Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

“MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA


PELAJARAN IPAS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BERBASIS PROJECT DAN MEDIA INOVATIF”

Diajukan untuk memenuhi Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 2

Oleh:

KHOLIQ IDRIS, S.Pd.


NIM: 2300 1039 2202 7441

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PRODI PGSD
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
A. Deskripsi Studi Kasus

Beberapa bulan lalu saat saya mengajar di kelas 5 SD Muhammadiyah 1


Wringinanom saya menemukan beberapa permasalahan/kasus pembelajaran pada saat
saya mengajar mata pelajar IPAS. Yang pertama adalah rendahnya keaktivan partisipasi
siswa dalam belajar, hal itu ditunjukan dengan sediktnya siswa yang merespon
pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat. Yang kedua adalah
rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS hal itu ditunjukan dengan 70 %
nilai ulangan harian siswa dibawah KKM.
Berdasarkan pengamatan saya selama mengajar materi IPAS, siswa cenderung
menunggu arahan saya, duduk diam mendengarkan saya dan ada bebrapa yang tidak
memperhatikan saya menjelaskan materi. Ketika saya memberikan pertanyaan pemantik
hampir sebagian besar siswa terdiam, melihat saya dan hanya 3 orang yang menjawab
pertanyaan saya. Kasus yang saya paparkan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut
karena akan berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan
merencanakan tindak lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya
meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan menerapkan model dan media
pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa, kompetensi manajerial yang
berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi
dengan teknologi.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya
pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah
melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta didik,
hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap tindakan yang
dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang dan
merencanakan pembelajaran dikemudian hari.
Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya motivasi siswa, saya mencoba
memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan
siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya menampilkan video
melalui aplikasi yang sering digunakan siswa seperti Tiktok, Instagram dan Youtube.
Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran dengan game interaktif yang disukai
peserta didik.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya
adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, dan
rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam
merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang menjadi target sasaran
observasi.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi
pembelajaran diantaranya ialah yang pertama siswa mudah merasa bosan dengan media
pembelajaran yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan
variasi disetiap pertemuan, yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis
teknologi siswa terkendala adanya larangan siswa membawa gadget ke sekolah dan yang
ketiga ialah saat melakukan refleksi diakhir pembelajaran siswa tidak sunggung-sungguh
dalam menjawabsoal refleksi sehingga guru terhambat melakukan evaluasi karena hasil
refleksi tidak sesuaidengan keadaan yang terjadi di kelas.

C. Alternatif Solusi

Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang


pembelajaran yang pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Project Based
Learning (PJBL) dengan metode diskusi, ceramah penugasan dan presentasi. Model
PJBL ini menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, dimana siswa akan
terlibat lansung dalam pembuatan suatu project. Penerapan model pembelajaran ini juga
dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang menarik, yang
berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan siswa, contohnya dalam pemberian
apersepsi, saya menampilkan video viral melalui aplikasi yang sering digunakan siswa dan
mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kemudian media lain yang saya gunakan adalah berupa Canva untuk meningkatkan
minat dan kreativitas siswa karena media tersebut memiliki tampilan yang menarik dan
bisa diakses dengan mudah, media yang dibuat dengan aplikasi ini bisa berupa presentasi
untuk memberi penguatan materi pada siswa dan LKPD. Contoh media pembelajaran
yang saya buat dengan menggunakan canva:
https://docs.google.com/presentation/d/1OKrsecoUuoly7q-EUwN-
coMKaXoDzuen/edit?usp=sharing&ouid=113239045668994275230&rtpof=true&sd=true
Media selanjutnya yang saya gunakan adalah video pembelajaran yang bersumber
dari Youtube guna mendukung pengerjaan project yang saya berikan kepada peserta
didik. Dengan melihat video pembelajaran tersebut peserta didik dengan mudah
mengikuti langkah-langkah pembuatan project beserta bahan -bahan apa saja yang harus
disiapkan. Berikut video youtube yang saya gunakan sebagai penunjang dalam
pembelajaran:

https://www.youtube.com/watch?v=yU3kCa-34z0

sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya terlalu banyak,
karena saya hanya membutuhkan kaleng bekas atau botol bekas dan beberapa alat-alat
kantor. Menggunakan pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok dengan jumlah
anggota 4-5 orang dalam penyelesaian LKPD, memberikan apresiasi kepada peserta didik
atas usaha dan pencapainya serta melibatkan dan memberikan tanggungjawab kepada
peserta didik yang kurang aktif sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka dan
melakukan refleksi diakhir pembelajaran untuk mengevaluasi dan memperbaiki
pembelajaran yang lebih efektif efesien dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik.

Berikut modul yang menggunakan model PJBL:


https://drive.google.com/file/d/17PLpjy-A9YTv6urhwP0HhfSwp9J-
hMy2/view?usp=sharing
D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama
pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur dan menarik, hal ini dikarenakan
penerapan model Project based learning disukai siswa karena ada praktek pembuatan
sebuah project. Setelah beberapa kali pertemuan siswa sudah bisa menyesuaikan dengan
cepat dan mengkondisikan kelompoknya dalam menyelesaikan project. Yang kedua
minat dan partisipasi siswa meningkat, hal ini dapat saya rasakan setelah menggunakan
berbagai media interaktif dan dekat dengan kehidupan siswa, mereka terlihat tertarik
untuk mengikuti pembelajaran.
Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan yang saya ajukan bahkan hampir
seluruh siswa di kelas saat itu menunjuk tangan. Kemudian yang ketiga adalah saya bisa
menyisipkan kegiatan pembelajaran dimana siswa dapat membuat suatu produk atau
project. Pembelajaran IPAS kali ini tidak lagi membosankan, begitu ungkapan yang
diungkapkan oleh beberapa siswa.

Anda mungkin juga menyukai