1. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Novita Andyani, Kundharu Saddhono, Yanto Mujyanto, FKIP Universitas Sebelas Maret) Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan kemampuan menulis taks eskplanasi siswa melalui penggunaan media audio visual. Hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian ini adalah hasil survei pada prasiklus yang peneliti yang menunjukkan bahwa keterampilan dan motivasi menulis siswa masih sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket dari keseluruhan siswa, sebanyak 12 siswa, atau 46,15% mengalami kesulitan paling berat pada aspek menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sisanya memilih berbicara, menyimak, dan membaca sebagai materi yang paling sulit. Hasil penilaian dari lembar penilaian menulis teks eksplanasi yang diberikan oleh guru, jumlah siswa yang hasil menulis teks eksplanasinya berada pada rentang nilai 55-59 tidak ada, yang nilainya masuk pada rentang nilai 60-64 ada 9 orang, yang nilainya masuk dalam rentang nilai 65-69 ada 8 orang, yang nilainya masuk dalam rentang nilai 70-74 ada 4 orang, yang nilainya masuk dalam rentang nilai 75-79 ada 5 orang. Sedangkan dari rentang nilai 80 ke atas tidak ada satupun siswa yang mendapatkannya. Aspek yang menjadi dasar penilaian guru adalah isi, organisasi isi, originalitas, pemilihan kosakata dan pengembangan bahasa. Disimpulkan 80,77% siswa memiliki siswa di bawah KKM yaitu 70. Rendahnya keterampilan berbicara negosiasi siswa dikarenakan media pembelajaran yang digunakan guru tidak dapat menarik dan memotivasi siswa saat pembelajaran, karena metode yang digunakan berupa metode ceramah dan penugasan kepada siswa untuk berdiskusi dengan media pembelajaran seadanya. Hal tersebut menimbulkan kejenuhan siswa yang mengakibatkan siswa menjadi kurang konsentrasi sehingga materi tidak tersampaikan dengan baik kepada siswa Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan tingkat kemampuan menulis teks eksplanasi pada siswa. Rata-rata skor teks eksplanasi siswa skor teks adalah 74,61 dengan tingkat keberhasilan 69,23%. Pada periode penjelasan teks akhir siswa- rata skor adalah 84,42 dengan tingkat keberhasilan 88,46%
2. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI TEKS
PROSEDUR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA MENTARI BANGSA Keaktifan siswa di kelas tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia masih kurang. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti bahwasannya selama ini peneliti menyadari bahwa dalam mengajarkan materi kepada siswa masih sering menggunakan metode atau cara mengajar yang konvensional yaitu metode ceramah dan metode hapalan serta ekspositori. Hal ini membuat Sebagian besar siswa menjadi bosan saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1990) dengan empat komponen tahapan pelaksanaannya yaitu : (1). Perencanaan tindakan (planning), (2). Pelaksanaan tindakan (action), (3). Pengamatan/Observasi (observation), (4). Refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes uraian. Instrumen penelitiannya adalah lembar observasi/pengamatan dengan indikator keaktifan belajar siswa. Sedangkan untuk tes hasil belajarnya adalah kemampuan dalam mengenal ciri dan karakteristik teks prosedur sampai pada kemampuan menulis teks prosedur sesuai dengan video yang ditampilkan Hasil : Penggunaan media pembelajaran audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi teks prosedur pada siswa kelas VII SMP Mentari Bangsa Tahun Pelajaran 2022/2023. Data hasil penelitian pada siklus awal menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa adalah sebesar 66,25, meningkat pada siklus I menjadi 73,6 dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 82,7. Kemudian persentase ketuntasan belajar klasikal siswa dari 40,5% pada siklus awal meningkat menjadi 62,5% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 87,5% pada siklus II. Tindak Lanjut : Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran di kelas harus didukung dengan penerapan strategi belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna. Guru di dalam kelas juga bertindak sebagai fasilitator dan motivator hendaknya mendorong siswa untuk belajar mandiri baik individu maupun kelompok sehingga dapat mempertinggi kemampuan siswa dan mencapai hasil belajar yang maksimal. 3. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KLIPING FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 BATANG Masalah : Siswa kurang latihan dalam menulis, siswa mengalami kebingungan untuk hal menyusun kalimat dan memunculkan ide, kurangnya penguasaan keterampilan berbahasa, seperti penggunaan tanda baca, kaidah-kaidah penulisan, metode dan media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa, dan model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa yang terlibat dalam pembelajaran menulis teks berita melalui model think talk write dengan pemanfaatan media kliping foto jurnalistik adalah meningkat keterampilannya serta mampu menumbuhkan perilaku berkarakter yaitu berperilaku yang jujur, tanggung jawab, kreatif, komunikatif, mandiri, toleransi, dan demokratis. Bagi siswa hendaknya berlatih menulis terutama berlatih menulis teks berita dengan memperhatikan kelengkapan unsur berita, struktur berita yang tepat, ketepatan ejaan, ketepatan diksi (pilihan kata), keefektifan kalimat, dan kerapian tulisan yang dapat mengatasi kesulitan belajar dalam pembelajaran menulis teks berita. Hasil proses pembelajaran menulis teks berita melalui model think talk write dengan pemanfaatan media kliping foto jurnalistik. Tindak Lanjut : Kegiatan menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung yang untuk mencapainya diperlukan kesungguhan, kemauan, harus belajar dan berlatih dengan sungguh- sungguh dan terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Melihat kenyataan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis, perlu upaya yang tepat untuk meningkatkan nilai menulis siswa. Penggunaan model pembelajaran yang lebih menarik akan menjadikan salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang menggambarkan kegiatan awal hingga akhir yang disajikan khas oleh guru. Penggunaan model pembelajaran bukan hanya terfokus pada guru sebagai pengajar, akan tetapi lebih melibatkan aktivitas siswa sebagai pembelajar. Sehingga akan terjadi sebuah sinkronisasi antara guru dan siswa. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II juga terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi