Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL


DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
MENGGUNAKAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

DI SUSUN OLEH : NORA MARTINI, S.Pd

Untuk Memenuhi Ujian UKPPG

PPG DALAM JABATAN GELOMBANG 2


TAHUN 2023
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA ALWASHLIYAH
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Menggunakan Project Based Learning

Deskripsi Studi Kasus (100-150 kata)

Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yaitu pada kegiatan praktik
proses pembelajaran mendapatkan kasus yang saya temukan yaitu masih rendahnya hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran fisika, yang dimana didalam proses pembelajaran kurangnya
motivasi untuk belajar, tidak antusias mengikuti proses pembelajaran dan tidak serius dalam
belajar. Dilihat dari proses pembelajaran saat guru bertanya mengenai materi yang dijelaskan
hanya beberapa peserta didik yang bisa menjawab, sisanya hanya diam dan tidak mengerti
dengan isi materi tersebut, ada juga yang sibuk dengan pekerjaanya sendiri, memainkan
handphone, bercerita dengan teman sebangku. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap proses
pembelajaran dan menyebabkan pembelajaran tidak terlaksana dengan baik.
Permasalahan seperti ini harus segara diatasi karena sangat berpengaruh terhadap aspek
kognitif dan aspek afektif peserta didik. Jika dilihat dari situasi seperti itu maka menunjukkan
pembelajaran tersebut belum mengintegrasikan TPACK (Technological, Pedagogical and
Content Knowledge) dengan baik yang bisa menarik perhatian dan minat peserta didik untuk
belajar.

Analisis Situasi (200-250 kata)

Pada saat perancangan pembelajaran, saya belum menerapkan proses pembelajaran


pendekatan kontekstual. Seperti kita ketahui pendekatan ini dapat menarik minat serta bisa
menjadikan peserta didik aktif pada proses pembelajaran. Pada pelaksanaan proses pembelajaran
didalam kelas peserta didik yang terjadi yaitu terdapat peserta didik tidak antusias dan
bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Pada saat perancangan saya juga belum merancang
untuk dilakukannya asesmen diagnostik non kognitif, seperti kita ketahui hal tersebut sangatlah
bermanfaat untuk menanyakan serta mengetahui kondisi dan keadaan mereka per-individual.
Peserta didik juga belum diberikan bahan atau media pembelajaran yang dapat menarik minatnya
untuk belajar.
Evaluasi yang dilaksanakan yaitu dalam proses pembelajaran menerapkan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan ini peserta didik dapat mengerti
mengenai materi yang diajarkan oleh guru karena selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga peserta didik dengan mudah untuk menerima dalam pikiran mereka terhadap materi
tersebut. Selain itu saya membuat media pembelajaran berbasis TPACK yang dapat menarik minat
dan antusias peserta didik untuk belajar dikelas, tidak lupa juga didalam proses pembelajaran
dilakukan ice breaking untuk menjaga rasa semangat peserta didik agar tidak bosan dan monoton
saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun peran saya yaitu merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, setelah itu
memperbaiki evaluasi untuk pembelajaran selanjutnya dan melakukan rencana tindak lanjut. Pada
kegiatan memperbaiki hasil evaluasi saya dibantu guru pamong saya untuk melakukan perbaikan
agar terlaksana dengan baik.
Tantangan dan hambatan yang terjadi saat merancang pembelajaran tidak begitu banyak
karena disekolah PPL fasilitasnya telah mencukupi hanya terkendala dengan penjadwalan kegiatan
yang ada disekolah karena kegiatan itu harus diikuti siswa.

Alternatif Solusi (250-300 kata)

Adapun solusi untuk kasus diatas yaitu pertama saya melakukan pembuatan modul ajar
dengan penerapan pembelajaran kontekstual dengan model DL . DL dengan penerapan
pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran dapat meningkatkan dan semangat
belajar serta dapat dikaitkan dengan kegiatan pembejaran dikelas yang aktif dan kehidupan sehari-
hari. Kita sebagai guru sangatlah perlu mengaitkan pengalaman dan kegiatan sehari-hari yang
sering dilakukan dalam proses pembelajaran apalagi pelajaran matematika yang sangat erat dan
banyak sekali hubungannnya dengan kehidupan sehari-hari, agar peserta didik dengan lebih
mudah memahami dan mendalami materi untuk bisa dimengerti. Model pembelajaran project
based learning juga dapat membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan dapat
berkreasi untuk menentukan hasil ptoduk yang dihasilkan serta dapat meningkatkan hasil belajar
yang diperoleh.
Kedua membuat media pembelajaran menggunakan aplikasi google classroom untuk kuis
sebagai bahan penguatan pada materi yang telah dijelaskan. Aplikasi google classroom ini seperti
games yang berbasis TPACK yang dimana peserta didik harus menyiapkan handphone dan
jaringan internet masing-masing. Kemudian peserta didik diberikan link atau kode agar dapar
masuk kedalam kuis tersebut. Setelah masuk kedalam ruangan aplikasi peserta didik bersiap-siap
untuk memainkan kuisnya yang akan dipandu oleh guru. Peserta didik disini terpacu dengan
adanya waktu yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik benar-benar mengerjakan dengan
sungguh-sungguh. Apabila peserta didik mengalami kesulitan dalam melaksanakan kuis tersebut
maka guru akan segara membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Bertikut kuis materi
menggunakan aplikasi Quiziz :
Ketiga melakukan hasil produk yang dihasilkan dari proses pembelajaran peserta didik
melalui aplikasi canva. Sebelumnya peserta didik mendownload aplikasi tersebut kemudian
peserta didik membuat hasil produk yang nantinya akan dipresentasikan didepan kelas
berdasarkan kelompok. Peserta didik dibebaskan membuat apa yang ia inginkan dan berkaitan
dengan materi yang dijelaskan. Contohnya seperti membuat rangkuman, peta konsep, gambar-
gambar yang berkaitan dengan materi dan lain sebagainnya. Peserta didik membuat hasil produk
berdasarkan kemampuan dan kreativitas mereka masing-masing.

Evaluasi (100-150 kata)

Berbagai rencana tindak lanjut untuk memperbaiki dari yang telah dilakukan dalam
proses pembelajaran telah diterapkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar dan hasil
belajar peserta didik. Pertama peserta didik diberikan pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual yang dimana didalam pembelajaran guru menjelaskan materi selalu mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari dan pengalaman hidup. Sehingga peserta didik dapat lebih dengan
mudah memahami, mengerti dan mendalami materi yang dijelaskan. Kedua guru menggunakan
aplikasi Quiziz seperti games sebagai media pembelajaran karena peserta didik sangat senang
sekali dengan hasil yang diperoleh dan terpacu untuk menjawab soal dengan benar. Hal ini dapat
membantu peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Yang ketiga yaitu membuat hasil
produk melalui aplikasi canva. Hasil yang dibuat oleh peserta didik itu merupakan hasil
keinginannya sendiri berdasarkan kelompok, sehingga peserta didik diberi kebebasan sesuai
dengan kekreativitasnya.
Inovasi yang telah dilaksanakan menggunakan penerapan gabungan sistem pendidikan
yang mengedepankan teknologi dan konten dalam pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran telah menggunakan pendekatan TPACK dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai