Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
“AKSI NYATA”

Peningkatan Kreatifitas Dan Minat Peserta Didik Kelas VIII


SMP.Negeri 48 Makassar
MATERI TEKS INTERAKSI TRANSAKSIONAL
MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Disusun Oleh :
Nama : KARTINI, S.Pd.
No. UKG : 201501777931
NIM : 23086099199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN (PPG.DALJAB)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR (UIM)
TAHUN 2023 – 2024
PENDAHULUAN

Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berorientasi HOTS. Dalam praktik
pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku
Murid, buku guru dan beberapa sumber yang sesuai materi. Penulis meyakini bahwa buku
tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based
Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran
dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks Murid untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Dalam Problem Based Learning Murid dituntut untuk mampu memecahkan
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based
Learning (PBL) membelajarkan Murid untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
PEMBAHASAN

I. SITUASI :
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
1. Kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru
2. Kurangnya penguasaan kosakata
3. Tidak memiliki teman atau partner dalam berbicara
4. Suasana kelas pembelajaran Bahasa Inggris yang cenderung monoton dan membosankan
5. Peserta didik kurang percaya diri dalam melafalkan atau mengucapkan kosakata Bahasa
Inggris

Praktik ini sangat penting untuk dibagikan


Peserta didik sebagai partisipan aktif harus diberikan motivasi, dan juga dibekali dengan
keterampilan untuk berpikir tingkat tinggi(HOTS). Salah satu model pembelajaran yang
berorientasi pada HOTS adalah model Problem Based Learning yang menuntun peserta didik
untuk menganalisis permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di
depan kelas. Model pembelajaran ini mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk berpikir kritis dan berlatih
memecahkan masalah. Praktik pembelajaran writing dengan menggunakan metode diskusi dan
presentasi untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam menulis dan menyusun
kalimat menggunakan Bahasa Inggris. Setelah itu, peserta didik harus mempresentasikan hasil
tulisannya di antara kelompok diskusi yang lain. Dalam menerapkan teknik ini, guru menemukan
kelebihan-kelebihan,diantaranya:
• Merangsang siswa kreatif memberikan gagasan atau ide
• Berani mengungkapkan pendapat
• Dapat bertukar pikiran
• Bekerjasama dengan baik
• Belajar menjadi pemimpin
• Mentransfer pengetahuan dengan jumlah peserta banyak
• Peserta lebih aktif

Peran dan tanggung jawab sebagai seorang guru


Guru bertanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan
hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Peran guru juga sebagai
fasilitator, yaitu lebih menghargai dan memperhatikan peserta didik. Sedangkan sebagai
motivator, yaitu guru memantik semangat dan minat belajar peserta didik.
II. TANTANGAN :
Tantangan untuk mencapai tujuan
Berdasarkan hasil pengamatan, adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based
Learning dalam aksi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan
menyenangkan dalam pembelajaran.
2. Penggunaan bahan ajar yang tepat.
3. Bahasa Inggris jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap produk inovasi
5. Guru harus memiliki kompetensi dalam membuat dan mengembangkan metode
pembelajaran seperti permainan didalam pembelajaran

Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti
memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta
penggunaan model pembelajaran yang tepat sasaran.

Yang terlibat pada PPL Aksi Ke 2 yaitu :


1. Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris
2. Guru sebagai fasilitator dan katalisator
3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL
Aksi Ke 2
4. Rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan PPL

III. AKSI :
Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:
Berdasarkan hasil analisis, dipilih solusi untuk permasalahan tersebut, antara lain:
1. Menggunakan media pembelajaran yang interaktif dengan TPACK seperti video
pembelajaran pada fase orientasi peserta didik sehingga peserta didik tertarik untuk
mempelajari lebih lanjut materi what are you doing (Functional text)
2. Penerapan model pembelajaran “Problem Based Learning” dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik sehingga hasil belajarnya meningkat.
Adapun sintaks PBL antara lain:
• Orientasi peserta didik kepada masalah.
• Mengorganisasikan peserta didik.
• Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
• Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3. Penggunaan media Power Point dan video pembelajaran serta metode diskusi membuat
peserta didik merasa senang dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu
mereka.
4. Mencari bahan ajar yang dapat mendukung materi.
5. Melakukan penilaian:
• Pengetahuan
• Keterampilan
• Penilaian Sikap

Bagaimana prosesnya:
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan menggunakan media audio visual (Video dan PPT).

Urutan langkah pembelajaran:


Kegiatan Pendahuluan Pada tahap pendahuluan, kegiatan yang dilakukan guru meliputi:
1. Kegiatan Motivasi dan Apersepsi
- Pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
“Good morning, students?” “How are you?”

