tahar(…)

Kunci Jawaban:

a. Suasana Pagi hari


b. Udara terasa sejuk
c. Berolahraga
d. - Ayam
- Bangun
- Sarapan
- Berkokok
- Matahari

Anda mungkin juga menyukai