Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Gaya dan Gerak Melalui
Metode Demonstrasi Dengan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Inpres
Nabarua Nabire, Hellen Maryen, 826186168, hellenmaryen414@gmail.com.
Salah satu komponen peningkatan mutu di SD adalah sarana dan prasarana
pendidikan termasuk dididalamnya penggunaan media belajar atau alat peraga
pendidikan serta menciptakan pembelajaran yang aktif dan memberikan siswa
peran dalam belajar. IPA merupakan mata pelajaran yang harus di pelajari secara
langsung entah itu menggunakan alat peraga atau siswa diajak belajar langsung di
lingkungan sekitar.
Yang menjadi latar belakang masalah setelah diidentifikasi adalah : (1)
Siswa kurang memperhatikan dalam pembelajaran ; (2) Siswa kurang berani
mengemukakan pendapat dan argumen ; (3) Kurang aktifnya siswa di dalam
pembelajaran (4) Kurang tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penulisan laporan ini adalah: (a)
Apakah penerapan model pembelajaran Demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Inpres Nabarua Nabire? (b) Bagaimana cara menerapkan model
pembelajaran Demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV
SD Negeri Inpres Nabarua Nabire?
Untuk meningkatkan hasil belajar IPA maka penulis melakukan perbaikan
pembelajaran tersebut melalui penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk : a)
Mengetahui sejauh mana model demonstration menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi Gaya Dan Gerak Dengan Alat Peraga Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Inpres Nabarua Nabire – Papua. b) Meningkatkan
penguasaan materi pembelajaran terhadap siswa, sehingga hasil belajar siswa
tercapai secara optimal. c) Melakukan refleksi diri, sehingga guru dapat
berkembang dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam penyajian
materi pembelajaran secara professional. d) Menerapkan metode demonstration
menggunakan alat peraga agar pembelajaran lebih menarik dan terjadi
peningkatan hasil belajar IPA. Penulisan ini menggunakan penelitian tindakan
kelas sebanyak 2 siklus.
Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
evaluasi dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Inpres Nabarua Nabire.
Dari hasil yang didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, yaitu, prasiklus (48,39 %),
siklus I (61,29 %), siklus II (83,87 %). Ini juga ditandai dengan kenaikan nilai
rata-rata dari 61,29 % pada siklus I menjadi 70,16 % pada siklus II.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Demonstrasi
dapat berpengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar Siswa SD Negeri
Inpres Nabarua Nabire serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif pembelajaran IPA.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
perhatian siswa dalam belajar. Alasan guru tidak menggunakan alat peraga
disebabkan tidak semua materi pelajaran menggunakan alat peraga. Hal
ini berakibat siswa pasif, tidak bergairah, minat siswa kurang, perhatian
siswa tidak terfokus dan cepat bosan dalam mengikuti pelajaran IPA.
B. Rumusan Masalah
3
2. Meningkatkan penguasaan materi pembelajaran terhadap siswa, sehingga hasil
belajar siswa tercapai secara optimal.
3. Melakukan refleksi diri, sehingga guru dapat berkembang dalam meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam penyajian materi pembelajaran secara
professional.
4. Menerapkan metode demonstration menggunakan alat peraga agar
pembelajaran lebih menarik dan terjadi peningkatan hasil belajar IPA.
D. Manfaat Penelitian
2. Guru
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi
5
juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang
diperagakan guru selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan suatu benda tertentu yang tidak terlepas dari penjelasan
secara lisan oleh seorang guru. Menurut Sanjaya W (2006:152) metode
demonstrasi ” Metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.” Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret dalam setrategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Sedangkan menurut Daryanto (2009:403) metode demonstrasi ”cara
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan
kepada siswa suatu proses situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai penjelasan
Iisan.” Sering kali orang mengira bahwa metode demonstrasi hanya
digunakan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam saja. Padahal tidak
demikian halnya. Metode ini dapat dipergunakan bagi penyajian semua
jenis mata pelajaran termasuk matematika. Dengan demonstrasi proses
penerimaan terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,
sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna, juga siswa
dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperagakan guru
selama pelajaran berlangsung. Penggunaan teknik demonstrasi sangat
menunjang proses interaksi belajar mengajar dikelas, sehingga kesan yang
diterima lebih lama pada jiwanya. Akibatnya memberikan motivasi yang
kuat untuk síswa agar lebih giat belajar. Dengan demonstrasi itu siswa
dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta
dapat mengembangkan kecakapannya.
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling pertama
digunakan oleh manusia purba takala menambah kayu untuk memperbesar
6
nyala api unggun, sementara anak-anak mereka memperhatikan dan
menirunya. Dalam metode demonstrasi diharapkan setiap Iangkah dari hal-
hal yang didemonstrasikan dapat dilihat dengan mudah oleh siswa melalui
prosedur yang benar meskipun demikian siswa perlu juga mendapatkan
waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang
didemonstrasikan. Dalam demonstarsi terutama dalam mengembangkan
sikap-sikap, guru perlu merencanakan.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan
secara lisan oleh guru.
Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi
belajar mengajar di kelas, sehingga kesan yang diterima lebih lama pada
jiwa siswa didik. Hal ini berakibat pada motivasi yang lebih kuat untuk
siswa agar lebih giat belajar. Dengan demonstrasi itu siswa dapat
berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat
mengembangkan kecakapannya. Dalam metode demonstrasi diharapkan
setiap langkah dari hal-hal yang didemonstrasikan dapat dilihat dengan
mudah oleh siswa melalui prosedur yang benar meskipun demikian siswa
perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan hal
yang didemonstrasikan. Metode demonstrasi terutama dalam
mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara
lebih berhati-hati dan ia melakukan kecakapan untuk mengarahkan
motivasi dan berfikir siswa.
7
1. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih
jelas dan lebih kongkret sehingga dapat menghindarkan verbalisme
2. Siswa diharapkan lebih mudah memahami apa yang
dipelajari
3. Proses pengajaran akan lebih menarik
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba
melakukannya sendiri
5. Melalui metode ini, dapat disajikan materi pelajaran
yang tidak mungkin, kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.
( http://www.jejakpendidikan.com/2016/12/kelebihan-dan-kekurangan-
metode.html)
8
bahan yang sudah dibagikan
f. Guru memberikan tugas individu kepada siswa
B. Hasil Belajar
9
menurut Slameto (2010:54) menerangkan bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah:
a. Faktor intern meliputi :
1. Faktor keluarga
terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan.
2. Faktor sekolah
terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
3. Faktor
masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
( http://www.rangkumanpustaka.com/2017/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-hasil.html )
Siklus I
10
A. Pengertian Gaya
11
1. Gaya menyebabkan benda diam bergerak Contoh: kelereng yang
awalnya diam dan dapat bergerak setelah disentil, meja yang awalnya
diam dapat berpindah tempat setelah didorong dan sebagainya.
2. Gaya menyebabkan benda bergerak diam Contoh: bola yang melaju
kencang akan diam setelah ditangkap oleh kiper (penjaga gawang).
3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah Contoh: bola pingpong
atau bola kasti yang dilempar ke arah tembok akan berubah arah
setelah membentur tembok.
4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat Contoh: Mobil
atau motor yang bergerak lambat akan bertambah kecepatannya
setelah digas oleh pengemudinya.
5. Gaya dapat mengubah bentuk benda Contoh: kaleng minuman yang
kosong akan penyok setelah diinjak dengan keras, plastisin berubah
bentuk jika ditekan. (Maria Ulfa - 16 Nov 2021. dalam
https://tirto.id/pengertian-gaya-contoh-gaya-tarikan-dorongan-
beserta-macamnya-gbcz)
Gambar 1. Alat peraga siklus 1
B. Pengertian gerak
Definisi gerak cobalah kita berlari. Pada saat berlari maka terjadi
perpindahan, dimana kita berpindah dari suatu tempat ketempat laiinya.
12
Jadi yang dimaksud dengan gerak adalah perpindahan posisi benda dari
tempat asalnya karena adanya gaya.
Contoh gerak .gaya dapat mempengaruhi gerak sebuah benda,
seperti :
1. Gerak karena gaya otot :
Pada saat mengayuh sepeda,
Saat berolahraga
Saat bermain tarik tambang
2. Gerak karena gaya pegas :
Pada saat bermain ketapel
Bermain panahan
3. Gerak karena gaya mesin :
Mobil pengeruk
buldoser
dan berbagai mesing yang digunakaan dalam bidang industry.
13
gaya akan bergerak.
Saat tarik tambang. Ada dua sisi yaitu sisi kanan dan sisi kiri yang
sama-sama memberikan gaya. Jika sisi satu memberikan gaya
yang
lebih besar maka sisi yang lain akan terdorong ke depan, begitu
sebaliknya.
Mendorong troli di supermarket. Ketika memberikan gaya pada
troli maka troli akan bergerak. Sehingga selalu terjadi hubungan
antara gaya dan gerak.
Pemakaian Traktor Pegas. Traktor pegas akan bergerak dengan
memberikan gaya pada karet traktor. Ketika roda traktor pegas
diputar ke belakang maka karet akan tergulung pada bilah bambu
dan menyebabkan karet semakin kencang. Ketika traktor dilepas
maka gulungan karet juga ikut terlepas. Semakin lama karet
digulung maka semakin besar gaya pegasnya.
(Shinta Febriyana Widyaswari Saputri dalam
https://nusacaraka.com/2019/04/29/hubungan-gerak-dan-gaya/)
Siklus II
Gaya magnet adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Magnet alam
adalah sejenis logam yang pertama kali ditemukan dikota Magnesia.
14
Magnet memiliki kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda
lainnya terbuat dari besi atau baja. Kekuatan ini disebut gaya magnet.
3. Gaya Otot
Gaya otot adalah kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya
ini sering dilakukan pada saat kita mengangkat beban atau sedang
senam di sekolah. Apabila kita sering melakukan olahraga maka otot
mu akan bertambah besar dan kuat.
5. Gaya pegas
15
Gaya pegas adalah Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas
yang direnggangkan. Misalnya, saat kamu bermain panahan, karet
mampu mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan jauh.
6. Gaya gesek
Alat peraga adalah semua atau apa pun yang dapat digunakan dan
dapat digunakan untuk menjelaskan konsep pembelajaran dari materi
abstrak atau tidak jelas dengan jelas dan jelas, sehingga siswa dapat
berpikir, merasakan, khawatir, Itu dapat merangsang minat Anda. .
16
memotivasi siswa untuk belajar dan tidak bosan mencapai tujuan
pembelajaran mereka. (Wijaya dan Rusyan “1994” dalam
https://pakdosen.co.id/alat-peraga/)
(https://www.google.com/search?q=(Amalia+Sapriati%2C+2019).&o
q=(Amalia+Sapriati%2C+2019).&aqs=chrome..69i57.409j0j9&source
id=chrome&ie=UTF-8)
17
BAB III
18
https://goeroendeso.wordpress.com/2018/03/18/mengenal-siklus-dalam-
penelitian-tindakan-kelas/
Deskripsi Persiklus
19
10 Benyamin Wayoi 30 Tidak Tuntas
11 Denis M Bondosano 70 Tuntas
12 Fatimahtul Azzahra 30 Tidak Tuntas
13 Fiki 60 Tuntas
14 Janiba Akila Rumau 70 Tuntas
15 Magdalena Edelweis 40 Tidak Tuntas
16 Milka Helena Riana 70 Tuntas
17 Miryam Merry Edoway 50 Tidak Tuntas
18 Muhamad Forian Dipa 40 Tidak Tuntas
19 Muhammad Abyan Sakura 50 Tidak Tuntas
20 Muhammad Reza Maulana 50 Tidak Tuntas
21 Muhammad Faturrahman 60 Tuntas
22 Nadiya Nurhani 65 Tuntas
23 Naiya Nagita 70 Tuntas
24 Patresius Orweyanduk 40 Tidak Tuntas
25 Regina Wulandari 45 Tidak Tuntas
26 Risky Ricardo Runtunuwu 55 Tidak Tuntas
27 Riska Aska 65 Tuntas
28 Simon Kayame 65 Tuntas
29 Wa Ledi 70 Tuntas
30 Yolanda Orweyanduk 60 Tuntas
31 Zinnirah Arumiah Wahab 60 Tuntas
Dari tabel diatas ternya siswa yang tuntas hanya 15 siswa (48,39 %). Untuk itu
maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran pada materi IPA Gaya dan
Gerak.
Deskripsi Siklus I
a) Rencana Pembelajaran
20
2. Melalui metode demonstrasi guru menunjukkan beberapa alat yang
berhubungan dengan gaya
3. Peserta didik dalam kelompoknya melakukan percobaan sebagaimana yang
sudah dicontohkan oleh guru terkait macam-macam gaya dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Melalui metode demonstrasi guru mencontohkan adanya hubungan gaya
dan gerak dalam kehidupan sehari-hari
b) Pelaksanaan
21
c) Pengamatan
- Penggunaan alat peraga sudah ada tetapi kurang maksimal karena alat
peraga yang digunakan hanya benda-benda disekitar kita
Pengamatan KBM
1 A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 4
1. Mempresentasikan langkah-langkah 3
22
metode pembelajaran demonstrasi
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan 3
2. Guru antusias 3
1) Tidak Baik
2) Kurang Baik
3) Cukup Baik
4) Baik
d. Refleksi
23
ternyata belum berhasil. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru belum memotivasi siswa dalam menyampaikan pembelajaran
2) Guru kurang dalam pengelolaan waktu
3) Siswa cukup antusias selama pembelajaran berlangsung
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1) Guru perlu lebih memaksimalkan alat peraga dalam penyampaian
pembelajaran
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik sesuai rancangan
3) Guru harus menambah alat peraga agar siswa lebih aktig dan antusias
Deskripsi Siklus II
a) Perencanaan
1. Guru bersama murid membaca buku materi mengenai pengaruh gaya
terhadap gerakan benda serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru meminta siswa untuk cermat dalam mengamati gambar berbagai
contoh pengaruh gaya terhadap gerak benda.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan pengaruh
gaya terhadap gerakan benda.
4. Guru menstimulus daya analisis siswa dengan mengajukan pertanyaan :
Apa saja berbagai contoh pengaruh gaya terhadap gerakan benda dalam
kehidupan sehari-hari lainnya ?
5. Guru mencontohkan adanya hubungan gaya dan gerak dalam khidupan
sehari-hari seperti menarik dan mendorong kursi serta membuka dan
menutup pintu kelas.
6. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.
7. Menujuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai scenario
24
yang telah disiapkan.
8. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
9. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
10. Guru memberikan soal agar mengetahui pemahaman anak tentang materi
yang baru saja diberikan.
b) Pelaksanaan
c) Pengamatan
25
mengikuti pembelajaran IPA khususnya pada materi hubungan gaya dan gerak.
Kemudian guru member motifasi belajar siswa agar dapat lebih semangat
dalam belajar.
Tabel 2 . Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
I Pengamatan KBM
A . Pendahuluan
1 . Memotivasi Siswa 4
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 3
B . Kegiatan Inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah model 4
pembelajaran demonstrasi
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4
3. Melatih keterampilan demonstrasi 4
4. Menggunakan alat peraga 4
5. Memberikan bantuan kepada siswa yang 4
mengalami kesulitan
C . Penutup
1. Membimbing siswa dalam membuat 3
rangkuman
2. Memberikan evaluasi 4
II Pengelola Waktu 4
Antusiasme Waktu
III 1. Antusiasme kelas 4
2. Guru Antusias 4
26
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
c) Refleksi
27
awal penelitian sampai dengan pertemuan akhir siklus kedua.
Catatan observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan ketrampilan
kooperatif yang mereka miliki.sedangkan evaluasi/tes dilakukan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar siswa.
Data yang terkumpul pada setiap setiap pertemuan dikaji dan dianalisis, dan
sajikan dalam bentuk tabel. Kemudian peneliti melakukan refleksi, Dimana dari
hasil analisis data dan refleksi peneliti mengkaji kelebihan dan kelemahan yang
terjadi dalam proses pembelajaran kemudian dideskripsikan sebagai bahan
penyusunan perencanaan tindakan pada proses pembelajaran siklus selanjutnya.
28
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Situasi Kelas
29
13. Fiki 70 Tuntas 80 Tuntas
30
61,29 70,16
Nilai Rata-Rata
61,29 83,87
Ketuntasan
% %
a. Secara Individu
b. Secara Klasikal :
2. Siklus II
a. Secara Individu
b. Secara Klasikal :
31
Nilai rata-rata siswa 70,16
(orang) (orang)
1. Siklus I 19 61,29 12 38,71
2. Siklus II 26 83,87 5 16,13
Berdasarkan data tabel di atas siswa yang tuntas dari siklus pertama
sampai tindakan siklus kedua mengalami peningkatan. Pada kondisi siklus I
hanya 19 siswa (61,29 % ), pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa (83,87
%).
Sementara pada kondisi siswa yang belum tuntas belajar pada siklus
pertama sebanyak 12 siswa (38,71 %) menurun menjadi 5 siswa (16,13 %),
pada siklus kedua.
32
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model Demonstrasi menggunakan alat peraga
memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar IPA materi
Materi Gaya Dan Gerak Dengan Alat Peraga pada siswa kelas IV SD Negeri
Inpres Nabarua Nabire yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar
siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 61,29 %, meningkat menjadi 83,87
% pada siklus II, kemudian nilai rata-rata juga mengalami kenaikan dari
rata- rata 61,29 menjadi 16,13.
2. Penerapan metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif,
yaitu dapat meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Demonstrasi
Materi Gaya Dan Gerak Dengan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Inpres Nabarua Nabire.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ari Subekti, Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
Ahmad D. Marimba. Penjelasan Pendidikan Menurut Para Ahli. Diunduh 19
Oktober 2022. Jam 19.42. dalam https://Penjelasan ahmad D.
Marimbapenerbitbukudeepublish.com/pengertian-pendidikan-menurut-
para-ahli/
Aristoteles. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. Diunduh 19 Oktober
2022. Jam 20.14. dalam https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-
pendidikan- menurut-para-ahli-lengkap-beserta-tujuan-dan-manfaatnya-
kln.html
Aristoteles. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. Diunduh 26 Oktober
2022. Jam 20.09. dari
https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-pendidikan- menurut-para-
ahli-lengkap-beserta-tujuan-dan-manfaatnya-kln.html
Amin Suprihatini, Uti Darmawati, Sri Mintarjo (2016). Tema 8 Daerah Tempat
Tinggalku Penerbit Intan Pariwara
Bahri Syaiful (2008: 210). Pengertian Metode Demonstrasi. Diunduh 26 Oktober
2022. Jam 18.18. dalam
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-demonstrasi.html
Crow. Pengertian Pendidikan. Pengertian Metode Demontrasi. Diunduh 19
oktober 2022. Jam 21.19. dalam
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian- pendidikan/
34
November Jam 20.42. dalam https://tirto.id/pengertian-gaya-contoh-gaya-
tarikan- dorongan-beserta-macamnya-gbcz
Mulyono (2012:87). Kelebihan Metode Demonstrasi. Diunduh 2 November
2022. Jam13.40. dari
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413113116.pdf
Sanjaya W. (2006 : 152). Pengertian Metode Demonstrasi. Di unduh 5 Oktober 2022.
Jam 10.15 dalam http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/metode-
demonstrasi.html
35