PENGEMBANGAN KURIKULUM
NIM : 857736794
apabila kurikulum tidak berubah Tentu saja pastinya akan kaku dan tidak sesuai
dengan perkembangan zaman. Pada hakikatnya pendidikan memiliki peran sentral
dalam kehidupan manusia. Ya, pendidikan berhubungan langsung dengan keberadaan
(eksistensi) manusia itu sendiri. Pendidikan sudah ada sejak manusia ada, meskipun
pendidikan baru ada setelahnya. Pada awalnya tugas pendidikan adalah tanggung jawab
penuh keluarga. Namun, saat ini sekolah belajar untuk bekerja sama dengan orang tua
dalam mendidik anak.
2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Anda diminta untuk menjelaskan:
1) Mengamati
Mengamati artinya membaca, mendengar, melihat, dan menyimak fenomena yang
terjadi di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, maka siswa dapat menemukan
masalah untuk dicari solusinya dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru
harus lebih teliti dan peka dalam menyediakan objek pengamatan untuk siswa agar
sesuai dengan konteks materi.
2) Menanya
Menanya adalah proses mempertanyakan suatu permasalahan dari objek yang
diamati. Siswa perlu didorong untuk berpikir kritis dalam mencari rumusan masalah.
Adapun peran guru adalah tidak memaksa siswa untuk bertanya dan memberikan
pujian pada pertanyaan yang sesuai kapasitas siswa.
3) Mencoba
Mencoba artinya melakukan usaha untuk memecahkan masalah dan menemukan
kebenaran hipotesa. Guru bertugas sebagai mentor yang membantu siswa dalam
bereksperimen.
4) Menalar
Menalar artinya memahami, mengaitkan, dan menganalisis suatu konsep dengan
konsep lainnya. Siswa diminta untuk mengumpulkan berbagai sumber referensi yang
digunakan untuk mengolah data dari hasil percobaan. Peran guru adalah memantau
dari satu kelompok ke kelompok yang lain.
5. Mempresentasikan
Mempresentasikan artinya mengomunikasikan kinerja kelompok yang sudah diolah
dan disimpulkan. Siswa bisa menggunakan teknologi penunjang seperti laptop, LCD
projector, dan powerpoint. Peram guru adalah memberikan memperkuat konsep
yang sudah ditemukan oleh siswa.
b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan
tersebut.
A. KOMPETENSI INTI
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI
DASAR
Bahasa Indonesia:
3.2 Mengenal kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang
pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat
dengan cahaya yang terang) yang benar.
PJOK
3.4 Memahami prosedur menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan
bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau tradisional.
4.4 Mempratikkan prosedur menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan
bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau tradisional.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.2.4 Menunjukkan gambar jarak yang baik antara mata dan media menulis
4.2.4 Mendemonstrasikan jarak yang baik antara mata dan media menulis
PJOK
3.4.3 Menjelaskan prosedur menjaga sikap berdiri secara lentur dan seimbang
dalam rangka pembentukan tubuh melalui permainan sederhana dan atau
tradisional.
4.4.3 Mempratikkan prosedur menjaga sikap berdiri secara lentur dan seimbang dalam
rangka pembentukan tubuh melalui permainan sederhana dan atau
tradisional.
D. MATERI
Media Pembelajaran
1. Gambar sikap duduk saat menulis dengan benar.
H. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
2) Penilaian sikap
- Jenis Penilaian : non tes
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Penilaian Kinerja
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 2 Kebumen Guru Kelas
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional
terkait dengan kurikulum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta
untuk menjelaskan
Karena Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi ini banyak
melahirkan kendala, baik yang dialami guru, orang tua maupun murid. Selain itu
tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan
dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi. Hal ini jika terus
dibiarkan tentu akan berpotensi menimbulkan banyak dampak negatif yang
berkepanjangan bagi pendidikan Indonesia, khususnya peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa.
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!
Beberapa ahli sudah menggodok tentang metode pembelajaran yang cocok selama
pandemi ini :
2) Daring Method.
Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa
dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari
Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi
permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung. Metode ini rupanya
bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan
baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di
sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.
Nah, metode daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada
kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap
berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.
3) Luring Method.
Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan.
Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan
memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas
buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol
ketat new normal. Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran
(shift model) agar menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model
pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi
penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini dirancang
untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit saat disampaikan
kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi
mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk sistem
daring.
Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada
metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar
mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home
visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir dari Kumparan, metode ini
disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Fullday Daarul Qur’an, Dr. Mahfud
Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang kurang memiliki kesempatan
untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi. Dengan demikian,
materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik. Karena
materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.
5) Integrated Curriculum.
Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Prof.
Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor Universitas
Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa pembelajaran akan lebih
efektif bila merujuk pada project base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan
projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Metode pembelajaran yang satu
ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan
metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar yang
melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi kesempatan
untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran lainnya.
Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di
semua wilayah, karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi
pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.
6) Blended Learning.
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan
sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap
muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan
pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.
Dikutip dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Henadrita mengungkapkan bahwa
metode blended learning adalah salah satu metode yang dinilai efektif untuk
meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar