Anda di halaman 1dari 4

A.

DESKRIPSI STUDI KASUS


Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan ada beberapa permasalahan yang
saya temui. Permasalahan yang muncul yaitu kurang fokusnya peserta didik dalam
pembelajaran karena peserta didik sulit lepas dari gadget dan motivasi belajar peserta didik
yang rendah dalam belajar hal ini terlihat pada saat diberikan tugas peserta didik malas untuk
menemukan jawaban sendiri hanya menyalin dari temannya. Melihat permasalahan tersebut
maka sebagai Guru saya melakukan evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran secara
terstruktur dan berkesinambungan guna mengatasi permasalahan yang ada.

Permasalahan tersebut penting agar dapat menjadi bahan kajian sebagai bahan refleksi
dan tindak lanjut bagi guru untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dan dapat mendukung peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar.
Sebab motivasi belajar yang baik hanya dapat diperoleh dari pembelajaran yang
menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Selain itu topik ini akan membantu saya
untuk meningkatkan kompetensi pedgogik serta menerapkan model dan media pembelajaran
yang sesuai dengan karajteristik peserta didik.
Pembelajaran yang baik dan menyenangkan dapat tercipta jika sebagian besar dari
peserta didik termotivasi untuk belajar dengan mengikuti pembelajaran dengan baik.
B. ANALISIS SITUASI
Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya
pengetahuan tentang karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah
dengan observasi dan melakukan pengamatan terlebih dahulu tentang bagaimana kebiasaan
peserta didik tentang hal yang mereka sukai dan bagaimana respon mereka terhadap model
yang dilakukan guru di kelas.

Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat membantu untuk merancang dan
merencanakan pembelajaran dikemudian hari. model yang digunakan belum bervariasi,
sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Peserta didik enggan untuk mengikuti pembelajaran masih ada peserta didik yang kurang
serius dalam mengikuti pembelajaran dan juga jarang mengumpulkan tugas karena guru
dalam memberikan materi kurang menarik dan masih bersifat konvensional.
Dalam proses perancangan langkah awal yang dilakukan adlah memilih materi yang
akan diajarkan serta lebih memahami kebutuhan belajar peserta didik. Setelah memahami
kedua haltersebut maka langkah berikutnya yaitu memilih model pembelajaran yang paling
tepat.
Kemudian setelah melalui proses pemilihan dengan pertimbangan khusus, langkah
berikutnya saya melakukan diskusi dan kolaborasi dengan guru pamong untuk membahas
lebih lanjut terkait dengan rancangan pembelajaran dan evaluasi yang telah disusun guna
memperoleh saran dan masukan. Selanjutnya setelah melakukan serangkaian proses diskusi
bersama dengan guru pamong , rekan sejawat saya memperoleh masukan berupa hal-hal apa
saja yang perlu dipersiapkan lebih lanjut. Selain itu saya juga memperoleh dukungan penuh
atas rancangan pembelajaran yang telah disusun.

Adapun tantangan dan hambatan yang Saya hadapi dalam proses merancang dan
melakukan evaluasi pembelajaran yaitu menentukan model yang paling tepat untuk
diterapkan di kelas.
C. ALTERNATIF SOLUSI
Langkah nyata yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan Rancangan dan
evaluasi pembelajaran yang dibuat sebagai aksi nyata dalam rangka mengatasi permasalahan
yang ada yakni dengan menerapkan pembelajaran inovatif melalui penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning. Dimana model Pembelajaran ini merupakan
pembelajaran yang bersifat student centered. Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan
peluang kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri Dengan
demikian diharapkan nantinya melalui penerapan model pembelajaran ini dapat mendukung
proses belajar agar lebih berkualitas dan nantinya peserta didik dapat meningkatkan motivasi
belajar. Adapun langkah yang saya lakukan yaitu menyusun perangkat pembelajaran dan alat
evaluasi. Kemudian mengumpulkan data hasil belajar peserta didik pada mata pelajaranIPS.

Dalam prosesnya terlebih dahulu saya melakukan penelitian lebih lanjut dengan
metode wawancara tentang model pembelajaran apa yang mereka sukai agar dapat lebih
memahami terkait dengan materi pembelajaran dan memberikan bahan ajar kepada peserta
didik untuk dipelajari. Selanjutnya setelah sumber daya dan materi yang dibutuhkan tersebut
sudah lengkap maka rancangan dan evaluasi pembelajaran yang telah disusun Saya terapkan
dalam pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dilakukan dengan
mengikuti sintaks-sintaks model pembelajaran Problem Based Learning. Sebagai guru saya
juga memberikan evaluasi akhir dengan memberikan soal berupa post test untuk melihat hasil
belajar yang didapat oleh peserta didik setelah diterapkannya pembelajaran inovatif melalui
penggunaan model Problem Based Learning dengan metode diskusi kelompok

D. Evaluasi
Hasil dan dampak dari langkah nyata yang saya lakukan melalui perancangan dan
evaluasi pembelajaran dengan menerapkan Model Problem based learning yaitumusdah
dipahami peserta didik lebih semangat dan antusias mengikuti pembelajaran. Kemudian
peserta didik juga menjadi lebih terlibat aktif dalam pembelajaran yang mana keterlibatan
aktif tersebut terlihat dari awal proses pembelajaran, hingga akhir pembelajaran. Melalui
penerapan model Problem Based Learning juga menjadikan peserta didik dapat melakukan
proses kolaborasi dalam kelompok. Melalui penerapan model pembelajaran ini juga
mendukung kelancaran proses komunikasi baik antara guru dengan peserta didik maupun
peserta didik dengan sesama peserta didik. Selain itu dengan menerapkan media
pembelajaran interaktif seperti Microsoft power point, google dan canva sebagai media
pembelajaran juga mendukung pembelajaran lebih menarik. Kegiatan evaluasi
pembelajaran sendiri mencakup penilain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dilihat dari
hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana dari
keseluruhan jumlah peserta didik sudah tuntas.

Anda mungkin juga menyukai