Diajukan untuk memenuhi Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Kategori 1 Tahap 2
Oleh:
B. Analisis Situasi
Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya
pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah
melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta didik,
hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap tindakan yang
dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang dan
merencanakan pembelajaran dikemudian hari.
Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya motivasi siswa, saya mencoba
memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan
siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya menampilkan video
melalui aplikasi yang sering digunakan siswa seperti Tiktok, Instagram dan Youtube.
Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran dengan game interaktif yang disukai
peserta didik.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya
adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, dan
rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam
merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang menjadi target sasaran
observasi.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi
pembelajaran diantaranya ialah yang pertama siswa mudah merasa bosan dengan media
pembelajaran yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan
variasi disetiap pertemuan, yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis
teknologi siswa terkendala adanya larangan siswa membawa gadget ke sekolah dan yang
ketiga ialah saat melakukan refleksi diakhir pembelajaran siswa tidak sunggung-sungguh
dalam menjawabsoal refleksi sehingga guru terhambat melakukan evaluasi karena hasil
refleksi tidak sesuaidengan keadaan yang terjadi di kelas.
C. Alternatif Solusi
https://www.youtube.com/watch?v=yU3kCa-34z0
sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya terlalu banyak,
karena saya hanya membutuhkan kaleng bekas atau botol bekas dan beberapa alat-alat
kantor. Menggunakan pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok dengan jumlah
anggota 4-5 orang dalam penyelesaian LKPD, memberikan apresiasi kepada peserta didik
atas usaha dan pencapainya serta melibatkan dan memberikan tanggungjawab kepada
peserta didik yang kurang aktif sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka dan
melakukan refleksi diakhir pembelajaran untuk mengevaluasi dan memperbaiki
pembelajaran yang lebih efektif efesien dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik.
Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama
pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur dan menarik, hal ini dikarenakan
penerapan model Project based learning disukai siswa karena ada praktek pembuatan
sebuah project. Setelah beberapa kali pertemuan siswa sudah bisa menyesuaikan dengan
cepat dan mengkondisikan kelompoknya dalam menyelesaikan project. Yang kedua
minat dan partisipasi siswa meningkat, hal ini dapat saya rasakan setelah menggunakan
berbagai media interaktif dan dekat dengan kehidupan siswa, mereka terlihat tertarik
untuk mengikuti pembelajaran.
Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan yang saya ajukan bahkan hampir
seluruh siswa di kelas saat itu menunjuk tangan. Kemudian yang ketiga adalah saya bisa
menyisipkan kegiatan pembelajaran dimana siswa dapat membuat suatu produk atau
project. Pembelajaran IPAS kali ini tidak lagi membosankan, begitu ungkapan yang
diungkapkan oleh beberapa siswa.