Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PARTISIPATIF

BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS
VIIIA SMP NEGERI 3 MENDOYO
Gusti Ayu Putu Intan Pradnyani Dewi, I Made Sutama, Sang Ayu Putu Sriasih

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {intanpradnyani1205@gmail.com, imadesutamaubd@gmail.com,


sap.sriasih@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan peningkatan hasil
belajar siswa hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan
menulis karangan narasi dengan penerapan metode pembelajaran partisipatif
berbantuan media gambar berseri, (2) mendeskripsikan langkah-langkah yang
ditempuh dalam menerapkan metode pembelajaran partisipatif berbantuan media
gambar berseri, dan (3) mendeskripsikan respons siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran partisipatif berbantuan media gambar berseri. Subjek dalam penelitian
ini adalah guru dan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Mendoyo yang berjumlah 35
orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil, langkah-langkah, dan respons
siswa dalam penerapan metode pembelajaran partisipatif berbantuan media gambar
berseri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode tes, observasi, angket/kuesioner, dan wawacara. Data dianalisis dengan
menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini
adalah (1) tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis karangan narasi siswa berkat
diterapkannya metode pembelajaran partisipatif berbantuan media gambar berseri,
yakni pada pratindakan skor rata-rata klasikal 70, siklus I memperoleh skor rata-rata
klasikal 73, dan pada siklus II nilai rata-rata klasikal siswa menjadi 81, (2) terdapat
beberapa langkah penerapan metode pembelajaran parisipatif berbantuan media
gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi, dan (3)
siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap penerapan metode
pembelajaran partisipatif berbantuan media gambar berseri dalam pembelajaran
menulis karangan narasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain disarankan
untuk mengadakan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini, sehingga
diperoleh hasil yang lebih meyakinkan serta sebagai sumbangan bagi guru untuk
bahan kajian dan peningkatan mutu pendidikan.

Kata kunci: metode pembelajaran partisipatif, gambar berseri, narasi

Abstract
This Classroom Action Research (CAR) is aimed to (1) describe the improvement of
student achievement in attain the students mastery level of learning outcomes in
writing a narrative text by using participatory learning methods aided by media named
picture series, ( 2 ) describe the steps taken in applying the participatory learning
method aided by picture series as the media, and ( 3 ) describe the response of
students through the application of participatory learning methods aided by picture
series as the media. Subjects in this study were the teachers and 35 students of class
VIIIA of SMP Negeri 3 Mendoyo. Object of this study was the increase of students

1
learning outcomes, the steps, and the response of students in the application of
participatory learning methods iaded by picture series. The methods of data collection
used in this study are test, observation, questionnaire / questionnaires, and interview.
Data were analyzed using descriptive techniques of quantitative and qualitative
description. The results of this study were ( 1 ) the achievement of students mastery
level of learning outcomes in writing a narrative text through the implementation of
participatory learning methods aided by picture series as he media, those are: the
average of students score before implementing the method and media were 70, in
cycle I the average of students score were 73, and cycle II the average of students
score were 81, ( 2 ) there are several steps in implementing participatory learning
methods aided by picture series as the media to improve students ability in writing
narrative text, and ( 3 ) students responded very positively to the implementation of
participatory learning methods aided by picture series in writing narrative text. Based
on those results, researcher suggests to implement the participatory learning methods
aided by picture series, as one of methods of learning and innovative media, in
teaching language in general and particularly in teaching Bahasa Indonesian.

Key words: participatory learning methods, picture series, Narrative

PENDAHULUAN berisi usaha-usaha yang dapat membawa


Dalam pengajaran atau proses serangkaian keterampilan. Keterampilan
belajar-mengajar, guru memegang peran tersebut erat hubungannya dengan
sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, proses-proses yang mendasari pikiran.
gurulah yang bertanggung jawab meren- Semakin terampil seseorang berbahasa
canakan dan melaksanakan pengajaran di semakin cerah dan jelas pula jalan pikiran-
sekolah. Peranan guru dalam proses nya. Keterampilan dalam berbahasa
belajar-mengajar diharapkan mampu me- mencakup empat komponen, yaitu
ngembangkan perubahan tingkah laku keterampilan menyimak, berbicara, mem-
pada siswa. Perubahan tingkah laku me- baca, dan menulis. Keempat ke-teram-
nyangkut baik perubahan yang bersifat pilan tersebut saling berkaitan satu sama
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan lain.
(psikomotor), maupun yang menyangkut Pengajaran bahasa Indonesia
nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 2006: senantiasa diharapkan untuk dapat mem-
2). Ketiga aspek tersebut merupakan pertinggi kemahiran dan keterampilan
pembentuk kepribadian individu. siswa dalam menggunakan bahasa
Belajar adalah proses perubahan Indonesia yang baik dan benar. Pada se-
prilaku, yang dapat dinyatakan dengan tiap satuan pelajaran dalam materi
pengetahuan, sikap, dan nilai, serta kete- pelajaran bahasa Indonesia, terdapat
rampilan. Untuk itu guru perlu membekali empat aspek keterampilan berbahasa
siswanya dengan kepribadian, kemam- yang patut dikuasai siswa, yakni menyi-
puan, dan keterampilan dasar yang cukup mak, berbicara, membaca, dan menulis.
sebagai landasan untuk mempersiapkan Dari keempat aspek keterampilan
pengalamannya pada jenjang yang lebih berbahasa tersebut, keterampilan menulis
tinggi. Seorang pelajar akan terlihat tingkat merupakan salah satu aspek kebahasaan
kepribadian, kemampuan, dan keteram- yang bersifat aktif produktif dan tidak kalah
pilannya dari penguasaan bahasa yang pentingnya dari keterampilan berbahasa
digunakan. Semakin piawai seseorang yang lain.
dalam menggunakan bahasa maka se- Salah satu bidang aktivitas dan materi
makin tinggi pula tingkat kepribadian, pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
kemampuan, dan keterampilannya. menengah pertama yang memegang
Dalam pendidikan, masalah bahasa peranan penting ialah pengajaran menulis.
memegang peranan yang sangat penting. Akhadiah dkk. (1998: 143) menyatakan
Pendidikan di Indonesia menempatkan bahwa menulis bukanlah kemampuan
bahasa Indonesia sebagai salah satu yang diwariskan secara turun-temurun,
bidang studi yang diajarkan di sekolah. melainkan merupakan hasil belajar-
Pengajaran bahasa Indonesia haruslah mengajar dan ketekunan berlatih. Sejalan

