OLEH
Nama: ATIKA FITRIANI
NIM: 836978978
UPBJJ UT 47/PONTIANAK
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran di Sekolah Dasar (SD) memuat materi tentang
pengetahuan pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan
dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan
sehari-harinya. IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara
langsung dalam masyarakat, dengan demikian pendidikan seharusnya dilaksanakan dengan
baik dalam proses pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti
yang telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar. Namun
dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar yang rendah
karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik meliputi domain kognitif, afektif
dan psikomotorik sebagai hasil dari belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia
mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar
yang sedang dilakukan. Hasil belajar kognitif merupakan kemampuan yang menimbulkan
perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang yaitu hafalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Purwanto (2011: 48)
Pengalaman mengajar selama tiga (3) tahun di Sekolah Dasar, sebagai guru seringkali
menghadapi masalah tentang rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khusunya
pada materi gaya mempengaruhi gerak dan benda. Rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan
data dari hasil ulangan siswa dengan nilai rata-rata 54,67. Belum tuntasnya nilai siswa
dikarenakan siswa tersebut sering bermain saat belajar sehingga konsentrasi siswa menurun,
guru mengajar hanya menggunakan satu metode tertentu saja, kurangnya pemanfaatan media
dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran yang dilakukan terlihat monoton dan
pendekatan yang dilakukan belum tepat sehingga hanya ada beberapa siswa saja yang mampu
menerima materi yang diajarkan.
B. IDENTIFIKASI MASLAH
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah permasalahan yang terdapat pada latar
belakang, yaitu:
a. Rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 18 Tanjung Sari.
b. Kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran
c. Guru mengajar hanya menggunakan satu metode tertentu saja
d. Kurangnya pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar sehingga
pembelajaran yang dilakukan terlihat monoton.
e. Belum tepatnya pendekatan pembelajaran sehingga hanya ada beberapa siswa saja
yang mampu menerima materi yang diajarkan.
2. Fokus masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian
ini dibatasi pada rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 18 Tanjung Sari
disebabkan belum tepatnya pendekatan pembelajaran yang dilakukan sehingga masih
terlihat proses pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru saja.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah Umum
2. Masalah Khusus
a. Apakah hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 18 Tanjung Sari dapat ditingkatkan
melalui penerapan pendekatan saintifik?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apakah hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 18 Tanjung Sari dapat
ditingkatkan melalui penerapan pendekatan saintifik.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoris
a. Untuk mengembangkan teori penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
dan meningkatkan hasil belajar IPA.
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2) Meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
1) Membantu guru memperbaiki pelajaran
2) Guru dapat berkembang secara professional, karena menunjukkan dirinya
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c. Bagi Sekolah
2) Sebagai pedoman bgi guru untuk memberikan situasi berbeda dalam kegiatan
pembelajaran sehingga pembelajaran lebih memiliki makna dan bermanfaat bagi
siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam
kegiatan belajar baik di kelas maupun di luar kelas, di sekolah maupun di
masyarakat. Apa yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran berpengaruh
pada perolehan pengetahuan dan kemampuanya dalam memahami konsep atau
teori tertentu yang telah dipelajari. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kualitas interaksi antara siswa dengan siswa, bahan pelajaran dengan guru
serta karakteristik siswa.
Purwanto (2011: 48) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta
didik meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari
belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang
dilakukan. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia
mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pendapat di atas sejalan dengan Suprijono (2013 : 7)
hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja. Dimyati dan Mudjiono (32013 : 3) hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa
hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Berdasarkan pedapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hanya pada
satu aspek saja tetapi terpadu secara utuh. Oleh karena itu, guru harus
memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat dicapai sepenuhnya
dan menyeluruh oleh siswa. Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan
dengan kegiatan hasil evaluasi pembelajaran sehingga diperlukan adanya teknik
dan prosedur evaluasi belajar yang dapat menilai secara efektif proses dan hasil
belajar.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut secara garis besar dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor ekternal.
1) Faktor internal.
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi
a) Faktor fisiologis siswa, Kondisi fisiologis umumnya sangat
berpwngaruh kemampuan belajar seseorang, seperti kesehatan dan
kebugaran fisik, serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan
pendengaran.
b) Faktor psikologis. Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan
belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi
seseorang, di dalam faktor psikologis ada tujuh faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu: (1) minat; (2) bakat; (3) motif; (4)
intelegensi; (5) kematangan; (6) cara belajar; dan (7) kesiapan.
2) Faktor Eksternal.
Faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi:
a) Faktor Lingkungan siswa. Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat
tinggal anak didik, hidup, dan berusaha di dalamnya. Pencemaran
lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup
di dalamnya. Lingkungan sosial budaya, lingkungan sosial budaya di
luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem
tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah.
b) Faktor instrumental. Faktor instrumental meliputi:
(1) Sarana dan fasilitas. Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Anak didik tentu dapat belajar lebih
baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi
segala kebutuhan belajar anak didik.
(2) Media pembelajaran. Adanya media pembelejaran dapat
membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi
pembelajaran.
(3) Guru. Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan.
Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada
anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
c. Ranah Hasil Belajar
Taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan telah lama dikembangkan, dan
tokoh yang sanagt terkenal dengan taksonominya adalah Benjamin, S. Bloom.
Taksonomi Bloom membagi ranah hasil belajar sebagai berikut.
1) Ranah Kognitif.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan berpikir (otak).
Ranah ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan asapek intelektual
seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Terdapat enam
jenjang proses berpikir, mulai dari jenajng terendah sampai jenjang yang
tertinggi meliputi : (a) Pengetahuan; (b) pemahaman; (c) penerapan; (d)
analisis; (e) sintesis; dan (f) evaluasi.
2) Ranah Afektif.
