Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

“PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS II


SDN 144/IX DESA SOLOK ”

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Tertulis


Mahasiswa PPG Dalam Jabatan

Oleh:ANSORI
NIM.2237230814

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


ANGKATAN II
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTYASA
2023
A. Deskripsi Studi Kasus

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan disekolah, saya menemukan


beberapa kasus dalam proses pembelajaran. saya mengampu kelas 2 di SD 144/IX DESA
SOLOK Kec. Kumpeh Ulu Kab. Muaro Jambi. saya lihat anak-anak tidak bersemangat dan
cemas. ditunjukan dengan sediktnya siswa yangmerespon pertanyaan guru, bertanya
maupun mengemukakan pendapat. Keadaan tersebut mengakibatkan hasil belajar
matematika rendah. Kemudian saya mengajak anak untuk berdiskusi mengenai persepsi
mereka tentang matematika. Setelah berdiskusi, situasi yang ditemukan adalah siswa
berfikir bahwa matematika itu sulit dan susah untuk dipahami bahkan dianggap
menyeramkan.
Berdasarkan pengamatan saya selama mengajar Matematika, siswa cenderung diam, dan
beberapa lainnya asik bermain sendiri dengan teman yang duduk berdekatan. Saat saya
memberikan pertanyaan pemantik, mayoritas siswa diam atau hanya 1-2 orang siswa yang
bertanya.
Sebagai seorang guru, saya tertantang untuk merubah cara agar belajar Matematika
menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak-anak yaitu Menonton tayangan video
pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Matematika. Selain itu
topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan
menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa,
kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensicakap
digital yang terintegrasi dengan teknologi.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya pengetahuan
terkait karakteristik peserta didik. Saat saya merancang materi dengan terlebih dahulu saya
membuka peraturan tentang Capaian Pembelajaran sesuai fase, lalu saya turunkan menjadi
Tujuan Pembelajaran, Saya juga berdiskusi dengan rekan guru kelas 1 tentang materi yang
sudah disampaikan sebelumnya. Mungkin bisa jadi dasar saya merancang pembelajaran.
Setelah Tujuan Pembelajaran saya rumuskan dan tetapkan, saya menyusun indikator
untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran. Berdasarkan iitu saya buat instrument
berupa kuis melalui Kahoot dan LKPD yang dilakukan dalam kelompok.
Saya berdiskusi dengan teman guru kelas 1 karena satu fase dengan saya, yaitu fase A.
Saya bertanya banyak tentang ketercapaian materi prasyarat yang bisa saya acu dalam
menyusun instrument. Saya juga meminta pendapat beliau tentang kuis dan LKPD yang
saya susun. Tidak lupa saya juga bertanya dengan Bu Tini, tentang perumusan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan metode pembelajaran yang menarik yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih Model Pembelajaran PBL
berbantu media proyektor dengan video pembelajaran untuk mengajarkan Matematika yang
sesuai dengan materi yang saya bahas dikelas. PBL berbantu media proyektor ini sesuai
untuk meningkatkan ketertarikan siswa pada matematika dengan menayangkan video
pembelajaran. Sehingga anak-anak lebih bersemangat dan menciptakan kelas yang
menyenangkan
Kemudian, saya merancang pembelajaran dan evaluasinya dalam format Modul Ajar.
Sebenarnya saya masih kesulitan membuat instrumen yang berdifferensiasi yang sesuai
dengan kesiapan belajar murid. Tetapi saya mencoba membuat instrument tes individu di
Kahoot yang menyediakan fitur analisis butir soal. Dengan demikian saya tahu mana bagian
yang dapat dijawab oleh banyak siswa, mana yang tidak. Saya mengulang materi yang
paling sedikit dijawab oleh siswa, karena artinya itu materi yang paling tidak dipahami
siswa.

C. Alternatif Solusi

Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang pembelajaran yang
pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, ada pun model
pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, ceramah penugasan dan presentasi. Model PBL ini menekankan pada proses pembelajaran
jangka panjang, dimana siswa akan terlibat lansung dengan persoalan kehidupan sehari-hari serta
belajar bagaimana mereka memahami dan menyelesaikan persoalan tersebut. Penerapan model
pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang menarik, yang
berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan siswa, contohnya dalam pemberian apersepsi,
Saya mengawali dengan membuka kelas, menjelaskan konsep pembelajaran menarik untuk
siswa. Saya menayangkan video pembelajaran tentang penjumlahan. Melalui video
pembelajaran itu, mereka saya ajarkan tentang konsep matematika (penjumlahan). Ini disukai
oleh para siswa, mereka jadi lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, ini membantu
menghilangkan persepsi bahwa matematika itu sulit dan menyeramkan.

https://www.youtube.com/watch?v=vDJqAmc_Lzo
Tidak hanya menampilkan video pembelajaran, saya juga mengajak siswa esbreaking untuk
menghilangkan kejenuhan saat di kelas. Dan melakukan diskusi untuk menciptakan kelas
yang aktif.
Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya, karena saya menggunakan alat
dan bahan yang ada disekolah seperti laptop, proyektor, Tripod, lalu saya adaptasi dengan
materi yang saya butuhkan.
Tidak lupa saya izin kepada kepala sekolah untuk penggunaan halaman sekolah dan sumber
daya di sekolah.
Contoh LKPD:

https://www.canva.com/design/DAFielQBG6c/AGKP2ecUKX0UYM8_3NuuZA/edit

https://www.canva.com/design/DAFjh0uwThk/i1loM2le2gku3sGt7Vv30w/edit?
utm_content=DAFjh0uwThk&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_s
ource=sharebutton
Media selanjutnya yang saya gunakan adalah aplikasi Quizizz. Aplikasi ini
merupakanaplikasipendidikanyangsifatnyafleksibelkarenabisadimanfaatkansebagaisarana
menyampaikan materi dan sebagai media evaluasi seperti kuis dan ulangan harian
yangbiasa dilakuan. Kelebihannya adalah aplikasi ini dikemas dengan tampilan yang
menarikdaninteraktifsehinggapesertadidikbisamendapatpengalamanbarudalambelajar.Con
tohpenerapan

https://quizizz.com/join?gc=242687

Media selanjutnya yang saya gunakan adalah aplikasi Wordwall, aplikasi ini
memilikikonsepyangmiripdenganquizizzyaitumenampilkangameberbasisedukasi,kelebiha
nnyaadalahaplikasiinimemilikibanyakvariasitampilanpermainansehinggagurubisamenyes
uaikandengan minat dan keadaan di kelas. Penggunaan aplikasi ini juga
sangatpraktisdanbisadimainkansecaraindividumaupunberkelompok.Contoh penerapan

https://wordwall.net/resource/56795328

D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang
pertamapembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan
modelproblem basedlearningmudah dipahami olehsiswa, terutama setelah beberapa
kalipertemuansiswasudahbisamenyesuaikandengancepatdanmengkondisikankelompokny
a dalam berdiskusi. Yang kedua minat dan motivasi belajar siswa meningkat, halini dapat
saya rasakan setelah menggunakan berbagai media interaktif dan dekat
dengankehidupansiswa, merekaterlihattertarik untuk mengikutipembelajaran.
Peningkatan yang paling menonjol dari berbagai media yang saya terapkan
adalahaplikasiwordwall.Siswaterlihatsangatantusiasmenjawabpertanyaanyangsayatampil
kanbahkanhampirseluruhsiswadikelassaatitumenunjuktangan.Kemudianyangketiga
adalah saya bisa menyisipkan kegiatan pembelajaran ke gadget siswa,
sehinggasiswabisamemanfaatkangadgetuntukprosespembelajaransepertimengaksesbacaa
ndanvideo pembelajaran melalui barcode, mengakses LKPD daring, mengakses game
edukasidanlainnya, sehinggapenggunaan gadget bisalebih bermanfaatdikelas.

Anda mungkin juga menyukai