Anda di halaman 1dari 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA KONKRET PADA

KELAS IV UPTD SEKOLAH DASAR NEGERI 03 KOTO LAMO SEMESTER 1


TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas(PTK)


PDGK4501 pada Program Strata Satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh :
ISNAWITA

856255185
POKJAR HARAU

UPBJJ UT PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2022

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia penyelenggaraan sekolah Dasar berpijak pada beberapa
peraturan perundang-undangan sebagai landasan yuridis. Ada tiga peraturan
perundang-undangan yang dijadikan landasan yuridis penyelenggaraan
sekolah dasar, baik sebagai satuan pendidikan maupun dalam kerangka
pendidikan nasional, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN), dan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (PP Nomor 28 Tahun 1990) (Bafadal,
2003: 11).
Jenjang pendidikan dasar merupakan peranan yang sangat penting
dalammengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, sosial, emosi,
pengetahuan dan pengalaman peserta didik. Melalui pendidikan dasar,
diharapkandapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Di masa yang akan
datang, para siswa akan menghadapi tantangan yang cukup berat karena
kehidupan global yang selalu mengalami perubahan.
Ilmu pengetahuan alam adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
alam sekitar beserta isinya yakni semua benda yang ada di dalam, peristiwa
dan gejala-gejala yang muncul di alam. Materi-materi pelajara IPA memiliki
hubungan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu IPA
merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada sekolah dasar
yang proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompentensi agar peserta didik dapat
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara sistematis.1

1
Fatimah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan
Metode Demostrasi
Dikelas V SDN 10 Biau, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol.5 No.4, hal. 85-96.

1
IPA adalah salah satu mata pelajaran pokok dan menjadi salah satu
dari mata pelajaran yang diujikan dalam asessment kompetensi minimal
(AKM). Tetapi kenyataannya masih ada peserta didik yang kurang tertarik
terhadap mata pelajaran IPA dan hasil belajar IPA juga belum optimal atau
belum mencapai kriteria belajar minimal masih dibawah 70. Kondisi ini
ditandai dalam kegiatan proses belajar peserta didik masih terlihat kurang
antusias, kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran IPA, hal ini terjadi
peserta didik kurang mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
pembelajaran IPA di sekolah. Mata pelajaran IPA yang diupayakan guru kelas
belum menunjukkan peningkatan hasil yang optimal, karena selama ini guru
mengajar dengan menggunakan metode ceramah, proses pembelajaran
berpusatkepada guru (konvensional) tanpa media yang mendukung sehingga
kegiatan pengajaran kurang menarik, tidak menantang yang pada akhirnya
target prestasi yang ditentukan (KBM) tidak tercapai.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan masalah, sehingga
diperlukan suatu pemecahan masalah dan peneliti akan menggunakan media
konkret dalam pembelajaran IPA di kelas IV. Seorang guru dituntut
mempunyai kemampuan dan kecakapan tentang keguruan, dengan demikian
seorangguru dalam mengajar harus memilih media pembelajaran yang dapat
memotivasi peseserta didik sehingga pembelajaran menarik dan hasil belajar
juga mencapai KBM.
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti mengkaji masalah tersebut
melalui penelitian tindakan kelas dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar
IPA Melalui Media Konkret Pada Kelas IV UPTD Sekolah Dasar Negeri 03
Koto Lamo Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022”.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah:
a. Pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik.
b. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran
c. Peserta didik belum bisa memahami materi yang disampaikan
secara baik sehingga hasil belajar rendah.

2
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat diketahui beberapa
faktor yang dapat menyebabkan hasil belajar peserta didik belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditentukan, diantaranya:
a. Guru menyampaikan materi dengan media yang tidak konkret.
b. Proses pembelajaran lebih dominan guru.
c. Guru belum menggunakan berbagai ragam bentuk kegiatanyang
bisa mendorong peserta didik untuk belajar.
3. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti fokus membahas
tentang proses pembelajaran dilakukan melalui media konkret dan
hasil belajar IPA kelas IV UPTD SD Negeri 03 Koto Lamo. Hal ini
bertujuan agar tujuan dari penelitian ini tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada
penelitian tindakan kelas adalah bagaimana peningkatan hasil belajar IPA
melalui media konkret pada kelas IV UPTD Sekolah Dasar Negeri 03 Koto
Lamo Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan hasil belajar IPA
melalui media konkret pada Kelas IV UPTD Sekolah Dasar Negeri 03 Koto
Lamo Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta didik serta
memberikan pengalaman belajar secara menyeluruh.
b. Mempermudah pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep IPA.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu
3
pembelajaran di kelas.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi bagi guru untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hasil Belajar

Purwanto (2008 : 44) menyatakan hasil belajar dapat dijelaskan


dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar.
Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya
input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan
karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi
(finished goods). Hasil belajar menurut Susanto (2013 : 5) adalah perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Di dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dapat dilihat dari
terjadinya perubahan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Tujuan yang dimaksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil
belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dam psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.2

2
Kudisiah, Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Menggunakan Metode Demostrasi
Pada
Siswa Kelas IV SDN Bedus Tahun Pelajaran 2017/2018, Jurnal Ilmiah Mandala Education,
Vol.4No.2, hal.195-202.

5
2. Pembelajaran IPA Kelas IV
A. Pengerian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengertahuan alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di
sekolah dasar (SD). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan
mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
perkembangan teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
pengembangan lebih lanjut dalam penerapan dalam kehidupan sehari hari. 3
Pendidikan IPA di sekolah dasar merupakan upaya untuk menanamkan
pengetahuan tentang alam kepada siswa, sehingga tujuan yang hendak
dicapai yaitu kesadaran akan adanya sang pencipta yang telah menciptakan
alam semesta ini beserta isinya dan fungsinya bagi kehidupan. Selain itu
diharapkan pula siswa memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga
keseimbangan alam sehingga proses kehidupan alam ini tetap berlangsung
dengan baik.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA tersebut tentunya guru harus
memiliki strategi yang tepat, dengan kata lain guru harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan berbagai model
pembelajaran serta metode-metode dalam pelaksanaan pembelajaran.
Sehingga dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dan senang
mengikuti pembelajaran, dengan demikian pemahaman konsep bagian-
bagian tumbuhan siswa akan meningkat.4

3
Surahman dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pokok
Bahasan Makhluk Hidup Dan Proses Kehidupan Melalui Media Gambar Kontekstual Pada Siswa
Kelas II SD Alkhairaat Towera, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol.3 No.4. hal.91-107.
4
Dewilis Setianigsih dkk, Meningkatkan Pemahaman Konsep Bagan-Bagan Tumbuhan
Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Stad Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Laantula Jaya Kec.
Wita Ponda Kab. Morawali, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol.3 No.2, hal.41-52.

6
B. Tujuan Pembelajaran IPA di SD
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan m embuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melesta rikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.5
C. Materi Penelitian
a. Bagian-Bagian Tumbuhan
1) Akar adalah bagian tumbuhan yang umunya berada di dalam tanah.
Untuk beberapa jenis tumbuhan, akar terdiri dari tiga bagian, yaitu
akar utama, cabang akar dan rambut akur.
2) Batang adalah bagian dari tumbuhan yang berada di atas tanah yang
berfungsi sebagai tempat munculnya daun, bunga, dan buah. Pada
tanaman berkayu, batang tersusun dari beberapa lapisan. Lapisan
pertama disebut dengan pembuluh tapis (floem) yang bertugas
mengangkut makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.

Tursinawati, Analisis kemunculan Sikap Ilmiah Siswa Dalam Pelaksanaan Percobaan


5

Pada Pembelajaran IPA Di SDN Kota Banda Aceh, Jurnal Pionir, Vol.1 No.1, hal.67-84.

7
3) Daun berbentuk tipis melebar dan berwarna hijau. Warna hijau
disebabkan karena klorofil, yaitu zat hijau daun. Daun yang lengkap
memiliki bagian-bagian berupa tangkai, pelepah, dan helai daun.
4) Buah merupakan bagian hasil perubahan dari perkembangan bunga.
Perubahan terjadi pada proses perkembangbiakan. Buah terdiri dari
kulit buah, daging buah, dan biji. Bunga terdiri dari atas beberapa
bagian, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik, dasar dang
tangkai bunga.
5) Kelopak, umunya berwarna hijau daun dan berfungsi menutup bunga
di saat masih kuncup. Mahkota merupakan bagian bunga yang indah
dan berwarna warni. Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat
kelamin jantan. Putik sebagai alat kelamin betina. Dasar dan tangkai
bunga sebagai tempat kedudukan bunga.
b. Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan
1) Akar berfungsi sebagai menunjang berdirinya tumbuhan. Jika
tumbuhan tidak memiliki akar, tumbuhan akan mudah dicabut,
mudah roboh ketika diterpa angin, atau hanyut terbawa air ketika
hujan. Akar juga berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam
tanah. Dan akar juga berfungsi menyimpan cadangan makanan,
seperti pada umbi- umbian.
2) Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan. Sebagai tempat
tumbuhnya daun, bunga dan buah. Mengangkut air dab zat mineral
yang diserap oleh akar daun. Menyebarkan makanan dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan, sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan (untuk beberapa jenis tanaman tertentu, misalnya pohon
tebu).
3) Daun berfungsi sebagai tempat membuat makanan atau tempat
terjadinya proses fotosintesis, tempat penguapan air, sebagai alat
pernapasan, dan tempat penyimpanan cadangan makanan.

8
4) Buah berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan
melindungi biji dari pengaruh buruk luar.
5) Bunga berfungsi sebagai alat penyerbukan.
3. Metode Konkret
A. Pengertian Media Konkret
Media merupakan alat bantu dalam yang digunakan pengajar dalam
melakukan pembelajaran. Muhsetyo, dkk (2008:2,3) menjelaskan media
adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana di
siapakan atau disediakan guru untuk mempresentasikan atau menjelaskan
bahan pelajaran serta digunakan siswa untuk dapat terlihat langsung dalam
pembelajaran. Media konkret atau disebut dengan media relia yaitu sebuah
benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar guru dalam melakukan
pembelajaran (Uno, 2014:117). Yulianan (2015:36) menjelaskan media
konkret adalah satu perentara media alat bantu mengajar untuk
menyampaikan pesan kepada siswa untuk memberikan sitimulus, perasaan,
perhatian dan kemauan dalam belajar.6
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media adalah sesuatu yang baik itu manusia ataupun benda yang
dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar guna membantu
memperoleh pesan atau informasi, pengetahuan, keterampilan, ataupun
sikap. Media merupakan alat untuk membantu guru menyampaikan
informasi/ materi kepada peserta didik. Media yang digunakan tidak harus
mahal, tapi juga bisa memanfaatkan media yang ada disekitar peserta didik
atau guru bisa menggunakan pengalaman peserta didik.
Media pada intinya yaitu sarana untuk memudahkan guru dalam
menyampaikan materi dan memudahkan peserta didik dalam memahami

6
Taufiq Ardy Cahyono dkk, Media Konkret Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Mengungkapkan Kalimat Permintaan Maaf Pada Kelas II SD, Jurnal Prakarsa Peadagogia, Vol.3 No.2,
hal. 184-189.

9
materi yang disampaikan guru. Penggunaan media dalam pembelajaran
bisa diciptakan oleh peserta didik maupun guru dengan bahan seadanya,
misal dengan menggunakan barang-barang bakas, barang yang ada di
sekitar lingkungan sekolah maupun menggunakan lingkungan itu sendiri
sebagai media dalam pembelajaran.
B. Fungsi Media Konkret
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Levie Lentz (Azhar Arsyad, 2016 : 19)
mengemukakan empat fungsi media pengajaran, yaitu:
a) Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b) Fungsi Afektif, yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.
c) Fungsi Kognitif, yaitu media visual terlihat dari temuan-
temuanpenelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambarmemperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkadung di dalam pesan.
d) Fungsi Kompensatoris, yaiu media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dan membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.7

7
Saodah, Penggunaan Media Dalam Pembelajaran PKN, Jurnal Pendidika Dan
Dahwah, Vol.2 No.3, hal. 387-395

1
C. Kelebihan dan Kelemahan Media Konkret
 Kelebihan (dalam Mulyani Sumantri, 2007: 178)
1. Membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat
konseptual, sehingga mengurangi kesalahpahaman peserta didik
dalam mempelajarinya.
2. Meningkatkan minat peserta didik untuk mempelajari materi
pembelajaran.
3. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang
aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4. Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5. Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat
melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar
mendalam dan beragam.
 Kekurangan (dalam Mulyani Sumantri, 2007: 179)
1. Membawa peserta didik ke berbagai tempat di luar sekolah
terkadangmemiliki resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.

2. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata


tidak sedikit dan memiliki kemungkinan kerusakan dalam
menggunakannya.
B. PENELITIAN YANG RELAVAN
Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa penelitian
terdahulu yang relavan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang
peningkatan hasil belajar IPA melalui media konkret pada kelas IV UPTD
Sekolah Dasar Negeri 03 Koto Lamo Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022
diantaranya:
Singgih Heriyanto (07108248228) tahun 2014, “Pengaruh Penggunaan
Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa di SD Negeri Gugus
Kelopaking”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media
konkret
(X) mempengaruhi variabel hasil belajar siswa (Y) sebesar 41,6%, sedangkan
sebesar 58,4% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

1
Keryati (F 1083131019), “Penggunaan Media Konkret Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA di SD”. Dapat
disimpukan bahwa penggunaan media konkret dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA.
Istingatul Maulidah (102335112) tahun 2015, “Penggunaan Media
Benda Konkret Dalam Pembelajaran IPA Kelas V di MI Ma’Arif Nu
Penaruban Kecamatan Buka Teja Kabupaten Purbalingga”. Dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan media
benda konkret dalam pembelajaran IPA berjalan dengan maksimal, siswa
terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Hal ini dapat
diperoleh nilai siswa melebihi KKM yang telah ditetapkan.
Dari kajian terdahulu diatas maka dapat dilihat persamaan dan
perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu. Adapun
persamaannya terletak pada objek yang diteliti yaitu sama-sama mengkaji
media konkret. Sedangkan pembahasan penulis yaitu dalam penelitian ini
penulis meneliti akan memaparkan tentang peningkatan hasil belajar IPA
melalui media konkret pada kelas IV UPTD Sekolah Dasar Negeri 03 Koto
Lamo Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022
A. KERANGKA KONSEPTUAL
Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas merupakan aktivitas
mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pembelajaranyang
dilakukan lebih berpusat kepada peserta didik, sehingga peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan cara-cara belajar
mandiri. Belajar aktif peserta didik dapat ditumbuhkan melalui media konkret
dalam proses pembelajaran.

1
B. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka diputuskan hipotesis
Tindakan adalah :
• Upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV UPTD
Sekolah Dasar Negeri03 Koto Lamo melalui media konkret
pada pembelajaran IPA dapat dilaksanakan dengan
menerapkan langkah penggunaan media, penjelasan materi,
tanya jawab, tes, dan kesimpulan.
• Melalui media konkret pada pembelajaran IPA dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV UPTD
Sekolah Dasar Negeri 03 Koto Lamopada materi bagian-
bagian tumbuhan beserta fungsinya.

1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


tindakan kelas. Menurut Iskandar (2009 : 21), menyatakan penelitian tindakan
merupakan suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilaksanakansecara rasional,
sistematis, dan empiris terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru.
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkat kualitas pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh
guru dan dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan dalam proses
pembelajaran. 8
B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV mata
pelajaran IPA pada UPTD SD Negeri 03 Koto Lamo Kec. Kapur IX yang
memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Tempat penelitian UPTD SD
Negeri 03 Koto Lamo Kec. Kapur IX. Waktu penelitian dilaksanakan pada
semester 1 tahun pelajaran 2022/2023.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu kajian yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk
memperbaiki kondisi nyata dimana praktik pelaksanaan pembelajaran tersebut
dilakukan di dalam kelas. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas beberapa
siklus. Menurut arikunto (2008 : 16), setiap siklus terdiri atas 4 tahap yang
lazim dilalui, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Prosedur

8
Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Gaung Persada, 2009).

1
tersebut dilakukan secara berulang sampai perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai. 9

Refleksi
SIKLUS I

Pelaksanaan

Perencanaan
refleksi Pelaksanaan
SIKLUS II

Pengamatan

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Rancangan/rencana awal
Sebelum mengadakan penelitian, menyusun rumusan masalah, tujuan, dan
membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
a. Merencanakan materi pembelajaran peduli terhadap makhluk hidup
menetukan kompetensi dasar dalam RPP.
b. Peneliti menetapkan media yang digunakan.
c. Peneliti merancang skenario penerapan pembelajaran yang dapat
mengaktifkan proses dan meningkatkan hasil belajar.
d. Membuat media penunjuang pembelajaran.
e. Menyusun lembar kerja peserta didik berbentuk tes.

9
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).

1
f. Menyusun lembar observasi peserta didik dan guru.
2. Penerapan Tindakan
Pada tahapan ini, gambaran skenario yang dilakukan adalah :
a. Guru membagikan lembar kerja peserta didik, kemudian beberapa orang
peserta didik menampilkan hasilnya depan kelas.
b. Proses kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c. Peneliti memberi kesimpulan terhadap hasil jawaban yang ditampilkan.
d. Peneliti mengadakan evalusai tes hasil proses pembelajaran tersebut.
Penilaian pseserta didik diperoleh melalui post tes dilakukan saat
kegiatan pembelajaran berakhir bertujuan untuk mengetahui
pemahaman/ penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah
diberikan pembelajaran (Arifin, 2011 : 118).10
3. Observasi
adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,2007 : 127).
Peneliti menggunakan media konkret bertujuan untuk mengamati,
mendengar dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA
melalui media konkret.
4. Refleksi
Berdasarkan data yang telah terkumpul peneliti menganalisis,
merefleksi, dan mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan. Jika
terdapat masalah atau kendala yang muncul dan proses pembelajaran pada
siklus sebelumnya, maka dilakukan proses pengkajian ulang dengan
memunculkan ide-ide perbaikan, melalui siklus selanjutnya sebagai upaya
menyempurnakan tindakan yang telah dilaksanakan dalam setiap siklus
dengan cara memberikan soal tes formatif pada setiap pelaksanaan

10
Arifin, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011).

1
pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar yang dicapai peserta didik.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator perncapaian merupakan tolak ukur dan keberhasilan tindakan
yang telah direncanakan dan berguna untuk penentuan langkah sekanjutnya.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa keberhasilan penelitian ini adalah
apabila hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA mencapai keberhasilan
80%.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan observasi, pencatatan
lapangan dan hasil tes.
1. Observasi
Dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan proses pembelajaran melalui media konkret.
Observer mengamati apa yang terjadi selama pembelajaran. Hal-hal yang
menjadi sasaran pengamatan dalam proses pembelajaran ditandaidengan
memberikan ceklis di kolom yang ada pada lembaran observasi.
2. Tes
Berupa tes evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh hasil belajar
peserta didik tertera pada lembaran berupa soal tes.
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, pencatatan lapangan dan hasil tes.
1. Lembar observasi
Pada dasarnya berisi paparan tentang latar pengamatan terhadap
tindakan praktisi ketika proses pembelajaran melalui media konkret. Unsur-
unsur yang diamati dalam pelaksanaan mengacu pada apa yang tertera pada
butir-butir lembar observasi. Disamping itu juga memuat rancangan
refleksi berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

1
2. Instrument soal
Berupa instrument untuk memperoleh hasil belajar peserta didik yang
digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas
terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran oleh peserta didik.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan
peserta didik memahami pembelajaran materi bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya melalui media konkret.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif . Data
kuantitatif diperoleh melalui tes formatif yaitu tes hasil belajar peserta didik.
Namun pada penelitian ini lebih spesifik pada kuantitatif untuk mengetahui
nilai hasil belajar peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan kriteria yang sejalan dengan Kriteria Belajar Minimal (KBM).
Peserta didik dikategorikan tuntas bila mencapai skor total 70. Menurut
Arikunto (2010), rumus untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal
adalah sebagai berikut:
1. Mencari Nilai Rata-rata

Mx =
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata)
Σx = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
N = Jumlah siswa seluruhnya
2. Persentase Ketuntasan

P= X 100%
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari persentase nya

1
Kriteria:
86 – 100% = Sangat Baik
75 – 85% = Baik
65 – 74% = Cukup
55 – 64% = Kurang
Tindakan dikatakan berhasil apabila keadaan setelah tindakan lebih
baik daripada sebelum tindakan. Artinya, banyak peserta didik yang
mencapai nilai di atas kriteria belajar minimum (KBM) pada Siklus I dan
Siklus II meningkat.

1
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,


2007.

Cahyono, Taufiq Ardy, dkk.“Media Konkret Sebagai Upaya Meningkatkan


Kemampuan Mengungkapkan Kalimat Permintaan Maaf Pada Kelas II
SD”.Jurnal Prakarsa Peadagogia. Vol.3 No.2. hal. 184-189.
Fatimah. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan
Metode Demostrasi Dikelas V SDN 10 Biau”. Jurnal Kreatif Tadulako
Online. Vol.5 No.4. hal. 85-96.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Kudisiah. “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Menggunakan Metode
Demostrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Bedus Tahun Pelajaran
2017/2018”. Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol.4 No.2. hal.195-202.
Saodah. “Penggunaan Media Dalam Pembelajaran PKN, Jurnal Pendidikan Dan
Dahwah”. Vol.2 No.3. hal. 387-395.
Setianigsih, Dewilis. “Meningkatkan Pemahaman Konsep Bagan-Bagan
Tumbuhan Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Stad Pada Siswa
Kelas IV SDN 02 Laantula Jaya Kec. Wita Ponda Kab. Morawali’. Jurnal
Kreatif Tadulako Online. Vol.3 No.2. hal.41-52.
Surahman dkk. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA
Pokok Bahasan Makhluk Hidup Dan Proses Kehidupan Melalui Media
Gambar Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Alkhairaat Towera”. Jurnal
Kreatif Tadulako Online. Vol.3 No.4. hal.91-107.
Tursinawati. “Analisis kemunculan Sikap Ilmiah Siswa Dalam Pelaksanaan
Percobaan Pada Pembelajaran IPA Di SDN Kota Banda Aceh”. Jurnal
Pionir. Vol.1 No.1. hal.67-84.

1
Lampiran 1 RPP Perbaikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) PERBAIKAN

Satuan Pendidikan : UPTD SD Negeri 03 Koto Lamo

Kelas / Semester : IV (Empat) / 1


Tema : 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : 1. Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku
Pembelajaran : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit

A. Kompetensi Dasar
IPA
1.1. Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada
hewan dan tumbuhan.

4.1. Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi


bagian tubuh hewan dan tumbuhan.

B. Indikator
IPA
3.3.1 Mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan.

3.3.2 Menjelaskan bagian-bagian tumbuhan.

3.3.3 Menjelaskan fungsi masing-masing bagian-bagian tumbuhan.

4.4.1 Menyusun langkah-langkahdalam membuat laporan bagian-bagian


tumbuhan.

4.4.2 Menulis laporan bagian-bagian tumbuhan beserta funsginya.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati tumbuhan, peserta didik mampu mengidentifikasi


bagian-bagian tumbuhan.

D. Materi Pembelajaran

Tentang bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya masing-masing.


E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam.

2. Guru mengajakpeserta didik berdo’a sebelum pelajaran dimulai.

3. Guru mengecek kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar


kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan tempat duduk.

4. Guru bertanya kepada peserta didik “ pernahkah ananda melihat


pohon?Apa saja yang terdapat pada pohon?”

5. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan


dipelajari.

6. Guru menyampaikan tahapan pembelajaran dan penilaian yang


akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Masing-masing peserta didik diberikan lembar kerja tentang bagian-


bagian tumbuhan.

2. Peserta didik mendengarkan penjelasanan guru tentang pentingnya


peran tumbuhan sebagai sumber daya alam hayati.

3. Guru membuka pelajaran dengan memperlihatkan satu jenis tumbuhan


yang lengkap.

4. Peserta didik mengamati tumbuhan tersebut.

5. Peserta didik membaca materi tentang bagian-bagian tumbuhan.

6. Peserta didik mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang


disampaikan.

7. Guru memberikan kesempatan beberapa orang peserta didik untuk


menyampaikan hasil lembar kerjanya.

8. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk


memberikan tanggapan atas jawaban yang disampaikan oleh peserta
didik lainnya.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Peserta didik secara bersama membuat kesimpulan materi yang


dipelajari.

2. Guru memberikan penekanan tentang materi agar peserta didik


lebih memahami tentang materi tersebut.

3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

4. Guru dan peserta didik bersama- sama berdo’a untuk mengakhiri


kegiatan pembelajaran pada pertemuan tersebut.

F. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Buku Guru dan Siswa Tema 3 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, jakarta: Kementrian Pendidikandan Kebudayaan,
2013).

2. Media konkret.

G. Penilaian Evaluasi

1. Tes tertulis

2. Observasi (Pengamatan)
Lengkapi tabel fungsi bagian-bagian tumbuhan berikut beserta gambarnya!
1.

No Nama Fungsi Bagian-Bagian Gambar


Tumbuhan
1

5
Lampiran 2 Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI
KOMPONEN GURU

Skor
No. Hal yang Diamati 1 2 3 4
1. Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh
2. Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan SKKD
3. Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang
digunakan
c. Mudah diikuti siswa
4. Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi
5. Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6. Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1
004
LEMBAR OBSERVASI
KOMPONEN MATERI

Skor
No. Hal yang Diamati 1 2 3 4
1. Kesesuaian dengan isi kurikulum:
a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada
silabus
b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum
pada RPP
c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Sistematika penyampaian Materi:


a. Penyajian materi sesuai urutan
b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan
deduktif
c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke
abstrak

3. Urgensi:
a. Sangat dibutuhkan peserta didik
b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
c. Diujikan dalam UAN

4. Menarik:
a. Materi didukung media yang sesuai
b. Materi didukung metode yang menyenangkan
c. Materi dapat direspon secara antusias

Keterangan;
4 : Sangat Sesuai
3 : Sesuai
2 : Tidak Sesuai
1 : Sangat Tidak Sesuai

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1
004
LEMBAR OBSERVASI
KOMPONEN PENGELOLAAN KELAS

Skor
No. Hal yang Diamati 1 2 3 4
1. Tujuan :
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi

2. Ruang:
a. Standarisasi ruangan
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan

3. Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa

4. Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab
c. Kemampuan menciptakan interaksi

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1
LEMBAR OBSERVASI
KOMPONEN SARANA

Skor
No. Hal yang Diamati 1 2 3 4
1. Ketersediaan Sarana Pembelajaran :
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah
c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan

2. Penempatan Sarana Pembelajaran:


a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya
b. Mudah dijangkau
c. Tersimpan dengan rapi

3. Kebermaknaan Sarana Pembelajaran:


a. Membantu kelancaran pembelajaran
b. Memudahkan pemahaman pembelajar
c. Sesuai dengan materi pembelajaran

4. Kelayakan Sarana Pembelajaran:


a. Aman dipergunakan guru
b. Aman dipergunakan siswa
c. Semua sarana layak pakai

Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1
LEMBAR OBSERVASI
KOMPONEN LINGKUNGAN

Skor
No. Hal yang Diamati 1 2 3 4
1. Kenyamanan :
a. Kerasan
b. Sejuk
c. Luas

2. Ketenangan:
a. Aman
b. Sunyi
c. Jauh dari sumber suara yang mengganggu

3. Kebersihan
a. Bebas dari sampah
a. Baunya harum
b. Adanya tata tertib tentang kebersihan

4. Keindahan:
a. Enak dipandang
b. Kerapian penataan
c. Terawat

Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1004
Lampiran 3 Lembar Observasi siswa

LEMBAR OBSERVASI

No Indikator Kriteria penilaian Skor


Siswa mencatat materi dari 1 2 3 4
penjelasan guru dan diskusi
1 Mencatat materi Siswa mencatat materi
dari penjelasan
guru saja dan diskusi saja
Siswa tidak mencatat
Siswa berdiskusi dengan teman
untukmenyelesaikan tugas
2 Kerjasama kelompok
dalam Siswa jarang berdiskusi dengan
kelompok temanuntuk menyelesaikan tugas
kelompok
Siswa hanya diam
ketika diskusikelompok
Siswa mengeluarkan
pendapat/bertanya>_ 2 kali
3 Mengemukak Siswa mengeluarkan
anpendapat pendapat/bertanya>_ 1 kali
Siswa tidak
mengeluarkan
pendapat/bertanya
Siswa menjawab pertanyaan> 2 kali
Menjawa Siswa menjawab pertanyaan 2 kali
4
b Siswa tidak menjawab pertanyaan
pertanyaa
n
Siswa ikut serta dalam
Partisipasi pembuatanlaporan dan
5 dalam persentasi
Siswa ikut serta dalam
pembuatan pembuatanlaporan saja dan
laporan dan persentasi saja
persentasi Siswa tidak ikut serta dalam
pembuatanlaporan dan persentasi

Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

Koto Lamo,...................2022
Pengamat

Rezi Vandra, S.Pd


NIP. 19850101 200901 1004

Anda mungkin juga menyukai