Anda di halaman 1dari 6

Nama : Slamet Hendri Mulyono

Kelas : PJOK5

No. UKG : 201800280170

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Peserta didik kesulitan Kajian Literatur : • Keterbatasan sekolah
memahami • Pendidikan jasmani adalah proses mempengaruhi
pembelajaran pemenuhan kebutuhan pribadi siswa keterbatasan sarana dan
pada materi bukan yang meliputi aspek kognitif, afektif, prasarana penunjang
permainan seperti dan psikomotor yang secara eksplisit pembelajaran PJOK
pada materi yang dapat terpuaskan melalui semua • Peserta didik kurang
berkonsep HOTS bentuk kegiatan jasmani yang menyerap informasi
KD 3.10 Menganalisis diikutinya (Komsim,2009). karena metode
Bahaya penularan, • Dalam ranah pembelajaran, pembelajaran yang
cara penularan, dan kemampuan literasi merupakan tidak tepat. Sehingga
cara mencegah kemampuan penting yang harus peserta didik tidak
HIV/AIDS dimiliki oleh setiap siswa untuk bisa memahami
menguasai berbagai mata pelajaran materi yang di
(Subandiyah, H.(2017) ajarkan
• Arini, T., & Kasanah, A. A. • Guru kurang aktif
(2021) Salah satu metode yang efektif untuk mencari model
untuk peningkatan pengetahuan di dan metode
kalangan remaja adalah peer pembelajaran.
education. peer education dapat
meningkatkan kemandirian belajar,
merumuskan tujuan, merencanakan
strategi, mengidentifikasi sumber
belajar, memanfaatkan media,
mengambil pokok pikiran,
menyampaikan pendapat,
menyimpulkan hasil belajar,
menyampaikan ide dan mengukur
keberhasilan belajar.
Pembelajaran peer education/peer
group learning dibuat dalam satu
kelompok belajarnya sehingga siswa
akan terus termotivasi untuk
berinteraksi dari awal sampai akhir
kegiatan
Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum:
1. KD ini sangat penting untuk
disampaikan ke peserta didik.
Peserta didik harus memahami KD
ini. Untuk itu dalam proses
pembelajaran harus tepat sasaran.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
2. Rendahnya berliterasi peserta didik.
3. Guru dituntut berinovasi terkait
model-model pembelajaran agar
pserta didik tidak mengalami
kelsulitan belajar pada KD 3.10
4. Siswa belum siap menerima
pembelajaran.

2 Siswa kesulitan Kajian Literatur : • Kesiapan siswa yang


memahami • Pemilihan dan penentuan metode masih kuarang dan
pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, ada beberapa siswa
dan siswa cenderung
sebagai berikut: Anak didik, Tujuan, belum siap menerima
pasif
dalam pembelajaran Situasi, Fasilitas, Guru. Winarno materi
pencak silat kelas XI Surakhmad dalam Djamarah • Siswa merasa takut
(2002:89) karena termasuk
KD. 4.4 Mempraktikan • Abu Ahmadi menyatakan faktor-faktor olahraga yang keras
hasil analisis strategi yang mmpengaruhi efektivitas dan membutuhkan
dalam pertarungan pembelajaran diantaranya yaitu: o tenaga
bayangan ( shadow Faktor raw input (yakni faktor murid itu • Tingkat kesulitan
fighting ) olahraga sendiri), dimana tiap anak memiliki materi Pemilihan
beladiri untuk kondisi yang berbeda-beda : a) materi yang digunakan
menghasilkan gerak Kondisi psikologis. b) Kondisi fisiologis dalam pembelajaran
yang efektif o Faktor environmental input (yakni tidak semata-mata
faktor lingkungan), baik itu lingkungan sesuai dengan
alami maupun lingkungan sosial. o keinginan sendiri,
Faktor instrumental input, yang tetapi pemilihan materi
didalamnya antara lain terdiri dari: a) pelajaran harus sesuai
Kurikulum. b) Program atau bahan dengan aturan yang
pengajaran. c) Sarana dan fasilitas. d) ada yaitu silabus atau
Guru (tenaga pengajar) kurikulum yang
• Amirza Kemal Pasha*, Hamdani berlaku, karena salah
(2021). Dalam pencak silat memiliki pemilihan materi
banyak kategori bentuk bela diri salah pelajaran akan
satunya adalah nomor ganda, Ganda berdampak kepada
sendiri adalah nomor artistik dalam siswa dalam mengikuti
pencak silat yang penilaiannya dilihat pembelajaran, siswa
dari keindahan gerak, teknik gerak bisa merasa materi
dan adanya gerakan serang bela yang diberikan sangat
yang ditampilkan oleh kedua pesilat sulit, sehingga siswa
kategori ganda sendiri. Didalam gerak akan kesulitan belajar
seni ganda terdapat beberapa teknik dalam mengikuti
yang dipelajari untuk merangkai suatu pembelajaran tersebut
gerakan serang bela sehingga terlihat • Guru belum maksimal
indah. mengimplemantasikan
Wawancara dengan Wakil Kepala model-model
Sekolah Bidang Kurikulum: pembelajaran
1. Peserta didik mengalami kesulitan
untuk melakukan gerakan pada
materi ini.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
2. Peserta didik belum memahami
materi yang di sampaikan,
3. Peserta didik takut untuk
melakukan gerakan
4. Peserta didik merasa kaku dan
tidak terbiasa melakukan gerakan
pada materi ini

