Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

“RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA


DIDIK”

Disusun oleh:

RAPILUS, S.Pd
A. Deskripsi Studi Kasus
Kasus yang pernah saya alami selama pelaksanaan kegiatan PPL di kelas
V SDN 132/III Ambai Bawah yaitu rendahnya motivasi belajar peserta didik. Hal
tersebut dilihat dari kurangnya semangat peserta didik saat mengikuti proses
pembelajaran, cenderung cepat bosan dengan kegiatan belajar, perhatiannya tidak
terfokus pada pembelajaran dan kurangnya sikap untuk berpartisapasi aktif selama
proses pembelajaran. Terlihat ketika saya melaksanakan praktik mengajar, hanya
beberapa peserta didik yang antusias dan terlibat aktif saat belajar. Sedangkan
peserta didik lainnya memberikan respon yang pasif dengan hanya diam
mendengarkan bahkan ada yang melamun.
Topik kasus ini sangat penting dibahas karena berkaitan erat dengan faktor
pendorong yang dapat mengarahkan peserta didik untuk tetap bersemangat dalam
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Menurut Herlin
Febrina (2011) ada empat indikator motivasi belajar , sebagai berikut: a. kuatnya
kemauan untuk belajar, b. jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, c.
kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lainnya, dan d. ketekunan dalam
mengerjakan tugas. Motivasi belajar ini sangat penting dimiliki peserta didik
karena akan berdampak besar terhadap hasil belajar peserta didik.

B. Analisis Situasi
Setelah mengetahui situasi kasus yang terjadi di kelas V tersebut, saya
melakukan perancangan dan evaluasi terkait kesulitan dan rendahnya motivasi
belajar peserta didik di kelas tersebut. Proses perancangan dan evaluasi
pembelajaran saya awali dengan melakukan observasi mendalam dan memetakan
minat dan gaya belajar peserta didik. Setelah mendapatkan informasi dan
menganalisis masalah yang dihadapi, saya melanjutkan dengan merancang
perangkat pembelajaran seperti modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran,
LKPD, hingga alat evaluasi atau instrumen penilaian. Perangkat pembelajaran ini
saya desain dengan berbantuan teknologi agar perangkat pembelajaran yang saya
buat lebih menarik perhatian peserta didik. Dalam proses pembelajaran saya
menggunakan beragam variasi latihan dalam permainan sehingga peserta didik
dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan.
Peran saya dalam merancang dan melakukan evaluasi terkait kesulitan
serta rendahnya motivasi belajar peserta didik di kelas tersebut ialah sebagai
solutur atau yang menemukan solusi dan melakukan tindakan yang tepat untuk
mengatasi
permasalahan tersebut. Proses menemukan solusi yang saya lakukan melibatkan
peran kepala sekolah dan rekan sejawat.
Terdapat tantangan dan hambatan yang saya hadapi pada saat merancang
dan melakukan evaluasi pembelajaran terkait kasus kesulitan dan rendahnya
motivasi belajar peserta didik ini. Hambatan yang saya hadapi yaitu dalam
menentukan alat atau media pembelajaran yang menarik untuk melakukan variasi
latihan. Karena, penggunaan metode variasi latihan ini dalam pembelajaran sangat
disukai peserta didik terutama yang bersifat belajar sambil bermain. Hal ini
menjadi tantangan bagi saya untuk menghadirkan dan mngintegrasikan teknologi
dalam kegiatan pembelajaran yang dapat menarik semangat dan antusias peserta
didik saat proses pembelajaran.

C. Alternatif Solusi
Kasus rendahnya motivasi belajar peserta didik merupakan kasus yang
sangat penting dan perlu perhatian serius bagi pendidik dalam menanganinya. Hal
ini karena sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seorang guru yakni dapat
menjadi motivator yang dapat mendorong peserta didiknya untuk meningkatkan
kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar. Dalam menghadapi tantangan
merancang pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran terkait kasus
tersebut, langkah nyata yang saya lakukan ialah dengan melaksanakan
pembelajaran gerak dasar passing bawah dengan menggunakan variasi latihan
dalam permainan bola voli. Sebelum menerapkan variasi latihan tersebut, hal yang
saya lakukan terlebih dahulu ialah menyusun atau merancang beberapa pertanyaan
yang akan digunakan pada saat malakukan gerak dasar passing bawah dalam
permainan bola voli. Selain itu, seperti yang telah saya jelaskan di atas pada
analisis situasi saya juga mempersiapakan perangkat pembelajaran yang lengkap
dimulai dari modul ajar,bahan ajar, media pembelajraan, LKPD dan alat evaluasi.
Pelaksanaan pembelajaran yang saya lakukan menggunakan variasi latihan
dengan melakukan gerak dasar passing bawah untuk mengatasi kesulitan serta
rendahnya motivasi belajar peserta didik. Dalam proses pembelajaran saya juga
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah untuk memaksimalkan pembelajaran
dengan metode pembelajaran yang saya gunakan.
Penggunaan metode pembelajaran variasi latihan dengan melakukan gerak
dasar pasing bawah dalam permainan bola voli dinilai efektif dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik karena dalam praktiknya menuntut peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksnaakan.
Melalui metode pembelajaran tersebut,
peserta didik menjadi lebih tertarik dalam menyajikan permainan dalam
proses pembelajaran. Peserta didik juga lebih antusias dan semangat selama
mengikuti proses pembelajaran.
D. Evaluasi
Hasil dan dampak nyata dari pembelajaran yang telah dilakukan dengan
variasi latihan dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam melakukan gerak
dasar passing bawah dalam permainan bola voli di kelas V, karena terlihat
perubahan yang signifikan. Peserta didik menjadi lebih semangat dan antusias
dalam belajar serta dapat mengikuti dengan aktif proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
Peningkatan motivasi belajar peserta didik ini sangat memberikan dampak
yang positif bagi peserta didik. Salah satu dampak positinya yaitu peserta didik
akan lebih terpacu dan bersemangat saat belajar. Motivasi belajar ini juga akan
mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam belajar
serta dapat meningkatkan hasil belajar. Disamping itu, dampak positif ini sangat
baik dan berpengaruh besar terhadap kesuksesan peserta didik dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai