Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KASUS

Kreatifitas Pembelajaran Dengan Media Video Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Tertulis


Mahasiswa PPG Dalam Jabatan

OLEH :

Panca Wulan Sari , S.Kom


NIM. 23905727

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2023
Pendahuluan
Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi
pencapaian oleh peserta didik .Saya menemukan ada beberapa peserta didik yang mempunyai
kebiasaan tidak disiplin waktu dan kurang semangat dalam belajar. Ada juga beberapa kasus dalam
proses pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya keaktifan dan partisipasi peserta didik
dalam belajar, hal itu ditunjukan dengan sediktnya peserta didik yang merespon pertanyaan guru,
bertanya maupun mengemukakan pendapat. Yang kedua adalah kurangnya fokus peserta didik
dalam belajar, hal ini disebabkan karena rendahnya minat peserta didik dalam belajar, hal itu
diketahui pada saat penugasan beberapa peserta didik malas untuk menemukan jawaban sendiri,
mengumpulkan tugas terlambat bahkan malah menyalin tugas milik temannya serta hasil belajar
yang kurang baik. Rendahnya minat belajar peserta didik dapat dikarenakan motivasi belajar yang
rendah dan satu sisi guru dalam pembelajran masih melaksanakan pembelajaran secara metode
konvensional pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana peran guru mengendalikan atas
kebanyakan penyajian pembelajaran atau bisa juga disebut sebagai metode ceramah. Seperti kita
ketahui bahwa semakin tinggi motivasi belajar yang tinggi akan mendorong peserta didik belajar
giat dan frekuensi belajarnya menjadi semakin meningkat, sehingga hasil belajarnyapun
meningkat. Sedangkah penggunaan media belajar dan metode belajar yang kontekstual akan dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap
pembelajaran.Metode pembelajarn yang inovatif akan mencakup semua aspek perkembangan anak
seperti berpikir kritis, kreatif dan mandiri.
Kasus yang saya paparkan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan berdampak pada
kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran. Selain
itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan
menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik peserta didik ,
kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital
yang terintegrasi dengan teknologi dan mencari cara agar siswa tertarik belajar dan minat belajar
meningkat dengan meningkatkan motivasi belajarnya.
B. Analisis Situasi
Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya kegiatan terkait
pemberian motivasi peserta didik dan penggunaan media pembelajaran yang menarik serta model
pembelajaran yang inovatif. Saya berpikir bahwa peserta didik mungkin merasa kurang tertarik
pada materi pelajaran yang diajarkan atau tidak melihat hubungan antara apa yang mereka pelajari
dengan kehidupan sehari-hari atau tujuan mereka di masa depan. Jika peserta didik tidak merasa
terhubung dengan pelajaran tersebut, motivasi belajar dan hasil belajar mereka dapat menurun.
Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati
apa yang disukai peserta didik dalam pembelajaran, hal apa yang bisa dilakukan terkait media dan
model pembelajaran dengan model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang
dan merencanakan pembelajaran dikemudian hari dengan penerapan penerapan pemberian
motivasi, media pembelajaran inovatif dan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa Kelas VII.
Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat dan hasil belajar siswa, saya mencoba
memberikan motivasi belajar, media pembelajaran dan metode pembelajaran yang menarik
sehingga menimbulkan keingin tahuan siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal
pembelajaran saya menampilkan video untuk motivasi. Kemudian saya juga memvariasikan
pembelajaran dengan terintegrasi dengan teknologi digital.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya adalah saya
sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran dosen , guru pamong dan
rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam
merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang menjadi target sasaran
observasi.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran
diantaranya ialah yang pertama peserta didik mudah merasa bosan dengan media pembelajaran
yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan variasi disetiap pertemuan,
yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi peserta didik sering
mengeluhkan tidak ada paket data dan yang ketiga ialah saat melakukan refleksi diakhir
pembelajaran peserta didik tidak sunggung-sungguh dalam menjawab soal refleksi sehingga guru
terhambat melakukan evaluasi karena hasil refleksi tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi di
kelas.
C. Alternatif Solusi
Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang pembelajaran yang
pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, adapun model
pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, ceramah penugasan dan presentasi. Model PBL ini menekankan pada proses pembelajaran
jangka panjang, dimana peserta didik akan terlibat langsung dengan persoalan kehidupan sehari-
hari serta belajar bagaimana mereka memahami dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Penerapan model pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran
yang menarik, yang berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan peserta didik , contohnya
dalam pemberian apersepsi, saya menampilkan video viral melalui aplikasi yang sering digunakan
peserta didik dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Untuk motivasi
penting untuk diingat bahwa setiap peserta didik unik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar mereka dapat bervariasi. Memahami penyebab potensial dan mencari cara untuk
mengatasi masalah motivasi yang rendah dapat membantu meningkatkan minat dan keinginan
peserta didik untuk belajar. Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi peserta didik. Pendekatan yang interaktif dan menarik, seperti penggunaan multimedia,
kartu, ppt, dan platform pembelajaran online untuk google form, dapat membuat siswa lebih
terlibat dan termotivasi untuk belajar. Maka saya menggunakan video motivasi belajar. Hasil
observasi ditemukan beberapa peningkatan ketrampilan peserta didik sebagai berikut. Telah terjadi
peningkatan keterampilan berfikir kritis, cepat dan tepat ketika peserta didik ditugasi memberikan
tanggapan terhada jawaban-jawaban tugas yang disajikan oleh kelompok lain dalam kegiatan
pembelajaran.

D. Evaluasi
Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama pembelajaran
di kelas menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan model Problem Based Learning
mudah dipahami oleh peserta didik , dan diberikan video motivasi belajar di pertemuan peserta
didik sudah bisa menyesuaikan dengan cepat dan mengkondisikan kelompoknya dalam berdiskusi.
Yang kedua minat dan partisipasi peserta didik meningkat, hal ini dapat saya rasakan setelah
menggunakan berbagai media interaktif seperti video, kartu / gambar dan ppt yang dekat dengan
kehidupan peserta didik, mereka terlihat tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Peningkatan yang paling menonjol pemberian video pembelajaran tentang kegiatan nyata dalam
kehidupan yang membuat peserta didik terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan yang saya
tampilkan bahkan hampir seluruh peserta didik di kelas nilainya diatas kkm dalam post test.
Kemudian yang ketiga adalah saya bisa menyisipkan video motivasi dalam kegiatan pembelajaran
ke gadget peserta didik, sehingga peserta didik bisa memanfaatkan gadget untuk pembelajaran
sehingga penggunaan gadget bisa lebih bermanfaat di kelas.

Berdasarkan uraian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa hipotesis penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi dalam dalam pembelajaran informatika untuk peserta
didik kelas VII SMP Negeri 3 Citeureup semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 terbukti yaitu
minat belajar siswa meningkat dan hasil belajar siswa dapat meningkat jika diterapkan pemberian
motivasi dan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual serta metode PBL dalam
PBM.

Saya berharap agar semua belajar secara tekun dan ulet serta dapat menggunakan studi kasus
sebagai bahan perbaiakan dalam PBM dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian
tindakan kelas.

Anda mungkin juga menyukai