Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Permasalahan

pendidikan

selalu

muncul

bersamaan

dengan

perkembangan dan peningkatan kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi


ini pada lingkungan yang ada dapat mempengaruhi tentang informasi dan
kebudayaan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan manusia saat ini, dunia pada akhir abad ke-21 yang lebih
dikenal dengan Era globalisasi, ditandai dengan terjadinya perubahan.
Perubahan yang serba cepat dan kompleks, baik yang menyangkut perubahan
nilai maupun struktur yang berkaitan dengan kehidupan manusia (Nurdin,
2004:39).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menimbulkan
berbagai macam perubahan dalam kehidupan manusia. Dibalik kemajuan yang
pesat itu, mulai terasa dampak positif dan dampak negatif yang tidak
menggembirakan (Ihsan, 1995:147).
Keadaan demikian, manusia ditantang untuk mengantisipasi berbagai
macam perubahan yang ada dalam kehidupan manusia dimasa yang akan
datang. Batas-batas wilayah, politik, bahasa indonesia, budaya, bahkan jati diri
bangsa sedang mengalami tantangan. Kualiatas SDM menjadi kata kunci yang
harus diantisipasi pemecahannya (Nurdin, 2004:40).

Jika bangsa Indonesia ingin berkifrah dalam percaturan global,


Langkah yang harus dilakukan adalah mampu menata SDM, baik dari asfek
intelektualitas,

emosional,

spiritual,

kreatifitas

maupun

pertanggungjawabannya.
Sekecil apapun pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, itu
merupakan hasil dari sebuah pendidikan. Pendidikan membutuhkan kinerja
dari seorang pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
Adanya pendidikan diharapkan SDM lebih berkualitas, khususnya
manusia Indonesia yang memiliki daya saing dengan SDM bangsa lain. Oleh
karena itu kita membutuhkan pendidikan yang mampu menghadapi tantangan
di masa yang akan datang dengan skill yang dapat diandalkan.
Pendidikan yang baik adalah yang mampu memberikan pertumbuhan
individu

dalam

meningkatkan,

mengembangkan,

dan

menumbuhkan

kesediaan, bakat, minat dan kemampuan akal.


Pendidik sebagai jabatan profesional yang memegang peranan utama
dalam proses pendidikan secara keseluruhan (User usman, 1992:1). Kemudian
ia melanjutkan, bahwa mengajar adalah membimbing aktivitas belajar peserta
didik agar belajar menjadi lebih efektif

dan dapat mencapai hasil yang

optimal, maka aktivitas peserta didik dalam belajar sangat diperlukan agar
berjalan secara efektif, dan Pendidik harus meningkatkan kesempatan belajar
bagi peserta didiknya.
Untuk mencapai

tujuan pembelajaran, Roestiyah

NK (2001)

mengatakan bahwa, didalam proses belajar-mengajar, Pendidik harus


2

memiliki metode, agar peserta didik belajar secara efektif dan efesien, agar
bisa mencapai tujuan yang diharapkan, salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu peneliti harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya
disebut metode belajar.
Penggunaan metode yang tepat dalam memberikan materi akan sangat
berpengaruh terhadap out put yang dihasilkan. Oleh karena itu, seorang
pendidik sangat dituntut untuk berinovasi dan berkreasi dengan menggunakan
metode yang bertujuan untuk mendapatkan out put yang lebih berkualitas
yang mampu bersaing dengan sekolah lain.
Pentingnya sebuah metode dalam melakukan proses pembelajaran
tidak bisa diabaikan, karena sebuah metode akan dapat memudahkan peserta
didik untuk lebih cepat mengerti.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu
metode pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta peserta didik
secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya
didominasi oleh Pendidik dan peserta didik tertentu saja.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta peserta
didik

adalah

metode

pembelajaran

Percoban

(Experimen

Methode).

Penggunaan metode Percobaan (Experimen) ini mempunyai tujuan yaitu agar


peserta didik mampu dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan
yang dihadapi dengan melakukan Percobaan (Experimen) sendiri. Selain itu
peserta didik dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah, dengan
eksperimen peserta didik menemukan bukti kebenaran dan teori sesuatu yang

sedang di pelajari. Esensi dari penggunaan metode eksperimen yakni


menyajikan bahan pelajaran melalui Percobaan (Experimen) serta mengamati
suatu proses. Pengalaman belajar yang akan diperoleh adalah menguji sesuatu,
menguji

hipotesis,

menemukan

hasil

Percobaan

(Experimen)

dan

mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik.


Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji penerapan metode
pembelajaran Percoban (Experimen Method) dalam proses pembelajaran.
Metode Percobaan (Experimen) adalah metode pemberian kesempatan kepada
anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses
atau Percobaan (Experimen), dimana peserta didik melakukan Percobaan
(Experimen) dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari, mengalami
suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian peserta didik dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran,
atau mecoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari
proses yang dialaminya itu.
Metode eksperimen adalah metode yang mampu memberikan kondisi
belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas
secara optimal.Peserta didik diberi kesaempatan untuk menyusun sendiri
konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam
kehidupanya. Dalam metode Percobaaan, Pendidik dapat mengembangkan
fisik dan mental, serta emosional peserta didik. Peserta didik mendapat
kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar
yang maksimal. Pengalaman yang diperoleh secara langsung dapat tertanam
dalam ingatanya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional peserta didik
4

dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan
kreatif.
Pembelajaran dengan metode Percobaan (Experimen) melatih dan
mengajar peserta didik untuk belajar konsep. Peserta didik belajar secara aktif
dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, peserta
didik akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh
selama pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk menerapkan
Metode Experimen terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks
Drama Putri Mandalika (Nyale) oleh Peserta Didik SMPN 2 Peringgasela
Tahun Pelajaran 2014/2015
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode Experimen terhadap
kemampuan memahami unsur intrinsik teks drama putri mandalika (nyale)
oleh peserta didik SMPN 2 peringgasela tahun pelajaran 2014/2015?
1.3 Batasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik
kajian maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh
kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan
masalah dalam hal ini adalah:

1.3.1
1.3.2

Subyek Penelitian
Peserta didik SMPN 2 Peringgasela Tahun Pelajaran 2014/2015.
Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah:
a. Metode pembelajaran Percobaan ( Experimen ) dan hasil belajar
peserta didik
b. Materi pokok bahasan yang digunakan adalah: unsur intrinsik

drama
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari skripsi penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Metode Experimen terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks
Drama Putri Mandalika (Nyale) oleh Peserta Didik SMPN 2 Peringgasela
Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.5.1

Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan

bentuk Karya Sastra berupa syair atau prosa yang dipentaskan melalui
akting atau dialog yang dapat menggambarkan watak si tokoh/aktor dalam
drama yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan memahami
unsur intrinsik drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1.5.2

Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Peserta Didik
1.
Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam
memahami unsur intrinsik drama serta dengan mudah
memahami pelajaran yang disampaikan oleh Pendidik.

2.

Untuk

meningkatkan

kreatifitas

peserta

didik

dalam

3.

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.


Agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti proses belajar
mengajar serta dapat meningkatkan minat belajar peserta

4.

didik.
Proses pembelajaran lebih konektif yang bercermin pada
aktivitas belajar peserta didik yang ditujukan dengan kegiatan

belajar yang aktif, kreatif dan senang dalam pembelajaran.


1.5.2.2 Bagi Pendidik
1.
Diharapkan Pendidik lebih terampil dalam memilih
pendekatan, metode dan teknik dalam menyajikan bahan
2.

pengajaran.
Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan Pendidik
tentang metode dan model pembelajaran dengan tehnik

3.

Percobaan ( Experimen ).
Sebagai
bahan
masukan

4.

mengembangkan proses pembelajaran di kelas.


Sebagai bahan refrensi bagi para Pendidik yang mengajar di

bagi

Pendidik

sekolah tempat penelitian ini dilaksanakan..


1.5.2.3 Bagi sekolah
1.
Diharapkan dengan proses pembelajaran

yang

dalam

baik,

kemampuan memehami peserta didik akan meningkat,


khususnya unsur intrinsik teks drama putri mandaika (nyale)
diharapkan juga dapat meningkatkan mutu pembelajaran,
2.

terutama bagi sekolah tempat penelitian ini dilaksanakan.


Tersusunnya topik pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan dan minat peserta didik, serta perhatian peserta
didik yang selanjutnya dapat memberikan wawasan dengan

pengetahuan baru yang menantang untuk berpikir dan


berkreatifitas.
1.5.2.4 Manfaat bagi Mahasiswa/Peneliti
Penelitian ini merupakan wacana uji kemampuan
terhadap bekal teori yang diperoleh dibangku kuliah,
mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang sangat banyak
yang tidak pernah ditemukan dibangku kuliah serta sebagai
upaya mengembangkan karya sarstra yang berhubungan
dengan peningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik
drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1.6 Sistematika Pembahasan
Agar memproleh gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh
mengenai pembahasan skripsi penelitian ini, maka secara global penulis
menguraikan sistematika skipsi penelitian ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1.5.2 Manfaat Praktis
1.6 Sistematika Pembahasan
1.7 Perumusan Hipotesis
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Penegasan pengertian istilah
2.2 Landasan teori
BAB III Metode penelitian
3.1 . Jenis Penelitian
3.2 . Populasi dan Sampel
3.3 . Data Penelitian
3.3.1 Jenis dan Sumber Data
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
8

3.4 . Instrumen Penelitian


3.5 . Teknik Analisis Data
BAB IV Analisa Data
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penegasan Pengertian Istilah
Pengertian penegasan istilah dimaksudkan untuk memperjelas
istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak
menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan pengertian istilah yang
perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
2.1.1

Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang, benda dan
sebagainya) yang ikut membentuk watak dan perbuatan seseorang
2.1.2

(Daryanto, 1998: 451).


Metode Pembelajaran Experiment.
Menurut Nana Sudjana (2005:76) Metode pembelajaran ialah cara
yang dipergunakan Pendidik dalam mengadakan hubungan dengan
peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran.
Sedangkan metode eksperimen adalah suatu cara mengajar
dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaanya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh Pendidik

2.1.3

(Roestiyah (2001:80).
Kemampuan
Kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang
individu

untuk

menguasai

keahlian

dalam

melakukan

atau

mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian


2.1.4

atas tindakan seseorang.


Memahami
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian;
pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan,
(4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti
benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti :
(1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika
mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2)
perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baikbaik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan
bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara
mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.

10

2.1.5

Unsur Intrinsik Drama


Unsur-unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembangunan
struktur yang ada di dalam drama itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik
drama menurut Akhmad Saliman (1996 : 23) ada 8 yakni : 1) judul; 2)
tema; 3) plot atau alur ; 4) tokoh/pernokohan; 5) dialog; 6) latar; 7)

2.1.6

amanat; dan 8) gaya bahasa.


Naskah Drama Putri Mandalika (Nyale)
Naskah Drama Putri Mandalika (Nyale) : Terlampir

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Metode Pembelajaran Experimen
2.2.1.1 Metode Pembelajaran Experimen
Metode percobaan (Experimen)

adalah metode pemberian

kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk


dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, dimana peserta
didik melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu
yang dipelajari, mengalami suatu proses, mengamati suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian peserta didik
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mecoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari
proses yang dialaminya itu.
Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang
sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaanya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh Pendidik.

11

Menurut Schoenherr, ( Palendeng, 2003 ) metode eksperimen


adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
metode eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang
dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara
optimal. Peserta didik diberi kesaempatan untuk menyusun sendiri
konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan
dalam kehidupanya.Dalan metode eksperimen, Pendidik dapat
mengembangkan fisik dan mental, serta emosional peserta didik.
Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan
proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman
yang

diperoleh

secara

langsung

dapat

tertanam

dalam

ingatanya.Keterlibatan fisik dan mental serta emosional peserta


didik dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang
inovatif dan kreatif.
Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan
mengajar peserta didik untuk belajar konsep fisika sama halnya
dengan seorang ilmuwan fisika. Peserta didik belajar secara aktif
dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian,
peserta didik akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil
yang diperoleh selama pembelajaran.
Beberapa ahli mengatakan bahwa metode Experimen

ini

sesuai untuk mata pelajaran sains dan yang lainnya, tapi peneliti
merasa bahwa metode ini juga cocok digunakan untuk pelajaran

12

lainnya

khususnya

pada

pelajaran/materi

pelajaran

seperti

drama/kesenian.
2.2.1.2 Tujuan dan Esensi Metode Percobaan (Experimen Method)
Penggunaan metode percobaan ini mempunyai tujuan yaitu
agar peserta didik mampu dan menemukan sendiri berbagai
jawaban atau persoalan yang dihadapi dengan melakukan
percobaan sendiri. Selain itu peserta didik dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah, dengan eksperimen peserta didik menemukan
bukti kebenaran dan teori sesuatu yang sedang di pelajari. Esensi
dari penggunaan metode eksperimen yakni menyajikan bahan
pelajaran melalui percobaan serta mengamati suatu proses.
Pengalaman belajar yang akan diperoleh adalah menguji sesuatu,
menguji

hipotesis,

menemukan

hasil

percobaan

dan

mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Agar penggunaan


metode eksperimen ini efesien dan efektif, maka perlu diperhatikan
hal-hal berikut ini:
Setiap peserta didik harus melakukan percobaan, maka
jumlah alat dan bahan harus cukup bagi setiap peserta didik.
Peserta didik dalam eksperimen adalah sedang belajar dan
berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka
disamping

memperoleh

pengetahuan,

pengalaman

serta

keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungan


oleh Pendidik dalam memilih objek yang akan dieksperimenkan.

13

2.2.1.3 Prosedur Pelaksanaan Eksperimen


Roestiyah (2001: 81) bahwa pelaksanaan metode eksperimen
adalah sebagai berikut:
a) Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan
dibuktikan melalui eksperimen.
b) Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang alatalat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen,
hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan
eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
c) Selama eksperimen berlangsung Pendidik

harus

mengawasi pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi


saran atau pertanyaan yang menunjang kesempuranaan
jalannya eksperimen.
Setelah eksperimen selesai Pendidik harus mengumpulkan
hasil penelitian peserta didik, mendiskusikan di kelas, dan
mengevaluasi dengan tes atau Tanya jawab.
2.2.1.4 Hal-hal yang Harus Diperhatikan atau Dipersiapkan Pendidik Dalam
Eksperimen
Menurut E. Mulyasa (2007) hal-hal yang harus dipersiapkan
Pendidik dalam melakukan eksperimen adalah:
a) Tetapkan tujuan eksperimen
b) Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
c) Persiapkan tempat melakukan eksperimen

14

d) Perhitungkan jumlah peserta didik, sesuai dengan alat


yang tersedia
e) Perhatikan keamanan dan keselamatan agar dapat
memperkecil resiko yang mungkin berbahaya perhatikan
disiplin dan tata terstib, terutama dalam menjaga alat dan
bahan yang digunakan
f) Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatiakan,
tahapan yang harus dilakukan, dan yang dilarang.
Batas-batas kemungkinan pemakaian metode eksperimen
-

Kurangnya persiapan dan pengalaman pada diri Pendidik

menimbulkan kesulitan di dalam pelaksanaan eksperimen.


Jika eksperimen memerlukan waktu yang cukup panjang,
Pendidik dituntut keseksamaan dalam menentukan alokasi
waktu untuk setiap pelajaran tetap dapat berjalan dengan

baik.
Jika alat-alat tidak cukup mengakibatkan tidak semua peserta
didik mendapat kesempatan untuk mengadakan eksperimen,

Subari (1988: 87).


2.2.1.5 Tahap-tahap Pelaksanaan Eksperimen
Pembelajaran

dengan

metode

eksperimen

menurut

Palendeng, (2003) meliputi tahap-tahap sebagai berikut:


1) Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan
percobaan yang didemonstrasikan Pendidik atau dengan
mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan
masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan
dipelajari.

15

2) Pengamatan, merupakan kegiatan peserta didik saat


Pendidik melakukan percobaan. Peserta didik diharapkan
untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
3) Hipotesis awal, peserta didik dapat merumuskan hipotesis
sementara berdasarkan hasil pengamatan.
4) Verifikasi, egiatan untuk membuktikan kebenaran dan
dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui
kerja kelompok .peserta didik diharapkan merumuskan
hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya
dapat dilaporkan hasilnya.
5) Aplikasi konsep setelah peserta didik merumuskan dan
menemukan

konsep,

hasilnya

diaplikasikan

dalam

kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan


konsep yang telah dipelajari.
Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu
konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan
membantu peserta didik untuk memahami konsep. Pemahanan
konsep

dapat

diketahui

apabila

peserta

didik

mampuh

mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam


kehidupannya.

Dengan

kata

lain

peserta

didik

memiliki

kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh


dan menerapkan konsep yang terkait dengan pokok bahasan.

2.2.2

Kemampuan

16

Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)


mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri.Sedangkan Anggiat
M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan
sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas
seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan
(ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang
individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau
mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu
penilaian atas tindakan seseorang.
Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor
(Robbin,2007:57) yaitu:
1) Kemampuan intelektual

(intelectual

ability)

yaitu

kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai


aktifitas

mental-berfikir,

menalar

dan

memecahkan

masalah.
2) Kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan
melakukan

tugas-tugas

yang

menuntut

stamina,

keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.


2.2.3

Memahami

17

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti


mengerti

benar, sedangkan

pemahaman

merupakan

proses

perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja,
2008 : 607-608).
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1)
pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3)
aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan);
(5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i
menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan);
mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan
pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3)
cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya
paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa
pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara mempelajari
baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.
Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman
bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari
dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali
situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber
pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman
pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu
kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam
orang lain.
Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya
mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut
Bloom Here we are using the tern comprehension to include

18

those objectives, behaviors, or responses which represent an


understanding

of

the

communication.Artinya

literal
:

message

Disini

contained

menggunakan

in

pengertian

pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan


mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat
dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu peserta didik dituntut
memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. (Bloom
Benyamin, 1975: 89).
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap
makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996:
245).W.S Winkel mengambil dari taksonmi Bloom, yaitu suatu
taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan
instruksional. Bloom membagi kedalam 3 kategori, yaitu termasuk
salah satu bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif
tersebut terdapat aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam aspek di bidang kognitif ini
merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari yang rendah
sampai yang tertinggi.
Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih
tinggi dibandingkan tipe belajar pengetahuan (Nana Sudjana, 1992:
24) menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam 3
kategori, yaitu :

19

a) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari


menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan
menerapkan prinsip-prinsip,
b) tingkat kedua adalah pemahaman

penafsiran

yaitu

menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui


berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok
dan
c) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi.
Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang
mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi,
prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan
dalam ide-ide atau simbol, serta kemempuan membuat kesimpulan
yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas, (Suke Silversius, 1991: 4344) menyatakan bahwa pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga,
yaitu :
1) Menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan disini
bukan saja pengalihan (translation), arti dari bahasa yang satu
kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak
menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah
orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan
dengan kata kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan
dalam kategori menerjemahkan.
2) Menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas
daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan
memahami ide utama suatu komunikasi.

20

3) Mengektrapolasi (Extrapolation), agak lain dari menerjemahkan


dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut
kemampuan intelektual yang lebih tinggi.
Menurut Suharsimi Arikunto (1995: 115) pemahaman
(comprehension) peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau
konsep. Menurut Nana Sudjana (1992: 24) pemahaman dapat
dibedakan dalam tiga kategori antara lain :
a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan
prinsip-prinsip,
b. Tingkat kedua

adalah

pemahaman

penafsiran,

yaitu

menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui


berikutnya,

atau

menghubungkan

dengan

kejadian,

membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan


c. Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman
ektrapolasi.
2.2.4 Pengertian drama dan unsur intrinsik drama
2.2.4.1 Pengertian Drama
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki
bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari
Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia drama merupakan
syair atau prosa yang dipentaskan melalui akting atau dialog yang
dipentaskan yang harapannya dapat menggambarkan watak si
tokoh/aktor dalam drama
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas
panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang

21

dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah


opera.
2.2.4.2 Unsur Intrinsik Drama
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2002). Unsur-unsur inilah
yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsurunsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya
sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang
(secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antar
berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah drama
berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca,
unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca
sebuah naskah drama. Unsur yang dimaksud untuk menyebut
sebagian saja, misalnya: 1) judul; 2) tema; 3) plot atau alur ; 4)
tokoh/pernokohan; 5) dialog; 6) latar; 7) amanat; dan 8) gaya
bahasa.
1.

Judul
Judul adalah kepala karangan atau nama yang dipakai untuk

buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan isi buku
tersebut. Judul suatu karya (buku) drama juga merupakan kunci
untuk melihat keseluruhan makna drama.Judul isi karangan selalu
berkaitan erat. Drama sebagai karya sastra dan merupakan cabang
sini tergolong sebagai karya fiksi. Sugiarta dalam Sudjarwadi
(2004) menjelaskan, judul pada karya fiksi bersifat manasuka,

22

dapat diambil dari nama salah satu tempat atau tokoh dalam cerita,
dengan syarat sebaiknya melambangkan isi cerita untuk menarik
perhatian.
Judul karangan seringkali berfungsi menunjukan unsur-unsur
tertentu dari karya sastra, misalnya :
a) Dapat menunjukan tokoh utama
b) Dapat menunjukan alur atau waktu
c)

Dapat menunjukan objek yang dikemukakan dalam suatu


cerita

d) Dapat mengidentifikasi keadaan atau suasana cerita


e) Dapat mengandung beberapa pengertian
2.

Tema
Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan

sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi


yang diciptakannya Tema dikembangkan dan ditulis pengarang
dengan bahasa yang indah sehingga menghasilkan karya sastra atau
drama. Tema merupakan ide pusat atau pikiran pusat, arti dan
tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral
yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber konflikkonflik.

23

Jika dikaitkan dengan dunia pengarang, tema adalah pokok


pikiran didalam dunia pengarang.Setiap karya sastra (fiksi) telah
mengandung

atau

menawarkan

tema.Tema

mengikat

pengembangan cerita.Tema juga sebagai premis artinya rumusan


inti sari yang merupakan landasan untuk menentukan tujuan dan
arah cerita. Menurut Nurgiyantoro (1995), tema dibagi dua, yaitu
tema mayor ( tema pokok cerita yang menjadi dasar karya sastra
itu) dan tema minor (tema tambahan yang menguatkan tema
mayor).

3.

Plot atau Alur


Menurut Sudjarwadi (2005), plot atau alur dalam drama

tidak jauh berbeda dengan plot atau alur dalam prosa fiksi. Dalam
drama juga mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan
permulaan, tahapan pertikaian, tahapan perumitan, tahapan puncak,
tahapan peleraian, dan tahapan akhir. Hanya saja dalam drama plot
atau alur itu dibagi menjadi babak-babak dan adegan-adegan.
Babak adalah bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang
ditandai oleh perubahan setting atau latar.Sedangkan adegan
merupan babak yang ditandai oleh perubahan jumlah tokoh
ataupun perubahan yang dibicarakan.
4.

Tokoh/Pernokohan

24

Tokoh cerita adalah individu rekaan yang mengalami


peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh cerita dapat
berupa manusia, binatang, makhluk lain seperti malaikat, dewidewi, bidadari, setan atau iblis, jin, setan, sikuman, roh, dan bendabenda yang diinsankan. Tokoh dalam karya sastra memiliki
perwatakan.Adanya watak yang berbeda-beda menyebabkan
timbulnya peristiwa atau konflik yang membuat cerita semakin
menarik.Berdasarkan segi peran atau tingkat pentingnya tokoh
dalam suatu cerita dibedakan menjadi dua bagian.Yaitu central
character (tokoh utama) dan peripheral character (tokoh
tambahan).Ada dua macam tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh
bawahan.Tokoh

utama

adalah

tokoh

yang

diutamakan

penderitaannya dalam suatu karya sastra (drama).


Ada tiga kriteria untuk menentukan tokoh utama, yaitu :
a) Mencari tokoh yang paling banyak berhubungan dengan
tokoh-tokoh lain.
b) Mencari tokoh yang paling banyak membutuhkan waktu
penceritaan
c) Melihat intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang
membangun cerita (tema)
Berdasarkan fungsinya dalam drama, tokoh cerita ada
empat macam, yaitu tokoh protagonis, antagonis, tritagonis,

25

dan peran pembantu. Ada pula pendapat lain, bahwa ada tiga
macam tokoh cerita, yaitu tokoh utama, tokoh pendamping, dan
tokoh

tambahan.

Berdasarkan

wataknya,

tokoh

cerita

dibedakan menjadi dau jenis, yaitu flat character (tidak


mengalami perubahan) dan round character (mengalami
perubahan).
5.

Teknik Dialog
Teknik dialog sangat penting di dalam drama. Dialog

merupakan ciri khas suatu karya drama. Adanya teknik dialog


secara visual membedakan karya drama dengan yang lain, yaitu
puisi dan prosa. Dialog ada juga di dalam puisi dan prosa, tetapi
tidak semutlak di dalam drama. Dialog di dalam drama tidak boleh
diabaikan karena pada dasarnya drama merupakan dialog para
tokoh cerita. Dialog adalah percakapan tokoh cerita. Dalam
struktur lakon, dialog dapat ditinjau dari segi estetis dan segi
teknis.Dari segi estetis, dialog merupakan faktor literer dan
filosofis yang mempengaruhi struktur keindahan lakon.Dari segi
teknis, dialog biasanya diberi catatan pengucapan yang ditulis
dalam tanda kurung. Dialog melancarkan cerita atau lakon. Dialog
mencerminkan pikiran tokoh cerita. Dialog mengungkapkan watak
para tokoh cerita. Dialog merupakan hubungan tokoh yang satu
dengan tokoh yang lain. Dialog berfungsi menghubungkan tokoh
yang satu dengan tokoh yang lain. Dialog juga berfungsi

26

menggerakan cerita dan melihat watak atau kepribadian tokoh


cerita.
Ada dua macam tenik dialog, yaitu monolog dan konversi
(percakapan). Ada juga teknik dialog dalam bentuk prolog dan
epilog. Prolog berarti pembukaan atau peristiwa pendahuluan yang
diucapakan pemeran utama dalam sandiwara.Epilog berarti bagian
penutup pada karya drama untuk menyampaikan atau menafsirkan
maksud karya drama tersebut.
6.

Latar
Latar merupakan unsur struktural yang sangat penting.Latar

di dalam lakon atau crita drama harus mendukung para tokoh cerita
dan tindakannya. Pengarang tentu membuat latar membuat latar
yang

tepat

demi

drama.Penggunaan

keberj\hasilan
latar

yang

dan

berhasil

keindahan
juga

struktur

menentukan

keberhasilan suatu karya drama.Penyaji latar yang tepat dapat


menciptakan warna kedaerahan yang kuat sehingga dapat
menghidupkan

carita.

Latar

adalah

lingkungan

tempat

berlangsungnya peristiwa yang dapat dilihat, termasuk di dalamnya


aspek waktu, iklim, dan periode sejarah.Latar mendukung dan
menguatkan tindakan tokoh-tokoh cerita. Latar memberikan
pijakan cerita dan kesan realistis kepada pembaca untuk
menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh
ada dan terjadi (Nurgiyantoro, 1995).
Fungsi latar yaitu:
27

a) menggambarkan situasi
b) proyeksi keadaan batin para tokoh cerita
c) menjadi metafor keadaan emosional dan spiritual tokoh
cerita
d) menciptakan suasana
Unsur-unsur latar yaitu:
a) letak geografis
b) kedudukan / pekerjaan sehari-hari tokoh cerita
c) waktu terjadinya peristiwa
d) lingkungan tokoh cerita

Aspek latar berdasarkan fungsinya mencakup:


a) tempat terjadinya peristiwa
b) lingkungan kehidupan
c) sistem kehidupan
d) alat-alat atau benda-benda
e) waktu terjadinya peristiwa
7.

Amanat

28

Menurut Saliman Akhmad (1996 : 67) amanat adalah


segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin
ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton
dramanya.
Kridalaksana

Harimurti

(183)

berpendapat

amanat

merupakan keseluruhan makna konsep, makna wacana, isi konsep,


makna wacana, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk
dimengerti dan diterima orang lain yang digagas atau ditujunya.
Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi
pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis
naskah

drama

yang

bersangkutan.Hanya

pentonton

yang

profesional aja yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.


8.

Gaya Bahasa
Menurut Saliman Akhmad (1996 : 68), bahasa yang

digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik


berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.
Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam
mengolah kosa kata sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaannya. Selain berkaitan dengan pemilihan kosa kata,
bahasa juga berkaitan dengan pemilihan gaya bahasa (style).
Bahasa yang dipilih pengarang untuk kemudian dipakai dalam
naskah drama tulisannya pada umumnya adalah bahasa yang
mudah dimengerti (bersifat komunikatif), yakni ragam bahasa yang

29

dipakai dalam kehidupan kesehatian.Bahasa yang berkaitan dengan


situasi lingkungan, sosial budyaa, dan pendidikan.
Bahasa yang dipakai dipilih sedemikian rupa dengan tujuan
untuk menghidupkan cerita drama, dan menghidupkan dialogdialog yang terjadi di antara para tokoh ceritanya. Demi
pertimbangan komunikatif ini seorang pengarang drama tidak
jarang sengaja mengabaikan aturan aturan yang ada dalam tata
bahasa baku.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

30

sebagi instrumen kecil, teknik pengumpulan data dilakukan secara


triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisai
(Sugiyono, 2013:9).
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,
serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlansung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Berdasarkan hal tersebut, jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriftif-kualitatif, dikarenakan dalam pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi dan datanya berupa dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan
dan tindakan responden, dan dokumen untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam memahami unsur intrinsik drama dengan metode
Experimen.

3.2. Populasi dan Sampel Penilitian


3.2.1.
Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri


atas:

obyek/subyek

yang

mempunyai

karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari


dan

ditarik

Sedangkan

kesimpulannya
menurut

(Sugiono,

Arikunto

(2006),

2012:117).
menjelaskan

tentang penggunaan populasi yaitu, untuk sekadar


ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100.
Lebih

baik

merupakan

diambil

semua

penelitian

sehingga

populasi

dan

penelitiannya
jika

jumlah
31

subyeknya besar dapat diambil 10=15 %, atau 20=25%


atau lebih.
Dari uraian di atas, maka populasi dalam penelitian
ini

adalah

keseluruhan

peserta

didik

di

SMPN

Pringgasela yang berjumlah 355 orang untuk lebih


jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
3.2.2.

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,


dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada

populasi,

misalnya

karena

keterbatasan

dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan


sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, keseimpulannya dapat diambl dari
popolasi

harus

betul-betul

representative

mewakili.Sugiono ( 2012: 118)


Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dapat
ditentukan dengan teknik Purposive Sampling, dimana
dengan teknik ini pengambilan anggota

sampel ini

dilakukan dengan cara melakukan pertimbangan tertent.


Sugiono( 2012: 118) dengan memperhatikan situasi yang
ada dalam populasi tersebut. Berhubung populasi dalam
penelitian berjumlah 355 peserta didik maka peneliti
mengambil kelas VIII sebagai sampel pada penelitian ini.
Dengan demikian maka peneliti dapat menetapkan bahwa
kelas VIII A dan VIII B Sebagai kelas semu eksprimen.
32

3.3 Data Penelitian


3.3.1 Jenis Dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Jenis data
ini sebagai bentuk data untuk melihat kemampuan memahami unsur
intrinsik drama dengan metode Experimen pada peserta didik di
b.

SMPN 02 Pringgasela Tahun Pelajaran 2014/2015.


Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh (Arikunto, 2010: 172).
Berdasarkan pengertian tersebut sumber data dalam penelitian ini
adalah data perimer dan data sekunder, meliputi berupa dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen

dan lain-lain.
3.3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah
mendapatkan data (Sugiyono, 2013: 224).
Berdasarkan hal tersebut, langkah-langkah dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapat data keseluruhan
tentang kondisi sekolah, Pendidik dan peserta didik. Supaya tidak
mengganggu pembelajaran, wawancara dilakukan di luar kelas.
2) Observasi (monitoring)
Observasi atau monitoring menggunakan lembar observasi
terhadap peserta didik dan Pendidik sebagai pengamat selama
proses pembelajaran. Hal ini dilakukan, selain untuk mendapatkan
data tentang keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, juga
untuk

mengetahui

penerapan

metode

Experimen

dalam

pembelajaran bahasa Indonesia masalah unsur intrinsik drama.

33

3) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan dengan variabel penelitian yang
berupa catatan, transkrip, buku majalah dan lain sebagainya.
4) Tes
Tes tulis dilakuakan untuk mendapatkan data hasil
kemampuan peserta didik dalam memahami unsur intrinsik drama.
Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama dilakukan
dengan tidak memberikan perlakuan atau dengan kata lain tes
yang pertama tidak menggunakan metode Experimen, sedangkan
tes

kedua

dilakukan

dengan

memberi

perlakuan

dengan

menggunakan metod Experimen dalam memahami unsur intrinsik


drama.
3.4 Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif, yang menjadi intrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2013: 222).
Berdasarkan hal tersebut, instrumen yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini melalui dua tahapan yakni:
a. Perencanaan
Hal yang pertama dilakukan penulis pertama kali adalah
merencanakan pembelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dalam RPP terdapat kompetensi dasar, standar
kompetensi,

indikator, tujuan pembelajaran dan hal-hal yang

menunjang pembelajaran. Dalam RPP ini penulis menyajiakan


kebutuhan yang relevan dengan pembelajaran dan kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik terkait dengan kemampuan memahami

34

unsur intrinsik drama dengan menggunakan metode Experimen. Format


RPP terlampir.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah menyusun RPP, langkah selanjutnya adalah
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana
yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu penyajian materi dan pemberian
perlakuan dalam memahami unsure intrinsik drama.
1) Pemberian Materi
Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah memberikan
materi tentang unsur intrinsik drama, memberikan penjelasan yang
berhubungan dengan unsur intrinsik drama.
Pemberian materi peneliti juga menunjukkan contoh teks
drama putri mandalika (nyale) kepada peserta didik sebagai bahan
acuan atau alat percobaan dalam memahami unsur intrinsik drama.
2) Pemberian Perlakuan dalam Memahami unsur intrinsik drama
Langkah selanjutnya yaitu memberikan perlakuan kepada
peserta didik dalam memahami unsur intrinsik drama melalui teks
drama putri mandalika (nyale) dengan menggunakan metode
percobaan (Experimen). Perlakuan ini sejalan dengan pemberian
kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk langsung mencoba
atau memperaktikkan teks drama putri mandalika (nyale) yang
telah disediakan oleh peneliti.
Pelaksanaan perlakuan, peneliti mengadakan pembedahan
teks drama putri mandalika, peneliti menjadikan seluruh peserta
didik sebagai para pemain atau pemeran dalam pementasan teks atau
naskah drama putri mandalika yang didalamnya terdapat unsur
intrinsik drama yang mereka harus pahami. Setelah teks atau naskah

35

drama putri mandalika (nyale) selesai dipentaskan, peneliti


menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan atau mencari unsur
intrinsik drama yang terkandung dalam teks atau naskah drama putri
mandalika (nyale) tersebut kemudian di kumpulkan di depan.
3.4.

Tehnik Anlisa Data


Analisis data pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk
menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Setelah data hasil latihan peserta
didik dikumpulkan oleh peneliti, selanjutnya dilakukan analisis dengan
menggunakan pensekoran untuk melihat sejauhmana kemampuan peserta
didik dalam memahami unsur intrinsik drama menggunakan metode
Experimen. Hasil inilah

akan dijadikan sebagai ukuran kemampuan

peserta didik dalam memahami unsur intrinsik drama. Untuk mengetahui


hasil analisis data, digunakan rubrik penilaian sebagia berikut:
Tabel 3.1: Rubrik Penilaian
No

Aspek Penilaian
1

1
2
3

Skor
3

Kesesuaian Pencarian
Ketepatan Jawaban
Kesesuaian unsur intrinsik dengan
teks drama
Total
Berdasarkan rubrik peneliaian di atas dapat diambil bentuk kriteria

penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik sebagi berikut:


a. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 5 dapat dikategorikan
sangat mampu
b. Jika peserta didik memperoleh skor 4 dapat dikategorikan mampu
c. Jika peserta didik memperoleh skor 3 dapat dikategorikan cukup
mampu.
d. Jika peserta didik mendapat skor 2 dikategorikan tidak mampu.
e. Apabila peserta didik mendapat skor 1 dikategorikan sangat tidak
mampu.
36

Berdasarkan rubrik penilaian dan kriteria penilaian di atas, maka


untuk menentukan pemerolehan angka penilaian peserta didik digunakan
rumus sebagai berikut:
a = 4 x 5 = 20
Nilai = p x 100
a
= n
Persen = j x100 = %
Jp
Keterangan:
a = Sekor Maksimal
p = Perolehan Sekor
n = Pemerolehan nilai peserta didik
j = Jumlah Peserta didik Yang Memperoleh Sekor
Jp = Jumlah Keseluruhan Peserta Didik
% = Persentase Peserta didik Yang Mampu
Herrhyanto & Hamid (2007:4.28).

BAB IV
Analisis Data
4.1.

Pengumpulan dan Penyajian Data


4.1.1. Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di SMPN 02 Pringgasela pada
tanggal 21 Januari

s/d

05

Februari

2014. Dalam melakukan

penelitian, yang dijadikan objek penelitian adalah kelas VIII A dan

37

kelas VIII B, dengan jumlah Sampel 79 peserta didik, dengan


perincian kelas VIII A terdiri dari 38 peserta didik dan kelas VIII B
terdiri dari 41 peserta didik. Pengambilan data dilakukan dengan
metode pengumpulan data dan tes percobaan pembedahan naskah
drama putri mandalika (nyale) .
Pengumpulan data dengan menggunakan tes percobaan
pembedahan naskah drama putri mandalika (nyale) yaitu peneliti
memberikan teks naskah drama putri mandalika (nyale) sebagai
instrument

penelitian yang berfungsi sebagai acuan peserta didik

memahami unsur intrinsik drama putri mandalika. Dari naskah drama


tersebut, peserta didik mendapatkan gambaran umum dan kata kunci
tentang bagaimana memahami unsur intrinsik drama putri mandalika
dengan baik selain ditunjang dengan materi-materi terkait masalah
unsur intrinsik teks drama.
Setelah peneliti memaparkan dan menjelaskan materi
tentang unsur intrinsik drama, peserta didik disuruh mencari dan
memahami unsur intrinsik pada teks naskah drama putri mandalika
(nyale).

Setelah pencarian dilakukan, peneliti

selanjutnya

memberikan perlakuaan dengan menggunakan metode yaitu dengan


menggunakan

praktik

atau

percobaan

(experimen).

Setelah

mengarahkan dan memaparkan peserta didik tentang tujuan yang


ingin dicapai dengan menggunakan metode experimen, peserta didik
selanjutnya diperintahkan untuk mencari unsur intrinsik teks drama
yang terkandung dalam teks atau naskah drama putri mandalika . Dari

38

tes percobaan tersebut akan dilihat apakah peserta didik benar-benar


mampu memahami unsur intrinsik teks drama atau tidak mampu.
Hasil yang didapatkan selama melaksanakan pembelajaran yaitu
adanya peningkatan kemampuan memahami unsur intrinsik teks
drama putri mandalika (nyale) pada peserta didik kelas VIII SMPN 02
Pringgasela tahun pelajaran 2014/2015.
4.1.2. Penyajian Data
Penyajian data dari data yang sudah diperoleh melalui tes
percobaan pembedahan teks naskah drama putri mandalika (nyale)
oleh peserta didik kelas VIII A dan VIII B dengan jumlah sampel 79
peserta didik, dengan perincian kelas VIII A terdiri dari 38 peserta
didik dan kelas VIII B terdiri dari 41 peserta didik. Berikut namanama peserta didik yang menjadi populasi sekaligus nilai tes tes
percobaan pembedahan teks naskah drama putri mandalika (nyale),
baik dari sebelum diberikan perlakuan dan pada saat diberikan
perlakuan:
Tabel 4.1. Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Teks Drama Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode
Experimen pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN 02 Pringgasela
tahun pelajaran 2014/2015 sebelum diberikan perlakuan.

No
1
2
3
4
5
6

Nama Siswa
Abdurrazak
Abdussalam
Ah. Ansori Azzahiri
Ahmad Faridi
Aminatul Aeni
Ana Mardiana

1
2
2
2
2
2
4

Aspek Yang
Dinilai
2
3
1
1
1
2
2
2
2
3
1
2
2
3

4
2
1
2
2
1
3

Jumla
h Skor

Nila
i

6
6
8
8
6
12

30
30
40
40
30
60

39

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Baizuddin
Dwi Rahmawati
Eva Nurlindayanti
Eva Susilawati
Hamdani A.
Hamdani B.
Hamdiah
Hasbi Assiddiqi
Hasmiani
Hulminizatin
Husnul Khotimah
Irwan Efendi
Juhriadi
M. Abdurrahman
Wahid
M. Zainul Fikri
Malik Abdul Azis
Marhaeni
Muh. Syukrin
Mujrimin
Nurhidayanti
Nurussobah
Rahmawati
Rismawati
Ruhana
Sahabudin
Sahidin
Sirajudin Hasan A.K.
Siti Idiatul Hasanah
Supriati
Unwanul Falah
Yani Fitri Hidayah
Zulkifli

2
2
3
4
4
2
2
2
3
2
2
2
1

2
2
3
3
2
1
2
1
2
1
1
3
2

2
1
3
4
3
2
1
2
3
3
2
3
1

1
1
3
3
3
1
1
1
2
2
1
2
2

8
6
12
14
12
6
6
6
10
8
6
10
6

40
30
40
70
60
30
30
30
50
40
30
50
30

20

3
1
3
2
2
1
2
1
4
1
2
2
2
4
4
2
2
1

2
1
2
2
1
1
2
1
3
1
1
1
2
2
3
1
3
1

3
1
2
2
3
1
2
1
4
1
2
2
1
3
3
2
2
1

2
1
3
2
2
1
2
1
3
1
1
1
1
3
2
1
1
1

8
4
10
8
8
4
8
4
14
4
6
6
6
12
12
10
8
4

40
20
50
40
40
20
40
20
70
20
30
30
30
60
60
50
40
20

39

Rata-Rata
Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Keterangan (dalam bentuk gerafik):


Tinggi

Sedang Randah

0
0

40

/
20-30

/
40-50

/
60-70

Nilai

Berdasarkan hasil penilaian kelas VIII A di atas sebelum


diberikan perlakuan dapat disimpulkan sebagai berikut:
-

Jumlah yang mampu 5 Peserta Didik dengan sekor 12-14, nilai

60-70, persentase 12%


Cukup mampu 15 Peserta Didik dengan sekor 8-10, nilai 40-50,

persentase 35%
Tidak mampu 18 Peserta Didik dengan sekor 4-6, nilai 20-30,

persentase 53%
Sedangkan untuk katagori sangat mampu tidak ada.

Tabel 4.2. Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik


Teks Drama Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode
Experimen pada Peserta Didik Kelas VIII B SMPN 02 Pringgasela
tahun pelajaran 2014/2015 sebelum diberikan perlakuan.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nama Siswa
Abdul Bana
Abdul Gapur
Ahmad Munadi
Ahmad
Saparwadi
Ahmad Suhaeli
Angga Saputra
Baharudin
Bahrudin
Diana Supiani
Dina Widianti
Eliyanti
Esti Nurfatonah
Fitri Handayani
Fitriani A.
Fitriani B.
Hirwan Sadli
M. Fahrurrozi
Masnun
Masrul Abidin
Mita Purnama
Lestari

Aspek Yang Dinilai


1
2
3
4
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2

Jumla
h Skor
6
4
8

Nilai
30
20
40

10

50

2
1
2
1
3
1
3
2
1
2
2
3
1
2
1

1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2

2
2
2
1
1
1
3
2
1
1
2
2
1
2
1

1
1
1
2
3
1
2
2
1
2
1
3
1
1
2

6
6
6
6
10
4
10
8
4
6
6
10
4
6
6

30
30
30
30
50
20
50
40
20
30
30
50
20
30
30

30

41

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Muh. Jam'an
Muh. Mugni
Muh. Rizal Zulfa
R.
Muh. Supriadi
Mushidayati
Mustianirah
Neti Andika Yanti
Nirmala
Nita Susilawati
Nur Andani putrid
Nurul Rizki
Rahmatul Izzah
Sahurin
Satria Efendi
Siti
Nurussalamah
Siti Rahmatullah
Siti Raodatul
Aeni
Siti Ulya Ulfa
Sri Devi
Supramania
Syifa 'uddin
Trisno Denian
Dani

2
1

3
2

2
2

3
1

10
6

50
30

30

4
2
1
3
1
3
1
4
1
4
1

3
1
1
2
2
1
1
3
1
2
1

2
2
1
2
1
2
1
2
1
3
1

3
1
1
1
2
2
1
3
1
3
1

12
6
4
8
6
8
4
12
4
12
4

60
30
20
40
30
40
20
60
20
60
20

10

50

30

30

10

50

10

50

20

20

36

Rata-rata
Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Keterngan (dalam bentuk gerafik):


Tinggi -

Sedang Randah -

0
0
/
20.30

/
40-50

/
60-70

Nilai

42

Berdasarkan hasil penilaian kelas VIII B di atas sebelum


-

diberikan perlakuan dapat disimpulkan sebagai berikut:


Jumlah yang mampu 3 Peserta Didik dengan sekor 12-14, nilai

60-70, persentase 10%


Cukup mampu 11 Peserta Didik dengan sekor 8-10, nilai 40-50,

persentase 25%
Tidak mampu 26 Peserta Didik dengan sekor 4-6, nilai 20-30,

persentase 65%
Sedangkan untuk katagori sangat mampu tidak ada.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik


Teks Drama Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode
Experimen pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN 02 Pringgasela
tahun pelajaran 2014/2015 setelah diberikan perlakuan.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Nama Siswa
Abdurrazak
Abdussalam
Ah. Ansori Azzahiri
Ahmad Faridi
Aminatul Aeni
Ana Mardiana
Baizuddin
Dwi Rahmawati
Eva Nurlindayanti
Eva Susilawati
Hamdani A.
Hamdani B.
Hamdiah
Hasbi Assiddiqi
Hasmiani
Hulminizatin
Husnul Khotimah
Irwan Efendi
Juhriadi
M. Abdurrahman
Wahid
M. Zainul Fikri
Malik Abdul Azis
Marhaeni

1
5
2
2
5
4
5
5
5
3
5
4
2
4
5
3
4
2
5
1

Aspek Yang
Dinilai
2
3
4
5
1
2
2
2
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
3
3
5
5
2
3
1
2
2
3
4
4
2
3
4
4
1
2
3
3
2
1

4
4
1
2
4
3
4
3
4
3
5
3
1
3
3
2
4
1
3
2

Jumla
h Skor

Nila
i

18
6
8
18
16
18
16
18
12
20
12
6
12
16
10
16
6
14
6

90
30
40
90
80
90
80
90
40
100
60
30
60
80
50
80
30
70
30

20

3
1
5

2
1
4

3
1
3

2
1
4

8
4
16

40
20
80

43

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Muh. Syukrin
Mujrimin
Nurhidayanti
Nurussobah
Rahmawati
Rismawati
Ruhana
Sahabudin
Sahidin
Sirajudin Hasan A.K.
Siti Idiatul Hasanah
Supriati
Unwanul Falah
Yani Fitri Hidayah
Zulkifli

2
2
1
2
5
4
5
2
2
5
4
4
4
5
1

2
1
1
3
5
3
5
1
1
3
3
5
3
5
1

2
3
1
2
5
4
5
2
2
4
5
5
3
5
1

2
2
1
3
5
3
5
1
1
4
4
4
2
5
1

Rata-Rata

8
8
4
10
20
14
20
6
6
16
16
18
12
20
4

40
40
20
50
100
70
100
30
30
80
80
90
60
100
20

12

57

Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Keterngan (dalam bentuk gerafik):


Sangat tinggi -

Tinggi -

Sedang Rendah -

0
0/
20-40

/
50-60

/
70-80

Nilai
90-100

44

Berdasarkan hasil penilaian kelas VIII A setelah diberikan


perlakuan

menggunakan

metode

experiment

di

atas

dapat

disimpulkan sebagai berikut:


-

Jumlah yang sangat mampu 9 Peserta Didik dengan sekor 18-20,

nilai 90-100, persentase 20%


Yang mampu 9 Peserta Didik dengan sekor 14-16, nilai 70-80,

persentase 20%
Cukup mampu 5 Peserta Didik dengan sekor 10-12, nilai 50-60,

persentase 10%
Sedangkan untuk tidak mampu 15 Peserta Didik dengan skor 4-8,
nilai 20-40, persentase 50% .

Tabel 4.4. Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik


Teks Drama Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode
Experimen pada Peserta Didik Kelas VIII B SMPN 02 Pringgasela
tahun pelajaran 2014/2015setelah diberikan perlakuan.

No

Nama Siswa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Abdul Bana
Abdul Gapur
Ahmad Munadi
Ahmad Saparwadi
Ahmad Suhaeli
Angga Saputra
Baharudin
Bahrudin
Diana Supiani
Dina Widianti

Aspek Yang Dinilai


1
2
3
4
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
5
4
5
4
2
1
2
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
2
1
2
5
5
5
5
5
4
4
3

Jumla
h Skor
6
4
12
18
6
6
6
6
20
16

Nila
i
30
20
60
90
30
30
30
30
100
80

45

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Eliyanti
Esti Nurfatonah
Fitri Handayani
Fitriani A.
Fitriani B.
Hirwan Sadli
M. Fahrurrozi
Masnun
Masrul Abidin
Mita Purnama Lestari
Muh. Jam'an
Muh. Mugni
Muh. Rizal Zulfa R.
Muh. Supriadi
Mushidayati
Mustianirah
Neti Andika Yanti
Nirmala
Nita Susilawati
Nur Andani putrid
Nurul Rizki
Rahmatul Izzah
Sahurin
Satria Efendi
Siti Nurussalamah
Siti Rahmatullah
Siti Raodatul Aeni
Siti Ulya Ulfa
Sri Devi Supramania
Syifa 'uddin
Trisno Denian Dani

5
2
1
5
5
3
1
2
4
5
5
1
5
5
5
1
3
1
3
5
4
5
4
1
5
5
2
5
5
1
1

4
2
2
3
4
2
1
1
3
4
3
2
4
4
3
1
2
2
1
3
3
5
2
1
4
1
3
5
5
1
1

3
2
2
4
4
2
1
2
3
4
4
2
4
5
5
1
2
1
2
4
2
5
3
1
3
1
4
5
5
1
1

4
2
2
4
3
3
1
1
2
3
4
1
3
4
3
1
1
2
2
4
3
5
3
1
4
2
4
5
5
1
1

Rata-rata

16
8
8
16
16
10
4
6
12
16
16
6
16
18
16
4
8
6
8
16
12
4
20
4
16
16
8
20
20
4
4

80
40
40
80
80
50
20
30
60
80
80
30
80
90
80
20
40
30
40
80
60
20
100
20
80
80
40
100
100
20
20

13

61

Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Keterngan (dalam bentuk gerafik):

Sangat tinggi -

Tinggi Sedang -

0
0

46

Rendah -

0/
20.40

/
50-60

/
70-80

Nilai
90-100

Berdasarkan hasil penilaian kelas X B setelah diberikan


perlakuan menggunakan metode experimen di atas dapat
-

disimpulkan sebagai berikut:


Jumlah yang sangat mampu 6 Peserta Didik dengan sekor 18-20,

nilai 90-100, persentase 15%


Yang mampu 11 Peserta Didik dengan sekor 14-16, nilai 60-70,

persentase 25%
Cukup mampu 4 Peserta Didik dengan sekor 10-12, nilai 50-60,

persentase 10%
Sedangkan untuk tidak mampu 20 Peserta Didik dengan sekor 48, nilai 20-40, persentase 50%

4.2.

Analisis Data
Menganalisis data-data yang bersumber dari hasil tes percobaan kelas
VIII A dan kelas VIII B tersebut di atas agar ditemukan sejauhman
perbandingan kemampuan peserta didik sebelum diberikan perlakuan dan
pada saat diberikan perlakuan menggunakan metode experimen. Adapun
langkah-langkah dalam analisis data yang dilakukan dengan menggunakan
langkah sebagai berikut:
a = 4 x 5 = 20
Nilai = p x 100
a
= n
Persen = j x100
Jp

47

=%
a = Sekor Maksimal
p = Perolehan Sekor
n = Pemerolehan nilai peserta didik
j = Jumlah Peserta Didik Yang Memperoleh Sekor
Jp = Jumlah Keseluruhan Peserta Didik
% = Persentase Peserta Didik Yang Mampu
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.5. Keadaan katagori data
No
1.
2
3.
4.
4.3.

Perolehan Nilai
Katagori
18-20
Sangat Mampu
14-16
Mampu
10-12
Cukup Mampu
4-8
Tidak Mampu
Herrhyanto & Hamid (2007:4.28)

Hasil Analisis Data


Berdasarkan analisis data di atas dapat dihasilkan data pada kelas VIII
A yang 38 peserta didik sebelum diberikan perlakuan menggunakan
metode experimen, 18 peserta didik yang dikatagorikan tidak mampu
dengan persentase 53%, 15 peserta didik dikatagorikan cukup mampu
dengan persentase 35%, dan 5 peserta didik dikatagorikan mampu dengan
persentase 12%. Sedangakan analisis data pada kelas VIII B yang
berjumlah 41 sebelum diberikan perlakuan menggunakan metode
experimen, 26 peserta didik dikategorikan tidak mampu dengan persentase
65%, 11 peserta didik dikategorikan cukup mampu dengan persentase 25%
dan 3 peserta didik dikategorikan mampu dengan persentase 10%.

48

Berdasarkan analisis setelah diberikan perlakuan menggunaka metode


experimen Pada kelas VIII A yang berjumlah 38 peserta didik yang
termasuk katagori tidak mampu hanya 15 peserta didik dengan persentase
20%, 5 peserta didik dikatagorikan cukup mampu dengan persentase 10%,
9 peserta didik dikategorikan mampu dengan persentasi 20% dan 9 peserta
didik dikategorikan sangat mampu dengan persentase 20%. Sedangkan
kelas VIII B dengan jumlah 41 peserta didik yang dikategorikan tidak
mampu hanya 20 peserta didik dengan persentase 50%, 4 peserta didik
dikategorikan cukup mampu dengan persentase 10%, 11 peserta didik
dikategorikan mampu dengan persentase 25%, dan 6 peserta didik
dikategorikan sangat mampu dengan persentase 15%.
Berdasarkan penjabaran ananlisis data di atas, kesimpulan yang
dapat ditarik adalah adanya peningkatan kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Teks Drama Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan
Metode Experimen pada Peserta Didik Kelas VIII SMPN 02 Pringgasela
tahun pelajaran 2014/2015.

49

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisis data setelah
pre test dan post test di peroleh nilai rata-rata pada kelas VIII A
sebelum di berikan perlakuan memproleh nilai rata-rata 39 dan
setelah diberikan perlakuan memeperoleh nilai rata-rata 57
peningkatan kemampuan yang diperoleh adalah 18% sedangkan
nilai rata-rata pada kelas VIII B sebelum diberikan perlakuan
memproleh

nilai

rata-rata

36

setelah

diberikan

perlakuan

memperoleh nilai rata-rata 61 peningkatan kemampuan yang


diperoleh adalah 25%.

5.2 Saran-saran
50

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan sebagai berikut :
5.2.1 Kepada kepala sekolah agar selalu mendorong para pendidik dalam
rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui
peningkatan

kemampuan

dalam

mengunakan

metode

dan

pendekatan mengajar yang tepat sehingga dapat meningkatkan


hasil belajar peserta didik.
5.2.2 Kepada para pendidik hendaknya lebih meningkatkan efektifitas
dan efisiensi penggunaan metode dan pendekatan mengajar yang
baik sehingga para peserta didik bisa lebih mudah dan cepat
memahami pelajaran, salah satu yang bisa diterapkan adalah
metode pembelajaran group investigation ini.
5.2.3

Kepada peneliti lain yang berminat untuk mengkaji lebih dalam


mengenai masalah ini, dapat meneliti lebih mendalam dan
komprehensif terhadap faktor-faktor yang belum dibahas dalam
penelitian ini yang disebabkan terbatasnya waktu dan kemampuan
peneliti.

51

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi,2010, Prosedur Penelitian. Cetakan14. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Asri, Budiningsih. 2005.Belajar Dan Pembelajaran, Cetakan I. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Bog dan Taylor, 2002. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatip.
Yogyakarta: Gava Medya
Burhan,
Nasrianti.
2007.
Pengertian
kemampuan.
(Online)
(http://www.pengertiankemampuan.co.id, diakses 03 Januari 2013).
Desmita, 2009, Pisikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.
Remaja
Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metoda Linguistik-Ancangan Metoda
Penelitian Dan Kajian. Bandung: PT. Refika Aditama.
Djamarah, Bakri, Saiful dkk, 1994, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru.
Surabaya: Penerbit Usaha Nasional

52

Hamalik, Oemar, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksara
Hapsari, NFA . 2014. Naskah Putri Mandalika (Nyale). (Online),Powered
by WordPress and Mystique theme by digitalnature.
Ian, Pak Guru. 2010. Pengertian pemahaman. (Online), Powered by
WordPress.com
Ihsan, Fuad. 2002, Dasar-Dasar kependidkan, Semarang: Rineka Cipta
Hanur.
Nana, Sudjana. 2011.Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar.Cetakan Ke
XII. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nar, Herrhyanto dan Akib H.M. Hamdi. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka
Nurdin, Muhammad. 2004.Kiat Menjadi Guru Profesiona.Jogjakarta:
Prisma shofia.
Putra Crespo, 2010. Unsur-Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama,
(online), Pelajaran Sekolah.
Rasyad, Aminudin, 2003, Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:
Uhamka Press dan Yayasan PEP-EX8.
Risman. 2012. Metode Percobaan Experimen Methode. (online),
(http://rismanmunajat12.blogspot.com/2012/11/metode-percobaanExperimenmethod.html#sthash.H2ncoaDe.dpuf)
Rohman,
Hipni.
2010.
Pengertian
Pengaruh,
(online),
(http://www.pengertianpengaruh.co.id, diakses 05 September 2012).
Sardiman, 2005, Intraksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Cetakan 12.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke XIV.
Bandung: ALFABETA.CV.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Jakarta: ALFABETA, CV.

53

Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisi Data Penelitian. Dilengkapi


Cara penghitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT
Refika Aditama.

Lampiran 01
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah

: SMPN 02 Pringgasela

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester

: VIII (delapan)/ 1

Standar Kompetensi

: 7. Memahmi teks drama dan novel remaja

Kompetensi Dasar

: 7.1. Mengindentifikasi unsur intrusik teks drama

Alokasi Waktu

: 4 X 40 menit ( 2x pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran
54

- Pertemuan Pertama:
Peserta didik dapat membaca dan memahami unsur-unsur instrinsik
teks drama
Peserta didik dapat Menganalisis unsur-unsur intrinsik teks drama
melalui diskusi.
- Pertemuan Kedua :

Peserta didik dapat Mendiskusikan keterkaitan antar unsur intrinsik


agar bisa menemukan makna secara utuh

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
2. Materi Pembelajaran
Pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama.
3. Metode Pembelajaran
Experimen
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
Apersepsi :
1. Peserta didik mencermati contoh drama yang dipentaskan
Memotivasi :
1. Peserta didik mengidentifikasi unsur unsur drama
b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi,


gesture dan mimik yang tepat

55

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam


tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan cara
memperakikannya langsung.
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
memfasilitasi peserta didik dapat Membaca dan memperaktikkan
teks drama, kemudian mmemhami unsur-unsur instrinsik teks
drama
Peserta didik dapat Menganalisis unsur-unsur intrinsik teks drama
melalui diskusi

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi Peserta didik mengidentifikasi pengalaman melihat /


bermain drama
memfasilitasi Peserta didik menentukan unsur-unsur intrinsik drama

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa


Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat


rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.

Pertemuan Kedua
56

a. Kegiatan Awal
Apersepsi :
1. Peserta didik mencermati contoh drama yang dipentaskan
2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang isi drama
Memotivasi :
1. Menganalisis keterkaitan antarunsur intrinsik dalam teks drama
b. Kegiatan Inti

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi,


gesture dan mimik yang tepat
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
memfasilitasi peserta didik dapat Membaca teks drama, kemudian
mendiskusikan unsur-unsur instrinsik teks drama
Peserta didik dapt Menganalisis unsur-unsur intrinsik teks drama
melalui diskusi

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

memfasilitasi Peserta didik mengidentifikasi pengalaman melihat /


bermain drama
memfasilitasi Peserta didik menentukan unsur-unsur intrinsik drama
memfasilitasi Peserta didik Mendiskusikan keterkaitan antarunsur
intrinsik agar bisa menemukan makna secara utuh

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

57

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan


pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat


rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

5. Sumber Belajar
a. Teks drama putri mandalika (nyale)
b. Buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia

Pringgsela,....... 2015
Guru Mata Pelajaran,

Mahasiswa Peneliti,

Karmaidi, S.Pd
Nip.

Indah Sonia Bidara


Nim. 10.8.5.136

Mengetahui Kepala
SMPN 02 Pringgasela,

58

Lalu. Moh. Subakti, S.Pd


Nip.

Lampiran 02
Naskah Drama Putri Mandalika (Nyale)
ADEGAN I
Setting : Halaman belakang kerajaan, malam hari
Pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah
kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Negeri Tonjang Beru ini diperintah oleh
raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya. Raja itu bernama raja
Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting. Mereka mempunyai seorang
putri yang amat elok parasnya serta sangat anggun dan jelita, yang bernama Putri

59

Mandalika. Di samping anggun dan cantik ia terkenal ramah dan sopan. Semua
orang tahu tentang keindahan dan kebaikan Putri Mandalika, bahkan orang-orang
dari kerajaan lain di sekitar pulau.
Disuatu malam terjadi perbincangan antara raja Tonjang Beru dan permainsuri
Dewi Seranting mengenai putri tunggalnya, Mandalika.
R. Tojang Beru

: Permainsuri ku, mengapa engkau di luar sana? Ini sudah

larut, mari masuklah.


(Sambil melihat permainsuri yang duduk di halaman belakang rumahnya)
P. Dewi Seranting

: Iya kakanda,

(Berjalan menuju Raja Tojang Beru)


R. Tojang Beru

: (Melihat wajah permainsuri Dewi Seranting) Tunggu

dulu adinda,
kakanda perhatikan mengapa wajah adinda seperti itu? Bak sinar rembulan yang
tak memancarkan cahayanya.
P. Dewi Seranting

: Ah, kakanda. Adinda lagi memikirkan sesuatu kanda.

R. Tojang Beru

: Apa yang kau pikirkan adinda? Ceritalah dengan

kakanda, kakanda
selalu ada disampingmu
P. Dewi Seranting

: Baiklah, Hm Adinda berfikir, sudah saatnya bagi

Mandalika memiliki pendamping hidup,


R. Tojang Beru

: Ya benaar adinda, kakanda juga berfikir begitu. Mungkin

jika kakanda membuka lamaran pinangan untuk putri cantik kita akan banyak
yang menginginkanya,

60

P. Dewi Seranting

: Adinda setuju kakanda. Tentu saja banyak. Siapa yang

tak kenal dengan putri cantik kita, dari ujung timur sampai ujung barat pulau
Lombok banyak lelaki yang menginkanya
R. Tojang Beru

: Baiklah adinda, jangan terlalu difikirkan. Pasti putri

cantik kita akan mendaptkan pasangan yang tepat,


P. Dewi Seranting

: Iya kakanda, terimaksih ya,

R. Tojang Beru

: Iya adinda, mari kita masuk,

P. Dewi Seranting

: Mari kakanda,

ADEGAN II
Setting : Kerajaan, Pagi hari
Keesokan harinya, putri Mandalika yang sedang menari di ruang utama kerajaan
dikejutkan oleh datangnya para pangeran yang membagi habis bumi Sasak
(Lombok) untuk melamar putri Mandalika. Masing masing dari kerajaan Johor,
Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan kerajaan Beru.
(Putri Mandalika menari dengan nikmatanya, kemudian bingung dengan
datangnya para panggeran).
Panggeran Datu Teruna: Aku datang putri Mandalika,
(Putri Mandalika terkejut mendengar sapaan sang panggeran, lalu berlari ke sudut
lain)
Panggeran Maliawang

: Aku di sini putri

(Putri Mandalika pun kembali terkejut dan berlari ke arah sudut yang lain dan
menemukan pangeran dari kerajaan pane)

61

(Putri pun semakin bingung dan berlari ke sudut yang lain, lalu menemukan
pangeran dari kerajaan Kuripan)
(Putri pun berlari ke arah sudut yang lain dan menemukan lagi pangeran dari
kerajaan Daha)
(Putri Mandalika pun terkejut lagi dan berlari ke arah sudut yang sama, tapi tetap
saja menemukan pangeran yang lainnya yaitu dari kerajaan Beru)
(Putri pun terkapar)
Putri Mandalika

: Ayahanda.. Ibunda? Ada apa ini? Siapa mereka?

(Raja Tojang Beru berjalan menuju ruang utama kerajaan)


R. Tojang Beru

: Oh ruapanya para panggeran sudah datang. Putri ku ini

adalah para pangeran yang datang untuk melamarmu,


Putri Mandalika

: Maksud ayahanda?

P. Dewi Seranting

: Ya, mereka melamar mu dan kau harus memilih salah

satunya untuk menjadi pendamping hidup mu putri ku,


(Wajah putri Mandalika yang nampak kebingunagan)
R. Tojang Beru

: Terimakasih atas kedatangan kalian

(Para pangeran pun menunduk depan raja Tojang Beru, memberikan


penghormatan)
R. Tojang Beru

: Silahkan jelaskan maksud kalian,

(Pangeran Datu Teruna pun berdiri)


Pangeran Datu Teruna: Aku di sini datang melamarmu adindaku, kau pasti
mau dengan ku!

62

(Pangeran Maliawang pun berdiri)


Pangeran Maliawang: Tidak, mana mau dia dengan kau! yang pantas dengan
mu itu aku putri,
(Panggeran dari kerajaan Pane pun berdiri)
Kerajaan Pane

: Heh, apa yang kau kata? Putri akulah pangeran impian

mu,
(Panggeran dari kerajaan Kuripan pun berdiri)
Kerajaan Kuripan

: Kau, kau dan kau tak pantas untuknya, akulah sumai

idaman,
(Panggeran dari kerajaan Daha pun berdiri)
Kerajaan

Daha

Tak

waras

kalian,

kalian

hanya

bermimpi

mendaptkannya! Lihatlah aku, hanya aku yang pantas mendapatkannya


(Panggeran dari kerajaan Beru pun berdiri)
Kerajaan Beru

: Jangan dengarkan mereka! Putri, maukah engkau

menikah dengan ku?


P. Dewi Seranting

: Sudah, sudah. Lebih baik kalian bertarung sportif untuk

memikat anakku,
R. Tojang Beru

: Benar sekali, silahkan siapa yang ingin mulai duluan,

(Pangeran Datu Teruna dari Kerajaan Johor pun maju mendekati sang putri)
Panggeran Datu Teruna: Ehm.. ehm.. menurut adinda KERA aja apa yang
harus dimusnahkan?
Putri Mandalika

: Adinda tidak tau kakanda. KERA apa itu?

63

Pangeran Datu Teruna: KERAguan untuk melamarmu adindaku sayang J


(Sambil memberikan mawar merah)
Putri Mandalika

: Terimakasih kakanda

(Pangeran Maliawang dari Kerajaan Lipur pun maju dan menyuruh kerajaan Johor
mundur)
Pangeran Malawaang: Adinda ku nan cantik jelita Kakanda mau bilang
sesuatu,
Putri Mandalika

: Apa kakanda Lipur?

Pangeran Maliawaang: Kakanda sudah siap kalo Senin harus bangun pagi,
apalagi kalau bangun rumah tangga sama kamu adindaku (Sambil memberikan
cincin berlian)
Kerajaan Pane

: Adinda Mandalika, Kakanda tak ingin daftar jadi

boyband yang sedang tenar sekarang,


Putri Mandalika

: Mengapa kakanda? Kan boyband keren,

Kerajaan Pane

: Daripada daftar jadi Boyband mending aku daftar jadi

Boyfriend kamu aja adinda ku, (sambil menyanyikan salah satu reff lagu
boyband)
(Keraajaan Kuripan pun maju)
Kerajaan Kuripan

: Adinda jangan dengarkan rayuan mereka,

Putri Mandalika

: Mengapa kakanda? Apakah ada yang salah?

Kerajaan Kuripan

: Tidak adinda, bukan begitu. Buat kakanda, semua hari itu

selasa dinda,
Putri Mandalika

: Selasa?
64

Kerajaan Kuripan

: Ya SELASA ada di sulga kalo baleng kamu, (Sambil

merasa terbang tinggi)


Kerajaan Daha

: Adinda, punya lem gak?

Putri Mandalika

: Ada kakanda, emang untuk apa?

Kerajaan Daha

: Buat ng-lem hati kita biar menyatu,

Kerajaan Beru

: Minggir kau Daha, aku ingin memberikan kue donnat

buat adinda,
Putri Mandalika
Kerajaan Beru

: Terimakasih kakanda,
: Tapi coba adinda perhatikan setiap kue donnat

pasti bolong, tau gak kenapa?


Putri Mandalika

: Memangnya kenapa kakanda?

Kerajaan Beru

: Biar kakanda bisa lihat wajah cantik adinda, hahaii

(Sambil bergaya konyol melihat wajah putri mandalika dari bolongan donnat
Putri Mandalika

: Terimakaih atas semuanya para pangeran tapi saya

tidak akan memilih siapapun dari kalian,


Para pangeran

: Kenapa? (Secara serentak)

Putri Mandalika

: Karena saya tak ingin menyakiti hati para pangeran jika

saya memilih salah satu dari kalian,


Panggeran Maliawang: Tapi aku sungguh mencintaimu, putri Mandalika
Putri Mandalika

: Aku tetap tidak bisa menerimamu panggeran,

Pangeran Maliawaang: Bila kau menjadi permaisuriku, tentunya aku dapat


menggabungkan dua buah kerajaan besar, sehingga kekuasaanku tak akan bisa
ditaklukkan oleh kerajaan manapun di jagat ini,
65

Puteri Mandalika

: Oh sungguh pemikiran yang picik!

Pangeran Maliawang: Apa maksud perkataanmu Adinda?


Puteri Mandalika
kekuasaan?

Cinta

: Apakah semua laki-laki begitu terobsesi dengan


sesungguhnya

tidak

memiliki

hubungan

dengan

penaklukan. Cinta adalah kehidupan, sehingga ia menghidupkan manusia yang


mengalaminya, bukan untuk menaklukan, apalagi untuk saling memusnahkan!
Pangeran Maliawang: Aku tidak bermaksud menaklukkanmu Adinda Putri,
justru saat ini akulah yang takluk dihadapanmu.
Putri Mandalika

: Lalu apa maksud Kanda Pangeran dengan memiliki

kekuasaan yang lebih besar, tanpa dapat ditaklukkan oleh kerajaan lainnya?
(Panggeran Maliawang pun terdiam tak mampu untuk menjawab)
Pangeran Datu Teruna: Aku tidak terima dengan keputusan mu putri!
Putri Mandalika

: Kamu egois pangeran Teruna,

Pangeran Datu Teruna: Hebat sekali kau mengatakan aku egois,


Putri Mandalika

: Maafkan aku jika aku mengatakan dirimu egois. Saat

aku memintamu untuk memikirkan rakyat, kau justru memikirkan kepentinganmu


sendiri. Dimana kelayakanmu menjadi seorang pemimpin sebuah negeri, bila kau
hanya memikirkan keinginanmu sendiri?
Pangeran Datu Teruna: Terserah apa yang kau kata putri, aku hanya
menginginkan mu! Lihat saja nanti kerajaan Tojang Beru, saya tidak akan diam!
(Menatap sang putri dengan penuh kemarahan)
Pangeran Maliawang: Hum, aku kecewa dengan semua ini mari kita pergi, tak
ada gunanya semua ini,
P. Dewi Seranting

: Tunggu dulu pangeran,

66

(Sambil melihat para panggeran yang berlalu meningglkan kerjaaan)


ADEGAN III
Setting : Kerajaan Tojang Beru, sore hari
Dua pangeran amat murka menerima kenyataan itu. Mereka adalah Pangeran Datu
Teruna dari kerajaan Johor dan Pangeran Maliawang dari kerajaan Lipur. Datu
Teruna mengutus Arya Bawal untuk melamar, dengan ancaman hancurnya
kerajaan Tonjang Beru bila lamaran itu ditolaknya. Pangeran Maliawang
mengirim Arya Bumbang dengan hajat dan ancaman yang serupa.
Arya Bawal dan Arya Bumbang berangkat meuju Kerjaan Tonjang Beru. Mereka
tiba di Kerjaan Tojang Beru bersam-sama lalu langsung menghadap sang raja.
R. Tojang Beru

: Apa maksud kedatangan kalian ke sini?

(Arya Bawal dan Arya Bumbang saling menatap)


Arya Bawal
Arya Bumbang

: Kamu saja duluan , (Sambil berbisik ke Arya Bumbang)


: Tidak, tidak. Aku takut, kamu saja kan kamu yang

duluan tiba di sini


Arya Bawal

: Kamu yang duluan sampai di sini, bukan aku. Kamu

yang duluan!
Arya Bumbang

: Aku tidak mau, kamu duluan!

Arya Bawal

: Kalau begitu kitaa swit saja. Ok?

Arya Bumbang

: Oke, gunting batu kertas!

(Sambil swith di hadapan raja)


R. Tojang Beru

: Mengapa kalian bertengkar dihadapan ku! Ayo cepat

jawab, jangan bermain-main dengan ku,


67

Arya Bawal

: Ehm, hamba ke sini diutus oleh panggeran Datu Teruna

dari Kerajaan Johor untuk melamar putri anda tuan, putri Mandalika
R. Tojang Beru

: Hum, begitu rupanya. Terus kau apa? (sambil menujuk

Arya Bumbang)
Arya Bumbang

: Sama seperti dia tuan, tapi saya datang atas perintah

panggeran Maliawang dari Kerajaan Lipur,


R. Tojang Beru

: Oh yaya, tapi putri saya tak ingin menerima siapapun.

Dia menolak seluruh lamaran yang datang,


Arya Bawal

: Kalau putri Mandalika menolak lamaran ini, maka tak

segan-segan Kerajaan Johor akan menghancurkan Kerjaan Tojaung Beru!


Arya Bumbang

: Ya, Kerajaan Lipur pun akan mengahancurkan Kerjaan

Tojang Beru sampai rata dengan tanah, jika menolak lamaran ini!
R. Tojang Beru

: Tapi anakku tidak akan bisa memilih salah satu diantara

raja kalain,
Arya Beru

: Pesan pangeran dia akan mengadakan perang adu

kekuatan,
Arya Bumbang

: Ya, Siapa yang menang itulah yang berhak medapatkan

putri Mandalika,
(Putri Mandalika yang dari tadi mendengar pembicaraan merka pun berjalan
menuju para utusaan panggeran)
Putri Mandalika

: Sampaikan maafku atas sikapku tadi kepada raja-raja

kalian, tapi aku emang tak bisa


Arya Bumbang
Arya Beru

: Baiklah kalau begitu, mari kita kemon bro,


: Oke bro!,

68

ADEGAN IV
Setting: Lapangan, pagi hari
Keesokn harinya, dua panggeran dari kerajaan Johor dan kerajaan Lipur bertemu
untuk adu kekuatan. Rakyat pun berdatangan untuk menyaksikan pertandingan.
Mereka adu kekuatan dengan Presean, yaitu pertarungan 2 lelaki sasak
bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) serta berperisai (ende) kulit kerbau tebal
dan keras.
Pangeran Datu Terun: Hai kau Maliawang ! sudah kau siapkan mental untuk
melawan ku hah?
Pangeran Maliawang: Tak perlu aku siapkan mental untuk melawan semut
seperti kau!
Pangeran Datu Teruna: Sini kau kalau berani, serang aku! (Sambil
menyiapkan tokat dan prisainya dibantu oleh Arya Beru)
Pangeran Maliawang: Oh, rupanya kau menantang ku? Berani juga kau,
(sambil menyiapkan tongkat dan prisainya Arya Bumbang)
Arya Beru

: Ayo tuan, pasti menang,

Arya Bumbang

: Kalahkan ia tuan!

Sang wasit pun memberikan aba-aba untuk memulai pertandingan. Dan


pertandingan pun mulai.
(BERTANDING)
Setelah sekian lama bertanding pangeran Datu Teruna dan pangeran Maliawang,
ternyata tak ada yang menang. Rakyat yang mendukung dua kerajaan ini pun ikut
berkelahi, menimbulkan kekacauan di daerah Tojang Beru.
ADEGAN V

69

Setting: Kamar Putri Mandalika, siang hari


Sudah beberapa haari yang lalu putri mengurung diri dikamar. Tampaknya dia
memikirkan sesuatu yang menjadi beban yang berat dikepalanya. Seperti biasa
dayang-dayang pribadinya menuju kamarnya untuk mengantarkan makan siang.
Dayang Tuna dan Dayang Tebuik : Putri, bolehkah kami masuk? (Sambil
mengetok pintuu putri)
Putri Mandalika

: Silahkan masuklah,

(Dyang-dayang pun masuk dan langsung mendekati puri)


Dayang Tuna

: Ini makan siangnya putri,

Dayang Tebuik

: Dan ini minumnya putri,

Putri Mandalika

: Terimakasih, tapi saya tak nafsu makan,

Dayang Tuna

: Mengapa putri? Sudah beberapa hari ini putri tak makan

hanya meminum air ini saja,


Putri Mandalika

: Tidak ada, saya hanya memikirkan tentang kesejahteraan

rakyat saja,
Dayang Tuna

: Apakah gara-gara itu putri tak nafsu makan? Janganlah

di fikirkan putri, nanti putri akan sakit,


Dayang Tabuik

: Iya, kalau putri sakit rakyat akan sedih, lihatlah badan

putri terlihat kurus tak seperti biasa,


Putri Mandalika

: Saya merasa senang memiliki dayang seperti kalian,

kalian sunggu perhatian,


Dayang Tebuik

: Oh ya putri, Apakah putri telah mendengar bahwa di

negeri ini akan terjadi malapetaka besar,

70

Putri Mandalika
Dayang Tuna

: Malapetaka besar?
: Ya putri, seluruh pangeran yang pernah datang

melamarmu akan mengadakan perang. Mereka bersepakat, siapa yang menang


dalam perang itu, dialah yang akan menjadi suamimu,
Putri Mandalika

: Saya sudah mendengar berita itu,

Dayang Tuna

: Kami khawatir itu akan terjadi putri,

Putri Mandalika

: Tenang itu tidak akan terjadi.

Ddayang Tebuik

: Baiklah, kami percaya kepada putri, putri pasti bisa

mengurusnya,
(P. Dewi Seranting pun masuk dan mendekati putrinya)
P. Dewi Seranting

: Anakku?

Putri Mandalika

: Iya Ibunda?

P. Dewi Seranting

: Bisa kah kalian keluar dari sini?

Dayang Tuna dan Ddayang Tebuik: Iya bagginda ratu, (Sambil memberikan
penghormatan)
Putri Mandalika

: Ada apa ibunda?

P. Dewi Seranting

: Kau sudah mendengar tentang peperangan itu kan?

Putri Mandalika

: Iya ibunda,

P. Dewi Seranting

: Lalu apa yang akan kau lakukan?

Putri Mandalika

: Maafkan Putri, Ibunda! Ini semua salah Putri, karena

telah menolak semua lamaran mereka. Jika Ibunda berkenan, izinkanlah Putri
yang menyelesaikan masalah ini,

71

P. Dewi Seranting

: Ya, tentu saja. I think you know the the best thing for

this, and the best one for you! Ibunda pikir putri tahu hal terbaik untuk ini, dan
yang terbaik untuk putri! (Sambil memeluk Putrri Mandalika)
ADEGAN VI
Setting: Pantai Seger Kuta, subuh
Dalam semadi, sang putri mendapat wangsit agar mengundang semua pangeran
dalam pertemuan pada tanggal 20 bulan 10 (bulan Sasak), bertempat di Pantai
Seger Kuta, Lombok Tengah. Semua pangeran yang diundang harus disertai oleh
seluruh rakyatnya masing-masing. Mereka harus datang ke tempat itu sebelum
matahari memancarkan sinarnya di ufuk Timur.
Hari yang ditunggu telah tiba, pantai Seger Kuta berubah menjadi snagat ramai
dengan kedatangan para rakyat. Tak berapa lama, sang Putri yang sudah tersohor
kecantikannya itu pun tiba di tempat dengan diusung menggunakan usungan yang
berlapiskan emas. Seluruh undangan serentak memberi hormat kepada sang Putri
yang didampingi oleh Ayahanda dan Ibundanya serta sejumlah pengawal kerajaan.
Suasana yang tadinya hiruk-pikuk berubah menjadi tenang.
Putri Mandalika

: Aku tidak akan memilih siapapun,

R. Tonjang Beru

: Mengapa seperti itu putriku?

Putri Mandalika

: Wahai, Ayahanda dan Ibunda serta semua pangeran

maafkan aku, kuharap kalian bisa menjadi pemimpin yang bijak, tanpa harus
menaklukkan satu sama lainnya. Maafkan aku rakyat negeri Tojang Beru bila aku
pergi meninggalkan kalian saat ini.
P. Dewi Seranting
Putri Mandalika

: Apa maksud mu putriku?


: Diriku telah ditakdirkan menjadi Nyale yang dapat

kalain nikmati bersama, aku akan hadir setiap tahunnya, karena aku bukan untuk

72

satu pangeran semata, aku adalah untuk kalian semua, aku adalah untuk rakyatku,
untuk negeriku
(Tiba-tiba Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut dan langsung ditelan
gelombang. Bersamaan dengan itu pula, angin bertiup kencang, kilat dan petir pun
menggelegar. Suasana di pantai itu menjadi kacau-balau. Suara teriakan terdengar
di mana-mana. Sesekali terdengar suara pekikan minta tolong. Namun, suasana itu
berlangsung tidak lama)
R. Tojang Beru

: Mandalika-mandalika, dimana kamu putri ku?

P. Dewi Seranting

: Anakku? Mengapa kau pergi meninggalkan ibumu ini?

Rakyat

: Lihatlah binatang ini cacing laut, indah sekali. Warnanya

pun cantik,(Para rakyat pun mengambil cacing laut tersebut)

PROLOG
Itulah kisah Bau Nyale.Penangkapan Nyale menjadi tradisi turun
temurun di pulau Lombok. Pada saat acara Bau Nyale yang dilangsungkan pada
masa sekarang ini, mereka sejak sore hari mereka yang akan menangkap Nyale
berkumpul di pantai mengisi acara dengan peresean, membuat kemah dan mengisi
acara malam dengan berbagai kesenian tradisional seperti Betandak (berbalas
pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran
(pesiar dengan perahu). Dan tak ketinggalan pula, digelar drama kolosal Putri
Mandalika di pantai Seger.

73

Lampiran 03
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SMPN 02 PRINGGASELA
KELAS VIII A
No
Nama Siswa
Ket
1 Abdurrazak
2 Abdussalam
3 Ah. Ansori Azzahiri
4 Ahmad Faridi
5 Aminatul Aeni
6 Ana Mardiana
7 Baizuddin
8 Dwi Rahmawati
9 Eva Nurlindayanti
10 Eva Susilawati
11 Hamdani A.
12 Hamdani B.
13 Hamdiah
14 Hasbi Assiddiqi

74

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hasmiani
Hulminizatin
Husnul Khotimah
Irwan Efendi
Juhriadi
M. Abdurrahman Wahid
M. Zainul Fikri
Malik Abdul Azis
Marhaeni
Muh. Syukrin
Mujrimin
Nurhidayanti
Nurussobah
Rahmawati
Rismawati
Ruhana
Sahabudin
Sahidin
Sirajudin Hasan A.K.
Siti Idiatul Hasanah
Supriati
Unwanul Falah
Yani Fitri Hidayah
Zulkifli

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK SMPN 02 PRINGGASELA


KELAS VIII B
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Nama Siswa

Ket

Abdul Bana
Abdul Gapur
Ahmad Munadi
Ahmad Saparwadi
Ahmad Suhaeli
Angga Saputra
Baharudin
Bahrudin
Diana Supiani
Dina Widianti
Eliyanti
Esti Nurfatonah
Fitri Handayani
Fitriani A.
75

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Fitriani B.
Hirwan Sadli
M. Fahrurrozi
Masnun
Masrul Abidin
Mita Purnama Lestari
Muh. Jam'an
Muh. Mugni
Muh. Rizal Zulfa R.
Muh. Supriadi
Mushidayati
Mustianirah
Neti Andika Yanti
Nirmala
Nita Susilawati
Nur Andani putrid
Nurul Rizki
Rahmatul Izzah
Sahurin
Satria Efendi
Siti Nurussalamah
Siti Rahmatullah
Siti Raodatul Aeni
Siti Ulya Ulfa
Sri Devi Supramania
Syifa 'uddin
Trisno Denian Dani

Lampiran 04

PENGARUH METODE EXPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN


MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA PUTRI MANDALIKA
(NYALE) OLEH PESERTA DIDIK SMPN 02 PERINGGASELA

SOAL INSTRUMEN PRE TEST DAN POS TES


1. Ide yang mendasari cerita drama sehingga berperan sebagai pangkal tolak
pengarang dalam memaparkan karya sastra (fiksi) yang diciptakannya
adalah.
a. Pernokohan
b. Watak
c. Tema
d. Latar

76

2. Kunci untuk melihat keseluruhan makna drama disebut


a. Judul
b. Tema
c. Alur
d. Pernokohan
3. Ada tiga kriteria untuk menentukan tokoh utama kecuali
a. Mencari tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokohtokoh lain.
b. Mencari tokoh yang paling banyak membutuhkan waktu
penceritaan
c. Mencari tokoh yang tegas dan suara lantang dan berfisik alami
d. Melihat intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang
membangun cerita (tema)
4. Segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang secara tidak langsung
ke dalam benak para penonton dramanya adalah..
a. Pengarang
b. Amanat
c. Sutradara
d. Tokoh
5. Pembukaan atau peristiwa pendahuluan yang diucapakan pemeran utama
dalam sandiwara disebut..
a. Prolog
b. Efilog
c. Dialog
d. Monolog
6. Berikut adalah unsure-unsur latar kecuali.
a. letak geografis
b. kedudukan / pekerjaan sehari-hari tokoh cerita
c. Tempat yang megah

77

d. lingkungan tokoh cerita


7. Pentingnya tokoh dalam suatu cerita dibedakan menjadi dua bagian.Yaitu..
a. Central Character dan Peripheral Character
b. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
c. tokoh utama dan tokoh kedua
d. A dan B benar
8. Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam mengolah kosa kata
sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dalam
drama hal ini disebut dengan
a. Acting
c. Gaya bahasa
b. Tokoh
d. Amanat
9. Alur plot kisah cerita putrid mandalika (Nyale) pada tahap kerumitan
terdapat pada adegan
a. Adegan I
b. Adegan II dan III
c. Adegan IV dan V
d. Adegan V
10. Tokoh/penokohan dalam unsure intrinsic drama dibagi menjadi dua yaitu
tokoh utama dan tokoh tambahan. Yang menjadi tokoh utama dalam kisah
drama putrid mandalika (Nyale) adalah..
a. Pangeran Maliawang
b. Arya Beru
c. Dende Putri Mandalika
d. Pangeran Datu Teruna

Kunci Jawaban
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jawaban
C
A
C
B
A
C
D
C
D
C

78

ampiran 05
Fhoto Kegiatan Penelitian

79

Lampiran 06
Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks Drama
Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode Experimen
pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN 02 Pringgasela tahun
pelajaran 2014/2015
sebelum diberikan perlakuan.
Jumlah
No Soal
No
Nama Peserta Didik
Prolehan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdurrazak
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3
2 Abdussalam
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
3
3 Ah. Ansori Azzahiri
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
4 Ahmad Faridi
0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
4
5 Aminatul Aeni
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
3
6 Ana Mardiana
1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
6
7 Baizuddin
1 0 0 0 1 0 0 0 1 1
4
8 Dwi Rahmawati
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
3
9 Eva Nurlindayanti
1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
4
10 Eva Susilawati
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
7
11 Hamdani A.
1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
6
12 Hamdani B.
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3
13 Hamdiah
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
3
14 Hasbi Assiddiqi
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3
15 Hasmiani
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
5
16 Hulminizatin
1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
4
17 Husnul Khotimah
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
3
18 Irwan Efendi
0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
5
19 Juhriadi
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
3
20 M. Abdurrahman Wahid
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2
21 M. Zainul Fikri
1 0 0 0 1 0 0 0 1 1
4
22 Malik Abdul Azis
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2
23 Marhaeni
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
5
24 Muh. Syukrin
0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
4
80

Nilai
30
30
40
40
30
60
40
30
40
70
60
30
30
30
50
40
30
50
30
20
40
20
50
40

25 Mujrimin
26 Nurhidayanti
27 Nurussobah
28 Rahmawati
28 Rismawati
30 Ruhana
31 Sahabudin
32 Sahidin
33 Sirajudin Hasan A.K.
34 Siti Idiatul Hasanah
35 Supriati
36 Unwanul Falah
37 Yani Fitri Hidayah
38 Zulkifli
jumlah
Rata-Rata

0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1

1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0

1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0

1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0

0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0

4
2
4
2
7
2
3
3
3
6
6
5
4
2

40
20
40
20
70
20
30
30
30
60
60
50
40
20

Dokumen Senin, 05 Februari 2015

81

Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks Drama


Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode Experimen
pada Peserta Didik Kelas VIII B SMPN 02 Pringgasela tahun
pelajaran 2014/2015
Sebelum Diberikan Perlakuan.
Jumlah
No Soal
No
Nama Peserta Didik
Prolehan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Bana
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
2 Abdul Gapur
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
3 Ahmad Munadi
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
4 Ahmad Saparwadi
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1
5
5 Ahmad Suhaeli
1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
3
6 Angga Saputra
1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
3
7 Baharudin
0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
3
8 Bahrudin
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3
9 Diana Supiani
0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
5
10 Dina Widianti
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
11 Eliyanti
1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
5
12 Esti Nurfatonah
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
13 Fitri Handayani
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
2
14 Fitriani A.
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3
15 Fitriani B.
0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
3
16 Hirwan Sadli
0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
5
17 M. Fahrurrozi
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
18 Masnun
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
19 Masrul Abidin
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
20 Mita Purnama Lestari
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
21 Muh. Jam'an
0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
5
22 Muh. Mugni
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
23 Muh. Rizal Zulfa R.
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
24 Muh. Supriadi
1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
6
25 Mushidayati
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
26 Mustianirah
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
27 Neti Andika Yanti
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
28 Nirmala
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
28 Nita Susilawati
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
30 Nur Andani putrid
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
31 Nurul Rizki
1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
6
32 Rahmatul Izzah
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
33 Sahurin
1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
6

Nila
i

82

30
20
40
50
30
30
30
30
50
20
50
40
20
30
30
50
20
30
30
30
50
30
30
60
30
20
40
30
40
20
60
20
60

34 Satria Efendi
35 Siti Nurussalamah
36 Siti Rahmatullah
37 Siti Raodatul Aeni
38 Siti Ulya Ulfa
39 Sri Devi Supramania
40 Syifa 'uddin
41 Trisno Denian Dani
Jumlah
Rata-rata

0
0
1
1
0
0
0
0

0
1
0
0
1
1
0
0

1
0
0
0
0
0
1
1

0
1
0
0
1
1
0
0

0
0
1
1
0
0
0
0

1
1
0
0
1
1
1
1

0
0
0
0
1
0
0
0

0
1
1
0
0
0
0
0

0
0
0
1
0
1
0
0

0
1
0
0
1
1
0
0

2
5
3
3
5
5
2
2

20
50
30
30
50
50
20
20

Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Lampiran 07
83

Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks Drama


Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode Experimen
pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN 02 Pringgasela tahun
pelajaran 2014/2015 setelah diberikan perlakuan.
Jumlah
No Soal
No
Nama Peserta Didik
Prolehan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdurrazak
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9
2 Abdussalam
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
3 Ah. Ansori Azzahiri
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
4 Ahmad Faridi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
9
5 Aminatul Aeni
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
6 Ana Mardiana
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9
7 Baizuddin
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
8 Dwi Rahmawati
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9
9 Eva Nurlindayanti
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
10 Eva Susilawati
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10
11 Hamdani A.
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
6
12 Hamdani B.
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
13 Hamdiah
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
6
14 Hasbi Assiddiqi
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
15 Hasmiani
1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
5
16 Hulminizatin
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
17 Husnul Khotimah
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
18 Irwan Efendi
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
7
19 Juhriadi
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
20 M. Abdurrahman Wahid 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2
21 M. Zainul Fikri
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
22 Malik Abdul Azis
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2
23 Marhaeni
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
24 Muh. Syukrin
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
25 Mujrimin
1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4
26 Nurhidayanti
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2
27 Nurussobah
1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
5
28 Rahmawati
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10
28 Rismawati
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
7
30 Ruhana
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10
31 Sahabudin
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
32 Sahidin
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3
33 Sirajudin Hasan A.K.
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
34 Siti Idiatul Hasanah
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8
35 Supriati
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9
36 Unwanul Falah
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
6
37 Yani Fitri Hidayah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10
38 Zulkifli
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
20
jumlah

84

Nila
i
90
30
40
90
80
90
80
90
40
100
60
30
60
80
50
80
30
70
30
20
40
20
80
40
40
20
50
100
70
100
30
30
80
80
90
60
100
20

Rata-Rata
Dokumen Senin, 05 Februari 2015

Hasil Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks Drama


Putri Mandalika (Nyale) Dengan Menggunakan Metode Experimen
pada Peserta Didik Kelas VIII B SMPN 02 Pringgasela tahun
pelajaran 2014/2015setelah diberikan perlakuan.

85

No

No Soal

Nama Peserta Didik

1 Abdul Bana
2 Abdul Gapur
3 Ahmad Munadi
4 Ahmad Saparwadi
5 Ahmad Suhaeli
6 Angga Saputra
7 Baharudin
8 Bahrudin
9 Diana Supiani
10 Dina Widianti
11 Eliyanti
12 Esti Nurfatonah
13 Fitri Handayani
14 Fitriani A.
15 Fitriani B.
16 Hirwan Sadli
17 M. Fahrurrozi
18 Masnun
19 Masrul Abidin
20 Mita Purnama Lestari
21 Muh. Jam'an
22 Muh. Mugni
23 Muh. Rizal Zulfa R.
24 Muh. Supriadi
25 Mushidayati
26 Mustianirah
27 Neti Andika Yanti
28 Nirmala
28 Nita Susilawati
30 Nur Andani putrid
31 Nurul Rizki
32 Rahmatul Izzah
33 Sahurin
34 Satria Efendi
35 Siti Nurussalamah
36 Siti Rahmatullah
37 Siti Raodatul Aeni
38 Siti Ulya Ulfa
39 Sri Devi Supramania
40 Syifa 'uddin
41 Trisno Denian Dani
Jumlah
Rata-rata

1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0

2
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0

3
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

4
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0

5
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0

6
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

7
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0

8
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0

9 10
1 0
0 0
1 0
1 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 1
1 0
1 0
0 0
0 0
1 0
1 0
0 0
0 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 1
1 0
0 0
0 0
1 0
0 0
1 0
1 0
0 0
1 1
0 0
1 0
1 0
0 0
1 1
1 1
0 0
0 0

Jumlah
Prolehan

Nilai

3
2
6
9
3
3
3
3
10
8
8
4
4
8
8
5
2
3
6
8
8
3
8
9
8
2
4
3
4
8
6
2
10
2
8
8
4
10
10
2
2

30
20
60
90
30
30
30
30
100
80
80
40
40
80
80
50
20
30
60
80
80
30
80
90
80
20
40
30
40
80
60
20
100
20
80
80
40
100
100
20
20

Dokumen Senin, 05 Februari 2015

86

87

Anda mungkin juga menyukai