PROPOSAL
1
BAB I
PENDAHULUAN
bagi pengguna komunikasi pada lingkup pendidikan formal. Sejalan dengan hal
sekedar menyalin kalimat atau kata-kata tetapi juga menuangkan gagasan dan
1
2
mengetahui dan memahami berbagai nilai dari sebuah tulisan sehingga para
tersebut. Untuk itu, keterampilan menulis tidak dapat dilakukan secara instan. Hal
tersebut dilakukan secara lanjut melihat kekeliruan dari aspek kosa kata maupun
kartu abjad yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang meningkatkan atau
dirumuskan sesuai dengan proses kegiatan belajar agar membantu siswa mencapai
dalam mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan agar lebih baik.
hanya melalui metode ceramah. Hal ini membuat siswa merasa lebih sulit apalagi
tatap muka. Kurangnya interaksi dan sumber belajar yang belum maksimal
sewaktu belajar di rumah membuat siswa merasa jenuh. Sebab calon peneliti
meninjau bahwa, siswa hanya menggunakan satu bahan ajar saja yakni buku teks
tanpa adanya kreativitas dan hanya menggunakan metode ceramah dan tidak
kreativitas yang dapat digunakan dalam menulis lebih maksimal melalui media
serta metode yang relevan. Hal tersebut berupa media kartu huruf dan metode
ini akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan melihat seberapa maksimal
1.2.1 Siswa belum maksimal memperoleh kesempatan yang memadai dalam hal
optimalkan.
kemampuan menulis bagi siswa kelas I dapat ditingkatkan melalui media kartu
Indonesia bagi siswa, serta guru dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan
terutama pada aspek menulis. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan akan lebih
Melalui penelitian ini dapat diperoleh data yang dapat dijadikan sebagai
pemikiran oleh calon peneliti yang diharapkan bermanfaat bagi kepala sekolah
bertindak secara ilmiah guna melatih kecerdasan berpikir siswa di SD. Selain itu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang dicapai dalam penelitian ini yaitu :1) pada siklus I pembelajaran
belum berjalan dengan baik dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar
pembelajaran telah berjalan dengan baik, aktivitas siswa dan guru telah
SAS Pada Siswa Kelas II-B Sekolah Dasar”. Penelitian ini berjenis
rata-rata kelas dari pre-test, yaitu 64,97, meningkat menjadi 72,34 pada
peningkatan dari pre test yaitu 18,18%, meningkat menjadi 59,09% pada
II pertemuan kedua.
koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Tetapi siswa yang tidak
dapat melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah
diartikan sebagai kecakapan melakukan sesuatu dengan baik, cermat, tepat dan
secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana yang
dapat mewujudkan hal tersebut yakni bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan
lebih dipahami para pembaca jika dituangkan dalam bahasa yang teratur,
10
yang disampaikan kepada lawan bicara melalui tulisan-tulisan yang memuat kata-
merupakan suatu bentuk keterampilan berbahasa yang paling akhir untuk dikuasai
oleh siswa. Menulis merupakan bagian dari alat komunikasi. Hal ini sependapat
pemikiran gagasan-gagasan yang ingin kita sampaikan kepada orang lain sehingga
orang lain mengerti apa yang kita maksud atau inginkan. Sesuai hal tersebut
bahwa menulis adalah salah satu cara manusia dalam berkomunikasi selain
dalam penelitian ini melalui media kartu huruf dalam bentuk informasi.
11
kemampuan awal dalam hal mengemukakan sesuatu baik secara lisan maupun
tulisan di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan pendapat
karena menulis tidak hanya sekedar menyalin kalimat atau kata-kata, tetapi juga
logis, dan sistematis sehingga tulisan dapat ditangkap oleh pembacanya (Hasyim,
Menurut Sri (2019:5), ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam
1. Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang benar.
Tangan kanan berfungsi untuk menulis, tangan kiri untuk menekan buku
dengan telunjuk sendiri, atau dengan bantuan alat seperti pensil. Kemudian
kordinasi antara mata, ingatan, dan jemari anak ketika menulis, sehingga
5. Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan guru pada
papan tulis.
pribadinya di masa yang akan datang. Oleh karena itu pelajaran menulis terasa
13
begitu berat dan melelahkan untuk siswa. Tidak jarang siswa menolak untuk
menulis terlalu banyak, bahkan ada juga anak yang merasa kesulitan dan malas
belajar menulis. Hal sering ditemui pada anak usia kelas rendah khususnya di
kelas I.
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
dan minat anak sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Made (2017:5), bahwa media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti tengah, perantara, dan pengantar. Kata tengah berarti
berada diantara dua sisi, maka dapat disebut sebagai perantara antar kedua sisi.
(dalam hal ini bahan atau alat) yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan
terkait media pembelajaran bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menjadi perantara pesan dalam proses pembelajaran dari sumber informasi
kepada para penerima informasi sehingga terjadi proses belajar yang kondusif.
potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks).
suku kata, kata maupun kalimat. Menurut Trisniwati dalam Sri (2019:5),
mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf,
tanda simbol, yang meningkatkan atau menuntun anak yang berhubungan dengan
simbol-simbol tersebut. Namun demikian kata huruf yang dimaksud disini adalah
kartu huruf yang dibuat sendiri dengan bentuk awan terbuat dari kertas putih dan
dilaminating.
Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat
itu, kartu huruf juga melatih kreatifitas siswa. Menurut Ratnawati dalam Sri
gambar dan tulisan dari makna gambar yang tertera pada kartu, sehingga
1. Kondisi atau situasi saat permainan sangat penting bagi anak didik karena
2. Permainan dapat mengajarkan fakta dan konsep secara tepat guna dengan
4. Bantuan yang paling baik dari media permainan adalah domain efektif
perubahan sikap.
mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
penggunaan huruf kapital dalam menulis teks deskripsi. Media kartu huruf yang
digunakan tidak jauh dari kehidupan realitas siswa. Oleh karena itu media kartu
dalam menulis teks deskripsi dan sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar
(Ari Wahyu, 2019:5). Siswa akan tertarik dan antusias dalam menulis teks
siswa akan menggunakan kartu huruf. Dari kartu huruf tersebut siswa dapat
memahami penggunaan huruf kapital dalam menulis teks deskripsi. Oleh karena
apa yang akan terjadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Majid dalam Farida
suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata
suatu peoses,situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
proses yang dipertunjukkan. Hal yang perlu dipahami dalam metode demonstrasi
ini digunakan bila ingin memperlihatkan bagaimana sesuatu harus terjadi dengan
cara lebih baik. Sehingga calon peneliti memanfaatkan metode demonstrasi agar
memudahkan para siswa dalam memahami pengenalan huruf abjad melalui media
1. Tahap Persiapan, pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus
dilakukan:
2. Tahap Pelaksanaan
demonstrasi.
19
3. Tahap Penutup
proses demonstrasi
Sesuai dengan sintak diatas, maka yang perlu diketahui terdapat tiga
tahapan yaitu pertama tahap persiapan, meliputi merumuskan tujuan yang akan
dicapai, tujuan ini meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan sesuai penilaian.
huruf dan alat pendukung lainnya. Sehingga dalam tahap pelaksanaan nantinya
posisi tempat duduk siswa agar dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan, setelah hal tersebut guru menjelaskan dari huruf abjad yang
dengan menyenangkan yang merangsang siswa untuk berpikir agar siswa tertarik
untuk memerhatikan demonstrasi, seperti dengan gerak tangan sesuai huruf yang
bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan baik dan melihat
20
reaksi seluruh siswa kemudian berikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Tahap yang ketiga yaitu tahap penutup, guru memberikan tugas yang
harus dilakukan siswa yaitu menuliskan huruf abjad yang diperlihatkan saat
Sehingga dari sintak tersebut, calon peneliti dapat menyimpulkan bahwa sintak
metode demonstrasi yang digunakan dalam penelitian ini melalui tiga tahapan
dijelaskan.
Keterampilan menulis pada siswa kelas I saat ini masih cukup rendah.
Hal ini dapat dilihat dari nilai sebagian besar siswa yang masih di bawah nilai
KKM yang ada di SD GKST Badangkaian yaitu 65. Sehingga salah satu cara yang
tidak banyak melibatkan siswa secara aktif karena waktu tersita dengan penyajian
menyebabkan siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat suatu interaksi dalam
aktivitas dan partisipasi belajar siswa sehingga siswa mendapat hasil belajar yang
keterampilan dan sikap akan tetapi guru harus mampu membawa siswa aktif
guru mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimiliki siswa secara
penuh.
secara konkrit mengenai hal-hal yang akan ditulis, antara lain dapat mengetahui
secara mandiri kata dalam setiap kalimat yang ada. Penggunaan media kartu huruf
siswa dalam menuangkan ide, pikiran, dan gagasan sesuai dengan keadaan sekitar
ke dalam bentuk tulisan. Berikut ini gambar dari kerangka pemikiran dalam
penelitian ini :
23
Kondisi Awal
Tahap Persiapan
1. Merumuskan tujuan demonstrasi
2. Merancang langkah-langkah demonstrasi
Tahap Pelaksanaan
1. Langkah pembukaan
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi
Tahap Penutup
1. Memberi tugas dalam bentuk tulisan
2. Mengevaluasi jalannya demonstrasi
METODE PENELITIAN
kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action Research merupakan suatu
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian ini
partisipasi, dan kolaborasi. Penelitian ini menggunakan model spiral Kemmis &
Taggart yang dilaksanakan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi seperti yang tampak pada
24
Keterangan :
Siklus I
1. Perencanaan (plan)
2. Tindakan dan observasi (act and
observe)
3. Refleksi (reflect)
Siklus II
4. Perencanaan ulang (revised plan)
5. Tindakan dan observasi II (act and
observe)
6. Refleksi II (reflect)
25
26
Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso. Akses jalan menuju ke sekolah ini
bagus dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Lingkungan fisik sekolah baik, dilihat dari segi kebersihan sekolah ini
tergolong cukup, sarana sekolah cukup, sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1
ruang guru, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang kepala sekolah. Sekolah ini
memiliki halaman yang cukup luas, cukup untuk digunakan sebagai tempat
dilaksanakan pada minggu kedua bulan Juli 2022 sampai minggu keempat bulan
Juli 2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD GKST Badangkaian yang
berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki.
Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis melalui media kartu
1. Perencanaan
melalui media kartu huruf dalam metode demonstrasi pada siswa Kelas
dilaksanakan pada hari senin, selasa, dan kamis sesusai jadwal mata
dalam kelas.
28
1. Tes
satunya adalah tes tertulis. Tes tertulis menjadi tolak ukur keberhasilan
2. Observasi
3. Dokumentasi
Analisis data dari hasil penilaian tes menulis karangan narasi pada
mencari rerata. Menurut Hadi dalam Muhammad Iqbal (2019: 7), bahwa untuk
M=
∑X
N
M = nilai rata-rata
N = jumlah siswa
kelas 1 dengan nilai rata-rata kelas mencapai 65, sesuai dengan kriteria ketuntasan
328.
Makassar.
http://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/
https://doi.org/10.24256/alw.v1i2.278
15–23.