Oleh :
SITI SUSANTI
NIM 835444351
mauzafathulislam@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa ilmu pengetahuan
alam kelas IV SD Islam Permata Hati dengan menggunakan alat peraga tumbuhan
pada pelajaran tematik materi bagian tumbuhan dan fungsinya. Manfaat dari
penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan dalam belajar
mengajar, serta membantu guru dalam memperbaiki kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas. Untuk memperbaiki pembelajaran guru melakukan suatu perbaikan
dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2021 dan siklus II
dilaksanakan tanggal 25 Oktober 2021. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas
IV SD Islam Permata Hati sebanyak 24 siswa yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan
13 siswa perempuan. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara
melakukan tes akhir pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas
IV SD Islam Permata Hati pada semester ganjil tahun Ajaran 2021/2022, hasil belajar
yang diperoleh pada siklus I sebesar 45,8 % . Pada siklus II diperoleh hasil belajar
siswa sebesar 100%. Berdasrkan hasil penelitian pada perbaikan pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan alat peraga tumbuhan terhadap
hasil belajar siswa kelas IV SD Islam Permata Hati Tangerang, pada pelajaran tematik
tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
2
menyenangkan bagi siswa. Di perlukan strategi baru, dimana siswa tidak hanya
menghafal akan tetapi mampu mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan
di benak mereka sendiri.
Dalam upaya ini guru berperan sebagai pengarah dan pembimbing,
tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan. Guru lebih banyak berurusan
dengan mengatur strategi dan alat bantu ketimbang sebagai pemberi informasi bagi
siswa.
Dalam mengelola pembelajaran, seorang guru harus mampu
merencanakan, melaksanakan dan mengadakan penilaian dari hasil pembelajaran.
Penilaian yang baik menjadi barometer keberhasilan dalam pembelajaran. Namun
sering kali guru menemukan siswa yang nilainya masih di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Hal ini akan menjadi bahan refleksi bagi guru untuk menemukan
dan menentukan kembali skenario pembelajaran yang tepat, agar hasil penilaian
dapat sesuai dengan harapan.
Faktor media dan alat peraga menjadi hal penting dalam pembelajaran
Tematik, khususnya pada muatan materi IPA. Pada pembelajaran Tema III sub
Tema II pembelajaan III di kelas 4, dimana pada pembelajaan ini terdiri dari dua
muatan yakni Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, nilai siswa masih di
bawah KKM khususnya untuk muatan materi bagian tumbuhan dan fungsinya.
Sementara untuk muatan Bahasa Indonesia tentang kata baku siswa sudah mencapai
KKM.
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil refleksi penulis menemukan pokok permasalahan sebagai berikut
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada muatan materi bagian tumbuhan
dan fungsi-fungsinya yang masih kurang dari KKM
2. Media dan alat peraga yang masih belum memadai
3. Kurangnya minat belajar siswa.
2. Analisis Masalah
3
1. Penjelasan guru yang masih terlalu abstrak
2. Guru kurang memberikan contoh secara konkret
3. Guru masih menggunakan metode ceramah
4. Dalam pembelajaran guru tidak menggunakan alat peraga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana alat peraga tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA materi Bagian tumbuhan dan fungsi-fungsinya bagi siswa kelas IV SD
Islam Permata Hati Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
4
KAJIAN PUSTAKA
b. Teori belajar
1) Teori Behaviorisme
Menurut teori behaviorisme bahwa belajar akan terjadi jika terdapat
perubahan bentuk tingkah laku yang dapat diamati, kebiasaan berprilaku
terbentuk karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
2) Teori psikologi kognitif
Ahli teori psikologi kognitif Brunner memandang belajar melalui
tiga proses yang berlangsung secara serempak, yakni proses perolehan
informasi baru, proses transformasi pengetahuan, proses pengecekan
ketepatan dan memadainnya pengetahuan.
3) Teori Humanisme
5
Carl R. Roger memandang belajar sebagai fungsi keseluruhan
pribadi. Penganut teori ini mengatakan bahwa motivasi belajar harus
bersumber pada para peserta didik.
4) Teori belajar social
Teori belajar ini di kembangkan oleh Banduraq yang merupakan
pengembangan yang berasal dari teori belajar prilaku tradisional. Teori
ini menekankan bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan
seseorang tidak random.
c. Hasil Belajar
1) Pengertian hasil belajar
Hasil belajar di peroleh setelah anak melalui proses kegiatan
belajar. Penguasaan tersebut mencakup pengetahuan keterampilan yang
dapat di buktikan dengan tes atau nilai, serta kemampuan perubahan sikap
atau tingkah laku selama proses kegiatan belajar.
Jadi hasil belajar yang di maksud adalah suatu hasil yang telah
di capai oleh peserta didik setelah adanya aktifitas belajar pada suatu mata
pelajaran yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah di tentukan pula.
Suatu proses belajar dapat di katakan berhasil apabila :
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran mencapai prestasi tinggi diatas
rata-rata, baik secara individu maupun kelompok.
2. Tujuan pengajaran telah di capai oleh peserta didik.
Faktor ini berasal dari dalam peserta didik, yakni factor psikologis
yang berkaitan dengan jiwa peserta didik.
a. Intelegensi
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai suatu kemampuan psiko fisik
dalam mereaksi rangsangan atau atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat.
6
b. Minat dan Perhatian
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu.
Perhatian dapat di pupuk dengan memberikan stimulus yang baru, beraneka
ragam dan berorientasi tinggi.
c. Bakat
Aptitude atau biasa yagn di sebut bakat merupakan kemampuan yang di miliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa mendatang. Setiap orang ,
pada dasarnya memiliki bakat untuk mencapai prestasi sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.
d. Motif.
Motif merupakan dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif
selalu mempengaruhi setiap usaha serta keinginan seseorang untuk
mencapai tujuan yang di inginkannya.
e. Kematangan
Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-
alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru.
Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga
Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor sekolah
Penyelenggara pendidikan memiliki pengaruhi belajar ini yaitu mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat mempunyai pengaruh terhadap peserta didik. Di antaranya
kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan dalam masyarakat
7
B. Alat Peraga
a) Pengertian Alat Peraga
Alat peraga dapat dikatakan sebagai media, media berasal dari
bahasa Latin yang berasal dari kata medium, secara harfiah medium berarti
perantara atau pengantar, dalam bahasa Inggris media dikenal dengan istilah
medium yang berarti perantara, demikian pula dalam bahasa Arab disebut
wasa’il yang berarti perantara. singkatnya, media adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Media adalah
sarana apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pengajaran.
Lebih lanjut Schramm (Sri Anitah w, dkk) mengemukakan
bahwa alat peraga adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sedangkan menurut Briggs
(Sri Anitah W, dkk) bahwa media merupakan alat fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, slide dan
sebagainya
Media belaja atau alat peraga merupakan segala sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada peserta didik.
b) Macam-macam alat peraga
Alat peraga merupakan media yang dapat digunakan untuk
mengongkritkan pemahaman siswa yang masih abstrak. Penggunaan alat
peraga bertujuan agar pembelajaran menjadi aktif dan kreatif dan membantu
siswa dalam memahami materi. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai
dalam memilih alat peraga agar alat peraga tidak menambah kebingungan
siswa dalam memahami materi.
Berdasarkan kemampuan jangkauan, media dapat pula dibagi ke
dalam:
❖ Media yang diproyeksikan seperti film, transparansi, film strip.
❖ Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan.
8
Guru Sekolah Dasar dalam kegiatan belajar-mengajar harus mampu
menggunakan berbagai media pembelajaran guna mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan. Di samping itu, guru Sekolah Dasar dituntut
pula mampu mengembangkan keterampilan membuat media
pengembangan keterampilan dan membuat media pengajaran menarik yang
akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Hamalik berpendapat, guru dusah selayaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran yang meliputi:
1) media sebagai alat komunikasi guna lebuh mengefektifkan proses
belajar- mengajar
2) fungsi media rangka mencapai tujuan Pendidikan menjadi efektif
3) seluk-beluk proses belajar
4) hubungan antara metode mengajar dan media Pendidikan
5) nilai dan manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
6) pemilihan dan penggunaan media Pendidikan
7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran
9) usaha inovasi dalam media pendidikan.
1. Akar
Akar yaitu struktur tumbuhan yang tertanam di dalam tanah. Akar sangat
penting bagi tumbuhan agar tetap hidup.
➢ Jenis-jenis Akar
a. Akar serabut
Akar serabut banyak di temui pada tanaman jenis Monokotil, seperti pada
tumbuhan Tebu, padi, jagung dan lainnya, dan sebagian tumbuhan jenis Dikotil
yang memiliki akar serabut.
9
b. Akar Tunggang
Akar Tunggang biasanya terdapat pada Tumbuhan jenis Dikotil. Seperti pada
tumbuhan jeruk.
c. Akar nafas
Akar nafas tumbuh dari bagian bawah batang tumbuhan, berada didalam tanah
dan beberapa muncul diatas permukaan tanah, serta berfungsi sebagai tempat
masuknya udara untuk pernafasan tumbuhan, akar ini terdapat pada tumbuhan
pandan dan bakau.
d. Akar hisap
Akar hisap umumnya dimiliki oleh tumbuhna jenis parasit yang menumpang
hidup pada tumbuhan lain, seperti benalu.
e. Akar lekat
Akar lekat umumnya tumbuh di sepanjang batang tumbuhan, dan berfungsi
untuk memanjat atau menempel pada benda lain, seperti pada tumbuhan Sirih.
f. Akar gantung
Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang tanaman dan menjulur ke arah
tanah.
Akar gantung berguna untuk menyerap uap air dan udara, seperti pada
tumbuhan pohon beringin.
2. Batang
1. Ciri-ciri Batang:
Batang tumbuhan pada biasanya memiliki bentuk bulat memanjang,
atau sebagian memiliki bentukpersegi, lonjong atau bentuk simetri radial
lainnya.
Jenis-jenis batang
a. Batang basah
Batang basah merupakan batang tumbuhan yang bersifat lunak dan
mengandung air , seperti pada batang tanaman bayam
10
b. Batang berkayu
Batang berkayu yaitu batang tumbuhan yang mengandung Kambium. Batang
berkayu terdapat pada pohon rambutan, jambu, mangga dan lainnya.
c. Batang rumput
Batang rumput tidak memiliki kambium, kayu, dan tumbuh pendek, batang
rumput mempunyai ruas dan rongga, seperti pada tanaman padi, rumput dan
lainnya.
2. Fungsi batang
Batang pada tanaman berfungsi sebagai saluran tempat mengangkut air
dan mineral dari akar menuju daun. Batang juga berguna untuk menyalurkan
hasil fotosintesis, dari daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
3. Daun
Daun yang berwarna hijau mempunyai kandungan zat klorofil.
1. Jenis-jenis daun berdasarkan bentuknya
a. Melengkung
Daun dengan bentuk tulang melengkung umumnya terdapat pada tanaman
Eceng gondok
b. Menyirip
Daun dengan bentuk tulang menyirip dapat di jumpai pada tanaman Jambu,
Mangga, alpukat, nangka dan lainnya
c. Menjari
Daun dengan bentuk tulang menjari dapat di temui seperti pada tanaman
Singkong, Pepaya, jarak, dan lainnya.
d. Sejajar
Daun dengan bentuk tulang sejajar, dapat di temui pada tanaman kelapa,
pandan, padi, dan lainnya.
2. Fungsi Daun
❖ Daun berfungsi sebagai tempat berfotosintesis.
❖ Daun juga dapat berfungsi sebagai tempat pernafasan atau respirasi.
❖ Memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
4. Bunga
Bunga mempunyai beberapa bagian penting di dalamnya, antara lain:
11
a. Tangkai Bunga
Tangkai bunga adalah penghubung bunga dengan batang. Bentuk
pangkal tangkai bunga lebih besar dan melebar. Dan merupakan bagian dari
bunga.
b. Kelopak Bunga
Kelopak bunga merupakan bagian yang berfungsi sebagai penutup atau
pelindung bagian lain dari bunga.
c. Mahkota Bunga
Mahkota bunga adalah perhiasan bunga Ketika masih kuncup mahkota
bunga dibungkus oleh kelopak bunga.
d. Benang sari dan putik
Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari yang menjadi alat kelamin
jantan bunga. Di bagian tengah bunga terdapat putik yang berfungsi sebagai
alat kelamin betina. Bunga yang mempunyai kedua alat kelamin tersebut
disebut bunga sempurna. Sedangkan yang tidak mempunyai salah satunya
disebut bunga tidak sempurna.
2. Fungsi Bunga
a) Fungsi yang paling penting bagi bunga adalah sebagai alat untuk
perkembangbiakan generatif.
b) Fungsi bunga yang kedua sebagai penarik serangga agar hinggap dan
melakukan penyerbukan.
c) Fungsi yang ketiga, bunga merupakam wadah atau tempat menyatunya
gamet jantan dan gamet betina.
d) Fungsi bunga yang ke empat yaitu untuk menghasilkan biji.
e) Fungsi bunga yang terakhir yaitu untuk dinikmati keindahan bunga nya
oleh manusia.
E. Buah
Buah adalah hasil selanjutnya dari proses penyerbukan pada bunga.
Buah mempunya berbagai macam bentuk, warna dan aroma yang berbeda-beda.
Fungsi Buah
a) Buah sebagai pelindung biji.
b) Buah membantu dalam perkembangbiakan
D. Karakteristik Siswa SD
Karakterisitik siswa SD kelas IV dapat di gambarkan sebagai berikut :
a) Senang bergerak
12
Guru seharusnya merancang model pembelajaran yang memungkinkan dapat anak
berpindah atau bergerak.
c) Anak senang bekerja dalam kelompok.
Dari pertemannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting
dalam proses sosialisasi.
d) Senang merasakan atau memeperagakan sesuatu secara langsung.
Ada tida pendekatan yang di kembangkan oleh Piaget dalam pembelajaran konkrit
a) pendekatan yang di pusatkan pada proses informasi terhadap peningkatan kognitif
dan komunikasi serta pemecahan masalah.
b) ukuran kecerdasan untuk memperkirakan kemampuan akademik.
E. Prosedur PTK
13
4. Refleksi atau pantulan
Kegiatan ini merupakan kegiatan mengkaji kembali perjalanan pelaksanaan
pembelajaran dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama
pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan setelah proses kegiatan belajar mengajar.
Keempat tahap di atas adalah satu siklus kegiatan, apabila telah ditemukan keberhasilan
dan hambatan maka peneliti di himbau membuat kembali perencanaan untuk siklus
berikutnya. Pada siklus berikutnya tahapannya berulang seperti diatas, berulang terus
menerus sampai ditemukan kepuasan karena telah mencapai tujuan yakni ketuntasan
pembelajaran.
14
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Subjek Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
15
Table 3.1 Jadwal perbaikan pembelajaran
Pihak yang membantu serta terlibat langsung dalam penelitian ini adalah :
d. Pokjar UT Cikokol
e. UPBJJ Serang
f. UT Pusat
1. Kelas/ Siswa
Dalam Penelitian ini yang penulis gunakan adalah siswa kelas IV SD Islam
Permata Hati, Kabupaten Tangerang. Adapun jumlah siswa kelas IV adalah 24 siswa.
Alasan menggunakan kelas IV adalah karena kelas ini memerlukan penanganan yang
serius untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi “bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya”.
Berdasarkan teori perkembangan Piaget yang dikutip oleh Asri Budiningsih
(2002:350, anak Sekolah Dasar termasuk pada tahap operasional konkret ( anak umur
tetapi hanya dengan benda konkret. Karena pada anak usia 7-12 tahun masih
mempunyai masalah berfikir abstrak. Maka pada siswa IV SD Islam Permata Hati
pembelajaran kongkret lebih dapat dipahami. Oleh karena itu pada perbaikan
pembelajaran di materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya, siswa akan belajar
melalui alat peraga tumbuhan. Dengan ini di harapkan :
• Melalui alat peraga , siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tumbuhan
• Siswa secara bergantian dapat menyebukan fungsi bagian-bagian tumbuhan.
3. Pelaksanaan ( Siklus I )
1. Rencana
16
Sebelum siklus 1 dilaksanakan, penulis berkonsultasi dengan pembimbing
terlebih dahulu untuk merancang proses siklus l ini berdasarkan kesulitan yang penulis
hadapi saat pra siklus serta merancang pedoman penghayatan pembelajaran siklus.
Kemudian merealisasikan rencana pembelajaran yang telah disusun tersebut pada
tanggal 19 Oktober 2021, dengan diamati seorang teman sejawat, Ibu Juhratih, S.ST.
guru kelas VI SD Islam Permata Hati, Tangerang.
Hasil pengamatan hasil belajar siswa dan catatan pelaksanaan kemudian
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan tujuan selain memperjelas
permasalahan yang ada, dan untuk merefleksi pelaksanaan pembelajaran.
1. Langkah-langkah rencana perbaikan pembelajaran siklus 1
a) Memberi appersepsi kepada siswa berupa pertanyaan yang terkait dengan materi
yang akan diajarkan.
b) Menjelaskan materi kepada siswa dengan memberikan penjelasan dan mengajak
siswa untuk berkompetisi pada permainan yang disiapkan guru.
c) Menyimpulkan materi pembelajaran
d) Memberikan pemantapan
e) Memberikan evaluasi.
f) Menganalisis hasil evaluasi
g) Memberikan tindak lanjut ( remedial dan pengayaan )
Secara lengkap RPP dan instrumennya dapat dilihat pada lampiran.
17
kurang dari 75) ada 9 siswa (38%). Karena hasil yang dicapai siswa yang relatif rendah,
guru harus melakukan perbaikan pembelajaran siklus 2, agar siswa dapat memperoleh
nilai yang lebih bagus. Sebab pada perbaikan pembelajaran siklus 1 kurang berhasil.
3. Refleksi
Dari lembar pengamatan yang dilakukan oleh Ibu Juhrath, di temukan :
1. Penanaman konsep mengidentifikasi soal tentang bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya masih kurang di teima siswa.
2. Guru kurang optimal dalam menggunakan waktu belajar.
4. Penjelasan guru yang masih besifat abstrak
b. Siklus II
1) Rencana
Dengan bantuan teman sejawat peneliti menyusun rencana perbaikan
Pembelajaran II hari Kamis 25 Oktober 2021. Instrumen yang disusun
berupa Rencana Perbaikan Pembelajaran II. Alat peraga, lembar kerja siswa,
lembar Pengamatan, lembar analisis hasil tes formatif, lembar tes perbaikan dan
Pengayaan.
Skenario Perbaikan pembelajaran I
a) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
b) Guru membuat suasana lebih menarik.
c) Guru menggunakan Alat peraga tumbuhan
d) Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
e) Siswa secara bergantian menyebutkan bagian-bagian tumbuhan pada alat peraga
f) Siswa mengerjakan lembar evaluasi
g) Bersama-sama membahas lembar evaluasi dan menyimpulkan materi.
Secara lengkap RPP dan instrumennya terdapat pada lamp
2) Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran siklus II dilaksanakan penulis berkonsultasi dengan
pembimbing terlebih dahulu untuk merancang proses perbaikan pembelajaran
18
berdasarkan kesulitan yang penulis alami dalam siklus 1 serta merancang pedoman
pengamatan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut :
a) Memberi appersepsi materi berupa pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan
diajarkan.
b) Menjelaskan materi dengan memberikan penjelasan dan mengajak siswa
untuk memperhatikan tanaman
c) Memberikan lembar kerja siswa.
d) Membahas lembar kerja siswa.
e) Menyimpulkan materi pembelajaran
f) Memberikan pemantapan
g) Memberikan evaluasi
h) Menganalisis hasil evaluasi
Secara lengkap RPP dan instrumennya dapat dilihat pada lampiran
19
Pada perbaikan pembelajaran II, nilai yang diperoleh siswa menunjukkan
peningkatan. Dari 24 siswa yang mencapai ketuntasan ada 24 siswa ( 100 % ). Pada
siklus II sudah banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari 75. Sehingga guru sudah
tidak perlu mengulang pembelajaran kembali.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, di temukan kelebihan dan kelemahan dalam
penggunaan alat peraga tanaman. Di antaranya adalah ;
• Kelebihan – kelebihan :
a) Dengan alat peraga tanaman anak lebih konsentrasi memperhatikan pelajaran yang
dibahas.
b) Suasana kelas lebih menyenangkan, karena menghadirkan tanaman secara konkret.
• Kelemahan – kelemahan :
a) Sulit membawa alat peraga tanaman yang sedikit besar kedalam kelas.
20
2. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana yaitu:
a) Tes formatif
Tes formatif siswa dihitung dengan rumus :
Rata-rata Nilai Siswa
Rata = ∑x
∑n
b) Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar berdasarkan kurikulum 2013 di SD Islam Permata Hati adalah
75. Siswa dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai nilai sesuai KKM 75.
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
belajar yang dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai
berikut:
Tabel 3.2
KKM
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥75 Tuntas
<75 Tidak Tuntas
21
Data kualitatif, dianalisis dengan dilakukan melalui proses koding untuk
mengorganisir data. Hasil perhitungan di idengan tabel di masukan sesuai kriteria
penilaian kualitatif yang dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik,
cukup, kurang, kurang sekali
22
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Hasil Yang Dicapai
No. Nama Siswa Keterangan
Nilai
Nilai
Alliyandra 70 Tidak Tuntas
Almaira Nadia Syahira 80 Tuntas
Alya Putri Yusuf 70 Tidak Tuntas
Anindiya Aretha Khairunisa 85 Tuntas
Arkan Andika 80 Tuntas
Ataya Pratiwi Dwi R. 65 Tidak tuntas
Azriel Ikram Gunarto 70 Tuntas
Beby Rasya Kalila 70 Tidak Tuntas
Derrck Aleandro S. 90 Tuntas
Falisha Kazal Zaba 65 Tidak Tuntas
Inggar Mutiara Ningsih 80 Tuntas
Muhhamad ismul Adzhom 70 Tidak Tuntas
Muhammad Nabil 55 Tidak Tuntas
Meisya Dwi Cahyani 80 Tuntas
Muthy Nur HAmidah 70 Tidak Tuntas
Neifa Fatma Alita 80 Tunta
Raden Roro Zahra 80 Tuntas
Rafa M. Dhuha An Noor 70 Tidak Tuntas
23
Rajendra Naratama 65 Tidak Tuntas
Raka Gilang F. 70 Tidak Tuntas
Tito Triandino 85 Tuntas
Laurel Elysia Azizah 55 Tidak Tuntas
Muhhamad Idlal Al Wafii 70 Tuntas
Rata-rata 63,6 KKM = 75
Persentase Ketuntasan 37,5 %
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV Sd Islam
Permata hati pada pra siklus mencapai rata-rata 63,8, dengan rincian dari 24 siswa,
yang nilanya tuntas 9 siswa yang nilainya tuntas atau sekitar 37,5%, sedangkan 15 siswa
belum tuntas atau sebanyak 62,5%. Sehingga perlu di adakan perbaikan pembelajaran.
2. Siklus I
Setelah menganalisis hasil pra siklus, maka peneliti perlu melakukan perbaikan
pembelajaran 1. Dan setelah di lakukan perbaikan siklus 1, berikut hasil dari perbaikan
pembelajaran 1 :
Tabel 3.3 Hasil belajar Siklus 1
Hasil Yang Dicapai
No. Nama Siswa Keterangan
Nilai
Nilai
Alliyandra 70 Tidak Tuntas
Almaira Nadia Syahira 80 Tuntas
Alya Putri Yusuf 70 Tidak Tuntas
Anindiya Aretha Khairunisa 85 Tuntas
Arkan Andika 80 Tuntas
Ataya Pratiwi Dwi R. 70 Tidak tuntas
Azriel Ikram Gunarto 80 Tuntas
Beby Rasya Kalila 70 Tidak Tuntas
Derrck Aleandro S. 90 Tuntas
Falisha Kazal Zaba 70 Tidak Tuntas
24
Inggar Mutiara Ningsih 80 Tuntas
Muhhamad ismul Adzhom 70 Tidak Tuntas
Muhammad Nabil 65 Tidak Tuntas
Meisya Dwi Cahyani 80 Tuntas
Muthy Nur HAmidah 70 Tidak Tuntas
Neifa Fatma Alita 80 Tuntas
Raden Roro Zahra 80 Tuntas
Rafa M. Dhuha An Noor 70 Tidak Tuntas
Rajendra Naratama 70 Tidak Tuntas
Raka Gilang F. 70 Tidak Tuntas
Tito Triandino 85 Tuntas
Laurel Elysia Azizah 70 Tidak Tuntas
Muhhamad Idlal Al Wafii 80 Tuntas
Rata-rata 66 KKM = 75
Persentase Ketuntasan 50 %
3. Siklus II
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus II pada siswa Kelas IV SD
Islam Permata Hati , dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil Yang Dicapai
No. Nama Siswa Keterangan
Nilai
Nilai
Alliyandra 95 Tuntas
Almaira Nadia Syahira 100 Tuntas
Alya Putri Yusuf 90 Tuntas
Anindiya Aretha Khairunisa 100 Tuntas
Arkan Andika 100 Tuntas
Ataya Pratiwi Dwi R. 90 tuntas
25
Azriel Ikram Gunarto 95 Tuntas
Beby Rasya Kalila 90 Tuntas
Derrck Aleandro S. 100 Tuntas
Falisha Kazal Zaba 100 Tuntas
Inggar Mutiara Ningsih 100 Tuntas
Muhhamad ismul Adzhom 90 Tuntas
Muhammad Nabil 85 Tuntas
Meisya Dwi Cahyani 95 Tuntas
Muthy Nur HAmidah 85 Tuntas
Neifa Fatma Alita 100 Tunta
Raden Roro Zahra 100 Tuntas
Rafa M. Dhuha An Noor 90 Tuntas
Rajendra Naratama 80 Tuntas
Raka Gilang F. 100 Tuntas
Tito Triandino 100 Tuntas
Laurel Elysia Azizah 80 Tuntas
Muhhamad Idlal Al Wafii 100 Tuntas
Rata-rata 90,2 KKM = 75
Persentase Ketuntasan 100 %
Dari tabel 4.3 terlihat presentase ketuntasan mencapai 100%, sehingga dapat di
katagorikan perbaikan pembelajaran II sangat baik.
26
Pada perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan alat peraga tumbuhan sebagai
media pembelajan.
27
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian data pada bahasan sebelumnya serta hasil Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan motivasi belajar tentang -bagian
tumbuhan dan fungsinya. Hal ini dibuktikan dengan lembar pengamatan motivasi
siswa.
2 Penggunaan alat peraga tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar Tematik tentang
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya bagi siswa kelas IV SD Islam Permata Hati.
Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan dengan hasil evaluasi siswa yang
mencapai nilai tuntas. Pada siklus I siswa hasil belajar siswa tunta mencapai 46%,
sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa tuntas mencapai 100%.
28
a. Peserta didik lebih tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajarang
tematik materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
b. Siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan guru sehingga pembelajaran
lebih efektif.
c. Mampu meningkatkan hasil belajar sesuai dengan KKM.
3. Bagi sekolah
a. Sekolah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mempunyai kualitas yang
mumpuni.
b. Meningkatnya peran serta guru dan siswa dalam pembelajaran Tematik terutama pada
materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
31