Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN STUDI KASUS

“PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN


DI KELAS VIII HAMBATAN FISIK
SLB-PGRI KEDUNGWARU”

Diajukan untuk memenuhi Kebutuhan Uji Tertulis


Mahasiswa PPG Dalam Jabatan

Oleh :
CHRISNA DHEVI CHRISTANTO, S.Pd
NIM. 23100360051

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


BIDANG STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
A. Deskripsi Studi Kasus
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan di sekolah, saya telah menemukan
beberapa kasus yang terjadi dalam proses pembelajaran. Yang pertama adalah strategi pembelajaran
yang belum sesuai dengan peserta didik. Ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang masih
berpusat kepada guru karena metode yang digunakan saat pembelajaran di kelas adalah metode
ceramah sehingga menyebabkan siswa mengalami kejenuhan. Yang kedua ialah media yang
digunakan dalam pembelajaran juga kurang bervariasi. Media pembelajaran yang digunakan guru
masih sebatas pada buku guru, buku siswa dan papan tulis. Kemudian, kurangnya minat peseta didik
terhadap pengetahuan baru tentang mata Pelajaran Matematika. Hal ini dikarenakan mereka belum
menyadari betapa pentingnya mempelajari pelajaran matematika dimana mereka menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kasus yang saya deskripsikan diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan berampak
terhadap kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut
pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti
kemampuan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa.

B. Analisis Situasi
Keadaan yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum menerapkan hasil
asesmen awal peserta didik terkait karakteristik peserta didik. Sedangkan evaluasi yang dilakukan
adalah menerapkan asesmen awal peserta didik kemudian melakukan observasi untuk mengetahui
bagaimana karakteristik, kebiasaan dan respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran yang
sebelumnya telah dilaksanakan. Kegiatan ini akan sangat membantu saya dalam menentukan
strategi pembelajaran yang akan saya lakukan dikemudian hari.
Peran saya dalam mengatasi permasalahan kurangnya minat peseta didik adalah saya akan
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan saya juga akan
memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga bisa menimbulkan rasa keingintahuan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Diawal pembelajaran, saya akan memutarkan video
pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan saat itu, kemudian saya akan menjelaskan materi dengan
mendemonstrasikan alat peraga. Setelah itu, peserta didik juga diberi kesempatan untuk
menggunakan alat peraga sehingga peserta didik bisa membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan
merasakan hal nyata dalam pembelajaran.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan adalah saya sendiri
sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, guru pamong, dan rekan sejawat
yang membantu dalam memberikan masukan yang positif, membantu kegiatan observasi dan
membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, serta peserta didik yang menjadi target
sasaran observasi.
Tantangan dan hambatan yang saya hadapi dalam merancang dan mengevaluasi
pembelajaran diantaranya ialah strategi pembelajaran masih belum sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan kurangnya minat peserta didik dalam pengetahuan baru tentang mata pelajaran
Matematika sehingga sebagai guru saya harus mampu memberikan variasi disetiap pertemuan.

C. Alternatif Solusi
Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang pembelajaran
yang pertama adalah menentukan model dan metode pembelajaran yaitu menggunakan model Direct
Instruction, media audio visual dan menggunakan media alat peraga papan waktu, Menyusun
perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul ajar, Bahan ajar, Media Ajar, dan Asesmen penilaian
dan Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul ajar, Bahan ajar, Media Ajar, dan
Asesmen penilaian menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung proses PPL.
Pada hal ini, pendidik lebih menekankan permasalahan terhadap model pembelajaran dan
media pembelajaran yang digunakan. Media pembelajaran yang kurang inovatif akan menyulitkan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan media
pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Kurangnya motivasi dan semangat belajar
anak akan berdampak pada rendahnya tingkat kemampuan anak. Hal ini juga akan berdampak pada
rendahnya hasil belajar anak. Maka pendidik harus memperhatikan model dan media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran agar anak dimudahkan dalam belajar.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut, peserta didik harus diberikan kemampuan dan
ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Salah satu model pembelajaran yang terdapat dalam
Kurikulum Merdeka dan berorientasi pada HOTS ialah Direct Instruction. Tujuan dari model
pembelajaran tersebut ialah membangun mengajarkan kemampuan dasar peserta didik setahap demi
setahap. Selain itu, metode pembelajaran langsung ini menuntut agar pendidik dapat
mendemonstrasikan setiap materi pelajaran sehingga peserta didik dapat memahami materi secara
procedural.
Dalam menerapkan model pembelajaran Direct Intruction, pendidik menggunakan media
pembelajaran alat peraga (papan waktu). Dengan menggunakan alat peraga dalam
mendemonstrasikan materi ajar, maka dapat meningkatkan sensor motorik anak, mengurangi cara
pembelajaran yang bersifat verbalisme, meningkatkan interaksi antara pendidik dan peserta didik,
dan membuat peserta didik lebih fokus dalam belajar

Contoh video pembelajaran :


https://drive.google.com/file/d/1MKA0r5QazhnaaaZKaW590uEunQliULtl/view?usp=drive_link

Contoh Modul Ajar :


https://drive.google.com/file/d/1gznZFK8LdtXUnKmClsbaOTIsfqsy86Ib/view?usp=sharing

D. Evaluasi (100-150 kata)


Dampak dari aksi nyata yang telah dilakukan memiliki hasil yang efektif terhadap peserta
didik. Hal ini dapat dilihat dari penerapan model pembelajaran Direct Instruction disertai
penggunaan media audio visual dan alat peraga dapat mempermudah peserta didik dalam
meningkatkan pemahaman materi Matematika mengenal satuan waktu. Peserta didik terlihat aktif
dengan terlibat langsung dalam praktik menggunakan alat peraga dan menyebutkan satuan waktu.
Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan yang terdapat di Modul Ajar, dapat
merangsang peserta didik menjadi lebih aktif dan merangsang daya pikirnya karena tujuan
pembelajaran dengan praktek langsung menggunakan alat peraga telah tercapai.
Dengan adanya inovasi pembelajaran proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar,
menarik, dan kondusif sehingga dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik
Peserta didik lebih antusias dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan aktif
dan menyenangkan karena peserta didik mendapatkan pengalaman baru karena belajar melalui
praktik menggunakan alat peraga.

Anda mungkin juga menyukai