Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 21 OKU
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA KOIN BILANGAN

Disusun Oleh:

NAMA : IMAS SARAH


NIM : 201500364232

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 3 TAHUN 2023

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 21 OKU Pada pembelajaran
matematika materi bilangan bulat dengan media koin bilangan ”
Dalam penyusunan laporan best practice, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang sudah memberikan
kesempatan pada saya mengikuti PPG DALJAB sehingga dapat membuat Laporan
Best Practices.
2. Dosen Pembimbing PPG Ibu Swasti S.Pd, yang telah memberikan arahan serta
bimbingan dalam membuat Laporan Best Practices.
3. Guru Pamong PPG ibu Septi Aritaningrum, S.Pd Gr, yang telah memberikan
saran terbaik dalam membuat Laporan Best Practices.
4. Kepala SMP Negeri 21 OKU, yang telah memberi kesempatan dalam melaksanakan
kegiatan PPL 2 sehingga dapat membuat Laporan Best Practices.
5. Rekan Guru SMP Negeri 21 OKU yang memberikan saran terbaiknya.
6. Keluarga dan orang – orang tersayang yang telah memberikan dukungan moril dan
materi kepada saya dalam Membuat Laporan Best Practices.
7. Peserta didik kelas V11 SMP Negeri 21 OKU yang telah mendukung saya selama
kegiatan PPG
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Baturaja, 5 februari 2024

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar matematika harus menekankan pada pembelajaran pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah. Sikap ilmiah biasa dikembangkan ketika peserta didik melakukan diskusi atau kerja
kelompok karena pada saat itulah berlangsung kerjasama sehingga diperoleh pengetahuan
yang lebih banyak. Dengan demikian tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar
peserta didik dan meningkatkan partisipasi mereka dengan cara menciptakan suasana
belajar yang dinamis, harmonis, dan menarik.
Kegiatan belajar mengajar merupakan bagian penting dalam proses pendidikan di
sekolah, Salah satu keberhasilan pencapaian pendidikan di antaranya tergantung pada
kualitas proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendidik dan peserta didik
yang di dalamnya melibatkan aspek intelektual, emosional dan perilaku yang menghasilkan
suatu produk hasil belajar.
Guru sebagai pendidik harus bertindak sebagai fasilitator untuk membentuk dan
mengembangkan pengetahuan, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Oleh karena itu,
apabila guru mengajar tanpa memperhatikan kemampuan siswa sebelum materi
diajarkan, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar dan hanya sebagian
siswa yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Pada faktanya selama ini kegiatan pembelajaran dikelas, pendidik masih mengajar
dengan metode ceramah, kurang bervariasi dalam menyampaikan materi yang
menyebabkan peserta didik tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta rendahnya
hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan sejawat dan kepala sekolah
diperoleh informasi bahwa (a) Rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran
matematika yang mengakibatkan hasil belajarnya rendah, (b) Pendidik belum
menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik, (c) Pendidik masih
menggunakan bahan ajar yang kurang tepat, (d) Metode mengajar kurang interaktif
sehingga pembelajaran kurang menarik. Oleh karena itu, model pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik harus benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik
sehingga dengan model pembelajaran tersebut pendidik mampu merangsang keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model
yang dapat menjadikan peserta didik aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu
membentuk kerja yang baik antara pendidik dengan peserta didik, antara peserta didik
dengan peserta didik yang lain. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah (Arends dalam Wafik. K, Rohmad,
& Adi . N. C (2013)). Enok Nani dkk juga menyatakan keterampilan berfikir kritis dapat
ditingkatkan melalui PBL karena pendekatan pembelajaran pada masalah autentik dan
siswa tidak hanya diminta untuk memahami suatu masalah saja akan tetapi juga harus
mampu bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut sehingga mampu menstimulus
kemampuan dan keterampilan siswa, terutama keterampilan berfikir kritis.

B. Praktik ini Penting untuk Dilakukan


Dengan situasi dan kondisi yang ada, praktik pembelajaran ini penting untuk
3
dilakukan karena berdasarkan masalah yang di alami serta pendidik lainnya
pembelajaran matematika menjadi pelajaran yang membosankan terlebih lagi jika
pendidik tidak memiliki inovasi dalam mengajar. Sebagai pendidik kita seharusnya
menggunakan berbagai model pembelajaran diantaranya seperti menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang berpusat pada peserta didik dan
berbantu media yang relevan.
Media yang saya gunakan adalah media audio visual dalam hal ini menggunakan
PPT, video pembelajaran dan alat peraga berupa koin bilanagan sehingga
pembelajaran lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu,
Pendidik membentuk peserta didik ke dalam kelompok untuk berdiskusi materi yang
telah di jelaskan oleh pendidik, sehingga dalam kegiatan tersebut seluruh peserta didik
semakin meningkat aktivitasnya karena melakukan berbagai macam interaksi melalui
diskusi antar kelompok.

