I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Dasar adalah pendidikan formal pertama untuk menyiapkan
potensi-potensi dasar siswa dalam rangka meniti pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi,, sehingga anak memiliki kemampuan atau bekal yang kuat dan
berinteraksi dalam kehidupan social kemasyarakatan . oleh karena itu di
sekolah dasar dilaksanakan proses belajar mengajar yang kondusif dalam
semua mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah dasar, termasuk pelajaran
Bahasa Indonesia.
Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pada hakikatnya adalah
mengaharkan anak agar dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar di arahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu di lakukan
berbagai upaya untuk itu. Termasuk oleh guru kelas atau guru Bahasa
Indonesia. Upaya peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara
tertulis di tempuh melalui komponen kebahasaan,pemahaman,penggunaan,
dan pengajaran. Menurut Ahmad Susanto (2013:245) tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia di sd antara lain bertujuan agar siswa mampu menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian , memperluas
wawasan kehidupan ,serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
Bahasa.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama ini bahwa di
SD N 3 Sumber Marga Telang khususnya pada kelas III , pemahaman siswa
tentang pembelajaran Bahasa Indonesia masih minim/rendah disebabkan
karena kebanyakan hanya menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas. Demi meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia Perkembangan Teknologi Transportasi, maka
guru mencoba menerapkan kegunaan media gambar dan model pembelajaran
Example Non Example pada mata pelajara Bahasa Indonesia .
Dari Uraian di atas, penulis ingin menerapkan kegunaan media gambar
dan model pembelajaran Example Non Example pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi Perkembangan Teknologi Transportasi yang di harapkan
akan menambah atau meningkatkan pemahaman siswa dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example di SD N 3
Sumber Marga Telang”.
Guru sebagai tenaga pengajar dan motivator kegiatan di kelas pada
dasarnya merupakan kunci utama dalam proses belajar mengajar. Tercapai
tidaknya tujuan pembelajaran tergantung kesiapan guru sendiri dan siswa
sebagai obyek pendidikan selayaknya di arahkan pada pengelolaan kelas yang
di dalamnya mencakup model pembelajaran kooperatif tipe Example Non
Example. Di kelas segala aspek pendidikan bermutu dan berproses. Guru
sebagai pendidik professional ,membina, membiator dan fasilitator harus
mempersiapkan diri dalam perencanaan ,pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran. Pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa di nyatakan
berhasil jika siswa telah menguasai materi pembelajaran Bahasa Indonesia
tenteng perkembangan alat transportasi. Oleh karena itu, materi yang di
berikan harus menggunakan model yang bervariasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa kelas III SD N 3 Sumber Marga Telang seperti yang di
kemukakan oleh Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah
laku,baik yang menyangkut pengetahuan ,keterampilan maupun sikap, bahkan
meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. Nilai belajar siswa yang di
capai dapat dari evaluasi yang di lakukan oleh guru baik melalui tes formatif
atau hasil belajar secara menyeluruh yaitu tes hasil belajar semester.
Namun dalam kenyataannya tidak semua evaluasi yang di lakukan
dalam pembelajaran mencapai hasil yang di inginkan. Dan di lihat dari hasil
pembelajaran Bahasa Indonesia yang di capai siswa mencerminkan bahwa
siswa belum mampu memahami tentang Perkembangan Teknologi
Transportasi.
Dalam hal ini , penulis pun mengalami Bahwa proses belajar mengajar
tidak berhasil karena siswa tidak mencapai hasil yang di harapkan. Hal ini di
buktikan dengan 4 dari 8 orang siswa kelas III SD N 3 Sumber Marga Telang
yang mencapai tingkat penguasaan materi di atas rata-rata 50%.
1. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan proses pembelajaran banyak hal yang di temukan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III . Selama proses pembelajaran
berlangsung sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan atau
memberikan tanggapan terhadap materi pembelajaran yang di sampaikan olrh
guru. Neberapa masalah yang terjadi saat proses pembelajaran antara lain :
a. Siswa bermain saat pembelajaran berlangsung
b. Beberapa siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung
c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
2. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan supervisor diketahui bahwa kurangnya minat siswa
dalam materi pembelajaran antara lain:
a. Guru kurang melibatkan siswa saat pembelajaran
b. Guru tidak menggunakan alat peraga
c. Guru kurang bervarisai memilih metode pada pembelajaran Bahasa
Indonesia
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah model pembelajaran Example non Example dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD N 3 Sumber Marga Telang”.
1. Siswa
a. Memberikan kemudahan dalam proses menganalisis dan diagnosis
terhadap kesalahan maupun kesulitan dalam proses pembelajaran
b. Membangun semangat/minat siswa untuk belajar
c. Mengetahui perkembangan Alat Transportasi
2. Guru
a. Guru dapat Memperbaiki pembelajaran dengan sasaran peningkatan
mutu dan hasil kreatifitas belajar siswa
b. Guru dapat Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola
pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas guru dalam mengelola
kelas.
c. Sebagai rujukan ilmiah untuk menyusun program pembelajaran pada
tahap berikutnya.
3. Sekolah
a. Sekolah mempunyai guru yang mampu untuk melakukan perubahan
atau perbaikan kinerjanya secara professional maka sekolah akan
berkembang dengan pesat
b. Guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang
mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
c. Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini dapat
dijadikan sebagai refrensi ilmiah bagi sekolah dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
II. KAJIAN PUSTAKA
C. Uraian Materi
Dengan materi Perkembangan Alat Transportasi , siswa dapat
mengetahui perkembangan alat-alat transportasi dulu dan sekarang dan siswa
dapat mengetahui jenis-jenis alat transportasi sesuai dengan pergerakannya,
alat transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan
darat untuk mengangkut penumpang atau barang, alat transportasi air adalah
kegiatan pergerakan barang,manusia dan jasa/informasi yang di langsungkan
di semua jenis laut baik itu laut teritoral,perairan kepulauan , dan laut
pedalaman, alat transportasi udara sarana yang berfungsi memindahkan atau
membawa barang maupun penumpang yang memanfaatkan udara sebagai
media lalu lintasnya.
D. Karakteristik Siswa
Degeng ( 1991 : 6) mengatakan bahwa karakteristik siswa adalah aspek-aspek
atau kualitas yang di miliki oleh individu siswa .
Dalam bukunya, Sardiman ( 2011:120) menyebutkan bahwa terdapat 3
macam karakteristik yang ada pada siswa yang perlu di perhatikan guru yaitu :
1. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal
siswa. Misalnya kemampuan intelektual,kemampuan berpikir
2. Karakteristik siswa yang berkenaan dengan latar belakang dan status
social.
3. Karakteristik siswa yang berkaitan dengan perbedaan kepribadian seperti
sikap,perasaan ,minat.
E. Hakekat PTK
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang di lakukan oleh guru
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat .
a. Pengertian PTK
Menurut Aqib (2011) , penelitian tindakan kelas dalah penelitian yang
di lakukan oleh guru di kelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Menurut Arikunto,dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,yang
sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Menurut O’Brien (Mulyatiningsih,2011), penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang (siswa) yang
identifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu
tindakan untuk mengatasinya .
Dari beberapa penjelasan PTK menurut para ahli , dapat di simpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian dalam bentuk
penelitian yang bersifat reflektif . tindakan yang di lakukan dalam
penelitian ini di dasarkan pada keseharian siswa yang kemudian di
berikan perlakuan tertentu sehingga di dapatkan hasil yang di harapkan
akan lebih baik dari sebelumnya.
b. Tujuan PTK
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut :
Memecahkan permasalahan yang nyata terjadi di dalam kelas.
Meningkatkan profesionalisme guru
Menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru
Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas
Sebagai bentuk latihan guru untuk mengasah kemampuan analitis
sekaligus mempertinggi kesadaran diri
Melatih kreativitas dsn inovasi guru
Mengembangkan keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
c. Langkah-Langkah PTK
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut :
Perencanaan ( planning ),merupakan tahap
persiapan yang di lakukan untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas . tahap ini meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
dan pembuatan media pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) , yang terdiri
dari deskripsi tindakan yang akan di lakukan,
scenario kerja tindakanperbaikan yang akan di
kerjakan , serta prosedur tindakan yang akan di
terapkan.
Observasi ( Observe ) , tahap ini di lakukan
untuk melihat pelaksanaan semua rencana yang
telah di buat dengan baik. Kegiatan observasi
dapat di lakukan dengan cara lain yang sesuai
dengan data yang di butuhkan.
Refleksi ( Reflecting ) , merupakan langkah
terakhir di mana di lakukan evaluasi terkait
perubahan yang terjadi atau hasil yang di
peroleh atas perlakuan yang telah diberikan
selama PTK berlangsung.