Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan dalam pembelajaran peserta didik berkebutuhan
khusus

NAMA MAHASISWA : DERRY YOELIATRI S.PD


ASAL SEKOLAH : SMP PGRI DEPOK JAYA

Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati
konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya.

PETUNJUK:
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:
1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait:
● Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah

● Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
● Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
● Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi penyebab masalah.

● Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi
tersebut.
● Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh
guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
● Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru.

● Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
● Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.
NAMA MAHASISWA : DERRY YOELIATRI S.PD
ASAL SEKOLAH : SMP PGRI DEPOK JAYA

Masalah yang telah


diidentifikasi Hasil eksplorasi
Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab masalah
No. Akar penyebab masalah penyebab masalah
masalah

1
Setelah dilakukan analisis Peserta didik belum Guru kurang waktu untuk mengulang Variasi gerakan dan metode
terhadap hasil kajian literatur memahami teknik dasar kembali gerak dasar kepada siswa/i pengajaran untuk senam
dan hasil wawancara, dapat senam lantai. yang belum menguasai. lantai.
diketahui bahwa penyebab
masalah peserta didik kesulitan Guru harus berani mencoba metode dan
melakukan gerakan senam strategi pembelajaran. Dan memberikan
lantai misalnya berguling ke motivasi lebih agar siswa-siswi berani
depan dan sikap lilin. mencoba.

1. Guru menyampaikan
materi senam lantai
hanya selewat saja karena
sudah perna diajarkan di
jenjang SD.
2. Peserta Didik kurang
antusias mengikuti
pembelajaran senam lantai
3. Peserta didik belum
memahami teknik dasar
senam lantai

Hasil Kajian Literatur:

- Komariah, Ai (2021)
mengemukakan bahwa senam lantai
adalah permainan yang
membutuhkan kecepatan (tidak
hanya fisik tetapi juga kecepatan
dalam berpikir), kekuatan, serta juga
mengerti dasar-dasar dalam senam.
Tidak ada jaminan dimanapun yang
akan membuat seseorang menjadi
pesenam yang lebih baik terkecuali
ia meluangkan sedikit waktunya
untuk memahami senam lantai.
Sebelum dapat melalukan senam,
seorang pesenam harus mengetahui
hal yang paling mendasar dari
senam lantai. Dalam pembelajaran
senam lantai disekolah menengah
pertama, tentunya berbeda jauh
dengan para pesenam profesional.
Akan tetapi tentu saja, teknik
dasarnya adalah sama. Jika anak
ditunjukkan pada teknik dasar yang
salah, tentu nantinya akan merusak
perkembangan anak dalam
bersenam.
Komariah, Ai. PENERAPAN
MODEL DIRECT LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI OLAH
RAGA DAN KESEHATAN
TENTANG
SENAM LANTAI. Jurnal Edukha,
Vol. 2 No. 2 November 2021, 147-
164.

- Rekan Guru Penggerak (


Ika Wulandari. S.Pd)

Peserta didik kesulitan


melakukan gerakan senam
lantai misalnya berguling ke
depan dan sikap lilin.Hal ini
disebabkan oleh:
1. Peserta didik kurang
tertarik untuk
mempraktikkan berbagai
gerakan senam lantai
2. Peserta didik
belum memahami
teknik dasar senam
lantai
3. Guru menyampaikan
materi senam lantai
dengan cara yang
monoton sehingga
kurang menarik bagi
peserta didik.
4. Peserta didik kurang
antusias mengikuti
pembelajaran senam
lantai.
5. Peserta didik
beranggapan bahwa
gerakan- gerakan
senam lantai cukup
sulit untuk
dipraktikkan dengan
baik

2 Setelah dilakukan analisis terhadap Pembelajaran guru monoton Pembelajaran yang cinderung monoton Rendahnya keterampilan
hasil kajian literatur dan hasil dan kurang menantang merupakan faktor penyebab rendahnya siswi dalam pembelajaran
wawancara, dapat diketahui bahwa keterampilan siswi. Didukung dengan guru PJOK dalam materi senam
penyebab masalah peserta didik tidak memberikan motivasi lebih kepada lantai (Lompat Harimau) dan
kesulitan melakukan gerakan siswi untuk mencoba gerakan tersebut. variasi guru dalam metode
senam lantai materi Lompat dan strategi pembelajaran
Harimau : diperbaiki agar tercipta
kemuan siswi untuk
1. Gerak dasar berguling ke depan
mempelajari materi senam
kurang dikuasai lantai.
2. .Belum berani mencoba
melompat
3. Pembelajaran guru monoton
dan kurang menantang

Hasil Kajian Literatur :

- Komariah, Ai (2021)
berpendapat bahwa tujuan
melakukan senam lantai
selain untuk meningkatkan
kemampuan melakukan
bentuk-bentuk gerakan
senam lantai sendiri juga
sebagai pembelajaran
pembentukan kemampuan
untuk melakukan gerakan
senam dengan alat.
- Komariah, Ai (2021)
mengemukakan bahwa
senam lantai adalah satu
dari rumpun senam.
Sesuai dengan istilah
lantai, maka gerakan-
gerakan/bentuk
pembelajarannya dilakukan
di lantai. Jadi lantai/
matraslah yang merupakan
alat yang dipergunakan.
Komariah, Ai. PENERAPAN
MODEL DIRECT LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI OLAH
RAGA DAN KESEHATAN
TENTANG
SENAM LANTAI. Jurnal Edukha,
Vol. 2 No. 2 November 2021, 147-
164.

- Hasil wawancara: Rekan


Guru PJOK
- ( Anas Fauzan S.Pd)
Peserta didik kesulitan
melakukan gerakan senam
lantai misalnya lompatan
harimau. .Hal ini disebabkan
oleh :
Siswi perempuan takut melompat
Banyak siswa putra yang melihat,
jadi mereka tidak percaya diri

Anda mungkin juga menyukai