Yang dibahas dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yaitu apakah
dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III semester
II pada SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu?
Penelitian ini berujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menerapkan Metode
Demonstrasi bagi siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan
Hulu. Berdasarkan tujuan tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam
Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pelajaran 2012/2013.
Instrumen yang digunakan dalam PTK ini terdiri dari observasi, dan soal tes. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III yang berjumlah 30 anak. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan ketuntasan hasil evaluasi siswa terhadaap
pemahaman dengan materi energi dan sumbeer energi. Peningkatan ketuntasan belajar siswa
tersebut terjadi secara bertahap, dimana kondisi awal hanya terdapat 14 siswa yang telah tuntas
dalam belajarnya, pada siklus I ketuntasan bealajar siswa meningkat menjadi 20 siswa yang telah
tuntas, dan pada siklus II ketuntasan belajar Siswa menjadi 27 Siswa yang tuntas. Dengan
demikian dapat disimpulakan bahwa metode demonstrasi dapat meeningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu tahun pelajaran
2012/2013.
Dari hasil penelitian tersebut hendaknya sebagai seorang guru mampu mengelola proses
pembelajaran dengan menerapkan metode yang pas dengan materi, salah satunya dengan metode
demonstrasi. Dan dalam proses pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan dunia nyata anak
supaya materi pelajaran akan mudah dipahami oleh anak.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah dasar merupakan tempat pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan-
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep maupun prinsip pengembangan sikap kritis dan kreatif
dimana kemamouan ini menjadi pijakan dalam menempuh jenjang pendidikan lanjutan sampai
perguruan tinggi.
Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah interaksi yang bernilai pendidikan,
diantaranya interaksi edukatif antara guru dan dan anak didik ketika guru menyampaikan bahan
pembelajaran kepada anak didik ketika guru menyampaikan bahan pembelajaran kepada anak
didik di kelas. Metode maupun media pembelajaran yang diterapkan guru ketika proses
pembelajaran di kelas akan sangat menentukan motivasi, aktivitas, kreativitas serta hasil belajar
siswa.
Beberapa faktor penting yang menyebabkan tujuan sebuah pembelajaran menjadi benar-
benar tercapai yaitu metode pembelajaran, cara memotivasi siswa dan kreatifitas guru. Dalam
beberapa masalah, banyak siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang tanpa media belajar
yang nyata atau alat peraga.
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam
sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa,
dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang
bersifat objektif. Jadi, dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuanyang bersifat objektif tentang
alam sekitar beserta isinya.
Penulis mengamati setiapsikap anak seperti ini anak SDN 008 Kunto Darussalam. Dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak siswa yang dari kelas III yang tidak dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.Kurang lebih 40% atau hanya beberapa siswa saja yang menjawab
dengan benar.Banyak siswa tidak memahami penjelasan yang diberikan guru dengan metode
ceramah.Ini menyebabkan nilai Ilmu Pengetahuan Alam rendah atau tidak mencapai KKM.
Berikut nilai siswa sebelum diadakan perbaikan.
Tabel 1: Daftar Nilai Awal Prasiklus
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah ‘‘ Apakah dengan menggunakan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan Alam pada siswa kelas III SDN
008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran 2012-2013?’’
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran
2012-2013 dengan metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian Pebaikan Pembelajaran
1. Manfaat bagi guru sebagai peneliti yaitu:
a. Menumbuhkan rasa percaya diri guru dan kreativitasnya.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat bagi siswa yaitu:
a. Siswa tertarik dengan pembelajaran.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah yaitu:
a. Membantu tercapainya visi dan misi sekolah.
b. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Manfaat bagi peneliti yaitu:
a. Sebagai bahan untuk peningkatan profesionalisme guru.
b. Menambah pengetahuan serta wawasan dalam pendidikan di masa yang
akandatang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Biasanya lembaga yang lebih dikenal sebagai lembaga pembelajarana adalah sekolah, dan
dibimbing atau disusun oleh Guru. Menurut Jonassen ( 1991 ) perpektif kontruktivesme juga
mempunyai pemahaman tentang hasil. Tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam
belajar juga dinilai penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi belajar
akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berfikir seseorang.
Hasil belajar merupakan hal penting dalam mempertimbangan dan menetapkan sesuatu
yang menyangkut maslah belajar. Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai.
Menurut teori Gestalt ( 2002 ) yang terpenting dalam belajar adalah penyesuian pertama
yaitu mendapat respon atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting adalah bikan
mengulangi hal – hal yang harus dipelajari tetapi mengerti apa yang dipelajari. Jadi yang
terpenting dalam belajar adalah mengerti tetang apa yang dipelajari.
B. MetodeDemonstrasi
Menurut Syaiful (2008: 210) Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan
agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
Mulayani Sumantri, dalam Roetiyah 2001:82, metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didiksusatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajaribaik dalam bentuk sebenarnyamaupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan
bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal
yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan
kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
1.) Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg
hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih
mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainnya.
2.) Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang
sama.
3.) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4.) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari hasil
pengamatannya.
5.) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak
6.) Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
1.) Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati
keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang
terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
2.) Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu
susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
3.) Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan
pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik.
4.) Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
5.) Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
6.) Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu
didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
7.) Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran.
1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan demonstrasi, mereka harus memahami
masalah-masalah yang akan dibuktikan melalui demonstrasi.
2. Siswa perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan
dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan.
3. Selama proses demonstrasi berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila
perlu member saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
demonstrasi.
4. Setelah demonstrasi selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikannya di kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
Persiapan Demonstrasi.
Persiapan yang matang, mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang diharapkan
terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Menetapkan tujuan demonstrasi
2. Mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan
3. Mempersiapkan tempat demonstrasi
4. Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat atau bahan yang ada serta daya
tamping demonstrasi.
5. Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus seluruh siswa atau secara
bergiliran.
6. Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau
menghindari resiko yang menghindari resiko yang merugikan dan berbahaya.
7. Berikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan
yang dilakukan siswa, yang termasuk dilarang atau membahayakan.
Pelaksanaan Demonstrasi
Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:
Siswa melalui percobaan, pada saat siswa melakukan percobaan, guru mendekati
untuk mengamati proses percobaan dan memberikan dorongan dan bantuan
terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga demonstrasi tersebut dapat
diselesaikan dan berhasil.
Selama demonstrasi berlangsung guru hendaknya memperhatikan situasi secara
keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-halyang menghambat dapat segera
terselesaikan.
Tindak Lanjut Demonstrasi
Setelah demonstrasi dilakukan kegiatan selanjutnya adalah:
Siswa mengumpulkan laporan demonstrasi untuk diperiksa guru
Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama demonstrasi, memeriksa
dan menyimpan kembali segala bahan dan peralatan yang digunakan.
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
rencana dan alternative tindakan serta langkah – langkah perbaikannya diformulasikan dalam
suatu hipotesis tindakan yakni, ‘ apabila dalam memberikan contoh – contoh konkrit, dan
melibatkan siswa untuk mendemonstrasikan alat – alat peraga serta memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa akan meningkat’. Hipotesis selanjutnya adalah, ‘ apabila dalam
melanjelaskan pembelajran pengetahuan social, guru menegaskan siswa untuk melihat,
mengamati, merasakan dan membaca gejala – gejala social yang terjadi dilingkungan di
lingkungan dan mendemonstrasikannya, kemudian mengajukan pertanyaan apabila ada materi
yang belum dipahami, akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran’.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ jika diterapkan penggunaan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaranm IPA maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III SDN 008 Kunto Darusalam pada materi Energi dan Sumber Energi.”
BAB III
PEMBELAJARAN
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun
Ajaran 2012/2013 dengan waktu penelitian dari bulan Maret s/d April 2013.
Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam yang berjumlah 30
siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Tabel.2 Pelaksanaan Penelitian
Rabu,
27 -03-2013 07.30-18.40 IPA Diyah
Kusbiyanti,S.Pd
Selasa,
02-04-2013 ULANGAN HARIAN 1
Rabu,
03-04-2013 07.30-08.40 IPA Diyah
2 Kusbiyanti,S.Pd
Selasa,
09-04-2013 10.05-11.15 IPA Diyah
Kusbiyanti,S.Pd
RAbu,
10-04-2013 ULANGAN HARIAN 2
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang pengaruh energi matahari dan
energi angin dalam kehidupan sehari-hari.
Siklus II mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang pengaruh energi bunyi,energi
listrik, dan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.
Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Menyiapkan silabus,RPP dengan materi Energi matahari dan energi angin.
2) Menyiapkan media pembelajaran tentang matahari mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal.
Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaiakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 2x35 menit (1x
pertemuan) pada tanggal 26 Maret 2013 dan pada pertemuan 2 pada tanggal 27 Maret 2013.
KEGIATAN AWAL (5 menit)
Apersepsi
- Anak-anak apabila kita menjemur pakaian kita lakukan pada siang hari atau
malam hari?
- Mengapa hal itu kita lakukan pada siang hari?
Motivasi
- Mengapa aktivitas manusia banyak dilakukan pada siang hari?
- Bagaimana kalau didunia ini tidak ada matahari?
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan belajar mengajar Ibu harapkan anak-anak dapat memahami
pengaruh energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
KEGIATAN INTI (55 menit)
Pengamatan
Pengamatan siklus I dilaksanakan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2.
Pelaksanaan pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup.
Refleksi
Dari hasil refleksi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I, peneliti akan
melanjutkan perbaikanpembelajaran pada siklus II dengan tetap mempertahankan kelebihan
siklus I.
1. Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan melanjutkan materi
pembelajaran yaitu energi bunyi,energi listrik dan sumber energi melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menyiapkan silabus, RPP dengan materi energi bunyi, energi listrik, dan sumber
energi.
2) Menyiapkan media pembelajaran.
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 2x35 menit (1x
pertemuan) pada tanggal 03 April 2013dan pada pertemuan 2 pada tanggal 09 April 2013.
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan belajar mengajar, diharapkan siswa dapat menjalaskan manfaat
angin dalam kehidupan sehari-hari.
Pengamatan siklus II dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2.
Pelaksanaan pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup dengan mengguanakan lembaran hasil kerja siswa.
4. Refleksi
Dalam penelitian ini, pengmpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Teknik Observasi
Data tentang aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar siswa serta suasanakelas
dikumpulkan dengan cara melakukan observasi kelas yang dilakukan oleh pengamat. Lembar
pengamatan digunakan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran dan aktivitas siswa
dalam kelompok. Pengamatan terhadap aktivitas siswa, interaksi serta kemajuan belajar siswa
selama proses pembelajaran dilakukan setiap kali pertemuan dengan mengisi lembar pengamatan
yang telah disediakan. Dalam mengumpulkan data ini pengamat mengamati aktivitas guru dan
siswa dan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan pada tiap pertemuan.
Data tentang hasil belajar IPA siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar IPA. Data
tentang hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan melakukan ulangan harian pada materi
pokok Energi dan Sumber Energi. Ulangan Harian dilakukan dua kali yaitu ulangan Harian I dan
ulangan Harian II. Soal-soal pada ulangan Harian dibuat berdasarkan indikator yang ingin
Data yang sudah diperoleh melalui lembar pengamatan dan hasil belajar IPA kemudian
dianalisa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif
naratif dan analisis statistik deskriptif. Data yang diperoleh dari lembar pengamatan dianalisis
dengan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif. Teknik analisis kualitatif deskriptif naratif
bertujuan menggambarkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan
memaparkannya dalam bentuk narasi (Sukmadinata, 2005). Data yang diperoleh dari tes hasil
bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang
guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif naratif. Analisis
tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan pada lembar pengamatan selama proses
pembelajaran dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan serta
kelemahan yang terdapat selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan dianalisis dan jika
pada siklus pertama terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan,
diperbaiki pada siklus kedua. Begitu juga dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus
Analisis data ketercapaian KKM untuk setiap indikator pada materi Energi dan Sumber
Energi dilakukan dengan menghitung persentase siswa yang mencapai KKM pada setiap
indikator. Ketercapaian KKM untuk setiap indikator dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
SP
Nilai per indikator = ×100
SM
SM = skor maksimum
Siswa yang dikatakan mencapai KKM indikator jika telah memperoleh nilai ≥ 63.
Analisis data tentang hasil belajar IPA siswa pada materi pelajaran Energi dan Sumber
Energi dilakukan dengan melihat nilai hasil belajar IPA siswa secara individu yang diperoleh
dari ulangan harian, selanjutnya dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan yaitu 63.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor dasar, nilai ulangan harian I dan ulangan
harian II. Menurut Suyanto (1997) tindakan dikatakan berhasil apabila keadaan setelah tindakan
lebih baik daripada sebelum tindakan.Dengan kata lain, frekuensi siswa yang mencapai KKM
dariskor awal ke skor ulangan harian I dan dari skor ulangan harian I ke skor ulangan harian II
meningkat.
BAB IV
A. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), kisi-kisi soal ulangan harian I dan
ulangan harian II, soal tes ulangan harian I dan ulangan harian II serta kunci jawaban tes hasil
belajar ulangan harian I dan ulangan harian II. Disini penelitijuga telah mempersiapkan skor
dasar dari materi Jenis Energi dan dilanjutkan dengan menginformasikan strategi pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya dalam materi Energi dan Sumber Energi dengan
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.
Ulangan harian I dilaksanakan dengan materi tentang pengaruh energi panas dan
pengaruh energi angin dalam kehidupan sehari-hari. Ulangan dilaksanakanselama 35 menit, soal
disediakan oleh peneliti. Dalam ulangan harian I ini siswa hadir semua. Setelah ulangan harian I
berakhir semua lembar jawaban dikumpulkan. Kemudian peneliti mengingatkan materi
berikutnya pada pertemuan yang akan datang.
Refleksi Siklus I:
Dalam pelaksanaan siklus pertama dari pertemuan pertama sampai ulangan harian I
peneliti menemukan kelemahan-kelemahan yaitu 10 orang siswa pada ulangan harian I tidak
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 63 atau hanya 67% siswa yang tuntas.
Sebagai tindak lanjut, peneliti mengupayakan perbaikan untuk pertemuan berikutnya siswa agar
lebih banyak mengerjakan latihan-latihan mengenai pengaruh energi dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada pertemuan ketiga ini dimulainya siklus II. Dalam pertemuan ini guru mengupayakan
agar proses pembelajaran lebih terfokus lagi pada metode demonstrasi yang digunakan supaya
proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pada pertemuan ketiga ini semua siswa duduk dikelompok yang telah ditentukan. Terlihat
mereka sudah siap untuk menerima pelajaran. Pada pertemuan keempat ini materi pembelajaran
berpedoman pada RPP-3 dan LKS-3. Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa dengan
memberi beberapa pertanyaan untuk mengingatkan siswa kembali tentang materi sebelumnya
tentang pengaruh energi panas dan pengaruh energi angin dalam kehidupan sehari-hari, setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti, peneliti membagikan LKS-3 kepada masing-masing kelompok untuk
dikerjakan perkelompok. Selanjutnya peneliti membagikan alat peraga yang akan
didemonstrasikan berupa dua kaleng bekas susu, benang nilon 1 meter, paku kecil, palu, lampu
listrik, dan handphone. Kemudian peneliti memberikan konsep-konsep yang akan dipelajari.
Secara bergiliran kelompok mendemonstrasikan di depan kelas sesuai dengan petunjuk yang
sudah ada dalam LKS-3. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas LKS-3. Semua
siswa terlihat sangat senang dalam bekerja sesuai dengan langkah-langkah kegiatan di LKS-3.
Gurupun tetapmelakuakan kegiatan berkeliling sambil mengamati kegiatan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal di LKS-3. Semua siswa dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Dibagian akhir, guru meminta kepada siswa untuk bersama-sama menarik kesimpulan
dari materi yang baru saja dipelajari tentang energi bunyi dan energi listrik. Guru memberikan
tindak lanjut pada siswa dengan pemberian tugas rumah.
Refleksi Siklus II
Dalam siklus kedua peneliti telah melakukan tindakan berupa memotivasi siswa dalam
meningkatkan pengetahuan mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam ulangan harian
II siswa dapat menjawab soal dengan baik.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ada 8 siswa yang belum mencapai KKM pada
indikator I, dan 10 orang siswa pada indikator II.
Tabel 4. Ketercapaian Indikator Pada Ulangan Harian II
Pada ulangan harian II ada 5 orang siswa belum mencapai KKM pada indikator I dan 6
orang siswa pada indikator III.
C. Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat dilihat
dari menghitung jumlah nilai yang sama.
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian I
sebanyak 21 orang siswa atau 67%, dan pada ulangan harian II siswa yang mencapai KKM
sebanyak 27 orang siswa atau 87%. Dengan demikian jumlah siswa yang mencapai KKM terjadi
peningkatan. Pada tabel diatas diperoleh:
1. Nilai siswa yang dibawah KKM terjadi penurunan.
2. Nilai siswa yang mencapai KKM atau lebih terjadi peningkatan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi pada
materi energi dan sumber energi pada proses pembelajaran terjadi peningkatan hasil belajar IPA
siswa. Dibandingkan sebelum menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran. Sehingga
tindakan yang dilakukan dianggap berhasil.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) kelas III SDN 008 Kunto Darussalam dengan menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar dan pemahaman pembelajaran siswa terhadap materi yang diajarkan
guru. Semua ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa persiklus. Pada siklus I rata-
rata hasil belajar siswa adalah 66, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 81. Jika
dipersentasikan siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus I adalah 67 % dan Siswa yang tuntas
pada siklus II adalah 87 %.
BAB V
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada proses pembelajaran dan perbaikan
proses pembelajaran, maka kesimpulan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai
berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Skripsi.Medan : FT. UNIMED.
Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.