Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS FLIPPED

CLASSROOM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


PERSERTA DIDIK KELAS X PERHOTELAN DI SMK PGRI AMLAPURA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencakup minat, keinginan, dan
kecakapan belajar. Faktor ekstern diantaranya guru dengan segala strateginya. Dalam
mengemban tugas, guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran, karenanya
dituntut selalu melakukan inovasi pembelajaran mencakup penemuan dan pemanfaatan
media, pengelolaan kelas, dan mengatur strategi pembelajaran dengan baik (Lusiana,
2022).
Dalam praktik pembelajaran yang penulis lakukan selama ini , pembelajaran kurang
variatif dengan hanya menggunakan metode ceramah dengan media papan tulis. Guru
hanya berfokus pada bagaimana sedapat mungkin mengajar target pelajaran pelajaran yang
telah dirumuskan di dalam kurikulum. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tidak
menyenangkan, siswa tidak antusia, pasif dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran
sehingga berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika menjadi rendah.
Siswa merasa jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang kurang bervariatif.
Bahkan tugas yang diberikan oleh guru-guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh,
dan hanya sekedar mengumpulkan tugas untuk mendapat nilai saja. Pemahaman siswa
terhadap materi yang diberikan oleh guru juga belum sesuai harapan.
Melihat permasalahan di atas, maka guru harus mampu mengambil langkah
perbaikan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa. Motivasi dan keakfitan
siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar guru dapat dilakukan
dengan cara yang menyenangkan dan well being. Untuk itu dibutuhkan inovasi yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa

2. PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang situasi dan kondisi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah: (1) Motivasi belajar Fisika siswa
yang masih rendah, yang dibuktikan dengan hasil dari angket motivasi siswa yang mana hasilnya
adalah motivasi belajar siswa berada dalam kategori rendah, (2) Peserta didik kurang aktif dalam
proses pembelajaran dilihat dari aktifitasnya selama proses pembelajaran, (3) Hasil belajar peserta
didik yang rendah, dilihat dari hasil penilaian harian, (4) Guru kurang menguasai model
pembelajaran inovatif, sehingga lebih sering menerapkan model pembelajaran konvensional
Praktik ini penting untuk dibagikan karena: (1) Dengan praktik ini dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, (2) Dapat memotivasi diri pribadi sebagai seorang guru untuk dapat
meningkatkan kompetensi diri serta merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif, (3) Dapat
menjadi bahan referensi dan menginspirasi teman sejawat untuk dapat digunakan dalam mengatasi
permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah:
1) Sebagai fasilitator bagi peserta didik dengan cara menyusun dan menyiapkan perangkat
pembelajaran (Modul Ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrument evaluasi)
yang inovatif sehingga merangsang ketrampilan 4C (Critical thinking, Collaboration,
Commucation, and Creative) abad 21
2) Memberikan suasana belajar di dalam kelas yang menyenangkan dan efektif sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan
3) Mengimplementasikan model dan media pembelajaran yang tepat dan bervariatif.
2.2 Tantangan
Tantangan yang dihadapi saat inovasi pembelajaran diimplementasikan adalah:
1) Pada saat penyajian masalah, permasalahan yang disajikan kurang mampu untuk
menggali keberagaman jawaban dari siswa, hal ini dikarenakan permasalahan yang
disajikan kurang tepat. Masalah yang disajikan bersifat closed (tertutup)
2) Pada saat penyajian fenomena belum mampu menggali rasa ingin tahu siswa
3) Pada saat proses diskusi kelompok, tidak semua siswa aktif dalam
mengkomunikasikan hasil eksplorasinya, cenderung hanya siswa tertentu yang
mendominasi, hal ini dikarenakan LKPD yang disajikan kurang menuntun siswa
untuk berbagi peran
4) Pada saat proses menyajikan hasil diskusi/presentasi, masih banyak siswa yang
membaca, hal ini karenakan siswa kurang dilatih untuk presentasi tanpa membaca
teks
Dalam pembuatan Praktek baik ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang
turut mendukung sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Pihak-
pihak tersebut adalah:
1) Perserta didik sebagai sentral dalam prosespembelajaran
2) Guru sebagai fasilitator
3) Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses
pembelajaran
4) Kepala sekolah SMK PGRI Amlapura yang telah memberikan keleluasan dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
5) Rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
2.3 Aksi
Langkah-langkah yang dilakukan unt uk menghadapi tantangan saat mengimplementasikan
pembelajaran inovatif ini adalah sebagai berikut:
a) terus belajar dan berlatih untuk mencari topik permasalahan yang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan
b) terus mengarahkan dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
maupun saat diskusi kelompok
c) terus melatih dan mengarahkan serta memotivasi siswa untuk berani tidak membaca teks saat
presentasi
d) membuat rubrik penilaian yang memungkinkan siswa presentasi secara mandiri
Proses yang dilakukan pada saat Pelaksanaan pembelajaran inovatif ini adalah: (1)
Menyiapkan perserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) Menyiapkan seluruh alat dan
bahan yang dibutuhkan, (3) Melaksanakan praktek pembelajaran dengan menerapkan metoda dan
media yang sudah dirancang, serta (4) Melakukan evaluasi dan refleksi
Serta Pihak yang terlibat dan sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
ini adalah:
a). Pihak yang terlibat pada saat proses pembelajaran yaitu:
1) Guru dan peserta didik.
2) Kepala Sekolah dan teman sejawat.
3) Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran
selama PPG.
b) Sumber daya atau Materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini antara lain:
1) Kemampuan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru.
2) Sarana dan prasarana yaitu: Modul ajar, LKPD, EBooks/jurnals, papan tulis, spidol, dan lain
sebagainya.
3) Proyektor, Jaringan internet, Laptop, Smartphone.
2.4 Refleksi
Dampak dari aksi dan langkah- langkah yang dilakukan yaitu:
Pelaksanaan Best Practice ini penulis melihat dan membuktikan hasil/ dampak yang sangat baik yaitu:
a) Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning, membuat perserta didik semangat
dalam belajar, cepat berfikir dan berusaha menjawab, serta membuat perserta didik aktif
mengerjakan tugas baik individu/ kelompok dan dapat mengambil bagian dalam proses
pembelajaran secara utuh.
b) Penggunaan model ini dianggap sangat berhasil dan sangat efektif jika digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan suasana kelas pada saat penulis melakukan praktek,
motivasi belajar perserta didik yang mengalami peningkatan dari 80,2,% pada PPL 1 menjadi
92,3%pada ppl 2, hasil belajar siswa melaui tes tertulis dan hasil refleksi di akhir pembelajaran.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :
a) Respon kepala sekolah dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
b) Rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model
pembelajaran inovatif yang telah saya laksanakan karena berdampak besar terhadap motivasi
belajar perserta didik.
c) Respon perserta didik sangat positif , mereka sangat menyukai penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning ini. Hal ini dapat dilihat dari suasana kelas pada saat pembelajaran
berlangsung, hasil belajar perserta didik, maupun hasil refleksi yang dilakukan pada akhir
pembelajaran dimana perserta didik menyatakan bahwa mereka sangat menyukai model
pembelajaran ini.
Yang menjadi faktor keberhasilan terlaksananya pembelajaran inovatif ini yaitu :
a) Dukungan dan bimbingan dari dosen dan guru pamong serta teman mahasiswa yang selalu
memberi motivasi dan serta saran yang mendukung kegiatan PPl ini.
b) Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat turut membantu memberikan fasilitas dan waktu
dalam melaksanakan praktek ini.
c) Antusias perserta didik dalam mengikuti pembelajran meskipun kegiatan pembelajaran seperti
ini baru mereka dapatkan
d) Dapat mengantisifasi atau mengatasi tantangan yang dihadapi sebelum hari pelaksanaan PPL
e) Melakukan refleksi setiap tahapan yang dilalui
Pembelajaran dari seluruh proses Bast Pactice ini :
a) Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya seorang guru harus memiliki kesiapan yang
cukup baik agar pembelajaran dapat terlaksana dengan terarah sesuai dengan tujuan yang telah
dirancang.
b) Terus melakukan inovasi- inovasi baru akan membawa hal yang sangat baik terhadap
perkembangan dan motivasi belajar perserta didik.
c) Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat menyenangkan.

3. KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT


3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembeajaran PBL berbasis flipped
classroom terbilang efektif dan layak dijadikan praktik baik pembelajaran, karena mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa dilihat dari hasil angket motivasi belajar.
2) Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari lebih guru dituntut lebih tertib dan
terstruktur. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (modul ajar) secara
sistematis dan cermat
3) Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan . hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media pembelajaran
guru menjadi lebih variatif dan inovatif.

\
3.2 Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah:

1) Tetap berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan melakukan


pemetaan awal karakteristik meteri fisika yang akan diajarkan dengan inovasi yang akan
dilakukan
2) Terus belajar dan berlatih melakukan inovasi pembelajaran melalui diskusi dengan teman
sejawat atau pun mengikuti kegiatan workshop pembelajaran inovatif supaya kegiatan yang
dilakukan semakin lebih baik lagi serta sistematika dalam kegiatan pembelajaran lebih
terurut
3) Mengaktifkan komunitas belajar untuk menyusun LKPD yang lebih baik
4) Selalu mengarahkan dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif saat kegiatan pembelajaran
dan diskusi kelompok

4. DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Wibowo. 2016. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran
Berdasarkan Gaya Belajar Di Smk Negeri 1 Saptosari.
https://journal.uny.ac.id/index.php/elinvo/article/view/10621

Henricus Totok Yulianto. 2023. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Model Problem Based Learning(Pbl).
https://www.ojs.cahayamandalika.com/index.php/teacher/article/view/128/71

Sudiatmika I Ketut. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning(Bpl)


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Fisika Siswa Kelas X Rpl 2
Semester Genap Di Smk Negeri 1 Negara.
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/widyadari/article/view/488/387

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Menengah. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2022).

Anda mungkin juga menyukai