2
dengan pendapat tersebut, Tarigan adanya rasa kebingungan dan kekacauan
(dalam, Romli, 2005: 11) menegaskan dalam mengurutkan peristiwa yang dilalui.
bahwa keterampilan menulis tidak secara Keraf (2007: 136) menyatakan bahwa
otomatis dikuasai oleh siswa, tetapi harus narasi merupakan suatu bentuk wacana
melalui pelatihan dan praktik yang banyak yang sasaran utamanya adalah tindak-
serta teratur. Menulis merupakan salah tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi
satu keterampilan berbahasa yang harus sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu
dikuasai dengan baik oleh siswa. Menulis kesatuan waktu. Sejalan dengan pendapat
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. tersebut, Semi (dalam Wahid, 2009:
Kadang orang bisa berbicara, tetapi tidak id.wikipedia.org/wiki/Karangan) menegas-
bisa menuliskan kembali yang dibicara- kan bahwa narasi merupakan bentuk
kan. Sebaliknya, ada orang yang pandai percakapan atau tulisan yang bertujuan
menulis, tetapi tidak bisa membicarakan menyampaikan atau menceritakan rang-
tulisannya. Namun, ada juga orang yang kaian peristiwa atau pengalaman manusia
pandai berbicara dan menulis. Banyak berdasarkan perkembangan dari waktu ke
orang mempunyai ide-ide bagus waktu. Narasi juga merupakan suatu
dibenaknya sebagai hasil dari penga- bentuk wacana yang berusaha meng-
matan, penelitian, diskusi, atau membaca. gambarkan dengan sejelas-jelasnya ke-
Akan tetapi, begitu ide tersebut dilaporkan pada pembaca suatu peristiwa yang telah
secara tertulis, laporan itu terasa amat terjadi.
kering, kurang menggigit, dan membosan- Berdasarkan beberapa pengertian di
kan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya atas, dalam mengarang narasi, untuk
bahasa yang digunakan monoton, pilihan memudahkan siswa berkreasi, sebaiknya
katanya (diksi) kurang tepat dan tidak tema yang diambil atau diangkat adalah
mengena sasaran, serta variasi kata dan tema yang berkaitan dengan kehidupan
kalimatnya kering. Lain halnya bila se- siswa sehari-hari atau pengalaman me-
seorang telah menguasai keterampilan narik siswa. Dengan demikian, siswa lebih
menulis, tentunya tulisan yang dihasilkan mudah dalam mengungkapkan kembali
akan sangat baik, gaya bahasa yang pengalaman mereka dalam bentuk ka-
digunakan bervariasi, pemilihan diksinya rangan. Dalam karangan narasi siswa di-
tepat, dan tentunya tulisannya mudah arahkan menulis kembali pengalaman-
dipahami. Berdasarkan pandangan di pengalaman mereka, sehingga minat
atas, diketahui bahwa menulis memegang siswa untuk menulis karangan narasi akan
peranan yang cukup penting dalam dunia lebih besar.
pendidikan. Masalah yang sering dihadapi siswa
Weaver (dalam Tarigan, 1986: 27) dalam menulis karangan narasi, yakni
mengklasifikasikan bentuk menulis men- siswa kesulitan dalam menuangkan ide
jadi empat bentuk yaitu narasi, deskrispsi, berupa isi pendahuluan untuk mengawali
eksposisi, dan argumentasi. Pembahasan tulisan, membuat penutup untuk meng-
ini lebih difokuskan pada keterampilan akhiri tulisan mereka, serta merangkai
menulis karangan narasi. Keterampilan cerita yang runtut. Kesulitan dalam me-
menulis karangan narasi merupakan nuangkan ide ternyata sering dialami oleh
keterampilan yang penting untuk dikuasai. siswa sekolah menengah pertama. Pa-
Dikatakan penting karena melalui menulis dahal, berdasarkan aspek keterampilan
karangan narasi seseorang dapat berbahasa Indonesia, keterampilan me-
memperluas pengalaman dirinya, karena nulis merupakan salah satu kompetensi
di dalam karangan narasi diceritakan berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap
suatu kejadian atau peristiwa-peristiwa siswa selain keterampilan membaca,
yang terjadi dalam kehidupan sehari- mendengarkan, dan berbicara. Masalah ini
sehari berdasarkan satu kesatuan waktu. peneliti temukan pada siswa kelas VIIIA
Selain itu, dengan menguasai ke- SMP Negeri 3 Mendoyo. Berdasarkan
terampilan menulis karangan narasi se- wawancara yang dilakukan dengan salah
seorang dapat mengurutkan dengan seorang guru bahasa Indonesia di SMP
mudah peristiwa yang dialaminya, tanpa Negeri 3 Mendoyo, peneliti memperoleh

3
informasi bahwa keterampilan menulis diterapkan sehingga tujuan belajar yang
karangan narasi siswa masih tergolong diharapkan akan tercapai.
rendah. Hal ini terbukti dari skor rata-rata Berdasarkan diskusi antara peneliti
menulis siswa sebesar 70, sedangkan dengan guru bahasa Indonesia yang
ketuntasan hasil belajar yang harus mengajar di kelas VIIIA SMP Negeri 3
dicapai rata-rata minimal 75. Alasan Mendoyo, cara yang dapat ditempuh oleh
mendasar penelitian ini dilakukan di kelas guru untuk meningkatkan kemampuan
VIIIA SMP Negeri 3 Mendoyo, karena siswa menulis karangan narasi adalah
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan dengan menerapkan metode pem-
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, belajaran partisipatif dengan berbantuan
dalam silabus kelas VIII, yang digunakan media gambar berseri. Metode pem-
di SMP Negeri 3 Mendoyo, telah ter- belajaran partisipatif adalah metode
cantum materi keterampilan menulis. pembelajaran yang lebih menekankan
Dalam silabus tercantum standar keterlibatan siswa secara penuh. Metode
kompetensi mengenai menulis, mengung- pembelajaran partisipatif diterapkan ketika
kapkan pikiran, perasaan, informasi, dan guru mengharapkan peran siswa secara
pengalaman secara tertulis dalam bentuk penuh. Adapun ciri-ciri menonjol dari
karangan, surat undangan, dan dialog metode pembelajaran partisipatif adalah
tertulis. belajar dari realitas atau pengalaman,
Rendahnya nilai rata-rata menulis tidak menggurui, dan dialogis. Prinsip
siswa tidak saja disebabkan oleh ketidak- dasar metode pembelajaran partisipatif
mampuan siswa memunculkan ide, ga- berkaitan dengan penyikapan guru kepada
gasan, dan tema dalam menulis, serta siswa. Penggunaan media gambar berseri
pada pengajaran menulis masih ada dirasa sangat tepat untuk membantu
kendala pada saat melaksanakan penerapan metode pembelajaran par-
pengajaran mengarang. Dalam proses tisipatif guna meningkatkan keterampilan
belajar-mengajar guru dituntut untuk menulis karangan narasi. Menggunakan
mampu mengatasi berbagai masalah yang media gambar berseri diharapkan dapat
muncul dalam kegiatan menulis karangan meningkatkan taraf kemampuan mental
narasi dan juga dituntut mampu men- siswa, taraf perkembangan konseptual
ciptakan kondisi belajar yang kondusif. siswa, ketajaman proses berpikir kritis
Mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang siswa, dan dapat meningkatkan carkawala
mudah, melainkan suatu perkerjaan yang pandangan hidup siswa. Alasan lain yang
sulit dan kompleks. Saat mengajar me- dikemukakan adalah dengan ditampilkan-
nulis karangan narasi di kelas VIIIA SMP nya gambar berseri, siswa akan belajar
Negeri 3 Mendoyo, guru hanya menerap- berpikir logis mengenai hubungan sebab-
kan metode ceramah dan penugasan akibat, kaitan antara satu kegiatan dan
tanpa divariasikan dengan metode-metode kegiatan yang lain yang mengikuti bentuk
pembelajaran yang mampu meningkatkan lisan, sehingga tulisan yang dihasilkan
kreativitas siswa. Selain itu, guru juga menjadi lebih baik. Dalam pembelajaran
tidak pernah memanfaatkan media pem- menulis karangan narasi dengan media
belajaran guna mempermudah dalam gambar berseri kegiatan bertamasya,
menyampaikan materi pembelajaran. Hal misalnya, siswa diajak menggambarkan
inilah yang menyebabkan siswa menjadi atau melukiskan suatu peristiwa yang
bosan dalam mengikuti pelajaran karena menceritakan tentang kegiatan selama
cara mengajar guru yang monoton atau bertamasya dan pengalaman menarik
tidak bervariasi. Kebosanan atau ke- yang dilukiskan.
jenuhan siswa dalam mengikuti pem- Selama ini, sudah pernah dilakukan
belajaran tersebut, pada akhirnya juga penelitian mengenai menulis karangan
berdampak pada nilai yang diperoleh narasi, tetapi belum ada menggunakan
siswa dalam menulis karangan narasi. metode pembelajaran partisipatif
Guru yang kreatif akan selalu mencari berbantuan media gambar berseri dalam
metode atau teknik yang efektif untuk penelitian karangan narasi. Penelitian
mengenai menulis karangan narasi sudah

4
pernah dilakukan oleh Ni Luh Putu Astuti siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Mendoyo
pada tahun 2010. Penelitian tersebut dengan penerapan metode pembelajaran
berjudul “Penerapan Pendekatan Pola partisipatif berbantuan media gambar
Dengan Memanfaatkan Model “Si Bolang” berseri, (2) langkah-langkah yang di-
Untuk meningkatkan Keterampilan tempuh dalam pembelajaran menulis
Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V karangan narasi dengan penerapan
SD 3 Sinduwati”. Hasil penelitiannya metode pembelajaran partisipatif ber-
menunjukkan bahwa penerapan pen- bantuan media gambar berseri, dan (3)
dekatan pola dengan memanfaatkan respons siswa terhadap penerapan
model “Si Bolang” dapat meningkatkan metode pembelajaran partisipatif ber-
keterampilan menulis karangan narasi bantuan media gambar berseri dalam
siswa kelas V SD 3 Sinduwati. pembelajaran menulis karangan narasi.
Penelitian mengenai penerapan Sejalan dengan hal yang dibahas,
metode partisipatif dilakukan oleh Ni Luh tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
Suwandewi pada tahun 2011. Penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan pe-
tersebut berjudul “Penerapan Metode ningkatan hasil belajar menulis karangan
Partisipatif untuk Meningkatkan narasi siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3
Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas Mendoyo, (2) untuk mendeskripsikan
VII AI SMP Negeri 4 Singaraja”. Hasil langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa pene- pembelajaran menulis karangan narasi
rapan metode partisipatif dapat dengan penerapan metode pembelajaran
meningkatkan keterampilan menulis puisi partisipatif, dan (3) untuk mendeskripsikan
siswa kelas VII AI SMP Negeri 4 respons siswa terhadap penerapan
Singaraja. metode pembelajaran partisipatif ber-
Selain itu, penelitian sejenis juga bantuan media gambar berseri dalam
pernah dilakukan oleh Luh Sulastrini pembelajaran menulis karangan narasi.
(2012) yang berjudul “Penerapan Media Adapun manfaat yang diperoleh
Gambar Berseri Berlatar Budaya Bali dari penelitian ini, dibedakan menjadi
untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dua, yakni manfaat teoretis dan
Cerpen Siswa Kelas VIII SMP N 4 praktis. Manfaat secara teoretis
Tejakula”. Dalam penelitian ini, hasil penelitian ini adalah untuk
penelitian terbukti efektif meningkatkan
memperkenalkan keberadaan teori-teori
kemampuan menulis cerpen siswa.
yang berkaitan dengan penelitian ini.
Peningkatan kemampuan menulis cerpen
Selain itu, penelitian ini dapat
siswa dapat dilihat dari nilai karangan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
siswa yang selalu meningkat pada setiap
khususnya pembelajaran partisipatif
siklusnya.
sebagai metode pembelajaran Bahasa
Berdasarkan penelitian penelitian
dan Sastra Indonesia terkait menulis
sejenis di atas, penerapan metode
karangan narasi.
pembelajaran partisipatif berbantuan
Manfaat praktis penelitian ini berupa
media gambar berseri diharapkan juga
sumbangan bagi semua kalangan yang
mampu meningkatkan keterampilan
terlibat dalam pendidikan. Bagi siswa,
menulis karangan narasi siswa kelas VIIIA
hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
SMP Negeri 3 Mendoyo karena dari
meningkatkan keterampilan menulis
refleksi awal diketahui siswa kurang
karangan narasinya sehingga mau ber-
mampu dalam menulis sebuah karangan
peran serta secara aktif dalam proses
narasi. Untuk mengatasi hal tersebut,
belajar-mengajar dan memiliki keper-
penelitian menerapkan metode pem-
cayaan diri untuk menulis sebuah
belajaran partisipatif berbantuan media
karangan narasi. Bagi guru, hasil
gambar berseri untuk meningkatkan ke-
penelitian ini dapat membantu mengatasi
terampilan menulis karangan narasi.
kendala-kendala yang muncul selama
Berdasarkan hal tersebut, penelitian
proses belajar-mengajar, khususnya
ini membahas tentang (1) peningkatan
dalam upaya meningkatkan keterampilan
hasil belajar menulis karangan narasi

5
menulis karangan narasi siswa kelas VIIIA dan siswa, serta lembar angket/kuesioner
SMP Negeri 3 Mendoyo melalui pe- respons siswa. Instrumen tes praktik
nerapan metode pembelajaran partisipatif menulis karangan narasi digunakan dalam
berbantuan media gambar berseri. Bagi metode tes. Instrumen lembar observasi
peneliti, penelitian ini memberikan digunakan dalam metode observasi,
pengalaman langsung untuk mengetahui sedangkan instrumen lembar angket
tingkat keberhasilan penerapan metode digunakan dalam metode angket atau
pembelajaran partisipatif berbantuan kuesioner. Untuk metode wawancara
media gambar berseri dalam meningkat- tidak menggunakan instrumen karena
kan keterampilan menulis karangan narasi menggunakan wawancara tak terstruktur.
siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Mendoyo. Setelah data terkumpul, selanjutnya
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat akan dianalisis dengan menggunakan
dijadikan sebagai dasar pertimbangan analisis data. Analisis data ini adalah
dalam melakukan penelitian lain yang langkah terpenting untuk mendapatkan
sejenis yang berkaitan dengan upaya jawaban dari masalah yang ingin
peningkatan mutu keterampilan menulis dipecahkan. Data yang diperoleh dalam
karangan narasi. penelitian ini akan dianalisis dengan teknik
deskriptif kuantitatif dan deskriptif
METODE PENELITIAN kualitatif. Teknik deskriptif kuantitatif
Penelitian ini menggunakan ran- merupakan teknik analisis data yang
cangan penelitian tindakan kelas yang menggunakan paparan sederhana yang
dilakukan dalam dua siklus. Dalam berkaitan dengan angka-angka, sedang-
penelitian ini, peneliti merancang metode kan teknik deskriptif kualitatif merupakan
penelitian yang meliputi, refleksi awal, teknik analisis data yang menginterpretasi-
perencanaan tindakan, pelaksanaan kan sebuah fenomena dengan meng-
tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi, gunakan paparan atau kata-kata secara
metode dan instrument pengumpulan apa adanya berdasarkan data yang
data, dan analisis data. Subjek dalam diperoleh. Dalam penelitian ini, data hasil
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas tes menulis makalah dianalisis meng-
VIIIA SMP Negeri 3 Mendoyo yang gunakan analisis data deskripstif kualitatif
berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini dan kuantitatif, langkah-langkah pem-
adalah peningkatan hasil belajar, langkah- belajaran dianalisis menggunakan analisis
langkah pembelajaran, dan respons siswa data deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
dalam penerapan metode pembelajaran Data respons siswa dianalisis dengan
partisipatif berbantuan media gambar teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
berseri. Metode yang digunakan dalam Sesuai dengan karakteristik penelitian
penelitian ini adalah metode tes, metode tindakan, kriteria keberhasilan belajar
observasi, metode angket/kuesioner, dan menulis karangan narasi ditunjukkan
metode wawancara. Data dalam penelitian dengan adanya keberhasilan pemerolehan
ini dianalisis dengan menggunakan teknik skor rata-rata kelas pada kategori tuntas
deskriptif kuantitatif dan teknik deskriptif atau 75% dari jumlah siswa memperoleh
kualitatif. skor 75. Kriteria ini juga sesuai dengan
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini KKM yang dirancang oleh guru pada
mengandung data kualitatif dan data sekolah itu. Dengan tercapainya kriteria
kuantitatif. Sesuai dengan data tersebut, keberhasilan yang telah ditentukan di atas,
penelitian ini menggunakan empat penelitian ini dapat dihentikan. Siklus
metode, yakni metode tes, observasi, tindakan yang mampu mencapai kriteria
metode angket/kuesioner, dan metode keberhasilan ataupun ketercapaian KKM
wawancara. Penelitian ini menggunakan dianggap sebagai tindakan terbaik yang
instrumen sebagai alat untuk mendukung memenuhi kriteria keberhasilan.
penggunaan metode tersebut. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes praktik menulis karangan
narasi, lembar observasi kegiatan guru
6
HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan. Selain itu, suasana belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang selama kegiatan pembelajaran nampak
diuraikan tersebut, dapat diidentifikasi tiga bebas, ceria, bergairah dan responsif
temuan yang bermakna. Temuan tersebut (kondusif). Oleh karena itu, sikap positif
adalah (1) tercapainya peningkatan dan siswa tercermin atau tampak dari prilaku
ketuntasan hasil belajar menulis karangan positif siswa ketika mengikuti pem-
narasi siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 belajaran. Dengan arahan dan motivasi
Mendoyo dengan penerapan metode yang diberikan oleh guru siswa mulai
pembelajaran partisipatif berbantuan berani mengungkapkan pertanyaan
media gambar berseri, (2) terdapat be- ataupun mengungkapkan pendapat tanpa
berapa langkah pembelajaran dalam rasa takut ketika disuruh oleh guru,
penerapan metode pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih tertarik
partisipatif berbantuan media gambar ber- untuk belajar menulis karangan narasi. De
seri untuk meningkatkan keterampilan Porter (2003:8) menyatakan bahwa
menulis karangan narasi, dan (3) siswa kondisi yang menyenangkan merupakan
memberikan respons posistif terhadap dasar yang baik untuk menciptakan
penerapan metode pembelajaran par- pembelajaran yang efektif. Tanpa adanya
tisipatif berbantuan media gambar berseri. kesenangan dalam belajar, siswa
Temuan-temuan tersebut diuraikan cenderung akan merasa tertekan. Jika
sebagai berikut. suasana belajar dalam keadaan tertekan,
Temuan pertama yang menyangkut maka pembelajaran yang berkualitas akan
peningkatan kemampuan menulis sulit dicapai.
karangan narasi siswa dengan penerapan Faktor kedua, pemilihan dan peng-
metode pembelajaran partisipatif ber- gunaan media gambar berseri yang
bantuan media gambar berseri. Pene- berkaitan dengan kehidupan dan ke-
rapan metode pembelajaran partisipatif gemaran siswa. Penerapan media gam-
berbantuan media gambar berseri mampu bar berseri dapat memberikan peluang
meningkatkan kemampuan siswa menulis kepada siswa untuk menuangkan ide dan
karangan narasi. Pernyataan ini diperkuat mengorganisasikan ide dengan lebih
dari perbandingan hasil tes menulis bebas dan tanpa beban sehingga aktivitas
karangan narasi yang diperoleh siswa menulis menjadi aktivitas yang me-
pada pratindakan, pelaksanaan siklus I, nyenangkan. Dengan menggunakan
sampai pelaksanaan siklus II. media gambar berseri yang berkaitan
dengan kehidupan dan kegemaran siswa,
Tabel 1. Perbandingan antara skor rata- siswa menjadi tidak malas dan tidak bosan
rata kelas sebelum dilakukan dalam mengikuti pelajaran, sehingga
tindakan, pada siklus I, dan siswa merasa nyaman pada saat menulis
pada siklus II karangan narasi. Ini menandakan bahwa
pembelajaran menulis karangan narasi
Pelaksanaan Skor rata- Kategori dengan menggunakan media gambar
rata kelas berseri, dapat merangsang minat siswa
untuk belajar. Briggs (dalam Sadiman dkk,
Pratindakan 70 Cukup
2006: 6) mengemukakan bahwa media
Siklus I 73 Baik
pembelajaran adalah segala alat fisik yang
Siklus II 81 Baik
dapat menyajikan pesan serta me-
rangsang siswa untuk belajar.
Peningkatan kemampuan menulis Temuan ini sejalan dengan temuan
karangan narasi disebabkan oleh pada penelitian yang dilakukan oleh Luh
beberapa faktor. Yang pertama adalah Sulastrini (2012) dalam penelitiannya yang
penerapan metode pembelajaran berjudul ”Penerapan Media Gambar
partisipatif dalam proses pembelajaran. Berseri Berlatar Budaya Bali untuk
Melalui penerapan metode pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Menulis
partisipatif, siswa menjadi lebih aktif dan Cerpen Siswa Kelas VIII SMP N 4
mandiri dalam mengerjakan tugas yang Tejakula”. Luh Sulastrini menunjukkan

7
bahwa penerapan media gambar berseri yang belum dipahami siswa. Guru juga
mampu meningkatkan kemampuan harus memaparkan secara jelas
menulis cerpen siswa. Skor rata-rata pembuatan kerangka karangan kepada
kemampuan menulis cerpen siswa berada siswa sebelum siswa diminta untuk
pada kategori tinggi. membuat karangan narasi. Setelah itu,
Faktor ketiga, pemberian bimbingan aktivitas inti dilakukan dengan guru
dan penghargaan oleh guru dapat menempelkan gambar berseri yang telah
mendorong siswa menjadi lebih baik. Guru disiapkan, memberikan sebuah kata kunci
memiliki peranan yang amat penting yang berkaitan dengan gambar berseri
dalam keseluruhan proses pembelajaran. kepada siswa, menugaskan siswa
Upaya guru dalam membimbing siswa mendaftar kata-kata yang berkaitan
harus didasari hati yang ikhlas, sabar, dan dengan gambar berseri yang ditempelkan
tanpa pamrih. Guru harus tetap meng- dan kata kunci yang diberikan,
hargai usaha siswa baik yang belum memfasilitasi siswa mendaftar kata-kata
berhasil apalagi yang telah berhasil. yang berkaitan dengan gambar berseri,
Bimbingan yang diberikan guru dalam memfasilitasi siswa berdiskusi untuk
menulis karangan narasi dapat mengembangkan kata-kata yang berkaitan
mempermudah siswa dalam memahami dengan kata kunci dan gambar berseri
materi pelajaran yang diberikan. Kesulitan yang diberikan, memfasilitasi siswa untuk
yang dialami siswa dalam pembelajaran mendata kata-kata yang telah terkumpul
dapat segera teratasi karena bimbingan yang berkaitan dengan gambar berseri,
yang diberikan oleh guru. Guru yang baik memfasilitasi siswa dengan lebih
adalah guru yang mampu memotivasi menekankan pada penyusunan kerangka
siswanya untuk belajar. Djamarah (2002: karangan, memfasilitasi siswa mengem-
182) menyatakan “motivasi memegang bangkan kerangka dan kata-kata yang
peranan penting dalam belajar. Seorang terkumpul menjadi karangan narasi,
siswa tidak akan dapat belajar dengan memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila
baik dan tekun jika tidak ada motivasi ada hal-hal yang kurang jelas tetang
dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, karangan narasi, memfasilitasi siswa
seorang siswa tidak akan melakukan untuk membacakan karangan narasi (3-5
kegiatan belajar”. Maka dari itu, guru orang), menugaskan siswa untuk
memberikan motivasi kepada siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari
selama proses belajar berlangsung. itu, serta pemberian pengarahan dan
Temuan penting kedua adalah penguatan kepada siswa.
terdapat beberapa langkah tepat yang Sudjana (2010: 134) mengatakan
harus ditempuh guru dalam menerapkan prinsip dasar metode pembelajaran
metode pembelajaran partisipatif ber- partisipatif berkaitan dengan penyikapan
bantuan media gambar berseri dalam guru kepada siswa. Metode pembelajaran
upaya meningkatkan keterampilan menulis partisipatif beranggapan bahwa: (a) setiap
karangan narasi. Adapun beberapa siswa adalah unik. Siswa mempunyai
langkah utama yang harus ditempuh oleh kelebihan dan kelemahan masing-masing.
guru dalam menerapkan metode pem- Oleh karena itu, proses penyeragaman
belajaran partisipatif berbantuan media penyamarataan akan membunuh keunikan
gambar berseri dalam upaya mening- tersebut. Keunikan harus diberi tempat
katkan keterampilan menulis karangan dan dicarikan peluang agar dapat lebih
narasi, antara lain terletak pada (1) berkembang; (b) Anak bukan orang
kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) dewasa dalam bentuk kecil. Jalan pikiran
kegiatan akhir. Metode pembelajaran anak tidak selalu sama dengan jalan
partisipatif diaplikasikan pada saat siswa pikiran orang dewasa. Orang dewasa
dan guru bersama-sama mengikuti harus dapat menyelami cara merasa dan
kegiatan inti pembelajaran menulis berpikir anak-anak; (c) Dunia anak adalah
karangan narasi. Pada kegiatan awal, dunia bermain; dan (d) Usia anak
guru melakukan tanya jawab bersama merupakan yang paling kreatif dalam
siswa terkait materi dan aspek penilaian hidup manusia. Sangat baik untuk

