Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak- kanak, akan tetapi
kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Sedangkan Hal ini sejalan dengan ketentuan yang secara
tegas dituangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003. “Mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional
harus ditegakkan, dimana dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa pendidikan adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
Salah satu tujuan pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan bakat dan kemampuan individual,
sehingga potensi kejiwaaan anak dapat diaktualisasikan secara sempurna.
Berdasarkan observasi peneliti waktu mengajar di kelas IV SDN Batangbabasal.
Dapat disimpulkan bahwa banyaknya materi pelajaran yang membutuhkan hafalan, cara
guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan mental peserta didik
dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, selain itu
juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian pelajaran yang telah dilakukan,
khususnya pada materi perangkat desa. Pada materi ini siswa sulit untuk menghafal,
sekarang dihafal, besok dihafal, lusa lupa sehingga guru harus mengulang beberapa kali
pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Namun ketuntasan itu tidak kunjung
tercapai. Maka melalui penelitian tindakan kelas, kami akan menerapkan metode
pembelajaran diskusi, yang berkarakter melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran PPKn.
Pengertian metode pembelajaran, menurut Gagne (1970:30), adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara
itu, Briggs (1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Untuk itu dalam pembelajaran
diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Jadi demikian
pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah satu metode yang ingin
penulis lakukan penelitian yaitu metode diskusi yang menurut penulis mampu
meningkatkan hasil belajar. Metode ini diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar
siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Kata lain terciptalah interaksi edukatif.
Interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan
sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa
1
2

banyak aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran perlu dirancang suatu
strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam
belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman.
Permasalahan dalam pencapaian kesuksesan kegiatan pembelajaran kerapkali
disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan monoton
bahkan membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain disebabkan oleh
ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional yang
selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi
berbagai metode yang menantang. Termasuk adanya penyekat ruang struktural yang begitu
tinggi antara guru dan siswa.
Keadaan seperti tersebut diatas juga terjadi pada mata pelajaran apa saja, apalagi
sering didapati di lapangan bahwa pelajaran PPKn sering dialokasikan pada jam-jam
terakhir atau jam setelah olah raga. Hal ini dapat dipastikan, ketika para pembelajar
mengikuti mata pelajaran PKn mereka selalu lelah, malas berfikir, mengantuk, bercanda
dengan teman sebangku bahkan sampai ada yang membuat gaduh seisi kelas dengan ulah-
ulah mereka. Lebih khusus kondisi tersebut dialami oleh siswa-siswi kelas IV SD NEGERI
1 PEMANGKIH SEBERANG.
Dalam melaksankan tugas di lapangan peneliti sebagai guru kelas Sekolah Dasar
masih banyak menemui berbagai kendala. Masih banyak mata pelajaran yang belum
sepenuhnya dikuasai siswa sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan, SD
NEGERI 1 PEMANGKIH SEBERANG di kelas IV terutama dalam mata pelajaran PKn
tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan dengan penguasaan materi masih rendah,
hal ini dapat dilihat dari rata-rata pencapaian nilai ketuntasan dengan tingkat ketuntasan
25%. Dari jumlah 8 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 hanya 2 siswa.
Untuk itu perlu mendapat penanganan dan perhatian peneliti. Selain rendahnya
prestasi belajar siswa, sikap masa bodoh siswa terhadap materi dalam pembelajaran
diabaikan.
1. Identifikasi Masalah
Masih banyak siswa yang belum menguasai konsep dengan benar tentang sistem
pemerintahan desa dan kecamatan. Melihat keadaan yang demikian peneliti merasa prihatin dan
ingin mencari cara terbaik untuk memecahkan maslah tersebut. Salah satu cara yang peneliti tempuh
adalah melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK. Di samping itu PTK ini juga peneliti
lakukan untuk memenuhi Tugas Perkuliahan.
3

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat peneliti ketika merancang kegiatan
perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus.
PTK untuk mata pelajaran PKn berkenaan dengan itu laporan ini memuat pendahuluan,
perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan yang diperoleh, serta kesimpulan dan
tindak lanjut.

2. Analisis Masalah
Setelah melakukan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi sistem
pemerintahan desa dan kecamatan di kelas IV semester I, ternyata guru mengalami beberapa masalah
yang sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami materi ini. Hal ini terlihat pada
hasil tes formatif yang sebagian besar siswa belum mencapai target ketuntasan. Dari 8 siswa hanya 2
siswa ( 25% ) yang mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 6 siswa ( 75% ) belum mencapai target
sehingga hasilnya belum memuaskan.
Selama pelajaran berlangsung siswa terkesan tidak memperhatikan pelajaran, bahkan ada
beberapa siswa yang bermain-main sendiri, memperhatikan suasana di luar kelas, melamun, atau
mengantuk, pada saat guru menyampaikan pertanyaan, siswa tidak merespon dengan jawaban yang
diharapkan guru.
Dari hal tersebut peneliti dengan bantuan teman sejawat telah mengidentifikasi permaslahan
yang terjadi dalam pembelajaran tersebut identifikasi penyebab masalahnya adalah sebagai berikut.
a. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.
a. Guru dalam menjelaskan materi tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
b. Guru dalam memberikan tugas secara bergiliran kepada siswa tidak merata.
c. Siswa kurang antusias / tidak berminat dalam menerima pelajaran.
d. Guru kurang tepat dalam dalam memilih metode.
e. Siswa kurang tertarik pada penjelasan guru.
f. Siswa tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat terungkap bahwa ketidakberhasilan siswa
dalam memahami materi pelajaran disebabkan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.
a. Penggunaan metode ceramah yang dominan.
b. Guru menggunakan alat peraga yang tidak menarik.
c. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa sehingga setiap pertanyaan guru
mendapat respon dari siswa.
d. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif berperan serta
dalam pembelajaran.
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah penulis akan melakukan perbaikan
melalui PTK yang akan difokuskan sebagai berikut.
a. Menggunakan metode yang bervariasi (diskusi dengan tugas).
b. Menggunakan alat peraga yang menarik.
c. Memberikan motivasi kepada siswa.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif berperan serta dalam
pembelajaran.

Dengan demikian rumusan masalahnya sebagai berikut.


1. Bagaimana cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn terutama materi sistem
pemerintahan desa dan kecamatan ?
2. Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi pada materi sistem pemerintahan desa dan
kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran yang juga
merupakan pengalaman peneliti sebagai guru di SD adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn terutama materi
Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan
2. Menganalisis pengaruh penerapan metode diskusi pada materi Sistem Pemerintahan Desa dan
Kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Guru Kelas
a. Sebagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
b. Memmperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi
guru karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dikelolanya.
c. Dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
sendiri.
5

e. Merupakan bahan diskusi dengan teman sejawat untuk meningkatkan motivasi belajara siswa
dalam pembelajaran yang kondusif.

2. Bagi Siswa
a. Merupakan alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn
sesuai dalam pembelajaran yang kondusif.
b. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki belajara siswa, sehingga
lebih dapat meningkatkan kemampuan guru.

3. Bagi Penulis
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran PKn sebagai guru kelas, sehingga
mampu menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
b. Untuk meningkatkan bekal dalam mengajar, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan melalui kegiatan penelitian.

4. Bagi Sekolah
a. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan citra sekolah di masyarakat, sehingga masyarakat
simpati sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya untuk meningkatkan pendidikan di
lingkungannya.
b. Sekolah yang gurunya sudah mampu membuat inovasi / perubahan maka perbaikan
pembelajarannya memberi kesempatan yang besar bagi guru dan sekolah untuk berkembang.

5. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dalam memilih dan menerapkan metode dan media pembelajaran
PKn serta menambah pengalaman pembelajaran sebagai tugas profesional.
1

Anda mungkin juga menyukai