Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

“PERMASALAHAAN RENDAHNYA MOTIVASI SISWA DAN HASIL BELAJAR”


DI KELAS 1 SDN MANGGA DUA SELATAN 01

Diajukan untuk memenuhi UKIN-UKMPPG

Mahasiswa PPG dalam Jabatan

Oleh: Siti Rahma


NIM. 23100260630

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2023
A. Deskripsi Studi Kasus

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, saya menemukan dua


kasus dalam proses pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya hasil belajar siswa, hal
itu ditunjukan dengan nilai yang dibawah target pencapaian. Yang ke dua adalah rendahnya
motivasi siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat saat diskusi kelompok hanya beberapa
siswa yang bertanya dan merespon dan memberikan tanggapan kepada temannya.
Kasus yang saya paparkan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan
berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak
lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi
pedagogik seperti kemampuan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik siswa, kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan
kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya
pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah
melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta didik,
hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap tindakan yang
dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang dan
merencanakan pembelajaran dikemudian hari.
Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya motivasi siswa dalam belajar,
saya mencoba memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan rasa
ingin tahu siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya menampilkan
video pembelajaran melalui aplikasi yang sering digunakan siswa seperti Tiktok,
Instagram dan Youtube. Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran dengan game
interaktif yang disukai peserta didik dan terintegrasi dengan teknologi digital seperti
quizizz dan kahoot
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya
adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, guru
pamong dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta
membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang
menjadi target sasaran observasi.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi
pembelajaran diantaranya ialah yang pertama siswa mudah merasa bosan dengan media
pembelajaran yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan
variasi disetiap pertemuan, yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis
teknologi siswa sering mengeluhkan tidak ada paket data dan yang ketiga ialah saat
melakukan refleksi diakhir pembelajaran siswa tidak sunggung-sungguh dalam menjawab
soal refleksi sehingga guru terhambat melakukan evaluasi.

C. Alternatif Solusi

Langkah nyata yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan merancang


pembelajaran yang pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Group
investigation merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan pengaturan siswa
bekerja dalam kelompok kecil menggunaan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta
perencanaan dan proyek kooperatif. Melalui model group investigation ini siswa diberi
kebebasan untuk membuat kelompok dengan jumlah anggota dua sampai enam orang.
Selanjutnya masing-masing kelompok memilih topik materi yang telah dipelajari, dan
membagi topik-topik tersebut menjadi tugas pribadi. Hasil dari pekerjaan tugas pribadi
anggota dipersiapkan untuk menyusun laporan kelompok. Laporan setiap kelompok
disajikan di depan kelas. Model Group Investigation adalah pembelajaran yang melibatkan
aktivitas siswa sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta motivasi mereka untuk
belajar.
Penerapan model pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media
pembelajaran yang menarik, yang berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan
siswa, contohnya dalam pemberian apersepsi, saya menampilkan video pembelajaran.
Contoh video:
https://youtu.be/uJX9S18NjNE?si=ZMgdSTQd05HKw-Y-

Kemudian media lain yang saya gunakan adalah berupa Canva untuk meningkatkan
minat dan kreativitas siswa karena media tersebut memiliki tampilan yang menarik dan bisa
diakses diperangkat siswa, media yang dibuat dengan aplikasi ini bisa berupa presentasi
untuk memberi penguatan materi pada siswa.
Media selanjutnya yang saya gunakan adalah aplikasi Quizizz. Aplikasi ini merupakan
aplikasi pendidikan yang sifatnya fleksibel karena bisa dimanfaatkan sebagai sarana
menyampaikan materi dan sebagai media evaluasi seperti kuis dan ulangan harian yang
biasa dilakuan. Kelebihannya adalah aplikasi ini dikemas dengan tampilan yang menarik
dan interaktif sehingga peserta didik bisa mendapat pengalaman baru dalam belajar.

D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama
pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan model
group investigation mudah dipahami oleh siswa, terutama setelah beberapa kali pertemuan
siswa sudah bisa menyesuaikan dengan cepat dan mengkondisikan kelompoknya dalam
berdiskusi. Yang kedua minat dan motivasi siswa meningkat, hal ini dapat saya rasakan
setelah menggunakan berbagai media interaktif dan dekat dengan kehidupan siswa,
mereka terlihat tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Peningkatan yang paling menonjol dari berbagai media yang saya terapkan adalah
aplikasi quiziz. Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan yang saya tampilkan
bahkan hampir seluruh siswa di kelas saat itu menunjuk tangan. Kemudian yang ketiga
adalah saya bisa menyisipkan kegiatan pembelajaran ke gadget siswa, sehingga siswa bisa
memanfaatkan gadget untuk proses pembelajaran seperti mengakses bacaan seperti
perpustakan digital dan video pembelajaran, mengakses game edukasi dan lainnya, sehingga
penggunaan gadget bisa lebih bermanfaat di kelas.

Anda mungkin juga menyukai