BAB I
PENDAHULUAN
dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson
manusia.
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
45
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
maupun dari dalam pebelajar itu sendiri. Dalam diri pebelajar salah satunya
berasal dari minat dan motivasi belajar pebelajar. Sedangkan dari luar adalah yang
adalah salah satu tugas seorang guru dalam pelaksanaan program kependidikan
dan demokratis serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, supaya siswa
Seorang guru dituntut untuk dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik,
sedangkan pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa,
kematangan kognitifnya.
tenaga penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan dapat memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
belajar adalah factor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas
adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
tinggi, mentok (boleh jadi) gagal karena kekurangan motivasi. Prestasi belajar
akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan
belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja
semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana
menghasilkan out put yang bagus dan sebaliknya pembelajaran yang kurang bagus
mempersiapkan manusia Indonesia di masa depan. Salah satu bagian penting yang
terkait dengan pembelajaran dan hasil yang ingin dicapai adalah kurikulum yang
serta komponen isi dan materi. Komponen metode atau proses belajar
untuk mencapai tujuan. Metode atau strategi belajar mengajar dalam kurikulum
siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Sokolah Dasar, komponen isi itu hakikatnya adalah pemilihan materi pelajaran
yang disusun sedemikian rupa sehingga diperkirakan dapat memberi bekal kepada
metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih
yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik
dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara
48
atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga
untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa
demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang
berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan
mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. (3) hipoteis awal, siswa dapat
kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan
yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu
konsep.
49
dimiliki oleh metode eksperimen apabila diterapkan dalam pembelajaran dan hasil
dari proses pembelajaran yang salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar,
sebagai berikut.
Sesuai dengan permasalahan yang ada di atas, maka tujuan yang ingin
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai umpan balik bagi guru-guru
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1.Pengertian Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Djamarah, 994). Metode adalah cara, yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru
(metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang
2007)
ceramah yang efektif, tetapi hasilnya guru A berbeda dengan guru B karena teknik
pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui mempunyai teknik yang
Dapat disimpulkan bahwa strategi terdiri dan metode dan teknik atau
prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi lebih luas dari metode
atau teknik pengajaran. Metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari
9
53
adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang
metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari
menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu.
Dari uraian diatas maka terlihat bahwa metode eksperimen berbeda dengan
kepada hasil.
anda dapat dibawa kehalaman sekolah yang ada tumbuhan sekejut (Mimosa
55
Spec). Daun patah tulang atau kamboja bila dipatahkan akan mengeluarkan getah.
tepat bila :
a) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran
melakukan eksperimen
berfikir ilmiah
c) Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
e) Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu
jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap
siswa.
b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan
bersih.
dipelajari itu.
eksperimen itu.
belum ada.
2.1.1.7.Prosedur eksperimen
tanya jawab.
dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih
yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik
dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara
59
atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga
untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa
demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang
2.1.1.8.Tahap Eksperimen
peristiwa tersebut.
dipelajari.
adalah sebagai pendorong siswa dalam belajar. Intensitas belajar siswa sudah
barang tentu dipengaruhi oleh motivasi. Siswa yang ingin mengetahui sesuatu dari
apa yang dipelajarinya adalah sebagai tujuan yang ingin siswa capai selama
belajar. karena siswa mempunyai tujuan ingin mengetahui sesuatu itulah akhirnya
Oleh karena itu, motivasi tidak bisa dipisahkan dari aktivitas belajar siswa.
Siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila hal itu tidak menyentuh kebutuhannya.
Kebutuhan dan motivasi adalah dua hal yang saling berhubungan. Sebab manusia
hidup pada dasarnya tidak tertlepas dari berbagai kebutuhan. Kebutuhan itulah
61
nantinya yang mendorong manusia untuk senantiasa berbuat dan mencari sesuatu.
Menurut Morgan seperti yang dikutip oleh Djamarah (994), manusia memiliki
kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan untuk mencapai hasil, dan
2.1.2.1.Pengertian Motivasi
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan oleh Dimyati dan
menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku belajar. sementara dalam Aqib
(2003) dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan dalam diri seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
penting yaitu:
manusia.
62
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan.
pendidikan, membina krativitas dan imajinasi guru, pembinaan disiplin kelas dan
Dalam Sardiman (2007) disebutkan bahwa ada tiga fungsi motivasi yaitu:
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus,
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi
dengan tujuan.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang siswa
berhasil.
dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru,
c. Memberi peluang guru untuk unjuk kerja pedagogis. Tugas guru adalah
2.1.2.3.Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang
dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagai
motivasi eksternal. Disamping itu kita bisa membedakan motivasi instrinsik yang
motivasi ekstrinsik yaitu dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfunsinya tidak perlu
dirancang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Kedua motivasi tersebut
akan berdampak terhadap prestasi atau hasil belajar yang dicapai siswa.
2.1.2.4.Prinsip-Rinsip Motivasi
pandangan demokratis dan dalam rangka menciptakan self motivation dan self
yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri
d. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. Guru
yang juga berminta tinggi dan antusias pula. Dengan demikian murid
dorongannya.
ekonomis.
k. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi
dirinya.
berlainan.
Lebih lanjut dalam Hamalik (2007) dan Sardiman (2007) dijelaskan cara
c. Pemberian hadiah. Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam batas-
batas tertentu.
kegiatan siswa.
69
baginya. Selain itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek
menyenangkan.
Gambaran dan isi cerita lebih menarik perhatian dan minat siswa
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diusahakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah
Abdul Qohar, prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
70
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai
tertentu.Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru
sebagai pengajar , maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk
prestasi belajar tersebut , dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar.Kegiatan belajar dapat
didik ditentukan oleh banyak faktor seperti usia, kemampuan dan motivasi,
jumlah dan mutu pengajaran, lingkungan alamiah di rumah dan kelas. Selain itu
iklim kelas yang ditandai dengan kehangatan, demokrasi, dan keramah tamahan
dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki prestasi belajar peserta didik.
4) Sikap positif
5) Keterampilan meningkat
dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri di
Nusa Penida Bali” menyatakan bahwa secara simultan metode eksperimen dan
Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung yang mempunyai signifikansi kurang
dari 0,05. Demikian pula berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan
uji t diperoleh nilai t hitung untuk metode eksperimen dan motivasi belajar
secara simultan ditunjukkan oleh nilai Fhitung lebih kecil dari 0,05 dengan
koefisien determinasi ganda, (R squared) sebesar 0,387 dan 38,7% ini berarti
pengaruh paling besar diantara variabel yang lain, hal ini ditunjukkan oleh nilai
oleh nilai uji F yang memiliki signifikansi kurang dari 0,05. Disamping itu,
hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara parsial motivasi belajar siswa,
oleh nilai t hitung yang mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Hasil analisis
Lamongan.
73
BAB III
oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor metode yang digunakan dan
pembelajaran. Disamping itu masih banyak faktor lain yang ada kaitannya dengan
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa yang dapat dilihat dari faktor ekonomi,
yang sesuai yang digunakan dalam pembelajaran akan memberikan hasil yang
metode yang kurang tepat dalam pembelajaran akan memberikan hasil yang tidak
sesuai dengan yang sudah direncanakan dan diharapkan. Salah satu metode yang
banyak kelebihan bila dibandingkan dengan metode yang lain. Penggunaan teknik
ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.
Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang
sedang dipelajarinya.
74
termasuk motivasi untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi dalam proses
pembelajaran. Adanya perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh siswa sebagai
29
peserta didik dalam proses pembelajaran mengakibatkan perbedaan motivasi
dalam belajar. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, sedang dan
prestasi belajar siswa yang dicapai dalam proses pembelajaran. Secara umum,
motivasi yang tinggi akan berpengaruh positif dan motivasi yang rendah dalam
prestasi yang tinggi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk
pada pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi dan motivasi yang
dimiliki oleh siswa akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
timbulnya kepuasan bagi semua pihak yang berkaitan dengan proses tersebut,
yaitu pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
Metode Eksperimen
75
Prestasi Belajar
Motivasi
3.2. Hipotesis Penelitian
Tanah Laut.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
O X O2
O O2
O : Pemberian pretest
32
78
itu untuk uji homogenitas yaitu apakah kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak. Perolehan skor dari pretest
pada masing-masing kelompok. Dan perolehan skor dari posttest untuk masing-
4.2.1. Populasi
4.2.2. Sampel
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
1) Variabel bebas
2) Variabel terikat
pendidikan.
80
- Prestasi Belajar (Y) adalah hasil atau nilai yang diperoleh siswa
meningkat
selama 90 menit. Butir soal dalam tes akan disesuaikan dengan materi
yang ada dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Butir soal yang
akan diberikan adalah butir soal yang valid dan reliable karena
dalam penelitian ini dibedakan menjadi motivasi belajar yang tinggi dan
pernah. Jawaban atau pernyataan: selalu diberi skor ; sering diberi skor
3; jarang diberi skor 2 dan tidak pernah diberi skor (Anwar, 998 dalam
dinyatakan tinggi apabila mereka mencapai skor antara 75-00; dan skor
table 3..
setelah kedua kelompok tersebut dikenai tes yang disusun sendiri oleh
masing-masing SD.
soal yang dijawab dengan benar oleh siswa adalah 00/35, dan untuk item
yang dijawab salah diberi skor 0 (nol). Skor maksimal untuk jawaban
yang benar adalah 00, dan skor minimal adalah 0 (nol). Oleh karena itu
yang elah dibuat tersebut perlu diuji cobakan terlebih dahulu, untuk
memenuhi persyaratan sebagai alat ukur yang baik untuk penelitian yaitu
a. Uji Validitas
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
rxy =
Keterangan
N = jumlah responden
dengan r tabel akan diketahui apakah soal tersebut valid atau tidak.
