PENDAHULUAN
SITUASI
Alasan praktik ini penting untuk dibagikan sebagai pengalaman dan perbaikan
dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Selain itu bisa menjadi
masukan untuk rekan guru yang mengalami masalah yang sama. Dan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Setelah dilakukan identifikasi masalah melalui refleksi diri, wawancara guru, kepala
sekolah dan pakar, yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu:
1. Guru diharapkan menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, agar kesan
siswa terhadap pelajaran IPA tidak membosankan lagi.
2. Faktor guru dalam pemilihan model dan media pembelajaran
3. Keaktifan siswa yang kurang saat pembelajaran.
4. Kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas
5. Kurangnya bimbingan latihan soal yang berbasis HOTS Tantangan itu yang
menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti
menerapkan
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinyadengan
berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta
modelpembelajaran lainnya yang mendukung.
Beberapa pihak terlibat dalam mendukung pembelajaran ini dimulai dari guru
sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran,kepala sekolah sebagai penasihat dan
pimpinan di sekolah, rekan sejawat sebagai narasumber dan partner kerja, dosen
sebagai mentor kegiatan pembelajaran, guru pamong sebagai mentor kegiatan
kegiatan pembelajaran dan rekan mahasiswa PPG sebagai teman bertukar pikiran
serta peserta didik.
AKSI
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru,
diantaranya yaitu :
1. Berkaitan dengan pembelajaran IPA yang terkesan membosankan peserta
didik guru dapat memberikan penjelasan manfaat dari pembelajaran yang
akan mereka pelajari, dan guru membuat suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan. Dengan memberikan motivasi kepada siswa berupa kata-kata
positif, dengan menambahkan beberapa kegiatan seperti bernyanyi, melakukan
eksperimen dalam pembelajaran sehingga membangkitkan semangat peserta didik
dan memunculkan kedekatan guru dan peserta didik.
2. Pemilihan model dan media yang tepat menjadi sebuah hal yang harus dapat
diatasi oleh guru. Dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik,
dan kemampuan guru tersebut. Guru juga diyakini sudah menguasai sintak dari
model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap satu sampai akhir
yang di tuangkandalam kegiatan pembuka, inti, dan penutup.
Pada pembelajaran ini guru menggunakan tahapan atau langkah-langkah pembelajaran
berikut:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual ataupun kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
3. Terkait keaktifan peserta didik guru dapat melakukan beberapa hal seperti
memberikan reward/apresiasi. Apresiasi / reward tidak harus dalam bentuk
hadiah / benda dapat juga dengan memberikan pujian,tepuk tangan. Selain
memberikan reward/apresiasi, diskusi kelompok dapat membuat peserta didik
menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, diskusi juga akan melatih peserta didik
dalam berpikir kritis dan juga membangun rasa percaya diri.
Respon peserta didik pada pembelajaran ini dapat dilihat dari antusias peserta
didik saat mengikuti pembelajaran yang dirasa berbeda dari pembelajaran -
pembelajaran sebelumnya. Peserta ddik juga menyatakan pembelajaran kali ini
menyenangkan disampaikan melalui kegiatan refleksi. Keaktifan siswa saat
pembelajaran juga menjadi tolak ukur guru pembelajaran berjalan menyenangkan,
aktif, dan tidak membosankan
3. Faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari inovasi yang dilakukan
Peran guru dalam memilih model, media, pendekatan menjadi sangat penting
dalam keberhasilan inovasi pembelajaran. Penguasaan guru terhadap setiap
langkah-langkah pembelajaran yang disusun juga menjadi salah satu faktor
keberhasilan
III. KESIMPULAN
Pada kegiatan yang dihasilkan dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik
sudah mengalami perbaikan dilihat dari rata-rata yaitu 98.83 dikarenakan peserta
didik yang mendapat nilai diatas KKM sudah mencapai 96% yaitu 23 orang dan
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM hanya 1 orang dengan presentase
4%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 50. Hal ini menunjukan bahwa
model PBL berbantuan media audiovisual berupa video dan benda kongkrit yang di
gunakan oleh guru sudah tepat dan dapat mempermudah siswa dalam memahmi
pelajaran dan memberikan motivasi belajar yang baik kepada peserta didik. Sehingga
kegiatan belajar efektif dan menyenangkan Pemilihan model pembelajaran,
pemanfaatan media, benda kongkrit, pemanfaatan TPACK berupa video serta
kemampuan guru menguasai kelas dapat menciptakan pembelajaran yang menarik
dan tidak membosankan yang dapat membantu peserta didik memahami
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
3. https://bpmpgorontalo.kemdikbud.go.id/2021/05/01/pentingnya-media pembelajaran-
dalam- proses-belajar-mengajar-disekolah
Lampiran :
a. Hasil Penilaian Pengetahuan