Anda di halaman 1dari 16

MELALUI PENERAPAN MODEL STAD PADA MATA PELAJARAN IPA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KELAS IX A SMPN4 RENGAT

Oleh :

AMRUZAMAR

GURU SMPN 4 RENGAT

KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa

kelas IX A SMPN 4 Rengat.Dengan menggunakan model STAD agar siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran IPA .

Berdasar pada data perolelehan nilai dari siklus 1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikut : Siswa yang mendapat nilai antara 80-85 ada 4 orang
(10,26%),antara 75-79 ada 12 orang (30,77%),antara 70-74 ada 9 orang (23,08%),antara
60-64 ada 5 orang (12,82%). Sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus 1 adalah
73,88.
Berdasar pada data perolelehan nilai dari siklus I1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikur : Siswa yang mendapat nilai antara 90-95 ada 1 orang
(2,56%),antara 85-90 ada 4 orang (10,26%),antara 80-84 ada 12 orang (30,77%),antara 75-
79 ada 9 orang (23,08%), 70-74 ada 9 orang (23,08%) dan antara 65-69 ada 4 orang
(10,26%). Sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus I1 adalah 79,51.Mamfaat
penelitian adalah dapat :

Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran


yang salah satunya adalah model pembelajaran Student team achievement division
(STAD).

Memberi pengalaman penelitian dan mendorong untuk melakukan penelitian faktor-


faktor lain yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

Menumbuhkan minat Siswa dalam pelajaran IPA karena setiap siswa melebur diri
dalam kegiatan pembelajaran.

Mengembangkan kemampuan kerja sama antara siswa dan mau menghargai pendapat
orang lain. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
kagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.

Di SMPN4 Rengat menurut pengamatan penulis selama ini pelajaran IPA kurang
diminati oleh siswa, Mereka lebih cendrung perhatiannya terhadap pelajaran-pelajaran
yang sifatnya hitungan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar bidang studi
biologi dibandingkan dengan mata pelajaran lain

Sebagai seorang peserta didik tentunya selalu berusaha dan berharap agar peserta
didiknya selalu mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga kompetensi yang
diharapkan dapat tercapai. Keadaan tersebut dapat juga dikatakan bahwa seorang
pendidik berusaha dan mengharapkan minat belajar peserta didik dapat meningkat. Tapi
kenyataanya masih cukup jauh dari yang diharapkan

Untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, salah satunya adalah dengan


memperbaiki proses belajar-mengajar. Dalam hal ini guru memegang peranan yang
sangat penting, sehingga guru di tuntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa merasa nyaman dan
senang dalam belajar dan berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
Kenyamanan belajar dan aktifitas siswa dalamproses pembelajaran niscaya akan
berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mampu
menerapkan model bembelajaran yang dipandang tepat guna dan berhasil guna untuk
menyampaikan materi pembelajaran dari suatu kopetensi tertentu agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan di harapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Penulis merasa siswa kurang begitu antusias dan aktif, sehingga dirasakan kegiatan
pembelajaran sejarah menjadi kaku dan kurang bergairah. Menurut pengamatan penulis
kegiatan pembelajaran yang seperti ini mungkin karena siswa merasa jenuh dengan
materi yang hanya disajikan melalui metode ceramah saja. Keadaan yang seperti ini
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Sementara untuk mencapai hasil belajar yang optimal siswa harus menyukai mata
pelajaran tersebut dan siswa harus merasa senang dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang di sajikan.

Model pembelajaran yang menyenangkan akan membantu siswa untuk menyimpan


materi pelajaran dalam memorinya. Untuk menindak lanjuti keadaan seperti tersebut
diatas dan untuk menghilangkan rasa bosan pada diri siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran IPA. Maka penulis mencoba untuk menggunakan model pembelajaran
Student teams achievment division (STAD). Penulis berharap siswa bisa lebih senang dan
bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dan memperoleh hasil belajar
yang memuaskan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis paparkan sebelumya maka
penulis melihat permasalahan, dan penyebab permasalahan tersebut diantaranya : Kurangnya
minat siswa dalam pembelajaran sejarah disebabkan karena terbatasnya model pembelajaran
yang digunakan oleh guru dan kurang berinovasi dalam proses pembelajaran.

Untuk itu penulis mencari akar permaslahan dari pengalaman belajar sejarah dan
mengatasi kesulitan dalam proses belajar siswa, sehingga diharapkan adanya perbaikan
proses belajar mengajar dan tercapainya hasil pengajaran yang maksimal.

Bertitik tolak dari rincian permasalahan diatas dilakukanlah tindakan dengan


menggunakan partisipasi belajar dan dirumuskanlah masalah penelitian tindakan kelas ini
sebagai berikut:
“Apakah Penggunaan Model pembelajaran Student-teams achievment division (STAD) dapat
meningkatkan minat siswa IX A SMPN4 Regat dalam mata pelajaran IPA.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui tentang
keberhasilan penggunaan model pembelajaran Student teams achievement division (STAD)
terhadap minat belajar siswa ke mata pelajaran IPA

D. Manfaat Penelitian

Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran


yang salah satunya adalah model pembelajaran Student team achievement division
(STAD).

Memberi pengalaman penelitian dan mendorong untuk melakukan penelitian faktor-


faktor lain yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

Menumbuhkan minat Siswa dalam pelajaran sejarah karena setiap siswa melebur diri
dalam kegiatan pembelajaran.

Mengembangkan kemampuan kerja sama antara siswa dan mau menghargai pendapat
orang lain.

Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pelajaran biologi yang di tunjukan dengan
hasil belajar siswa.

Sekolah akan memiliki siswa yang kreatif,mampu bekerja sama,kritis dan


bertanggung jawab.
Keberhasilan guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi hasil belajar akan
mendorong keberhasilan sekolah dalam menjamin kwualitas lulusanya.

E. Hipotesis

Hipotesis yang dapat penulis rumuskan adalah : dengan menggunakan Model


pembelajaran Student teams achievment division (STAD) dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas IX.Pada mata pelajaran IPA
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar


dalam arti perubahan prilaku individu melalui proses belajar-mengajar. Ak Namun
harus di beri catatan bahwa tidak semua proses belajar mengajar terjadi karena adanya
pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar, seperti belajar dari pengalaman sendiri.
(Udin Sarifuddin, 1995:3).

Pembelajarn identik dengan dengan proses belajar mengajar. Proses dalam


pengertiannya di sini merupakan interaksi semua komponen yang terdapat unsur
belajar mengajarnya, dimana yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan
(interindependent). Dalam kaitan untuk mencapai tujuan, yang dimaksud komponen
atau unsur belajar mengajar antara lain : indikator,tujuan pembelajaran, metode/teknik
mengajar,media pembelajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai atau tidaknya
tujuan pembelajaran.

Belajar dapat pula diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antar individu dengan lingkungannya. Burton mengatakan:
Learning is change in the individual due to instruction of that individual and his
environmental,which fells a need makes him more capable of dealing undauntedly
with his environmental. (Burton : The Guidance of Learning Activities, 1994). Dalam
pengertian ini terdapat kata change (Perubahan). Yang berarti bahwa seseorang
setelah mengalami proses belajar maka pengetahuannya,keterampilannya, maupun
pada aspek sikapnya akan terjadinya perubahan. Misalnya dari tidak bisa menjadi
bisa, dari tidaak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Kriteria keberk sopan menjadi
sopan, dan sebagainya. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai
dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.

Darhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan


tingkah laku pada diri individu yang belajar.

Dari uraian tersebut, jelas dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar atau disebut
juga pembelajaran merupakan suatu sistim yang terdiri dari berbagai komponen yang
saling berkaitan satu sama lain, dan merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan.
Oleh karena itu guru dituntut memiliki kemampuan mengintegrasikan komponen-
komponen tersebut dalam kegitan belajar mengajar atau proses pembelajaran. (Udin
Sarifuddin.1995 : 3)

B. Gambaran Umum Model Pembelajaran Student teams achievment devision


(STAD)

Model pembelajaran STAD dipandang sebagai an yang palin sederhana model


pembelajaran yang paling sederhana. Model STAD dikembangkan oleh Robert
Slavin dan kawan-kawannya di universitas jhon hopkins. Tipe ini digunakan untuk
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa.

Para siswa dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota
yang heterogen,baik jenis kelamin, ras, etnik,maupun kemampuannya. Tiap anggota
kelompok menggunakan lembar kerja akademik, kemudian saling membantu untuk
menguasai materi melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama


yaitu :Penyajian kelas, Belajar kelompok, Kuis, Penghargaan kelompok,Skor
Perkembangan.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan yang


penting yakni : Prestasi akademik, maksudnya dapat meningkatkan nilai yang
diperoleh siswa mengubah norma-norma yang sesuai dengan prestasi itu (Nani
Sumarni, 2000 : 5).

Langkah-langkah dalam model pembelajaran Student teams achievment division


(STAD) sebagai berikut :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (Campuran


menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotanya
kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada nggota
lainnya sampai semua anggota kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada siswa.pada saat menjawab pertanyaan
tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan (Suprijono 2009 : 133).
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan
kelas (PTK), yang dilaksanakan di kelas IX A SMPN 4Rengat

B. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IX A SMPN4 Rengat

C. Prosedur Penelitian Tindakan


Adapun prosedur penelitian yang di tempuh adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini penulis mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut
Menyiapkan admiistrasi, Perizinan pelaksanaan penelitian, Menyiapkan perangkat
pembelajaran, Menyiapkan instrumen penelitian danKriteria penelitian.
2. Pelaksanaan (Tindakan)
Pada saat pelaksanaan penelitian, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikiut :Menyampaikan maksud penelitian kepada siswa,Menyampaikan garis
besar materi yang akan di pelajari,Melaksanakan siklus pembelajaran ke 1,ke 2,Dan
melakukan pemngamatan serta melaksanakan tes.
3. Observasi
Tahap observasi dilakukan selama proses pelaksanaan siklus pembelajaran baik ke
1,ke 2 maupun pada sikap tahapan kegiatan.
4. Refleksi
Temuan penulis atas sikap dan antusiasisme siswa terhadap materi, tekhnik dan
pelaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

D. Alat Pengumpul Data

Penulis menggunakan alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa :Angket
( Lembar observasi), Hasil tes siswa kelas IX A SMPN 4 Rengat
E. Teknik Analisa Data

Penulis akan mengolah data hasil penelitian ini mengacu pada penilaian berbasis
kelas. Selanjutnya penulis akan menganalisis data penelitian ini dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku atau penulis akan menggunakan cara presentase semua aspek
yang dinilai.

Secara spesifik langkah pengolahan dan analisis data mencakup langkah-langkah


sebagai berikut :

1. Klasifikasi data
2. Koding data
3. Analisis dengan persentase
4. Penafsiran data
5. Penjelasan dan Simpulan
F. Analisis Reflekfif/Indikator Kinerja

Untuk melaksanakan penilaian selama proses belajar penulis akan menggunakan


instrument seperti berikut ini :

NO NAMA KEMAMPUAN KEMAMPUAN KECEPATAN NILAI


SISWA BEKERJA MENGKOMUNI DAN
SAMA KASIKAN IDE KETEPATAN
(PENILAIAN
KLP)

G. Jadwal Pelaksanan

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran


2012/2013 terhadap kelas IX A SMPN4 Rengat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran sekilas tentang setting penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IX A tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah


siswa 30 orang. Pada pelaksanaan penelitian siklus pertama pada tanggal 7 maret tahun
2012, siswa dikondisikan untuk menerima materi pelajaran tentang listrik statis. Dari
kopetensi dasar menguraikan proses terjadinya listrik statis , dengan menggunakan model
pembelajaran STAD.

Pada pelaksanaan penelitian siklus ke dua pada tanggal 14 maret 2012, penulis
melkukan hal yang sama.

B.Uraian Penelitian Secara Umum


Kegiatan pembelajaran yang penulis laksanakan dibagi dalam tiga kegiatan,yakni:
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir (penutup). Pada kegiatan awal, penulis
mengkondiikan siswa untuk bersiap menerima pelajaran.Kemudian penulis melakukan
apersepsi dengan melakukan pre test dari materi sebelumnya.
Pada kegiatan inti, penulis langsung melaksanakan siklus (tindakan)yaitu meminta
agar setiap kelompok mengkaji materi tentang latar belakang lahirnya pergerakan nasional
indonesia dari referensi yang sudah di siapkan. Demikian juga pada siklus kedua penulis
melakukan hal yang sama tetapi dengan materi tentang bentuk dan strategi organisasi-
organisasi pergerakan nasional sebagai kegiatan penutup.

C.Hasil Penelitian
.
Dari tindakan yang dilakuakn penulis pad siklus 1 maka hasilnya dapat dievaluasi
sebagai berikut :Dengan model STAD gairah siswa untuk belajar sejarah sudah nampak,
siswa bekerja sama dalam membahas materi.Siswa mengkomunikasikan ide-idenya
dengan teman-teman sekelompoknya untuk membahas materi. Namun masih ada siswa
yang kelihatan kurang mau bekerja sama dengan teman-temannya.Pada siklus satu
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran belum merata, sehingga hasil evaluasi
belajarpun belum merata.

Pada pelaksanaan siklus ke dua dapat dievaluasi hasilnya sebagai berikut :


Penggunaan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan gairah belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran.Aktiitas siswa dalam mengkomunikasikan ide-idenya sudah
meningkat.Pembagian kelompok telah meningkatkan solidaritas antar setiap anggota
kelompok,nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus ke dua meningkat dan lebih
merata.
Berdasar pada data perolelehan nilai dari siklus 1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikur : Siswa yang mendapat nilai antara 80-85 ada 4 orang
(10,26%),antara 75-79 ada 12 orang (30,77%),antara 70-74 ada 9 orang (23,08%),antara
60-64 ada 5 orang (12,82%). Sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus 1 adalah
73,88.
Berdasar pada data perolelehan nilai dari siklus I1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikur : Siswa yang mendapat nilai antara 90-95 ada 1 orang
(2,56%),antara 85-90 ada 4 orang (10,26%),antara 80-84 ada 12 orang (30,77%),antara 75-
79 ada 9 orang (23,08%), 70-74 ada 9 orang (23,08%) dan antara 65-69 ada 4 orang
(10,26%). Sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus I1 adalah 79,51.
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan ,pelaksanaan
penelitian dan pengolahan data,maka sampailah penulis pada kesimpulan sebagai
berikut : . Pada siklus satu diperoleh nilai rata-rata 73,89, dan pada siklus dua diperoleh
rata-rata 79,53.
Berdasarkan data diatas,maka hipotesis tindakan dalam penelitian dapat terbukti
kebenarannya,dalam arti hipitesis tindakan dari penelitian ini dapat diterima,yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran STAD,maka kemampuan siswa kelas IX A SMPN4
Rengat dalam mengkomunikasikan ide pada pembelajaran biologi dapat meningkat.

B.SARAN-SARAN
Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk menyampaikan beberapa saran yang
berkaitan dengan penelitian , Sebaiknya guru sebagai pengelola kelas mampu menciptakan
suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan dan efektif ,sebaiknya guru menguasai berbagai model pembelajaran.
Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan penuh pada guru-guru yang akan
melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan terus memotifasi guru-
guru di sekolahnya agar selalu melakukan perbaikan-perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA

 Ali muhammad,(2002),Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,bandung:Sinar baru


Algesindo.
 Depdiknas,(2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta:Depdiknas.
 Sudjana Nana, (1996), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung : Sinar baru
Algesindo.
 Sudjana Nana (2004), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja
Rosda Karya.
 Suharjono, (1999), KTI Pengembangan Profesi Guru,Makalah,Diklat
Pengembangan Profesi Guru, Depdikbud Jakarta.
 Arikunto, Suharsimi (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta : Rineka Cipta.
 Sukidin,dkk.,(2002).Manajemen Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:Insan Cendekia.
 Dimyati dan mudjiono,(2003),Belajar dan Pembelajaran,Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai