Anda di halaman 1dari 13

A.

PTK BAHASA INGGRIS SEAKING SMP


TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan
lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap ide, gagasan, dan perasaan
menjadi sangat dibutuhkan. Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang dimiliki manusia dan
merupakan sarana perhubungan rohani yang sangat penting dalam hidup bersama (dalam Soejono,
1983). Dengan kemampuan berbahasa, seseorang akan mampu berkomunikasi dengan lainnya.
Sebagaimana diungkap Pringgowidagdo (2001) bahwa bahasa menjadi sarana komunikasi manusia
dalam berhubungan sosial.
Keterampilan berbahasa seseorang dapat dikembangkan melalui lembaga pendidikan formal semacam
sekolah. Bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran penting dan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kemampuan siswa berkomunikasi dengan baik. Melalui pembelajaran Bahasa Inggris,
siswa dibekali dengan pengetahuan formal bahasa, baik yang terkait dengan pengetahuan kaidah
bahasa, proses berbahasa, maupun keterampilan berbahasa. Download ptk bahasa inggris smp 
Keterampilan berbahasa meliputi empat macam, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Berbicara adalah merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan. Dengan berbicara akan terjalin komunikasi
secara langsung antara komunikasi dan komunikator yang mencakup proses transaksi dan negosiasi
dalam interaksi mereka. Kemampuan berbicara sangat penting, terkait dengan prinsip utama
pembalajaran bahasa bahwa awalnya anak dibelajarkan berbicara dan mendengarkan, baru kemudian
membaca dan menulis. Dengan keterampilan berbicara yang memadai, seseorang akan mampu
berkomunikasi lebih efektif dengan yang lain. Dengan demikian, ia akan mampu mengkomunikasikan
segala sesuatu dengan lancar, baik dan lengkap. Senada dengan prinsip ilmu bahasa bahwa bahasa itu
selengkap-lengkapnya ada dalam bentuk ucapan (dalam Syafeie, 1997).

Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang paling awal dan menjadi fondasi bagi
jenjang sekolah di atasnya. Sesuatu yang diperoleh di sekolah dasar akan menjadi pedoman dan
anutan untuk sekolah lanjut, bahkan sampai dunia kerja (Harefa, 2000). Pada masa sekolah dasar
(SD), siswa berada dalam masa pendoktrinan. Sesuatu yang diperolehnya dalam masa itu akan
tertanam kuat, termasuk pembelajaran keterampilan berbahasa. Pembekalan keterampilan yang
memadai sejak di sekolah dasar akan memberi dampak positif bagi siswa dalam kelanjutan
sekolahnya. Dengan demikian, siswa akan berhasil menjadi manusia bagian peradaban modern yang
mampu menguasai ilmu dan teknologi dan sekaligus mengomunikasikannya secara baik pula.
Sayangnya, hal itu kurang diperhatikan oleh guru yang masih berorientasi pada materi sehingga
kemampuan siswa dalam berinteraksi dan berkomunikasi menjadi kurang terlatih. Hal inilah yang
dijumpai di SMPN 6 ... Kecamatan ... Kabupaten .... Guru Bahasa Inggris yang mengajar kelas IX
mengeluhkan keadaan siswanya yang kurang terampil berkomunikasi lisan. Berdasarkan dialog dan
diskusi yang terjadi pada tanggal 20 Juli 2015, ditemukan sejumlah kendala dalam pembelajaran
Bahasa Inggris di sekolah dasar tersebut. Guru itu mengeluhkan bahwa sebagian besar siswanya
kurang terampil berbicara dan selalu merasa kesulitan mengungkapkan ide dan gagasanya secara
lisan. Padahal, kemampuan pemahaman materi mereka bagus dan komunikasi keseharian mereka juga
dalam bahasa Inggris. Data lapangan dari guru menunjukkan bahwa dari 28  siswa yang mempunyai
nilai diatas 70 dalam pelajaran bahasa Inggris secara umum lebih dari 70%, sedangkan dalam
berbicara justru lebih dari 70% yang nilainya kurang dari 65. Kondisi riil proses pembelajaran yang
digambarkan guru antara lain, interaksi belajar yang cenderung hanya searah, siswa jarang sekali
merespon guru. Hanya sedikit siswa yang mau dan mampu menjawab pertanyaan guru secara lisan,
padahal jawaban tertulisnya bagus. Dalam kegiatan diskusi, siswa juga tampak kurang antusias dan
banyak diam. Guru juga merasa kesulitan untuk menggerakan siswa maju berbicara di depan kelas.
Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 doc Mereka tampak takut, tertekan, stres, selalu mengeluh dan
bersikap masa bodoh jika diberi tugas berbicara.

Kondisi nyata di sekolah dasar tersebut menunjukkan bahwa kemampuan akademik siswa cukup baik,
tetapi dalam hal berbicara mereka sangat kesulitan. Setelah digali bersama secara dialogis dan
demokratis, ditemukan bahwa faktor penyebab rendahnya keterampilan berbicara siswa disebabkan
faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan kondisi siswa, seperti sikap, psikologis
dan motivasi belajar siswa yang kurang mendukung. Faktor eksternal berkaitan dengan keadaan di
luar siswa, seperti lingkungan, model belajar, peran guru, strategi ajar, materi dan media yang ada.
Berbagai teknik dan model pembelajaran yang merangsang berbicara siswa telah dicoba oleh guru,
seperti memberi pertanyaan lisan, mengadakan diskusi kelompok, memberi tugas pidato, menugasi
penanggapan masalah secara lisan dan sebagainya. Tetapi, ternyata belum dapat membuat siswa
terampil berbicara. Justru kegiatan belajar berbicara menjadi pelajaran yang menyebalkan dan
menakutkan bagi siswa. Hal ini diakui oleh beberapa siswa (25 juli 2011) dalam wawancara informal
yang dilakukan di lapangan.

 Dengan kondisi semacam itu, wajar saja jika keterampilan berbicara siswa menjadi rendah. Dengan
demikian, guru sangat berharap adanya suatu teknik yang dapat melatihkan siswa terampil berbicara
tanpa membebani siswa. Hal ini ditujukan agar siswa mempunyai keterampilan memadai dalam
berbicara karena banyak lomba yang menuntut keterampilan berbicara (presentasi) di samping
kemampuan tulisnya. Demikian pula arahan KBK yang berorientasi pada keterampilan berbahasa
siswa. Kurikulum KTSP memuat keterampilan berbicara dari jenang kelas 1 sampai 6. Oleh karena
itu, peneliti bersepakat bahwa masalah yang paling penting dan perlu penanganan segera dalam materi
Bahasa Inggris adalah pembelajaran keterampilan berbicara dan berusaha menerapkan teknik yang
tepat untuk membuat siswa terampil berbicara dan senang dengan kegiatan berbicara.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan hasil ulangan formatif siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi bercerita
di kelas IX semester 1 SMPN 6 ... Kecamatan ... Kabupaten .... hanya ada 6 siswa dari 28 siswa yang
mencapai kriteria ketrampilan berbicara. Download ptk bahasa inggris smp pdf Dalam proses kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung, suasana di kelas terlihat tidak kondusif. Banyak siswa yang tidak
fokus terhadap materi pelajaran. Bahkan tidak ada siswa yang belum bisa menyampaikan pendapatnya
dengan berani dan percaya diri.
Dari refleksi dan analis hasil tes formatif yang diperoleh siswa, maka peneliti segera mendiskusikan
dengan teman sejawat dan konsultasi dengan supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain karena tingkat kepercayaan diri siswa yang
kurang dalam berbicara di depan kelas, dan siswa lebih percaya diri jika berbicara (menyampaikan
pendapat) di depan kelas secara berkelompok (didampingi temannya). Oleh karena itu perlu dicari
metode belajar yang tepat, yang bisa menambah kepercayaan diri siswa untuk berbicara di depan
kelas, dalam hal ini peneliti memilih metode berbicara di depan kelas dengan berpasangan,
dilanjutkan dengan berkelompok, dimana dipakai permainan terka gambar.

1.3. Analisis Masalah


Dari hasil diskusi kecil dangan teman sejawat dan bimbingan supervisor, terungkap beberapa masalah
yang mengakibatkan siswa kurang percaya diri untuk berbicara di depan kelas. Untuk itu peneliti
berusaha menganalisis masalah¬masalah di atas. Akhirnya terungkap beberapa masalah yang harus
diatasi adalah sebagai berikut:
a. Siswa kurang terbiasa berbicara di depan kelas.
b. Siswa kurang percaya diri jika sendiri.
c. Guru kurang memberi motivasi terhadap anak.

1.4. Rumusan Masalah


Penelitian tindakan kelas ini berupaya untuk menerapkan suatu teknik pembelajaran yang sesuai
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara, termasuk meningkatkan keterampilannya
dalam bersosial, berpikir kritis, dan menambah percaya diri. Permasalahan yang muncul dalam
keterampilan berbicara siswa cukup kompleks, meliputi faktor internal dan eksternal. Adapun masalah
yang akan diteliti dan dicari pemecahannya melalui peneliti ini dibatasi pada upaya peningkatan
keterampilan berbicara siswa dengan menemukan teknik mengajar berbicara yang tepat dan
menyenangkan. Penelitian ini disepakati untuk dilakukan di kelas IV berhubung kelas tersebut
merupakan kelas yang paling memungkinkan dan menjadi sumber masalah ini. Dengan demikian,
rumusan masalah penelitian ini adalah:
Apakah dengan teknik permainan terka gambar yang dilakukan secara berkelompok dapat
meningkatkan ketrampilan berbicara pada siswa kelas IX semester 1, SMPN 6 ... Kecamatan ...
Kabupaten .... tahun ajaran 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian


Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampi lan berbicara siswa kelas IX
Semester I SMPN 6 ... tahun ajaran 2015/2016. Download ptk bahasa inggris smp Menggunakan
teknik permainan terka gambar yang dilakukan berkelompok.

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Berikut deskripsi kontribusi hasil penelitian yang diarah melalui penelitian tindakan ini.
1.6.1. Bagi Siswa
Bagi siswa, hasil penelitian ini akan dapat meningkatkan keterampilan berbicaranya menjadi lebih
baik, disamping menumbuhkan sikap dan rasa percaya diri siswa.
1.6.2. Bagi Teman Sejawat
Bagi para guru di sekolah dasar yang terlibat, penelitian ini adalah suatu usaha untuk meningkatkan
dan memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Para guru dapat mengambil hikmah penelitian ini
sebagai salah satu contoh penelitian tindakan guna peningkatan mutu pembelajaran yang mereka
lakukan. Mereka juga akan mendapatkan pengalaman untuk meneliti sebagai upaya meningkatkan
profesionalisme guru.
Bagi pihak sekolah, kontribusi hasil peneliti ini adalah secara konkret untuk meningkatkan kualitas
proses belajar dan luaran siswa. Melalui penelitian seperti ini masalah pembelajaran dapat dikaji,
diteliti dan dituntaskan. Dengan demikian, kualitas sekolah juga akan menjadi lebih baik. Di lain
pihak, dengan adanya penelitian ini di sekolah, budaya meneliti di lingkungan sekolah dapat dibina
dalam usaha meningkatkan keprofesionalan pendidikan.

B.CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMP


KELAS IX
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.2. Pembelajaran Bahasa Inggris 
Pendidikan bahasa Inggris di lembaga formal dimulai dari SMP. Jumlah jam pelajaran bahasa Inggris
di SMP/MTs kelas VII, VIII dan IX sebanyak 18 jam pelajaran. Banyaknya jumlah jam pelajaran
Bahasa Inggris dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang baik serta
mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan melalui bahasa yang
baik pula.
2.1.3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris 
Bahasa Inggris merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SMP/MTs, karena bahasa
Inggris mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat pen¬ting bagi kehidupan sehari-hari. Contoh
ptk bahasa inggris smp kelas 9 pdf  Tujuan memperlajari bahasa inggris adalah sebagai bekal disaat
kita semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi.
Setiap orang wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak berjalan di
tempat, karena itu menurut saya menguasai bahasa inggris adalah bekal yang baik.
Manfaat mempelajari bahasa inggris sendiri tidak terlalu jauh dengan tujuannya, hanya saja sebagai
manfaat tentunya hal ini diartikan lebih spesifik. Dengan menguasai bahasa inggirs seseorang dapat
berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka
dan dengan itu pastinya seorang IT telah memiliki modal besar untuk melangkah dalam dunia yang
kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.
Dari tujuan tersebut jelas tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Inggris di SMP/MTs adalah
sebagai wadah untuk mengembangakan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sesuai dengan
fungsi bahasa itu, terutama sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa Inggris di SMP dapat
memberikan kemampuan dasar berbahasa yag diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah
menengah atas maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu. Selain itu
pembelajaran bahasa Inggris juga dapat membentuk sikap berbahasa yang positif serta memberikan
dasar untuk menikmati dan menghargai sastra Inggris. Dalam pembelajaran bahasa Inggris perlu
diperhatikan pelestarian dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa, serta pembinaan rasa persatuan
nasional.
2.1.4. Ketrampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa awal yang dikuasai siswa.
Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan untuk mengungkapkan bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengungkapkan pikiran, ide, gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan ekspresi
bahasa lisan yang berlangsung tatap muka dan dibantu oleh gerak tangan serta mimik pembicara
(Arsyad, 1993).
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang penting dikuasai dalam belajar bahasa.
Berbicara menjadi suatu alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Demikian diungkap
Tarigan (1984) bahwa berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan
faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik dan lenguistik sedemikian ekstensif secara luas.
Lebih jauh Aristoteles (Dipodjojo, 1984) mengatakan bahwa kegiatan berbicara itu terjadi apabila
terpenuhi tiga unsur, yakni pembicara, pembicaraan atau pesan, dan lawan bicara atau audience.
Berhubung dengan keterampilan berbicara, pembelajaran bahasa hendaknya memperhatikan berbagai
kemampuan siswa untuk dapat berbicara secara baik. Kemampuan yang diperlukan dalam berbicara
yang baik menurut Dallman (SyafeI, 1997) adalah sebagai berikut. 1) pengucapan bunyi yang bahasa
yang baik dan jelas, 2) pengucapan bunyi yang betul, 3) menyatakan sesuatu dengan tegas, 4) sikap
berbicara yang baik, 5) nada bicara yang menyenangkan, 6) menggunakan kata yang tepat makna, 7)
menggunakan kalimat efektif, 8) mengorganisasi pokok pikiran dengan baik, 9) mengetahui kapan
bicara dan kapan mendengar, dan 10) berbicara bijak – mendengar sopan. Download ptk bahasa
inggris smp kelas 9 Kesepuluh keterampilan tersebut dapat terangkum dalam empat kemampuan
penting berbahasa, yaitu: kemampuan intonasi, kemampuan kosakata, kemampuan kalimat dan
kemampuan berbicara lancar.
Tujuan utama pembelajaran bahasa adalah berkomunikasi. Seseorang dapat menjalin komunikasi
harmonis jika proses negosiasi dan transaksi terjalin baik. Pembicara harus dapat berbicara dengan
baik, artinya terampil dalam berbicara untuk dapat mengesankan sebagai pembicara yang menguasai
masalah dan memiliki kepercayaan diri. Oleh karena itu, pembicara perlu memperhatikan beberapa
faktr\or penunjang keefektifan berbicara.
2.1.5. Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara
Berbicara yang efektif melibatkan dua faktor penting, yaitu faktor kebahasaan dan faktor non-
kebahasaan. Faktor kebahasaan merupakan faktor yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam
komunikasi yang meliputi: a)ketepatan ucapan, b) pilihan kata, dan c) ketapatan sasaran pembicaraan.
Sebagai guru hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor diatas dan faktor diluar itu dalam upaya
meningkatkan keterampilan berbicara para siswa. Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 doc Faktor
non-kebahasaan di sisi lain berhubungan dengan faktor diluar bahasa yang ikut mempengaruhi
keberhasilan komunikasi, antara lain :
a. Sikap wajar, tenang dan tidak kaku
b. Pandangan yang diarahkan kepada lawan bicara
c. Kesediaan menghargai pendapat orang lain
d. Gerak-gerik dan mimik yang tepat
e. Kenyaringan suara yang menentukan
f. Kelancaran
g. Penalaran
h. Penguasaan topik
2.1.6. Penilaian Kemampuan Berbicara
Ada berbagai cara untuk menilai keterampilan berbahasa (berbicara) yang dinilai ketika seseorang
berbicara mencakup faktor yang digunakannya dan nonkebahasaan yang ada ketika ia berbicara.
Didalam penelitian ini akan digunakan penelitian berbicara yang masing-masing aspek diperinci
dalam beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut dinilai dengan rentang nilai yang dibuat berdasarkan
kriteria tertentu. Berikut kriteria dan skor nilai yang digunakan dalam penelitian berbicara di
penelitian ini, yang diadopsi dari buku Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, yang
ditulis oleh Burhan Nurgiantoro, tahun 2010.
2.1.7. Pengertian Permainan
Bermain atau permainan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan
alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak (Sudono, 2000). Jika pengertian bermain dipahami dan sangat
dikuasai kemampuan itu akan berdampak positif pada cara kita dalam membantu proses belajar anak.
Montessori (dalam Sudono, 2000), seorang tokoh pendidikan menekankan bahwa ketika anak
bermain, ia akan mempelajari dan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, perencanaan dan persiapan lingkungan belajar anak harus dirancang dengan saksama
sehingga segala sesuatu merupakan kesempatan belajar yang sangat menyenangkan bagi anak itu
sendiri. Mayke (dalam Sudono, 1995) dalam bukunya “Bermain dan Permainan” menyatakan bahwa
belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang,
menemukan sendiri, mengeksplorasi, mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep
serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya. Download ptk bahasa inggris smp pdf Di sinilah
proses pembelajaran terjadi. Mereka mengambil keputusan, memilih, menentukan, mencipta,
memasang, membongkar, mengembalikan, mencoba, mengeluarkan pendapat dan memecahkan
masalah, mengerjakan secara tuntas, bekerja sama dengan teman, dan mengalami berbagai macam
perasaan.
Bermain pada hakikatnya adalah meningkatkan daya kreativitas dan citra diri anak yang positif
(Hughes dalam Sudono, 1995). Unsur-unsur yang merupakan daya kreativitas adalah kelancaran,
fleksibel, pilihan, orisinal, elaborasi dengan latihan menjawab, luwes dalam menerima beragam
jawaban, mampu memilih jawaban yang paling tepat, jawaban yang tidak menyontek. Untuk itu, perlu
adanya kerja keras. Hal itu juga akan menimbulkan motivasi dan keinginan untuk bekerja dengan
baik, sehingga akan terjadi proses belajar sampai menghasilkan produk. Proses ini bisa disebut dengan
4P, yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk (Utami Munandar dalam Sudono, 1991).
Pengalaman-pengalaman itulah yang merupakan dasar dari berbagai tingkat perkembangan dan sangat
membantu meningkatkan kemampuan anak.
2.1.8. Teknik Permainan Terka Gambar
Dalam dunia pendidikan, guru hendaknya mengenal dan memahami hal-hal yang berkaitan tentang
bagaimana cara meningkatkan belajar siswa, beberapa diantaranya guru harus tepat memilih, strategi,
model, dan teknik pembelajaran. Dalam hal ini peneliti berfokus pada teknik permainan terka gambar.
Teknik Permainan Terka Gambar, yakni suatu teknik dalam pembelajaran yang menggunakan media,
alat peraga gambar, atau benda nyata dalam proses pembelajarannya. Dalam teknik ini ada unsur
permainannya sehingga dapat menarik minat belajar siswa dan siswa tidak merasa jenuh atau bosan
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan Teknik Permainan Terka Gambar yang peneliti
susun adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Membentuk kelompok dengan anggota 2 anak (sebangku).
3. Menyajikan materi sebagai pengantar.
4. Guru menunjukkan dan memperlihatkan benda atau gambar dalam kehidupan sehari-hari,
kemudian guru memberi contoh mendeskripsikan benda atau gambar tersebut.
5. Setelah selesai menjelaskan, guru mengambil beberapa benda atau gambar yang berbeda dan tidak
memperlihatkan dahulu kepada siswa. Kemudian guru mengundi urutan kelompok yang akan maju ke
depan kelas.
6. Guru meminta kelompok yang mendapat nomor urut 1 maju ke depan kelas, kemudian memilih
salah satu benda atau gambar yang telah disediakan guru. Download ptk bahasa inggris smp   Setelah
memilih, kelompok tersebut mendeskripsikan benda atau gambar yang telah dipilihnya di depan kelas.
Begitu seterusnya sampai kelompok terakhir.
7. Guru melakukan Evaluasi
8. Refleksi dan Penutup
2.2. Kerangka Pikir
Pembelajaran berbicara, yang terintegrasi dalam pelajaran bahasa Inggris, merupakan bagian
pembelajaran keterampilan berbahasa yang penting. Masalah penelitian ini adalah kurang
memadainya keterampilan berbicacara siswa. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Faktor yang
menjadi sasaran observasi penelitian ini adalah kegiatan berbicara siswa dalam proses belajar dan
kemampuan berbicara siswa. Artinya, bahwa keterampilan berbicara mencakup aspek proses
pembelajarannya dan hasil yang diperoleh dari pembelajaran itu.
Dalam penelitian ini teknik permainan terka gambar. Suatu teknik pembelajaran yang
mengkombinasikan permainan dengan gambar-gambar yang akan merangsang keterampilan berbicara
siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan keterampilan berbicara mereka. harapannya secara
proses belajar siswa yang dilakukan secara berkelompok, akan memotivasi siswa untuk berbicara
sebanyak mungkin tanpa rasa takut dan minder. Sementara itu, kemampuan berbicara siswa pun dapat
ditingkatkan selama pembelajaran berlangsung.
Selain hal diatas, teknik permainan terka gambar ini menuntut siswa untuk lebih aktif interaktif dan
guru hanya sebagai fasilitatos saja. Keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan itu sangat berharga dan
berguna untuk perkembangan keterampilan berbicaranya. Demikian juga, melalui teknik ini siswa
akan bermain sambil belajar. Dengan demikian, suasana kelas dapat dibuat tidak menjemukan dan
mengangkan. Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 pdf Siswa dapat menikmati pembelajaran dan
melatihkan keterampilan berbicaranya.
2.3. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis yang muncul dalam penelitian ini adalah bahwa dengan pembelajaran berbicara
yang menerapkan teknik permainan terka gambar yang dilakukan secara berkelompok dapat
meningkatkan ketrampilan berbicara pada siswa kelas IX semester 1, SMPN 6 ... Kecamatan ...
Kabupaten .... tahun ajaran 2015/2016?