8
mengaktifkan anak dalam kegiatan pakkannya merupakan ekspresi sikap
pembelajaran termasuk pada anak-anak yang sebenarnya (Azwar, 2003: 18).
yang kurang mampu. Secara teoretis, temuan ini didukung
Temuan ini sejalan dengan penelitian oleh pernyataan Sudjana(2010: 145)
yang dilakukan oleh Ni Luh Suwandewi mengenai kelebihan metode pembelajaran
(2011) dalam penelitiannya yang berjudul partisipatif, antara lain : 1) sangat baik
“Penerapan Metode Partisipatif untuk untuk mengaktifkan anak dalam kegiatan
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pembelajaran termasuk pada anak-anak
Siswa Kelas VII AI SMP Negeri 4 yang kurang mampu; 2) anak lebih
Singaraja” menunjukkan bahwa langkah- terangsang dan terbiasa mengerjakan
langkah pembelajaran dengan mene- tugas secara mandiri ataupun
rapkan metode partisipatif dapat berkelompok; 3) suasana belajar selama
meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran nampak bebas,
menulis puisi. Langkah pembelajaran yang ceria, gairah dan responsif (kondusif); 4)
dinilai dapat meningkatkan pemahaman membiasakan siswa hadir tepat waktu
siswa adalah siswa diajak berdiskusi dalam setiap kegiatan pembelajaran; 5)
mengenai materi bahasa kiasan dan siswa hubungan siswa dengan siswa, siswa
pun diajak untuk menemukan kata-kata dengan guru menjadi dekat yang sangat
kiasan yang terdapat dalam sebuah puisi. membantu pemecahan berbagai masalah
Penerapan langkah-langkah pembelajaran yang dihadapi anak dalam pembelajaran;
pada penelitian yang dilakukan oleh Ni 6) suasana “menggurui” oleh guru
Luh Suwandewi ini mengajak siswa intensitasnya menurun. Guru lebih banyak
berdiskusi secara langsung mengenai berperan sebagai pendamping, pem-
materi puisi maupun pembuatan puisi. bimbing atau fasilitator dalam kegiatan
Melalui penerapan langkah-langkah diskusi. Temuan ini juga sejalan dengan
pembelajaran yang demikian, siswa penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh
menjadi aktif dalam proses belajar dan Suwandewi (2011). Suwandewi menun-
dapat bertukar pikiran antara siswa jukan bahwa berdasarkan hasil kuesioner
dengan siswa lain, maupun siswa dengan dan wawancara, siswa merasa senang
guru. dan terbantu dalam menulis puisi dengan
menerapkan metode partisipatif. Terkait
Siswa menjadi sangat senang dan dengan tanggapan siswa kelas VII AI SMP
aktif mengikuti pembelajaran menulis Negeri 4 Singaraja terhadap penerapan
karangan narasi. Ini merupakan temuan metode partisipatif, skor rata-rata
penting terakhir dalam penelitian ini. Hal tanggapan siswa, yaitu 66,88 yang berada
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pada kategori positif. Itu berarti siswa
respons yang diberikan oleh siswa dalam sebagian besar merespon positif kegiatan
pembelajaran ini. Sebagian besar siswa pembelajaran yang dilakukan.
memberikan respons yang sangat positif Jadi, penerapan metode pem-
terhadap tindakan yang dilakukan dalam belajaran partisipatif berbantuan media
pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata gambar berseri dapat meningkatkan
respons siswa adalah 24 (positif), keterampilan menulis karangan narasi
kemudian nilai rata-rata respons siswa siswa. Hal ini dapat dilihat dari pe-
meningkat menjadi 27 (sangat positif) ningkatan hasil tes keterampilan menulis
pada siklus II. Siswa merasa senang pada siklus II dibandingkan dengan hasil
melakukan kegiatan pembelajaran ini tes pada siklus I dan peningkatan hasil
karena divariasikan dengan penerapan belajar dapat pula dilihat dari per-
metode pembelajaran partisipatif bandingan nilai awal siswa terhadap siklus
berbantuan media gambar berseri. Apabila I. Aktivitas belajar siswa juga mengalami
individu berada dalam situasi yang betul- peningkatan yang terlihat pada siklus I dan
betul bebas dari berbagai bentuk tekanan siklus II. Untuk mengatasi beragam
atau hambatan yang dapat mengganggu permasalahan yang ditemui oleh guru
sikapnya, dapat diharapkan bahwa maupun siswa dalam pembelajaran
bentuk-bentuk perilaku yang ditam- menulis karangan narasi, guru dapat