3 Perlunya Kajian literatur: • Kesiapan siswa kurang


pembelajaran inovatif • Faktor-faktor yang mempengaruhi • Siswa belum
karena siswa minat belajar dalam diri siswa menuru memahami model
cenderung bosan Syah (2009: 152) sebagai berikut : 1. pemebalajaran
karena pembelajaran Faktor Internal : a. Pemusatan inovatif
materi yang bersifat perhatian b. Keingintahuan c. Motivasi • Siswa belum terbiasa
bukan permainan d. Kebutuhan 2. Faktor Eksternal : a. dengan pembelajaran
seperti Kebugaran Dorongan dari guru b. Prasarana dan yang baru sehingga
Jasmani sarana atau fasilitas c. Keadaan kurang percaya diri
KD 4.5 lingkungan dan cenderung pasif
Mempraktikan latihan • (Slamet,2010:57) Minat adalah dalam pembelajaran
komponen kebugaran Kecendrungan yang tetap untuk • Dikarenakan
jasmani untuk memperhatikan dan mengenang lingkungan sekolah
kesehatan ( daya beberapa kegiatan. Kegiatan yang yang teras sering
tahan, kekuatan, diminati seseorang, diperhatikan terus sehingga mayoritas
komposisi tubuh, dan menerus yang disertai dengan rasa kebugaran jasmani
kelenturan ) senang. siswa baik ( komposisi
menggunakan • Farida Yusrina, Bain Bain, Andy tubuh).
instrumen berstandar Suryadi Vol 8 No 1 (2019): Historia • Siswa merasa
Pedagogia) Hambatan guru dalam pembelajaran
menerapkan model pembelajaran kebugaran jasmani
inovatif adalah penguasaan materi hanya itu-itu saja.
yang kurang, merangkap dua posisi di Sehingga perlunya
sekolah, dan pemahaman model sesuata yag baru.
inovatif yang masih terbatas. • Waktu dalam
menyiapkan
Wawancara dengan Wakil Kepala pembelajaran inovatif
Sekolah Bidang Kurikulum: membutuhkan
1. Siswa cenderung bosan terkait persiapan dan waktu
materi ini yang panjang
2. Siswa mengalami kelelahan • Tuntutan materi yang
3. Anak sudah terbiasa dengan banyak
aktivitas kebugaran keseharian di Anggapan guru
sekolah karena kondisi menjelaskan adalah
lingkungan sekolah tehnik mengajar yang
4. Perlu sesuata pembeda dalam baik
pembelajaran

4 Siswa mengalami Kajian Literatur: • Siswa takut karena


kesulitan belajar pada • Pembelajaran keterampilan senam tergolong
senam lantai khususnya meroda
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
senam lantai materi harus di laksanakan dengan materi yang tingkat
meroda pada kelas langkah-langkah yang benar kesulitannya tinggi
KD. 4.6 dan tentunya di perlukan program • Siswa takut mengalami
Mempraktikan hasil perencanaan dan strategi yang cedera
analisis dari berbagai benar pula, sehingga tujuan • Siswa belum siap
keterampilan pembelajaran dapat tercapai untuk menerima materi
rangkaian gerak yang dengan optimal. Namun untuk • Siswa kurang percaya
lebih kompleks dalam meraih itu semua banyak faktor diri untuk melakukan
aktivitas spesifik yang mempengaruhi keberhasilan gerakan
senam lantai pembelajaran sehingga harapan • Siswa belum
yang diinginkan tidak mudah memahami materi
untuk diwujudkan. K. Wuryantoro dengan baik
dan N. Rohim Muktiani (Jurnal • Perlunya inovasi
Pendidikan Jasmani Indonesia pembelajaran
Volume 9, Nomor 2, November
201)
• Menurut Syaefudin ( 2007 ).
Keterampilan gerak diperolah dari
proses belajar yaitu dengan cara
memahami dan melakukan
gerakan secara berulang-ulang
dengan keadaan sadar dan benar
atau tidaknya gerakan yang
sudah dilakukan
Wawancara dengan Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan teman
sejawat :
• Siswa kesulitan belajar karena
tidak terbiasa
• Siswa tidak berani untuk
mencoba
• Siswa pasif dan kurang percaya
diri.

