Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN STUDI KASUS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN


KETERAMPILAN PESERTA DIDIKMELALUI MODEL
PEMBELAJARAN GAMES BASED LEARNING

OLEH:
DARVIN KAMUMUS.Pd
NIM: 121172320261

SDN NO. 15 DUNGINGI


KOTA GORONTALO
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting didalam pembangunan bangsa


sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah untuk meningkatkan sumberdaya
manusia yang berkualitas. Di dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 1
ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 1
ayat 4 undang-undang tersebut menyatakan bahwa Profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oeh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan yang
memerlukan seperangkat komponen pengajaran. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru harus mengacu pada kurikulum yang berlaku sebagai arah
tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran antara lain
dipengaruhi oleh kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat berupa
kesiapan dalam emilih metode pembelajaran dan dapat pula berupa ketepatan
guru dalam menyediakan alat peraga pembelajaran.
Sekarang ini pembelajaran di sekolah pada umumnya maupun pembelajaran
PJOK pada khususnya masih menggunakan pembelajaran konvensional yang
mengandalkan metode ceramah di depan peserta didik, sesuai pengamatan
penulis pada guru mata pelajaran Pjok di SDN No 15 Dungingi.

B. Deskripsi Studi Kasus


Praktik pengalaman lapangan yang telah saya lakukan selama dua
semester, beragam kasus yang ditemukan saat proses pembelajaran berlangsung
dalam kelas. Kasus yang saya temukan seperti minimnya motivasi siswa dan
keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran pjok. Pertama,
minimnya motivaasi siswa dilihat dalam aktifitas peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran, sebagian besar peserta didik masih terlihat takut atau
kurang percaya diri dalam proses pembelajaran, dan kurangnya seorang guru
menggunakan media pembelajaran yang menarik.
Selanjutnya peserta didik dalam Mengerjakan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD), selama kegiatan pengerjaan LKPD masih saja ada peserta didik
yang melakukan aktifitas lain seperti duduk bercerita dengan teman lain selama
diskusi berlangsung sehingga dalam mengerjakan LKPD hanya satu atau dua
peserta didik yang aktif dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan LKPD
yang diberikan oleh guru. Kedua, rendahnya Keterampilan berpikir kreatif
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat materi hasil
pengerjaan LKPD yang minim akan gagasan baru peserta didik cendrung
mengandalkan solusi atau jawaban yang sudah ada sebelumnya, tanpa mencoba
melihat topik atau masalahdari sudut pandang yang lain.
C. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil observasi di kelas VI SDN 15 Dungingi Kota Gorontalo
didapatkan informasi bahwa dalam pembelajaran guru hanya menilai
kemampuan kognitif siswa dan belum memfasilitasirta motivasi peserta didik,
kemampuan berpikir kreatifsehingga siswa memiliki ketrampilan berpikir kreatif
yang masih rendah dan belum terbimbing untuk berpikir kreatif dan ketika siswa
dihadapakan pada masalah real di lingkungan masyarakat, siswa belum mampu
mengaitkan antara ilmu yang diperolehnya dengan masalah di sekitarnya dan
pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih sangat konvensional,
LKPD belum mengakomodir kebutuhan gaya belajar siswa, guru tidak
mengorientasikan masalah yang terdapat pada LKPD, format LKPD yang
kurang menarik dan terlihat nyata situasi dimana dalam diskusi kelompok hanya
satu atau dua orang siswa yang aktif dan bertangggung jawab dalam
penyelesaian LKPD.
Analisa faktor yang dapat menyebabkan minimnya Motivasi peserta didik
dalam pembelajaran PJOK yaitu beberapa siswa mungkin merasa tidak percaya
diri. Rasa tidak percaya diri ini dapat menjadi hambatan bagi partisipasi mereka
dalam hal pembelajaran parktek dilapangan diskusi. Jika beberapa siswa
mendominasi kegiatan pembelajaran pjok, siswa lain mungkin merasa
terpinggirkan dan enggan untuk berpartisipasi. Dominasi ini dapat menciptakan
lingkungan yang tidak inklusif dan mengurangi partisipasi siswa secara
keseluruhan dan kelompok terlalu besar menyebabkan siswa merasa sulit untuk
menemukan kesempatan untuk berperan aktif dan lebih cenderung menjadi
pendengar pasif. Untuk itu saya melakukan konsultasi kepada beberapa pihak,
diantaranya kepala sekolah, pakar olahraga, teman sejawat dan dosen.
Pembelajaran yang terlalu memfokuskan pada pemahaman faktual dan
mengedepankan penghafalan materi dapat mengurangi peluang siswa untuk
berpikir kreatif. Metode pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung
monoton juga dapat menghambat perkembangan kreativitas siswa.

D. Alternatif Solusi
Beragam permasalahn yang saya temukan selama praktik pengalaman
lapangan membuat saya menemukan berbagai alternatif solusi dalam
memecahkan masalah tersebut diantaranya: merencanakan perbaikan
permasalahan dengan menerapkan metode games based learning pada
pembelajaran. Diterapkannya metode games based learning dalam mengatasi
masalah ini dengan pertimbangan bahwa games based learning adalah
metode pembelajaran dengan cara memberikan beberapa games dalam proses
pembelajaran dengan tujuan terjadinya proses pemecahan masalah sehingga
peserta didik mendapatkan solusi yang menurut mereka tepat, aman dan
nyaman untuk dipraktikkan. Ariyana (dalam Tan Onn Seng, Model
pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan
berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun
kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga
bermakna, relevan, dan kontekstual .
Kelebihan model ini antara lain :
1. Meningkatkan Motivasi Siswa
Salah satu kelebihan dari penggunaan Game-Based Learning dalam
pembelajaran adalah dapat meningkatkan motivasi siswa. Dengan
menggunakan permainan yang menarik dan menyenangkan, siswa akan lebih
tertarik untuk belajar dan lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Hal
ini dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan membantu
mereka lebih mudah memahami materi pelajaran.
2. Meningkatkan Keterampilan Siswa
Penggunaan Game-Based Learning dalam pembelajaran juga dapat
meningkatkan keterampilan siswa. Dalam permainan, siswa akan dihadapkan
dengan berbagai masalah atau tantangan yang harus mereka selesaikan. Hal
ini dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreativitas, dan kemampuan problem-solving. Selain itu, permainan juga
dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama
dalam tim.
3. Pembelajaran yang Interaktif dan Menyenangkan
Dalam pembelajaran konvensional, siswa sering kali merasa bosan dan tidak
tertarik karena materi pelajaran yang disajikan terasa monoton dan
membosankan. Dengan penggunaan Game-Based Learning, pembelajaran
menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa dapat belajar sambil
bermain, sehingga proses pembelajaran tidak terasa membosankan.
4. Meningkatkan Daya Ingat Siswa
Penggunaan Game-Based Learning juga dapat membantu meningkatkan daya
ingat siswa. Dalam permainan, siswa akan dihadapkan dengan berbagai
situasi atau masalah yang membutuhkan konsentrasi dan memori yang baik
untuk dapat diselesaikan. Hal ini dapat membantu siswa meningkatkan
kemampuan daya ingat mereka dan membuat mereka lebih mudah mengingat
materi pelajaran.
Berdasarkan pengertian dan kelebihan dari metode games based
learning tersebut disimpulkan bahwa, metode gamesbased learning
merupakan suatu metode pembelajaran yang menekankan pada keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan
penerapan metode games based learning dapat mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran atletik.

Berikut link pembelajaran menggunakan model games bassed learning)


yang saya buat:
https://youtu.be/YMWipCbHtzU?si=c-RdOyODKFaxzuN0
Selain itu saya merancang Lembar Kerja Peserta Didik yang menarik
dan melibatkan semua peserta didik dalam proses penyelesaiannya, seperti
menyajikan contoh kasus dalam bentuk video, artikel dan gambar sehingga
mengakomodir semua gaya belajar peserta didik dan melibatkan mereka
secara aktif serta menstimulus mereka menemukan sendiri masalah-masalah
yang terdapat pada LKPD dan memunculkan pertanyaan berdasarkan
masalah, mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang di temukan serta
menyajikan hasil dalam media yang saya siapkan seperti infografis sehingga
mereka lebih bebas membuat ide berdasarkan pengelaman belajar, mencari
informasi yang berkaitan dengan masalah dan mengkomunikasiskannya.
Berikut link Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) yang saya buat:
https://drive.google.com/file/d/1s2gVzQEtouRj_dwXfAvoVvjwmGnuY7h-
/view?usp=drive_link

Menggunakan pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok


dengan jumlah anggota 4-5 orang dalam penyelesaian LKPD, memberikan
apresiasi kepada peserta didik atas usaha dan pencapainya serta melibatkan dan
memberikan tanggungjawab kepada peserta didik yang kurang aktif sehingga
meningkatkan rasa percaya diri mereka dan melakukan refleksi diakhir
pembelajaran untuk mengevaluasi dan memperbaiki pembelajaran yang lebih
efektif efesien dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik.

E. Evaluasi
Guru harus pandai memilih media pembelajaran yang kreatif, inovatif,
dan desain pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik menjadi
termotivasi, antusias dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran PJOK, karena
penggunaan media dan mode berbasis permaianan tersebut dapat meningkatkan
motivasi dan aktifitas gerak peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Yang menjadikan faktor keberhasilan yaitu sangat ditentukan oleh
persiapan yang matang sebelum pelaksanaan pembelajaran dan
didukung oleh kemampuan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan cara memilih media dan model
pembelajaran yang dikembangkan dalam RPP ataupun modul ajar.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu :
Berdasarkan evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan yang bisa diambil
adalah
1. Guru harus dapat mengidentifikasi permasalahan terlebih dahulu dalam
pembelajaran sebagai acuan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang
tepat sesuai karakteristik peserta didik.
2. Guru harus pandai memilih media pembelajaran yang kreatif, inovatif,
dan desain pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik menjadi
termotivasi, antusias dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran PJOK.
Selanjuta Beragam media pembelajaran yang saya buat seperti
pengembangan LKPD dengan memberikan stimulus masalah dalam bentuk
video, artikel dan gambar, mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok
kecil beranggotak 4- 5 orang memberikan dampak yang positif seperti
peningkatan partisipasi siswa dalam menyelesaikan LKPD dan melatih mereka
dalam menemukan sendiri ide dan gagasannya dalam menjawab dan
mengkomunikasikan masalah yang mereka temukan hal ini juga melatih mereka
untuk berpikir kreatif. Partisipasi peserta didik terlihat ketika mereka membagi
tugas dan tanggung jawab dalam mengerjakan dan mengkomunikasikan hasil
diskusi mreka dalam bentuk presentasi.
Peningkatan berpikir kreatif terlihat ketika mreka mengkomunikasikan dan
menganalisis masalah yang ada pada LKPD dengan ide, konsep dan gagasan
sendiri yang terlihat dalam bagaimana mereka menjawab pertannyan yang mreka
munculkan sendiri. Dalam proses pembelajarn tidak semua peserta didik
mengalami peningkatan namun dengan kemapuan dan keunikanya masing-
masing ada yang kurang kreatif sampai yang sangat kreatif. Saya menyadari
masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai