Anda di halaman 1dari 29

ABSTRAK

Yang dibahas dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yaitu apakah
dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III semester
II pada SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu?
Penelitian ini berujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menerapkan Metode
Demonstrasi bagi siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan
Hulu. Berdasarkan tujuan tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam
Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pelajaran 2012/2013.
Instrumen yang digunakan dalam PTK ini terdiri dari observasi, dan soal tes. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III yang berjumlah 30 anak. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan ketuntasan hasil evaluasi siswa terhadaap
pemahaman dengan materi energi dan sumbeer energi. Peningkatan ketuntasan belajar siswa
tersebut terjadi secara bertahap, dimana kondisi awal hanya terdapat 14 siswa yang telah tuntas
dalam belajarnya, pada siklus I ketuntasan bealajar siswa meningkat menjadi 20 siswa yang telah
tuntas, dan pada siklus II ketuntasan belajar Siswa menjadi 27 Siswa yang tuntas. Dengan
demikian dapat disimpulakan bahwa metode demonstrasi dapat meeningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas III semester II SDN 008 Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu tahun pelajaran
2012/2013.
Dari hasil penelitian tersebut hendaknya sebagai seorang guru mampu mengelola proses
pembelajaran dengan menerapkan metode yang pas dengan materi, salah satunya dengan metode
demonstrasi. Dan dalam proses pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan dunia nyata anak
supaya materi pelajaran akan mudah dipahami oleh anak.

Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Hasil Belajar IPA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah dasar merupakan tempat pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan-
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep maupun prinsip pengembangan sikap kritis dan kreatif
dimana kemamouan ini menjadi pijakan dalam menempuh jenjang pendidikan lanjutan sampai
perguruan tinggi.
Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah interaksi yang bernilai pendidikan,
diantaranya interaksi edukatif antara guru dan dan anak didik ketika guru menyampaikan bahan
pembelajaran kepada anak didik ketika guru menyampaikan bahan pembelajaran kepada anak
didik di kelas. Metode maupun media pembelajaran yang diterapkan guru ketika proses
pembelajaran di kelas akan sangat menentukan motivasi, aktivitas, kreativitas serta hasil belajar
siswa.
Beberapa faktor penting yang menyebabkan tujuan sebuah pembelajaran menjadi benar-
benar tercapai yaitu metode pembelajaran, cara memotivasi siswa dan kreatifitas guru. Dalam
beberapa masalah, banyak siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang tanpa media belajar
yang nyata atau alat peraga.
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam
sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa,
dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang
bersifat objektif. Jadi, dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuanyang bersifat objektif tentang
alam sekitar beserta isinya.
Penulis mengamati setiapsikap anak seperti ini anak SDN 008 Kunto Darussalam. Dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak siswa yang dari kelas III yang tidak dapat menjawab
pertanyaan dengan benar.Kurang lebih 40% atau hanya beberapa siswa saja yang menjawab
dengan benar.Banyak siswa tidak memahami penjelasan yang diberikan guru dengan metode
ceramah.Ini menyebabkan nilai Ilmu Pengetahuan Alam rendah atau tidak mencapai KKM.
Berikut nilai siswa sebelum diadakan perbaikan.
Tabel 1: Daftar Nilai Awal Prasiklus

No Nilai Jumlah Siswa Perssen %


1. 53-62 12 40 %
2. 63-72 10 33 %
3. 73-82 5 17 %
4. 83-92 2 7%
5. 93-102 1 3%
Penyebab utama dari masalah ini adalah guru tidak menggunakan metode pembelajaran
yang menarik dan tidak adanya media belajar atau alat peraga yang dapat dilihat serta
dipraktekkan langsung oleh siswa.
Pada awal observasi kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga tahap, 1) kegiatan awal, 2)
kegiatan inti, dan 3) penutup. Pada kegiatan awal yang berupa apersepsi siswa diajak tanya
jawab tentang materi yang akan dibahas, yang akhirnya mengaitkan materi inti.
Sedangkan pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah,
tanpa menggunakan media hanya buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang digunakan
sebagai sumber belajar. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam mengelola
konsep sehingga siswahanya memperoleh konsep yang abstrak dalam kegiatan belajar mengajar,
dan berfokus pada guru. Sehingga keterlibatan siswa masih tampak kurang optimal, ini terlihat
dari kefasifan dan kebingungan siswa dalam mengikuti dan memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru.
Adapun kegiatan penutup siswa diberikan tugas mengerjakan soal dan evaluasi.
Dengan melihat kondisi seperti itu, guru sangat dituntut untuk menggunakan metode
pembelajaran yang menarik bagi siswa dan juga mampu memotivasi siswa. Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis membuat laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
‘‘Pengguanaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Siswa Kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran 2012-2013’’.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah ‘‘ Apakah dengan menggunakan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan Alam pada siswa kelas III SDN
008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran 2012-2013?’’
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran
2012-2013 dengan metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian Pebaikan Pembelajaran
1. Manfaat bagi guru sebagai peneliti yaitu:
a. Menumbuhkan rasa percaya diri guru dan kreativitasnya.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat bagi siswa yaitu:
a. Siswa tertarik dengan pembelajaran.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah yaitu:
a. Membantu tercapainya visi dan misi sekolah.
b. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Manfaat bagi peneliti yaitu:
a. Sebagai bahan untuk peningkatan profesionalisme guru.
b. Menambah pengetahuan serta wawasan dalam pendidikan di masa yang
akandatang.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar IPA


Proses belajar mengajar pada hakekatnya sebagai rumusan tingkah laku yang diharapkan
dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Dan guru
adalah sebagai fasilitator, yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran pada diri siswa.
Suciati (2005), dalam bukunya mengungkapkan bahwa, secara umum fungsi guru dalam
kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang bertugas menciptakan situasi yang
memungkinkan terjadinya pembelajaran pada diri siswa.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap sudah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input
yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Menurut Nasution (1995), belajar merupakan tingkah laku siswa dari tidak tahu menjadi
tahu. Sehingga belajar mampu merubah diri seseorang dengan menggunakan serangkaian
perlakuan atau kegiatan yang dapat merubah diri baik tingkah laku maupun sifat seseorang dapat
dikatakan belalajar. Kegiatan ini tidak hanya membaca dan menulis di sekolah sebagai yang
dilakukan oleh siswa.
Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu dilakukan suatu
penilaian terhadap hasil belajar.Penilaian tersebut dapat dilaksanakan melalui tehnik tes maupun
non tes.
Menurut Sudjana 2004: 22 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam
hasil belajar mengajar: (1). Ketrampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3).
Sikap dan cita-cita (Sudjana 2004:22).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemempuan
ketrampilan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang
diberikan oleh gurusehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-
hari.
Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, adalah untuk
melihat sejauh mana komponen-komponenyang ada dalam pengajaran sesuai dengan apa yang
direncanakan. Menurut, Hilda Taba (1962;310)Bahwa kegiatan yang utama dalam evaluasi
meliputi tujuan pengajaran,jangkauan, perubahan-perubahan terhadap kualitas personal dan
kemampuan siswa. Evaluasi yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar dimaksudkan
untuk menentukan nilai dari suatu peristiwa belajar mengajar. Proses juga berperan untuk
melakukan perubahan terhadap tingkah laku dan sikap anak didik, yang berupa aspek kognitif,
yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki anak didik, aspek efektif yang
menyangkut nilai-nilai, norma-norma yang mencerminkan perilaku anak didik dalam kehidupan
sehari-hari, aspek psikomotor berkaitan dengan ketrampilan yang dimiliki anak didik setelah
mereka mempelajari ilmu dan pengetahuan di sekolah.
Menurut Djamarah ( 2000 : 45 ) hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan baik secara indvidu ataupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan
selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan
perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar.Hanya dengankeuletan, sungguh – sungguh,
kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya.

Biasanya lembaga yang lebih dikenal sebagai lembaga pembelajarana adalah sekolah, dan
dibimbing atau disusun oleh Guru. Menurut Jonassen ( 1991 ) perpektif kontruktivesme juga
mempunyai pemahaman tentang hasil. Tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam
belajar juga dinilai penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi belajar
akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berfikir seseorang.

Hasil belajar merupakan hal penting dalam mempertimbangan dan menetapkan sesuatu
yang menyangkut maslah belajar. Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai.

Menurut teori Gestalt ( 2002 ) yang terpenting dalam belajar adalah penyesuian pertama
yaitu mendapat respon atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting adalah bikan
mengulangi hal – hal yang harus dipelajari tetapi mengerti apa yang dipelajari. Jadi yang
terpenting dalam belajar adalah mengerti tetang apa yang dipelajari.
B. MetodeDemonstrasi

Menurut Syaiful (2008: 210) Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan
agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
Mulayani Sumantri, dalam Roetiyah 2001:82, metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didiksusatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajaribaik dalam bentuk sebenarnyamaupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan
bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal
yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan
kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.

H. Udin S. Winaputra, dkk (2001) menyimpulkan keunggulan dari metode demonstrasi


yaitu, siswa dapat memahami suatu objek sebenarnya, mengembangkan rasa ingin tahu,
membiasakan kerja secara proses, siswa dapat mengetahui hubugan srtuktural atau urutan objek
dan dapat membandingkan pada beberapa objek.

1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi


a. Kelebihan metode demonstrasi

1.) Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg
hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih
mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainnya.
2.) Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang
sama.
3.) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4.) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari hasil
pengamatannya.
5.) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak
6.) Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.

b. Kekurangan metode demonstrasi

1.) Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati
keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang
terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
2.) Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu
susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
3.) Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan
pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik.
4.) Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
5.) Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
6.) Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu
didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
7.) Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran.

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi

1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan demonstrasi, mereka harus memahami
masalah-masalah yang akan dibuktikan melalui demonstrasi.
2. Siswa perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan
dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan.
3. Selama proses demonstrasi berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila
perlu member saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
demonstrasi.
4. Setelah demonstrasi selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikannya di kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
 Persiapan Demonstrasi.
Persiapan yang matang, mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang diharapkan
terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Menetapkan tujuan demonstrasi
2. Mempersiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan
3. Mempersiapkan tempat demonstrasi
4. Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat atau bahan yang ada serta daya
tamping demonstrasi.
5. Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus seluruh siswa atau secara
bergiliran.
6. Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau
menghindari resiko yang menghindari resiko yang merugikan dan berbahaya.
7. Berikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan
yang dilakukan siswa, yang termasuk dilarang atau membahayakan.
 Pelaksanaan Demonstrasi
Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:
 Siswa melalui percobaan, pada saat siswa melakukan percobaan, guru mendekati
untuk mengamati proses percobaan dan memberikan dorongan dan bantuan
terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga demonstrasi tersebut dapat
diselesaikan dan berhasil.
 Selama demonstrasi berlangsung guru hendaknya memperhatikan situasi secara
keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-halyang menghambat dapat segera
terselesaikan.
 Tindak Lanjut Demonstrasi
Setelah demonstrasi dilakukan kegiatan selanjutnya adalah:
 Siswa mengumpulkan laporan demonstrasi untuk diperiksa guru
 Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama demonstrasi, memeriksa
dan menyimpan kembali segala bahan dan peralatan yang digunakan.

C. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA


Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya
sekedar memperhatikan,akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret.
 KEGIATAN AWAL (5 menit)
 Guru memberikan apersepsi
 Guru memberikan motivasi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 KEGIATAN INTI (55 menit)

1. Guru mengajak siswa keluar ruangan (2 menit)


2. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya masing-masing. (5 menit)
3. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan: (20 menit)
- Mencelupkan saputangan tipis kedalam baskom yang berisi air.
- Saputangan tersebut lalu diperas dan dijemur dibawah terik matahari.
4. Setelah dua puluh menit saputangan dijemur, siswa diminta mengamati yang
terjadi pada saputangan.
5. Setelah melakukan pengamatan siswa kembali kekelompok dan mengerjakan
LKS yang sudah disediakan. (10 menit)
6. Guru menunjuk salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya.
(13 menit)
7. Kelompok lain menanggapi. (5 menit)
8. Siswa mengerjakan latihan individu. (10 menit)
 KEGIATAN PENUTUP (10 menit)

- Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran.


- Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
- Guru menginformasikan tentang pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
D. HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DENGAN METODE
MENGAJAR

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
rencana dan alternative tindakan serta langkah – langkah perbaikannya diformulasikan dalam
suatu hipotesis tindakan yakni, ‘ apabila dalam memberikan contoh – contoh konkrit, dan
melibatkan siswa untuk mendemonstrasikan alat – alat peraga serta memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa akan meningkat’. Hipotesis selanjutnya adalah, ‘ apabila dalam
melanjelaskan pembelajran pengetahuan social, guru menegaskan siswa untuk melihat,
mengamati, merasakan dan membaca gejala – gejala social yang terjadi dilingkungan di
lingkungan dan mendemonstrasikannya, kemudian mengajukan pertanyaan apabila ada materi
yang belum dipahami, akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran’.

E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ jika diterapkan penggunaan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaranm IPA maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III SDN 008 Kunto Darusalam pada materi Energi dan Sumber Energi.”
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN

PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun
Ajaran 2012/2013 dengan waktu penelitian dari bulan Maret s/d April 2013.
Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 008 Kunto Darussalam yang berjumlah 30
siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Tabel.2 Pelaksanaan Penelitian

Siklus Hari/Tanggal Waktu Mata Supervisor 2


Pelajaran
Selasa,
26 – 03-2013 10.05-11.15 IPA Diyah
1 Kusbiyanti,S.Pd

Rabu,
27 -03-2013 07.30-18.40 IPA Diyah
Kusbiyanti,S.Pd

Selasa,
02-04-2013 ULANGAN HARIAN 1

Rabu,
03-04-2013 07.30-08.40 IPA Diyah
2 Kusbiyanti,S.Pd

Selasa,
09-04-2013 10.05-11.15 IPA Diyah
Kusbiyanti,S.Pd

RAbu,
10-04-2013 ULANGAN HARIAN 2
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini


dilaksanakan dua siklus dengan mata pelajaran yang sama yaitu:

 Siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang pengaruh energi matahari dan
energi angin dalam kehidupan sehari-hari.
 Siklus II mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang pengaruh energi bunyi,energi
listrik, dan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

Perbaiakan pembelajaran siklus I

 Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Menyiapkan silabus,RPP dengan materi Energi matahari dan energi angin.
2) Menyiapkan media pembelajaran tentang matahari mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaiakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 2x35 menit (1x
pertemuan) pada tanggal 26 Maret 2013 dan pada pertemuan 2 pada tanggal 27 Maret 2013.
 KEGIATAN AWAL (5 menit)
 Apersepsi
- Anak-anak apabila kita menjemur pakaian kita lakukan pada siang hari atau
malam hari?
- Mengapa hal itu kita lakukan pada siang hari?

 Motivasi
- Mengapa aktivitas manusia banyak dilakukan pada siang hari?
- Bagaimana kalau didunia ini tidak ada matahari?
 Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan belajar mengajar Ibu harapkan anak-anak dapat memahami
pengaruh energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
 KEGIATAN INTI (55 menit)

 Guru mengajak siswa keluar ruangan (2 menit)


 Siswa berkumpul sesuai kelompoknya masing-masing. (5 menit)
 Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan: (20 menit)
- Mencelupkan saputangan tipis kedalam baskom yang berisi air.
- Saputangan tersebut lalu diperas dan dijemur dibawah terik matahari.
 Setelah dua puluh menit saputangan dijemur, siswa diminta mengamati yang terjadi
pada saputangan.
 Setelah melakukan pengamatan siswa kembali kekelompok dan mengerjakan LKS
yang sudah disediakan. (10 menit)
 Guru menunjuk salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompoknya.
(13 menit)
 Kelompok lain menanggapi. (5 menit)
 Siswa mengerjakan latihan individu. (10 menit)

 KEGIATAN PENUTUP (10 menit)

- Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran.


Kesimpulan :
Sinar matahari sangat banayak manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari, antara lain:
Untuk mengeringkan pakaian yang basah.
- Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
- Guru menginformasikan tentang pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

 Pengamatan
Pengamatan siklus I dilaksanakan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2.
Pelaksanaan pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup.

 Refleksi

Dari pelaksanaan perbaikan siklus I peneliti dan supervisor 2 mendiskusikan untuk


mencari kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran. Kelebihan pada perbaikan pembelajaran
ini adalah guru dan siswa telah sama-sama melakukan percobaan. Namun kelemahannya pun
masih banyak, yaitu siswa belum semuanya terlihat aktif dan belum termpil dalam
menyampaikan hasil percobaan ke depan kelas. Selain itu juga waktu dibutuhkan cukup lama
dalam menunggu hasil percobaan.

Dari hasil refleksi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I, peneliti akan
melanjutkan perbaikanpembelajaran pada siklus II dengan tetap mempertahankan kelebihan
siklus I.

Perbaikan Pembelajaran Siklus II

1. Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan melanjutkan materi
pembelajaran yaitu energi bunyi,energi listrik dan sumber energi melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menyiapkan silabus, RPP dengan materi energi bunyi, energi listrik, dan sumber
energi.
2) Menyiapkan media pembelajaran.
3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal.
2. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 2x35 menit (1x
pertemuan) pada tanggal 03 April 2013dan pada pertemuan 2 pada tanggal 09 April 2013.

 KEGIATAN AWAL (10 menit)


 Apersepsi
Bila kita duduk dibawah pohon pada siang hari, akan terasa sejuk. Mengapa demikian?
 Motivasi
- Mengapa layang-layang dapat terbang?
- Bila cuaca panas maka kita berkipas-kipas, mengapa?

 Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan belajar mengajar, diharapkan siswa dapat menjalaskan manfaat
angin dalam kehidupan sehari-hari.

 KEGIATAN INTI (50 menit)

- Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. (2 menit)


- Masing-masing kelompok menyiapkan alat atau bahan yang akan didemonstrasikan,
yaitu: kertas, baskom berisi , air, lidi (5 menit)
- Masing- masing kelompok melakukan kegiatan: (25 menit)

Kegiataan1 : - Membuat kapal-kapalan dari kertas


: - Mengisi baskom dengan air
: - Meletakkan kapal-kapalan didalam baskom yang berisi air
: - Meniup kapal-kapalan hingga kapal-kapalan tersebut bergerak

Kegiatan 2 : - Membuat baling-baling dari kertas


: - Berlari sambil memegang baling-baling dari kertas

- Kelompok yang di tunjuk guru mendemonstrasikannya di depan kelas. (10 menit)


- Kelompok lain bertanya atau menanggapi. (5 menit)
- Siswa kembali ketempat duduk masing-masing untuk mengerjakan tugas individu. (3
menit)
 KEGIATAN PENUTUP (10 menit)
- Guru membimbing siswa menyimpulkan materi ajar
- Kesimpulan : Manfaat angin dalam kehidupan sehari-hari antara lain: menggerakkan
baling-baling dan menggerakkan perahu layar.
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.
- Guru menginformasikan tentang pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
3. Pengamatan

Pengamatan siklus II dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa oleh supervisor 2.
Pelaksanaan pengamatan dimulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup dengan mengguanakan lembaran hasil kerja siswa.

4. Refleksi

Dari pelaksanaan perbaikan siklus II peneliti dan supervisor 2 mendiskusikan untuk


mencari kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran. Kelebihan apda perbaikan pembelajaran
ini adalah guru dan siswa telah sama-sama melakukan percobaan. Siswa terlihat aktif dan
terampil dalam demonstrasi dan dalam menyampaikan hasil di depan kelas. Dan yang terpenting
adalah hasil pekerjaan siswa memuaskan. Jadi dari hasil refleksi ini, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa tidak perlu dilanjutkan lagi peneliti siklus III.

C.Tenik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengmpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

1. Teknik Observasi

Data tentang aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar siswa serta suasanakelas

dikumpulkan dengan cara melakukan observasi kelas yang dilakukan oleh pengamat. Lembar

pengamatan digunakan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran dan aktivitas siswa

dalam kelompok. Pengamatan terhadap aktivitas siswa, interaksi serta kemajuan belajar siswa

selama proses pembelajaran dilakukan setiap kali pertemuan dengan mengisi lembar pengamatan
yang telah disediakan. Dalam mengumpulkan data ini pengamat mengamati aktivitas guru dan

siswa dan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan pada tiap pertemuan.

2. Tes Hasil Belajar

Data tentang hasil belajar IPA siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar IPA. Data

tentang hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan melakukan ulangan harian pada materi

pokok Energi dan Sumber Energi. Ulangan Harian dilakukan dua kali yaitu ulangan Harian I dan

ulangan Harian II. Soal-soal pada ulangan Harian dibuat berdasarkan indikator yang ingin

dicapai pada materi pokok Energi dan Sumber Energi.

D. Teknik Analisis Data

Data yang sudah diperoleh melalui lembar pengamatan dan hasil belajar IPA kemudian

dianalisa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif

naratif dan analisis statistik deskriptif. Data yang diperoleh dari lembar pengamatan dianalisis

dengan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif. Teknik analisis kualitatif deskriptif naratif

bertujuan menggambarkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan

memaparkannya dalam bentuk narasi (Sukmadinata, 2005). Data yang diperoleh dari tes hasil

belajar dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.Sugiyono (2008) mengemukakan

bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang

dianalisis adalah data hasil pengamatan dan data hasil belajar.

1. Analisis data hasil pengamatan


Produk dari data hasil pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa. Data tentang aktivitas

guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif naratif. Analisis

tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan pada lembar pengamatan selama proses

pembelajaran dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan serta

kelemahan yang terdapat selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan dianalisis dan jika

pada siklus pertama terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan,

diperbaiki pada siklus kedua. Begitu juga dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus

pertama akan diperbaiki pada siklus kedua.

2. Analisis data hasil belajar

a. Analisis data Ketercapaian KKM Indikator

Analisis data ketercapaian KKM untuk setiap indikator pada materi Energi dan Sumber

Energi dilakukan dengan menghitung persentase siswa yang mencapai KKM pada setiap

indikator. Ketercapaian KKM untuk setiap indikator dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

SP
Nilai per indikator = ×100
SM

Ket : SP = skor yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum

Siswa yang dikatakan mencapai KKM indikator jika telah memperoleh nilai ≥ 63.

b. Analisis Data tentang Keberhasilan Tindakan

Analisis data tentang hasil belajar IPA siswa pada materi pelajaran Energi dan Sumber

Energi dilakukan dengan melihat nilai hasil belajar IPA siswa secara individu yang diperoleh

dari ulangan harian, selanjutnya dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan yaitu 63.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor dasar, nilai ulangan harian I dan ulangan
harian II. Menurut Suyanto (1997) tindakan dikatakan berhasil apabila keadaan setelah tindakan

lebih baik daripada sebelum tindakan.Dengan kata lain, frekuensi siswa yang mencapai KKM

dariskor awal ke skor ulangan harian I dan dari skor ulangan harian I ke skor ulangan harian II

meningkat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), kisi-kisi soal ulangan harian I dan
ulangan harian II, soal tes ulangan harian I dan ulangan harian II serta kunci jawaban tes hasil
belajar ulangan harian I dan ulangan harian II. Disini penelitijuga telah mempersiapkan skor
dasar dari materi Jenis Energi dan dilanjutkan dengan menginformasikan strategi pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya dalam materi Energi dan Sumber Energi dengan
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

2. Tahap Penyajian Kelas


Proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan ditambah dengan dua
kali ulangan harian.
a. Pertemuan Pertama (selasa, 26 Maret 2013)
Sebelum proses pembelajaran dimulai, masing-masing siswa telah duduk dikelompoknya
untuk menerima pelajaran. Alat peraga yang dibutuhkan berupa baskom yang berisi air, dan
saputangan tipis, telah disediakan di depan kelas. Pada pertemuan ini proses pembelajaran
dilaksanakan dengan materi yang berpedoman pada RPP 1 dan LKS-1 yaitu mengingatkan
kembali siswa tentang energi yang akan dipelajari. Awalnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan mengingatkan siswa kembali tentang energi. Serta memotivasi siswa tentang
pentingnya materi yang diberikan dngan pengalaman siswa sehari-hari untuk mempelajari materi
ini dengan baik.
Dalam kegiatan inti, guru membagikan LKS-1 kepada masing-masing kelompok untuk
dikerjakan secara kelompok. Setelah pembagian LKS -1 siswa diperintahkan untuk
memperhatikan alat peraga yaitu baskom yang diisi air dan saputangan tipis yang ada di depan
kelas. Kemudian guru memberikan konsep-konsep yang akan dipelajari. Kelompok secara
bergantian diperintahkan untuk mendemonstrasikan, saat satu kelompok mendemonstrasikan
maka kelompok yang lain mengamati. Setelah selesai mendemonstrasikan maka siswa
menyelesaikan soal-soal dengan mengikuti langkah-langkah yang ada di LKS-1. Selama proses
pembelajaran berlangsung, guru melakukan kegiatan berkeliling sambil mengamati kegiatan
siswa dalam menyelesaian soal-soal yang tersedia dalam LKS-1. Seluruh siswa dengan tenang
dapat menyelesaikan soal-soal tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka semua terlihat senang dan berpacu dalam menjawab soal-soal yang terdapat dalam LKS-
1 tersebut, terutama kelompok yang berkemampuan tinggi. Mereka terlihat antusias untuk
menyelesaikan soal-soal di dalam LKS-1. Namun ada tiga kelompok yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Peneliti membimbing kelompok yang mendapat
kesulitan secara perkelompok. Sedangkan kelompok dengan kemampuan tinggi menunggu dan
memeriksa kembali hasil kerjanya.
Secara umum dapat peneliti simpulkan pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran
berjalan lancar walaupun ada sedikit kendala pada kelompok yang kurang terampil dalam
mendemonstrasikan di depan kelas.sedangkan proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang telah dipersiapkan seperti yang tercantum dalam lembar pengamatan.
Pada bagian akhir pembelajaran guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa
sebagai latihan pemantapan terhadap materi yang baru saja dipelajari pada pertemuan pertama
ini.

b. Pertemuan Kedua (Rabu, 27 Maret 2013)


Siswa yang telah duduk di kelompoknya masing-masing, terlihat siap untuk melakukan
proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Hal ini terbukti ketika peneliti bertanya kesan
mereka dalam pelaksanaan pertemuan hari pertama kemarin, mereka senang dan lebih mudah
memahaminya. Dalam pertemuan kedua ini, pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung
dengan berpedoman kepada RPP-2 dan LKS-2 yaitu tentang pengaruh dari energi angin.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menanyakan kepada siswa tentang PR yang diberikan
pada pertemuan 1 ternyata siswa tidak menemui kesulitan. Proses pembelajaran pun dapat
dilanjutkan dengan materi yang baru.
Sebelum memasuki materi yang baru, guru kembali menyampaikan tujuan pembelajaran
memberikan motivasi kepada siswa dan mengingatkan kembali tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya maka siswa diharapkan untuk dapat lebih serius dalam
mempelajari materi baru serta memperhatikan dengan baik.
Kegiatan inti guru membagikan LKS-2 kepada masing kelompok untuk dikerjakan secara
kelompok. Setelah membagikan LKS-2 guru memberikan konsep-konsep yang akan dipelajari.
Setiap kelompok menyiapkan alat-alat yang akan didemonstrasikan yaitu kertas, baskom berisi
air, dan lidi. Setelah alat-alat yang akan didemonstraian siap maka setiap kelompok
mendemonstrasikannya sesuai perintah dalam LKS-2. Setelah itu guru membimbing siswa dalam
mengerjakan soal-soal sesuai dengan langkah-langkah kegiatan di LKS-2. Selama proses
pembelajaran berlangsung, guru melakukan kegitan berkeliling sambil mengamati kegiatan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal, semua siswa dapat menyelesaikan dengan baik.
Dalam pertemuan kedua ini, proses pembelajaran kembali berlangsung sesuai dengan apa
yang telah direncanakan dalam lembar pengamatan. Diakhir pertemuan peneliti kembali
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa dan membagikan hasil kerja LKS-1 kemarin.
Gurupun menginformasikan bahwa besok akan dilaksanakan ulangan harian I materinya mulai
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kedua.
c. Ulangan Harian I (Selasa, 02 April 2013)

Ulangan harian I dilaksanakan dengan materi tentang pengaruh energi panas dan
pengaruh energi angin dalam kehidupan sehari-hari. Ulangan dilaksanakanselama 35 menit, soal
disediakan oleh peneliti. Dalam ulangan harian I ini siswa hadir semua. Setelah ulangan harian I
berakhir semua lembar jawaban dikumpulkan. Kemudian peneliti mengingatkan materi
berikutnya pada pertemuan yang akan datang.

Refleksi Siklus I:

Dalam pelaksanaan siklus pertama dari pertemuan pertama sampai ulangan harian I
peneliti menemukan kelemahan-kelemahan yaitu 10 orang siswa pada ulangan harian I tidak
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 63 atau hanya 67% siswa yang tuntas.
Sebagai tindak lanjut, peneliti mengupayakan perbaikan untuk pertemuan berikutnya siswa agar
lebih banyak mengerjakan latihan-latihan mengenai pengaruh energi dalam kehidupan sehari-
hari.

d. Pertemuan Ketiga (Rabu, 03 April 2013)

Pada pertemuan ketiga ini dimulainya siklus II. Dalam pertemuan ini guru mengupayakan
agar proses pembelajaran lebih terfokus lagi pada metode demonstrasi yang digunakan supaya
proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pada pertemuan ketiga ini semua siswa duduk dikelompok yang telah ditentukan. Terlihat
mereka sudah siap untuk menerima pelajaran. Pada pertemuan keempat ini materi pembelajaran
berpedoman pada RPP-3 dan LKS-3. Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa dengan
memberi beberapa pertanyaan untuk mengingatkan siswa kembali tentang materi sebelumnya
tentang pengaruh energi panas dan pengaruh energi angin dalam kehidupan sehari-hari, setelah
itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti, peneliti membagikan LKS-3 kepada masing-masing kelompok untuk
dikerjakan perkelompok. Selanjutnya peneliti membagikan alat peraga yang akan
didemonstrasikan berupa dua kaleng bekas susu, benang nilon 1 meter, paku kecil, palu, lampu
listrik, dan handphone. Kemudian peneliti memberikan konsep-konsep yang akan dipelajari.
Secara bergiliran kelompok mendemonstrasikan di depan kelas sesuai dengan petunjuk yang
sudah ada dalam LKS-3. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas LKS-3. Semua
siswa terlihat sangat senang dalam bekerja sesuai dengan langkah-langkah kegiatan di LKS-3.
Gurupun tetapmelakuakan kegiatan berkeliling sambil mengamati kegiatan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal di LKS-3. Semua siswa dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Dibagian akhir, guru meminta kepada siswa untuk bersama-sama menarik kesimpulan
dari materi yang baru saja dipelajari tentang energi bunyi dan energi listrik. Guru memberikan
tindak lanjut pada siswa dengan pemberian tugas rumah.

e. Pertemuan keempat (Selasa, 09 April 2013)


Dengan berdasarkan pada RPP-4 dan LKS-4 proses pembelajaran mulai berlangsung
dengan memasuki materi pembelajaran baru yaitu, sumber energi. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan mengingatkan siswa kembali tentang materi pengaruh energi bunyi dan energi
listrik dalam kehidupan sehari-hari yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah memberi motivasi
dengan dengan mengingatkan siswa bagaimana pentingnya materi ini dalam menyelesaikan soal-
soal dalam LKS-4.
Dalam kegiatan inti, guru memberikan LKS-4 kepada masing-masing kelompok untuk
dapat dikerjakan perkelompok. Kumudian guru bersama siswa menyiapkan alat-alat yang akan
didemonstrasian yaitu: mobil-mobilan remote, baterai baru, dan baterai lama. Selanjutnya guru
meminta setiap kelompok secara bergiliran untuk mendemonstrasikan tentang sumber energi
mengikuti petunjuk yang ada di LKS-4. Gurupun tetap ikut serta dalam membimbing siswa
menyelesaikan soal-soal di LKS-4. Semua siswa terlihat aktif dan bersemangat dalam
mengerjakan setiap langkah-langkah yang terdapat dalam LKS-4.
Dalam pertemuan keempat ini proses pembelajaran kembali berlangsung sesuai dengan
apa yang telah derencanakan dalam lembar pengamatan. Siswa mengaku tertarik dan dan
merasakan hal yang baru dalam belajar. Pada bagian akhir guru kembali mengingatkan dan
memotivasi siswa untuk terus belajar lebih giat lagi di rumah dan memberikan PR sebagai
pemantapan dari materi yang baru saja dipelajari.
f. Ulangan Harian II (Rabu, 10 April 2013)
Pada kesempatan ini, guru terlebih dahulu mengabsensi siswa dan ternyata semua siswa
hadir. Kemudian membagikan soal ulangan harian II kepada masing-masing siswa untuk
dikerjakan secara individu. Dengan memberikan tes hasil belajar pada materi pembelajaran
energi bunyi, energi listrik dan sumber energi.
Ulangan harian ke II dilaksanakan dalam waktu 35 menit dan soal-soal telah disediakan
oleh guru. Setelah berakhir semua kertas jawaban dikumpulkan. Dalam empat kali pengamatan
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, penerapan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam peneliti ini yang
bertindak sebagai pengajar adalah peneliti sendiri dan guru kelas V sebagai pengamat dan
melakukan pengisian lembar pengamatan yang peneliti sediakan untuk tiap kali pertemuan.

Refleksi Siklus II

Dalam siklus kedua peneliti telah melakukan tindakan berupa memotivasi siswa dalam
meningkatkan pengetahuan mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam ulangan harian
II siswa dapat menjawab soal dengan baik.

B. Analisis Hasil Penelitian


Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas guru dan siswa
dalam proses pembelajaran, ketercapaian KKM hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk
setiap indikator.
a. Aktivitas Guru dan Siswa
Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dengan penerapan pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dilakukan dengan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh melalui lembar pengamatan
dianalisis secara deskriptif.
Pengamatan pada siklus I, aktivitas guru masih banyak kekurangan yaitu setelah
melakukan kegiatan demonstrasi guru tidak meminta siswa untuk mempersentasikan di depan
kelas, siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik tidak diberi penghargaan, dan guru
hanya menerima hasil kerja kelompok siswa atau tanpadisimpulkan secara klasikal.
Pengamatan pada siklus I, aktivitas siswa juga masih banyak kekurangan yaitu saat guru
sedang memberikan penjelasan, siswa terlihat kurang memperhatikan guru, saat guru memberi
motivasi siswa terlihat pasif, dan siswa masih sulit menanggapi hasil kerja kelompok lain.
Pengamatan pada siklus II, aktivitas guru telah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan seperti yang terlihat didalam lembar
pengamatan.
Pengamatan pada siklus II, aktivitas siswa tampak antusias dalam pelaksanaan belajar
mengajar, siswa juga sudah aktif, siswa melakukan presentasi melalui perwakilan setiap
kelompok, banyak siswa yang mau bertanya atau mengkritik hasil kerja kelompok lain. Dan pada
kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.
b. Analisis Indikator Ulangan Harian
Berdasarkan Skor untuk setiap indikator pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang
diperoleh siswa, dapat dinyatakan jumlah siswa yang mencapai KKM 63 seperti yang tercantum
dalam tabel berikut:

Tabel 3. Ketercapaian Indikator pada Ulangan Harian I

Jumlah Siswa Persentase


No Indikator yang Mencapai Ketercapaian
Indikator Indikator
1. Memahami pengaruh energi 22 73
matahari dalam kehidupan
sehari-hari
2. Menjelaskan manfaat angin 20 67
dalam kehidupan sehari-hari

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ada 8 siswa yang belum mencapai KKM pada
indikator I, dan 10 orang siswa pada indikator II.
Tabel 4. Ketercapaian Indikator Pada Ulangan Harian II

Jumlah Siswa Persentase


No Indikator yang Mencapai Ketercapaian
Indikator Indikator
1. Siswa menyebutkan apa saja 25 83
yang dapat menghasilkan
bunyi
2. Siswa menyebutkan apa saja 30 100
kegunaan energi listrik
3. Siswa menyebutkan sumber- 24 80
sumber energi

Pada ulangan harian II ada 5 orang siswa belum mencapai KKM pada indikator I dan 6
orang siswa pada indikator III.
C. Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat dilihat
dari menghitung jumlah nilai yang sama.
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

No Rentang Nilai Siklus Siklus


Nilai Awal I II
1. 33-42 1 - -
2. 43-52 5 3 -
3. 53-62 10 7 3
4. 63-72 8 9 5
5. 73-82 5 7 9
6. 83-92 1 2 7
7. 93-102 - 2 6
Jumlah 30 30 30

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian I
sebanyak 21 orang siswa atau 67%, dan pada ulangan harian II siswa yang mencapai KKM
sebanyak 27 orang siswa atau 87%. Dengan demikian jumlah siswa yang mencapai KKM terjadi
peningkatan. Pada tabel diatas diperoleh:
1. Nilai siswa yang dibawah KKM terjadi penurunan.
2. Nilai siswa yang mencapai KKM atau lebih terjadi peningkatan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi pada
materi energi dan sumber energi pada proses pembelajaran terjadi peningkatan hasil belajar IPA
siswa. Dibandingkan sebelum menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran. Sehingga
tindakan yang dilakukan dianggap berhasil.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) kelas III SDN 008 Kunto Darussalam dengan menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar dan pemahaman pembelajaran siswa terhadap materi yang diajarkan
guru. Semua ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa persiklus. Pada siklus I rata-
rata hasil belajar siswa adalah 66, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 81. Jika
dipersentasikan siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus I adalah 67 % dan Siswa yang tuntas
pada siklus II adalah 87 %.

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada proses pembelajaran dan perbaikan
proses pembelajaran, maka kesimpulan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai
berikut:

“Dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa


kelas III SDN 008 Kunto Darussalam Tahun Pelajaran 2012-2013.”

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT


Berdasrkan pengalaman melaksanakan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
(PTK). Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam mengupayakan peningkatan
keaktifan dan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran yaitu:
1. Guru hendaknya selalu aktif, kreatif, dan bekerja sama dengan teman sejawat dalam
menemukan dan memecahkan masalah bersama.
2. Guru harus menguasai materi dan media belajar selama proses pembelajaran.
3. Guru harus selalu memberimotivasi dan arahan selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
4. Siswa yang kurang berhasil harus mendapat perhatian dari guru.
5. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana, misalnya alat peraga dalam
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, (2008), Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan),Jakarta: Universitas


Terbuka.

Djamarah, http://Makalah, Blogspot.com.

Hilda Taba,http://Madrasah. Utama. Blogspot.com

Sudjana,Nana (2005). Metode pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka.

Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Skripsi.Medan : FT. UNIMED.

Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful (2006).Konsep dan Makna Pembelajaran.Jakarta : Alfabeta.

Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Haryanto, (2007).Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga.

Rachmat, (2004).Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Ganeca exact.

Anda mungkin juga menyukai