5 Kesulitan belajar Kajian Literatur: • Kesiapan peserta didik


siswa kelas X dan XI • Menurut Ramadhan (2017) yang belum siap untuk
sehingga Teknik - teknik dasar dalam megikuti pembelajaran
keterampilan gerak sepak bola seperti passing ( • Siswa takut melakukan
dalam permainan megumpan ), shooting gerakan karena
Sepak bola rendah. (menendang), dribbling merasa bolanya terlalu
KD. 4.1 (menggiring), throwing (melempar keras dan takut cedera
Mempraktikan hasil bola), dan heading ( menyudul • Kurangnya konsentarsi
analinsis keterampilan bola) siswa pada saat
gerak salah satu • Menurut Febrianto (2017). Teknik proses pembelajaran
permainan bola besar dasar merupakan komponen sehingga peserta didik
untuk menghasilkan penting dalam permainan sepak tidak memahami
gerak yang baik bola terutama passing dan kontrol materi pembelajaran
untuk menguasai bola • Kebiasan di
• Menurut Syaefudin ( 2007 ). lingkunaglingkungan
Keterampilan gerak diperolah dari siswa yang tidak
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
proses belajar yaitu dengan cara pernah ada kegiatan
memahami dan melakukan sepak bola
gerakan secara berulang-ulang • Perlunya karya inovasi
dengan keadaan sadar dan benar dan model
atau tidaknya gerakan yang pembelajaran agar
sudah dilakukan proses pemebelajaran
Wawancara dengan Wakil Kepala dapat tersampaikan
Sekolah Bidang Kurikulum dan teman dengan baik
sejawat :
1. Siswa lebih menyukai permainan
lainnya
2. Siswa tidak terbiasa dengan
permainan sepak bola
3. Siswa merasa takut ketika
melakukan permainan
4. Sapras yang memang sangat
tidak mendukung.

6 Siswa kesulitan Kajian Literatur: Analisi Eksplorasi


belajar di Sekolah • Nikolopoulou dan Gialamas Penyebab Maslah:
karena tidak support (2016) mengelompokkan • karena terkendala
atau tidak mendukung tantangan penggunaan TIK dalam sarpras sekolah
Teknologi Informasi proses pembelajaran dari tiga • Letak geografis
dan Komunikasi pada aspek, yaitu kurangnya dukungan sekolah
materi pergaulan • Minimnya jaringan
(lack of support), kurangnya
internet dan seluler
sehat dan NAPZA kepercayaan (lack of confidence),
• Siswa belum mengerti
kelas X dan kurangnya perlengkapan menggunakan aplikasi
(lack of equipment). dalam pembelajaran
KD .4.10 • Basak dan Govender (2015), satu • Siswa tidak bisa
Mempresntasikan sikap yang dimiliki para guru, di mengoprasikan media
berbagai peraturann semua tingkatan, adalah teknologi
perundangan serta kurangnya kepercayaan untuk • Kurangnya
pengetahuan
konsekuensi hukum menggunakan TIK dalam
pemanfaatan website
bagi para pengguna pengajaran mereka. wab
dan pengedar • Artikel Kompasiana 25 Juli 2015 :
narkotika, zat-zat aditif Penerapan teknologi dalam
(NAPZA) dan obat pendidikan memang mempunyai
berbahaya lainnya masalah tersendiri. Butuh waktu
untuk proses transformasi dari
sistem yang dulunya sedikit
mengaplikasikan teknologi ke
sistem yang lebih dominan
aplikasi teknologinya. Masalah-
masalah tersebut dapat berupa:
SDM,
Wawancara dengan Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan teman
sejawat :
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil ekplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1. Sarpras yang belum memadai
untuk pembelaran berbasis
ICT
2. Siswa belum memahami
pembelajaran berbasis TIK
3. Siswa kesulitan jaringan
4. Siwa tidak terbiasa
menggunakan TIK dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai