Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

“PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS X E.4


SMA NEGERI 9 PADANG”

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Tertulis


Mahasiswa PPG Prajabatan

Oleh:

NURUL AZIZAH
NIM. 22320184

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


BIDANG STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. Deskripsi Studi Kasus

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, saya menemukan


beberapa kasus dalam proses pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya keaktivan
dan partisipasi siswa dalam belajar, hal itu ditunjukan dengan sediktnya siswa yang
merespon pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat. Yang kedua
adalah kurangnya fokus siswa dalam belajar, hal ini disebabkan karena siswa sering kali
sulit lepas dari gadget, ketika guru sedang menjelaskan beberapa siswa mencuri-curi
waktu bermain gadget. Yang ketiga adalah rendahnya minat siswa dalam belajar, hal itu
diketahui pada saat penugasan beberapa siswa malas untuk menemukan jawaban sendiri
dan malah menyalin tugas milik temannya.
Kasus yang saya paparkan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan
berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak
lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi
pedagogik seperti kemampuan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik siswa, kompetensi manajerial yang berhubungan dengan
pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya
pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan
adalah melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan
peserta didik, hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap
tindakan yang dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk
merancang dan merencanakan pembelajaran dikemudian hari.
Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi siswa, saya mencoba
memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan
siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya menampilkan video
melalui aplikasi yang sering digunakan siswa seperti Tiktok, Instagram dan Youtube.
Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran dengan game interaktif yang disukai
peserta didik dan terintegrasi dengan teknologi digital seperti quizizz dan wordwall.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya
adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, guru
pamong dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta
membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang
menjadi target sasaran observasi.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi
pembelajaran diantaranya ialah yang pertama siswa mudah merasa bosan dengan media
pembelajaran yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan
variasi disetiap pertemuan, yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis
teknologi siswa sering mengeluhkan tidak ada paket data dan yang ketiga ialah saat
melakukan refleksi diakhir pembelajaran siswa tidak sunggung-sungguh dalam
menjawab
soal refleksi sehingga guru terhambat melakukan evaluasi karena hasil refleksi tidak
sesuai dengan keadaan yang terjadi di kelas.

C. Alternatif Solusi

Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang


pembelajaran yang pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Problem
Based Learning (PBL) dengan metode diskusi, ceramah penugasan dan presentasi.
Model PBL ini menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, dimana siswa
akan terlibat lansung dengan persoalan kehidupan sehari-hari serta belajar bagaimana
mereka memahami dan menyelesaikan persoalan tersebut. Penerapan model
pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang
menarik, yang berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan siswa, contohnya
dalam pemberian apersepsi, saya menampilkan video viral melalui aplikasi yang sering
digunakan siswa dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Contoh video:
https://vt.tiktok.com/ZSLfLMdr6/ https://vt.tiktok.com/ZSLfL6nDe/.
Kemudian media lain yang saya gunakan adalah berupa Canva untuk meningkatkan
minat dan kreativitas siswa karena media tersebut memiliki tampilan yang menarik dan
bisa diakses diperangkat siswa, media yang dibuat dengan aplikasi ini bisa berupa
presentasi untuk memberi penguatan materi pada siswa dan LKPD. Untuk LKPD bisa
diakses dan dikerjakan secara lansung melalui aplikasi tersebut, bisa juga dicetak dan
dikerjakan secara tertulis oleh siswa. Contoh LKPD:
https://www.canva.com/design/DAFielQBG6c/AGKP2ecUKX0UYM8_3NuuZA/edit
https://www.canva.com/design/DAFjh0uwThk/i1loM2le2gku3sGt7Vv30w/edit?utm_cont
ent=DAFjh0uwThk&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sha
rebutton
Media selanjutnya yang saya gunakan adalah aplikasi Quizizz. Aplikasi ini merupakan
aplikasi pendidikan yang sifatnya fleksibel karena bisa dimanfaatkan sebagai sarana
menyampaikan materi dan sebagai media evaluasi seperti kuis dan ulangan harian yang
biasa dilakuan. Kelebihannya adalah aplikasi ini dikemas dengan tampilan yang menarik
dan interaktif sehingga peserta didik bisa mendapat pengalaman baru dalam belajar.
Contoh penerapan
https://quizizz.com/join?gc=242687
Media selanjutnya yang saya gunakan adalah aplikasi Wordwall, aplikasi ini memiliki
konsep yang mirip dengan quizizz yaitu menampilkan game berbasis edukasi,
kelebihannya adalah aplikasi ini memiliki banyak variasi tampilan permainan sehingga
guru bisa menyesuaikan dengan minat dan keadaan di kelas. Penggunaan aplikasi ini juga
sangat praktis dan bisa dimainkan secara individu maupun berkelompok. Contoh
penerapan
https://wordwall.net/resource/56795328
D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama
pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan model
problem based learning mudah dipahami oleh siswa, terutama setelah beberapa kali
pertemuan siswa sudah bisa menyesuaikan dengan cepat dan mengkondisikan
kelompoknya dalam berdiskusi. Yang kedua minat dan partisipasi siswa meningkat, hal
ini dapat saya rasakan setelah menggunakan berbagai media interaktif dan dekat dengan
kehidupan siswa, mereka terlihat tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Peningkatan yang paling menonjol dari berbagai media yang saya terapkan adalah
aplikasi wordwall. Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan yang saya
tampilkan bahkan hampir seluruh siswa di kelas saat itu menunjuk tangan. Kemudian
yang ketiga adalah saya bisa menyisipkan kegiatan pembelajaran ke gadget siswa,
sehingga siswa bisa memanfaatkan gadget untuk proses pembelajaran seperti mengakses
bacaan dan video pembelajaran melalui barcode, mengakses LKPD daring, mengakses
game edukasi dan lainnya, sehingga penggunaan gadget bisa lebih bermanfaat di kelas.

Anda mungkin juga menyukai