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMPN 6 ... Meskipun
lingkungan sekolahnya tidak luas dan berlokasi pinggir sawah namun fasilitas di SMP ini cukup baik
dan lengkap.
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan, yang meliputi keseluruhan kegiatan
penelitian dari persiapan hingga pelaporan. Pelaksanaan dilakukan di semester genap atas
permohonan guru dengan alasan kelas IX saat itu adalah kelas yang bermasalah seperti yang muncul
dalam penelitian ini (baca lampiran: Refleksi Guru).
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di kelas IX semester gasal 2015/2016 SMPN
6 ... Kecamatan ... Kabupaten .... propinsi ....
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IX SMPN 6 ... Guru pelaksanaan tindakan ini adalah
guru yang diajak berkolaborasi dalam penelitian. Guru merasa kesulitan menggerakan siswanya untuk
maju berbicara didepan kelas. Para siswa tampak takut, tertekan, stres, selalu mengeluh, dan bersikap
masa bodoh jika diberi tugas berbicara. Download ptk bahasa inggris smp kelas 9 Hal ini dirasakan
menjadi kendala guru dalam pembelajaran Bahasa Inggris, sehingga dipilihlah kelas ini sebagai
subjek penelitian. Adapun objek penelitian tindakan ini adalah peningkatan keterampilan berbicara
para siswa.

3.2. Variabel yang Diselidiki


Variabel yang diteliti ada 2, yaitu:
1. Teknik permainan terka gambar sebagai variabel bebas.
2. Ketrampilan berbicara siswa sebagai variabel tergantung.
Dalam penelitian ada 2 variabel yaitu aktivitas siswa selama penerapan permainan terka gambar
melalui diskusi kelompok dan prosentasenya sebagai variabel pertama, sedangkan variabel kedua
adalah ketrampilan berbicara siswa setelah teori ini.

3.3. Prosedur Penelitian


Yang pertama dilakukan adalah perencanaan tindakan berdasarkan temuan yang ada. Perencanaan
dilakukan secara umum dan khusus. Perencanaan umum dilakukan di awal kegiatan penelitian,
sedangkan perencanaan khusus dilakukan pada tiap siklusnya yang lebih menekan pada implementasi
tindakan per siklus. Rencana tersebut dilakukan dengan integrasi tindakan didalamnya. Perencanaan
umum meliputi :
a) Bentuk tindakan dalam penelitian sesuai tujuan dan masalah. Dalam penelitian ini Teknik
permainan terka gambar yang digunakan namun perencanaan umum mengarah pada model atau
tekniknya yang lebih spesifik untuk dilakukan di kelas.
b) Pembentukan kelompok siswa yang direncanakan sesuai teknik yang digunakan dalam tiap
siklusnya.
c) Materi pelajaran yang disiapkan dan dikembangkan dengan berpedoman pada materi yang ada di
kurikulum kelas IX dan sesuai dengan tindakan penelitian dan arah yang akan dicapai.
d) Pembuatan instrumen yang sesuai untuk memotret kondisi selama penelitian. Instrumen yang
dibuat diselaraskan dengan bentuk penelitian tindakan, yakni berupa catanan lapangan, pedoman dan
lembar observasi, pedoman dan lembar refleksi, format penugasan, lembar interview dan sebagainya.
e) Ancangan format pengukuran keberhasilan dilakukan untuk melihat keberhasilan penelitian secara
proses dan hasil. Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 doc Pengukuran kemampuan siswa dilakukan
dari awal penelitian dan selama tindakan penelitian dilakukan penilitian kemampuan berbicara
dilakukan secara individu maupun kelompok.
Berkaitan dengan hal teknis penelitian, secara lebih rinci, dilakukan dalam perencanaan di awal tiap
siklusnya. Perencanaan siklus 1 dilakukan setelah kegiatan prasurvei, bersamaan dengan analisis hasil
prasurvei tersebut. Sementara perencanaan untuk siklus Sementara perencanaan untuk siklus 2
dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus sebelumnya.
Pemberian tindakan dan pengamatan (observasi) dilakukan dalam waktu bersamaan. Penelitian
dilakukan dalam beberapa siklus (dua siklus) dengan mempertimbangkan atas pencapaian hasil yang
diharapkan.
a) Siklus pertama dalam penelitian ini secara garis besar kegiatannya menggunakan teknik terka
gambar dengan berpasangan (paired storytelling). Dua orang siswa berpasangan berbicara didepan
kelas menebak sebuah gambar yang telah disediakan guru dengan topik tertentu. Siklus I terlaksana
dalam 1 kali pertemuan.
Siklus pertama meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah;
b. Menganalisa masalah;
c. Merumuskan masalah;
d. Menyusun RPP;
e. Menyiapkan alat peraga;
f. Merancang lembar observasi;
2. Implementasi Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan berdiskusi dengan siswa tentang topik yang telah
disiapkan.
3. Pelaksanaan siklus 1
a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pelajaran;
2) Guru mengabsen siswa;
3) Diskusi terhadap topik yang telah disiapkan
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
(a) Guru memperlihatkan gambar-gambar yang akan diterka.
(b) Guru menjelaskan aktivitas cerita berpasangan terka gambar kepada siswa.
(c) Guru membagi kelompok.
(d) Setiap kelompok maju bergiliran melakukan aktivitas verita berpasangan terka gambar.
2) Elaborasi
(a) Guru bersama siswa berdiskusi membahas aktivitas yang dilakukan.
3) Konfirmasi
(a) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.
(b) Guru memberikan penguatan kepada siswa.
4) Penutup
(a) Guru membuat kesimpulan materi yang telah disiapkan.
(b) Guru memberi tugas kepada siswa berupa pekerjaan rumah.
5) Refleksi
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam ketrampilan berbicara di kelas IX SMPN 6 ... tahun
ajaran 2015/2016 menggunakan metode ceramah, dan bercerita berpasangan dengan menebak
gambar. Dengan demikian siswa terlatih untuk menganalisa gambar, menyampaikan pendapat, dan
mempertahankan pendapatnya dengan berdiskusi.
b) Siklus kedua menerapkan teknik terka gambar yang dilakukan secarea berkelompok. Secara umum
aktivitas siswa adalah berada dalam kelompok kecil yang menyajikan suatu gambar atau benda asli,
kemudian anggota masing-masing kelompok akan menerangkan nama, manfaat dan cara penggunaan
dari gambar atau benda asli yang disiapkan tersebut Siklus ini terselesaikan dalam sekali pertemuan.
Tahapan pelaksanaan siklus kedua adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pembalajaran
b. Menentukan alat/benda yang akan digunakan