- Mengecek kehadiran siswa


- Apersepsi : look, Iffah is writing. Saylendra is sitting in the classroom and What are
we doing?
- Motivasi: It is very important to learn about this material, because by learning teks
prsesent continous you will know, about people activities at that time
fase 1 : Orientasi terhadap masalah
(creativity, thinking dan inovation)
- Peserta didik merespon apersepsi yang di berikan guru berupa jawaban atas pertanyaan
- Peserta didik memainkan sebuah permainan yang berkaitan dengan kata kerja
- Peserta menyimak video dan mencatat informasi di dalam video tersebut
https://www.youtube.com/watch?v=feai5JCEzqs
- Peserta didik mengamati gambar yang di siapkan guru dan membuat kalimat pendek
sederhana berdasarkan Gambar yang di siapkan guru
- Peserta didik mendapatkan penjelasan dari guru mengenai present continous
- Peserta didik mendapatkan lkpd yang di bagikan untuk dikerjakan

Fase 2 : Mengorganisasi peserta didik


Collaboration
- Peserta didik membentuk kelompok terdiri 6 orang setiap kelompoknya
- Peserta didik berkelompok dan mendiskusikan sebuah gambar bersama teman
- Peserta didik berdiskusi dan membagikan tugas untuk mencari informasi terkait kegiatan
yang sedang berlangsung berdasarkan gambar

Fase 3 : Membimbing dan penyelidikan


Critical thinking and problem solving
- Dengan di dampingi guru, peserta didik berkelompok mendiskusikan lkpd yang di berikan
guru

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Collaboration
- Masing masing kelompok berdiskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah terkait
kegiatan yang sedang berlangsung di lkpd
- peserta didik dalam merencanakan, menyiapkan, mengembangkan dan menyajikan hasil
temuannya

Fase 5 : menganalisa dan mengevaluasi proses pencerahan masalah


Communication
- Guru meminta peserta didik untuk memperagakan hasil temuan yang telah mereka buat
dari hasil diskusi bersama teman teman
- Melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah di lakukan

2. Kegiatan Penutup :
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman tentang hal-hal penting
yang telah dipelajari.
- Guru memberikan penghargaan / reward kepada peserta didik
- Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam
mengikuti pelajaran selanjutnya.
- Guru memberikan tugas tentang what can they do and what will they do dan dikumpulkan
- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menutup kelas dengan doa

3. Yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran adalah:


1. Guru : Berperan sebagai fasilitator
2. Peserta didik :Sebagai pusat pembelajaran, terlibat secara aktif baik fisik maupun
psikologi dalam kegiatan pembelajaran serta memberikan respon atas instrumen
keterlaksanaan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
3. Rekan Sejawat : Membantu sepenuhnya dalam kegiatan aksi ini
4. Kameramen : Yang membantu penulis dalam proses perekaman kegiatan PPL aksi 2

4. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:
1. Alat pembelajaran:
• Laptop
• LCD
• Smartphone
2. Materi /Sumber belajar:
• Buku sumber : Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Kelas VIII.
• Kamus Bahasa Inggris
• Buku “English for Nusantara untuk SMP/MTs”,Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, danTeknologi, 2022, kelas VIII.
• Modul/ Bahan ajar

IV. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK :


Bagaimana dampak dari aksi dari langkah- langkah yang dilakukan?
1. Penguasaan kosakata peserta didik meningkat.
2. Motivasi dan semangat belajar siswa meningkat, terlihat dari siswa yang terlibat aktif
dalam pembelajaran.
3. Peserta didik sudah mulai mampu berpikir kritis.
4. Adanya metode diskusi menjadikan peserta didik bisa bekerjasama dengan baik untuk
menyelesaikan permasalahan mereka yang tertuang dalam LKPD.
5. Peserta didik mampu menulis teks deskripsi pendek.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?


1. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang di aplikasikan dalam bentuk
gambar dan video yang di padukan dengan power point interaktif sudah bisa di katakan
efektif karena siswa bisa menikmati proses pembelajaran dengan semangat dan tidak
mudah bosan. Di akhir pembelajaran siswa dan guru mengadakan refleksi dan evaluasi
dengan menanyakan beberapa pertanyaan secara acak kepada siswa. Dan hasilnya
mereka bisa menjawab dengan baik sesuai dengan materi yang sudah di ajarkan.
2. Penggunaan metode pembelajaran PBL (aksi 1 & aksi 2) Problem based learning
membuat siswa lebih bersemangat. Hal ini di buktikan dengan jumlah siswa di kelas yang
aktif meningkat di bandingkan sebelum menggunakan PBL.
3. Penggunaan metode pembelajaran PBL (Project Based Learning) untuk PPL. Dengan
observasi terhadap pola interaksi peserta didik di kelas di dapatkan bahwa dengan PBL
semua peserta didik bisa aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun
mereka belum aktif berbicara tapi segi psikomotor passive students berusaha untuk
bergabung dan melaksanakan instruksi yang di berikan.
4. Dampak penggunaan media berbasis TPACK adalah guru lebih mudah untuk
menerangkan kepada siswa tentang konsep yang di pelajari.