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencangkup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ciri-ciri hasil
belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif lebih rinci lagi dibagi dalam lima jenjang, yaitu: (a)
Receving/attending (menerima/memperhatikan; (b) Responding
(menanggapi); (c) Valuing (menilai atau menghargai); (d) Organization
(mengatur); dan (e) Caracterizatio by a value or value complex (karakterisasi
berdasarkan satu nilai atau kompleks nilai).
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan
kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar
afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan
berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (a)
pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses
pembelajaran praktik berlangsung, (b) sesudah mengikuti pembelajaran,
yaitu dengan cara membuat sebuah percobaan sesuai dengan pettunjuk.
Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada ranah kognitif pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan aplikasi atau penerapan. Hal ini dilakukan
agar pada saat melaksanakan penelitian tindakan kelas tidak menimbulkan
keraguan dari hasil yang diperoleh peneliti sehingga hasil dari penelitian ini
merupakan hasil yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Saintifik
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran dengan memperkuat proses
pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan
saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi / menalar, dan
mengomunikasikan. Hamruni (2012: 25) Pendekatan Saintifik adalah konsep dasar
yang melatar belakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan
karakteristik yang ilmiah.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-
langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model
pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya
kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan
berpikir kreatif siswa (Alfred dalam Kemdikbud 2013). Hal ini sejalan dengan
pengertian menurut Kemdikbud (2013: 26) yaitu pendekatan saintifik merupakan
teknik merumuskan pertanyaan dan menjawabnya melalui kegiatan observasi dan
melaksanakan percobaan. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja diperolehnya sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik.
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu (Beyer, dalam Kemdikbud 2013: 27). Model ini menekankan pada
proses pencarian pengetahuan daripada transfer pengetahuan, peserta didik
dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan
mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk
melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran
melalui berbagai aktivitas proses sains. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada
pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan,
menemukan, dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang
diperlukan.
Proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah,
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard
skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Pendekatan ilmiah (saintifik appoach) dalam pembelajaran semua mata
pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan,
kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,
dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta.
b. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah
pokok sebagai berikut:
1) Obeserving (mengamati)
Objek Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dipelajari adalah pembelajaran
yang bersifat nyata. Mengamati objek Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat
dilakukan dengan cara mengamati fenomena lingkungan kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan topik IPA tertentu.
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan
dapat dijelaskan serta dinilai secara ilmiah. Melakukan pengamatan terhadap
fenomena dalam lingkungan kehidupan sehari-hari tepat dilakukan ketika siswa
belajar hal-hal yang terkait dengan topik-topik IPA yang pembahasannya dapat
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara langsung. Fenomena yang
diamati akan menghasilkan pernyataan yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya pernyataan tersebut dituangkan dalam bahasa IPA atau
menjadi pembuka dari pembahasan objek IPA yang nyata. Proses mengamati
fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca, dan atau menyimak.
2) Questioning (menanya)
Proses pembelajaran untuk memahami konsep dan prinsip IPA perlu
dikelola dengan langkah-langkah pedagogis yang tepat. Langkah pedagogis dan
penggunaan media tersebut menuntut siswa dan guru terlibat dalam pertanyaan-
pertanyaan yang menggiring pemikiran siswa secara bertahap, dari yang mudah
(konkret) menuju ke yang lebih kompleks (abstrak) sehingga akhirnya
pengetahuan diperoleh oleh siswa sendiri dengan bimbingan guru. Dalam hal
mempelajari keterampilan berprosedur IPA. Pada diri siswa tidak terbangun
kreativitas dalam berprosedur.
Kreativitas berprosedur dapat dibangkitkan dari pemberian pertanyaan
yang tepat. Pertanyaan-pertanyaan didesain agar siswa dapat berpikir tentang
alternatif-alternatif jawaban atau alternatif-alternatif cara berprosedur. Dalam
hal ini guru diharapkan agar menahan diri untuk tidak memberi tahu jawaban
pertanyaan. Apabila terjadi kendala dalam proses menjawab pertanyaan, atau
diprediksi terjadi kendala dalam menjawab pertanyaan, guru dapat memberikan
pertanyaan-pertanyaan secara bertahap yang mengarah pada diperolehnya
jawaban pertanyaan oleh siswa sendiri.
3) Associating (menalar)
Secara umum dapat dikatakan bahwa penalaran adalah proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam proses pembelajaran IPA,
pada umumnya proses menalar terjadi secara simultan dengan proses mengolah
atau menganalisis kemudian diikuti dengan proses menyajikan atau
mengkomunikasikan hasil penalaran sampai diperoleh suatu simpulan. Bentuk
penyajian pengetahuan atau ketrampilan IPA sebagai hasil penalaran dapat
berupa dugaan sementara atau hipotesis.
Ada dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari
fenomena khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara
induktif lebih banyak berpijak pada hasil pengamatan inderawi atau pengalaman
empirik. Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan
dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal
yang bersifat khusus.
4) Eksperimenting (mencoba)
Berdasarkan hasil penalaran yang diperoleh pada tahap sebelumnya
yakni berupa dugaan sementara, maka selanjutnya perlu dilakukan kegiatan
‘mencoba’. Kegiatan mencoba dalam proses pembelajaran IPA di sekolah
dimaknai sebagai menerapkan pengetahuan atau keterampilan hasil penalaran ke
dalam suatu situasi atau bahasan yang masih satu lingkup.
Tahap mencoba ini menjadi wahana bagi siswa untuk membiasakan diri
berkreasi dan berinovasi menerapkan dan memperdalam pengetahuan atau
keterampilan yang telah dipelajari bersama guru. Dengan memfasilitasi kegiatan
mencoba ini siswa diharapkan tidak terkendala dalam memecahkan
permasalahan IPA yang merupakan salah satu tujuan penting dan mendasar
dalam belajar IPA. Pengalaman mencoba akan melatih siswa yang membuat
latihan mengasah pola pikir, sikap dan kebiasaan memecahkan masalah itulah
yang akan banyak memberi sumbangan bagi siswa dalam menuju kesuksesan.
5) Networking (membentuk jejaring)
Membentuk jejaring dimaknai sebagai menciptakan pembelajaran yang
kolaboratif antara guru dan siswa atau antar siswa. Kolaborasi esensinya
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
Dalam kegiatan pembelajaran kolaboratif, fungsi guru lebih sebagai
manajer belajar dan siswa aktif melaksanakan proses belajar. Dalam situasi
pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa atau antar siswa, diharapkan
terjadi siswa berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima
kekurangan atau kelebihan masing-masing, sehingga pada diri siswa akan
tumbuh rasa aman, yang selanjutnya akan memungkinkan siswa menghadapi
aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama.
Membentuk jejaring dapat dilaksanakan dengan memberi penugasan-
penugasan belajar secara kolaboratif. Penugasan kolaboratif dapat dilaksanakan
pada proses mengamati, menanya, menalar atau mencoba. Selain belajar
mengasah sikap empati, saling menghargai dan menghormati perbedaan,
berbagi, dengan diterapkannya pembelajaran kolaboratif maka bahan belajar
IPA yang diharapkan akan menjadi lebih mudah dipahami siswa.
Kegiatan membentuk jejaring adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar / sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan atau unjuk karya.
c. Alasan Pemilihan Pendekatan Saintifik
1) Siswa harus aktif dan kreatif
Tak seperti kurikulum sebelumya materi di kurikulum terbaru ini lebih ke
pemecahan masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak
ketinggalan materi pembelajar.
2) Penilaian di dapat dari semua aspek.
Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujianya saja tetapi
juga di dapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain.
3. Hakikat IPA
Carin (dalam Rustaman 2010: 1.9) mendefenisikan bahwa ilmu pengetahuan
alam (IPA) adalah pengetahuan yang diberikan secara sistematis dan tersusun secara
teratur sehingga mudah dipahami, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data
yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) dan eksperimen (percobaan) dan
deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat
dipercaya.
Merujuk pada pengertian IPA itu, pada hakikatnya IPA meliputi empat unsur
utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Tujuan pembelajaran IPA adalah siswa
memiliki tiga kemampuan dasar IPA, yaitu: (a) kemampuan untuk mengetahui apa yang
diamati; (b) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi dan kemampuan
untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen; (c) dikembangkannya sikap ilmiah.
Rustaman (2010: 1.5) IPA adalah produk, proses, dan penerapanya (teknologi),
termasuk sikap dan nilai yang terdapat di dalamnya. Pembelajaran IPA menekankan
pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik
mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal ini
akan membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Keterampilan dalam mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakan dengan
keterampilan proses penyelidikan atau “enquiry skills” yang meliputi mengamati,
mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis,
merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah,
dan menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru, menggunakan peralatan
sederhana serta mengkomunikasikan informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan
gambar, lisan, tulisan, dan sebagainya.
B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Hasil penelitian Nur Alamsyah (2016), yang berjudul “Penerapan pendekatan saintifik
untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas IV
SDN 12/30 Kanaungan Kabupaten Pangkep” mengalami peningkatan pada kreativitas dan
hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan hingga III siklus dan mengalami peningkatan
disetiap siklusnya.
Persamaan penelitian di atas dengan TPK peneliti yaitu menerapkan pendekatan
saintifik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan penelitian di atas mengukur
kreativitas dan hasil belajar siswa, sedangkan peneliti hanya mengukur tentang hasil belajar
siswa.
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka dan huruf yang diberikan
setelah tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.
2. Pendekatan Saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati untuk
mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui, merumuskan pertanyaan dan
merumuskan hipotesis, mengumpulkan informasi, dan menarik kesimpulan. Langkah
pendekatan saintifik adalah mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaring.
3. Hakikat IPA adalah sebuah pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan nyata yang
dilakukan siswa untuk memperoleh hasil dari suatu proses. Materi IPA yang diajarkan
adalah gaya yang berisikan tentang pengertian gaya, macam-macam gaya dan
sebagainya.
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah
penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 18
Tanjung Sari.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian tindak kelas
(PTK). Menurut Kemmis and Taggart (dalam Arikunto, 2009: 16) penelitian tindakan
kelas adalah satu bentuk penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. Kemmis dan
McTaggart (1982) megungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas ini terdapat model
yang digunakan yakni siklus yang akan selalu berputar. Diawali oleh langkah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Apabila peneliti belum puas dengan
hasil yang diperoleh, maka dapat dilanjutkan pada siklus yang kedua, ketiga, maupun
seterusnya dengan langkah-langkah yang sama sampai penelitian itu puas dengan hasil
yang diperoleh.
B. LOKASI DAN SETTING PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah SDN 18 Tanjung Sari. SDN 18
Tanjung Sari terletak di Desa Tanjung Sari Kecamatan Nanga Pinoh.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV sdn 18 Tanjung Sari, semester 1
tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini akan dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap
siklus ada 2 kali pertemuan, jadi ada 4 total pertemuan.
C. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang guru dan 18 orang peserta didik
kelas IV SDN 18 Tanjung Sari yang terdiri dari 8 laki-laki dan 10 orang perempuan.
Subjek ini dipilih karena 18 orang siswa tersebut memiliki hasil belajar IPA rata-rata di
bawah KKM yaitu 56.
D. PROSEDUR PENELITIAN
1. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
1) Menyiapkan materi ajar
2) Membuat rencana pembelajaran yaitu RPP
3) Menyiapkan media yang akan digunakan
4) Menyusun lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajran
5) Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
a) membuka pembelajaran dengan memberikan salam
b) mengajak siswa untuk berdo’a bersama
c) melakukan abesnsi
d) melakukan apresepsi dengan bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan
e) menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai
2) Kegiatan inti
Eksplorasi:
a) menggali pengetahuan siswa dengan bertanya jawab tentang energi yang
siswa ketahui dalam kehidupan sehari-hari
b) membagi siswa dalam beberapa kelompok
c) menyiapkan media yang akan dipergunakan yaitu: kertas, tissue, atau
kain.
Elaborasi:
Mengamati:
a) Guru membagi media dan lembar kerja pada masing-masing kelompok.
b) meminta siswa untuk mengamati media dan lembar kerja.
Menanya:
c) mengarahkan siswa untuk menanyakan tentang hal yang tdak mereka
ketahui
Menalar:
d) Mengarahkan siswa untuk menentukan atau menjawab pertanyaan pada
lemabr kerja sebelum melakukan percobaan
Mencoba:
e) mengarahkan sisw untuk melakukan apa yang ada dalam lembar kerja
dan menggunakan media yang telah diberikan
Membentuk jejaring:
f) Mengarahkan siswa untuk mengamati perubahan benda yang di
pengaruhi energi
g) Mengarahkan siswa untuk berdiskusi didalam kelompok tentang
perubahan benda yang dipengaruhi oleh energi.
h) Mengarahkan siswa untuk menulis hasil percobaan
i) Mengarahkan siswa untuk melaporkan hasil percobaan
konfirmasi:
a) Memberikan lembar soal untuk dikerjakan masing-masing siswa
b) Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan jawaban
c) Memberikan penguatan dan pujian kepada siswa atas hasil yang telah
d) dicapai
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
b) Memberikan motivasi agar siswa rajin belajar dirumah
c) Mengajak siswa berdoa bersama
d) Menutup pembelajaran dengan memberi salam.
c. Observasi
Pengamatan dilaksanakan oleh rekan guru yang berkerja di SDN 16
Kelopuk sebagai observer. Aspek yang diamati adalah keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran sehingga kekurangan dalam mengajar dapat menjadi acuan dalam
pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran.
Semua temuan observer akan dibahas untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Jika setelah
dilakukan observasi dan hasil belajar siswa sudah meningkat, dan nilai siswa
telah mencapai ≥ 70 atau telah mencapai 75% dari jumlah siswa telah meningkat
maka pelaksanaan penelitian tidak dilanjutkan.
A. HASIL PENELITIAN
1. DATA SEKOLAH
B. Misi
1. Melaksanakan optimalisasi kegiatan keagamaan
2. Menumbuhkembangkan semangat beribadah sesuai dengan agama yang
diaunutnya
3. Memberi contoh kejujuran dalam berkata, berfikir, dan berbuat
4. Menumbuhkankembangkan sikap sopan dan ramah dalam pergaulan
5. Melaksanakan PBM secara efektif dan efisien
6. Melaksanakan kegiatan olahraga berprestasi
7. Melaksanakan kegiatan kesenian berprestasi
b) Data Guru
PERSONALIA GURU
c) Data Siswa
BANYAK MURID
Jumlah Murid
KETERANGAN I II III IV V VI
L P L P L P L P L P L P L P L+P
Keadaan Pada Akhir Bulan 18 19 14 8 17 19 18 9 9 15 23 19 99 89 188
Keluar Pada Bulan Ini
Masuk Dalam Bulan Ini
Keadaan Pada Awal Bulan 18 19 14 8 17 19 12 8 9 15 23 19 99 89 181
a) Perencanaan
1) Membuat RPP
RPP yang digunakan adalah RPP Kurikulum 2013
2) Menyiapkan media pembelajaran
Media pembelajaran yang akan diganakan adalah kertas, tisu, dan kain.
3) Menyusun lembar pengamatan keterlaksanaan RPP
4) Menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan LKS
b) Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
(a) Membuka pembelajaran dengan memberikan salam.
(b) Mengajak siswa untuk berdo’a bersama.
(c) Melakukan absensi
(d) Melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan sebelumnya.
(e) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin
dicapai.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
(a) Menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab tentang
energi yang siswa ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
(b) Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
(c) Menyiapkan media yang akan digunakan yaitu: kertas, tisu, dan
kain
Elaborasi, Dalam elaborasi terdapat tahapan:
Mengamati
(d) Guru membagi media dan lembar kerja pada masing-masing
kelompok.
(e) Meminta siswa untuk mengamati media dan lembar kerja.
Menanya:
(f) Mengarahkan siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak
diketahui.
Menalar:
(g) Mengarahkan siswa untuk menentukan atau menjawab pertanyaan
pada lembar kerja sebelum melakukan percobaan.
Mencoba:
(h) Mengarahkan siswa untuk melakukan apa yang ada dalam lembar
kerja dan menggunakan media yang telah diberikan.
Membentuk jejaring:
(i) Mengarahkan siswa untuk mengamati perubahan benda yang di
pengaruhi energi.
(j) Mengarahkan siswa untuk berdiskusi didalam kelompok tentang
perubahan benda yang dipengaruhi oleh energi.
(k) Mengarahkan siswa untuk menulis hasil percobaan.
(l) Mengarahkan siswa untuk melaporkan hasil percobaan.
Konfirmasi:
(a) Memberikan lembar soal untuk dikerjakan masing-masing siswa.
(b) Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan jawaban.
(c) Memberikan penguatan dan pujian kepada siswa atas hasil yang telah
dicapai.
3) Kegiatan akhir
(a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
(b) Memberikan motivasi agar siswa rajin belajar dirumah.
(c) Memberikan pengarahan untuk pertemuan selanjutnya.
(d) Mengajak siswa berdoa bersama.
(e) Menutup pembelajaran dengan memberi salam.
a. Observasi
Pengamatan dilaksanakan oleh rekan guru bernama Minarni, S.Pd.SD
yang berkerja di SDN 18 Tanjung Sari sebagai observer. Aspek yang
diamati adalah keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan mengolah nilai tes
hasil belajar siswa berdasarkan lembar soal tes hasil belajar, yaitu:
a) Penilaian Perencanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, merumuskan dan
pengorgnisasian materi, penetapan media pembelajaran, penilaian
kegiatan pembelajaran, Merencanakan pengelelolaan kelas, dan
Perencanaan evaluasi pembelajaran. Pengamatan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh seorang observer, yang mengamati proses
pembelajaran dari awal sampai akhir. Berikut data hasil pengamatan
RPP, yaitu:
Tabel 4.1.1
observasi Penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran
Le
No Kegiatan Skor
2.5
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
C Kegiatan Penutup
2 Melakukan refleksi 1
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Aspek 6
Aspek 7
1 Abi 2 1 1 2 1 1
2 Angga 2 2 2 1 1 1
3 Anisa 3 2 2 2 2 2
4 Claudia 2 1 2 2 2 1
r
5 Dandi 2 2 2 2 2 1
o
6 Deno 2 1 2 2 1 1
k
7 Faris 2 1 1 2 1 1
S
8 Firman 1 1 2 1 1 1
9 Filsi 1 1 1 1 1 1
10 Geovano 2 2 2 2 1 1
11 Gita 3 3 2 3 1 1
12 Hendrik 2 2 3 2 2 2
13 Hermansyah 1 1 2 2 1 1
14 Indah 2 1 1 1 1 1
15 Kesya 2 2 2 2 2 2
16 Lukas 1 1 1 1 1 1
17 Putra 2 2 2 2 2 1
18 Riski 2 2 2 2 2 2
19 Salsabila 3 3 2 2 2 3
20 Surya 3 3 3 2 2 2
Jumlah Skor 40 34 37 36 29 27
Grafik 4.1.3
Grafik Kemampuan Perkembangan Anak
2.5
1.5
Column2
1
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Tabel 4.1.4
1 Abi 50
2 Angga 60
3 Anisa 70
4 Claudia 50
5 Dandi 40
6 Deno 70
7 Faris 50
8 Firman 50
9 Filsi 60
10 Geovano 60
11 Gita 50
12 Hendrik 60
13 Hermansyah 50
14 Indah 70
15 Kesya 70
16 Lukas 50
17 Putra 60
18 Riski 70
19 Salsabila 80
20 Surya 60
Rata-rata 55
d) Refleksi
Grafik 4.1
Grafik Nilai Perencanaan Pembelajaran
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
C Kegiatan Penutup
2 Melakukan refleksi 2
Grafik 4.2.2
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Column1
Column2
Tabel 4.2.3
Kemampuan Perkembangan Anak
Aspek yang dinilai:
a. Pengetahuan awal terhadap materi Selalu Berhemat Energi
b. Pemahaman terhadap materi
c. Mengaplikasikan media pembelajaran yang disediakan yaitu : kertas,
tisu, dan kain.
d. Menganalisis media yang diamati
e. Menuliskan hasil pengamatan
f. Menyimpulkan hasil pengamatan
No Nama Siswa Aspek yang dinilai
A B C D E F
1 Abi 2 2 1 2 2 1
2 Agga 2 2 2 1 2 2
3 Anisa 3 2 2 2 2 2
4 Claudia 3 1 2 2 2 1
5 Dandi 3 3 2 2 2 2
r
6 Deno 2 2 2 2 1 2
o
7 Faris 2 1 1 2 1 1
k
8 Firman 2 1 2 1 2 2
S
9 Filsi 2 2 2 2 2 2
10 Geovano 2 3 2 2 2 2
11 Gita 3 3 2 3 2 2
12 Hendrik 2 2 3 3 2 2
13 Hermansyah 3 2 3 2 2 2
14 Indah 2 2 2 2 2 2
15 Kesya 3 3 2 2 2 2
16 Lukas 2 2 3 2 1 1
17 Putra 3 3 2 2 2 1
18 Riski 3 2 2 2 2 2
19 Salsabila 3 3 2 3 2 3
20 Surya 3 3 3 2 2 3
Jumlah Skor 50 44 40 41 37 37
Grafik 4.2.3
2.5
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
4) Refleksi
a) Perencanaan
1) Membuat RPP
RPP yang digunakan adalah RPP Kurikulum 2013
2) Menyiapkan media pembelajaran
Media pembelajaran yang akan diganakan adalah buluh bambu, kertas
atau plastik bekas, tali kasur, untuk membuat layang-layang.
3) Menyusun lembar pengamatan keterlaksanaan RPP
4) Menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan LKS
b) Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
(a) Membuka pembelajaran dengan memberikan salam.
(b) Mengajak siswa untuk berdo’a bersama.
(c) Melakukan absensi
(d) Melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan sebelumnya.
(e) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin
dicapai.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
(a) Menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab tentang
energi yang siswa ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
(b) Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
(c) Menyiapkan media yang akan digunakan yaitu: buluh bambu,
kertas atau plastik bekas, tali kasur, untuk membuat layang-layang
Elaborasi, Dalam elaborasi terdapat tahapan:
Mengamati
(d) Guru membagi media dan lembar kerja pada masing-masing
kelompok.
(e) Meminta siswa untuk mengamati media dan lembar kerja.
Menanya:
(f) Mengarahkan siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak
diketahui.
Menalar:
(g) Mengarahkan siswa untuk menentukan atau menjawab pertanyaan
pada lembar kerja sebelum melakukan percobaan.
Mencoba:
(h) Mengarahkan siswa untuk melakukan apa yang ada dalam lembar
kerja dan menggunakan media yang telah diberikan.
