Selama melaksanakan prembelajaran di sekolah, saya menemukan beberapa kasus dalam proses pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya keaktifan dan partisipasi murid dalam belajar, hal itu ditunjukkan dengan sedikitnya murid yang merespon pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat, yang kedua adalah kurangnya fokus murid dalam belajar, hal ini disebabkan karena murid sering kali sulit lepas dari gadget yang mana di rumah murid tidak terlalu dikontrol oleh Orang tua, Yang ketiga adalah rendahnya minat murid dalam belajar, hal itu diketahui pada saat penugasan beberapa murid malas untuk menemukan jawaban sendiri dan malah menyalin tugas milik temannya. Kasus yang saya paparkan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa, kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi.akhirnya saya akan mengangkat kasus Bagaimana Meningkatkan Motivasi Belajar Murid melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Projet Based Learning (PjBL) Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris b. Analisis Situasi 1. Kondisi Yang menjadi latar belakang masalah adalah: a. Rendahnya keaktifan dan partisipasi belajar murid b. Kurangnya fokus murid dalam belajar c. Rendahnya minat murid dalam belajar, d. Rendahnya pembiasaan membaca baik di Sekolah maupun di Rumah e. Orang tua yang sibuk mencari nafkah sehingga kurang memperhatikan belajar anak-anaknya Kegiatan belajar mengajar yang hanya menerapkan model konvensional dapat menyebabkan motivasi Murid menurun, terjadinya loss learning serta menimbulkan kebosanan yang dampak akhirnya adalah menurunnya hasil belajar yang diperoleh karena tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Penerapan model konvensional juga akan menyebabkan guru terlalu mendominasi kegiatan belajar dalam kelas. Hal ini mengakibatkan keterlibatan murid dalam belajar rendah. Kegiatan murid dalam kelas lebih didominasi oleh kegiatan yang tidak diharapkan muncul seperti mengobrol dengan teman, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak menyelesaikan tugas yang diberikan, meninggalkan tempat duduk, tidak mempunyai motivasi belajar, tidak siap mengikuti kegiatan dikelas, dan mengganggu. Kondisi pembelajaran seperti ini di perburuk dengan kurangnya pemanfaatan media dan bahan ajar yang inovatif guna mendukung proses belajar di dalam kelas. 2. Mengapa pengalaman ini penting untuk dibagikan Praktik pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah ini penting dibagikan karena untuk menunjukkan pengalama baik yang sudah dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan rendahnya motivasi belajar murid. Model pembelajaran ini dipilih karena akan menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas seperti diskusi, berfikir mandiri untuk menyelesaikan masalah, serta melatih kemampuan berfikir kritis. Lebih dari itu, harapan saya dengan membagikan pengalaman ini adalah sebagai bentuk memotivasi diri sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh pihak terkait dalam pendidikan khususnya guru-guru sebagai eksekutor terdepan untuk berbuat yang terbaik bagi para murid-muridnya. 3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam pengalaman ini Peran dan tanggung jawab saya dalam pengalaman ini adalah sebagai guru yang dengan perannya sebagai fasilitator dalam pelaksanakan proses pembelajaran. Sebagai seorang fasilitator, guru harus mampu memberikan pelayanan untuk memudahkan murid mencapai pengalaman belajar. Sebagai fasilitator guru berperan membantu murid untuk memperoleh pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses belajar yang serasi dengan kebutuhan dan keinginan. Salah satu bentuk peran fasilitator adalah dengan memilih dan memilah model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik murid. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat menunjang efektifitas pembelajaran yang berlangsung sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah ketercapaian tujuan pembelajaran. c. Alternatif Setelah menjabarkan pengalaman pembelajaran di kelas kemudian melaksanakan refleksi diri, sharing, wawancara, serta observasi kegiatan, tantangan untuk mencapai tujuan tersebut terdiri dari: a. Tantangan guru 1) Kemauan guru untuk mengubah permasalahan yang muncul 2) Kemampuan guru dalam memilih serta menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan 3) Kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran Inovatif masih kurang b. Tantangan murid 1) Motivasi internal dari dalam diri murid 2) Rasa malu, tidak disiplin, kemampuan kerjasama, dan perilaku tanggungjawab c. Tantangan orang tua 1) Orang tua belum membantu membimbing murid dirumah dengan maksimal d. Tantangan sarana prasarana 1) Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang belum memadai 2) Akses listrik dan jaringan yang tidak stabil Sedangkan dalam pengalaman tersebut beberapa komponen tentu terlibat di dalam pelaksanaannya seperti guru, teman sejawat, kepala sekolah, murid, orang tua, serta para stakeholder pendidikan: a. Peran guru adalah sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola pembelajaran, demonsrator, pembimbing, motivator, dan penilain b. Peran teman sejawat adalah tempat sharing serta berbagai pendapat mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan c. Peran kepala sekolah adalah memberikan masukan, bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilian pada proses pembelajaran guna mengembangkan pendidikan dan pengajaran di sekolah d. Peran murid adalah sebagai pembelajar. murid diharuskan terlibat dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Tercatat sebanyak 33 murid disetiap kelas di SDN 6 Alas tahun pelajaran 2023/2024 ikut terlibat dalam proses pembelajaran. e. Peran orang tua adalah sebagai lingkungan yang memberikan motivasi dan dorongan kepada murid atau anak agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. d. Evaluasi 1. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah langkah yang dilakukan? Dampak dari dilaksanakan aksi adalah terjadinya perubahan pada tingkah laku, keterampilan, dan karakter murid. Selain itu interaksi murid dengan murid, interaksi murid dengan guru, serta interaksi murid dengan sumber belajar di kelas menjadi lebih hidup. murid terlihat lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktifitas yang tidak diharapkan muncul berkurang dan hampir tidak ada. Selain itu hasil belajar yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran pun meningkat baik. a. Dalam penilaian sikap spiritual menunjukkan perubahan positif yang signifikan b. Dalam penilaian sikap sosial, kerjasama dalam belajar diantar murid mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 20 orang murid aktif berdiskusi kelompok dengan disiplin, menunjukkan sikap percaya diri baik ketika bertanya maupun mengajukan pendapat tanya jawab, serta terampil menggunakan media yang dibuat. c. Selanjutnya pada penilaian Dari 32 yang mengikuti pembelajaran pada hari tersebut, sebanyak 20 orang memperoleh nilai diatas kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan. 2. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Berdasarkan dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan aksi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran PPKn pada materi Hakekat dan Teori Kedaulatan mampu mencapai tujuan pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang diangkat yaitu mengenai motivasi belajar murid. Adapun hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan juga menunjukkan nilai yang diperoleh murid cukup memuaskan. Sebanyak 20 dari 32 orang murid memperoleh nilai evaluasi akhir diatas KKM. Penggunaan media pembelajaran berupa poin positif dan negatif serta video pembelajaran secara umum dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman murid. 3. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, rekan sejawat, serta guru-guru lain menyatakan bahwa kegiatan aksi yang dilakukan memperoleh respon yang positif juga. Banyak komentar dan masukan-masukan baru guna memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan. Misalnya dari teman sejawat memberikan komentar bahwa “kalau setiap pembelajaran ditunjang dengan sarana dan prasarana serta direncanakan dengan matang seperti aksi yang dilakukan, maka murid akan mudah memahami materi, pembelajaran akan menarik, serta guru tidak akan terlalu capek dalam mengajar”. 4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan? Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan proses aksi tersebut adalah perencanaan yang matang meliputi penyusunan perangkat pembelajaran, setting tempat pelaksanaan, mengecek peralatan yang akan digunakan, kolaborasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, masukan serta saran yang diberikan dalam proses penyusunan perangkat, serta hal-hal teknis lainnya. Faktor yang tak kalah penting adalah kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan aksi yang sudah direncanakan menjadi pembelajaran yang nyata. Sedangkan untuk faktor yang dapat menyebabkan ketidak berhasilan aksi tersebut adalah permasalahan- permasalahan teknis seperti keadaan cuaca, kesiapan sarana dan prasarana, arus listrik serta jaringan internet. 5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Pembelajaran secara keseluruhan dari proses pembelajaran memberikan gambaran bagaimana cara untuk menjadi seorang guru yang profesional. Seorang guru profesional harus mampu memberikan pengalaman belajar yang baik kepada murid didiknya sebagai bekal untuk kemudian hari. Guru profesional harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menjebatani murid memperoleh pengetahuan dengan baik. Seorang guru harus mampu berfikir kreatif, inovatif dan mampu memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran. Ketika menemukan suatu permasalahan, guru harus mengidentifikasi maupun menganalisis permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam kelas yang dialami murid, mengkaji dan mencarikan solusi tepat, membuat perencanaan dan pengembangan perangkat pembelajaran, serta melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan sehingga permasalahan yang muncul dapat diselasaikan. Untuk keberlanjutan pembelajaran yang bermakna, guru harus memperkaya diri dengan pemahaman konsep mengajar yang dibutuhkan setiap karakter muridnya. Konsep-konsep mengajar tersebut tentunya akan menjadi modal senjata untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ditemukan dikemudian hari.