Respond peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran adalah senang. Bisa di lihat saat
kegiatan refleksi di akhir pembelajaran siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran tidak
menakutkan dan tidak membosankan. Media pembelajaran juga mudah untuk dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat di tentukan oleh penguasaan guru terhadap media
pembelajaran , metode, model dan langkah pembelajaran pada RPP yang sudah di buat.
Pembelajaran yang bisa di ambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah
guru lebih kreatif dan innovative dalam mengembangkan model, metode dan langkah atau
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan di laksanakan.

Dalam proses pembelajaran berlangsung respond dari lingkungan sekitar dari dosen, guru
pamong dan teman sejawat , peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik senang dan bersemangat karena dapat terlibat langsung dari sebuah kegiatan
pembelajaran yang menarik.
2. Kepala sekolah dan teman sejawat juga merespond positif karena walaupun saya sedang
dalam proses pendidikan tetapi semua tugas seperti mengajar dan administrasi semua bisa
terlaksanakan dengan baik walaupun dengan banyak hal yang harus di kerjakan.
3. Guru pamong dan dosen berpesan untuk lebih memperhatikan tehnik pengambilan video dan
kualitas video saat PPL.Kualitas video juga semakin baik seiring dengan semakin sering
mengedit video.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?


1. Respon Kepala Sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang
dilakukan?
Faktor-faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah:
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat membantu peserta didik
dalam mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dunia nyata.
2. Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mampu
berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Penggunaan media video pembelajaran dan PPT juga menjadikan pembelajaran itu
menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat peserta didik dalam pembelajaran.
4. Adanya kerjasama yang baik dari semua pihak, antara lain; kepala sekolah, guru, dan peserta
didik, sehingga proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Yang menjadi faktor tidak berhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu:
1. Pengambilan video pada saat pelaksanaan proses pembelajaran PPL Aksi Ke 2 belum
optimal.
2. Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri dalam melaksanakan presentasi di kelas.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?


Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan uraian di atas adalah bahwa dalam
suatu proses pembelajaran, guru perlu berperan sebagai fasilitator, yang bisa menganalisis
seluruh masalah yang dialami oleh peserta didik kemudian mencari alternatif solusi untuk
penyelesaiannya. Selain itu, guru juga berperan sebagai motivator, yang akan selalu memberikan
semangat dan motivasi kepada peserta didik dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar
mereka.
Sebagai pendidik, juga dituntut untuk bisa menggunakan model pembelajaran dan
metode yang tepat, interaktif dan inovatif, sehingga bisa menciptakan kelas yang kondusif dan
menyenangkan.

Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik
dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah dan
Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
DAFTAR PUSTAKA
Buku sumber : Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII,
Kamus Bahasa Inggris
Menurut Ira Irzawati, dkk (2021):
from https://www.researchgate.net/scientific-contributions/Ira-Irzawati-
Rosana, D., Widodo, E., Setianingsih, W., & Setyawarno, D. (2020). PelatihanImplementasi
Assessment Of Learning, Assessment For Learning dan Assessment As LearningPada
Pembelajaran IPA SMP di MGMP Kabupaten Magelang. Jurnal Pengabdian MasyarakatMIPA
dan Pendidikan MIPA. 4(1): 71-78. Retrieved
fromhttps://journal.uny.ac.id/index.php/jpmmp/article/view/34080/14177Tambolongan, 19
Oktober 2023Dibuat oleh, Disetujui oleh, (Rahmawati,S.Pd ) (Husna Husain,S.Pd)
Amir, M Taufiq. 2012. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada
Media Group.
Masek, Alias dan Sulaiman Yamin 2010. ”Problem Based Learning: Adapting Model of
Monitoring and Assessement Towards Changing to Student Centered Learning”. Journal of
Tehnical Education and Training/Vol 2, No. 1, 9-19.
Barrows., 2001. ”The Tutors (Teachers) Role in Problem-Based Learning Curriculum”.dari
http;// edaff.siumed.edu. Diakses pada tanggal 15 Juli 2006

Anda mungkin juga menyukai