Membentuk jejaring:
(i) Mengarahkan siswa untuk mengamati perubahan benda yang di
pengaruhi energi.
(j) Mengarahkan siswa untuk berdiskusi didalam kelompok tentang
perubahan benda yang dipengaruhi oleh energi.
(k) Mengarahkan siswa untuk menulis hasil percobaan.
(l) Mengarahkan siswa untuk melaporkan hasil percobaan.
Konfirmasi:
(a) Memberikan lembar soal untuk dikerjakan masing-masing siswa.
(b) Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan jawaban.
(c) Memberikan penguatan dan pujian kepada siswa atas hasil yang
telah dicapai.
3) Kegiatan akhir
(a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
(b) Memberikan motivasi agar siswa rajin belajar dirumah.
(c) Memberikan pengarahan untuk pertemuan selanjutnya.
(d) Mengajak siswa berdoa bersama.
(e) Menutup pembelajaran dengan memberi salam.
c) Observasi
Pengamatan dilaksanakan oleh rekan guru bernama Minarni, S.Pd.SD
yang berkerja di SDN 18 Tanjung Sari sebagai observer. Aspek yang
diamati adalah keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan mengolah nilai tes
hasil belajar siswa berdasarkan lembar soal tes hasil belajar, yaitu:
a) Penilaian Perencanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, merumuskan dan
pengorgnisasian materi, penetapan media pembelajaran, penilaian
kegiatan pembelajaran, Merencanakan pengelelolaan kelas, dan
Perencanaan evaluasi pembelajaran. Pengamatan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh seorang observer, yang mengamati proses
pembelajaran dari awal sampai akhir. Berikut data hasil pengamatan
RPP, yaitu:
Tabel 4.3.1
Lembar observasi Penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran
No Kegiatan Skor
Grafik 4.3.1
Grafik Nilai Perencanaan Pembelajaran
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
b) Kemampuan Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, inti
dan penutup. Kegiatan awal dilakukan kira-kira 10 menit, kegiatan inti
dilakukan selama 50 menit, dan kegiatan penutup dilakukan selama 10
menit. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh seorang
observer, yang mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
Berikut data hasil pengamatan RPP, yaitu:
Tabel 4.3.2
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 Persiapan pembelajaran IPA 3
A Kegiatan Awal
C Kegiatan Penutup
2 Melakukan refleksi 2
Grafik 4.3.2
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Column1
Column2
A B C D E F
1 Abi 3 2 2 2 2 2
2 Agga 3 2 2 2 2 3
3 Anisa 3 3 3 3 3 2
4 Claudia 3 2 2 2 3 3
5 Dandi 3 3 3 2 2 3
6 Deno 2 2 3 2 3 2
7 Faris 3 2 2 2 3 2
8 Firman 3 3 2 2 3 2
9 Filsi 2 2 2 2 3 2
10 Geovano 3 2 3 3 3 3
11 Gita 3 3 2 3 3 3
12 Hendrik 3 2 3 3 3 3
13 Hermansyah 2 2 2 2 2 3
14 Indah 3 2 3 3 3 2
15 Kesya 3 3 3 3 2 3
r
16 Lukas 2 2 2 2 2 3
o
17 Putra 3 3 2 3 3 3
18 Riski
k
S 3 3 2 3 3 3
19 Salsabila 3 3 3 3 3 3
20 Surya 4 3 4 3 3 3
Jumlah Skor 57 49 50 50 52 53
Grafik 4.3.3
Grafik Kemampuan Perkembangan Anak
3.5
2.5
Column2
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
4. Menganalisis media yang diamati mendapatkan rata-rata skor 2,5, hal ini
dapat dimaknai bahwa cara siswa menganalisis media berkategori
cukup baik.
5. Menuliskan hasil pengamatan mendapat rata-rata skor 2,6, hal ini dapat
dimaknai bahwa kemampuan siswa dalam menulis hasil pengamatan
berkategori baik.
Tabel 4.3.4
1 Abi 50
2 Angga 80
3 Anisa 70
4 Claudia 50
5 Dandi 50
6 Deno 80
7 Faris 80
8 Firman 90
9 Filsi 50
10 Geovano 80
11 Gita 90
12 Hendrik 80
13 Hermansyah 60
14 Indah 70
15 Kesya 80
16 Lukas 80
17 Putra 90
18 Riski 80
19 Salsabila 80
20 Surya 80
Rata-rata 73,5
d) Refleksi
a) Perencanaan
1) Membuat RPP
RPP yang digunakan adalah RPP Kurikulum 2013
2) Menyiapkan media pembelajaran
Media pembelajaran yang akan diganakan adalah bola besar dan kardus
besar.
3) Menyusun lembar pengamatan keterlaksanaan RPP
4) Menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan LKS
b) Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
(a) Membuka pembelajaran dengan memberikan salam.
(b) Mengajak siswa untuk berdo’a bersama.
(c) Melakukan absensi
(d) Melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan sebelumnya.
(e) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin
dicapai.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
(a) Menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab tentang
energi yang siswa ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
(b) Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
(c) Menyiapkan media yang akan digunakan yaitu: bola besar dan
kardus besar.
Menanya:
(f) Mengarahkan siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak
diketahui.
Menalar:
(g) Mengarahkan siswa untuk menentukan atau menjawab pertanyaan
pada lembar kerja sebelum melakukan percobaan.
Mencoba:
(h) Mengarahkan siswa untuk melakukan apa yang ada dalam lembar
kerja dan menggunakan media yang telah diberikan.
Membentuk jejaring:
(i) Mengarahkan siswa untuk mengamati perubahan benda yang di
pengaruhi energi.
(j) Mengarahkan siswa untuk berdiskusi didalam kelompok tentang
perubahan benda yang dipengaruhi oleh energi.
(k) Mengarahkan siswa untuk menulis hasil percobaan.
(l) Mengarahkan siswa untuk melaporkan hasil percobaan.
Konfirmasi:
(a) Memberikan lembar soal untuk dikerjakan masing-masing siswa.
(b) Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan jawaban.
(c) Memberikan penguatan dan pujian kepada siswa atas hasil yang
telah dicapai.
3) Kegiatan akhir
(a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
(b) Memberikan motivasi agar siswa rajin belajar dirumah.
(c) Memberikan pengarahan untuk pertemuan selanjutnya.
(d) Mengajak siswa berdoa bersama.
(e) Menutup pembelajaran dengan memberi salam.
c) Observasi
Pengamatan dilaksanakan oleh rekan guru bernama Minarni, S.Pd.SD
yang berkerja di SDN 18 Tanjung Sari sebagai observer. Aspek yang
diamati adalah keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan mengolah nilai tes
hasil belajar siswa berdasarkan lembar soal tes hasil belajar, yaitu:
1) Penilaian Perencanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari
merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, merumuskan dan
pengorgnisasian materi, penetapan media pembelajaran, penilaian
kegiatan pembelajaran, Merencanakan pengelelolaan kelas, dan
Perencanaan evaluasi pembelajaran. Pengamatan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh seorang observer, yang mengamati proses
pembelajaran dari awal sampai akhir. Berikut data hasil pengamatan
RPP, yaitu:
Tabel 4.4.1
Lembar observasi Penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran
No Kegiatan Skor
Grafik 4.4.1
Grafik Nilai Perencanaan Pembelajaran
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
C Kegiatan Penutup
2 Melakukan refleksi 3
Grafik 4.4.2
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
A B C D E F
1 Abi 4 3 3 3 4 2
2 Angga 4 3 2 3 3 3
3 Anisa 4 4 3 3 4 2
4 Claudia 4 2 3 3 3 3
5 Dandi 4 4 3 3 4 3
6 Deno 4 3 3 2 3 3
7 Faris 3 3 3 2 3 3
8 Firman 4 3 2 3 4 3
9 Filsi 3 3 2 3 3 2
10 Geovano 4 3 3 3 4 3
11 Gita 4 4 2 3 3 3
12 Hendrik 3 3 3 3 3 3
13 Hermansyah 3 2 3 2 2 3
r
14 Indah 3 3 3 3 3 3
15 Kesya
o 4 4 3 3 4 3
16 Lukas 3 3 3 3 3 3
k
17 Putra 3 4 3 3 3 3
S
18 Riski 4 4 4 3 3 3
19 Salsabila 4 4 3 3 3 3
20 Surya 4 4 4 3 4 3
Jumlah Skor 73 66 58 57 63 57
Grafik 4.3.3
Grafik Kemampuan Perkembangan Anak
4
3.5
2.5
2
Column2
1.5
0.5
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6
Keterangan Penilaian Perkembangan Anak
1. Pengetahuan awal terhadap materi mendapat rata-rata skor 3.6,hal ini
dapat dimaknai bahwa perkembangan pengetahuan awal anak
berkategori baik.
Tabel 4.4.4
1 Abi 80
2 Angga 90
3 Anisa 80
4 Claudia 50
5 Dandi 50
6 Deno 80
7 Faris 80
8 Firman 90
9 Filsi 70
10 Geovano 80
11 Gita 90
12 Hendrik 80
13 Hermansyah 80
14 Indah 90
15 Kesya 100
16 Lukas 80
17 Putra 90
18 Riski 100
19 Salsabila 100
20 Surya 90
Rata-rata 82,5
b) Refleksi
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran mulai dari Merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran hingga perencanaan evaluasi belajar, pada setiap siklusnya
menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut memberi dampak baik untuk
tahap pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan tahap awal penelitian
tindakan kelas.
2. Pelaksanaan
Keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik, pada
setiap siklusnya menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut berdampak
positif terhadap tercapainya tahapan-tahapan dalam pembelajaran yaitu
mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, mengadakan percobaan,
membimbing siswa dalam menalar, dan mendorong siswa untuk menanya, serta
menyajikan materinya dari hasil diskusi kelompok,, kesemua ini dapat
mendorong siswa untuk memiliki rasa keingintahuan.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa mulai dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus II
pertemuan 2 menunjukkan peningkatan, dengan nilai rata-rata siklus I
pertemuan 1 sebesar 55, naik menjadi 73,5 pada siklus II pertemuan 1 dan
menjadi 82,5. Sementara presentasi ketuntasan siswa naik dari siklus I
pertemuan 1 sebesar 30%, pada siklus II pertemuan 1 menjadi 75% atau naik
35%, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 90% atau meningkat 15%
dari siklus II pertemuan 1 dan hanya 2 siswa dari 20 siswa yang belum tuntas
atau hanya 10%. Dengan demikian pembelajaran ini dinyatakan tuntas.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian serta kelemahan dan hambatan selama
penelitian, maka peneliti dapat memeberikan saran saran sebagai berikut
1. Guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sebisa mungkin
dalam menerapkan metode dan pendekatan dalam pembelajaran yang ada
kaitannya dengan materi yang diajarkan kepada siswa untuk melibatkan
lingkungan sekitar sebagai media secara langsung agar siswa dapat mengetahui
kehidupan yang ada disekitarnya.
2. Sebaiknya dalam pembelajaran IPA khususnya agar leebih banyak melibatkan
siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran agar dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan, agar selain dapat meningkatkan kreativitas
siswa juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
3. Bagi siswa terutama pada kategori yang belum tuntas perlu diberi dorongan dan
motivasi yang lebih agar mereka dapat lebih tertarik untuk mengikuti
pembelajaran.
4. Berdasarkan hasil balajar yang dicapai dengan diterapkannya pedekatan
saintifik dapat dijadikan alternatif untuk diimplementasikan di sekolah dasar
pada materi berbeda dan relevan menggunakan perangkat pembelajaran yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S. B. (2010) Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Herryanto, Nar. Hamid. Akib. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rustaman, Nuryani. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uno, Hamzah.B. (2005) Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Tri Hastuti. 2010. Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Saintifik bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Tambakboyo Semester I Tahun
Pembelajaran 2010/2011.
Wardhani, Igak dan Kuswaya Wihardit. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Winataputra, U.S. dan Tita, R. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka,
DEPDIKBUD.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menuajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi
berbagai perubahan bentuk energi. matahari.
C. Tujuan pembelajaran
1. Melalui kegiatan eksplorasi siswa mampu melaporkan hasil pengamatan perubahan
energi.
2. Melalui kegiatan eksplorasi siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan
dalam bentuk tabel tentang manfaat benda-benda elektronik maupun perubahan bentuk
energi listrik dengan benar
D. Materi Pembelajaran
• Melakukan percobaan.
• Mendiskusikan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara bijak
G.Teknik Penilaian
Sikap : Observasi
Pengetahuan : Tes tulis (Pengamatan dan tes formatif) dan lisan (hasil laporan
pengamatan)
Ketrampilan : Kinerja
Penilaian
a. Peta Pikiran dan Laporan Hasil Percobaan siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√ ) sesuai pencapaian siswa.
b. Sikap siswa saat melakukan diskusi pemecahan masalah dinilai
menggunakan rubric. Beri tanda centang (√ ) sesuai pencapaian siswa.
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
• Tanaman jagung atau tanaman jenis lainnya.
• Kertas, tissue, kain untuk percobaan IPA.
Refleksi Guru
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menuajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi
berbagai perubahan bentuk energi. matahari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan percobaan dan pengamatan uji panas matahari, siswa mampu
mengidentifikasi pengaruh manfaat energy matahari dalam kehidupan sehari-hari
setelah kegiatan pencatatan data hasil percobaan, analisa dan menarik kesimpulan.
D. Materi Pembelajaran
Sumber energi dan perubahan bentuk energi.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperatif
Metode : Eksplorasi, Diskusi dan tanya jawab
F. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan Guru memberi salam. 10 menit
Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah satu siswa
yang ditunjuk.
Guru menyapa siswa.
Guru menempelkan gambar sebuah benda yang dapat
bergerak dengan energi angin.
Guru kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran tentang
sumber energi
Guru memotivasi siswa dengan menga berdiskusi dengan
mengajukan pertanyaan:
Siapa di antara kalian yang pernah membuat kincir angin?
G. Teknik Penilaian
Sikap : Observasi
Pengetahuan : Tes tulis dan lisan
Ketrampilan : Kinerja
H. Instrumen Penilaian
Laporan Hasil Percobaan Kincir siswa diperiksa menggunakan rubrik.
I. Media, Alat dan Sumber pembelajaran
• Kincir angin
Refleksi Guru
C. Tujuan pembelajaran
1. Dengan kegiatan eksplorasi menggerakkan benda-benda di sekitar sekolah,
siswa mampu mengidentifikasi jenis gaya (tarikan/dorongan) yang terjadi
dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Manfaat sumber energy alternative
G. Teknik Penilaian
Sikap : Observasi
Pengetahuan : Tes tulis dan lisan
Ketrampilan : Kinerja
Penilaian
IPA
b. Peta Pikiran dan Laporan Hasil Percobaan siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√ ) sesuai pencapaian siswa.
b. Sikap siswa saat melakukan diskusi pemecahan masalah dinilai
menggunakan rubric. Beri tanda centang (√ ) sesuai pencapaian siswa.
(ada di lampiran)
Kriteria
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1= sangat kurang
Sumber : Buku Pedoman Penilaian PPL FKIP Unpas (2017, hlm. 31)
Lampiran 5
Pembelajaran (RPP).
Tabel 1.2
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
3 Melakukan refleksi 1 2 3 45
Memberi tugas sebagi bentuk tindak
4 1 2 3 45
Lanjut
Jumlah Skor
Kriteria
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
Sumber : Buku Pedoman Penilaian PPL FKIP Unpas (2017, hlm. 32)
Lembar Kerja siswa 1
TUJUAN: Setelah melakukan kegiatan ini siswa mampu menjelaskan manfaat energi panas.
MATERI/SUMBER:
- Kertas
- Tissue
- Kain/sapu tangan
CARA KERJA:
1. Siapkan 2 lembar kertas, 2 lembar tissue, dan 2 helai kain/sapu tangan
2. Basahi semua bahan tersebut dengan air.
3. Jemurlah sehelai sapu tangan, selembar tissue, dan selembar kertas di tempat panas, sedangkan sisanya
letakkan di tempat teduh
4. Amati dan tuliskan perubahan yang terjadi pada benda-benda tersebut setelah 15 menit, 30 menit, dan
60 menit
5. Catatlah hasil pengamatan pada sebuah tabel.
6. Buatlah laporan tentang percobaan ini dengan menggunakan format seperti terlampir.
HASIL YANG DIHARAPKAN: Laporan hasil percobaan dengan format sebagai berikut.
Nama: …………….
Hasil Pengamatan
Perubahan Energi Panas Matahari
Dijemur di bawah Keadaan Benda setelah
matahari
15 menit 30 menit 60 menit
Kertas
Tissue
Kain/sapu tangan
Diletakkan di Keadaan Benda setelah
tempat teduh
15 menit 30 menit 60 menit
Kertas
Tissue
Kain/sapu tangan
d) Wawancara
Tabel 1.6
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat Ibu tentang Pembelajaran subtema
Keberagaman Budaya Bangsaku menggunakan pendekatan
Saintifik?