Anda di halaman 1dari 13

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan dan bahasa resmi
Negara Republik Indonesia serta sebagai bahasa pengantar dalam
pendidikan di Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata
pelajaran yang di pelajari di jenjang pendidikan sekolah dasar. Dalam
dunia pendidikan Bahasa Indonesia sangat penting dan berpengaruh dalam
proses pembelajaran, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan pikiran,perasaan dan kemauan kepada orang lain. fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu sebagai lambang
kebanggaan nasional, sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa dengan
latar belakang sosial budaya dan bahasa (Slamet,2007:5).

Menulis adalah keterampilan yang produktif karena menulis


merupakan komunikasi secara tidak langsung yang menghasilkan tulisan
(Tarigan, 1987:185).

Mengarang adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-


angan, penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Dalam bentuk tulisan, karangan dapat berupa karangan deskripsi,
argumentasi, narasi,eksposisi dan persuasi.

Menurut penulis di dalam mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia


secara daring khususnya menulis karangan deskripsi pada peserta didik
UPT SD Negeri 2 Banyu Urip Kecamatan Banyumas Kabupaten
Pringsewu ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa
peserta didik UPT SD Negeri 2 Banyu Urip mengalami kesulitan dalam
menulis karangan. Hal ini disebabkan antara lain :
1. Cara penyampaian materi pelajaran oleh guru kepada peserta didik
sekolah dasar (SD) kurang menarik minat siswa karena penjelasanya
terlalu panjang sehingga siswa tidak bisa menangkap pokok materi
yang akan dibahas.
2. Media pendidikan yang digunakan kurang memadai, membuat peserta
didik bosan.
3. Peserta didik mengalami kesulitan menentukan atau mengapresiasi ide
dan gagasannya ke dalam bentuk kalimat dan paragraf yang baik.

Dari hasil tes awal yang dilakukan secara daring pada peserta didik
kelas IV SD UPT SD Negeri 2 Banyu Urip Kecamatan Banyumas
Kabupaten Pringsewu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis karangan, dari 18 peserta didik hanya 5 peserta didik yang
memperoleh nilai di atas KKM, 13 peserta didik lainya memperoleh nilai
di bawah KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh juga cukup rendah,
yaitu 60.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
a. Hasil belajar dari sebagian peserta didik yang masih belum
mencapai KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia khususnya
menulis karangan.
b. Guru masih menggunakan media pembelajaran konvensional,
belum menggunakan media gambar yang menarik

2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab peserta didik kurang menguasai materi pembelajaran yang
diajarkan adalah:
a. Media pembelajaran yang digunakan terlalu monoton, sehingga
perlu untuk mengganti media dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan peserta didik dalam
bertanya.

3. Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langakah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki
proses pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif
pemecahan masalah diantaranya :
a. Penggunaan Media Pembelajaran menggunakan Gambar.
b. Memberikan motivasi kepada peserta didik
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar peserta didik
aktif.
Dilihat dari mata pelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang
akan diajarkan maka penulis mengambil prioritas pemecahan masalah
yaitu : menggunakan Media Pembelajaran Gambar untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas IV pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi Menulis Karangan deskripsi di UPT SD Negeri 2
Banyu Urip Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun
Pelajaran 2021/2022

2
B. Rumusan Masalah
“Apakah dengan Menggunakan Media Pembelajaran Gambar Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Menulis Karangan
Deskripsi Kelas IV UPT SD Negeri 2 Banyu Urip Kecamatan Banyumas
Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2021/2022?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas IV pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Melalui Media
Pembelajaran Gambar Berseri di UPT SD Negeri 2 Banyu Urip
Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi peserta didik
a. Peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia.
b. Meningkatkan hasil belajar peserta didik
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.

2. Bagi Guru
a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan arahan dan
pedoman dalam proses belajar mengajar yang kaitannya dengan
variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar peserta didik
baik.
b. Sumbangan pemikiran bagi tenaga pendidik khususnya dalam
pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media
pembelajaran gambar.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya,
sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik

3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah dalam rangka
memperbaiki kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.

3
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Oemar Hamalik (2001: 27) adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is
defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar
bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Menurut Gagne (dalam Sri Anitah W 2014: 1.3) belajar adalah suatu
proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat dari
pengalaman.
Menurut Brunner (dalam Amalia 2014: 1.23) belajar adalah suatu kegiatan
pengolahan informasi yang menemukan kebutuhan-kebutuhan untuk
mengenal dan menjelaskan gejala yang ada di lingkungan kita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1101) belajar adalah


penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang
diberikan guru.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan tingkah laku
dalam dirinya yang diperoleh melalui interaksi individu dengan
lingkungannya.

B. Pengertian Hasil Belajar


Menurut Nana Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa
pada hakikatnya ialah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
penegrtian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,afektif dan
psikomotor
Menurut Nasution (1995:25) mengemukakan bahwa hasil adalah suatu
perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya
perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap,
pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hasil belajar adalah


sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif,
4
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan kemampuan yang
diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar

C. Pengertian Media dan Manfaat media


1. Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’perantara’atau pengantar dalam bahasa arab media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
Arsyad Azhar (2013:3)

Menurut Gatot (2017: 2.3) media adalah alat bantu pembelajaran yang
sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk
mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta
digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.

Menurut hamalik (1994: 6) dalam Arsyad Azhar 2013 media sebagai


alat komunikasi guna mengefektifkan proses belajar mengajar,fungsi
media dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa media adalah alat
bantu dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan
pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

2. Manfaat media pembelajaran


Menurut Arsyad (2009: 26) manfaat media antara lain:
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar siswa
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
keterampilan dan minatnya
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,
dan waktu
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa dilingkungan mereka serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya.
Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus
dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa, yakni praktis, luwes, dan
bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, dan sumber daya lainnya
5
untuk memproduksi maka tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal
dan memakan waktu yang lama untuk memproduksinya bukanlah
jaminan sebagai media yang terbaik. Media yang dipilih sebaiknya
dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang
tersedia serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana dan
bersifat sederhana.
Menurut Sudjana dan Rivai (2009: 4-5), ada beberapa kriteria dalam
memilih media pembelajaran antara lain:
Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran
dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

Arsyad (2009: 71) menambahkan bahwa ada beberapa kriteria yang


harus diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain: Kemampuan
mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan atau
audio). Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat
(tertulis, audio, dan atau kegiatan fisik).

D. Media Gambar
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat
saja, akan tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara. Menurut
Sadiman Arief S. (2003:21) media gambar adalah sebuah gambar yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan
pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini bisa membantu siswa
untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah
sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat
dengan lebih jelas.

Jenis-Jenis Atau Contoh Media Gambar


Jenis atau contoh media gambar dalam pembelajaran dapat dibagi
menjadi 7, yaitu sebagai berikut:
1. Kartun adalah suatu media gambar yang unik untuk mengemukakan
sebuah gagasan atau ide.
2. Komik adalah suatu media gambar yang unik selain kartun.
Perbedaannya komik mempunyai karakter yang memerankan cerita
dalam urutan-urutan.
3. Poster adalah media gambar dalam berbentuk ilustrasi yang
disederhanakan, ini dibuat dengan ukuran besar agar bisa dilihat dengan

6
jelas, fungsinya menarik perhatian dan kandungannya berupa
memotivasi, bujukan, mengajak, dan lain sebagainya.
4. Gambar Fotografi ialah media gambar yang dibuat dengan cara diambil
gambarnya dengan sebuah alat digital seperti kamera hp, kamera digital
atau lain sebagainya.
5. Grafik adalah media gambar yang berguna untuk penyajian data dalam
bentuk angka angka. Grafik memberikan informasi inti dari sebuah
data.
6. Diagram merupakan gambaran yang digunakan untuk menunjukkan
atau menerangkan suatu data yang disajikan.
7. Bagan adalah kombinasi dari media foto dan grafis, dirancang untuk
menggambarkan suatu gagasan atau fakta pokok dengan cara
yang teratur dan juga logis. Fungsinya yaitu untuk menampilkan
perbandingan, proses, jumlah relatif, klasifikasi, perkembangan, dan
organisasi.

E. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD


Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia indonesia
(Depdiknas, 2006:124).

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD untuk aspek menulis


adalah agar peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan
berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat,
pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase,
serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.

F. Menulis Karangan
Menurut Sabarti (2001 : 13), menulis adalah suatu kegiatan
penyampianan pesan dengan meggunakan tulisan sebagai mediumnya.
Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan.

Menurut Syamsudin (Hasani, 2005 : 1), menulis adalah aktivitas


seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis
dan sistematis dalam bentuk tertulis, sehingga pesan tersebut dapat
dipahami oleh pembaca.

7
Menulis menurut Mc Crimmon (dalam Slamet, 2007:141), menulis
merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu
subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara
menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan
jelas.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah


menulis aktifitas yang bukan hanya melahirkan pikiran atau perasaan saja,
melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan
pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis
bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari,
tetapi justru dikuasai.
Mengarang sama dengan menulis. Menurut Widyamartaya yang dikutip
oleh Dalman dalam bukunya menyatakan bahwasanya mengarang adalah
suatu proses kegiatan berpikir manusia yang hendak menggunakan
kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri sendiri dalam tulisannya.
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian
(susunan). Suatu karangan dapat ditulis dengan tema atau topik yang
berbeda. Penulisan karangan harus memperhatikan penggunaan ejaan yang
benar. Ejaan yang digunakan biasanya huruf besar, tanda titik, dan tanda
koma.Karangan terdiri atas paragraf-paragraf. Setiap paragraf terdiri atas
kalimat-kalimat yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi sebuah
paragraf yang utuh. Langkah-langkah menyusun karangan, yaitu:
1. Menentukan tema karangan
2. Mengumpulkan ide atau bahan karangan.
3. Menyusun kerangka karangan.
4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi kerangan yg sebenar
nya.
5. Memberi nama karangan atau judul karangan.
Karangan dibedakan menjadi:
1. Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau
menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata
secara jelas dan terperinci sehingga pembaca seolah-olah turut
merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si
penulisnya.
2. Karangan narasi : karangan yang menyajikan peristiwa yang seolah
olah dialami sendiri oleh si pembaca.
3. Karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau
memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan, yang memerlukan fakta

8
yang diperkuat dengan angka, statistik, peta dan grafik, tetapi tidak
bersifat mempengaruhi pembaca.
4. Karangan Argumentasi Karangan argumentasi merupakan jenis
karangan yang dapat membuat si pembacanya merasa percaya dengan
pendapat atau argumen si penulisnya. Syarat utama dalam menulis
karangan ini adalah si penulis harus terampil dalam bernalar dan
menyusun ide yang logis
5. Karangan persuasi : Menurut Keraf yang dikutip oleh Dalman dalam
bukunya menyatakan bahwa karangan persuasi merupakan suatu seni
verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan
sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada
waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang.karangan yang
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.

G. Penggunaan Media Gambar Pada Materi Menulis Karangan


Deskripsi Di Kelas 4 SD
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, secara rinci langkah-langkah
pembelajaran menulis karangan narasi adalah sebagai berikut:
1. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dikelas.
2. Membuat perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP)
3. Menyiapkan gambar berseri yang akan di buat karangan narasi.
4. Membagi siswa ke dalam 4 kelompok (1 kelompok terdiri dari 5 siswa
dan ada yang 6 siswa)
5. Mempersiapkan lembar observasi
6. Mempersiapkan perangkat tes

a. Pelaksanaan
1) Pendahuluan
a) Salam
b) Presensi
c) Apersepsi
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari dari 5 siswa dan ada yang 6 siswa.
b) Guru menyampaikan materi pembelajaran.
c) Guru memberikan gambar pada setiap kelompok.

9
d) Guru menugaskan siswa untuk menuliskan kalimat pada setiap
gambar.
e) Setelah selesai guru memberikan kesempatan kepada masing-
masing kelompok untuk mempresentasikan hasil tersebut
f) Guru dan siswa menanggapi hasil presentasi tersebut.

3) Penutup
a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b) Sebagai tindakan refleksi guru memberikan arahan pada siswa
tentang kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis cerita
narasi
c) Menutup kegiatan pembelajaran
d) Salam.

10
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat, Waktu, Lokasi, kelompok dan karakter anak
Subek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 semester II dengan
jumlah siswa 18 orang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPT SDN 2 Banyu
Urip Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran
2021/2022. Waktu Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini
adalah dari tanggal 2 April sampai tanggal 10 Mei 2022 pada waktu
semester II tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini berlokasi di UPT
SDN 2 Banyu Urip Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu,
kelompok yang di ambil dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 UPT SDN
2 Banyu Urip semester II Tahun Ajaran 2021/2022, Untuk lebih jelasnya,
jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Tabel 1 Jadwal Perbaikan Pembelajaran Per-siklus


No Hari/Tanggal Jam Mata Pelajaran Keterangan
1 Sabtu, 2 April 2022 1-2 Bahasa Indonesia Pra siklus
2 Selasa, 12 April 2022 1-2 Bahasa Indonesia Siklus I
2 Selasa, 19 April 2022 1-2 Bahasa Indonesia Siklus II
3 Selasa, 10 Mei 2022 1-2 Bahasa Indonesia Siklus III

B. Desain Prioritas perbaikan pembelajaran (deskripsi persiklus;


rencana pelaksanaan, observasi/instrument dan refleksi)
Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) sebanyak dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Gambar 1.1 Siklus PTK (Arikunto, 2006:97)

11
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di
kelas.
2) Mempersiapkan lembar observasi.
3) Mempersiapkan perangkat tes.
b. Pelaksanaan
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa untuk berdoa.
3) Mengecek kehadiran siswa dan memotivasi siswa.
4) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membuat
karangan.
5) Guru memperhatikan aktivitas belajar siswa.
6) Guru melakukan evaluasi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini teman sejawat melakukan pengamatan/
observasi terhadap aktivitas guru yang melakukan penelitian.
d. Refleksi
Guru siklus 1, yaitu:
1) Siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
2) Guru belum menggunakan media yang memadai.

2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Membuat rancangan pembelajaran perbaikan yang akan
diterapkan di kelas.
2) Mempersiapkan media.
3) Mempersiapkan lembar observasi pengamatan aktivitas
guru dan aktivitas belajar siswa.
4) Mempersipkan perangkat tes.
b. Pelaksanaan
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengajak siswa untuk berdoa.
3) Mengecek kehadiran siswa dan memotivasi siswa.
4) Agar siswa semangat, guru memberikan pemanasan berupa
ice breaking.
5) Guru mengulas sebentar materi yang sudah dipelajari.
6) Guru memperlihatkan gambar berseri pada siswa
7) Guru bersama siswa membuat kalimat berdasarkan gambar
8) Guru menjelaskan materi.

12
9) Siswa berdiskusi
10) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
11) Guru mengevaluasi dengan memberi tugas.
c. Pengamatan
Pada tahap guru melakukan pengamatan/observasi terhadap
aktivitas guru yang sedang melakukan penelitian baik cara
menjelaskan, cara mengatur jalannya pembelajaran, mengelola
kelas, menghandle siswa, dan memperhatikan keaktifan siswa
dalam aktivitas tanya jawab.
d. Refleksi
Guru mencatat beberapa kendala yang ada pada siklus 3, yaitu :
1) Ada beberapa siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan
guru.
2) Ada beberapa siswa yang masih belum fokus mengikuti
pembelajaran.

C. Teknik Analisis Data (observasi, wawancara, dokumen, dan


instrumen)
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan data
kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data
hasil observasi yang digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa dan
kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan analisis
kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa
dalam hubungannya dengan penguasaan materi pembelajaran.

13

Anda mungkin juga menyukai