C. Peran dan Tanggung jawab


Peran dan tanggung jawab saya dalam kegiatan praktik ini adalah tidak hanya
sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai peneliti yang meneliti dan memfasilitasi
permasalahan yang ada selama proses pembelajaran. serta memiliki tanggung jawab
untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif, tepat dan menarik yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran inovatif, dalam hal ini saya menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media PPT, video pembelajaran
juga alat peraga yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi serta
menciptakan pembelajaran yang mampu mengajak peserta didik untuk lebih aktif,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan minat belajar peserta didik sesuai
akan meningkat.

D. Tantangan Untuk Mencapai Tujuan


Hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
 Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dan daya tangkap setiap
peserta didik dalam pembelajaran berbeda pula, sehingga dibutuhkan kreatifitas
pendidik dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran
dan karakteristik peserta didik.
 Motivasi dan keaktifan peserta didik kurang, sehingga pendidik harus dapat
meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
 Menumbuhkan rasa tertarik dan antusias peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang variative.
Dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi yaitu pendidik harus
meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya, sedang pada
peserta didik masih rendahnya motivasi dan keaktifan dalam belajar.

E. Yang Terlibat Dalam Kegiatan:


Yang terlibat dalam kegiatan praktik kali ini adalah:
 Pendidik
 Peserta Didik
 Rekan Sejawat yang membantu dalam memberikan pendapat dan masukan sebelum
pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran serta membantu dalam proses rekaman
video kegiatan Praktik PPL.
 Kepala sekolah yang sudah memberikan izin untuk dapa menggunakan ruangan dan
peralatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik
pembelajaran.
 Dosen Pembimbing dan Guru Pamong yang membantu mengarahkan dan
membimbing selama pelaksanaan praktik 4 pembelajaran dalam kegiatan PPL
sehingga setiap kegiatan yang telah dilakukan menjadi kegiatan yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN

Langkah langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain:
 Mempersiapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
 Membuat menejemen waktu dan ruang berdiskusi baik dengan rekan guru
PPG, Dosen dan Guru Pamong.
 Perlu melakukan latihan dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan
dan media pendukung dengan menyesuaikan alokasi waktu yang ada.
 Menyajikan materi pembelajaran melalui video, alat peraga dan PPT semenarik
mungkin sehingga tidak membosankan bagi siswa.
 Menggunakan sarana dan prasarana alternatif yang dapat menjangkau kelas yang
diajar.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut, adalah:


 Pendidik harus kreatif dalam memilih media pembelajaran yang tepat dan menarik
sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan.
 Pendidik harus memiliki keterampilan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi
pelajaran, sehingga peserta didik merasa tertarik dan antusias dalam mengkuti
pembelajaran
 Menguasai tahapan-tahapan yang sesuai dengan model pembelajaran inovatif yang
dipilih sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
 Pendidik harus menguasai materi sehingga menjadi menarik dan pendidik mampu
memberikan pertanyaan pemantik yang membuat peserta didik aktif serta pendidik
dapat memfasilitasi peserta didik ketika ada masalah yang sulit dipecahkan.
 Pendidik harus mempunyai kemampuan dalam pengelolaan kelas sehingga tercipta
proses pembelajaran yang menyenangkan dan serta menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik.
 Pendidik harus bisa menguasai keadaan kelas sehingga peserta didik antusias dalam
berdikusi.

Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam melaksanakan strategi ini:
 pemahaman yang baik tentang penerapan metode pembelajaran Problem Based
learning (PBL) maupun cara menggunakan media, video, quiz, dan aplikasi dari
internet serta penggunaan alat pendukung lainya agar tujuan dapat tercapai.
 Tujuan untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik.
 Dukungan dari rekan pendidik
 Keanekaragaman gaya belajar peserta didik.
 Sarana dan Prasarana yang menunjang untuk melakukan praktik pembelajaran.
 Media Pembelajaran (Power Point) dan bahan ajar
 Lembar Kerja Peserta Didik
 ATK
 Laptop dan LCD Projektor HP untuk media pencarian materi tambahkan

Semangat untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.


 Tujuan untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik.
 Dukungan dari rekan pendidik
 Keanekaragaman gaya belajar peserta didik.
 5
Sarana dan Prasarana yang menunjang untuk melakukan praktik pembelajaran.
 Media Pembelajaran (Power Point) dan bahan ajar
 Lembar Kerja Peserta Didik
 ATK
 Laptop dan LCD Projektor
 HP untuk media pencarian materi tambahkan

Langkah yang dilakukan:


 Menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode diskusi
dengan berbantukan media pembelajaran yang interaktif menggunakan slide PPT serta
alat peraga yang mendukung materi pembelajaran.
 Membimbing peserta didik untuk memahami pengerjaan tugas dan
menyederhanakan lembar kerja peserta didik (LKPD), sehingga mendorong peserta
didik lebih aktif dalam melakukan diskusi.
 Peserta didik harus berani bertanya dan menanggapi pernyataan yang diberikan
selama proses pembelajaran, dan dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.

Proses yang dilakukan yaitu:


 Pendidik membuat modul ajar, menyiapkan media pembelajaran, jurnal penilaian
 Menyiapkan media yang digunakan dalam praktik pembelajaran yaitu slide PPT
 Video, alat peraga dan bahan ajar.
 Pendidik melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan perangkat
pembelajaran yang telah dibuat.
 Menerapkan model pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL)
dalam praktik pembelajaran.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

6
BAB III
KESIMPUL
AN

A. Dampak Aksi
Dampak dari dari Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) serta
penggunaan Media Visual pada pembelajaran matematika materi bilangan bulat
pada Peserta didik kelas VII yaitu:
 Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
 Dalam proses pembelajaran peserta didik lebih semangat dan aktif.
 Pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
 Hasil belajar peserta didik meningkat.
 Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang besifat HOTS.
 Peserta didik dapat mengalami dan menemukan pengetahuan sendiri.
 Peserta didik dapat menambah kepercayaan pada diri sendiri dalam
menyajikan hasil diskusi didepan kelas
 Peserta didik dapat membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling
membagi informasi, serta mendengar dan mengaplikasi ide atau pendapat orang
lain.

Hasil Efektif:
 Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
 Pemahaman peserta didik atas materi pembelajaran meningkat.
 Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran
matematika materi bilangan bulat.

Respon Orang Lain:


 Respon dari teman sejawat adalah positif dan tertarik untuk
menerapkannya juga. Rekan guru menyambut sangat baik dengan apa
yang sudah dilakukan.
 tidak langsung memberikan motivasi kepada
 Peserta didik memberikan respon positif pada proses pembelajaran.
 Memberikan dukungan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik
 Memberikan dukungan pada proses pembelajaran yang kretaif, inovatif
dan menyenangkan.
 Memberikan dukungan pada pembuatan media yang digunakan sesuai
dengan karakteristik materi dan peserta didik.
 Memberikan dukungan pada proses pembelajaran yang kretaif, inovatif
dan menyenangkan.
 Memberikan dukungan pada pembuatan media yang digunakan sesuai
dengan karakteristik materi dan peserta didik

Faktor Pendukung Keberhasilan :


 Dukungan dari kepala sekolah serta rekan sejawat dalam aksi ini sehingga
semua terlaksana dengan baik dan lancer.
 Kreativitas pendidik dalam proses pembelajaran.
 Sarana dan Prasarana dalam menunjang proses pembelajaran.
 Pendidik yang menerapkan rencana7 pembelajaran yang telah disusun
dalam pelaksanaan pembelajaran.
 Dorongan dalam diri peserta didik untuk terus belajar.

Faktor Penyebab Tidak Keberhasilan :


 Pendidik yang belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran
yang inovatif dalam proses pembelajaran
 Pendidik belum menggunakan media yang bervariatif

Pembelajaran yang bisa diambil:


 Pendidik yang harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media, metode,
dan model pembelajaran
 Tahapan dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat
peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
 Pendidik harus dapat membuat perangkat pembelajaran sehingga dalam
proses pembelajaran menjadi berstruktur
 Pendidik dapat mengembangkan dan meningkatkan dalam menyampaikan
materi sehingga semua tujuan pembelajaran dapat tercapai.
 Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
motivasi dan hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.
 Pendidik dapat menjadi contoh bagi pendidik lainnya dalam menerapkan
model pembelajaran yang inovatif.

B. Refleksi
Melakukan refleksi dalam kegiatan pembelajaran agar mengetahui kekuatan yang
harus di tingkatkan dan kelemahan pendidik yang harus di perbaiki oleh pendidik
 Melakukan evaluasi dalam setiap selesai melakukan kegiatan belajar mengajar
 Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik atau pun dengan
komponen sekolah yang lainnya
 Mulai teliti dan benar dalam membuat perangkat pembelajaran
 Menyarankan kepada rekan-rekan pendidik untuk dalam pembuatan
perangkat pembelajaran menggunakan modelmodel pembelajaran yang inovatif
 Mengikuti berbagai macam pelatihan model pembelajaran
 Pendidik meningkatkan kompetesi dan terus meng-upgrade ilmu melalui
pelatihan terkait IT, video pembelajaran, dan sharing dengan berbagai pihak,
agar pembelajaran student center dapat terus dilakukan dan di tingkatkan.
 Berdiskusi dan berkolaborasi dengan rekan-rekan pendidik agar secara
bersama sama dapat belajar dan menerapkan kegiatan pembelajaran yang
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot
 Menjaga tetap semangat dan memotivasi diri agar terus melakukan
kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi pererta didik
 Mengembangkan budaya literasi sekolah melalui kegiatan membaca
sebelum kegiatan belajar
 Mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi
peserta didik dalam proses pembelajaran, yang tujuannya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran berpusat pada peserta didik

8
Daftar Pustaka
1. file:///C:/Users/asus/Downloads/28902-Article%20Text-65322-1-10-
20190212%20(1).pdf
2 . http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf
3. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/
viewFile/2540/2098
4. https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasf
kip/article/view/129

9
Lampiran
1. Link Video Kegiatan PPL
https://drive.google.com/file/d/1u7OgBoWgNNXBI_cw7w6ShjtqZA3WIEb9/
view?usp=drive_link

2. Dokumen PPL

Kegiatan dokumentasi

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai