Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE PPG DALAM JABATAN

KATEGORI 3 ANGKATAN 3 TAHUN 2023

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Materi Keragaman Budaya Kelas V SDN Giriharjo 1 Kecamatan Ngrambe
Kabupaten Ngawi

DISUSUN OLEH:

WAGIYO, S. Pd.

NIM. 23100260820

PPG DALAM JABATAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2023

BAB I
SITUASI

A. Latar Belakang

Pembelajaran Pendidikan Pancasila terdapat adanya penguatan keberagaman


sebagai esensi, berupa “keberagaman minat dan kemampuan
yang dimiliki siswa menjadi alasan paling kuat agar pengukuran kinerja siswa
tidak boleh dinilai hanya menggunakan angka-angka pencapaian
akademik, tetapi juga berbagai macam aktivitas lain atau ekstrakurikuler”.

Pendidikan Pancasila memuat tentang keberagaman budaya yang sangat penting


karena memperkenalkan budaya-budaya yang ada di seluruh bangsa. Kebudayaan menurut
Edward Burnett Tylor (dalam Christeward Alus,2014) adalah sesuatu yang kompleks dari
pengetahuan, moral, kepercayaan, seni, adat istiadat hukum, dan kebiasaan lainnya yang
didapat dari manusia sebagai anggota masyarakat. keberagaman budaya ini lah yang harus
dilestarikan dan diperkenalkan pada generasi bangsa agar memiliki nilai nasionalisme.
Dalam kegiatan PPG ini, peran saya dalam melaksanakan aksi PPL 2 adalah
sebagai guru yang melakukan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
bagi peserta didik. Saya juga mendesain media pembelajaran materi bangun ruang yang
menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik mudah dalam memahami materi serta
termotivasi karena desain pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena hal tersebut,
diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai

Tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran pada mata pelajaran


Pendidikan Pancasila kelas 5 unit 3 Jati Diri dan Lingkunganku topik Keberagaman
sebagai kekuatan tentang keberagaman budaya Indonesia , yakni menyiapkan beberapa hal
diantaranya:
1. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
2. Memastikan kondisi kelas kondusif
3. Mempersiapkan lembar kerja siswa/ LKPD dan lembar evaluasi
4. Mempersiapkan bahan tayang sebagai media ajar berupa gambar dan video budaya
yang ada di Indonesia dalam bentuk PPT
5. Memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

BAB II
TANTANGAN

A. Tantangan
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat,
kepala sekolah dan pengawas sekolah, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut antara lain:

1. Siswa
Keadaan siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan memahami materi
pelajaran yang rendah menjadi tantangan penulis untuk melaksanakaan praktik

2. Guru
Tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan PPT :
1. Guru harus mempunyai bekal yang cukup dalam bidang IT, khususnya menguasai
software bawaan Microsoft Office yang membutuhkan waktu tidak sebentar.
2.`Guru dan sekolah perlu menyiapkan sarana pendukung yang memadai. Sarana
pendukung yang dimaksud berupa peralatan elektronik seperti laptop atau
computer, LCD proyektor, dan lain sebagainya. Sarana pendukung ini harganya
relatif mahal dan membutuhkan arus listrik yang baik.
3. Guru harus menyediakan gambar / video keberagaman budaya Indonesia

3. Tantangan dalam Model Pembelajaran PBL


1. Kondisi kerja kelompok dan pembelajaran kooperatif kurang optimal karena
keterlibatan aktif anggota tidak tampak serta anggota kelompok mungkin tidak
termotivasi untuk berbagi informasi
2. Pertukaran informasi sering bias terhadap pengetahuan umum. Informasi dapat
diabaikan dari hasil diskusi kelompok, karena individu diam tidak memberikan
kontribusi atau karena kelompok gagal menggabungkannya
3. Dalam beragam kelompok PBL, siswa tidak berinteraksi dengan lancar, terutama
bila siswa memiliki kemampuan verbal rendah atau ketika dinamika kelompok
dalam suasana ketegangan.

B. Pihak yang terlibat

Berkaitan dengan tantangan serta pelaksanaan praktik ini, tokoh atau subjek yang
terlibat meliputi:
a) Guru
Guru dalam mengahadapi tantangan ini berperan sebagai subjek sentral. Guru
menjadi peran kunci dalam menjalankanroda pendidikan agar berjalan maksimal.
Melalui berbagaitindakan dan strategi guru akan mampu meminimalisir permasalahan
dan tantangan yang terjadi.
b) Kepala sekolah
Sebagai pemangku kebijakan di sekolah, kepala sekolahmemiliki hak penuh dalam
mengawasi, mengontrol, sertamemberikan bimbingan terhadap elemen sekolah.
Salahsatunya adalah dalam melakukan supervisi kepada guru.Kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan kompetensisetiap guru.
c) Siswa
Siswa dalam hal ini merupakan objek pendidikan.Keterlibatannya meliputi semua
aktivitas pembelajaran.Tujuan pembelajaran akan mudah dan maksimal tercapaiapabila
didukung oleh keterlibatan siswa yang maksimal jugadalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan.

d) Orangtua siswa
Keterlibatan orangtua dalam hal ini meliputi pengawasan dan bimbingan siswa
selama di luar jam sekolah, terutama dalam kelurga. Selain itu, orangtua juga berperan
sebagai partner sekolah dalam mengembangkan siswa melalui komunikasi interaktif
kepada guru atau pihak sekolah.

Setelah dilakukannya identifikasi masalah dengan merefleksi diri,wawancara guru


kepala sekolah,maka yang menjadi Tantangan untuk mencapai tujuan itu adalah selain
itu ada juga tantangan dari sekolah seperti guru belum maksimal dalam merancang
pembelajaran sesuai dengan minat bakat peserta didik,kurangnya pemanfaatan TPACK
dalam pembelajran dikelas,tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus
merancang pembelajaran inovatif dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajar dan karakteristik peserta didik
BAB III
AKSI

A. Langkah- Langkah
Dalam menghadapi masalah dan tantangan di atas,langkah-langkah yang penulis
lakukan adalah:
1. Melakukan eksplorasi alternatif solusi
Kegiatan eksplorasi alternatif solusi ini penulis lakukan untuk mencari solusi terbaik
yang akan dilakukan dalammengahadapi masalah yang ditemukan. Hal ini
dilakukandengan cara mencari pendapat pakar dari berbagaisumber/referensi. Selain itu,
alternatif solusi juga didapatkandari hasil wawancara kepada kepala sekolah dan
temansejawat.
2. Menentukan solusi
Dari beberapa pilihan solusi yang didapat pada eksplorasi, penulis menentukan solusi
yang paling tepat untuk dilakukansesuai dengan akar permasalahan yang ditemukan dari
kajianteori dan wawancara.
3. Membuat rencana aksi dan rencana evaluasi
Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mebuatrencana aksi dan rencana
evaluasi. Rencana aksi dilakukandengan merancang perangkat pembelajaran sesuai
dengansolusi yang telah dipilih. Perangkat pembelajaran ini meliputi:Silabus, RPP,
LKPD, Penilaian, Bahan Ajar, dan MediaPembelajaran. Setelah merancang rencana aksi,
penulis jugamembuat rencana evaluasi yang akan digunakan untuk melihat keefektifan
pelaksanaan solusi.

B. Strategi
Strategi yang digunakan untuk mengatasi tantangan :

1. Media Pembelajaran
Guru bisa menggunakan media konkret yang ada di lingkungan sekitar sekolah,
sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada, selain itu penggunaan
media pembelajaran bisa dikombinasikan dengan penggunaan media TIK sehingga
peserta didik lebih mudah memahami materi ajar yang disampaikan. Penggunaan
media pembelajaran berupa gambar dan video pembelajaran yang sesuai dengan
materi keberagaman budaya Indonesia
2. Model pembelajaran
Guru juga diyakini sudah hafal dengan sintak dari model pembelajaran yang akan
dipilihnya dari tahap awal hingga tahap akhir, yang dituangkan dalam kegiatan
awal, inti dan penutup.
3. Guru dapat menyesuaikan dengan kondisi, karakter, dan gaya belajar peserta didik
sebelum memasuki pembelajaran
4. Guru harus berpusat ke semua siswa baik siswa yang aktif maupun siswa yang tidak
aktif, agar semua siswa dapat fokus dalam pembelajaran
5. Guru memberikan semangat dan motivasi kepada siswa agar siswa berani dan
percaya diri dalam menyampaikan pendapat maupun presentasi
6. Guru mengkondisikan siswa dengan berkomunikasi 2 (dua) arah, sehingga siswa
akan kembali fokus ke pembelajaran
BAB IV
REFLEKSI

A. DAMPAK DAN HASIL


Dampak dari penerapan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dengan
model pembelajaran Problem Based Learning membantu peserta didik lebih bersemangat
dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya hasil belajar peserta didik
melalui model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan menggunakan model PBL.
Langkah penerapan PBL dimulai dari tahap orientasi siswa pada
masalah,mengorganisasikan siswa, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya serta menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Hasil dari pelaksanaan PBL tersebut efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Dilihat dari hasil pembelajaran sebelum menggunakan PBL hasil belajar peserta
didik hanya 30 % yang mencapai KKM menjadi 90% peserta didik yang mencapai KKM
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang
dilakukansangat positif dan tertarik. Karena mereka menganggap bahwa PBL ini
memberikan kesempatan anak untuk mendapatkan pengalamannyata,anak dapat
menemukan, anak mengkonstruksi dapat mengembangakan wawasan keterampilannya
secara mandiri

Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan penerapan


model ini dikarenakan model PBL merupakan pembelajaran student oriented,
pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kesiapan belajar peserta
didik,minat belajar peserta didik serta profil belajar murid Hal yang dilakukan adalah
Apersepsi terlebih dahulu diawal pembelajaran,mempersiapkan pertanyaan dan arahan
untuk merangsang peserta didik aktif,memepelajari keadaan peserta didik Menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan,peserta didik diberikan kebebasan dalam menyusun
karya sesuai dengan minat dan pontensi masing-masing peserta didik, selain itu dalam
proses pembelajaran dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik baik audio
visual,maupun kinestestik melalui tayangan gambar,produk, Pembelajaran yang diperoleh
dari keseluruhan dari proses aksisaya mendapatkan feedback positive dari siswa dan guru
lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran. selain
itu saya semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat,yang
harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi
model,metode,media,sistem penilaian dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
indonesia.

.Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan model project based learning.


Penerapan model ini menunjukkan hasil yang baik dalam meningkatkan pemahaman
belaja rpeserta didik.Dapat dikatakan efektif dalam mengatasi masalah kesulitan siswa
memahami materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik berupa
LKPD dan Evaluasi yang menunjukkan nilai baik dan sangat baik.Respon peserta didik
dalam proses pembelajaran ini sangat antusias.

Pembelajaran yang dapat diambil adalah penerapan model-model pembelajaran


inovatif dapat mengingkatkan aktivitas dan kemampuan peserta didik dalam memahami
materi pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Anila et al. 2015. Penerapan PBL untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal
Penelitian.https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/download/6964/6190

Anda mungkin juga menyukai