Kaidahnya adalah jika r hitung > r tabel maka item soal tersebut
termasuk soal valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item soal
b. Uji Reliabilitas
84
r=
Dimana :
ini bersumber dari tiga instrument yaitu tes kemampuan awal (pretest), tes
motivasi dan tes prestasi belajar (posttest), maka rancangan tabulasi data
dapat dibagi menjadi tiga yaitu (). Data hasil preetest kelompok kontrol
eksperimen dan kelompok kontrol dan (3). Data hasil posstest atau prestasi
1) Uji Homogenitas
Varians terbesar
F hitung =
Varians terkecil
2) Uji Normalitas
rumus:
χ2 =
Dimana:
χ2 = Chi-kuadrat hitung
b. Pengujian hipotesis
Untuk menganalisa data yang diperoleh, yang berupa nilai baik nilai
pretest, nilai motivasi belajar, dan nilai posttest penulis gunakan statistika.
Staistika yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah Uji beda t
a. Uji t
pada:
kontrol
ini.
t =
Keterangan:
d.b = (N + N2) - 2
r =
Keterangan
N = jumlah responden
diterima atau tidak adalah jika t hitung > t table baik yang berharga
sebaliknya jika t hitung < t table baik yang berharga positif ataupun
b. Uji F
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi, hal ini
yang dipakai adalah jika F hitung > F table pada maka hipotesis
89
alternative (Ha) diterima dan sebaliknya jika F hitung < F table maka
BAB V
kepada anak didik agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia
usia, agama, ijazah Tk, asal sekolah, pendidikan ortu, dan pekerjaan orang
tua.
1 Laki-Laki 25 41.7
2 Wanita 35 58.3
Jumlah 60
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
3 Kristen 0 0.0
4 Protestan 0 0.0
Jumlah 60 100.0
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
atau 3.3%.
50.0%
atau 16.7%
atau 25.0%
atau 8.3%
3 Guru 10 16.7
4 PNS 15 25.0
Jumlah 60 100.0
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
atau 16.7%
atau 16.7%
atau 25.0%
sebagai berikut :
hubungan antara pimpinan dengan guru, tata hubungan antar unit dan
tidak setuju.
akan semakin tinggi pula Prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa akan
% % % % %
1 Pemberian pujian 26 43.3 25 41.7 3 5.0 2 3.3 4 6.7
(X21)
2 Pemberian hadiah 21 35.0 20 33.3 7 11.7 4 6.7 8 13.3
(X22)
3 Senang dengan 26 43.3 18 30.0 9 15.0 5 8.3 2 3.3
belajar kelompok
(X23)
4 Usaha untuk 31 51.7 19 31.7 5 8.3 3 5.0 2 3.3
memenangkan
persaingan (X24)
5 Mengikuti 23 38.3 24 40.0 9 15.0 1 1.7 3 5.0
kegiatan tambahan
(X25)
6 Pemberian 19 31.7 31 51.7 7 11.7 1 1.7 2 3.3
penilaian yang
obyektif (X26)
7 Mengikuti 22 36.7 22 36.7 10 16.7 2 3.3 4 6.7
karyawisata yang
diprogramkan
(X27)
8 Senang dengan 27 45.0 23 38.3 8 13.3 - - 2 3.3
film pendidikan
(X28)
Sumber : Data Primer diolah, 2013
dilihat dari aspek Metode Eksperimen dan motivasi belajar siswa. Secara
tinggi pula Prestasi belajar siswa, demikian pula halnya semakin tinggi
berikut:
tidak setuju.
103
belajar siswa, semakin baik Metode Eksperimen maka akan semakin baik
siswa guru sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Prestasi belajar
siswa.
hitung sebesar 5.468 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.007 (lebih kecil
dari 0.05) yang berarti bahwa secara simultan Metode Eksperimen dan
Tabel 5.10 :
Hasil Analisis of Varian (ANOVA)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.339 2 1.169 5.468 .007a
Residual 12.191 57 .214
Total 14.530 59
Sumber : Data Primer diolah (2013 )
Table 5.11 :
Hasil analisis data tentang pengaruh Metode Eksperimen dan
Motivasi belajar siswa
106
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.411 .587 4.105 .000
Eksperimen .441 .152 .397 2.901 .005
Motivasi .008 .118 .010 .070 .944
Sumber : Hasil Analisis Data (lampiran, 2013 )
siswa. Demikian pula dengan nilai thitung untuk Motivasi belajar siswa
diterima.
dengan motivasi belajar siswa semakin tinggi motivasi belajar siswa maka
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1. Pembahasan
108
penelitian ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 5.468 dengan tingkat
signifikan terhadap Prestasi belajar siswa, hal ini dapat diketahui dari nilai
satu satuan maka akan meningkatkan prestasi belajar guru sebesar 0.441
sesuatu yang dipelajari. Penggunaan metode ini dapat membuat anak didik
sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku, selain itu Anak
sebesar 0.944. yang artinya bahwa ada atau tidaknya peningkatan atau
prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan motivasi belajar siswa yang ada
baik.
BAB VII
7.1. Kesimpulan
dan Motivasi belajar siswa guru terhadap Prestasi belajar siswa sebesar
16.1%.
7.2. Saran-Saran
64
1. Guru perlu memperhatikan pembelajaran dengan Metode Eksperimen
terjadi penurunan.
belajar siswa hanya sebesar 16.1% dan masih ada 83.9% faktor yang
penelitian ini.
112
DAFTAR RUJUKAN