c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru sebagai tim peneliti
2. Implementasi Tindakan
a. Guru menyiapkan alat bantu pembelajaran.
b. Guru mengabsen siswa.
c. Guru menjelaskan kepada siswa tentang aktivitas yang akan dilakukan.
d. Guru membagi siswa menjadi kelompok dengan anggota 4-5 siswa.
e. Guru memberikan alat bantu kepada tiap-tiap kelompok.
f. Setiap kelompok berdiskusi tentang nama, manfaat dan cara penggunaan dari gambar atau benda
asli yang disiapkan. Download ptk bahasa inggris smp 
g. Guru dan tim peneliti mendampingi siswa dan melakukan pengamatan.
3. Pelaksanaan siklus 2
a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pelajaran;
2) Guru mengabsen siswa;
3) Diskusi terhadap topik yang telah disiapkan
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
(a) Guru memperlihatkan gambar-gambar yang akan diterka.
(b) Guru menjelaskan aktivitas cerita berpasangan terka gambar kepada siswa.
(c) Guru membagi kelompok.
(d) Setiap kelompok maju bergiliran melakukan aktivitas cerita berpasangan terka gambar.
2) Elaborasi
(a) Guru bersama siswa berdiskusi membahas aktivitas yang dilakukan.
3) Konfirmasi
(a) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.
(b)  Guru memberikan penguatan kepada siswa.
4) Penutup
a) Guru membuat kesimpulan materi yang telah disiapkan. 
b) Guru memberi tugas kepada siswa berupa pekerjaan rumah.
4. Observasi dan Interprestasi
Aspek yang diamati dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran siswa
b. Perhatian siswa
c. Kemampuan siswa berpendapat dalam kelompok
d. Partisipasi siswa dalam bekerjasama di kelompoknya
e. Hasil diskusi siswa
5. Refleksi
Selanjutnya hasil observasi dijadikan bahan refleksi yang dilakukan bersama seluruh anggota tim
peneliti. Contoh ptk bahasa inggris smp kelas 9 pdf  Di dalam proses refleksi guru kolaborasi dan
semua partisipan bebas menyatakan pendapat dari hasil observasinya. Hasil refleksi digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan siklus selanjutnya yang disebut perencanaan terevisi.
Siklus yang berikutnya merupakan perbaikan dari siklus yang sebelumnya dalam hal tindakan ataupun
yang lain berdasarkan efek yang ditimbulkan atau hal lain yang terjadi pada siswa. Dalam setiap
siklusnya terjadi rangkaian perencanaan – tindakan – observasi – refleksi. Perpindahan antarsiklus
didasarkan pada capaian hasil dalam proses belajar dan penilaian proses kemampuan siswa. Dengan
kata lain, tindakan dalam tiap siklus mengalami perubahan sesuai kebutuhan dan hasil refleksi.
Setelah kedua ketiga berakhir guru merasakan perubahan yang bagus pada keterampilan berbicara
siswanya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan menggunakan teknik tes, yaitu penilaian guru dan observer yang dilaksankan pada
akhir pelaksanaan pada kegiatan pembelajaran yaitu pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Penilaian
yang dilakukan meliputi penilaian kualitatif mengenai aspek bahasa yang digunakan seperti ketepatan
ucapan, pilihan kata dan ketepatan pembicaraan jugan aspek non bahasa, seperti sikap siswa saat
berbicara, pandangan mata, gerak dan mimik, volume suara, kelancaran berbicara dan penguasaan
topik. Sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

3.5. Teknik Analisis Data


Data yang dikumpulkan berbentuk skor (kuantitatif). Download ptk bahasa inggris smp pdf Data
dianalisis untuk membandingkan nilai tes awal (pra siklus), nilai tes setelah siklus I dan nilai tes
setelah siklus II.

3.6. Indikator Keberhasilan


PTK ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berbicara siswa dengan indikator keberhasilan
sebesar 50% siswa mencapai skor ketrampilan berbicara lebih dari 35.

D.CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS


BAHASA INGGRIS SPEAKING SMP
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, G. Maidar, dan Mukti U. S. 1993. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Madusari, Endah Ariani dan Alamsyah, Teuku dan Dihanti , Evi. 2009. Metodologi Pembelajaran,
Jakarta: Depdiknas
Mulyasa, E. 2007. Kurukulum Tin gkat Satuan Pendidikan. Bandung: Ramaja Rosdakarya
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE
Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, diakses tanggal 3 Desember 2011,
http://www.sekolahdasar.net/20 11/1 0/tujuan-pembelajaran-bahasa-indonesia-di.html
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Pro gresif. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.

Anda mungkin juga menyukai