No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 1 Peserta didik kesulitan Kajian Literatur : • Keterbatasan sekolah memahami • Pendidikan jasmani adalah proses mempengaruhi pembelajaran pemenuhan kebutuhan pribadi siswa keterbatasan sarana dan pada materi bukan yang meliputi aspek kognitif, afektif, prasarana penunjang permainan seperti dan psikomotor yang secara eksplisit pembelajaran PJOK pada materi yang dapat terpuaskan melalui semua • Peserta didik kurang berkonsep HOTS bentuk kegiatan jasmani yang menyerap informasi KD 3.10 Menganalisis diikutinya (Komsim,2009). karena metode Bahaya penularan, • Dalam ranah pembelajaran, pembelajaran yang cara penularan, dan kemampuan literasi merupakan tidak tepat. Sehingga cara mencegah kemampuan penting yang harus peserta didik tidak HIV/AIDS dimiliki oleh setiap siswa untuk bisa memahami menguasai berbagai mata pelajaran materi yang di (Subandiyah, H.(2017) ajarkan • Arini, T., & Kasanah, A. A. • Guru kurang aktif (2021) Salah satu metode yang efektif untuk mencari model untuk peningkatan pengetahuan di dan metode kalangan remaja adalah peer pembelajaran. education. peer education dapat meningkatkan kemandirian belajar, merumuskan tujuan, merencanakan strategi, mengidentifikasi sumber belajar, memanfaatkan media, mengambil pokok pikiran, menyampaikan pendapat, menyimpulkan hasil belajar, menyampaikan ide dan mengukur keberhasilan belajar. Pembelajaran peer education/peer group learning dibuat dalam satu kelompok belajarnya sehingga siswa akan terus termotivasi untuk berinteraksi dari awal sampai akhir kegiatan Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum: 1. KD ini sangat penting untuk disampaikan ke peserta didik. Peserta didik harus memahami KD ini. Untuk itu dalam proses pembelajaran harus tepat sasaran. Masalah yang telah Analisis eksplorasi No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 2. Rendahnya berliterasi peserta didik. 3. Guru dituntut berinovasi terkait model-model pembelajaran agar pserta didik tidak mengalami kelsulitan belajar pada KD 3.10 4. Siswa belum siap menerima pembelajaran.
2 Siswa kesulitan Kajian Literatur : • Kesiapan siswa yang
memahami • Pemilihan dan penentuan metode masih kuarang dan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, ada beberapa siswa dan siswa cenderung sebagai berikut: Anak didik, Tujuan, belum siap menerima pasif dalam pembelajaran Situasi, Fasilitas, Guru. Winarno materi pencak silat kelas XI Surakhmad dalam Djamarah • Siswa merasa takut (2002:89) karena termasuk KD. 4.4 Mempraktikan • Abu Ahmadi menyatakan faktor-faktor olahraga yang keras hasil analisis strategi yang mmpengaruhi efektivitas dan membutuhkan dalam pertarungan pembelajaran diantaranya yaitu: o tenaga bayangan ( shadow Faktor raw input (yakni faktor murid itu • Tingkat kesulitan fighting ) olahraga sendiri), dimana tiap anak memiliki materi Pemilihan beladiri untuk kondisi yang berbeda-beda : a) materi yang digunakan menghasilkan gerak Kondisi psikologis. b) Kondisi fisiologis dalam pembelajaran yang efektif o Faktor environmental input (yakni tidak semata-mata faktor lingkungan), baik itu lingkungan sesuai dengan alami maupun lingkungan sosial. o keinginan sendiri, Faktor instrumental input, yang tetapi pemilihan materi didalamnya antara lain terdiri dari: a) pelajaran harus sesuai Kurikulum. b) Program atau bahan dengan aturan yang pengajaran. c) Sarana dan fasilitas. d) ada yaitu silabus atau Guru (tenaga pengajar) kurikulum yang • Amirza Kemal Pasha*, Hamdani berlaku, karena salah (2021). Dalam pencak silat memiliki pemilihan materi banyak kategori bentuk bela diri salah pelajaran akan satunya adalah nomor ganda, Ganda berdampak kepada sendiri adalah nomor artistik dalam siswa dalam mengikuti pencak silat yang penilaiannya dilihat pembelajaran, siswa dari keindahan gerak, teknik gerak bisa merasa materi dan adanya gerakan serang bela yang diberikan sangat yang ditampilkan oleh kedua pesilat sulit, sehingga siswa kategori ganda sendiri. Didalam gerak akan kesulitan belajar seni ganda terdapat beberapa teknik dalam mengikuti yang dipelajari untuk merangkai suatu pembelajaran tersebut gerakan serang bela sehingga terlihat • Guru belum maksimal indah. mengimplemantasikan Wawancara dengan Wakil Kepala model-model Sekolah Bidang Kurikulum: pembelajaran 1. Peserta didik mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan pada materi ini. Masalah yang telah Analisis eksplorasi No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 2. Peserta didik belum memahami materi yang di sampaikan, 3. Peserta didik takut untuk melakukan gerakan 4. Peserta didik merasa kaku dan tidak terbiasa melakukan gerakan pada materi ini
3 Perlunya Kajian literatur: • Kesiapan siswa kurang
pembelajaran inovatif • Faktor-faktor yang mempengaruhi • Siswa belum karena siswa minat belajar dalam diri siswa menuru memahami model cenderung bosan Syah (2009: 152) sebagai berikut : 1. pemebalajaran karena pembelajaran Faktor Internal : a. Pemusatan inovatif materi yang bersifat perhatian b. Keingintahuan c. Motivasi • Siswa belum terbiasa bukan permainan d. Kebutuhan 2. Faktor Eksternal : a. dengan pembelajaran seperti Kebugaran Dorongan dari guru b. Prasarana dan yang baru sehingga Jasmani sarana atau fasilitas c. Keadaan kurang percaya diri KD 4.5 lingkungan dan cenderung pasif Mempraktikan latihan • (Slamet,2010:57) Minat adalah dalam pembelajaran komponen kebugaran Kecendrungan yang tetap untuk • Dikarenakan jasmani untuk memperhatikan dan mengenang lingkungan sekolah kesehatan ( daya beberapa kegiatan. Kegiatan yang yang teras sering tahan, kekuatan, diminati seseorang, diperhatikan terus sehingga mayoritas komposisi tubuh, dan menerus yang disertai dengan rasa kebugaran jasmani kelenturan ) senang. siswa baik ( komposisi menggunakan • Farida Yusrina, Bain Bain, Andy tubuh). instrumen berstandar Suryadi Vol 8 No 1 (2019): Historia • Siswa merasa Pedagogia) Hambatan guru dalam pembelajaran menerapkan model pembelajaran kebugaran jasmani inovatif adalah penguasaan materi hanya itu-itu saja. yang kurang, merangkap dua posisi di Sehingga perlunya sekolah, dan pemahaman model sesuata yag baru. inovatif yang masih terbatas. • Waktu dalam menyiapkan Wawancara dengan Wakil Kepala pembelajaran inovatif Sekolah Bidang Kurikulum: membutuhkan 1. Siswa cenderung bosan terkait persiapan dan waktu materi ini yang panjang 2. Siswa mengalami kelelahan • Tuntutan materi yang 3. Anak sudah terbiasa dengan banyak aktivitas kebugaran keseharian di Anggapan guru sekolah karena kondisi menjelaskan adalah lingkungan sekolah tehnik mengajar yang 4. Perlu sesuata pembeda dalam baik pembelajaran
4 Siswa mengalami Kajian Literatur: • Siswa takut karena
kesulitan belajar pada • Pembelajaran keterampilan senam tergolong senam lantai khususnya meroda Masalah yang telah Analisis eksplorasi No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah senam lantai materi harus di laksanakan dengan materi yang tingkat meroda pada kelas langkah-langkah yang benar kesulitannya tinggi KD. 4.6 dan tentunya di perlukan program • Siswa takut mengalami Mempraktikan hasil perencanaan dan strategi yang cedera analisis dari berbagai benar pula, sehingga tujuan • Siswa belum siap keterampilan pembelajaran dapat tercapai untuk menerima materi rangkaian gerak yang dengan optimal. Namun untuk • Siswa kurang percaya lebih kompleks dalam meraih itu semua banyak faktor diri untuk melakukan aktivitas spesifik yang mempengaruhi keberhasilan gerakan senam lantai pembelajaran sehingga harapan • Siswa belum yang diinginkan tidak mudah memahami materi untuk diwujudkan. K. Wuryantoro dengan baik dan N. Rohim Muktiani (Jurnal • Perlunya inovasi Pendidikan Jasmani Indonesia pembelajaran Volume 9, Nomor 2, November 201) • Menurut Syaefudin ( 2007 ). Keterampilan gerak diperolah dari proses belajar yaitu dengan cara memahami dan melakukan gerakan secara berulang-ulang dengan keadaan sadar dan benar atau tidaknya gerakan yang sudah dilakukan Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan teman sejawat : • Siswa kesulitan belajar karena tidak terbiasa • Siswa tidak berani untuk mencoba • Siswa pasif dan kurang percaya diri.
5 Kesulitan belajar Kajian Literatur: • Kesiapan peserta didik
siswa kelas X dan XI • Menurut Ramadhan (2017) yang belum siap untuk sehingga Teknik - teknik dasar dalam megikuti pembelajaran keterampilan gerak sepak bola seperti passing ( • Siswa takut melakukan dalam permainan megumpan ), shooting gerakan karena Sepak bola rendah. (menendang), dribbling merasa bolanya terlalu KD. 4.1 (menggiring), throwing (melempar keras dan takut cedera Mempraktikan hasil bola), dan heading ( menyudul • Kurangnya konsentarsi analinsis keterampilan bola) siswa pada saat gerak salah satu • Menurut Febrianto (2017). Teknik proses pembelajaran permainan bola besar dasar merupakan komponen sehingga peserta didik untuk menghasilkan penting dalam permainan sepak tidak memahami gerak yang baik bola terutama passing dan kontrol materi pembelajaran untuk menguasai bola • Kebiasan di • Menurut Syaefudin ( 2007 ). lingkunaglingkungan Keterampilan gerak diperolah dari siswa yang tidak Masalah yang telah Analisis eksplorasi No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah proses belajar yaitu dengan cara pernah ada kegiatan memahami dan melakukan sepak bola gerakan secara berulang-ulang • Perlunya karya inovasi dengan keadaan sadar dan benar dan model atau tidaknya gerakan yang pembelajaran agar sudah dilakukan proses pemebelajaran Wawancara dengan Wakil Kepala dapat tersampaikan Sekolah Bidang Kurikulum dan teman dengan baik sejawat : 1. Siswa lebih menyukai permainan lainnya 2. Siswa tidak terbiasa dengan permainan sepak bola 3. Siswa merasa takut ketika melakukan permainan 4. Sapras yang memang sangat tidak mendukung.
belajar di Sekolah • Nikolopoulou dan Gialamas Penyebab Maslah: karena tidak support (2016) mengelompokkan • karena terkendala atau tidak mendukung tantangan penggunaan TIK dalam sarpras sekolah Teknologi Informasi proses pembelajaran dari tiga • Letak geografis dan Komunikasi pada aspek, yaitu kurangnya dukungan sekolah materi pergaulan • Minimnya jaringan (lack of support), kurangnya internet dan seluler sehat dan NAPZA kepercayaan (lack of confidence), • Siswa belum mengerti kelas X dan kurangnya perlengkapan menggunakan aplikasi (lack of equipment). dalam pembelajaran KD .4.10 • Basak dan Govender (2015), satu • Siswa tidak bisa Mempresntasikan sikap yang dimiliki para guru, di mengoprasikan media berbagai peraturann semua tingkatan, adalah teknologi perundangan serta kurangnya kepercayaan untuk • Kurangnya pengetahuan konsekuensi hukum menggunakan TIK dalam pemanfaatan website bagi para pengguna pengajaran mereka. wab dan pengedar • Artikel Kompasiana 25 Juli 2015 : narkotika, zat-zat aditif Penerapan teknologi dalam (NAPZA) dan obat pendidikan memang mempunyai berbahaya lainnya masalah tersendiri. Butuh waktu untuk proses transformasi dari sistem yang dulunya sedikit mengaplikasikan teknologi ke sistem yang lebih dominan aplikasi teknologinya. Masalah- masalah tersebut dapat berupa: SDM, Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan teman sejawat : Masalah yang telah Analisis eksplorasi No. Hasil ekplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 1. Sarpras yang belum memadai untuk pembelaran berbasis ICT 2. Siswa belum memahami pembelajaran berbasis TIK 3. Siswa kesulitan jaringan 4. Siwa tidak terbiasa menggunakan TIK dalam pembelajaran