Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE

GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN
PELAJARAN 2022/2023 MIS TANJUNGSARI KECAMATAN
TERSONO KABUPATEN BATANG PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

Pada Bab I ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian. Masing-masing hal tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam era globalisasi,
karena visi pendidikan telah ditekankan pada pembentukan sumber daya manusia
yang berkualitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut
peningkatan mutu pendidikan agar siswa sebagai subjek pendidikan dapat
mengikuti kemajuan tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan,
perubahan dan pembaruan dalam segala aspek yang dapat mempengaruhi
keberhasilan pendidikan. Perubahan itu meliputi kurikulum, sarana dan prasarana,
guru, siswa, serta model dan metode mengajar. Kurikulum merupakan
seperangkat pengaturan atau perencanaan yang memuat tujuan dari pembelajaran,
isi, dan juga kegiatan atau prosedur dari pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah di tentukan. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan
pengembangan lanjutan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis
Kompetensi tahun 2014 dan KTSP 2006.
Permendikbud menetapkan peraturan tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah yang memuat: (1) Kerangka Dasar
Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah merupakan landasan filosofis,
sosiaologis, psikopedagogis dan yuridis yang memiliki fungsi untuk acuan
pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional, pengembangan muatan
kurikulum pada tingkat daerah, serta pengembangan kurikulum pada tingkat
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. (2) Struktur dari Kurikulum Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah merupakan pengorganisasian dari kopetensi inti, mata
pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, serta muatan belajar pada setiap
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada muatan Kurikulum 2013 adalah mata
pelajaran yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan keseluruhan
aspek dari tingkat kemampuan siswa pada proses pembelajaran, hal ini
dikarenakan IPA merupakan bagian dari mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan pencapaian kepada tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan, sehingga dengan adanya proses pengembangan kepada ketiga aspek
tersebut IPA memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam
mengembangkan kemampuan, sikap dan keterampilan ilmiah siswa. Kajian
tersebut sesuai dengan peraturan dari Mendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Pasal 5
Ayat 2 (2014: 3) mengenai konsep dasar dari mata pelajaran IPA yaitu; Mata
pelajaran umum Kelompok A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
Pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai
oleh siswa. Pengertian yang benar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA
sangat diperlukan siswa untuk membangun penalaran tinggi bagi pemecahan
berbagai masalah. Namun masih banyak siswa yang beranggapan bahwa IPA
merupakan mata pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga minat
mereka untuk mempelajari IPA masih rendah. Akibatnya adalah prestasi yang
dicapai siswa pada mata pelajaran IPA juga rendah.
Mata pelajaran IPA sebagai salah satu kelompok mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diajarkan dengan maksud untuk
mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis,kreatif dan mandiri. Dengan demikian diharapkan dalam proses
pembelajaran IPA para siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari serta dapat memecahkan masalah dan
membuat keputusan.

1. Identifikasi Masalah
Pelaksanaan pembelajaran IPA Materi Organ Pernafasan Manusia
dikelas V yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2022 di MIS
Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang masih mengalami
hambatan. Sebagian besar siswanya mempunyai minat untuk belajar yang
kurang, terbukti dari 27 jumlah siswa, hanya 16 (59,3) siswa yang mendapat
nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu 70, sedangkan 11 siswa (41,7%)
nilainya masih dibawah KKM. Sebagian besar siswa masih kesulitan dalam
mempelajari konsep-konsep IPA. Selain itu, motivasi siswa dalam belajar
sehinggag nilai yang mereka dapatkan belum sesuai dengan KKM yang telah
ditetapkan.
Kenyataan pembelajaran kurang memuaskan yang dialami oleh guru
membuat guru mengingat kembali pembelajaran yang telah dilaksanakannya.
Setelah itu, guru melakukan diskusi dengan guru senior maupun kepala
sekolah, hasil diskusi ditemukan beberapa fakta dalam pembelajaran yang
telah dilaksakan, antara lain:
a. Pada awal pembelajaran siswa kutrang antusias.
b. Siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan oleh guru
c. Pada saat diskusi kelompok, hanya beberapa siswa yang terlihat aktif.
d. Siswa kesulitan dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakannya.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan fakta di lapangan bahwa pembelajaran IPA yang terjadi di
MIS Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 41,7% siswa belum
mencapai ketuntasan, khususnya kemampuan kognitif siswa dalam
memecahkan masalah serta aktivitas siswa dan kerjasama siswa dalam
kelompok. Pembelajaran yang selama ini diterapkan hanya sekedar ceramah
dan latihan soal sehingga membuat suasana kelas monoton, membosankan
dan kurang menarik. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran, beberapa
kelemahan guru dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain:
a. Pada kegiatan apersepsi, guru belum mengaitkan pembelajaran dengan
hal-hal yang dekat dengan keseharian siswa.
b. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran diskusi kelompok
belum berhasil.
c. Dalam kegiatan diskusi kelompok, bimbingan yang diberikan terhadap
kelompok belum terlalu maksimal
d. Pada kegiatan penyimpulan materi siswa belum terlalu aktif
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Beberapa kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan, membuat guru bertekad untuk memperbaiki pembelajaran
sekaligus memperbaiki hasil belajar siswa. Kegiatan perbaikan pembelajaran
yang akan dilaksanakan oleh guru adalah melalui dilaksanakannya Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
guru akan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran Cooperative type Group Investigation dipilih guru karena
Cooperative type Group Investigation karena diharapkan pemahaman konsep
siswa mengenai organ pernafasan manusia akan lebih mudah, selain itu
pemahaman siswa terhadap materi akan lebih lama tersimpan dalam memori
siswa. Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Santrock,
2008) yang menyatakan anak-anak dapat menyusun pengetahuan melalui
interaksi sosial dengan orang lain.
Sedangkan yang menjadi focus dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS
Tanjungsari dalam pembelajaran IPA materi Organ Pernafasan Manusia. Serta
meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran melalui
diterapkannya model pembelajaran Cooperative type Group Investigation.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. “Apakah melalui diterapkannya model pembelajaran Cooperative type Group
Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Organ Pernafasan
Manusia pada siswa kelas V semester II MIS Tanjungsari tahun pelajaran
2022/2023?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilaksanakan oleh guru adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS Tanjungsari Kecamatan
Pageruyung Kabupaten Kendal dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) materi Organ Pernafasan Manusia.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada banyak pihak antara
lain siswa, guru, peneliti dan sekolah.
1. Manfaat bagi siswa
a. Siswa merasa senang terhadap pelajaran IPA terutama pada materi Organ
Pernafasan Manusia.
b. Memudahkan siswa untuk memahami konsep dan prinsip IPA yang
disajikan oleh guru.
c. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam pemecahan
masalah, tidak hanya masalah yang berkaitan dengan IPA saja tetapi juga
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat bagi guru
a. Dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan
dapat memberikan motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Meningkatkan kreatifitas guru.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya peningkatan
hasil belajar yang optimal terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar IPA.

Anda mungkin juga menyukai