9
mengaplikasikan metode pembelajaran Berdasarkan temuan-temuan dalam
partisipatif berbantuan media gambar penelitian ini, peneliti dapat menyam-
berseri. Metode pembelajaran partisipatif paikan beberapa saran sebagai berikut.
dan media gambar berseri dapat dijadikan (1) Dalam pembelajaran menulis karangan
sebagai salah satu pilihan alternatif dalam narasi, guru hendaknya menerapkan
upaya peningkatan keterampilan menulis metode pembelajaran partisipatif ber-
karangan narasi siswa. bantuan media gambar berseri karena
pembelajaran partisipatif dapat memberi-
SIMPULAN DAN SARAN kan kesempatan berdiskusi yang bagus
Berdasarkan pembahasan di atas, bagi siswa, mengurangi kesan menggurui,
ada beberapa hal yang menjadi simpulan memberi siswa kesenangan dalam
dalam penelitian ini. Pertama, Penerapan pembelajaran dan dapat dijadikan strategi
metode pembelajaran partisipatif berban- mengajar yang efektif. Penggunaan media
tuan media gambar berseri dapat mening- gambar berseri juga sangat ampuh untuk
katkan keterampilan menulis karangan merangsang kreativitas siswa dalam
narasi siswa. Peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi. (2) Dalam dunia
siswa tergolong baik hingga tercapainya pendidikan dan dunia ilmu pengetahuan
tingkat ketuntasan hasil belajar pada khususnya, besar harapan peneliti agar
kegiatan menulis karangan narasi. Pada metode pembelajaran partisipatif ber-
setiap tahap pembelajaran skor siswa bantuan media gambar berseri ini dapat
selalu mengalami peningkatan, baik dari diaplikasikan pada mata pelajaran lain,
refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Per- seperti pada mata pelajaran Bahasa
olehan skor rata-rata yang dicapai siswa Daerah Bali, Bahasa Jepang, Bahasa
pada refleksi awal adalah 70, skor rata- Mandarin, atau pada mata pelajaran lain
rata yang dicapai siswa pada siklus I yang melibatkan keterampilan menulis.
meningkat menjadi 73, dan perolehan skor Masih banyak hal yang belum dibahas
rata-rata pada siklus II menjadi 81. dalam penelitian ini. Oleh karena itu,
Kedua, langkah-langkah yang ditempuh peneliti mengharapkan peneliti lain untuk
dalam menerapkan metode pembelajaran mengadakan penelitian lanjutan yang
partisipatif berbantuan media gambar sejenis dengan penelitian ini, sehingga
berseri dalam meningkatkan keterampilan diperoleh hasil yang lebih meyakinkan
menulis karangan narasi sangat efektif serta sebagai sumbangan bagi guru untuk
dalam meningkatkan pemahaman siswa bahan kajian dan peningkatan mutu
terhadap karangan narasi. Ada beberapa pendidikan.
langkah yang harus diterapkan agar
keterampilan menulis karangan narasi DAFTAR PUSTAKA
siswa dapat meningkat dan mencapai Akhadiah, Sabarti, dkk. 1998. Pembinaan
ketuntasan. Ketiga, penerapan metode Kemampuan Menulis Bahasa
pembelajaran partisipatif berbantuan Indonesia. Jakarta: Erlangga.
media gambar berseri pada pembelajaran
menulis karangan narasi siswa ternyata Astuti, Luh Putu. 2010. Penerapan
dapat menumbuhkan respons positif siswa Pendekatan Pola Dengan
terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Memanfaatkan Model “Si Bolang”
Sebagian besar siswa memberikan Untuk meningkatkan Keterampilan
respons yang positif terhadap tindakan Menulis Karangan Narasi Siswa
yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada Kelas V SD 3 Sinduwati. Skripsi
siklus I nilai rata-rata respons siswa (tidak diterbitkan). Jurusan PBSI,
adalah 24 (positif), kemudian nilai rata-rata FBS, Undiksha.
respons siswa meningkat menjadi 27
(sangat positif) pada siklus II. Siswa Azwar, Saifuddin. 2003. Sikap Manusia;
merasa senang melakukan kegiatan Teori dan Pengukurannya (Edisi
pembelajaran ini karena diterapkan ke-2). Yogyakarta: Pustaka
dengan metode pembelajaran partisipatif Pelajar.
berbantuan media gambar berseri.
10
De Porter, Bobbi dan Henarcki, Mike.
2003. Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi


Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan


Narasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Romli, ASM. 2007. ”Faidah Menulis”.


Tersedia pada
Jurnalistikuinsgd.wordpress.com/2
007/05/…/faidah-menulis/ (diakses
pada tanggal 13 oktober 2013)

Sadiman, Arief. 2006. Media Pendidikan.


Jakarta: PT Raja Grasindo
Persada.

Suandewi, Ni Luh. 2011. Penerapan


Metode Partisipatif untuk
Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas VII AI
SMP Negeri 4 Singaraja. Skripsi
(tidak diterbitkan). Singaraja
Undiksha.

Sudjana, H.D. 2010. Metode dan Teknik


Pembelajaran Partisipatif. Bandung
: Falah Produktion.

Sulastrini, Luh. 2012. Penerapan Media


Gambar Berseri Berlatar Budaya
Bali Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerpen
Siswa Kelas VIII SMP N 4
Tejakula.Skripsi (tidak diterbitkan).
Singaraja : Undiksha.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis


Sebagai Keterampilan Berbahasa.
Badung: Angkasa.

Wahid, Zaid. 2009. “Jawaban Terbaik”.


Tersedia pada id.
wikipedia.org/wiki/Karangan
(diakses pada tanggal 15 oktober
2013)

11

Anda mungkin juga menyukai